tugas studi islam 3 kosmetik fix

38
TUGAS STUDI ISLAM 3 KOSMETIKA DALAM ISLAM Disusun Oleh : Rati Janah P 1208010061 Sandra Iman S 1208010063 Filzah Nurfazrina 1208010065 Meilinda Putri 1208010067 Mega Fitria 1208010069 FAKULTAS FARMASI UNVERsiTAS MUHMMADIYAH PURWOKERTO

Upload: sandra-iman-s

Post on 01-Feb-2016

67 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kosmetika menurut pandangan islam

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Studi Islam 3 Kosmetik Fix

TUGAS STUDI ISLAM 3

KOSMETIKA DALAM ISLAM

Disusun Oleh :

Rati Janah P 1208010061

Sandra Iman S 1208010063

Filzah Nurfazrina 1208010065

Meilinda Putri 1208010067

Mega Fitria 1208010069

FAKULTAS FARMASI

UNVERsiTAS MUHMMADIYAH PURWOKERTO

2014

Page 2: Tugas Studi Islam 3 Kosmetik Fix

BAB I

Kondisi Terkini Mengenai Penggunaan

Kosmetika dengan Menggunakan Bahan – Bahan Moderen

Doktor Mahmud Majid Al-Bayyar konsultan penyakit kulit dan kelamin

menyatakan: “Sesungguhnya seluruh jenis bahan kosmetik itu terdiri dari komposisi

bahan-bahan kimia yang memiliki pengaruh berbahaya terhadap sebagian konsumen.

Baik dalam wujud pengaruh langsung yang merusak kulit, atau menimbulkan reaksi

tidak wajar terhadap beberapa jenis kulit, akibat sebagian bahan yang terkandung di

dalamnya, khususnya terhadap mereka yang mengidap alergi kulit. Bisa juga

menimbulkan bahaya bila terkena sinar matahari, atau karena penumpukan bahan-

bahan tersebut pada permukaan kulit.”

Profesor Wahbah Ahmad Hasan, seorang Guru Besar di bidang penyakit kulit

menyatakan: “Sesungguhnya bahan rias kulit dapat menimbulkan dampak berbahaya,

karena terdiri dari komposisi berbagai logam berat semacam timah dan air keras yang

dicairkan dalam beberapa campuran bahan mengandung minyak seperti minyak cocou.

Sebagian bahan perwarna yang digunakan juga mengandung unsure-unsur yang

diproses dari dari minyak tanah. Kesemuanya adalah bahan-bahan oksidat yang

berbahaya bagi kulit. Penyerapan yang dilakukan pori-pori kulit terhadap bahan-bahan

tersebut dapat menimbulkan peradangan dan alergi. Kalau penggunaan bahan-bahan

kosmetik itu terus digunakan, bahkan dapat berbahaya bagi sel-sel yang berada di

darah, hati dan ginjal. Sementara bahan-bahan yang terkandung dalam komposisi

bahan-bahan kosmetik itu memiliki karakter daya meresap yang tinggi, sehingga tubuh

tidak dapat dengan cepat terbebas dari pengaruhnya.”

Doktor Wafa Ramadhan, seorang dosen sekaligus dekakan jurusan penyakit kulit

di fakultas Kedokteran Tanta: “Sebagian Beauty Powder menyebabkan timbulnya

radang kulit. Bahkan sebagian jenis Super Cream dapat merangsang bertambahnya

jumlah jerawat remaja. Karena kandungan gizinya justru menyuburkan tumbuhnya

jerawat.”

Page 3: Tugas Studi Islam 3 Kosmetik Fix

Pusat lembaga kesehatan di Kanada menyebutkan hasil penelitian yang mereka

jalankan, yang lalu diakui sebagai hasil penyelidikan Organisasi Kesehatan Dunia

(WHO), bahwa berbagai bahan kimia yang sering dikonsumsikan pada banyak anggota

tubuh dan berbagai formula kimia yang mengandung cholorofine, khususnya yang

mengandung choloroform, disinyalir sebagai penyebab penyakit kanker. Hasil

penelitian itu lalu dipublikasikan dan dimaklumatkan dikalangan apoteker pada tahun

1397H. Sudah dimaklumi, bahwa bahan-bahan itulah yang digunakan dalam pembuatan

bahan kosmetika, khususnya lipstick.

Kalangan medis juga menyingkap berbagai hasil penelitian ilmiah lain berkaitan

dengan lipstick. Diantaranya bahwa lipstick itu dapat menyerap cahaya dan

menyebabkan bibir menjadi kering dan pecah-pecah, sebagaimana bahan itu juga

menimbulkan warna gelap seputar bibir. (Zienaul Mar’ah Bainat Thibb Wasy Syara’ –

oleh Muhammad bin Abdul Aziz Al-Musnid)

Dalam era modern, perkembangan teknologi telah membawa manusia dari impian

menuju kenyataan. Suatu kenyataan yang tidak dapat dihindari bahwa dalam era

informasi dewasa ini, masyarakat khususnya umat Islam akan terus dihadapakan

kepada berbagai tantangan dan permasalahan yang semakin rumit tentang.kompleksitas

problematika kehidupan. Hal demikian terjadi karena semakin kompleksnya tuntutan

hidup yang dihadapi umat manusia. Berdasarkan tesis di atas, sejalan dengan

perkembangan dan kemajuan dunia modern umat Islam dituntut mencari solusi

alternatif dengan penilaian objektifitas supernal.

Kalau kita melirik ke belakang, pada zaman para ulama dahulu mereka bekerja secara

optimal untuk masyarakat pada zaman dan generasinya. Mereka pecahkan berbagai

problematika yang muncul disekitarnya bahkan tidak sedikit manfaatnya yang sampai

kepada kita. Namun zaman terus berubah dan ruanglingkup manusia terus maju dan

berkembang. Akibanya banyak peristiwa peristiwa baru yang tidak terjadi pada masa

silam kini mencuat kepermukaan menuntut jawaban dan sikap positif dari para ulama,

ilmuan dan cendikiawan masa kini.

Pernyataan diatas terbukti melalui pengamatan berbagai fenomena yang terjadi dewasa

ini, dimana umat manusia yang telah memaksimalkan seluruh potensi dirinya, sekarang

ini telah mencapai kemajuan yang sangat mengagumkan terutama kemajuan ilmu

Page 4: Tugas Studi Islam 3 Kosmetik Fix

pengetahuan dan teknologi dibidang bioteknologi, yang merupakan salah satu prestasi

terbesar yang dihasilkan umat manusia sepanjang sejarah. (Kompas, 23/11/2002).

Berkaitan dengan hal tersebut dari tahun ketahun, ilmuwan barat terus menerus

melakukan riset dan pengembangan intensive dalam biotekhnologi. Dari hasil

penelitian di negara negara Eropa, khususnya Swiss adalah pelopor dalam bidang sel

therapy menemukan untuk memperbaharui dan meremajakan sel sel yang bermanfaat

untuk kesegaran dan kebugaran tubuh, wajah tetap cantik menarik yaitu dengan

mengkonsumsi makanan, obat obatan dan kosmetika yang bahannya dari plasenta

(tembuni, ari bayi, baki) baik plasenta dari manusia maupun plasenta dari binatang

yang berbentuk kapsul, makanan, bedak dan cream. Plasenta diyakini dapat berfungsi

untuk regenerasi sel-sel tubuh sehingga dapat mempertahankan kulit agar tetap sehat,

segar, muda dan cantik. Tak hanya sampai disitu plasenta juga dipercaya mampu

mengembalikan kemulusan kulit akibat luka atau penyakit kulit. Hal demikian terjadi

karena di dalam plasenta terkandung sel-sel muda yang sedang tumbuh dan

berkembang. (Rahman Azhar, 2005:2).

