tugas perapotikan studi kelayakan.doc

39
BAB I PENDAHULUAN I.A Latar Belakang Pengertian Apotek menurut Peraturan Pemerintah No. 51 th 2009 adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker, Tempat pengabdian profesi apoteker yang rill dan lefitimate, terminal terakhir dalam pengadaan obat-obatan yang dibutuhkan masyarakat dan berhadapan langsung dengan masyarakat yang memerlukan obat. Pekerjaan kefarmasian yang dimaksud dalam hal ini adalah penjaminan mutu sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya, yang dimulai dari proses pengadaan, penyimpanan, pendistribusian obat termasuk juga pelayanan obat atas resep dokter dan pelayanan informasi obat. Apotek bukanlah suatu badan usaha yang semata-mata hanya mengejar keuntungan saja tetapi apotek mempunyai fungsi sosial yang menyediakan, menyimpan dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu baik dan terjamin keabsahannya. Dengan demikian, seorang (APA) dalam menjalankan profesi apotekernya di apotek tidak hanya pandai sebagai penanggung jawab teknis kefarmasian saja, melainkan juga dapat mengelola apotek sesuai dengan prinsip-prinsip 1

Upload: marpaung-irayana

Post on 07-Jul-2016

265 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Perapotikan Studi Kelayakan.doc

BAB I

PENDAHULUAN

I.A Latar Belakang

Pengertian Apotek menurut Peraturan Pemerintah No. 51 th 2009 adalah

sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker,

Tempat pengabdian profesi apoteker yang rill dan lefitimate, terminal terakhir dalam

pengadaan obat-obatan yang dibutuhkan masyarakat dan berhadapan langsung

dengan masyarakat yang memerlukan obat.

Pekerjaan kefarmasian yang dimaksud dalam hal ini adalah penjaminan mutu

sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya, yang dimulai dari proses

pengadaan, penyimpanan, pendistribusian obat termasuk juga pelayanan obat atas

resep dokter dan pelayanan informasi obat.

Apotek bukanlah suatu badan usaha yang semata-mata hanya mengejar

keuntungan saja tetapi apotek mempunyai fungsi sosial yang menyediakan,

menyimpan dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu baik dan terjamin

keabsahannya.

Dengan demikian, seorang (APA) dalam menjalankan profesi apotekernya di

apotek tidak hanya pandai sebagai penanggung jawab teknis kefarmasian saja,

melainkan juga dapat mengelola apotek sesuai dengan prinsip-prinsip bisnis tanpa

memberikan keuntungan kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan semata

melainkan juga memiliki fungsi sosial di masyarakat.

Akhir-akhir ini banyak apotek yang gulung tikar akibat kurangnya inovasi dan

manajemen yang jelek ataupun apotek yang baru buka tiga bulan kemudian tutup

dikarenakan perencanaan yang tidak matang, buka apotek tidak sama dengan buka

warung ataupun toko perlu perencanaan yang matang dan pengembangan yang

terencana yang dikenal dengan studi kelayakan atau feasibility Study.

Studi kelayakan ini sangat penting dilakukan sebelum membangun sebuah

apotek meskipun pelaksanaan studi kelayakan ini belum tentu menjamin keberhasilan

1

Page 2: Tugas Perapotikan Studi Kelayakan.doc

dari suatu apotek. Studi kelayakan ini hanya digunakan sebagai pedoman atau

landasan pelaksanaan pekerjaan, karena dibuat berdasarkan data-data dari berbagai

sumber yang dianalisis dari banyak aspek.

I.B Perumusan Masalah

1. Bagaimana cara membuat studi kelayakan pendirian sebuah apotek layak

dilaksanakan atau tidak ?

2. Aspek-aspek apa saja yang menjadi penilaian dalam studi kelayakan

pendirian sebuah apotek ?

I.C Hipotesis

1. Semua studi kelayakan dapat dibuat dasar dalam mendirikan apotek.

2. Semua aspek studi kelayakan pendirian sebuah apotek dapat menjadi

bahan penilaian studi kelayakan.

I.D Tujuan Studi Kelayakan

Dijadikan sebagai pedoman atau landasan pelaksanaan pekerjaan untuk :

1. Menghindari resiko kerugian.

2. Memudahkan dalam perencanaan, pengawasan dan pengendalian untuk

mencapai keberhasilan pendirian suatu apotek.

I.E Manfaat

Perencanaan pendirian apotek diawali dengan studi kelayakan untuk melihat

kelayakan usaha sehingga terlaksana dengan baik dan berhasil.

2

Page 3: Tugas Perapotikan Studi Kelayakan.doc

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1.Pengertian

Istilah studi kelayakan (feasibility study-FS) adalah suatu metode penjajagan

gagasan (idea) suatu proyek mengenai kemungkinan layak atau tidaknya untuk

dilaksanakan.

