diktat kosmetik (1)

Upload: taramitha-octoverina-aira

Post on 19-Jul-2015

5.971 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Sediaan KosmetikaBAB I ( KOSMETIKA BAYI dan WANGI-WANGIAN ) PENDAHULUAN Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan peradaban manusia maka bertambah pula kebutuhan manusia dalam berbagai bidang, khususnya kosmetika. Dalam peradaban sekarang kosmetika tidak hanya dibutuhkan untuk kaum wanita saja, tapi juga dibutuhkan untuk semua golongan dan semua umur. Kosmetika dibutuhkan untuk berbagai keperluan tubuh yaitu sebagai pembersih tubuh, pengharum tubuh, memperelok atau memperindah penampilan. Sediaan mengenai kosmetik juga mengalami perkembangan yaitu bentuk gel, aerosol, lotio,cream dan lain sebagainya. Singkat kata, era zaman sekarang ini sangat membutuhkan keberadaan dan manfaat dari kosmetik. Kosmetika untuk bayi dan wangi-wangian yang akan diulas dalam makalah ini mengemukakan mengenai macam-macam sediaan kosmetika wangiwangian dan untuk bayi yang beredar sekarang. Sebagai contoh sediaan kosmetika untuk bayi adalah shampo bayi, bedak bayi, minyak bayi dan krim bayi. Sedangkan untuk wangi-wangian dapat berupa aerosol, larutan maupun bentuk sedian setengah padat misalnya gel dan lotio. Secara umum kosmetika untuk wangi-wangian didapat dari hewan dan tumbuhan. Dari tumbuhan biasanya senyawa-senyawa alkaloid yang mudah menguap yang biasanya digunakan sebagai komponen utama. Alkaloid ini dapat ditarik dengan pelarut-pelarut organik yang dibasakan terlebih dahulu atau dengan mengekstrak sari-sari tumbuhan dengan cara-cara yang paling tepat untuk zat tersebut. Sedangkan untuk Hewan juga diperoleh dengan cara mengambil zat-zat tertentu yang disekresikan oleh hewan tersebut sebagai komponen utama suatu kosmetik. KOSMETIKA UNTUK BAYI Sehat menurut Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) adalah keadaan yang sempurna baik fisik, mental, dan ekonomis. Dalam arti kata yang sempit sehat berarti tidak sakit. Kulit yang sehat adalah kulit yang tidak menderita suatu penyakit baik dari luar tubuh maupun dari dalam tubuh. Setiap organ tubuh manusia, termasuk pula kulit, mempunyai fungsi tertentu untuk kesehatan. Kulit dengan luas kurang lebih 1,2 m2 dan berat kurang lebih 15% dari berat badan terdiri dari susunan sel-sel yang membentuk lapisan-lapisan kulit epidermis,, dermis dan jaringan bawah dermis. Kulit mempunyai fungsi proteksi, sekresi, termoregulasi, sensorik, ekspresi, produksi (vit D), respirasi dan absorpsi, yang dilakukan baik oleh sel-sel kulitnya maupun oleh appendagesnya seperti otot, kelenjar lemak, kelenjar keringat, rambut atau kuku. Kulit yang sehat terlihat sebagai kulit yang optimal secara fisik maupun fisiologik. Secara fisis kulit yang sehat terlihat dari warna, konsistensi, kelenturan, struktur bentuk dan besarnya sel-sel dan jaringan kulit lain. Secara fisiologis terlihat dari keratinisasi, pigmentasi, persarafan, pembentukan keringat, pembentukan minyak kulit, pertumbuhan rambut.

1

Sediaan KosmetikaUntuk kesehatan kulit, kegunaan terutama terletak pada kemampuan perawatan dan pemeliharaannya. Berbeda dengan kulit dewasa yang tebal dan mantap, kulit bayi dan balita relatif tipis dengan ikatan antarsel yang longgar. Karena itu kulit anak lebih rentan terhadap infeksi, iritasi, dan alergi. Secara struktural kulit bayi dan balita belum berkembang dan berfungsi optimal sehingga diperlukan perawatan khusus. Perawatan yang lebih menekankan pada pemeliharaan kulit ketimbang dekorasi ini diharapkan bisa meningkatkan fungsi utama kulit sebagai pelindung dari pengaruh luar tubuh. Perawatan kulit bayi dan balita bisa dimulai dari kegiatan sehari-hari. Misalnya dengan memandikan secara teratur, membersihkan rambut, dan mengganti popok atau baju pada saat tepat. Mandi misalnya, diwajibkan dua kali sehari, pagi dan sore. Dalam memandikan, perhatikan hal-hal berikut: suhu air disesuaikan dengan umur anak, gunakan sabun bayi yang lunak, gunakan sampo bayi untuk membersihkan rambut, keringkan badan dengan handuk sendiri sampai lipatan kulit, dan berikan bedak dengan sapuan tipis. Selain itu, perlu diperhatikan bahwa perbandingan luas permukaan kulit dengan berat badan pada bayi lebih besar daripada orang dewasa, "Sehingga, kemungkinan keracunan berbagai bahan toksik menjadi lebih besar pada bayi, karena tingginya penyerapan melalui kulit," kata dokter spesialis kulit, dr. Lily Soepardiman, SpKK, dalam seminar tentang Perawatan Kulit Pada Bayi dan Balita beberapa waktu lalu. Karena itu, "Orang tua sebaiknya memperhatikan label bahan pembuat kosmetik yang akan dipakai." Nah, kosmetik apa saja yang harus diperhatikan? 1. Sabun Sulfur dapat mengurangi lemak kulit sehingga menyebabkan kekeringan dan gatal. Sementara heksaklorofen dapat menimbulkan keracunan pada susunan saraf pusat. "Selain itu, TBS, TCA, dan yodium dapat menyebabkan alergi pada kulit," tambah Lily. Sampo Sebaiknya keramas dilakukan 2-3 kali seminggu. Bila terlalu sering, rambut malah bisa menjadi kusam dan kering. Bahan kondisioner sebaiknya dipakai bila anak sudah berumur 5 tahun. Sampo bayi biasanya dibuat dengan pH yang mendekati pH air mata, sehingga tidak menimbulkan pedih di mata. Sebaiknya, pilih sampo yang tidak mengandung selenium sulfida. Pelembab Di negara tropis yang kelembabannya relatif tinggi, pelembab sebetulnya kurang dibutuhkan. "Bahkan penggunaan yang berlebihan bisa menyumbat pori-pori dan menimbulkan biang keringat," kata Lily. Namun, bila perlu, pelembab dapat digunakan untuk mencegah eksim popok. Khusus untuk baby oil, bisa dipakai untuk membersihkan kotoran bayi dan lemak di kulit kepala. Bedak Bedak dapat digunakan untuk mencegah gesekan. Namun, bila sampai

2.

3.

4.

2

Sediaan Kosmetikaterhirup dapat menimbulkan kelainan pada paru-paru, karena mengandung magnesium silikat yang sama dengan asbes. Makanya, "Bedak jangan ditaburkan, tapi ditutul-tutulkan saja pada kulit bayi," saran Lily. Penggolongan kosmetika bayi Sediaan kosmetika bayi dapat digolongkan sebagai berikut : 1. bedak bayi (Baby Powder) Bedak bayi merupakan sediaan bayi berbentuk serbuk yang digunakan untuk mempercepat penguapan keringat juga sebagai zat pelicin untuk mencegah lecet. Fungsi utamanya adalah menyerap uap lembab pada kulit dan mencegah lecet karena pakaian yang dikenakan bayi. Karena mempunyai luas permukaan yang besar, bedak dapat menahan radiasi panas pada kulit dan juga mempunyai efek penyejuk. Talk adalah kosmetika dasar utama yang terbaik dan kadang merupakan satu-satunya konstituen dari bedak bayi karena membantu untuk melumasi permukaan kulit. Zat yang mempunyai daya serap bagus adalah kaolin, hidrat Al silikat, magnesium, kapur presipitat , kanji. Kaolin dapat menyerap uap lembab degan cepat dan mudah. Kalsium dan magnesium karbonat juga dapat digunakan karena mengandung absorban yang baik. Aluminium dan Zn stearat dapat menyebabkab iritasi kulit, oleh karena itu Mg stearat lebih dianjurkan. Penggunaan bubuk silica hingga 10% dapat meningkatkan kehalusan dan membantu dalam penyebaran zat. Kanji memiliki bahan absorbsi yang bagus dan memberi rasa lembut pada kulit namun ketika kanji berkontak dengan uap lembab, maka akan memberikan substrat untuk pertumbuhan bakteri yang menyebabkan iritasi pada kulit dan cenderung lengket, tetapi garam aluminium tidak lengket pada kulit dan lebih resisten terhadap serangan bakteri. Daya tarik dari bedak pada kulit dapat dibuat dengan menggunakan setil alcohol dan steril alcohol yang dipakai pada konsentrasi 0,5 1,5 % sedang ZnO pada konsentrasi antara 2% dan 5%. Talk dan mineral tambang lain sering terkontaminasi oleh spora mikroorganisme seperti Clostridium tetani, dan untuk itu harus dilakukan sterilisasi dengan pemanasan. Tahun 1946 kematian 5 bayi di New Zealand disebabkan oleh tetanus yang ada pada bedak bayi. sterilisasi dilakukan pada suhu 150-160o C selama 1 jam Antiseptic sering ditambahkan pada bedak bayi untuk mengontrol pertumbuhan mikroorganisme pada kulit, biasanya Bacterium ammoniagenes dan micrococcus. Bedak asam borat dapat digunakan untuk mengatasi hal tersebut. 2. Losion dan krim bayi (baby lotion and creams) Losion bayi merupakan suatu emulsi yang banyak mengandung air sehingga tidak memungkinkan terbentuknya suatu lapisan tipis di permukaan kulit, untuk membersihkan kotoran yang menempel pada kulit serta memberikan rasa segar dan dingin. Sedangkan krim bayi merupakan sediaan

3

Sediaan Kosmetikakosmetika bayi yang berbentuk emulsi air dalam minyak dengan kadar lemak relative tinggi yang berguna sebagai pelembut dan pelembab kulit. Antiseptic digunakan pada konsentrasi rendah dalam losion dan krim bayi untuk membantu kontrol pertumbuhan mikroorganisme penghasil ammonia pada kulit. Heksaklorofan digunakan pada emulsi dengan surfaktan anionic, sedangkan senyawa ammonium kwartener digunakan dalam produk berbasis non-ionik. Emulsi dengan emulgator non-ionik, contohnya gliseril stearat atau kombinasi Arlacel dan tween, derivate lanolin merupakan pembawa yang bagus untuk antiseptic ammonium kwartener. Setil trimetil ammonium bromide, alkildimetil benzilammonium klorida, setil piridiniumklorida dan benzetoniumklorida juga cocok digunakan dalam losion bayi pada konsentrasi 0-2%. Dalam penggunaannya krim bayi lebih bertindak sebagai baby oil daripada losion karena mereka cenderung membentuk suatu lapisan pada permukaan kulit. ZnO sering ditambahkan dalam jumlah antara 2-10% karena memiliki sifat antiseptic yang lembut, adstringen, dan antiiflamasi. Basis krim biasanya berupa malam, lanolin, petrolatum, dan pengemulsi air dalam minyak lainnya seperti yang digunkan pada krim malam. Aluminum, Zn, magnesium dan kalsium stearat dan oleat digunakan untuk memperbaiki efek penolak air dari krim dan menstabilkan emulsi. Minyak silicon dan pasta atau malam polietilen juga baru-baru ini direkomendasikan sebagai basis salep anhidrat. 3. Minyak Bayi (Baby Oil) Minyak bayi merupakan sediaan kosmetik bayi berbentuk minyak mineral jernih dengan tambahan zat pelembut untuk membersikan kotoran dari kulit termasuk sisa bedak dan krim. Minyak bayi membentuk suatu lapisan berlemak yang melindungi kulit dari basah dan luka dan efek proteksinya harus bekerja tanpa minyak tersebut membentuk suatu lapisan yang kontinu dan kedap air karena dapat membatasi pengeluaran keringat dan dapat menyebabkan kulit kering. Komponen utama yang digunakan dalam minyak bayi adalah minyak mineral dengan kemurnian tinggi. Minyak sayur kadang-kadang digunakan tetapi karena ketengikan dan pembentukan produk sampingan yang dapat mengiritasi kulit, maka antioksidan harus ditambahkan. Isopropyl myristate, trigliserida atau alcohol berlemak, perhidroskualena dan minyak silicon juga digunakan. Antiseptic untuk melawan infeksi kulit minor dan fraksi lanolin cair yang larut dalam minyak mineral sering ditambahkan sedangkan minyak silicon diapakai untuk memperbaiki efek hidrofobik dari produk. Ada beberapa kontroversi tentang kegunaan minyak bayi. Perlstein mengatakan bahwa dengan melapisi kulit dengan lapisan kedap air yang kontinu minyak bayi mungkin mengganggu fungsi respirasi dan eksretori kulit. Walaupun demikian minyak bayi masih banyak digunakan di rumah sakit dan direkomendasikan untuk membersikan kulit ketika mengganti popok.