Pemanfaatan plasenta sebagai obat sudah dimulai sejak zaman Cleopatra yang berarti

sudah berlangsung selama ribuan tahun. Setelah itu Marie Antoinette, Ratu Prancis

yang tersohor dengan kecantikannya pun memanfaatkan zat yang sama. Dalam

beberapa literatur disebutkan bahwa Cleopatra maupun Marie Antoinette tidak hanya

memanfaatkannya untuk kecantikan namun juga sebagai penambah vitalitas.

(Republika, 10/5/2005)

Di tahun 1930-an, Vladimir Filatov memanfaatkan plasenta untuk mengobati luka

bakar. Hasilnya cukup bagus, sehingga ia digelari ”bapak bedah plastik modern”.

Selanjunya ditahun 1970-an Uruy Lubimov menemukan fakta bahwa plasenta dapat

meningkatkan imunitas dan mengobati saluran cerna.

Pemanfatan lebih lanjut di tahun 1980 adalah digunakannya plasenta sebagai penambah

imunitas para astronot yang akan menjalankan misi ke luar angkasa. Ludmila Lich yang

mengalami luka bakar parah dapat tertolong dengan pengobatan yang menggunakan

formula dari plasenta.

Dari hasil penelitian mereka bahwa plasenta ini dapat mengobati sisa luka kangker

kulit, infeksi kulit cronic. Bahkan hasil penelitian selanjutnya sel therapy dari bahan

tersebut akan secara efektif merangsang sel-sel organ tubuh yang terkena radang sendi,

kelelahan kronis, sakit asma, lemah berfikir memori lemah gangguan peredaran darah,

Page 5: Tugas Studi Islam 3 Kosmetik Fix

kelainan fungsi seksual, impoten, kencing manis gangguan hormonal, lekas marah, sulit

tidur dan penyakit kulit.

Menurut Vincent pada tahun 1995 menulis, sebagai alternatif plasenta dapat dimakan

oleh ibu setelah melahirkan seperti binatang mamalia, umtuk memulihkan kesehatan,

dan bermanfaat untuk mengurangi resiko pendarahan. Sebagaimana yang dilakuakan

binatang sehabis melahirkan plasentanya lansung dimakan, tapi hal ini tidak mungkin

dilakukan. Sedangkan kalau dimasak akan hancur zat zat yang terkandung didalamnya.

(Rahman Azhar, 2005:1).

Bagi kaum hawa produk obat obatan dan kosmetik dari plasenta ini sangat diminati

untuk kesehatan kulit, karena kulit sangat lembut menjadi halus, menjaga kekenyalan

kulit dan kelembaban, mengurangi kerutan, menjaga ketahan tubuh, mengurangi

ketegangan saat haid, dan menunda monopouse sindrom, dan menstabilkan badan.

Plasenta dalam dunia fashion, juga diyakini dapat berfungsi meregenerasi sel-sel tubuh

sehingga dapat memepertahankan kulit agar tetap sehat, segar, muda dan cantik. Juga

mampu mengembalikan kemulusan kulit akibat luka atu penyakitkulit. Sebab plasenta

mengnadung sel-sel muda yang sedang tumbuh dan berkembang (sel generatif).

Bersama air ketuban, ekstak plasenta manusia menjadi favorit bahan kosmetik, karena

paling”pas” buat konsumen ynag sesama manusia. (Apriyantono, 2003:95).

Dalam pengembangan sel therapy ini, para ilmuwan mulai menternakan binatang untuk

diambil plasentanya terutama biri biri. Karena biri biri pederma plasenta yang terbaik

dan memiliki kekebalan terhadap penyakit, dan memiliki protein ynag baik dan cocok

untuk tubuh manusia.

Di Indonesia sudah diproduk kosmetik dari plasenta sapi yaitu Produksi PT. Saparindo

Mustika yang telah terdaftar dan beregister pada badan POM DepKes, yang produknya

bernama Plasenta Skin Care Whitening Series-UV- Whitening Body Lotion yang

berfungsi untuk meremajakan kulit dan mempertahankan kelenturan kulit. (Rahman

Azhar, 2005:2)

Para cendekiawan atau para ulama di atas membahas masalah plasenta atas dasar

predikat yang disandangnya yaitu ilmuwan. Mereka meninjau berdasarkan spesifikasi

keilmuannya yang mereka geluti dan mereka dalami. Sedangkan dikota Bandung ada

organisasi Islam seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Majlis Ulama Indonesia

dan Persatuan Islam, yang mempunyai suatu lembaga atau badan yang salah satu

tugasnya adalah memecahkan suatu permasalahan yang beerkembang di masayarakat

yang memerlukan keputusan penetapan hukumnya. Lembaga yang dimaksud, yaitu

Page 6: Tugas Studi Islam 3 Kosmetik Fix

Batsul Masail, Majlis Tarjih, Komisi Fatwa dan Dewan Hisbah, badan lembaga tersebut

mempunyai ketentuan masing masing yang te

lah disepakatinya dan harus diikuti oleh ulamanya dalam memecahkan suatu masalah

yang memerlukan ketetapan hukumnya.

Dewan Hisbah (persis) dan Anggota Komisi Fatwa MUI merupakan salah satu

organisasi Islam kemasyarakatan, yang telah banyak melakukan pembahasan terhadap

permasalahan permasalahan fiqh, baik permasalahan menyangkut bidang ibadah,

muamalah maupun dalam masalah fiqih kontemporer seperti dalam menetapkan

kedudukan status hukum plasenta Sebagai Bahan Kosmetik.

Mengenai plasenta Sebagai Bahan Kosmetik yang memerlukan penetapan

hukum tersebut, Persatuan Islam dengan Dewan Hisbahnya melalui sidang yang ke-

VII tanggal 9 Rajab 1426 H / 14 agustus 2005 M dan menurut Fatwa Majlis Ulama

Indonesia (MUI) dalam Munas tahun 2000 yang lalu telah membahas masalah

palsenta manusia dam terapi urine ini. Dalam keputusan Fatwa MUI nomor: 2/munas-

VI/MUI/2000 memutuskan bahwa plasenta untuk bahan kosmetik adalah haram.

(Ahmad Yasa, 2003:1). Baik MUI melalui Komisi Fatwanya maupun Persis melalui

Dewan Hisbahnya menyatakan bahwa plasenta untuk bahan kosmetik haram

hukumnya. Akan tetapi selain ada perbedaan masalah yang terletak pada landasan dan

metode istinbath al-ahkam yang digunakannya, disebabkan pada lembaga di atas

mempunyai ketentuan masing masing yang telah disepakati dan harus diikuti oleh

ulamanya dalam memecahkan suatu masalah yang memerlukan ketetapan hukumnya.