II.2. Proses Pembuatan Studi Kelayakan

Tahapan dalam membuat sebuah studi kelayakan pendirian apotek terdiri dari

lima tahapan yaitu :

1. Penemuan Studi Gagasan

Gagasan adalah sebuah pemikiran terdapat sesuatu yang ingin sekali untuk

dilaksanakan. Gagasan yang baik didiskusikan dan dianalisis sebelum

dilaksanakan adalah gagasan yang memenuhi beberapa kriteria diantaranya yaitu

bahwa ide harus :

Sesuai dengan visi oganisasi

Dapat menguntungkan organisasi

Sesuai dengan kemampuan sumber daya yang dimiliki organisasi.

Tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku.

Aman untuk jangka panjang

2. Penelitian

Dalam melakukan penelitian di lapangan, data-data yang dibutuhkan antara

lain :

a. Ilmiah, yaitu analisis bisnis mengenai kondisi lingkungan external yang

ada disekitar lokasi yang ditetapkan.

b. Non ilmiah, yaitu melalui intuisi atau feeling yang diperloleh setelah

lokasi lingkungan disekitarnya.

3

Page 4: Tugas Perapotikan Studi Kelayakan.doc

3. Evaluasi

Dalam melakukan evaluasi terhadap data hasil penelitian di lapangan dapat

dikakukan dengan cara :

1. Memperlihatkan faktor-faktor yang berpengaruh, yang terdiri dari :

a. Data lingkungan disekitar lokasi (external faktor) : Apakah hasil

analisis terhadap data external faktor yang ada sat ini perspektif yang

baik atau tidak bagi perusahaan dimasa mendatang.

b. Data kemampuan sumber daya yang dimiliki (internal factor) :

Apakah sumber daya yang ada saat ni mempunyai kemampuan untuk

merealisasi gagasan pada lokasi yang ditetapkan.

2. Membuat usulan proyek (project appraisal), yang meliputi:

a. Pendahuluan, mengenai :

Latar belakang munculnya gagasan: gambaran mengenai sesuatu

yang menyebabkan munculnya suatu gagasan/ ide.

Tujuan merupakan sesuatu yang akan dicapai dari rencana

pelaksanaan suatu gagasan.

b. Analisis Tehnis , mengenai :

Peta lokasi dan lingkungan disekitarnya, yaitu gambaran

mengenai:

Pemetaan lokasi-lokasi yang menjadi target pendirian

apotek baru.

Situasi lingkungan yang ada di sekitar lokasi yang

menjadi target seperti : situasi fasilitas transportasi,

jenis konsumen, jumlah praktek dokter, apotek pesaing.

Disain interior dan exterior, yaitu gambaran mengenai:

Warna dan bentuk gedung serta billboard, harus dapat

memberikan identitas tersendiri yang dapat membedakannya

dengan apotek pesaing.

4

Page 5: Tugas Perapotikan Studi Kelayakan.doc

Warna dan bentuk gedung serta billboard, harus dapat

menarik perhatian (eye's cat) konsumen.

Jenis produk

Jenis produk yang dijual oleh apotek, apakah dominan ethical

product atau otc product.

Jumlah lini produk (kelengkapan produk) yang tersedia.

c. Analisis management , mengenai :

Struktur organisasi yaitu gambaran mengenai

Apakah berdiri sendiri atau

Menjadi bagian dari apotek yang sudah ada?

Jenis pekerjaan yaitu gambaran mengenai

Apakah mengerjakan seluruh fungsi kegiatan yang ada atau

Hanya sebagian (beberapa fungsi) saja?

Jumlah kebutuhan tenaga kerja yaitu gambaran mengenai

Berapa karyawan yang dibutuhkan untuk omzet tertentu?

Jenis karyawan yang bagaimana yang dibutuhkan?

Program kerja yaitu gambaran mengenai

Langkah-langkah penting apa yang menjadi prioritas untuk

dikerjakan dalam memperoleh sasaran yang ditetapkan?

Kapan program tersebut dilaksanakan?

d. Analisis keuangan , mengenai :

Jumlah biaya investasi dan modal kerja mengenai

Berapa jumlah biaya investasi yang dibutuhkan dan

digunakan untuk keperluan apa saja?

Berapa lama waktu pengembalian (payback period)?

Berapa besar tingkat pengembalian internal yang aman

(internal rate of return) per tahunnya?

Sumber pendanaan

Dari mana sumber biaya investasi diperoleh?

5

Page 6: Tugas Perapotikan Studi Kelayakan.doc

Berapa besar tingkat efisiensinya dibandingkan dengan sumber

lain?

Jenis pinjamannya, apakah jangka pendek atau jangka

panjang?

Aliran kas

Bagaimana situasi aliran kasnya selama periode investasi,

apakah negatif atau positif?

Langkah apa saja yang dilakukan bila aliran kasnya selama

periode investasi negatif?