4

Sediaan Kosmetika4. Shampo Bayi (Baby Shampoos) Shampoo bayi merupakan sediaan bayi yang digunakan untuk membersihkan kulit kepala dan rambut bayi. shampoo ini tidak jauh berbeda dari shampoo untuk dewasa walaupun di dalamnya terdapat perawatan khusus yaitu surfaktan yang memiliki indeks iritasi mata yang sangat rendah. Beberapa surfaktan memiliki efek anestesi pada mukosa mata dan jika zat-zat ini dapat menyebabkan kerusakan kornea yang dapat menyebabkan kerusakan yang serius karena membilas mata dengan cepat adalah tidak memungkinkan. Surfaktan yang memilliki efek anestetik kebanyakan senyawa alkylaril yang berkondensasi dengan sejumlah molekul polietilen oksida dan amina asam lemak. Sulfo-suksinat anionic dan derivate siklo imidinium amphoter dilaporkan menyebabkan iritasi pada mata kelinci dan penambahan alcohol lanolin teretoksilasi secara signifikan mengurangi potensi iritasi mata dari formula tertentu. Beberapa surfaktan nonionic dapat juga digunakan dalam shampoo bayi tetapi karena kapasitas pembentukan busanya relative rendah, biasanya termasuk ke dalam deterjen sekunder bersama zat-zat ampholitik. Produk kondensasi dari protein asam lemak yang juga termasuk bahan baku deterjen anion-aktif yang lembut dan ditoleransi dengan baik oleh membrane mukosa mata. Zat-zat ini cocok dengan asam dan oleh karena itu dapat disesuaikan dengan pH yang diinginkan. Kombinasi dengan deterjen anionic juga meningkatkan kelembutan. Asam lemak sakrosinat mengkombinasikan kelembutan dengan busa yang banyak dan efek pembersih dalam rentang pH asam yang rendah, dan magnesium laurel eter sulfat dapat juga digunakan karena indeks iritasi mata yang relative rendah. Sabun bayi (Baby Soap) Sabun bayi merupakan sediaan bayi yang berfungsi untuk membersihkan kulit, memberikan kesegaran, menghaluskan dan melembutkan kulit. Pada umumnya mempunyai pH sekitar 10, berwarna putih dan keras, dibuat dengan cara cetak. Sabun bayi mengandung banyak lemak, merupakan sabun lunak sehingga tidak akan mengiritasi kulit, tapi mungkin dapat menyebabkan dermatitis pada kulit. Sabun bayi biasanya dibuat dari reaksi antara asam lemak tinggi yang terdapat dalam minyak-minyak lembak seperti oleum alivarum, oleum cocos dengan suatu alkali seperti NaOH, KOH, dsb. Ke dalam sabun bayi dapat juga ditambahkan suatu antiseptic seperti heksaklorofen, triklorokarbanilid, dsb.

5.

Syarat-syarat Sediaan Kosmetika Bayi Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sediaan kosmetika bayi, antara lain : 1. zat yang dipergunakan harus betul-betul aman dan murni. 2. parfum untuk bayi harus telah diperiksa, tidak mengiritasi kulit dan hanya boleh digunakan dalam jumlah yang sangat kecil.

5

Sediaan KosmetikaSelain faktor-faktor di atas, ada syarat-syarat khusus untuk beberapa sediaan bayi, antara lain : 1. bedak bayi bahan yang dipakai harus steril zat pembawa harus bersifat licin, membantu melemaskan kulit, serta tidak menghalangi kulit, dan melekat baik pada kulit. ukuran partikel yang dianjurkan adalah antara 10-40m. zat pembawa tidak mudah mengendap uap lembab dan tidak dapat digabung dengan absorben yang lain. 2.

5.

bilangan kuman tidak melebihi 500 per gram. lotion dan cream bayi. tidak menimbulkan iritasi pada kulit. tidak mengganggu aktivitas fisiologi dari kulit. tidak menghalangi keluarnya keringat. tidak menimbulkan terbentuknya lapisan tipis di permukaan kulit (lotion bayi) 3. minyak bayi tidak menimbulkan iritasi pada kulit tidak mengganggu aktivitas fisiologi dari kulit. tidak menghalangi keluarnya keringat. perlu ditambahkan antioksidan jika menggunakan minyak sayur. konsentrasi pewangi tidak boleh lebih dari 2% karena dapat menyebabkan iritasi kulit.(parfum yang tidak boleh digunakan antara lain: benzilidin aseton, cinnamat aldehid sitral, eugenol, heliotropin, hidroksicitronellal, metal heptine karbonat, metal nonil asetaldehid, resin olibanum dan vanillin). 4. shampo bayi tidak menimbulkan iritasi pada kulit kepala dan mata. zat aktif yang digunakan harus mempunyai daya iritasi yang sangat lemah terhadap kornea mata. konsentrasi surfaktan tidak boleh terlalu tinggi. pH harus sesuai dengan pH cairan mata. sabun bayi tidak mengiritasi dan menyebabkan dermatitis pada kulit.Formula Umum Sediaan Kosmetika Bayi Bedak Bayi Zat pembawa : talk Zat penyerap : koloidal kaolin, aluminium silikat terhidrasi Pelembut dan penambah daya lekat : Zn, Li, Mg stearat 3-5%, minyak zaitun 1-3 , ZnO 2-5 , setil atau stearil alcohol 0,5-15%. Antiseptik : undesilenat, metal benzethonium kloroda 0,05 %( dipakai jika pembawanya pati/zat tepung pengganti talk) Beberapa tipe formula dari bedak bayi adalah :

6

Sediaan KosmetikaPersentase 1. steril talcum mg stearat kapur presipitat perfume steril talcum kaolin mg stearat gliseril monostearat (non emulsi) setil alcohol perfume steril talcum benzalkonium klorida 0,5 kaolin 20,0 perfume 4. steril talcum as. Monoetanolamida kanji perfume

qs

2.

qs

3.

qs 94,0 1,0 5,0 qs

Lotion dan krim bayi Zat pengemulsi : ester sukrosa dari asam palmitat dan asam stearat (crodesta), trietanolamin stearat, sorbitol. Zat pelembut : lanolin. Antiseptik : p-diisobutil kresoksi etoksietil dimetil benzyl ammonium klorida monohidrat, etil piridinium klorida, heksakloropen. Zat tambahan : pewangi. Beberapa tipe formula lotion dan krim bayi : Persen 1. tipe anionic minyak mineral ringan lanolin stearil alcohol cetyl alcohol propil p-hidroksibenzoat asam stearat trietanolamin metil p- hidroksibenzoat natrium alginate perfume air 26,00 1,04 0,94 0,52 0,15 0,94 0,52 0,09 0,36 0,25 69,19

7

Sediaan Kosmetika2. tipe nonionic minyak mineral ringan lanolin setil alcohol arlacel 80 tween 80 cairan silicon propil p-hidroksibenzoat air metal p-hidroksibenzoat parfum 35,5 1 1 2,1 4,9 5,0 0,15 50,0 0,15 0,1

Minyak Bayi Zat pembawa : minyak mineral jernih, minyak tumbuhan, trigliserida cair. Zat pelembut : minyak tumbuhan ( minyak zaitum, biji kapas, dll), lanolin atau derivate minyak terlarutnya (isopropyl ester) Antiseptik : bithionol Antioksidan : butyl hidroksi anisol (BHA), butyl hidroksi toluene (BHT), propil galat, tokoperol, dll. Pewangi < 0,2 % Beberapa tipe formula umum minyak bayi : 1. minyak mineral ringan lanolin cair etil stearat isopropyl myristat minyak mineral ringan isopropyl myristat minyak zaitun minyak silicon propil gallat parfum Persen 90 3 4 3 64,95 5,00 25,00 5,00 0,05 qs

2.

Shampoo Bayi Contoh formula umum shampoo bayi yang tidak mengiritasi kulit dan mata : Persen Minarol 2 M.C.A (termodifikasi) 20,0 Hexylene glycol 0,5 Parfum 0,1 Air 79,4

8

Sediaan KosmetikaSEDIAAN KOSMETIK WANGI-WANGIAN Sejarah fragrans atau wewangian sebenarnya sudah dimulai sejak berabad-abad lalu. Cleopatra adalah salah satu pelaku sejarah penggemar wewangian. Sejak zaman sebelum masehi pun sudah dikenal kemenyan yang kala itu diekstrak dari tetumbuhan. Bangsa Mesir kuno memakai wewangian dalam acara ritual penguburan, selain sebagai simbol status sosial bagi sipemakai. Orang Yunani percaya, wewangian mampu jadi media kontak dengan dewa-dewi mereka. Orang Romawi memikat lawan jenisnya lewat wewangian. Namun menyusul runtuhnya kekaisaran Romawi pada abad pertengahan, fragrans dipakai untuk menutupi bau busuk penyakit. Eropa mengenal fragrans justru dari orang-orang timur, misalnya arab. Dari mereka orang Eropa belajar cara menyuling minyak-minyak esensial menjadi wewangian. Venesia adalah negara pertama di Eropa yang mengawali perdagangan wewangian hingga menyebar kekota-kota lain di Eropa. Selama abad XIV fragrans lebih untuk keperluan pengobatan. Yang menarik, sepanjang dua abad setelah itu dsejarah mencatat peningkatan pemakaian wewangian. Pasalnya, banyak orang kala itu percaya, mandi atau berendam di air tidak sehat. Pori-pori yang terbuka akan memudahkan penyakit masuk dan menginfeksi tubuh. Maka, banyak orang lama tak mandi. Untuk menutupi bau badan, dipakailah minyak wangi. Baru setelah abad XVI fragrans mengawali zaman keemasannya. Kala itu banyak orang belajar serta mengagumi khasiat fragrans sebagai pengharum terutama sebagai parfum. Namun hanya kalangan bangsawan dan kaum jetset yang sanggup membelinya. Harganya memang mahal karena faktor sulitnya menemukan oplosan yang tepat serta pembuatannya yang makan waktu lama. Bahannya waktu itu terbanyak didapat dari tumbuhan atau hewan. Cara pembuatannya dianggap seni dengan cita rasa tinggi. Hingga kini pun persepsi itu masih berlaku, terutama untuk parfum kelas atas yang dibikin dalam jumlah terbatas atau menurut pesanan. Sudah sejak akhir abad XVII Prancis dikenal sebagai pusat parfum dunia. Juga untuk pertama kalinya fragrans dari bahan sintetis diperkenalkan. Contohnya parfum bermerk Chanel no. 5 buatan Prancis tahun 1921, sementara itu reputasi fragrans semakin menanjak. Tidak hanya sebagai bahan utama pembuatan parfum, namun juga untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Umpamanya produkproduk perawatan tubuh seperti sabun dan sampo, industri perlengkapan rumah tangga macam pembersih lantai, industri makanan dan minuman seperti permen atau sirup, produk bahan bangunan seperti cat tembok, lilin juga rokok, alat tulis macam balpoint , kertas , karet penghapus spidol, krayon dan banyak lagi yang alami dan sintetis. Fragrans itu biang segala wewangian. Semua yang berbau harum berasal dari fragrans. Menurut Food and Drugs Administration (FDA ) Amerika, fragrans berarti semua substansi baik alami maupun sintetis yang semata-mata digunakan untuk memberi bau pada produk-produk kosmetik. Produk kosmetik tak terbatas parfum, tapi juga meliputi sabun, sampo, dll.