Juga fatwa “hukum haram” yang dikeluarkan oleh kedua lembaga tersebut

memerlukan penelitian mendalam baik dari sisi filosofinya maupun ekses pada

masyarakat dengan dikeluarkannya fatwa di atas.

Adapun pijakan yang dijadikan dasar oleh Dewan Hisbah Persis (2005:1)

adalah Q.S. al-Isra: 70 dan hadits sebagai berikut:

ع�ل�ى �اه�م� �ن و�ف�ض�ل �ات� �ب الط�ي م�ن� �اه�م ق�ن ز� و�ر� �ح�ر� �ب و�ال �ر� �ب ال ف�ي �اه�م� �ن و�ح�م�ل ء�اد�م� �ى �ن ب �ا م�ن �ر� ك �ق�د� و�ل

( �ف�ض�يال ت �ا �ق�ن ل خ� م�م�ن� �ير- �ث ك

“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di

daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan

mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami

ciptakan” (Soenarjo,dkk;1971:435).

Page 7: Tugas Studi Islam 3 Kosmetik Fix

)م� ض�ك �ع�ر� و�ا �م� �ك �م�و�ال و�ا �م� د�م�ائك فإن� قال وسلم عليه الله صلى الله رسول عباسأن ابن عن

�م� �ك �ي ع�ل

ام ح�ر� (Al-Bukhari,tt.I:166.)

“Dari Ibnu Abbas, sesungguhnya Rasulullah bersabda Saw,”Maka darah-darah, harta-

harta, dan kehormatan kamu, haram atas kamu” (wajib kamu pelihara). (Komisi

Fatwa, 2000.1)

Sedangkan pijakan yang dijadikan landasan oleh MUI adalah

… ح�يم�� ر� غ�ف�ور�� الله� �ن� ف�إ - �م �ث �إل �ف- ان �ج� م�ت �ر� غ�ي م�خ�م�ص�ة- ف�ي اض�ط�ر� ف�م�ن�

 

“…Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,

sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Soenarjo, dkk;

1971:157).

 

- ام �ح�ر� ب �د�او�و ت و�ال �د�او�وا ف�ت Hد�و�اء د�اء- �ل� �ك ل و�ج�ع�ل� و�الد�و�اء� الد�اء� ل� �ز� أن الله إن�

(Abu Dawud, tt.4:3)

“Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obat, serta menjadikan obat

bagi setiap penyakit; oleh karena itu, berobatlah dan janganlah berobat dengan benda

yang haram.” (Komisi Fatwa, 2000:1)

Hal ini mengundang penulis untuk mengadakan penelitian lebih lanjut dan

menuangkan dalam sebuah skripsi, karena masalah plasenta Sebagai Bahan Kosmetik

merupakan masalah-masalah fiqih yang memerlukan ijtihad dalam penetapan

hukumnya.

Kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta keberhasilan

pembangunan akhir akhir ini telah merambah seluruh aspek bidang kehidupan umat

manusia; tidak saja membawa berbagai kemudahan, kebahagiaan, dan kesenangan,

melainkan juga menimbulkan sejumlah persoalan. Aktivitas baru yang beberapa

waktu lalu tidak pernah dikenal, atau bahkan tidak pernah terbayangkan, kini hal itu

menjadi kenyataan. Disisi lain, kesadaran keberagamaan umat Islam diberbagai

negeri, termasuk di Indonesia, pada dasawarsa terakhir ini semakin tumbuh subur dan

meningkat. Sebagai konsekwensi logis, setiap timbul persoalan, penemuan, maupun

Page 8: Tugas Studi Islam 3 Kosmetik Fix

aktifitas baru sebagai produk dari kemajuan tersebut, umat senantiasa bertanya Tanya,

bagaimanakah kedudukan hal tersebut dalam pandangan ajaran hukum Islam.

Salah satu persoalan cukup mendesak yang dihadapi umat adalah

membanjirnya produk makanan dan minuman olahan, obat obatan, dan kosmetika.

Umat, sejalan dengan ajaran Islam, menghendaki agar produk- produk yang akan

dikonsumsi tersebut dijamin kehalalan dan kesuciannya. Menurut ajaran Islam

mengkonsumsi yang halal, suci, dan baik merupakan perintah agama dan hukumnya

adalah wajib. ( Maskur Alie, 2003:1).

Produk–produk olahan, baik makanan, minuman, obat obatan, maupun

kosmetika, dapat dikategorikan kedalam kelompok mutasyabihat (syubhat), apalagi

jika produk tersebut berasal dari negeri yang penduduknya mayoritas non Muslim,

sekalipun bahan bakunya berupa barang suci dan halal. Sebab, tidak tertutupnya

kemungkinan dalam proses pembuatannya tercampur atau menggunakan bahan bahan

yang haram atau tidak suci. Dengan demikian, produk-produk olahan tersebut bagi

umat Islam jelas bukan merupakan persoalan sepele, tetapi merupakan persoalan

besar dan serius. Terlebih lagi jika kita melirik sebuah hadits yang artinya:

“Barang siapa yang terjerumus kedalam Syubhat, ia terjerumus kedalam yang haram.”

Maka wajarlah jika umat Islam sangat berkepentingan untuk mendapat ketegasan

tentang status hukum produk produk tersebut, sehingga apa yang akan mereka

konsumsi tidak menimbulkan keresahan dan keraguan. (Maskur Alie, 2003:5).

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemampuan

dan wawasan manusia semakin hari semakin meningkat. Dalam hal produk makanan,

minuman, kosmetik maupun obat tidak lagi dipandang sederhana. Melalui rekayasa

genetika dan teknologi pangan saat ini, telah memungkinkan semua yang ada dimuka

bumi ini dijadikan sebagai bahan baku makanan, obat obatan, dan kosmetik yang

dikonsumsi manusia. Seekor hewan misalnya, tidak hanya dagingnya yang dapat

dimanfaatkan, tetapi plasentanya juga dapat dimanfaatkan Sebagai Bahan Kosmetik,

perkembangan ilmu pengetahuan tidak hanya berhenti sampai di sana tetapi bahkan

plasenta manusia pun sekarang dapat dimanfaatkan.

Dalam Islam, penentuan kehalalan dan keharaman suatu produk tidak dapat

didasarkan hanya pada asumsi atau suka tidak suka. Halal maupun haram harus

Page 9: Tugas Studi Islam 3 Kosmetik Fix

diputuskan sesuai dengan ketentuan Allah dan rasulnya. Hal demikian disebabkan

sumber hukum umat Islam adalah al-Quran dan hadits. Berkenaan dengan hal

demikian, Allah mengingatkan dalam Surat an-Nahl ayat 116 sebagai berikut:

�ن� إ �ذ�ب� �ك ال الله� ع�ل�ى وا �ر� �ف�ت �ت ل Hام ح�ر� و�ه�ذ�ا Hل� ح�ال ه�ذ�ا �ذ�ب� �ك ال �م� �ك �ت ن �س� ل� أ �ص�ف� ت �م�ا ل �وا �ق�ول �ت و�ال

�ح�ون� �ف�ل �ي ال �ذ�ب� �ك ال الله� ع�ل�ى ون� �ر� �ف�ت ي �ذ�ين� ال

“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut sebut oleh lidahmu

secara dusta” ini halal dan ini haram”, untuk mengada adakan kebohongan terhadap

Allah. Sesungguhnya orang orang yang mengada adakan kebohongan terhadap Allah

tiadalah beruntung”. (Soenarjo, dkk., 1995:281).