4. Rencana Pelaksanaan

Setelah usaha disetujui, kemudian menetapkan waktu (time schedule) untuk

memulai pekerjaan sesuai dengan skala prioritas :

o Menyediakan daya biaya invetasi dan modal kerja

o Mengurus izin

o Membangun, merehabilitasi gedung

o Merekrut karyawan

o Menyiapkan barang dagangan, sarana pendukung

o Memulai oprasional

5. Pelaksanaan

Dalam melaksanakan setiap pekerjaan, dibuatkan suatu format yang berisi

mengenai :

Jadwal pelaksanaan setiap jenis pekerjaan

Mencatat setiap penyimpangan yang terjadi

Membuat evaluasi dan solusi penyelesaiannya

6

Page 7: Tugas Perapotikan Studi Kelayakan.doc

II.3.Aspek-Aspek Penelitian Studi Kelayakan

Aspek-aspek apa saja yang dinilai dalam suatu studi kelayakan dan bagaimana

caranya menilai layak atau tidaknya studi kelayakan untuk dilaksanakan.Aspek-aspek

yang menjadi bahan penilaian studi kelayanan dapat terdiri dari :

1. Analisis manajemen

2. Analisis pasar

3. Analiis tekhnis

4. Analisis keuangan

1. Penilaian Aspek Manajemen

Penilaian terhadap aspek manajemen operasional antara lain dapat

meliputi mengenai rencana :

1) Strategi Manajemen

Strategi manajemen yaitu : suatu strategi yang akan digunakan untuk

mengubah kondisi yang ada saat ini (current condition) menjadi kondisi

di saat yang akan (future condition) datang dalam suatu periode waktu

tertentu.

Strategi manajemen tersebut antara lain mengenai:

Visi : cita-cita, yang akan dicapai oleh pendiri atau pemiliknya.

Misi : beban tugas utamanya.

Strategi : siasat untuk mencapai tujuan.

Program kerja : cara-cara untuk memperoleh sasaran.

Standar prosedur operasional (SPO) : tata cara (langkah-langkah)

melaksanakan suatu kegiatan, yang berlaku sebagai peraturan.

2) Bentuk dan Tata Letak Bangunan

Dalam menetapkan bentuk dan tats letak bangunan, terdapat

beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu

Bentuk bangunan, dapat menggambarkan

Identity company image, untuk membentuk opini konsumen.

7

Page 8: Tugas Perapotikan Studi Kelayakan.doc

Nuansanya (physical evident) baik interior ataupun exterior, sesuai

dengan target konsumen yang akan dilayani.

Kemudahan untuk dikembangkan.

Sistem tata letak (lay out) dapat memberi

Kemudahan dalam melakukan pengawasan dan pengendalian

mutasi barang.

Kemudahan bagi konsumen untuk memperolehnya (untuk barang

otc/bebas).

Estetika, rapih,teratur dan tersusun dengan baik.

Kesesuaian dengan peraturan yang berlaku dan sifat

barang, karena dalam pengelolaan sediaan farmasi di apotek telah

diatur oleh undang-undang dan adanya sifat obat yang mudah

terpengaruh oleh berbagai macam keadaan.

3) Jenis Produk Yang Akan Dijual

Persediaan merupakan elemen penting dalarn perusahaan retail.

seperti diketahui dalam melakukan penilaian terhadap analisis produk yang

akan dijual berkaitan dengan beberapa hal yaitu :

a. Target konsumen, bila target konsumennya yang menengah-atas, maka

barang yang dijual juga barang menengah-atas.

b. Jumlah dan jenis (lini, item) produk kebutuhan konsumen, umumnya

konsumennya yang menengah-atas meminta perhatian yang lebih

dari penjual. Oleh sebab itu lini dan jumlah itemnya terpenuhi agar

kelengkapannya terjaga.

2.Penilaian Aspek Pasar

Dalam menilai aspek pasar terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan

antara lain yaitu :

i. Bentuk Pasar.

ii. Potensi Pasar (potential market)

Potensi Pasar adalah sejumlah pembeli suatu wilayah yang memiliki uang

dan keinginan untuk membelanjakannya (dikuantumkan dalam suatu mata

8

Page 9: Tugas Perapotikan Studi Kelayakan.doc

uang). Cara mengukur potensi pasar (Q) antara lain dapat dilakukan dengan

mengkalikan jumlah pembeli (n) dan harga rata-rata barang (P).

Rumus:

iii. Target Pasar (target market)

Target Pasar adalah jenis konsumen tertentu yang akan dilayani atau yang

akan menjadi sasaran pemasaran. Target pasar dapat dibagi menjadi 3

golongan yaitu:

Pasar individu (untuk keperluan perorangan), umumnya tunai, jumlah

pembeliannya kecil, seperti anggota masyarakat

Pasar korporasi (untuk keperluan karyawan di suatu instansi),

umumnya kredit, jumlah pembeliannya besar, seperti PLN

Pasar reseller (penjual) adalah pasar yang membeli barang atau jasa

untuk dijual kembali, seperti grosir, dokter dispensing.

3.Penilaian Aspek Tekhnis

Beberapa hal penting yang menjadi pertimbangan pada penilaian aspek tekhnis

antara lain yaitu mengenai

iv. Lokasi dan Lingkungan Di sekitarnya.

Arti strategis suatu lokasi adalah berkaitan dengan beberapa hal yang menjadi

pertimbangan yaitu meliputi:

Jarak lokasi dengan supplier : relatif dekat dan mudah dicapai

Jarak lokasi dengan domisili konsumennya relatif dekat dan mudah

dicapai dengan berbagai macam jenis alat transportasi

Bentuk dan luas lahan (bangunan) : mudah untuk mengembangkan usaha,

9

Q = n x P

Dalam suatu studi kelayakan, pemilihan target pasar akan mempengaruhi penyiapan pemilihan produk, pemilihan lokasi apotek, disain interior dan exterior gedung, perfomens karyawan dan kualitas pelayanan.

