makalah kosmetik banjar

18
“KOSMETIKA BANJAR” BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alam yang kaya akan tanaman obat, rempah-rempah, dsb, oleh masyarakat dahulu digunakan sebagai kosmetik tradisional yang mereka olah secara tradisional pula. Misalnya rempah-rempah, gingseng dsb, biasanya digunakan sebagai campuran mandi para putri raja pada jaman dahulu hingga sekarang kosmetik tradisional tersebut juga masih diminati oleh kebanyakan masyarakat karena dipercaya lebih alami dan memberikan efek yang lebih sehat. Di Indonesia masing-masing suku memiliki cara dan ramuan khas untuk memperbaiki wajah , kulit dan tubuh. Kita mengenal lulur, ramuan tradisional, dan kosmetik alami diberbagai daerah. Maka dari itu kelompok kami tertarik untuk mempelajari kosmetik tradisional didaerah banjar. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana karakteristik dari daerah Banjar ? 2. Bagaimana sejarah kosmetik tradisional ? 3. Kosmetik tradisional apakah yang terdapat didaerah Banjar ? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui karakteristik dari daerah Banjar. 1 | Page

Upload: nolis-marliati

Post on 11-Apr-2017

22 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah kosmetik banjar

“KOSMETIKA BANJAR”BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Alam yang kaya akan tanaman obat, rempah-rempah, dsb, oleh masyarakat dahulu digunakan

sebagai kosmetik tradisional yang mereka olah secara tradisional pula. Misalnya rempah-rempah,

gingseng dsb, biasanya digunakan sebagai campuran mandi para putri raja pada jaman dahulu

hingga sekarang kosmetik tradisional tersebut juga masih diminati oleh kebanyakan masyarakat

karena dipercaya lebih alami dan memberikan efek yang lebih sehat.

Di Indonesia masing-masing suku memiliki cara dan ramuan khas untuk memperbaiki wajah ,

kulit dan tubuh. Kita mengenal lulur, ramuan tradisional, dan kosmetik alami diberbagai daerah.

Maka dari itu kelompok kami tertarik untuk mempelajari kosmetik tradisional didaerah banjar.

1.2Rumusan Masalah

1. Bagaimana karakteristik dari daerah Banjar ?

2. Bagaimana sejarah kosmetik tradisional ?

3. Kosmetik tradisional apakah yang terdapat didaerah Banjar ?

1.3Tujuan

1. Untuk mengetahui karakteristik dari daerah Banjar.

2. Untuk mengetahu sejarah kosmetik tradisional

3. Untuk mengetahui kosmetik tradisional yang terdapat didaerah Banjar.

1 | P a g e

Page 2: Makalah kosmetik banjar

BAB II

PEMBAHASAN

2.1Karakteristik Daerah Banjar

Suku bangsa Banjar adalah suku bangsa atau etnoreligius muslim yang menempati sebagian

besar wilayah Provinsi Kalimantan Selatan, dan sejak abad ke-17 mulai menempati sebagian

Kalimantan Tengah dan sebagian Kalimantan Timur terutama kawasan dataran rendah dan bagian

hilir dari Daerah Aliran Sungai (DAS) di wilayah tersebut. Suku Banjar terkadang juga disebut

Melayu Banjar, tetapi penamaan tersebut jarang digunakan.

Kabupaten Banjar berada diantara 2°49’55 -3°43’38 Lintang Selatan dan diantara 114°30’20" -

115°35’37" Bujur Timur. Kab. Banjar memiliki Luas Wilayah ±4.688 Km2 (Data Kab. Banjar

dalam Angka 2006-BPS) dan merupakan kabupaten terluas ketiga di Propinsi Kalimantan Selatan.

Daerahnya dilintasi oleh sebuah sungai besar yaitu Sungai Martapura, sungai yang menghubungkan

kota Martapura (ibukota Kabupaten Banjar) dengan Banjarmasin (ibukota Provinsi Kalimantan

Selatan) kemudian muaranya bersatu dengan Sungai Barito.