Satu benang merah dapat diambil berdasar ayat di atas adalah diperlukan

sebuah penelitian dan kajian yang mendalam terhadap setiap produk yang belum jelas

kehalalan dan keharamannya. Karena al-Qur’an, sebagai kitab suci terakhir yang

berlaku hingga akhir zaman, dalam banyak ayatnya hanya memberikan petunjuk-

petunjuk yang bersifat ijmali (global), sehingga bisa ditafsirkan sesuai dengan

perkembangan zaman, akan tetapi pada saat yang sama hal itu memungkinkan

munculnya interpretasi-interpretasi yang berbeda pula, maka dalam menyikapi ayat

yang katagorinya ijmali ini mesti membutuhkan penjelasan yang nyata, yaitu dengan

menggunakan seperangkat alat bantu untuk mengetahui dalalah nashnya. Alat bantu

yang dimaksud adalah ijtihad. Satu hal yang tidak bisa dipungkiri yaitu hasil dari

ijtihad tersebut tidak menutup kemungkinan adanya perbedaan, sesekali perbedaan

tersebut berhasil dikompromikan tetapi tidak jarang pula sulit didekatkan, khususnya

bila perbedaan-perbedaan tersebut memperoleh justifikasi berupa ayat-ayat yang

secara lahiriyah tampak bertentangan. (Afif Muhammad, 1998:19).

Plasenta Sebagai Bahan Kosmetik akan didasarakan kepada cara-cara dan

ketentuan mengenai pengambilan kesimpulan hukum dalam masing masing lembaga

yang ada dilingkungan organisasinya.

Secara garis besar Dewan Hisbah Persis, dalam melakukan pengambilan suatu hukum

mempunyai langkah-langkah sebagai berikut:

1. Beristidlal dengan al-Quran

2. Beristidlal dengan hadits

Page 10: Tugas Studi Islam 3 Kosmetik Fix

3. Masalah-masalah yang tidak ditemukan nash yang sharih dalam al-Quran dan al-Hadits,

maka ditempuh dengan jalan ijtihad jama’i dengan rumusan-rumusan sebagai berikut:

1. Tidak menerima ijma’ secara mutlak dalam urusan ibadah, kecuali ijma’ sahabat.

2. Tidak menerima Qiyas dalam masalah ibadah mahdhah, sedangkan dalam masalah

ibadah ghair mahdhah, qiyas diterima selama memenuhi persyaratan qiyas.

3. Dalam memecahkan Taarudul Adilah diupayakan dengan cara:

4. Thariqqtul Jami’ selama masih mungkin di jam’u

5. Thariqatut Tarjih, dari berbagai sudut dan seginya.

6. Thariqotuin Naskhi, jika diketahui mana yang dahulu dan mana yang kemudian.

(Shiddiq Amien, 2001:37-39).

Page 11: Tugas Studi Islam 3 Kosmetik Fix

BAB II

PENDAPAT ULAMA TENTANG PENGGUNAAN

DAN PENERAPAN KOSMETIK

  2.1 Pengertian kosmetik

Kosmetik berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias. Dalam

Islam, wanita boleh tampil cantik untuk suaminya, bukan orang lain. Oleh karena itu,

kosmetik yang digunakan diniatkan untuk kesenangan suaminya. Demikianlah Islam

membolehkan wanita muslimah untuk tampil cantik dihadapan suaminya, seperti

hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Ahmad Abu Daud dan Nasai, bahwa seorang

wanita dilarang berhias untuk orang lain selain suaminya, maka Allah akan

membakarnya dengan api neraka karena berhias untuk selain suaminya adalah

termasuk  tabarruj.

Imam Bukhari mengatakan bahwa tabarruj adalah tindakan seorang yang

menampakan kecantikannya kepada orang lain.

Hal ini didasarkan kepada firman Allah SWT.Q.S Al-Ahzab:33

الولى الجهليت تبرج والتبرجن

“dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku (bertabarruj) seperti jahiliya

terdahulu”

Menurut Syekh Muhammad Bin Umar An-Nawawi, tabarruj adalah seorang

perempuan apabila bermaksud keluar rumah mengenakan pakaian yang lebih bagus

dan berdandaan mencolok, yang dapat mengganggu kaum laki-laki. Kalaupun ia dapat

menyelamatkan diri, namun kaum lelaki tidak akan selamat karena ulah dari

perbuatan wanita tersebut.

Menurut Yusuf Qardhawi bahwa perempuan tidak akan dikatakan tabarruj jika:

a.  Menundukan pandangan, sebab perhiasan perempuan termahal adalah rasa malu.

Page 12: Tugas Studi Islam 3 Kosmetik Fix

b. Tidak bergaul bebas sehingga menjadi persentuhan antara laki-laki dan perempuan

yang bukan muhrim.

c. Pakaian harus selaras dengan tata kesopanan Islam yaitu harus menutup seluruh

badan, tidak tipis dan tidak membentuk lekukan tubuh sehingga tampak kulit, tidak

ketat dan menampakan bagian-bagian tubuh yang menarik, sekalipun tidak tipis dan

tidak transparan.

d. Tidak bergaya untuk menarik perhatian laki-laki, supaya mengetahui apa yang

disembunyikan.

Pada prinsipnya, Islam menentang sikap berlebih-lebihan dalam berhias

hingga menjurus kepada suatu sikap yang mengubahciptaan Allah. Mengubah ciptaan

Allah adalah ajakan setan, dimana setan berkata dala Q.S. An-Nisa:119

الله خلق فليغيرن مرنهم وال

“akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka

mengubahnya.”

Salah satu cara berhias yang mengubah ciptaan Allah yaitu mencukur alis mata. Nabi

bersabda:

“Rasulullah Saw melaknat perempuan-perempuan yang mencukur alisnya atau yang

minta dicukurkan alisnya.” (HR. Abu Daud dengan sanad yang hasan)

Ulama madzhab Hambali berpendapat bahwa perempuan diperkenankan mencukur

rambut diwajah, mengukir, memberi cat merah, dan meruncingkan ujung matanya

dengan seizin suaminya.

2.2    Bahan kosmetik

Pada umumnya kosmetik terdiri dari berbagai macam bahan yang mempunyai fungsi

tertentu didalamnya. Bahan kosmetik terdiri dari:

a.       Bahan dasar (vehikulum), merupakan dasar untuk bahan lain/sebagai pelarut.

Bahan dasar kosmetik pada umumnya terdiri dari air atau campuran dengan bahan

dasar lain, alcohol atau campurannya, vaselin atau campurannya, garam minyak

dengan campurannya, talcum atau campurannya.