Page 10: Tugas Perapotikan Studi Kelayakan.doc

seperti praktek dokter, lab klin.

Nyaman dan aman : daerahnya tidak jorok, tidak macet dan sempit dan

tingkat kriminalnya rendah (bukan daerah premanisme).

Prospek pertumbuhan pasarnya relatif cepat dan besar : jumlah konsumen

dan daya beli (income perkapita) nya relatif tinggi.

v. Struktur Organisasi

Tujuan pembentukan struktur organisasi untuk memberi gambaran mengenai

Jumlah jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan

Fungsi-tugas dan wewenang-tanggung jawab setiap pekerjaan

Persyaratan jabatan pada setiap jenis pekerjaan

Hirarkhis dalam pengambilan keputusan

Dalam struktur organisasi, besar-kecilnya bagan dan jumlah pegawai

yang dibutuhkan tegantung pada :

Jenis dan volume pekerjaan, bila jumlah dan volume pekerjaan banyak,

maka struktur diperbesar. Sebaliknya bila volume pekerjaan sedikit,

struktur dirampingkan, agar lebih efisien.

Penempatan setiap pegawai sesuai dengan persyaratan jabatannya (the

right man on the right place) yang telah ditetapkan

4.Penilaian Aspek Keuangan

Pertimbangan dalam menilai aspek keuangan dapat meliputi penilaian terhadap :

1) Sumber pendanaan (financing) untuk investasi

2) Perhitungan aliran kas (cash flow) yang akan diperoleh selama investasi

vi. Penilaian Sumber Pendanaan

Kegunaannya

Dana untuk kebutuhan membeli aktiva tetap, seperti tanah,

bangunan, peralatan interior (komputer, meja & rak obat, kursi pasien)

dan eksterior (billboard)

1

Page 11: Tugas Perapotikan Studi Kelayakan.doc

Dana untuk kebutuhan modal kerja (untuk aktiva lancar yaitu kas,

rekening di Bank, membeli barang dagangan).

1. Sumber Dana

Pertimbangan dalam memilih sumber dana adalah biaya yang paling

rendah (efisien) dengan masa tenggang pengembalian yang lebih lama

dibandingkan payback periode proyeknya. Beberapa sumber dana yang

dapat digunakan yaitu :

Modal pemilik perusahaan (modal disetor)

Bank (kreditor)

Investor, dari hash penerbitan saham atau obligasi

Lembaga non-bank atau leasing (dana pensiun)

vii. Penilaian Analisis Keuangan

Dalam melakukan penilaian aspek keuangan terhadap kelayakan suatu

proyek dapat dilakukan dengan beberapa metode analisis antara lain:

Metode Analisis Payback Periode (PP).

Payback Period adalah pengukuran periode yang diperlukan dalam

menutup kembali biaya investasi (initial cash investment) dengan

menggunakan aliran kas (laba bersih) yang akan diterima Rumus :

Indikatornya adalah

Bila PP yang diperoleh waktunya < dari maximum PP yang

ditetapkan, maka proyek tersebut layak dilaksanakan

Bila PP yang diperoleh waktunya > lama dari maximum PP

yang ditetapkan, maka proyek tersebut tidak layak dilaksanakan

Bila PP yang diperoleh waktunya = maximum PP yang

ditetapkan, maka proyek tersebut dikatakan boleh dilaksanakan

dan juga boleh tidak.

1

Jumlah nilai investasiPayback periode = x 1 tahun

Jumlah kas yang masuk per th

Page 12: Tugas Perapotikan Studi Kelayakan.doc

Metode Analisis Return On Investment (ROI)

Analisis Return On Investment adalah pengukuran besaran tingkat

return (%) yang akan diperoleh selama periode investasi dengan cara

membandingkan jumlah nilai laba bersih per tahun dengan nilai

investasi.

Rumus :

Indikatornya adalah :

Bila ROI yang diperoleh > dari bunga pinjaman, maka proyek

dikatakan layak dilaksanakan

Bila ROI yang diperoleh < dari bunga pinjaman, maka proyek

dikatakan tidak layak dilaksanakan

Bila ROI yang diperoleh = bunga pinjaman, maka proyek boleh

dilaksanakan dan boleh juga tidak.

Metode Analisis NPV (arus kas yang akan diterima)

Analisis NPV adalah analisis untuk mengetahui nilai arus kas yang

akan diterima selarna periode investasi (NPV2) apakah lebih besar atau

lebih kecil dibandingkan dengan nilai investasi yang dikeluarkan

pada saat sekarang (NPV1)

1

Kelemahan dari analisis ini adalah bahwa nilai jumlah kas yang akan diterima (masuk), nilainya tidak disekarangkan (NPV – net present value) sehingga nilainya tidak sama dengan nilai uang investasi yang dikeluarkan pada saat ini.