9

Sediaan KosmetikaKarena pengertian itu banyak kelemahannya, terbukalah peluang bagi para produsen kosmetik khususnya serta produk-produk lain. Fragrans pun digunakan dalam bahan -bahan pembersih rumah tangga seperti detergen atau larutan pembersih peralatan dapur dan makan, yang sayangnya bakal membawa masalah kesehatan maupun lingkungan. Bahan dasarnya amat banyak. Biasa dari alam atau bikinan manusia (sintetis). Sumber alam kebanyakan dari tumbuhan atau hewan. Setelah melewati proses cukup rumit seperti destilasi dan ekstraksi, baru dihasilkan fragrans dalam bentuk konsentrat pekat. Sedangkan yang sintetis bahannya dari berbagai macam zat kimia yang sudah jadi. Sesudah melewati reaksi-reaksi kimiawi yang terjadi di laboratorium, dihasilkan konsentrat seperti yang alami tadi, namun dengan rumus kimia baru. Meski yang sintetis dan alami tak banyak bedanya, harga fragrans sintetis jauh lebih murah, lebih mudah didapat, dan daya tahan baunya lebih lama. Karena itu hampir 80 % produsen fragrans menggunakan bahan sintetis. Namun yang natural tidak ditinggalkan 100%, karena ada bau-bauan tertentu Yang tidak bisa dihasilkan secara sintetis. Ada fragrans yang diperdagangkan hanya dalam bentuk bahan mentah. Pengusaha lain lalu membelinya untuk membuat parfum, eau cologne, eau de toilette, after shave lotion, atau produk kosmetik lain. Ada juga yang menambahkannya dalam sabun, sampo, pengharum ruangan, deterjen, cairan pembersih lantai, dsb. Agar mudah dihirup, biasanya produsen menambahkan solvent atau zat terlarut yang mudah menguap. Yang paling banyak dipakai dari golongan hidrokarbon. Contohnya pada parfum, hairspray, deodoran, penghapus cat kuku, cairan pembersih rumah tangga, juga bolpoin wangi yang memabukkan itu. Hanya pada kasus ini konsentrasi fragrans lebih rendah dibandingkan dengan pelarutnya. Bisnis multimiliaran dolar. Yang dimaksud dengan sediaan wangi-wangian adalah suatu sediaan kosmetik yang mengandung wangi-wangian baik dari alam maupun sintesis yang dibutuhkan untuk memberi kesenangan dan kesegaran pada pemakainya. Minyak wangi pada umumnya terdiri dari minyak atsiri yang mudah menguap. PENGGOLONGAN Bentuk sediaan wangi-wangian dibagi menjadi : 1. Eau de Parfum Eau de Parfum merupakan larutan alkohol yang mengandung minyak atsiri dalam kadar yang relatif tinggi dan kekuatan keharuman serta keawetannya relatif baik. Mempunyai kadar essence yang lebih tinggi dari Eau de Toilette dan Eau de Cologne sehingga wanginya lebih menyengat. Saat ini minyak atsiri dibuat secara sintetis. Minyak atsiri inilah yang dipergunakan sebagai bahan untuk pembuatan parfum. 2. Eau de Toilette Eau de Toilette merupakan suatu larutan minyak-minyak atsiri dalam alkohol yang bentuknya lebih encer dari pada parfum dan biasanya diberi suatu zat warna. Eau de Toilette mempunyai kadar alkohol yang lebih banyak dari essence-nya wanginya tidak begitu tahan lama. Air wangi biasanya dipergunakan untuk mewangikan rambut, muka, tangan dan lain-lain.

10

Sediaan Kosmetika3. Eau de Cologne Eau de Cologne merupakan suatu larutan alkohol dari minyak-minyak atsiri yang lebih encer daripada parfum, biasanya minyak atsiri yang terkandung di dalamnya merupakan minyak-minyak atsiri dari bermacam-macam jeruk seperti Oleum Citri. Oleum Aurantii. Eau de Cologne meerupakan wewangian yang paling ringan dan paling tidak tahan lama karena memiliki campuran cairan dan alkohol yang lebih banyak dari essence-nya. fungsinya hanya untuk menyegarkan aroma tubuh. 4. Bedak (powder) Wangi-wangian ini berbentuk serbuk dengan talk sebagai zat pembawa. Selain memberikan keharuman, bedak wangi juga digunakan untuk memberi kesejukan, kehalusan kulit serta menyerap keringat. 5. Sacchet Merupakan suatu produk wangi-wangian yang menggunakan bahan-bahan alam dan dimasukkan ke dalam suatu kantong kecil. Sacchet dibuat dari kumpulan dan pengeringan bunga-bungaan seperti mawar, lavender, bunga orange dan lain-lain. Selain itu di dalamnya juga ditemukan biji-bijian, bunga, daun, akar dan kayu seperti biji Katsuri, kayu Cendana, daun Nilam, bunga Lavender, akar Kapulaga dan lain-lain. Syarat Yang Harus Dipenuhi Oleh karena sediaan wangi-wangian dipergunakan pada bagian tubuh tertentu untuk kesegaran, keharuman seseorang, maka perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut : 1. Apabila mengandung metanol sebagai denaturant, kadarnya adalah 5 % dari yang didenaturasi 2. Merupakan suatu larutan yang jernih a. b. Beberapa persyaratan khusus untuk beberapa sediaan wangi-wangian ini: Powder (Bedak tabur) Aman, tidak berbahaya bagi kulit Dapat menyerap keringat Sacchet Stabil konsistensi dan warna Bentuknya menarik dan tidak meninggalkan sisa lemak FORMULA UMUM Bahan dasar wangi-wangian adalah : 1. Minyak Atsiri, contohnya Oleum Citri 2. Sekresi hewan, contohnya musk 3. Bahan Kimia, contohnya sitrol Beberapa contoh resep dari sediaan wangi-wangian : 1. Parfum R/ Mawar (sintesis) 10 Heliotropin 10

11

Sediaan KosmetikaAlkohol sinamat Oleum Bergamot Fenil asetaldhid (50%) Jasmin (sintetis) Terpineol 2. R/ Eau de Toillete Oleum Bergamot Oleum citri Oleum Aurantii Oleum Lavandulae Oleum Caryophylii Oleum Cinnamomi Oleum Flor. Aurant Aquadest Alkohol sampai 20 10 25 10 15 7 mL 4 mL 3 mL 5 mL 0,7 mL 0,7 mL 0,7 mL 200 mL 1000 mL

3.

Eau de Cologne R/ Oleum Bergamot 15 mL Oleum Citri 8 mL Oleum Rosmarini 7 mL Oleum Lavandulae 4 mL Oleum Flor. Aurant 4 mL Etil asetat 2 mL Air 120 mL Alkohol 840 mL Bedak (powder) R/ ZnO Amylum Talk Parfum Sacchet R/ Bunga Lavender Daun bunga mawar Vanilla Serbuk kuntum cengkeh Serbuk Resin Styrax Serbuk Benzoin siam Ambergris Oleum Rosarum 5% 10 % 85 % q.s 65 29,4 1,2 1,2 1,2 1,2 0,4 0,4

4.

5.

WANGI-WANGIAN DAN KEPRIBADIAN Sudah lama wewangian itu dikaitkan dengan banyak hal. Kepribadian suasana hati, gaya hidup dan sebagainya. Konsep penampilan masa kini yang sifatnya

12

Sediaan Kosmetikapersonal, mendorong kita untuk memilih wewangian yang bersifat pribadi. Memilih wewangian bisa dikatakan gampang-gampang susah. Kepribadian sering menjadi acuan dalam menentukan pilihan kita. Reaksi wewangian terhadap kulit terkadang sulit untuk ditebak. Saat mencium langsung dari botolnya, tak terbayang baunya akan sangat berbeda setelah kita membubuhkan di kulit. Dalam memilih wewangian, perhatikan hal-hal berikut : 1. Sebelum mencoba wewangian, pastikan kulit bebas dari produk lain yang mengandung wewangian misalnya body lotion atau deodorant. Setelah mencoba wewangian, jangan terburu-buru memutuskan membeli. Tunggu 10-15 menit untuk mengetahui reaksi wewangian terhadap kulit. 3. Blia ingin mencoba lebih dari satu wewangian, aplikasikan pada bagian tubuh yang berbeda untuk menghindari penumpukan aroma. 4. Iklim bisa mempengaruhi kita dalam memilih wewangian. Suhu yang sangat panas dan udar kering dapat membuat selaput mukosa pada hidung menjadi kering, sehingga penciuman menjadi kurang sensitif. Wewangian beraroma keras sering jadi pilihan diiklim tropis seperti Indonesia. Wangi yang eksklusif dan tidak pasaran tentu akan membuat tubuh terasa lebih nyaman. Untuk kesempatan yang berbeda, wewangian yang digunakan juga berbeda. Untuk itu bisa mencampur beberapa wewangian, sehingga diperoleh aroma yang lain daripada yang lain, dan bersifat personal. Ada beberapa cara pencampuran yaitu layering atau teknik pengaplikasian wewangian secara berlapis. Kombinasikan wangi parfum dengan wangi produk lain seperti sabun, bedak, lotion tubuh untuk mendapatkan aroma baru. Beberapa jenis wewangian yang dapat digabungkan antara lain : Citrus dengan fruty floral (misalnya jeruk dan apel) Vanilla dengan Sandal wood atau musk White florals (misalnya Lily of Valley) dengan Freesia Wewangian dengan kandungan berikut ini sebaiknya tidak digabungkan : Spicy (seperti kayu manis, jahe atau cengkih) dengan wewangian yang segar (bunga atau buah-buahan) Wewangian yang berkesan seksi (mengandung musk) dengan wewangian yang manis (antara lain yang mengandung buah peach atau raspberry) Layering dengan memanfaatkan serangkaian produk yang mengandung wewangian yang sama juga banyak digunakan banyak produsen kosmetik yang memproduksi bedak, sabun dan parfum dalam satu seri arom. Penerapan layering semacam ini membuat aroma bertahan lebih lama. Untuk mengaplikasikannya, tidak perlu membeli satu rangkaian produk. Bedak merk A dengan parfum merk B dapat saja kita gabungkan, asalkan kandungan wewangiannya sama, misalnya Lavender. Agar wewangian lebih awet, simpan pada tempat yang sejuk. Udara yang panas dan timpaan sinar matahari dapat mengubah aroma. Jika akan

2.

13

Sediaan Kosmetikamemindahkan wewangian ke dalam botol yang lebih kecil pastikan botol yang akan digunakan bersih dan netral (tidak berbau). Cuci botol, lalu diamkan selama 24 jam setelah itu cuci sekali lagi. Wewangian yang digunakan oleh seseorang dapat mencerminkan kepribadiannya, seperti : Sportif dan dinamis, wewangian yang beraroma ringan dan lembut dengan campuran keharuman bunga, rempah dan buah. Anggun, wewangian berbau rempah-rampah yang hangat Romantis, wewangian beraroma bungabungaan Modern, beraroma unik ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF SEDIAAN UNTUK BAYI Zat /bahan Umum Terkandung dalam Sediaan Kosmetika Bayi dan Wangi-wangian 1. Macam-macam sediaan kosmetika untuk bayi : 1.1 Pelembut/ Pelunak Emulient a. Golongan Minyak Hidrokarbon dan Malam : Parafin Vaselin Cera b. Golongan Minyak silicon : Dimetil Polisilokson Silicone Oil c. Asam-asam Lemak dan Alkohol Lemak : Asam Stearat d. Minyak Tumbuhan dan Lemak e. Ester-ester metil f. Ester Sitogliserida g. Etoksilasi Gliserida h. Lanolin, sterol 1.2 Bedak Bayi (Baby Powder) Kandungannya secara umum : talk magnesium stearat endapan CaCO3 pewangi kaolin glyseril monostearate cetyl alkohol benzalkonium klorida asam undesilenat I.

14

Sediaan Kosmetika1.3 amilum Sabun Bayi (Baby Soap) Basa ( NaOH, KOH) Asam Lemak tinggi ( Oleum cocos)

1.4 Minyak Bayi (Baby Oil) Kandungannya secara umum ; minyak minyak mineral larutan lanolin ethyl stearate isopropyl myristate minyak zaitun minyak silikon propil gallate 1.5 Baby Lotion dan Krim Kandungan secara umum : minyak-minyak mineral adeps lanae stearyl alcohol cetyl alcohol propyl p-hidrokxybenzoat asam stearat triethanolamin metil p-hidroksibenzoat natrium alginate pewangi air isopropyl palmitat beeswax P.E.G 400monostearat Propilen glikol Arlacel 80 Tween 80 Cairan silicone f 110/1000 Gliseril monostearat Larutan sorbitol 70% Air destilasi Atlas G-1425 Atlas G-1441 1.6 Shampoo Bayi (Baby Shampoo) Kandungan secara umum : Miranol 2 M.C.A Hexylene glycol Pewangi

15

Sediaan KosmetikaII. Air Analisis Bahan Yang Terkandung Dalam Sediaan Kosmetika bayi Dan Wangi-wangian 1. Sediaan Kosmetika Bayi 1.1 Pelembut/Pelunak/ Emolient yang biasa dianalisis : A. Golongan Minyak Hidrokarbon dan Malam paraffin Parafin padat adalah campuran hidrolkarbon yang diperoleh dari minyak mineral . Kelarutan :Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%)P;larut dalam kloroform P. Efek Farmakologis : - laksativum vaselin Uji fluoresensi : warna biru lemah. Cera Alba (malam putih) Dibuat dengan memutihkan malam yang diperoleh dari sarang lebah Apis mellifera L atau spesies Apis lain. Praktis tidak larut dalam air,agak suka larut dalam etanol (95%) P dingin ; larut dalam kloroform P , dalam eter P hangat; dalam minyak lemak dan mimyak atsiri. B. Golongan Minyak Silikon Dimetil Polisilokson Silicone Oil Uji Keasaman : 2 g tambahkan 25 mL campuran etanol dan ester (1:1) tambahkan 0,2 mL brom tymol biru kocok, tidak lebih dari 0,15 mL 0,01 M NaOHH dibutuhkan untuk merubah warna indicator menjadi biru.