Page 13: Tugas Studi Islam 3 Kosmetik Fix

b.      Bahan aktif, merupakan bahan terpenting  dan mempunyai daya kerja yang

diunggulkan dalam kosmetik tersebut. Konsentrasi bahan aktif pada umumnya kecil,

namun dapat pula tinggi apabila bahan tersebut sekaligus berperan sebagai bahan

dasar misalnya bahan aktif dalam sediaan pembersih muka.

c.       Bahan untuk menstabilkan campuran, adalah bahan-bahan utuk menstabilkan

campuran sehingga kosmetik dapat lebih stabil, baik dalam warna, baud an bentuk

fisik. Adapun bahan-bahan tersebut adalah: Pertama, emulgator, yaitu bahan yang

memungkinkan tercampurnya semua bahan secara merata misalnya lanolin, gliserin,

alcohol, lilin, gliseril, monosterarat. Kedua, pengawet, yairu bahan yang dapat

mengawetkan kosmetik dalam jangka waktu selama mungkin agar dapat digunakan

lebih lama. Pengawet dapat bersifat antikuman sehingga dapat menangkal terjadinya

bau tengik karena antivitasmikroba sehingga kosmetik menjadi lebih stabil, missal

asam benzoate, alcohol, formaldehid

2.3 Hukum menggunakan kosmetik

Menggunakan kosmetik merupakan bagian dari berhias dan islam

memperkenankan kepada setiap muslimah untuk berpenampilan selalu baik, elok

dipandang, anggun, berwibawa, daan hidupnya teratur dengan menikmati perhiasan

daan pakaian yang diturunkan oleh Allah SWT. Termasuk menggunakan kosmetik

yang tidak berlebih-lebihan adalah dibolehkan. Sebagaimana firman Allah Q.S.al-

A’raf:31

, تحب ال انه واشربواوالتسرفوا وكلوا مسجد كل عند زينتكم خذوا ءادم يبني

المسرفين

“hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah disetiap memasuki masjid, makan

dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai

orang-orang yang berlebih-lebihan.”

Hukum menggunakan kosmetik berbahaya adalah tidak diperbolehkan, karena

prinsipnya islam mengharuskan manusia menjaga dirinya dari kehancuran .

Page 14: Tugas Studi Islam 3 Kosmetik Fix

1)      Hukum asal benda adalah mubah

Al-Ashlu fi al-asy-yaa’ al-ibahah maa lam yarid dalil at-tahrim (hukum asal benda

adalah mubah selama tidak terdapat dalil yang mengharamkannya). Kaidah ini

disimpulkan dari berbagai ayat yang menyatakan bahwa segala apa yang diciptakan

oleh Allah di langit dan bumi adalah diperuntukan bagi manusia, yaitu telah

dihalalkan oleh Allah. Misalnya Q.S. al-Baqarah:29, Q.S. al-Jatsiyah:13, Q.S.

Luqman:20

2)      Hukum asal benda yang berbahaya adalah haram

Prinsip ini berbunyi: Al-Ashlu fi al madhaar at-tahrim (hukum asal benda yang

berbahaya adalah haram. Dasar kaidah tersebut adalah hadits Nabi, diantara hadits

Nabi adalah laa dharara wa laa dhirara, (tidak boleh menimpakan bahaya bagi diri

sendiri).

3)      Setiap kasus dari perbuatan/benda yang mubah, jika berbahaya atau membawa

pada bahaya, maka kasus itu saja yang haram, sedang hukum asalnya tetap mubah.

Prinsip ini berbunyi:Kullu fardin min afrad al-amr al-mubah idzaa kaana dhaaran aw

mu’addiyan ila dharar hurrima dzalika al-fardu wa zhalla al-amru mubahan.Kaidah

ini berarti, suatu masalah yang hukum asalnya mubah, jika ada kasus tertentu darinya

yang menimbulkan bahaya maka kasus itu saja yang diharamkan.tapi hukum asalnya

adalah mubah.Misalnya daging kambing hukumnya adalah mubah. Tetapi bagi orang

yang darah tinggi hukumnya adalah haram, karena apabila makan daging kambing

akan berbahaya, atau bisa merenggut nyawanya.

4)      Segala perantaraan yang membawa kepada yang haram, hukumnya haram.

Prinsip ini berbunyi: al-wasilah ila al-haraam (segala perantaraan yang haram,

hukumnya haram). Jadi meskipun hukum asal perantaraan itu adalah mubah, tapi akan

menjadi haram jika dibawa kepada yang haram.

Contoh kosmetik ( water proof dalam islam )

Kosmetik water proof , kosmetik ini adalah berbagai produk kosmetik mulai

dari maskara, lipstik, serta kosmetik yang berbahan dasar minyak silikon (silicon-

based oil), yang disebut dimethicone. Bahan ini membantu untuk menjaga agar kulit

Page 15: Tugas Studi Islam 3 Kosmetik Fix

tetap lembut. Selain itu, ia juga membantu agar produk kosmetik ini mudah diserap

oleh kulit dan rambut. Bahan-bahan inilah yang membuat kosmetik water proof tidak

mudah terhapus. Selain itu, kosmetik water proof termasuk air dalam minyak, yang

berarti komponen minyak lebih besar daripada komponen airnya. Komponen minyak

pada kosmetik water proof ini menghalangi penetrasi air ke dalam kulit. Oleh sebab

itu, untuk membersihkannya diperlukan suatu surfaktan, sebuah bahan yang dapat

mengurangi kontak minyak dengan kulit sehingga komestik water proof dapat

dibersihkan. Umumnya, pembersih yang digunakan adalah dalam bentuk milk

cleanser dan face tonic.

Kosmetik wterproof dalam syariat Islam

Sering kita temui pula di masyarakat, pada acara-acara tertentu seperti acara

pernikahan, wisuda, atau pesta, seorang muslimah enggan untuk membersihkan

terlebih dahulu make up yang dikenakan sebelum berwhudu. Selain karena tidak

praktis, juga karena wanita ingin riasannya tetap bagus meski menjalankan shalat.

Walaupun kosmetik water proof menjaga riasan seorang wanita tetap segar dan

bersih, kosmetik ini tetap saja memiliki beberapa masalah terhadap kesehatan, tetapi

bukan termsuk kosmetik berbahaya. Kosmetik jenis ini tidak dapat dihilangkan

dengan air, oleh sebab itu dibutuhkan pelarut khusus untuk menghilangkannya.

Peralut ini biasanya cukup keras, sehingga dapat menghapus sebum penting dari kulit.

Jika dihapus, kulit akan rentan terhadap infeksi, sinar matahari dan berbagai masalah

kulit lainnya. Selain itu, kosmetik water proof yang tidak terhapus oleh air, menjadi

masalah bagi muslimah yang hendak mengambil wudhu tetapi repot

membersihkannya dengan pembersih khusus terlebih dahulu. Sementara itu, penetrasi

air ke kulit akan terhalangi oleh kosmetik-kosmetik water proof tersebut. Penggunaan

maskara yang tahan air juga menghalangi bulu mata terbasahi oleh air. Menurut Dr.