Nilai laba bersihROI = x 100 %

Nilai investasi

Kelemahan dari analisis ini adalah bahwa nilai jumlah laba yang akan diterima, nilainya tidak disekarangkan (di NPV kan) sehingga nilainya tidak sama dengan nilai investasi yang dikeluarkan pada saat sekarang.

Page 13: Tugas Perapotikan Studi Kelayakan.doc

Indikatornya adalah

Bila menggunakan diskon faktor yang sama dengan bunga pinjaman

hasil ∆ nya positif, maka proyek tersebut layak dilaksanakan

Bila menggunakan diskon faktor yang sama dengan bunga pinjaman

dan hasil ∆ nya negatif, maka proyek tersebut tidak layak

dilaksanakan

Bila menggunakan diskon faktor yang sama dengan bunga pinjaman

dan hasil ∆ nya = 0, maka proyek tersebut boleh dilaksanakan dan

boleh juga tidak

Metode Analisis Internal Rate of Return (IRR)

Analisis Internal Rate of Return adalah pengukuran besaran diskon

faktor (tingkat suku bunga), yang diperoleh dengan cara

mensekarangkan (preserttate) aliran kas yang akan diterima selama

periode investasi.

Nilai IRR harus lebih besar dari tingkat suku bunga pasar (market

rate), karma investasi mentl>unyai banyak resiko antara lain yaitu

Resiko investasi gedung

Resiko investasi mesin

Resiko investasi kendaran dll

Metode untuk mencari IRR dari arus kas yang akan diterima selama

peride investasi yaitu : dengan metode Trial & Error

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

Menghitung nilai sekarang (NPV2) arus kas yang akan diterima

selama periode investasi dengan diskon faktor (dfl) yang sama

dengan suku bunga pinjaman, lalu NPV2 nya dikurangi dengan

NPV1 (nilai investasi yang dikeluarkan sekarang)

Bila dengan diskon faktor (dfl) yang = suku bunga pinjaman basil Al

1

∆ = NPV2 - NPV1

Page 14: Tugas Perapotikan Studi Kelayakan.doc

(NPV2 – NPV1) nya negatif, maka trial yang kedua dihentikan dan

proyek dinyatakan tidak layak. Karena dengan (dfl) yang = suku

bunga pinjaman saja A 1 nya sudah negatif

Bila dengan diskon faktor (dfl) yang = suku bunga pinjaman

hasilnya Al nya positif, maka NPV2 nya dihitung kembali dengan

diskon faktor yang lebih besar (df2) sampai memperoleh nilai A 2

(NPV2 - NPV 1) yang paling mendekati 0 (+) atau (-)

Bila dengan menggunakan diskon faktor yang > dari suku bunga

yang ke n kali telah memperoleh hasil ∆2 nya yang paling

mendekati 0, maka itulah diskon faktor (df2) yang paling maximal.

Karena bila angka diskon faktor diperbesar lagi maka A 2 nya akan

negatif

Kemudian mencari IRR nya

Rumus :

1

IRR = (df1) + (∆ 1 ) x (df2 df1) (∆ 1 + ∆ 2)

Page 15: Tugas Perapotikan Studi Kelayakan.doc

1. Analisis Break Event Point

1. Pengertiana. Yang dimaksud dengan Break

Even Point (BEP) adalah suatu titik yang menggambarkan bahwa : keadaan kinerja apotek berada pada posisi yang tidak memperoleh keuntungan dan juga tidak mengalami kerugian. Posisi keadaan kinerja apotek yang seperti ini disebut sebagai posisi titik pulang pokok atau titik impas.Rumus :

b. Yang dimaksud dengan Total pendapatan atau revenue (TR - total revenue) adalah jumlah penjualan yang diperoleh dari hasil kali harga (P - price) dengan jumlah unit barang (Q - quantity) pada suatu periode tertentuRumus :

c. Yang dimaksud dengan Total biaya (TC) adalah biaya yang terdiri dari:

o Biaya variable (VC - variable cost) adalah suatu jenis biaya yang secara proporsional berubah-ubah sesuai dengan perubahan jumlah (volume) penjualan atau produksi. Bila jumlah penjualan naik, maka biaya ini juga akan naik atau sebaliknya. Contoh biaya variable biaya pembelian barang dagangan, bahan baku

o Biaya tetap (FC -fix cost) adalah jenis biaya yang secara total akan tetap, walaupun terjadi perubahan pada volume penjualan atau jumlah produksi. Contoh biaya tetap : biaya gaji pegawai, biaya tak langsung (listrik, tilpon, air), biaya bunga pinjaman. Rumus :

1

TR = TC TR - TC = 0

TR = P x Q

TC = VC + FC

Page 16: Tugas Perapotikan Studi Kelayakan.doc

d. Keuntungan (Profit) adalah sisa pendapatan dari total penjualan bersih (TR) setelah dikurangi dengan total biaya (TC) yaitu biaya variable (VC) biaya tetap (FC)Rumus :

2. FungsiAnalisis Break Even Point adalah suatu alat analisis yang digunakan

untuk mengetahui hubungan antara variable pendapatan (revenue),

biaya (cost) - fix cost & variable cost, dan keuntungan (profit) yang

dihasilkan perusahaan pada suatu periode tertentu.