Batas wilayah Kabupaten Banjar

2 | P a g e

Page 3: Makalah kosmetik banjar

Utara Kabupaten Tapin

Selatan Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut

Timur Kabupaten Kotabaru & Tanah Bumbu

Barat Kota Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala

a. Sejarah

Mitologi suku Dayak Meratus (Dayak Bukit) menyatakan bahwa Suku Banjar

(terutama Banjar Pahuluan) dan Suku Bukit merupakan keturunan dari dua kakak beradik yaitu

Si Ayuh (Sandayuhan) yang menurunkan suku Bukit dan Bambang Basiwara yang menurunkan

suku Banjar. Dalam khasanah cerita prosa rakyat berbahasa Dayak Meratus ditemukan legenda

yang sifatnya mengakui atau bahkan melegalkan keserumpunan genetika (saling berkerabat

secara geneologis) antara orang Banjar dengan orang Dayak Meratus. Dalam cerita prosa rakyat

berbahasa Dayak Meratus dimaksud terungkap bahwa nenek moyang orang Banjar yang

bernama Bambang Basiwara adalah adik dari nenek moyang orang Dayak Meratus yang

bernama Sandayuhan. Bambang Basiwara digambarkan sebagai adik yang berfisik lemah tapi

berotak cerdas. Sedangkan Sandayuhan digambarkan sebagai kakak yang berfisik kuat dan jago

berkelahi. Sesuai dengan statusnya sebagai nenek-moyang atau cikal-bakal orang Dayak

Maratus, maka nama Sandayuhan sangat populer di kalangan orang Dayak Meratus. Banyak

sekali tempat-tempat di seantero pegunungan Meratus yang sejarah keberadaannya

diceritakan berasal-usul dari aksi heroik Sandayuhan. Salah satu di antaranya adalah tebing batu

berkepala tujuh, yang konon adalah penjelmaan dari Samali’ing, setan berkepala tujuh yang

berhasil dikalahkannya dalam suatu kontak fisik yang sangat menentukan. Orang Banjar

merupakan keturunan Dayak yang telah memeluk Islam kemudian mengadopsi budaya Jawa,

Melayu, Bugis dan Cina

Suku bangsa Banjar diduga berasal mula dari penduduk asal Sumatera atau daerah

sekitarnya, yang membangun tanah air baru di kawasan Tanah Banjar (sekarang wilayah

provinsi Kalimantan Selatan) sekitar lebih dari seribu tahun yang lalu. Setelah berlalu masa

yang lama sekali akhirnya,–setelah bercampur dengan penduduk yang lebih asli, yang biasa

dinamakan sebagai suku Dayak, dan dengan imigran-imigran yang berdatangan belakangan–

3 | P a g e

Page 4: Makalah kosmetik banjar

terbentuklah setidak-tidaknya tiga subsuku, yaitu (Banjar) Pahuluan, (Banjar) Batang Banyu,

dan Banjar (Kuala).

b. Bahasa

Bahasa Banjar merupakan bahasa ibu Suku Banjar. Bahasa ini berkembang sejak zaman

Kerajaan Negara Dipa dan Daha yang bercorak Hindu-Buddha hingga datangnya agama

Islam di Tanah Banjar. Banyak kosakata-kosakata bahasa ini sangat mirip dengan Bahasa

Dayak, Bahasa Melayu, maupun Bahasa Jawa.

c. Keadaan Sosial Dan Budaya

Pendidikan

Jumlah sekolah negeri yang ada Kabupaten Banjar sebanyak 419 buah, dengan

rincian 356 SD Negeri, 53 SMP dan 10 SMA. Sekolah swasta berjumlah 15 buah.

Secara keseluruhan jumlah murid yang ditampung adalah 58.617 orang dengan 4.509

guru, berarti ratio guru : murid berkisar pada perbandingan 1:13. Sementara sekolah

yang berada dalam lingkup Kandep Agama berjumlah 187 buah, dengan 2.866 guru dan

26.621 murid, sehingga ratio guru dan murid sekitar 1 : 9.