Isnawati Rais, MA Dosen ilmu hadits Fakultas Syari’ah, UIN Jakarta, sampainya air

wudhu menjadi syarat sahnya wudhu. Oleh karena itu, jika terdapat anggota wudhu

yang tidak terkena air maka wudhunya tidak sah. Beliau menuturkan boleh saja

menggunakan kosmetik water proof asal dibersihkan terlebih dahulu sebelum

berwhudu. Menggunakan cat kuku, maskara, dan bedak water proof hanya akan

menghalagi terbasuhnya air ke anggota wudhu. Dr. Muzammil H. Siddiqi pernah

menjawab pertanyaan mengenai boleh tidaknya seorang muslimah memakai

Page 16: Tugas Studi Islam 3 Kosmetik Fix

kosmetik. Pertama, diperbolehkan bagi seorang wanita menggunakan kosmetik dan

lipstik untuk mempercantik dirinya sendiri. Ia diperbolehkan shalat dalam keadaan

menggunakan kosmetik asalkan ia memakainya setelah berwhudu. Namun, harus

dipastikan juga kosmetik yang dipakai itu tidak mengandung sesuatu yang

diperkirakan tidak bersih dan dilarang dalam Islam (zat haram). Beberapa kosmetik

mungkin bisa saja mengandung bahan dari babi dan itu dilarang serta tidak boleh

dipakai. Para wanita harus memastikan telah mencuci anggota tubuhnya yang mesti

dibasuh oleh air wudhu sebelum memakai lipstik atau kosmetik lainnya. Seorang

wanita yang mengabaikan soal wudhu ini hanya gara-gara tidak ingin wudhunya itu

mengganggu make up-nya maka ia telah berdosa.

Allah berfirman dalam surat Al-Mu’minum  ayat 51, “Wahai umat manusia,

sesungguhnya Allah adalah thayyib (baik), tidak akan menerima kecuali yang thayyib

(baik dan halal); dan Allah memerintahkan kepada orang beriman segala apa yang Dia

perintahkan kepada para rasul.

Setelah mempertimbangkan baik dan buruknya kosmetik water proof,

sebaiknya kosmetik water proof digunakan pada acara-acara khusus saja seperti

pernikahan, pesta dan acara penting lainnya, atau sebaiknya menggunakan maskara

atau kosmetik water proof lainnya pada saat sedang menstruasi saja sehingga tidak

perlu repot memikirkan bagaimana menghapusnya.

Sebagai muslimah, kita harus pintar dalam memilih kosmetik. Jika ingin

tampil menarik dan berbeda juga harus tetap mempertimbangkannya dari segi syari’at

Islam. Percuma saja kita tampil cantik di hadapan makhluk Allah namun buruk di

mata Sang Pencipta karena amalan

Ingatlah baik-baik bahwa berwudhu adalah aktivitas penting agar kita bisa

melaksanakan shalat. Nabi Muhammad bersabda, “Shalat tidak diterima tanpa

wudhu.” Jika ada bagian tubuh yang semestinya dibasuh tetapi tidak dibasuh maka

wudhunya tidak lengkap dan shalat yang dikerjakannya pun menjadi tidak sah.

Kedua, meskipun wantia diperbolehkan menggunakan lipstik atau kosmetik

lainnya untuk mempercantik dirinya sendiri, tetapi seperti hal lainnya dalam Islam

maka ini pun harus dalam batasan yang tidak berlebih-lebihan. Terlalu banyak

Page 17: Tugas Studi Islam 3 Kosmetik Fix

menggunakan kosmetik menghabiskan uang juga waktu begitu banyak tidak dierima

dalam sistem dan nilai-nilai Islam. Islam menginginkan pengikutnya, baik itu laki-laki

maupun wanita, untuk menjadi seseorang yang bersikap rendah hati, sopan, tidak

berlebih-lebihan, dan sederhana.

Jika ada muslimah yang keluar dari rumahnya, terutama untuk acara kumpul-

kumpul bersama maka mereka mesti lebih hati-hati dengan penampilannya.

Penampilan mereka harus tidak terkesan pamer atau terkesan mengundang laki-laki

untuk mendekatinya. Mereka tetap bisa tampil sesuai acara, cantik, rapi, tetapi

penampilannya itu tetap menjaga harga diri dan kehormatannya. Mereka harus

menjaga kesucian dirinya sendiri dan juga kesucian masyarakat di sekitarnya.

2.4 Hukum Wanita Memakai Kosmetik Beralkohol

Hukum alkohol

Perlu diketahui, bahwa alkohol termasuk khamr, berdasarkan hadits:

Hام ح�ر� خ�م�ر- Rل� ك و� Hخ�م�ر ك�ر- م�س� Rل� ك

“Setiap yang memabukkan adalah khamr, dan setiap khamr hukumnya haram.”(Hr.

Muslim: 2003) Alkohol dikategorikan khamr karena memabukkan.

Khamr

Pendapat paling kuat (rajih) adalah bahwa khamr itu bukan najis, sekalipun haram

diminum, dengan alasan sebagai berikut:

Alasan pertama.

Dalam Qs. al-Maidah: 90 Allah berfirman bahwa khamr, judi, berkorban untuk berhala,

dan mengundi nasib dengan anak panah adalah “rijsun”. Kata rijsun ini adalah khabar

(penjelas) dari empat benda tadi. Bila tiga benda selain khamr bukan najis, maka

otomatis khamr juga bukan najis.

Page 18: Tugas Studi Islam 3 Kosmetik Fix

Najisnya keempat benda tadi adalah secara maknawi, bukan zatnya.

Alasan kedua.

Dalam shahih Muslim: 5/39 disebutkan bahwa ketika Rasulullah

mengharamkan khamr, para sahabat menumpahkannya di jalan-jalan. Ini bukti khamr

bahwa bukan najis, sebab jika kahwamr itu najis, maka tentunya khamr terlarang

untuk ditumpahkan di jalan-jalan.

Alasan ketiga.

Ketika Rasulullah mengharamkan khamr, beliau tidak memerintahkan untuk

mencuci bejana tempat khamr. Seandainya khamr itu najis, niscaya beliau menyuruh

untuk mencucinya, seperti menyuruh mencuci bejana tempat daging keledai kampung

ketika dia diharamkan.

Hukum alkohol dalam kosmetika

Diperbolehkan jika memenuhi dua hal :

Pertama

Dipakai khusus pada kelompok wanita atau untuk menyenangkan suaminya.

Apabila dipakai di luar rumah, melewati pasar-pasar, atau jalan-jalan yang terdapat

kerumunan kaum laki-laki, maka memakai kosmetika itu diharamkan. Rasulullah

bersabda,

�ن� �آلخ�ر�ي ا اء� �ع�ش� ال �ا م�ع�ن ه�د� �ش� ت � ف�ال ا �خ�و�ر) ب �ت� ص�اب� أ �ة- أ ام�ر� Rم�ا ي

� أ

“Wanita manapun yang memakai minyak wangi, maka janganlah shalat isya

berjamaah bersama kami.” (Hr. Muslim: 444, Abu Daud: 4157, dan lain-lain)

Sabdanya pula,

Hة� �ي ان ز� ف�ه�ي� �ح�ه�ا ر�ي �ج�د�و�ا �ي ل � �ق�و�م ال ع�ل�ى ت� م�ر� �م� ث ت� �ع�ط�ر� ت اس� ة-� أ ام�ر� Rم�ا ي

� أ

Page 19: Tugas Studi Islam 3 Kosmetik Fix

“Perempuan mana pun yang menggunakan parfum, kemudian dia melewati suatu kaum

agar mereka mencium wanginya, maka dia adalah seorang pezina.” (Hr. Abu Daud:

4173, Tirmidzi: 2786, dan lain-lain; lihat: Takhrij Misykah: 65; hadits hasan)

Kedua

tidak membahayakan pemakainya, karena seorang muslim dilarang membahayakan

dirinya.