3. Cara Menghitung BEPContoh soalSetelah memperoleh rekomendasi mengenai analisis keuangannya, kemudian Pak Ramli mengajukan proposal lagi dengan kebutuhan dana tetap yaitu untuk bangunan dan sarana sebesar Rp 300.000.000,- nilai residu diperkirakan Rp 50.000.000,- untuk modal kerja (kas,bank & persediaan) Rp 50.000.000,- dengan proyeksi laporan L/R pada tahun I sebagai berikut :

Penjualan : Rp 800.000.000,Harga pokok penjualan (HPP) : Rp 600.000.000,Biaya Usaha : Rp 60.000.000,Laba sebelum pajak (EBT) : Rp 140.000.000,Pajak penghasilan : Rp 7.000.000,Laba sesudah pajak (EAT) : Rp 133.000.000,Dengan catatan bahwa : harga rata-rata obat yang dibeli konsumen Rp 100.000,- dan variable costnya 75 %. Setelah dianalisis, kemudian pihak Bank meminta kepada Pak Ramli untuk melengkapi berkas studi kelayakannya yang disertai dengan analisis BEPnya pada tahun pertama. Bantulah Pak Ramli untuk dibuatkan analisis BEPnya tersebut. Pada jumlah penjualan berapakah apotek Pak Ramli tidak

1

Laba = TR - TC

Page 17: Tugas Perapotikan Studi Kelayakan.doc

memperoleh keuntungan, tetapi juga tidak mengalami kerugian dan buatlah grafiknya serta pada jumlah penjualan berapakah apotek Pak Ramli mulai memperoleh keuntungan?

Jawabannya : dalam membuat analisis BEP tahapannya dapat dilakukan sebagai berikut:Mencari pesamaan TR dan TC nya

TR =PxQ= 100.000 Q

TC = FC + (VC setiap konsumen x Q) = 60.000.000 + (75 % x 100.000 Q) = 60.000.000 + 75.000 Q

Menghitung BEPnya Syarat TR = TC

100.000 Q = 60.000.000 + 75.000 Q Q = (60.000.000): (25.000)

= 2.400 konsumen per tahunJadi BEP terjadi pada jumlah penjualan 2.400 konsumen dengan nilai Rp 240.000.000,

4. Cara menggambarkan grafik BEP.Dari soal di atas, grafik BEP nya dibuat dengan tahapan sebagai berikut1) Gambarlah sumbu x dan y2) Sumbu x = jumlah konsumen (Q), sumbu y = harga (P) dan biaya (C )3) Untuk menggambarkan pada sumbu x atau y maka untuk garis

TR, gunakan persamaannya yaitu TR = 100.000 Q TC, gunakan persamaannya yaitu TC = 60.000.000 + 80.000 Q FC, gunakan persamaannya yaitu FC = 60.000.000

1

Page 18: Tugas Perapotikan Studi Kelayakan.doc

Gambar. Grafik BEP

Dari gambar di atas, diperoleh gambaran bahwa pada jumlah penjualan di atas 2.400 konsumen (misalnya Q = 2.401 konsumen), maka apotek Pak Ramli akan memperoleh keuntungan sebesar Laba = TR - TC

= (100.000Q)-(60.000.000+ 75.000Q) = 240.100.000 - 240.075.000

=25.000 Dari gambar di atas, diperoleh gambaran bahwa pada jumlah

penjualan dibawah 2.400 konsumen (misalnya Q= 2.399 konsumen), maka apotek Pak Ramli akan memperoleh kerugian sebesar Laba = TR - TC

= (100.000Q)-(60.000.000+75.000Q) = 239900.000 - 240.075.000

= (25.000)

1

Page 19: Tugas Perapotikan Studi Kelayakan.doc

BAB III

PEMBAHASAN

Apotek Sebagai salah satu bidang pekerjaan kefarmasian yang mempunyai

peranan penting dalam pelayanan dan peningkatan kesehatan masyarakat di

Indonesia, peranan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui upaya

pelayanan KIE secara tepat dan merupakan terminal terakhir dalam pengadaan obat-

obatan yang dibutuhkan masyarakat.

Studi kelayakan (feasibility study-FS) adalah suatu metode penjajagan

gagasan (idea) suatu proyek mengenai kemungkinan layak atau tidaknya untuk

dilaksanakan. Perencanaan pendirian apotek diawali dengan studi kelayakan untuk

melihat kelayakan usaha sehingga terlaksana dengan baik dan berhasil. Studi

kelayakan atau (Feasibility Study-FS) adalah penelitian tentang dapat atau tidaknya

suatu usaha dilaksanakan dengan berhasil. Adapun yang dimaksud berhasil secara

sempit biasanya digunakan oleh pihak swasta yang terutama berorientasi pada

keuntungan meteri (komersil/manfaat ekonomi). Sedangkan pihak pemerintah atau

lembaga nonprofit lain. Pengertian berhasil dengan mempertimbangkan berbagai

faktor seperti penyerapan tenaga kerja atau manfaat sosial. Pemanfatan sumber daya

yang melimpah ditempat tersebut, penghematan devisa atau penambahan devisa yang

diperlukan oleh pemerintah.