Cera

C. Asam-asam Lemak Dan Alkohol Lemak Asam stearat Saat dibakar ada bau seperti malam, Bereaksi asam terhadap lakmus,

500 mg zat + 10 cc spiritus + 100 mg K2CO3 Sampai larut pada pendinginan, kristal putih. Larutan + NaOH dikocok, seperti agar berbusa pada pengenceran Zat + HCL encer, jernih, tetes minyak pada permujkaan ( juga tanpa HCl), dinginkan : memadat. 1.2 Bedak Bayi (Baby Powder)

16

Sediaan Kosmetika1.2.1 1.2.2 Bahan dasar : talk : dalam tabung reaksi berisi air mendaki dinding tabung. Mikroskopik mengambang diatas permukaan air. Bahan penyerap : Amilum : tambah agua iod seperti kanji + HCl biru hitam kembali. MgCO3 ditambah agua + HCl encer. Secara kuantitatif : Titrasi Kompleksometri. 1 ml Na EDTA 0,05 M 2,015 MgO (MgCO3 mengandung 40-45 % MgO) Bilangan kuman : cara uji ( Uji Hayati Jasad Renik ) Cara pengujian Perhitungan banyaknya jasad renik aerob Timbang seksama 10 g zat uji atau ukur saksama 10 ml cairan yang diuji, masukan ke dalam labu ukur 100 ml, tamahkan dapar fosfat (pH 7,2), secukupnya hingga 100 ml, campur. Jika campuran yang diperoleh berupa larutan atau cairan bening, lanjutkan pengujian dengan cara lempeng, jika campuran tidak berupa larutan atau cairan bening, lanjutkan pengujian dengan cara tabung . Untuk Gelatin, lakukan menurut cara nomor 2. a) Cara lempeng. Jika perlu lanjutkan pengenceran hingga 1 ml diharapkan menghasilkan antara 30 dan 300 koloni. Pipet 1 ml enceran kedalam masing-masing 2 cawan Petri steril, segera tambahkan masing-masing 15 ml sampai 20 ml perbenihan A, yang sebelumnya telah dicairkan dan dibiarkan hingga suhu lebih kurang 45 o. Tutup masingmasing cawan, campur dengan memiringkan atau memutar cawan, biarkan membeku pada suhu kamar. Balikkan cawan, inkubasikan pada suhu antara 30o dan 35o selam 48 jam sampai 72 jam. Jika terdapat pertumbuhan , hitung banyaknya koloni masing-masing cawan, dengan menggunakan alat yang cocok dan tetapkan jumlah rata-rata jasad renik per g atau per ml sedian uji. b) Cara tabung. Masukkan 9,0 ml perbenijhan B ke dalam masing-masing 14 tabung 20 x 150 mm, bagi tabung dalam 4 kelompok, kelompok pertama dan kedua masing-masing terdiri dari 4 tabung, kelompok ketiga dan keempat masingmasing terdiri dari 3 tabung. Pipet 1 ml larutan atau zat yang diuji kedalam masing-masing tabung kelompok pertama, campur : sisihkan 1 tabung hingga kelompok pertama hingga kelompok pertama tinggal 3 tabung. Pipet 1 ml dari tabung yang disisihkan ke dalam masingmasing tabung kelompok kedua tinggal 3 tabung. Pipet 1 ml dari tabung yang disisihkan ke dalam masing-masing

1.2.3

17

Sediaan Kosmetikatabung kelompok ketiga, campur, buang tabung yang sudah disihkan. Kelompok pertama mengandung 100 mg atau 0,1 ml sediaan yang diuji, kelompok kedua 10 mg atau 0,01 ml, kelompok ketiga 1 mg atau 0,001 ml dan kelompok keempat digunakan senagai blangko. Inkubasikan pada suhu antara 30o dan 50o selama 24 jam sampai 48 jam. Amati adanya pertumbuhan pada masingmasing tabung tiap kelompok ; pada tabung blangko tidak terdapat pertumbuhan. Jika zat yang diuji adalah gelatin, pipet 1 ml sediaan yang diuji yang dikosok baik-baik ke dalam masing-masing 2 cawan petri 15 mm x 100 mm, tambahkan segera 10 ml perbenihan A atau memutar cawan. Bekukan secepat mungkin,balikan cawan dan inkubasikan pada suhu antara 30o dan 35o selama 48 jam. Jika terdapat pertumbuhan, hitung jumlah koloni masing-masing cawan dengan menggunakan alat yang cocok, dan tetapkan jumlah ratarata jasadrenik tiap g zat yang diuji. Zat penambah Daya Rekat : Cetil alcohol : 1 bagian zat + asam asetat 20 bagian di water bath larut + kromat hijau. 1.3 Sabun Bayi (Baby Soap) Penetapan Berat jenis kuman sama seperti pada bedak. Basa NaOH Uji Na : Uji nyala dengan kawat nikrom memberikan warna kuning emas. Uji OH : membirukan lakmus merah. Uji K : Uji nyala dengan kawat nikrom memberikan warna merah ungu. Uji OH : membirukan lakmus merah. Asam lemak tinggi : Oleum Cocos : Minyak kelapa adalah minyak lemak yang diperoleh dengan pemerasan endosperm kering cocos nucifera L Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna atau kuning pucat, bau khas, tidak tengik. Suhu lebur 23o sampai 26oC Bilangan penyabunan 250 sampai 264 Minyak Bayi (Baby Oil) Lanolin (adeps lanae) Lemak bulu domba adalah zat serupa lemak yang dimurnikan, diperoleh dari bulu domba Ovis aries Linne (Fam Bovidae) mengandung air tidak lebih dari 0.25 %.

1.4 1.4.1

18

Sediaan KosmetikaKelarutan : Praktis tidak larut dalam air, agak sukar dalam etanol (95 %) P, mudah larut dalam kloroform P dan dalam eter P. Identifikasi : 500 mg larutan + 5 ml kloroform P + 1 ml asetat anhidrat P dan 2 tetes asam sulfat P, terjadi warna hijau tua. Isopropil Miristat Bilangan Penyabunan 202-212 Bilangan asam tidak lebih dari 1 Bilangan yodium tidak lebih dari 1 Minyak Silikon Uji keasaman 2,00 g tambahkan 25 ml campur dengan etanol dan eter (1: 1). Tambahkan 0,2 ml bromtimol biru, lalu kocok, tidak lebih dari 0,15 ml 0,01 M sodium hidroksida dibutuhkan untuk merubah warna indicator menjadi biru. Propil Galat Titik leleh 150o C Baby Cream dan Baby Lotion Lanolin (Adeps Lanae) Lemak bulu domba adalah zat serupa lemak yang dimurnikan, diperoleh dari bulu domba Ovis aries Linne (Fam Bovidae) mengandung air tidak lebih dari 0.25 %. Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, agak sukar dalam etanol (95 %) P, mudah larut dalam kloroform P dan dalam eter P. Identifikasi : 500 mg larutan + 5 ml kloroform P + 1 ml asetat anhidra P dan 2 tetes asam sulfat P, terjadi warna hijau tua. Cetyl alcohol 1 bagian zat + asam asetat 20 bagian di awter bath larut + kromat .hijau Asam Stearat Identifikasi : Lebur 5 gram, kocok dengan air panas dengan volume sama selama 2 menit, dinginkan, saring. Pada filtrate tambahkan 1 tetes larutan jingga metil P, tidak terjadi warna merah. Trietanol Amina Trietanolamina adalah campuran dari trietanolamina, dietanolamina dan monoetanolamina. Kelarutan :Mudah larut dalam air dan dalam etanol (95 %) P, larut dalam kloroform P Identifikasi : Pada 1 ml + 0,1 ml larutan tembaga (II) sulfat P, terjadi warna biru tua. Tambahkan 5 ml larutan NaOH encer P, didihkan hingga sisa sepertiga volume semula, warna biru tetap. Timbang seksama 2 g, dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 300 ml tambahkan 75 ml air. Titrasi dengan HCl 1 N

1.4.2

1.4.3

1.4.4 1.5 1.5.1

1.5.2

1.5.3

1.5.4

19

Sediaan Kosmetika1.5.5 menggunakan indicator 2 tetes larutan merah metil P, 1 ml asam klorida 1 N setara dengan 149,2 mg trietanol amina, dihitung sebagai N (C2H4OH)3 Propilen Glikol Cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, rasa agak manis, higroskopik. Kelarutan : Dapat campur dengan air, dengan etanol (95 %) P dan dengan kloroform P, larut dalam 6 bagian eter P, tidak dapat bercampur dengan eter minyak tanah P dan dengan minyak lemak. Identifikasi : Panaskan perlahan-lahan dengan Kalium Bisulfat P, terjadi uap berbau enak. Lanjutkan pemanasan hingga kering, tidak terjadi bau akrolein. ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF SEDIAAN WANGI-WANGIAN Formulasi umum yang terdapat dalam sediaan kosmetik wangi-wangian : 1. eau de perfume Bentuk sediaan : larutan Komposisi : minyak atsiri atau campurannya dengan sekresi hewan ,zat pelekat atau fiksative: benzil benzoat, dietil ftalat. Zat pembawa : alkohol atau larutan hidro alkohol 65% Untuk menambah kelarutan minyak atsiri dapat digunakan solubiliozer, contoh : propilen glikol, dipropilen glikol, span dan twin. Penggunaan di tubuh: disemprotkan , dioleskan dikulit. Kegunaan :sebagai pewangi, penyegar 2. eau de toilete bentuk sediaan : larutan , lebih encer dari parfum dan diberi zat warna komposisi : minyak atsiri dalam alkohol 95 % (85-90%) zat pelekat : benzil benzoat penggunaan : ditubuh untuk muka diusapkan seperti tisu basah kegunaan : pewangi muka dan tangan 3. Eau de Cologne bentuk sediaan : larutan gel komposisi : minyak atsiri (oleum citric) dalam alkohol 85-90% fixative : resion, balsem benzoe untuk yang sakit kepala dapat ditambahkan mentol dan untuk menyegarkan sering ditambahkan amoniak liquida. Penggunaan : ditubuh, dioleskan di tubuh Kegunaan : - untuk menyegarkan (tidak tahan lama) - aromaterapi. 4. bedak wangi bentuk sediaan : ser buk tabur

20

Sediaan Kosmetikakomposisi : talk dalam jumlah besar,antiseptikum (ZnO, kalamin) dan parfum yang tidak berbahaya untuk kulit. Pengisi : MgCO3 Pelekat : amylum dan Zn atau Mg stearat. Penggunaan di tubuh : ditaburkan. Kegunaan : pewangi, menghaluskan, menghilangkan iritasi. 5. Sachet bentuk sediaan : larutan, cream, liquid cream komposisi : bahan alam dari bunga, daun, biji, akar dan kayu. Kadang-kadang ditambahkan dario sekresi hewan atau bahan kimia lain. Kadar minyak atsiri 1-10 %. Zat warna seperti : D dan C red no. 19 Emulgator : karbopol 936, 940, 94 yang dinetralkan dietanol amin atau trietanol amin, Na stearat, K. stearat, Na lauryl sulfat, Tween. Pembawa : alkohol Pelekat : benzyl benzoat Penggunaan : dioleskan Kegunaan : pewangi, menghaluskan dan melembabkan kulit. Bentuk sediaan wangi-wangian lain : - cologne stick ( wangi-wangian bentuk padat ). - deodorant : * sediaan larutan. * sediaan cream. Identifikasi 1. penetapan kadar minyak atsiri

a.

bau harum yang khas dari minyak atsiri mengidentifikasikan adanya suatu minyak atsiri dalam suatu campuran. b. campur bahan yang diperiksa dalam labu dengan cairan penyuling pasang alat, isi buret dengan air hingga penuh. panaskan dengan tangas udara sehingga penyulingan berlangsung lambat tapi teratur setelah penyulingan biarkan selama lebih kurang 15 menit.

catat volume minyak atsiri pada buret, hitung kadar minyak atsiri dalam% b/v. 2. penetapan kadar etanol. a. esterifikasi : Dengan asam benzoat : bau spesifik ( bau pisang ambon ), diencerkan makin jelas. - campur 5 tetes dalam gelas kimia kecil dengan 1 ml larutan kalium permangat p. dan 5 tetes asam sulfat pekat p. tutup segera dengan kertas saring yang dibasahi dengan larutan segar yang dibuat dengan melarutkan 100 mg natrium nitroprusida p. dan 500 mg piperazina hidrat p. dalam 5 ml air. Terjadi warnabiru intensif pada kertas saring yang setelah beberapa menit menjadi lebih pucat.

b.