2.5 Pendapat Para Ulama dan Ahli Medis Tentang Alat Kecantikan

Moderen

Di zaman modern seperti sekarang ini, banyak sekali hal-hal yang diinginkan

oleh manusia untuk menjadikan dirinya tampak lebih baik. Lalu bagaimana pendapat

para ulama terhadap alat-alat yang digunakan untuk mempercantik atau memperbagus

jati diri seseorang.

1) LENSA TEMPEL

Lensa tempel ada dua macam, sebagai perawatan medis dan sebagai alat

kecantikan. Adapun sebagai perawatan medis, di bolehkan menggunakannya

dengan anjuran khusus secara medis, dengan teteap mewaspadai jenis produk

komersial yang jelek mutunya. Adapun apabila digunakan sebagai alat kecnatikan

yang berwarna-warni, itu mengandung perubahan ciptaan Allah, dan sepuhan wajah

yang tidak di butuhkan, yang dengan itu seorang wanita tampil dengan bentuk yang

berbeda dari bentuk asal ciptaan Allah pada dirinya. Sehubungan dengan iblis yang

terlaknat, Allah berfirman

. ن� �ر� �غي �ي ف�ل �هم ن مر�� أل و�

“Dan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka

merubahnya.” (An-Nisa’: 119)

Page 20: Tugas Studi Islam 3 Kosmetik Fix

Allah telah memberi sanjungan kepada kaum wanita penghuni syurga karena

hitamnya mata mereka. Namun karena wanita-wanita dunia telah terbalik fitrah mereka,

mereka pun ingin berubah wujud sepeti kucing atau binatang-binatang lain, dengan

meniru dan menyerupainya, membuat kepalsuan yang dimurkai Allah.

Pernyataan para ulama: Syaikh Shalih Al-fauzan, salah seorang anggota

Dewan ulama-ulama besar Saudi Arabia menyatakan: “Menggunakan lensa tempel

kalau memang di butuhkan boleh-boleh saja, tetapi kalau tidak dibutuhkan, lebih baik

ditinggalkan, terutama kalau harganya mahal. Karena itu termasuk pemborosan yang

diharamkan. Terlebih-lebih bila mengandung penipuan dan pemalsuan. Karena

memvisualkan mata tidak sebagaimana bentuk yang sesungguhnya, tanpa kebutuhan

yang mendesak.”1[1]

2)  MENCABUT ALIS

Doktor Wahab Hasan menyatakan: “Menghilangkan bulu alis dengan berbagai

cara kemudian menggunakan pena alis dan berbagai kosmetik kulit lainnya, dapat

menimbulkan bahaya, karena bahan-bahan itu dibuat dari komposisi berbagai logam

berat.” Beliau melanjutkan: “Sesugguhnya menghilangkan bulu-bulu alis dengan

berbagai sarana dapat mempertinggi kepekaan kulit dan memperbesar pori-pori. Ketika

kebiasaan memotong dihentikan, bulu alis itu tumbuh begitu lebat. Kalau kita cermati,

alis yang tumbuh secara alami. Nampak serasi dengan rambut, kening dan ukuran

wajah.”2[2]

Pernyataan para ulama: Syaikh Al-‘Allamah Abdullah Aziz bin Baaz

menyatakan; “Mencukur bulu alis dilarang, menipiskannya juga dilarang, berdasarkan

hadits Nabi, bahwa beliau melaknat wanita yang melakukan “namsh” dan meminta

dilakukan “namsh” pada dirinya. Kalangan ulama menjelaskan bahwa mencukur alis itu

termasuk kategori “namsh.” 3[3]

1

2

3

Page 21: Tugas Studi Islam 3 Kosmetik Fix

Syaikh Shalih Al-Fauzan berkata: “Haram bagi wanita menghilangkan rambut

alis baik dengan cara digunting, dicabut atau dengan cara apapun. Karena Rasulullah

melaknat wanita yang menghilangkan rambut alisnya dan wanita yang meminta untuk

dicukur rambut alisnya.”

3)  WARNA-WARNI SEPUTAR MATA (Eye Shadow) DAN BULU MATA

PALSU

   Kalangan medis telah menyikap berbagai realita ilmiah seputar Eye Shadow.

Mereka menyebutkan bahwa warna hitam eye Shadow tidak lain adalah karbon hitam

dan oksida besi hitam. Warna biru tidak lain adalah brose dan beberapa materi biru

lainnya. Sementara warna hijaunya adalah salah satu dari jenis oksida crome.

Sementara warna ungunya berasal dari oksida besi yang dihanguskan. Sedangkan

warna kuningnya berasal dari oksida besi. Semua jenis bahan kimia itu dapat

menimbulkan bahaya serius bagi mata dan sekitarnya. Kalangan medis  juga

menyebutkan di antara kandungan bahan-bahan itu terdapat  materi yang

mengakibatkan keracunan menahun, seperti; Hikzat Clorofin (gas), Faniln Canailamin.

Semua itu dapat menyebabkan luka di bagian kronea dan pembengkakan pada mata,

karena adanya unsur-unsur yang tidak terfaknisi, padahal mengndung banyak kuman.4

[4]

4)  CELAK PALSU

Doktor Ashmita, seorang guru besar wanita dan juga dekan fakultas kedokteran

jurusan Bakteriologi Univaersitas Kairo menyatakan: “Sesunggunya bahan-bahan

kosmetika kecantikan, yang modern maupun tradisional, adalah penyebab utama

timbulnya berbagai penyakit mata, khususnya di kalangan wanita. Pada beberapa tahun

terakhir ini di sinyalir bertamhanya peradangan mata khususnya setelah bertambahnya

jumlah berbagai pemalsuan celak Arab. Karena bahan campuran celak arab itu lebih di

dominasi oleh bubuk timah dalam jumlah yang berbahaya dalam jumlah pemakaian

4

Page 22: Tugas Studi Islam 3 Kosmetik Fix

wajar. Bahan-bahan itu akan terhisap dengan baik oleh bagian kelopak mata yang

berdaging lalu semakin bertumpuk dalam sel-selnya, sehingga mengakibatkan

tertumpuknya penyakit. Di antaranya: alergi kelopak dan bagian dalamnya yang

berdaging serta peradangan mata yang parah, bahkan sampai mengakibatkan rusaknya

syaraf-syaraf mata.”