Suatu apotek dikatakan layak atau tidak apabila ditinjau dari :

a. Demografi:

penduduk yang padat dan masih bertumbuh kembang

b. Lokasi strategis:

lokasi yang mudah dijangkau (akses kendaraan umum dan pribadi mudah,

dapat diakses dengan jalan kaki, lalu lintas dua arah dan memudahkan orang

untuk menyebrang, dilalui oleh orang yang pulang bekerja)

c. Analisis keuangan:

ketika PP (payback periode) lebih kecil dari PP maksimum yang ditetapkan,

1

Page 20: Tugas Perapotikan Studi Kelayakan.doc

ROI lebih besar dari bunga pinjaman yang ditetapkan

BAB IV

KESIMPULAN

1. Beberapa aspek penting yang menjadi bahan penilaian studi kelayakan

pendirian sebuah apotek antara lain terdiri dari aspek : 1) Manajemen, 2)

Teknis, 3) Pasar dan 4) Keuangan.

2. Suatu apotek dikatakan layak atau tidak apabila ditinjau dari :

Demografi : penduduk yang padat dan masih bertumbuh kembang.

Lokasi strategis : lokasi yang mudah dijangkau (akses kendaraan umum dan

pribadi mudah, dapat diakses dengan jalan kaki, lalu lintas dua arah dan

memudahkan orang untuk menyebrang, dilalui oleh orang yang pulang bekerja).

Analisis keuangan: ketika PP (payback periode) lebih kecil dari PP maksimum

yang ditetapkan, ROI lebih besar dari bunga pinjaman yang ditetapkan

2

Page 21: Tugas Perapotikan Studi Kelayakan.doc

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim, Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. 2009.

2. Umar. 2005. Manajement Apotek Praktis. Solo : Cv. Ar- Rahman.Hal :

179-202.

3. Anief, M. 1998. Manajement Farmasi. Yogyakarta : Gajah Mada

University Press. Hal : 114-130.

4. Hartono. 1998. Manajement Apotek. Jakarta : Depot Informasi Obat.

2

Page 22: Tugas Perapotikan Studi Kelayakan.doc

Lampiran 1. STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN “APOTEK Excelent 21”

APOTEK Excelent 21Jln. Margonda Raya No. 21, Depok

Pemilihan lokasi

Lokasi yang dipilih untuk pendirian apotek adalah Jl. Margonda Raya No. 21,

Depok, lokasi ini terletak di jalan utama Kota Depok dan cukup strategis yang

mana pusat kota yang cukup padat penduduknya dengan masyarakat dari berbagai

lapisan ekonomi.

Fasilitas kesehatan yang terdapat di daerah RS. Bunda dan RS Mitra Keluarga

Depok sedangkan Apotek pesaing di daerah ini adalah Apotek Kimia Farma,

Apotek K 24, Apotek Century dan Apotek Roxy.

1. Observasi Lokasi

Data penunjang kesehatan : RS. Bunda dan RS Mitra Keluarga Depok

Data Apotek lain : Apotek Kimia Farma (300 m)

Apotek K 24 (500 m)

Apotek Century (500 m)

Apotek Roxy (800 m)

2. Studi kelayakan pendirian apoteka. Modal Tetap

Sarana fisik : Tanah dan Gedung Rp 500.000.000,-

Sarana penunjang

◊ Etalase (2 buah) Rp 3.000.000,-

◊ Etalase tinggi (1 buah) Rp 2.000.000,-

◊ Meja racik dan kursi @ 1 buah Rp 2.000.000,-

2

Page 23: Tugas Perapotikan Studi Kelayakan.doc

◊ Kursi tunggu panjang Rp 500.000,-

◊ Lemari narkotik Rp 500.000,-

◊ Rak penyimpanan obat (1 buah) Rp 1.000.000,-

◊ Meja administrasi Rp 3.000.000,-

◊ Lemari penyimpanan obat Rp 1.000.000,-

◊ Peralatan reseptir Rp 1.000.000,-

◊ Telepon (1 buah) Rp 800.000,-

◊ Lemari es Rp 2.000.000,-

◊ Televisi 1 set (15’) Rp 450.000,-

◊ Kipas angin (2 buah) Rp 300.000,-

◊ Buku wajib (ISO, MIMS dll) Rp 800.000,-

TOTAL Rp 518.350.000,-

b. Modal Operasional

Pembelian obat Rp 100.000.000,-

Total Rp100.000.000,-

c. Biaya Operasional

Tenaga Profesional

Tenaga Jum.Orang Upah/Bulan Upah/Tahun Total + THR

Apoteker (APA)

Apt. Pendamping

2 Rp 2.000.000,-

Rp 1.800.000,-

Rp 24.000.000,-

Rp 21.600.000,-

Rp 26.000.000,-

Rp 23.400.000,-Asis. Apoteker 2 Rp 2.400.000,- Rp 28.800.000,- Rp 31.200.000,-

Kasir 1 Rp 900.000,- Rp 10.800.000,- Rp 11.700.000,-

Juru resep 2 Rp 1.000.000,- Rp 12.000.000,- Rp 13.000.000,-

TOTAL (Rp) Rp 8.100.000,- Rp 97.200.000,- Rp105.300.000,-

d. Biaya Pengolahan Pertahun

Jenis biaya Jumlah (Rp)