21

Sediaan Kosmetika- pada 5 ml larutan 0,5 % b/v tambahkan 1 ml larutan natrium hidroksida 0,1 N kemudian tambahkan perlahan-lahan 2 ml larutan iodium p. tercium bau iodoform dan terbentuk endapan kuning. 3. oleum citric lakukan penetapan menurut cara penetapan kadar aldehida minyak atsiri yang tertera pada olea volatilia menggunakan 10 g yang ditimbang seksama tanpa toluen p. dilarutkan dalam tidak kurang dari 7 ml larutan hidroksil amina etanol 60 % p. dan 1 ml 2 ml lebih banyak dari volume kalium hidroksida etanol 0,5 N yang digunakan. 4. benzyl benzoat a. reflux 2 g dengan 25 ml larutan kalium hidroksida etanol p. selama 2 jam, uapkan etanol di atas tangas air, tambahkan 50 ml air, suling hingga sulingan jernih. Asamkan cairan yang tertinggal dalam labu dengan asam klorida encer p. , terbentuk endapan hablur putih dari asam benzoat. Pada sulingan tambahkan 2,5 g kalium permanganat p.dan 2 ml larutan natrium hidroksida p. reflux selama 15 menit. Dinginkan dan saring. Asamkan filtrat dengan asam klorida encer. Terbentuk endapan habllur putih dari asam benzoat.

b.

suhu didih lebih kurang 320o

5. talkum campur 500 mg dengan lebih kurang 200 mg natrium karbonat anhidrat p. onat anhidrat p. pindahkan kedalam krus platina atau krus nikel. Panaskan hingga melebur sempurna, dinginkan, pindahkan ke dalam cawan dengan pertolongan lebih kurang 50 ml air panas. Tambahkan asam klorida p. hingga pembuihan berhenti. Tambahkan lagi 10 ml asam klorida p. uapkan di atas tangas air hingga kering, dinginkan, tambahkan 20 ml air, didihkan, saring, sisa adalah silika. Pada filtrat tambahkan lebih kurang 2 g amonium klorida p. dan 5 ml amoniak encer p. jika terjadi endapan, saring, tambahkan larutan natrium fosfat p.terjadi endapan hablur putih amonium magnesium fosfat. 1. 2. 3. 4. DAFTAR PUSTAKA Harrys Ralfgh, et. Al. 1973. Harrys Cosmeticology Chemical Publishing Co. Inc. New York. Page 540 551. Tabloid Intisari : Edisi Maret 2001 . No 425 : Penerbit PT. Intisari Mediatama : Jakarta : 2001. Hal. 158-165. FARMAKOPE INDONESIA III :1979 . DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. FARMAKOPE INDONESIA IV : 1995 . DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. Website Internet : www.Suara Karya . com Website internet : www. Balita Anda . com Website internet : www. Tabloid Nova . com

5.6. 7.

22

Sediaan Kosmetika

BAB II SEDIAAN KOSMETIKA MANDI DAN MATA Kehidupan manusia dan percobaannya tidak pernah statis, selalu berkembang setiap saat. Demikian hal-nya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang selalu melahirkan penemuan-penemuan baru, penemuanpenemuan tersebut membawa manusia ke arah kehidupan yang lebih baik dan modern. Termasuk dalam bidang kosmetika. Sejak pertama kala dikenal (pada zaman mesir kuno) hingga detik ini kosmetika selalau mengalami perubahan dan perkembangan baru. Kosmetika pada zaman mesir kuno hanya digunakan oleh kalangan bangsawan, sedangkan diera milenium tiga ini kosmetika sudah dikenal, bahkan dibutuhkan oleh berbagai kalangan masyarakat. Pada zaman sekarang, dalam melakukan kegiatan sehari-hari masyarakat selalu berhubungan dengan kebersiahan, keindahan, perawatan yang semuanya merupakan tujuan dari kosmetika. Karena banyaknya produk kosmetika yang beredar di pasaran, maka konsumen harus mempunyai ilmu dan informasi tentang kosmetika yang baik dan cara penggunaannya. Oleh karena itu. Pada makalah ini akan diulas mengenai kosmetika mandi dan sediaan kosmetika mata. Seperti kita ketahui, mandi merupakan aktivitas sehari hari yang penting dan tidak akan terlewatkan oleh setiap orang. Kosmetika mandi meliputi sediaan yang digunakan sebelum mandi, atau saat mandi atau perawatan setelah mandi. Namun bagi sebagian orang kosmetika mandi ini masih asing, karena kosmetika mandi tidak umumm digunakan orang. Mungkin jangka di luar negeri kosmetika mandi ini sudah banyak digunakan, namun di Indonesia baru beberapa kalangan yang menggunakannya. Sediaan kosmetika mata adalah kosmetika yang digunakan untuk memperindah daerah di sekeliling mata. Mulai dari alis dan kulit di bawah alis, kelopak mata, kantung selaput mata, bulu mata, dan jaringan dalam garis keliling bawah lubang mata. SEDIAAN KOSMETIKA MANDI

23

Sediaan KosmetikaI. PENGERTIAN DAN TUJUAN PEMAKAIAN Sediaan kosmetika mandi merupakan sediaan-sediaan atau bahan-bahan yang dapat digunakan dalam air mandi, selama mandi, atau segera setelah mandi. Tujuan: Membersihkan tubuh dengan menghilangkan kotoran Menambah harum pada tubuh Membuat kesegaran bagi penggunanya Memperhalus kulit Menambah kenyamanan misalnya dengan wangi-wangian dan warna Menghindari permukaan kotor pada bak mandi FORMULA UMUM A. Garam mandi ( Bath salts)

II.

1. 2. 3.4. 5. 6. 7.

Na2CO3 Na2CO3.H2O ( Natrium Karbonat Monohidrat ) Na2CO3. NaHCO3. 2 H2O ( Natrium seskui karbonat ) Trisodium fosfat NaCl Boraks Pewarna, menurt USP: Ext D & C Yellow No. 7, Ext D & C Green No. 1, dan No. 5, Ext D & C Red No. 19

B. Kristal mandi ( Bath cuber )

1.2. 3.

Na2CO3 Na sesquikarbonat Na-tetraborat

Tablet mandi

1.2. 3. 4.

NaHCO3 55 % Asam tartrat 20 % Na-sesquikarbonat 20 % Parfum dan pewarna 5 %

D. Minyak mandi Formula menurut Atlas Industries:

1. 2. 3.

Minyak mineral (Castrol oli/ Olive oil) Isopropyl myristate Parfume

46 % 48 % 5%

24

Sediaan Kosmetika 4.5. Artatone T 1% Zat tambahan : Tween 81 untuk emulsi agent yang larut air 50 % 5% qs

E.

Gelembung Mandi ( Buble bath ) Contoh formulanya TEA Lauryl Sulphate Liquid Air 45 % Penstabil busa Warna Parfum qs Na- Lauryl Sulphate 80 % Parfum 10 % Lauric diethanolamide 5% Hexylene glycol 5% Serbuk Mandi (Bath Powder ) 1. Natrium alkyl benzene Sulphonate 2. Na Sesquicarbonat 3. Amilum maidis 4. Na hexametaphosphate Susu mandi (Bath Milk) 1. Minyak pengharum (Lavender) 2. Na Lauril Sulfat 3. Air yang telah didestilasi 4. Urea ( 5% dalam alcohol ) III. PENGGOLONGAN 1. Garam mandi ( Bath Salt ) 2. Tablet mandi ( Bath Tablet ) 3. Gelembung mandi ( Bubble Bath ) 4. Serbuk mandi ( Bath Powder ) 5. Susu mandi ( Bath Milk ) 6. Minyak mandi ( Bath Oil ) 10 9 81 2 55% 21% 10% 2%

F.

G.

1.

Pembahasan: Garam mandi ( Bath Salt ) Garam mandi adalah sediaan kosmetika mandi yang digunakan untuk melunakkan air sadah, menyegarkan, dan menghilangkan bau badan serta membersihkan tubuh. Biasanya terdiri dari suatu garam amorganik atau campurannya, zat pewangi ( corigens odoris ) dan zat pewarna ( corigens coloris ). Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh garam mandi adalah: a. harus mudah larut dan melunakkan air sadah dengan efektif

25

Sediaan Kosmetikab. harus memiliki bentuk yang menarik dan stabil pada kondisi iklim biasa dan mudah diberi zat pewarna dan zat pewangi c. murah harganya Tipe utama garam mandi: a. Dipermutasikan dengan kristal garam, zat pewarna dan zat pewangi. Tipe ini tidak melunakkan air sadah atau membantu dalam membersihkan, dimana garam kristalnya lambat laun larut dalam air sadah. b. Tipe pelunak air, biasanya didasarkan pada satu sediaan fosfat atau sodium sesquicarbonat. Keuntungan tipe garam ini adalah mempunyai pelarut air dan ini membantu dalam pembersihan, lebih lagi tegangan permukaan air diturunkan sehingga memudahkan dalam membasahkan kulit. Kerugiannya: bisa menimbulkan iritasi pada kulit bagi orang-orang yang sensitif terhadap alkali yang tinggi. Garam-garam anorganik yang sering digunakan sebagai garam-garam mandi: 1. Garam umum ( Rock salt, Sodium chlorida, NaCl ) Garam ini berbentuk kristal yang menarik dan stabil ( jika garam ini bebas dari MgCl2, sebaliknya dia akan cepat kehilangan bentuknya jika terkontaminasi MgCl2 ). Garam ini juga mudah larut dalam air tetapi tidak memberikan efek melunakkan air sadah dan akan menghilangkan busa sabun. NaCl mempunyai sifat mudah diwarnai dan diberi pewangi, higroskopis, menghilangkan garam mandi yang menarik. Dapat menyegarkan kulit, menghasilkan air yang lunak dan bercampur dengan busa sabun dan dapat digunakan sebagai penggelembung mandi.

2.-

Natrium karbonat ( Na2CO3) Mudah larut dalam air, efektif melunakkan air. Ketika diwarnai kristalnya akan memiliki bentuk yang menarik. Titik leleh rendah, pada 330C sebagian dari air kristalnya akan berdissosiasi hingga akan terbentuk massa yang melekat. Sulit diberi zat pewarna dan zat pewangi dengan baik, karena untuk mengurangi polaritas partikel yang tersedia. Produk harus dijaga dari sinar matahari secara langsung, karena dapat terjadi kemekaran meski disimpan pada kondisi biasa. Namun hal ini dapat dicegah sebagian dengan melapisi kristal dengan substansi higroskopis, seperti gliserin, etilen glikol, dll dalam jumlah kecil yang dicelupkan dalam pelarut.

3. 4.

Natrium karbonat monohidrat ( Na2CO3. H2O ) Merupakan hasil / produk dari kristal Na2CO3 yang mengalami pemekaran, namun tidak kehilangan kelembaban. Natrium sesquikarbonat ( Na2CO3. NaHCO3. 2 H2O )

26

Sediaan KosmetikaMerupakan suatu garam yang berbentuk kristal jarum yang halus dengan kemurnian tinggi. Garam ini sangat stabil, mudah larut dalam air, mudah diwarnai, dan mudah tercampur dengan zat pewangi.

5. 6.

Natrium tiosulfat ( Na2S2O3. 5 H2O ) Merupakan bentuk kristal jarum yang bagus yang mudah larut dalam air. Jika digunakan dalam jumlah besar akan menimbulkan bau yang kurang sedap pada air mandi atau kulit. Borax atau Natrium tetraborat ( Na2B4O7. 10 H2O ) Borax berbentuk kristal-kristal halus, bereaksi sebagai basa lemah dan mudah diwarnai. Tidak higroskopis namun sukar larut dalam air.

7.

Dinatrium fosfat ( Na2HPO4. 12 H2O ) Merupakan pelunak air yang baik dan tidak higroskopis, tetapi dapat mengeruhkan air mandi. Dinatrium pirofosfat dan tri natrium fosfat kadang-kadang juga digunakan sebagai garam mandi, tetapi mempunyai sifat basa yang kuat sekali. 8. Tri Natrium fosfat Bentuk menyerupai flake atau bundar. Kerugian dari penggunaan garam ini adalah sukar diwarnai, menghasilkan air yang berwarna keruh bila sabun digunakan. Contoh formula garam mandi: Trisodium fosfat 50 49 Na-sesquikarbonat 49,5 49 Garam kristal NaCl Parfum / pewangi 0,5 - 2 Pewarna qs Kristal mandi ( Bath Cubes ) Biasanya terdiri dari Natrium karbonat ata Na-sesquikarbonat dan atau borax. Cara pembuatan: Mula-mula semua bahan dihancurkan dulu menjadi bagian yang kecil-kecil. Bila digunakan Na2CO3 maka harus ditambahkan zat penghancur terlebih dahulu, bila tidak maka Na2CO3 yang keras seperti batu karang akan sukar larut dalam air mandi. Zat penghancur yang umum digunakan adalah Na lauril sulfat. 2. Tablet mandi ( Bath Tablet ) Tablet mandi adalah sediaan kosmetika mandi yang berguna untuk membersihkan dan menyegarkan badan. Tujuan pembuatan tablet mandi adalah untuk mencegah garamgaram halus, minyak parfum, dan pewarna dari sukar larut. Tablet mandi sering mengandung kristal-kristal asam organik ( seperti asam sitrat atau tartrat ) dalam sodium karbonat, sesquikarbonat, atau bikarbonat. Segera setelah dimasukkan ke dalam air, akan mengeluarkan CO2 dengan efek effervescent.