Perekonomian

Perekonomian Kabupaten Banjar ini lebih banyak didukung sektor Pertanian

dengan sumbangan sebesar 23,79 persen terhadap perekonomian, disusul oleh sektor

Perdagangan, Restoran dan Hotel dengan sumbangan sebesar 23,72 persen, dan sektor

Pertambangan dan Penggalian dengan sumbangan sebesar 23,34 persen. Sementara

sektor lainnya hanya menyumbang kurang lebih 10 %, bahkan sektor Listrik dan Air

Bersih hanya menyumbang 0,65 persen. Dari jumlah NTB yang dihasilkan

perekonomian

Kabupaten Banjar tersebut, jika dibagi dengan jumlah penduduk Kabupaten Banjar

selama tahun 2008 maka ternyata per jiwa atau per kapita telah menghasilkan nilai

tambah bruto sebesar 10,96 juta rupiah atau disebut juga dengan PDRB perkapita.

4 | P a g e

Page 5: Makalah kosmetik banjar

Agama

Data pada Kandep Agama mencatat sebanyak 469.220 penduduk merupakan

pemeluk agama Islam, 462 pemeluk agama Kristen Protestan, 216 pemeluk agama

Katholik, 88 pemeluk agama Hindu dan 539 pemeluk Budha/ Animisme. Sementara

untuk melakukan peribadatan telah tersedia 329 mesjid, 987 mushala/langgar.

2.2 Sejarah Kosmetik Tradisional Daerah Banjar

Ramuan tradisional tidak dapat dipastikan sejak kapan digunakan untuk pengobatan

ataupun kosmetik karena tidak ada tulin yang dengan jelas menyebutkan waktunya. Namun, dari

informasi yang berkembang selama ini disebutkan bahwa pengobatan ataupun kosmetika

tradisional telah dilakukan nenek moyang sejak zaman dahulu dan diwariskan sevara turun

temurun kepada anak cucunya. Artinya, pengetahuan mengenai ramuan tradisional diterima dari

angkatan sebelumnya dan dipergunakan begitu saja sesuai dengan pengalaman atau anjuran

generasi sebelumnya.

Di Indonesia, penggunaan ramuan tradisional erat kaitannya dengan kosmetika dan

pengobatan tradisional yang diwariskan secara turun temurun. Pembuatan dan penjualannya

biasanya dilakukan hanya dilakukan para sesepuh di desa, dan penjual jamu gendongan. Namun

keadaan tersebut berubah dengan cepat, ditandai dengan tentara Jepang di Pulau Jawa pada tahun

1942. Sejak saat itu, dipicu oleh menipisnya obat-obatan paten, dokter-dokter di Indonesia

terpaksa mencari alternative obat-obat baru sebagai penggantinya. Sejak itu obat-obatan yang

berasal dari tanaman asli Indonesia mulai mendapat perhatian yang layak dari dunia ilmu

kedokteran di Indonesia.

2.3 Kosmetik Tradisional Daerah Banjar

Daerah Banjar memiliki beberapa macam kosmetik tradisional yang masih digunakan oleh

masyarakat. Kosmetik tradisional ini mempunyai banyak kegunaan yang berguna untuk perawatan

kecantikan seorang wanita. Kosmnetik tradisisonal tersebut diantaranya :

3.2.1. Pupur Bangka

5 | P a g e

Page 6: Makalah kosmetik banjar

a. Pengertian

Bedak dingin atau yang dalam bahasa Banjar Kalimantan Selatan disebut pupur

bangka, ternyata telah digunakan oleh para wanita Kalimantan sejak ratusan tahun

silam. Pupur Bangka pada dasarnya sama seperti bedak dingin yang berbentuk bulatan

sebesar kelereng tetapi memiliki butiran kasar (scrub)

b. Manfaat

Untuk menghaluskan kulit wajah,menghilangkan flek hitam bahkan bisa jadi

penangkal sinar  matahari.

c. Bahan

Kunyit, beras, temu giring, bengkoang, pandan, kenanga dan melati

d. Cara pembuatan dan pemakaian

Kunyit, beras, temu giring, bengkoang, pandan, kenanga dan melati dicampur

kemudian ditumbuk di wadah tumbuk. Setelah hancur dan semuanya tercampur dengan

baik, diberikan air sedikit dan dioleskan ke wajah, dan dibiarkan beberapa menit sampai

mengering. Selanjutnya  di bilas dengan air sampai bersih.