Listrik, air, telepon Rp 450.000,- x 12 bulan Rp 12.000.000,-

Asuransi Rp 300.000,-

Alat tulis kantor Rp 500.000,-

2

Page 24: Tugas Perapotikan Studi Kelayakan.doc

Pajak Rp 1.000.000,-

Biaya kebersihan Rp 200.000,-

Lain-lain Rp 500.000,-

Total RP 14.500.000,-

Total modal = Modal Tetap + Modal Operasional + Biaya Operasional + Biaya Tetap

= Rp 518.350.000,- + Rp 100.000.000,- + Rp 105.300.000,- + Rp 14.500.000,-

= Rp 738.150.000,-

Total investasi = Modal Tetap + Modal Operasional + Biaya Operasional

= Rp 218.350.000,- + Rp 100.000.000,- + Rp 105.300.000,-

= Rp 723.650.000,-

e. Biaya tetap pertahun

1. Biaya operasional : Rp 105.300.000,-

2. Biaya pengolahan : Rp 14.500.000,-

Total biaya tetap pertahun : Rp 119.800.000,-

f. Perolehan omset pertahun

Penjualan

Jumlah Resep (R/)

Jumlah R/ perhari : 80 resep / hari

Jumlah R/ pertahun : 100 x 30 hari x 12 bulan = 28.800

Harga rata-rata per R/ : Rp 70.000,-

Harga penjulan R/ pertahun: Rp 70.000,- x 28.800

= Rp 2.016.000.000,-

Obat bebas (OTC)

Harga penjualan perhari : Rp 2.200.000,-

2

Page 25: Tugas Perapotikan Studi Kelayakan.doc

Harga penjualan pertahun :Rp2.200.000,-x30harix 12 bulan

= Rp 792.000.000,-

Total penjualan : Rp 2.016.000.000,- + Rp 792.000.000,-

= Rp 2.808.000.000,-

g. Pembelian barang/ variabel

Pembelian barang u/ obat R/ dan obat bebas perbulan : Rp

100.000.000,-

Pembelian barang pertahun = Rp 100.000.000,- x 12 bulan

= Rp 1.200.000.000,-

h. Proyeksi Pendapatan

Penjualan R/ tahun : Rp 2.016.000.000,-

Penjualan obat bebas / tahun : Rp 792.000.000,-

Total :Rp 2.808.000.000,-

i. Pengeluaran Tahun Pertama

Pembelian obat R/ dan bebas : Rp 1.200.000.000,-

Pengeluaran gaji pegawai : Rp 105.300.000,-

Biaya pengolahan : Rp 14.500.000,-

Total : Rp 1.319.800.000,-

j. Indeks Kalkulasi Rata-Rata

R/ =

= 2.016.000.000 x100% = 71,8 % 2.808.000.000 Obat bebas (OTC)

2

Page 26: Tugas Perapotikan Studi Kelayakan.doc

= 100 %

= 792.000.000 x 100 % = 28,2 %

2.808.000.000

Indeks rata-rata

(Indeks rata-rata x faktor penjualan) – ketetapan modal

Untuk R/ : 71,8 % x 1,25 = 0,9

Untuk OTC : 28,2 % x 1,15 = 0,32 + 1,22

k. Laba Kotor

Indeks rata-rata = 1,22 – 1

= 0,22

% Laba kotor = 0,22 x 100 = 18,03 %

1,22

Laba kotor = (% Laba kotor x total penjualan)

= (18,03 % x Rp 2.808.000.000,-)

= Rp 506.282.400,-

l. Laba Bersih

Laba Bersih = Laba Kotor – Biaya Tetap Pertahun

Laba bersih = Rp 506.282.400 - Rp 119.800.000,-

= Rp 386.482.400,-

m. Analisis Payback Periode (PP)

PP = x 1 tahun

= 723.650 . 000 x 1 tahun

2

Page 27: Tugas Perapotikan Studi Kelayakan.doc

386.482.400

= 1,87 tahun

Jika waktu periode yang ditetapkan untuk mengembalikan investasi = 5 tahun maka apotek ini layak untuk didirikan, karena biaya investasi dapat dikembalikan dalam jangka waktu 1,87 tahun.

n. Analisis Return On Investment (ROI)

ROI = x 100 %

= 386.482.400 x 100 %

723.650.000

= 53,41 %

Jika bunga pinjaman yang diberikan oleh investor sebesar 15 % maka apotek ini

layak untuk didirikan karena nilai ROI lebih besar dari nilai bunga pinjaman.

o. Break Even Point (BEP)

Aliran Kas Masuk

= laba netto + biaya tetap

= Rp 386.482.400,- + Rp 119.800.000

= Rp 506.282.400,-

BEP/tahun

BEP =

= 119.800.000

1 – 1/1,24

= 119.800.000

0,2

2

Page 28: Tugas Perapotikan Studi Kelayakan.doc

= Rp 599.000.000,-/ tahun

= Rp 49.916.667,-/bulan

= Rp 1.663.889,-/hari

= 1.663.889 = 23,77 lembar/hari

70.000

2