27

Sediaan KosmetikaTablet ini mudah terurai dan terlarut. Jika tablet ini juga mengandung sabun ( bahan pembentuk sabun, seperti sodium lauril sulfat ), maka gas CO2 yang terbentuk akan membantu pembentukan busa. Tablet mandi juga sering mengandung garam yang melepaskan oksigen dalam air, contoh sodium perborat atau hydrogen peroksida-kompleks urea. Oksigen ini diharapkan mempunyai kegunaan untuk menyegarkan badan. Gelembung Mandi ( Bubble / Foam bath ) Adalah sediaan kosmetika yang berguna untuk memenuhi bak mandi dengan gelembung-gelembung atau busa-busa yang dapat berfungsi untuk menghilangkan rasa lelah dan mencegah adanya noda pada bak mandi. Sediaan gelembung / busa mandi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Mudah menggelembung tanpa memerlukan tekanan air yang berlebihan. b. Gelembung harus tahan terhadap kesadahan air. c. Mencegah pembentukan noda-noda busa di sekitar bak mandi. d. Larutan yang digunakan dalam tubuh tidak mengiritasi kulit dan membran mukosa. e. Harganya sebaiknya cukup murah. Gelembung mandi dibuat dari detergen, zat pembuat busa, dan pelunak air yang tidak higroskopis. Gelembung mandi biasanya berbentuk serbuk, cairan, tablet, granul atau manik-manik, larutan, gel, kapsul, kristal, dan batang. Semua produk harus dites untuk melihat apakah terjadi endapan yang keras pada kelembaban tinggi. Serbuk mandi ( Bath Powder ) Dahulu serbuk mandi dibuat dari jagung, tepung beras dan asam borat namun sekarang dibuat dari 60 90 % talk, MgCO3 sebanyak 5 %, digunakan untuk menyerap parfum dan menahannya dalam produk akhir. Titanium dioksida sebanyak 1- 2 % akan memberikan opacity pada talk. Kaolin akan membantu serbuk berkilau. 5. Susu mandi ( Bath Milk ) Susu mandi adalah sediaan kosmetika mandi yang berguna untuk membersihkan dan menjaga kelembutan kulit. Susu mandi merupakan emulsi m/a dimana fasa minyak hampir terdiri dari minyak parfum seluruhnya. Sediaan ini akan terdispersi dalam air dengan mengeruhkannya. Susu mandi mempunyai efek yang sama seperti minyak mandi tetapi sedikit mahal dalam penyimpanannya. Zat aktif dari sediaan ini adalah minyak lemak, karena gunanya adalah untuk melembutkan kulit. Selain lemak-lemak dapat digunakan garam-garam asam lemak atau esternya, seperti Nalauril sulfat , Trietanol amin stearat, dsb. Contoh formula susu mandi:

3.

4.

28

Sediaan KosmetikaMinyak pengharum 10 Na lauril sulfat 9 Air yang telah didestilasi 81 Uranin ( 5 % dalam alcohol ) 2 Pembuatan: Larutkan Na lauril sulfat dalam air dengan pemanasan dan tambahkan unsur-unsur lain setelah dingin. Minyak mandi ( Bath Oil ) Adalah sediaan kosmetika mandi yang berguna untuk melembutkan, menghaluskan, dan mencegah kekeringan kulit. Minyak mandi tidak larut dalam air dan akan membentuk lapisan tipis yang terapung di atas permukaan air mandi. Untuk meningkatkan efek kelarutnnya sering ditambahkan surfaktan yang larut ke dalam minyak mandi. Mekanisme kerja dari minyak mandi adalah mila-mula minyak mandi diabsorbsi oleh permukaan kulit, dengan pertolongan surfaktan minyak dapat menembus lapisan kulit paling atas kemudian minyak akan bekerja sebagai pelembut, penghalus, dan pencegah kekeringan pada kulit. Percobaan membuktikan bahwa 4 mL minyak mandi dalam 10 L air mandi, cukup untuk membentuk lapisan minyak pada kulit secara merata dan setelah dicuci dengan sabun ternyata masih dapat diamati selama 3 jam setelah mandi. Sebetulnya sediaan minyak mandi ini tidak membantu pembersihan kulit, akan tetapi sebaliknya justru akan menghalangi terbentuknya busa dan tetap tinggal sebagai lapisan tipis yang sukar dihilangkan pada bak mandi. Biasanya sediaan minyak dijual dalam bentuk kantung plastik, botol, atau kapsul dari gelatin.

6.

Analisis Formula Sediaan kosmetika Mandi 1. Garam Mandi A. Na2CO3 Merupakan serbuk putih, mudah larut air, dan alkalis Kualitatif Uji Na : Uji nyala dengan kawat niktom, memberikan warna kuning

Uji CO3: Tambahkan larutan Magnesium Sulfat p akan terbentuk endapan putih. Kuantitatif Larutkan sisa yang diperoleh pada kadar air dalam 50 mL air, kemudian titrasi dengan asam sulfat menggunakan indicator larutan jingga metil p. A. NaCl Merupakan hablur heksahedral tak berwarna/ hablur putih, tak berbau, rasa asin. Kualitatif

29

Sediaan KosmetikaUji Cl : tambahkan larutan perak nitrat p terbentuk endapan putih yang tidak larut, larut dalam ammonia encer p. Setelah sebelumnya dicuci dengan air, tambahkan asam nitrat p maka terjadi endapan lagi. Kuantitatif Timbang seksama 250 mg, larutkan dalam 50 mL air. Titrasi dengan perak nitrat 0,1 N menggunakan Indica- tor larutan Kalium Kromat p. B. Boraks Kualitatif Uji: Campur sejumlah zat dengan asam sulfat p dan methanol p. Kuantitatif Timbang seksama 3 g, larutkan dalam 50 mL air, tambahkan larutan merah p. Titrasi dengan asam klorida 0,5 N 2. Tablet Mandi A. NaHCO3 Merupakan serbuk putih atau hablur monoklin kecil, buram, tidak berbau, rasa asin. Larut dalam 8 bagian air, praktis tidak larut dalam etanol (95%)p. Kualitatif Uji HCO3 : Dengan pendidihan akan membentuk gas CO2 yang dapat diidentifikasi dengan air barit. Kuantitatif Larutkan 1g yang ditimbang dengan seksama dalam 20 mL air. Titrasi dengan HCl 0,5 N menggunakan indicator larutan jingga metil. B. Asam Tartrat Merupakan hablur tidak berwarna atau warna putih, tidak berbau, rasa asam dan stabil di udara. Sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam etanol. Kualitatif Uji : Zat + FeCl3 Kuning Zat + FeSO4+ H2O2 + NaOH Ungu biru Reaksi Kristal : dikocok dengan K-Ac kristal putih Kuantitatif Timbang seksama 2g yang sebelumnya telah dikeringkan, masukkan kedalam labu Erlenmeyer. Larutkan dalam 40 liter air,tambahkan Fenolftalein & titrasi dengan NaOH 1 N. 3. Gelembung Mandi dan Serbuk Mandi A. Na- Lauryl Sulfat Pada 5 g yang telah dikeringkan pada suhu 105 o hingga bobot tetap tambahkan 25 mL H2SO4 1 N, refluks selama 2 jam, dinginkan. Bilas pendingin dengan 30 mL etanol mutlal p kemudian dengan air. Titrasi dengan NaOH 1N menggunakan indicator larutan fenolptalen p. B. Gliserin

30

Sediaan Kosmetika Kualitatif Uji : Panaskan dengan Kalium bisulfat p, terjadi uap merangsang. Jika dibakar dengan sedikit Na- tetraborat p diatas nyala api terjadi warna hijau. Kuantitatif Timbang seksama 400 mg, masukkan ke dalam gelas piala 600 mL, encerkan dengan 50 mL air, tambahkan biru brom timol LP dan asamkan dengan H2SO4 0,2 N sampai terjadi warna hijau yang mantap atau kuning kehijauan. Netralkan dengan NaOH 0,05 N hingga titik akhir berwarna biru mantap tanpa warna hijau. Na2SO4 Merupakan serbuk tak berwarna, tak berbau, rasa pahit, asin, larut dalam air. Kualitatif Uji SO4 : Zat + BaCl2 Endapan putih Zat + Pb Asetat Endapan putih D. Air Panaskan CuSO4 hingga berubah warna dari biru menjadi putih, kemudian teteskan larutan pada CuSO4 tersebut. Jika berubah warna menjadi biruair E. Asam Laktat Kualitatif Uji : Mengubah lakmus biru menjadi putih, hangatkan 1g dengan 100 mg KMnO4, terjadi bau asetaldehid. Kuantitatif Timbang seksama 3g, encerkan 50 mL air. Tambahkan 50 mL NaOH 1 N, didihkan perlahan selama 5 menit, dinginkan. Titrasi dengn HCl 1 N menggunakan indicator larutan fenolftalein p. Lakukan penetapan blanko. F. TEA Merupakan cairan kental, tak berwarna hingga kuning pucat, bau lemah mirip amoniak, rasa pahit, mudah larut air, higroskopis. Kualitatif Uji : Zat + Parri Ungu Zat + AgNO3 Cincin perak Kuantitatif Timbang seksama 2g,masukkan ke dalam labu erlenmeyer 300 mL, tambahkan 75 mL air, titrasi dengan HCl 1 N menggunakan indicator 2 tetes larutan merah metil p. 4. Susu Mandi Urea Merupakan hablur prismatic, transparan, tak berwarnaa, tak berbau/ praktis tak berbau, rasa dingin dan asin, agak higroskopis. Kualitatif

C.

31

Sediaan KosmetikaUji : Reaksi biuret Laco Millon p-DAB HCl Roux Beilstein NaOH Kuantitatif Titrasi asam- basa 5. Minyak mandi A. Isopropyl Myristate Bilangan penyabunan : 202- 212 Bilangan asam tak lebih dari 1 Bilangan yodium tak lebih dari 1 B. Olive oil Bilangan asam tak lebih dari 2 Bilangan iodium 79- 88 KOSMETIKA MATA I. PENGERTIAN Sediaan kosmetika mata sering juga disebut sebagai sediaan make up mata adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk mempermudah daerah sekitar mata. Jadi sediaan ini hanya digunakan pada daerah sekitar mata. Yang dimaksud dengan dareah sekitar mata adalah daerah yang dibatasi oleh bagian atas dan bawah dari lubang mata, yaitu alis mata, kulit dibawah alis, kelopak mata bulu mata, kantung selaput mata, bola mata, dan jaringan dalam garis keliling bawah lubang mata. Karena pemakaian dari sediaan ini adalah pada daerah yang peka, yaitu daerah sekitar mata, maka dalam formalasinya hanya boleh digunakan bahanbahan baku yang betul-betul murni, tidak toksik dan tidak merangsang. Kecuali bahan-bahan yang akan digunakan harus betul-betul murni dari sediaan kosmetika lainnya. Sediaan dari kosmetika mata adalah menitik beratkan daerah mata dengan penggunaan warna. Jadi tujuan utamanya adalah menandai daerah mata dengan warna. II. PENGGOLONGAN Sediaan kosmetika mata dibagi menjadi: 1. Eyebrow pencil (pensil alis) 2. Mascara (mascara) 3. Eye shadow (pembentuk bayangan mata) 4. Eye liner (pembentuk garis mata) 5. Eye make-up remorer (penghapus make-up mata) 6. Eye Cream / Eye stick (krim mata) 7. Cover Make-Up : Ungu : Endapan Ungu : Hijau muda : Merah darah anggur : Hijau sebentar : Hijau lama- lama coklat

32

Sediaan KosmetikaIII. FORMULA UMUM 1. Zat warna Zat-zat warna dari bahan batu bara tidak dapat digunakan, dan pewarnaan dengan sediaan ini dilakukan dengan zat warna anorganik dan zat warna alam. Zat-zat warna utama adalah karbon hitam, besi, krom oksida dan karmin. Semua warna yang digunakan pada kosmetika mata harus tidak larut dalam air. Warna-warna yang sering didunakan pada kosmetika mata : Hitam : karbon hitam, arang hitam, besi oksida hitam (F e 3 O4) Biru : Biru ultra marine Hijau : Krom oksida Coklat : Besi oksida coklat Kuning: Oksida besi kuning Merah : Karmin Untuk memperoleh bayangan mata yang lebih terang biasanya ditambahkan titanium oksida atau seng oksida. 2. Bahan Oksida dasar atau zat pembawa Petrolatum Berwarna putih, bahan berserabut pendek, memiliki titik lebur 43C propil fisik dan stabilitasnya memiliki stabilitas yang baik untuk produkproduk ini. Suatu petrolatum yang bermutu tinggi tidak akan menghasilkan bau tidak enak selama penyimpanan. Lanalin Lanalin anhidrat miliki titik lebur 38-40 C, digunakan untuk eye shadow dan mascara sebagai pelumas. Kresin Merupakan campuran mikrokristal dari hidrokarbon yang tersusun kompleks. Kresin tersedia dalam berbagai tingkatan dengan titik lebur bermacam-macam. Untuk produk-produk mata, biasanya digunakan kresin dengan titik lebur 68 C. d. Karnauba Lilin ini tersedia dalam berbagai jenis tetapi yang biasa digunakan adalah yang berwarna kuning dengan titik lebur 85 C, telah dimurnikan dan diputihkan. Zat ini akan membentuk lapisan yang menolak air, dan menetralkan larutan sabun dalam air. Karnauka ini biasa digunakan pada formulasi mascara, sehingga dapat memberikan kilauan pada bulu mata. e. Beeswax (Lilin tawon lebah) Berwarna putih dengan titik lebur 64 C. zat ini dapat mengeraskan sediaan dalam penggunaannya, tanpa harus membuatnya kaku, karena fleksibelitas dan elastisitasnya. Dalam produk-produk yang dicetak, seperti pada mascara padat, kombinasi, lilin-lilin haruslah

a.

b. c.