e. Gambar

3.2.2. Jeruk Purut

a. Pengertian

6 | P a g e

Page 7: Makalah kosmetik banjar

Jeruk purut atau dikenal dengan nama latin Citrus hystrix, adalah golongan

tanaman perdu yang berukuran kecil dan bulat telur. Sedikit berbeda dengan jeruk pada

umumnya, tanaman khas Asia Tenggara ini memiliki kulit buah yang berkerut,

berbenjol-benjol dengan rasa asam agak pahit. Idealnya tanaman ini tumbuh di atas

tanah lempung yang memiliki kandungan humus, tata air dan udara yang sangat baik.

b. Manfaat

Untuk menetralkan bau amis

c. Bahan

Jeruk nipis

Telur

d. Cara penggunaan

Sediakan gelas untuk minum jamu seduhan yang dicampur dengan telur, cuci

dengan air abu dapur, sabun dan yang terakhir dibilas dengan irisan jeruk nipis.

e. Gambar

3.2.3. Timung

a. Pengertian

Mandi uap dengan ramuan rempah-rempah, dimana kita duduk diatas kursi dan

dibawah tempat duduk tersebut diberikan uap dari rebsan rempah-rempah.

b. Manfaat

Untuk perawatan badan

7 | P a g e

Page 8: Makalah kosmetik banjar

Untuk mengeluarkan keringat dan membersihkan pori-pori

Untuk melancarkan peredaran darah dan menghilangkan bau badan

c. Bahan

Jahe, jeruk purut, akar wangi, temugiring, kayu manis, garam.

d. Cara pembuatan dan pemakaian

Semua bahan diblender jadi satu kecuali akar wangi. Keringkan dan rebus

sampai mendidih.

Cara pemakaian, sediakan tikar pandan kemudian lilitkan pada badan sampai

batas leher. Letakkan ramuan dibawah kursi yang kita duduki. Tutup lubang

sekitar dengan handuk sehingga uap tidak akan keluar.

e. Gambar

3.2.4. Boreh

a. Pengertian

Ramuan rempah-rempah yang digunakan pada saat selesai timung.

b. Manfaat

Menghangatkan tubuh

Merileksasi otot-otot

Mengharumkan badan

8 | P a g e

Page 9: Makalah kosmetik banjar

c. Bahan

Jahe, kencur, kayu manis, sari bunga cengkeh, klabet, serta cendana.

d. Cara pembuatan dan pemakaian

Semua bahan diblender jadi satu, kasih air jeruk purut dan rebus. Simpan pada

botol kecil roll on.

Cara pemakaiannya gosokkan pada area ketiak, dada, bagian belakang dan

pelipis kanan kiri.

e. Gambar

3.2.5. Rampe Rambut

a. Pengertian

Kosmetik yang digunakan pada area rambut.

b. Manfaat

Mengharumkan rambut dengan aroma yang khas tradisional

c. Bahan

Jeruk purut

Pandan

Kembang kenanga

Kembang kantil

9 | P a g e

Page 10: Makalah kosmetik banjar

d. Cara pembuatan dan pemakaian

Daun pandan diiris tipis-tipis, kemudian jeruk purut diparut beserta kembang

kenanga dan kembang katil dan dicampur jadi satu. Remas sampai daun pandan

mengeluarkan air dan campur dengan air jeruk purut. Simpan pada lemari es air agar

aroma tetap wangi.

e. Gambar

3.2.6. Rumput Fatimah

a. Pengertian

Rumput Fatimah yang biasa di sebut Mawar Jeriko oleh orang barat,

merupakan obat-obatan herbal yang dipercaya memiliki kegunaan untuk memperlancar

proses persalinan. Rumput Fatimah sendiri biasanya dibeli oleh para jamaah haji sebagai

oleh-oleh dari tanah suci. Rumput Fatimah berbentuk seperti tanaman perdu yang

kering, namun apabila dimasukkan ke dalam air maka tumbuhan tersebut akan mekar

kembali. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat gambar di samping.