Pernyataan para ulama: Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam  yang juga

dokter terbaik, dalam sebuah hadits shahih bersabda:

. , ع0ر/ الش2 ي4ن0ب5ت4 و/ ر/ ال0ب/ص/ ا ل4و0 ي/ج0 فإنه د5 إلث0م5 ب5ا ل4وا اكتح5

“Bercelaklah dengan itsmid, karena itsmid dapat mempertajam pandangan

mata dan menumbuhkan bulu mata.”5[5]

Apa yang dinyatakan oleh kalangan medis di atas itu ditujukan kepada jenis

celak palsu, sebagaimana diisyaratkan oleh doktor Ashimita, bukan jenis celak asli dan

murni sebagaimana yang dianjurkan oleh Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Syaikh Utsaimin pernah ditanya tentang bercelak bagi laki-laki, beliau menjawab:

Pertama: Bercelak itu ada dua macam: bercelak untuk menpertajam pandangan

mata dan menghilangkan kotoran mata, seta membersihkan tanpa ada unsur

mempercantik diri, yang demikian itu tidak masalah, bahkan selayaknya dilakukan.

Karena Nabi Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam biasa bercelak pada kedua mata beliau,

terutama bila menggunakan itsmid yang asli.

Kedua: Yang bertujuan untuk menghias dan mempercantik diri, yang demikian

itu hanya untuk wanita saja. Karena seorang wanita dianjurkan untuk berhias dihadapan

suaminya.

5

Page 23: Tugas Studi Islam 3 Kosmetik Fix

5)   WASYR (Merenggangkan Gigi), WASM (Membuat Tato) DAN WASHL

(Menyambung Rambut)

Dalam Shahih Bukhari dan Muslim  dan yang lainnya dari Abdullah bin Mas’ud

Radilallahu ‘Anhu diriwayatkan bahwa ia berkata:

, , , ن5 س0 ل5ل0ح4 ات5 ل>ج/ ت/ف/ والم4 ات5 ت/ن/م>ص/ وال0م4 مات5 ت/و0ش5 ال0م4س0 و مات5 ال0و/اش5 الله4 لع/ن/

. تعالى الله5 ل0ق/ خ/ ات5 غ/ي>ر/ ال0م4 و/

“Allah melaknat wanita yang memakai tato dan meminta dibuatkan tato, wanita

yang mengerik bulu alis, wanita yang merenggangkan gigi agar nampak cantik dan

merubah ciptaan Allah ta’ala.”

Yang dimaksud dengan wasyr adalah merenggangkan gigi, yakni dengan

menggunakan kikir dan sejenisnya sehingga menjadi bagus. Itulah yang dimaksud oleh

Nabi Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Wanita yang merenggangkan gigi agar nampak

cantik.” Yakni kaum wanita yang melakukan perbuatan itu dengan mempercantik diri.

Adapun wasm adalah menusuk salah satu anggota tubuh dengan jarum atau sejeninya

hingga keluar darahya, kemudian membubuhinya dengan celak dan sejenisnya sehingga

berwarna hijau. Terkadang terbentuk seperti ukiran atau lingkaran. Adapun tempat

yang bertato adalah najis menurut ulama, karena darah yang terkurung di dalamnya.

Maka dihilangkan meski dengan melalui oprasi sebisa mungkin.6[6]

Pernyataan para ulama: Syaikh Muhammad bin Utsaimin menyatakan: “Berhias

ada dua macam: Pertama: Melalui cara yang permanen dan tahan lama, seperti:

Perenggangan gigi, tato atau mencabut bulu alis, itu jelas haram bahkan termasuk dosa

besar, karena Nabi Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam melaknat pelakunya. Kedua: Dengan

cara tidak permanen, itu diperbolehkan seperti berhias dengan celak atau menggunakan

warsi (sejenis tumbuhan berwarna kuning, semacam celak).”

6

Page 24: Tugas Studi Islam 3 Kosmetik Fix

Syaikh Shalih Al-fauzan menyatakan: “Wanita muslimah diharamkan

merenggangkan giginya untuk mempercantik diri, yakni dengan mengikirnya dengan

kikir sehingga nampak celah atau rongga di antara gigi dengan tujuan agar terlihat lebih

cantik. Adapun apabila ia memiliki kelainan sehingga perlu di operasi untuk

menghilangkan kelainan tersebut, maka tidaklah mengapa.”

6)  OPERASI PLASTIK

Doktor Syarif bin Musthofa Abdullah mengatakan bahwa operasi yang

dijalankan di berbagai Beauty Centre dan juga pada berbagai pusat penanggulangan

penyakit kulit, ternyata tidak dapat membuktikan keberhasilannya. Justru bahayanya

yang sering kali terlalu besar. Namun yang menjadi cita-cita mereka dalam upaya ini

adalah: mencari bukti ilmiah.

Di antara jenis operasi plastik yang terkenal adalah operasi pembersihan kulit

dan wajah dengan menggunakan berbagai sarana kecantikan, operasi menghilangkan

bekas jerawat, menghilangkan bercak hitam di muka dan lain sebagainya.

Pernyataan para ulama: Dalam hal ini Syaikh Muhammad bin Utsaimin

menyatakan: “Operasi itu ada dua macam: Operasi dalam upaya menghilangkan cacat

yang berasal dari kecelakaan atau yang lainnya, yang demikian itu tidak apa-apa.

Karena Nabi pernah mengizinkan seorang shahabat yang terpotong hidungnya saat

perang untuk menggunakan hidung buatan dari emas. Bentuk operasi plastik kedua

adalah yang bertujuan untuk mempercantik diri, yakni bukan bertujuan menghilangkan

cacat, tapi supaya tampil lebih cantik, yang demikian itu haram dan Nabi Sallallahu

‘Alaihi wa Sallam melaknat pelakunya.

2.6 BEBERAPA KAIDAH DAN DISIPLIN DALAM BERHIAS BAGI WANITA

Kaidah dan disiplin dalam berhias menurut agama:

1.      Berhias menurut syari’at. Segala bentuk perhiasan yang dilarang oleh Allah

dan Rasul-Nya, berarti haram.

Page 25: Tugas Studi Islam 3 Kosmetik Fix

2.      Tidak megandung penyerupaan diri tehadap orang kafir.

3.      Jangan sampai menyerupai kaum lelaki dalam berbagai jenisnya.

4.      Jangan berbentuk permanen, sehingga tidak hilang seumur hidup.

5.      Tidak mengandung perubahan ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’alaa.

6.      Tidak berbahaya bagi tubuh.

7.  Jangan sampai mengahalangi masuknya air ke kulit atau rambut, tertutama

yang sedang tidak berhaidh.

8.   Tidak mengandung pemubaziran terhadap uang.

9.   Jangan membuang-buang waktu lama, dalam arti berhias menjadi “perhatian

utama” seorang wanita.

10. Jangan sampai membuat si wanita takabbur, sombong dan membanggakan diri

dan tinggi hati dihadapan orang lain.

11. Terutama, dilakukan untuk suami. Boleh juga di tampakkan di hadapan yang

halal melihat perhiasannya sebagaimana difirmankan Allah dalam al-Quran ayat

ke-31 dalam surat An-Nuur.

12.  Jangan sampai menampakkan aurat ketika dikenakan.

13. Meskipun secara emplisit, jangan sampai menampakkan postur wanita bagi

lelaki yang bukan muhrim, menampakkan diri wanita dan menjadikannya

berbeda dari wanita lain, hingga menjadi pusat perhatian.