33

Sediaan Kosmetikaseimbang sehingga padatan tidak akan menyusut atau melekat di dalam cetakan. Beeswax ini sangat baik untuk kombinasi. f. Asam Stearat Terdiri dari 3 lapisan yang tercetak (triple-pressed grade), memiliki titik didih 55C. Zat ini dapat secara mudah membentuk sabun dan dinetralisir, memberikan sabun yang stabil yang sesuai dengan bahanbahan hidrofilik dan lipofilik. Trietanolamin stearat adalah jenis yang sering digunakan secara luas, meskipun pengembangan emulgatoremulgator nonionik sekarang ini dapat menggeser posisi stearatstearat dimasa depan. g. Isopropil Miristat Merupakan suatu ester asam lemak sintetik, cairan pucat bersih yang bebas dari berbagai bau tidak enak. Zat ini banyak ditemukan dalam produk kosmetika termasuk eye shadow. h. Propilen Glikol Suatu humektan biasa digunakan untuk eye shadow. Propilen glikal bersifat tidak lengket dan merupakan pelumas yang baik. i. Gom Tragakan Suatu zat yang didapat dari Astragalus gummifer, gom tragakan merupakan zat pengental yang digunakan untuk mencapai viskositas yang lebih besar. Dalam bentuk serbuknya, biasa dilakukan dengan cara membasahinya dengan alcohol atau propilen glikol, kemudian menuangkannya pelan - pelan ke dalam air sampai terdispersi sempurna. j. Raetil Selulosae Merupakan suatu gomsintetik, yng terlarut dalam air dengan cara yang sama dengan gom tragakan. Karena metil selulose adalah zat sintetik, maka viskositasnya dapat dikendalikan dan viskositas yang konstan ini membuat metil selulosa sering digunakan sebagai zat pengikat, zat pengental dan zat pengemulsi. Bahan Pengawet Meskipun semua formula tidak memerlukan bahan pengawet, namun akhir-akhir ini zat pengawet sering ditambahkan pada kosmetika mata. Bahan-bahan pengawet pilihan um\ntuk produk-produk mata adalah dari golongan alkil-p-hidroksi benzoat. Bahan pewangi Bahan pewangi digunakan hanya sebagai pencegahan ekstra melawan iritasi, dan mencegah rangsangan pada mata, kadang-kadang dihilangkan dari kosmetik mata. Apabila diperlukan untuk menutupi bau tertentu digunakan pewangi dari minyak atsiri alami atau zat kimia asumatik yang ringan dan aman kadar kurang dari 0,1 %. EYEBROW PENCIL (Pensil Alis) Pensil alis adalah sediaan kosmetika mata yang berguna untuk menebalkan atau mengubah bentuk alis. Pensil alis mengandung berbagai jenis bahan kimia, diantaranya adalah Lamp black, petrolatum, paraffin, Alumunium silikar dan acid stearat. Biasanya terdiri suatu zat warna yang terdispersi dalam dasar malam.

34

Sediaan KosmetikaSyarat pensil alis adalah mudah dipakai, sama rata dalam pengolesan dan tidak rapuh, penggunaan pensil alis tidak dianjurkan untuk daerah dibawah kelopak mata karena dapat menimbulkan pigmentasi pada lapisan mukasa mata, mata menjadi merah, peradangan, dan pandangan menjadi kabur. Terdapat 2 tipe pensil alis, yaitu: a) Pensil Alis Bentuk Crayon Merupakan campuran zat warna coklat atau hitam dengan kadar tinggi. b) Pensil Alis Bentuk Potlot Formulanya sama dengan pensil alis bentuk crayon hanya dimasukkan ke dalam selubung dari kayu. Contoh formula: Minyak kastor terhidrogenasi Minyak biji kapas terhidrogenasi Cocoa botter Minyak kastor terhidrogenasi Bahan dasar penyerap lanolin Lampblack (yang cocok) 46% 12% 8% 80% 17% 9%

Jika pensil coklat yang dibuat maka lampblack dapat diganti dengan Umber (sejenis tanah pewarna yang berwarna coklat kemerahan) dan sienna bakar (sejenis tanah liat berwarna coklat kemerahan). MASCARA (Maskara) Maskara adalah sediaan kosmetika yang termasuk sediaan tata rias mata, mempunyai kegunaan untuk menghitamkan dan mempertebal bulu mata dengan tujuan untuk memperindah mata. Maskara biasanya mengandung garam acid stearic bersama pigmen dan lanolin, paraffin serta lilin karnauba syarat mascara adalah mudah dipakai, halus, rata hasil pengolesannya; cepat kering tapi tak kering pada wadah; tidak melengketkan bulu mata; tidak beracun dan merangsang; pemakaian cepat dan tahan lama. Penggunaan mascara harus hati-hati karena dapat menimbulkan rasa pedih dan berair, mata terasa gatal dan dapat mengalami iritasi pada mata. Jenis mascara ada 3, yaitu: a. Maskara Bentuk Padat Diperoleh dengan cara pengempaan atau pencetakan, dibuat dari sabun yang dilelehkan bersama sama minyak, lilin dan zat warna sedemikian rupa hingga diperoleh massa yang padat. Cara pemakaiannya dengan menggosokkan silikat (yang telah dibasahi) pada permukaan padatnya sampai menempel, setelah hampir kering diusapkan pada bulu mata. R/ Trietanolamin. Stearat Parafin padat Cera alba 40% 30% 12%

35

Sediaan KosmetikaLanolin anhidrat 5% Karbon hitam 13% Cara pembuatan : bahan bahan diatas dilelehkan bersama sama, diaduk sedemikian rupa sehingga diperoleh fasa atau bentuk yang diinginkan (padat). b. Maskara Bentuk Cream Dapat dihasilkan dari penambahan zat warna ke dalam suatu vanishing cream atau dengan melarutkan zat warna pada minyak yang sesuai. Untuk ini diperlukan zat pembasah yang sesuai, yang berguna untuk menurunkan tegangan permukaan, sehingga zat warna akan menempel pada sikat. Maskara bentuk krim tidak boleh mongering dalam penyimpanan dan harus menempel dengan balik pada bulu mata. Maskara bentuk krim ini paling disukai oleh konsumen karena konsistensinya dan susunannya rata, mudah digunakan, cukup cepat kering dan tahan air. Karemna bentuk sediaan lunak maka dapat dimasukkan dalam tube dan sikatnya menempel pada tube sehingga pemakaiannya akan lebih praktis dan tahan lama. Contoh formula: R/ Formula A : asam stearat 9.1% Vaselin putih 5.5% Minyak mineral 9.1% Formula B : Tretanolamin 2.75% Air 4.45% Zat warna 9.1% Cara pembuatan : Formula A dipanaskan pada suhu 60C, formula B dipanaskan pada suhu 60C. Masukkan formula B perlahan-lahan kedalam formula A sehingga zat warna tercampur homogen dan terbentuk massa krim. c. Mascara Bentuk Cair Dapat diperoleh dengan cara mensuspensikan zat warna ke dalam zat pembawa. Bentuk ini kurang disukai karena sifatnya mudah larut dalam air dan lengket. Contoh formula : R/ Resin (10% dalam alcohol) 3% Minyak jarak 3% Etilalkohol 84% Zat warna 10% Cara pembuatan : Suspensikan zat warna (umumnya karbon hitam) kedalam larutan resin, kemudian tambahkan zat lain (minyak jarak yang telah dilarutkan dalam alcohol), diaduk hingga zat warna tercampur homogen. EYE SHADOW (Pembentuk Bayangan Mata)

36

Sediaan KosmetikaEye shadow adalah sediaan kosmetika mata yang berguna untuk memberikan latar belakang atau bayangn pada kelopak mata, sehingga mata akan kelihatan lebih indah. Eye shadow biasanya mengandung lanolin, lil.in lebah, ceresin, kalsium karbonat, minyak mineral, soebitan oleat dan talcum. Seperti halnya denagn sediaan kosmetika mata lainnya, Eye shadow juga mengandung zat warna sebagai komponen aktifnya. Untuk bayangn yang telah terang, zat utamanya adalah titanium dioksida / seng oksida. Janistyn telah menyarankan agar diperoleh bayangan yang indah pada Eye shadow : Biru : 20 bagian ultramarin, 10 bagian titanium dioksida Hijau : 15 bagian titanium dioksida, 10 bagian kromium oksida hijau Coklat : 30 bagian besi oksida coklat, 5 bagian titanium dioksida. Untuk memperoleh nuansa violet (ungu). Sejumlah kecil karmin NF dapat ditambahkan pada bayangan biru. Sedangkan untuk mendapatkan warna biru gelap, bisa ditambahkan ultramarin dan dikurangi titanium dioksida. Untuk memperoleh efk warna-warni, bisa ditambahkan alumunium pada bayangan-bayangan ini. Untuk memperoleh efek emas bisa digunakan serbuk alumunium dengan berbagai pigmen. Bentuk-bentuk Eye shadow yang ada dalam peredaran adalah : 1. bentuk cair / liquid 2. bentuk krim cair 3. bentuk krim 4. bentuk stick / cake 5. bentuk pensil Masing-masing bentuk diatas mempunyai keuntungan dan kerugian sendiri-sendiri, seperti misalnya bentuk pensil dan bentuk stick akan lebih menguntungkan dari pada bentuk cair / krim cair. Contoh formulanya : Bahan dsar untuk Eye shadow krim cair R/ Petrolatum putih serat pendek 65% Lanolin anhidrat 5% Keresin putih 10% Beeswax putih 5% Minyak mineral 65 / 75 15% Cara pembuatan : Campurkan sejumlah titanium dioksida / seng oksida yang diperlukan dengan warna-warna dan dengan petrolatum yang telah dilelehkankemudian giling campuran menggunakan gilingan putar. Dalam kontainer yang terpisah, dilelehkan bersama-sama dengan bahan-bahan lain, dan tambahkan warna dasar pada campuran tersebut, kocok campuran tersebut dengan baik. Tuangkan campuran tersebut pada kontainer ; pekerjaan pengisian dapat dilakukan dengan menggunakan hand filler / unit pengisi yang dikendalikan secara termostatik. EYE LINER (Pembentukan Baris Mata) Eye liner adalah sediaan kosmetika mata yang berguna untuk menonjolkan garis mata pada tepi kelopak mata atas dan bawah serta

37

Sediaan Kosmetikamengubahkan penampilan garis mata yang besar nampak lebih kecil. Biasanya digunakan pada sekeliling mata dekat dengan bulu mata. Eye liner biasanya mengandung alkanolamin, alcohol lemak, polivinil pirolidon, eter selulosa, metil paraben, antioksidan, pewangi dan titanium dioksida. Eye liner dalam sediaan padat mengandung 60% talcum, 30% pewarna, titanium dioksidan dan minyak mineral untuk menghasilkan eye liner yang mengkilat dapat ditambahkan larutan shellae, polivinil alcohol atau polivinil asetat. Eye liner didapatkan dalam sediaan cair, krim yang dimaksudkan kedalam botol atau berbentuk padat yang disediakan dalam bentuk pensil. Contoh formula eye liner cair dalam American Perfumer and Cosmetics : R/ Air 20% Methosel HG 60-50 V 40% Veegum 1,0% Shelloe 1,0% Asam oleat 1,08% TEA 0,5% Air 3,02% Pigmen 18,2% Alcohol 50-40 5,0% Air dan zat pengawet hingga 100 EYE CREAM / EYE STICK (Krim Mata) Krim mata adalah sediaan kosmetika yang berguna untuk melumasi daerah sekeliling mata dengan tujuan untuk mengurangi kekeringan atau melembutkan mata. Krim tersebut mengandung lanolin, minyak tengkawang, paraffin, setil alcohol dan minyak karamel. Umumnya merupakan suatau emulsi air dalkam minyak (a/m). COVER MAKE UP Cover make-up adalah sediaan kosmetika mata yang dapat digunakan untuk mengurangi lingkaran-lingkaran gelap / bayangan-bayangan yang terdapat dibawah atau diatas mata. Sediaan ini tidak boleh memberikan kilauan / kilatan pada daerah sekitar mata. Kalau terlalu mengkilat maka lemak / minyak yang terdapat dalam formula dapat diganti dengan talk / titat dioksida. Biasanya sediaan cover make-up warnanya seperti warna daging (flesh colour). IV. ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF SEDIAAN KOSMETIKA MATA A. Eye Brow Pencil (Pensil Alis) 1. Minyak Biji Kapas Merupakan minyak lemak yang diperoleh dari biji masak dari Gossypium sp. Analisis Kualitatif a. Jika dipanaskan dengan kuat dihasilkan warna kuning yang akan hilang pada pendinginan. b. Larutan dalam HCl 3N sedikit berlebih menunjukkan reaski zink.