b. Manfaat

Rumput Fatimah atau labisia pumila adalah tanaman herbal yang berkhasiat

mengobati: Pelancaran haid pada wanita, menghilangkan rasa sakit ketika datang haid,

10 | P a g e

Page 11: Makalah kosmetik banjar

mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan, meningkatkan hormon pada

perempuan, melangsingkan tubuh, dan mengobati diare.

c. Bahan

Rumput fatimah

d. Cara penggunaan

Rendam rumput fatimah dalam air minum secukupnya. Biarkan beberapa saat,

sampai akar ini melebar atau mekar. Setelah itu, ambil airnya, gunakan untuk minum

sebagian, dan untuk cuci bagian kewanitaan (cebok) sebagian sisanya. Dapat pula

diusapkan di perut.

e. Gambar

3.2.7. Perawatan Vagina Pasca Melahirkan

a. Pengertian

Kosmetik yang digunakan pada area vagina pasca melahirkan.

b. Manfaat

Mengecilkan diameter vagina pasca melahirkan

c. Bahan

Pasir laut

11 | P a g e

Page 12: Makalah kosmetik banjar

Daun sirih

d. Cara pembuatan dan pemakaian

Daun sirih diiris-iris kemudian disangrai dengan pasir laut. Kemudian taruh pada

kain yang bersih. Cara pemakaiannya dengan cara ditekan-tekan pada area vagina.

e. Gambar

12 | P a g e

Page 13: Makalah kosmetik banjar

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kabupaten Banjar berada diantara 2°49’55 -3°43’38 Lintang Selatan dan diantara

114°30’20" - 115°35’37" Bujur Timur. Kab. Banjar memiliki Luas Wilayah ±4.688 Km2

(Data Kab. Banjar dalam Angka 2006-BPS) dan merupakan kabupaten terluas ketiga di

Propinsi Kalimantan Selatan.

Di Indonesia, penggunaan ramuan tradisional erat kaitannya dengan kosmetika dan

pengobatan tradisional yang diwariskan secara turun temurun. Pembuatan dan penjualannya

biasanya dilakukan hanya dilakukan para sesepuh di desa, dan penjual jamu gendongan.

Namun keadaan tersebut berubah dengan cepat, ditandai dengan tentara Jepang di Pulau Jawa

pada tahun 1942. Sejak saat itu, dipicu oleh menipisnya obat-obatan paten, dokter-dokter di

Indonesia terpaksa mencari alternative obat-obat baru sebagai penggantinya. Sejak itu obat-

obatan yang berasal dari tanaman asli Indonesia mulai mendapat perhatian yang layak dari

dunia ilmu kedokteran di Indonesia.

Daerah Banjar memiliki beberapa macam kosmetik tradisional yang masih digunakan

oleh masyarakat. Kosmetik tradisional ini mempunyai banyak kegunaan yang berguna untuk

perawatan kecantikan seorang wanita. Kosmnetik tradisisonal tersebut diantaranya : Pupur

Bangka, Jeruk Purut, Timung, Boreh, Rampe Rambut, Rumput Fatimah, Perawatan Vagina

Pasca Melahirkan.

13 | P a g e

Page 14: Makalah kosmetik banjar

Daftar Pustaka

http://www.pn-martapura.go.id/index.php?content=umum&id=87

http://banjarmasin.tribunnews.com/2012/02/25/inilah-perawatan-kecantikan-ala-perempuan-barabai

http://aisyafadhila.tumblr.com/post/6054822547/bangka-tengah-kep-bangka-belitung-worktrip

http://hiromisono.wordpress.com/2012/01/05/mari-bereksperimen-meramu-masker-untuk-wajah-d/

http://hiromisono.wordpress.com/2012/01/05/mari-bereksperimen-meramu-masker-untuk-wajah-d/

http://istriorganik.wordpress.com/2011/09/29/bedak-dingin-kalimantan/

http://id.wikipedia.org/wiki/Jeruk_purut

Sugiarto, Agung. 2008. 273 Ramuan Tradisional. Jakarta: PT Agro Media Pustaka

14 | P a g e