38

Sediaan KosmetikaAnalisis Kuantitatif Timbang seksama 1,5 gram zat uji yang baru dipijarkan, tambhakan 2,5 gram amonium klorida P. Larutkan 50 ml asam sulfat 1N. Jika perlu, bantu dengan pemanasan lemah. Ssetelah larut sempurna tambhakna metal jingga LD dan titrasi kelebihan asam sulfat dengan natrium hidroksida 1N LV. 1 ml asam sulfat 1N setara dengan 40,69 mg ZnO. 2. Lanolin / Adeps Lanae Bersifat lilin, merupakan campuran kompleks ester dalam polyester. Lanolin praktis tidak larut dalam air, larut dalam kloroform atau eter. Tes untuk lanolin: a. Identifikasi secara KLT Untuk produk yang mengandung air, pertama ekstrak lanolin dengan kloroform dan saring ekstrak klroform dengan kapas untuk menghilangkan airnya. Pelarut pengembang sama dengan eter minyak bumi:dietil eter:biang asam cuka = 50:50:1. Tinggi rambat = 15 cm dalam 30 menit. Penyerap lempeng KLT siap pakai Qiesel 60 F254. Cairan yang ditotolkan 10-50 mikrogram dengan garis. Pendeteksi: lampu UV pada 366 nm. Lempeng KLT dipanaskan sebentar dalam lemari pengering. Disemprot dengan larutan 250 gram antimon III klorida dalam 75 gram kloroform sterioda menunjukkan berbagai warna yang manjadi kuat jelas setelah pemanasan dalam lemari pengering pada 100 C. b. Analisis Kualitatif dengan regen Lieberman-Burchard Zat dalam 10 ml kloroform, ditambah 5 ml asetat anhidrat, lalu ditambah 510 tetes Asam Sulfat kemudian diaduk, warna hijau yang muncul menunjukkan lanolin. 3. Petrolatum Putih Adalah campuran murni dari hidrokarbon semisolid yang dihasilkan dari petroleum dan mengandung penstabil yang cocok. Uji keasaman: Jika penambahan fenolftalein pada uni kebasaan tidak berwarna pink tambahkan 0,1 ml metal orange, titrasi dihentika hingga warna pink tidak terbentuk. Uji kebasahan: Masukkan 35 gram kedalam beaker glass, tambahkan 100 ml air panas, tutup dan masukkan ke dalam hot plate selama 5 menit sampai ada pemisahan. Tuangkan lapisan airnya ke dalam kaserol, cuci petrolatum dengan 50 ml air panas sebanyak dua kali. Masukkan petrolatum yang telah dicuci ke dalam kaserol, masukkan 1 tetes fenolftalein dan panaskan, larutan tidak membentuk warna pink. 4. Parafin Cairan kental, transparan, tidak berasa. Tidak larut dalam air, dalam etanol, larut dalam eter dan kloroform. Keasaman-Kebasaan : Didihkan 5 gram dengan 10 ml etanol yang telah dinetrlakan terhadap kertas lakmus, warna tidak berubah. 5. Setil Alkohol Dengan cara kromatografi gas

39

Sediaan Kosmetika-larutan kesesuaian sistem: timbang 90 mg setil alcohol dan 10 mg stearil alcohol larutkan dalam 10 ml etanol Pasal -Uji kesesuaian sistem: suntikan 2 mikroliter larutan kesesuaian sistem dan hitung resolusi setil alcohol dan stearil alcohol: tidak kurang dari 4,0. Lakukan penyuntikan ulang hingga diperoleh perbandingan luas puncak antara setil alakohol dan stearil alcohol pada 5 kali penyuntikan ulang, masisng masing sekitar 1,5 % terhadap rata rata dari perbandingan luas puncak dari 5 kali penyuntikan. - Sistem kromatografi: kromatografi gas dilengkapi dengan detector ionisai nyala dan kolom 2 m x 3 m berisi bahan pengisi 10 % fase diam G2 pada partikel penyangga SIA. Gunakan helium Pasal kering sebagai zat pembawa. - Prosedur: suntikan sejumlah volume larutan setil alcohol dalam etanol mutlak. Ukur luas puncak dari komponen alcohol berantai panjang di dalam kromatogram dan tetapkan persentase C16H34O dalam setil alcohol. 6. Vaselin Ialah benda dengan massa lunak, lengket, bening, sifatnya tetap setelah dileburkan dan didinginkan. Analisis Kualitatif: berfluorosensi lemah bila dicairkan, tidak berbau, hamper tidak berasa. 7. Pigmen a. ZnO Analisis Kualitatif: Jika dipanaskan dengan kuat/pirolisa terjadi warna kuning yang akan hilang dengan pendinginan. Analisis Kuantitaf: timbang seksama 1,5 g zat uji yang baru dipijarkan, tambahan 2,5 g ammonium klorida Pasal , larutkan dalam 50 ml asam sulfat 1N. Bila perlu Bantu dengan pemanasan lemah. Setelah larut sempurna tambahkan metal jingga, terus titrasi kelebihan sam sulfat dengan NaOH. b. TiO 2 Identifikasi: pada 500 mg zat tambahkan 5 ml asam sulfat dan dipanaskan perlahan. Setelah uap sulphur trioksida mucul lanjutkan pemanasan selama 1menit, dinginkan dengan air lalu disaring. Pada 5 ml filtrate bersih tambahkan hidrogen peroksida akan muncul warna kuning merah. B. Maskara Asam Stearat Berbentuk kristal putih kekuningan, mengkilap, bau seperti malam. Analisis Kualitatif: Larutan plus NaOH dikocok seperti agar busa pada pengenceran. Tri Etanol Amin (TEA) Berupa cairan kental, pahit, higroskopis. Dapat campur dengan air,methanol, aseton, sukar larut dalam eter, kloroform, benzene. Analisis Kualitatif: a. Pada 1 ml zat tambahkan 0,3ml Kobal (II) nitrat terjadi warna merah karmin. b. Dengan reagen Parri reaksinya positif. Analisis Kuantitatif:

1.

2.

40

Sediaan KosmetikaTimbang 2 g zat, masukkan ke Erlemeyer 300 ml, tambahkan 75 ml air dan 2 tetes metal LB. Titrasi dengan HCl 1N. 3. Gliseril Monostearat Identifikasi: kromatografi gas dengan instrument yang dilengkapi dengan flame ionozation detector, terdiri dari kolom borosilikat. 4. Silikon Fluid (L43) Merupakan silicon dalam krim. Identifikasi: kocok emulsi 2 kali volume dari 1:1 campuran dioksan-toluen, sentrifugasi, dan tarik lapisan atasnya lalu uapkan. Uji residu dengan spektrum infra merah untuk melihat silicon. 5. Propil P-Hidroksi Benzoate (Nipasol) Penetapan kadar: timbang 100 mg, didihkan dengan 50 ml NaOH 1N selama 30 menit sambil mengganti kehilangan air karena penguapan. Pindahkan ke labu bersumbat kaca, tambahkan segera 50 ml brom 1N dan HCl Pasal dan kocok selama 15 menit. Tambahkan 50 ml KIO 3 Pasal , titrasi dengan kalium tiosulfat 0,1N. 6. Stearil Alkohol Identifikasi: Kromatografi gas dengan detector ionisasi nyala kolom berisi 10 % fasa G pada sistem penyangga SIA, gas pembawa helium kering, dikerjakan pada sushu 205 C. 7. Isopropil Palmitat/Isopropil Miristat Analisis Kualitatif: dengan kromatografi gas. Prosedur: suntikan secara terpisah sejumlah volume sama 5 mikro liter larutan baku dan larutan uji ke dalam kromatograf yang dilengkapi dengan detector ionisasi nyala, atur suhu kolom dari 90 -290 C dengan kecepatan 2 /menit. Setelah mencapai 210 suhu dipertahankan selama 8 menit. Gunakan nitrogen Pasal sebagai pembawa dengan laju aliran 45 ml/menit. 8. Propilen Glikol Analisis Kualitatif: spektrum serapan infra merah dari lapisan tipis menunjukkan maksimum hanya pada panjang gelombang yang sama seperti pada propilen glikol. Analisis Kuantitatif: dengan kromatografi gas dilengkapi dengan detector konduktivitas panas dan kolom 1m x 4mm berisis bahan pengisi 5% G16 pada partikel penyangga S. Gunakan helium Pasal sebagai gas pembawa. Prosedur: suntikkan 10 mikro liter ke dalam kromatograf dan rekam kromatogram. Hitung percentase C 3 H 8 O 2 dalam propilen glikol., dengan membagi luas puncak propilen glikol dengan jumlah seluruh puncak kecuali puncak udara dan air lalu kalikan 100. 9. Etil Alkohol Analisis Kualitatif: campurkan 5 tetes zat uji dalam gelas piala kecil dengan 1 ml larutan kalium permanganate 1 dalam 100. Dan tambahkan pula 5 tetes asam sulfat 2N, tutup segera dengan kertas saring yang dibasahi

41

Sediaan Kosmetikadengan larutan segar 100 mg natrium nitroferisianida Pasal dan 250 mg piperazin Pasal dalam 5 ml air, terjadi warna biru intensif pada kertas saring, warna akan memucat pada beberapa menit. C. Eye Shadow 1. Minyak Mineral Analisis Kualitatif: didihkan 50 ml zat uji dengan 10 ml larutan KOH P 8% b/v dalam etanol 95 %P selama 2 menit.Encerkan dengan 50 mL air, larutan harus tetap jernih. D. Eyeliner 1. Talk Adalah magnesium hidrat silikat hidrat alam , merupakan serbuk halus berwarna putih kelabu. Identifikasi: campur 500 mg dengan Na 2 CO3 Pasal dan 2 g kalium karsonat P. Pindahkan ke dalam krus platinum, panaskan hingga melebur sempurna, dinginkan, pindahklan dalam cawan dengan bantuan 150 mL air panas. Tambahkan HCL Pasal hingga pembuihan berhenti, tambahkan lagi 10 mL HCL P. Uapkan diatas penangas air hingga kering, dinginkan, tambahkan 20 mL air, dinginkan, saring, sisanya adalah silica.Pada filtrate tambahkan 2 g ammonium klorida Pasal dan 5 mL ammonia encer. Jika terjadi endapan, saring tambahkan; larutan natrium fosfat P. Terjadi endapan hablur ammonium magnesium fosfat. 2. Shellac Analisis Kualitatif : Pada 50 mg shellac tambahkan beberapa tetes campuran 1 g ammonium molibdat dan 3 mL as. Sulfat . Terbentuk warna hijau yang bertahan selama 5 menit, lalu berubah menjadi lila. E. Zat Warna Kosmetika Mata 1. Zat warna larut air Ada beragam cara pendeteksian, yaitu : # Kromatografi Kertas Pada kertas dibuat garis awal 2 cm di atas dasar kertas, begitupun untuk garis akhir ( 15-20 cm dari garis awal). 1% larutan zat diteteskan pada garis awal, dikeringkan, kertasnya digantung pada bejana kromatografi yang berisi pelarut, dengan tinggi pelarut 1-1,5 cm.Ketika larutan mencapai garis teratas, kromatogram dipindahkan dan dikeringkan # Reaksi tetes dan karakteristik kelarutan dalam asam sulfat pekat Sebanyak 0,5 g zat warna dilarutkan dalam 100 mL aquades panas. Secarik kertas saring dicelupkan ke dalam zat warna ,keringkan dalam udara terbuka. Lalu ditetesi dengan reagen-reagen asam, lalu lihat perubahan warnanya. Campuran warna sebaiknya dipisahkan dengan kromatografi kertas. # Spektrum Fotometri Dalam spektrum fotometri, absorpsi spektrum pada larutan berwarna diencerkan berlebih, dicatat antara jarak sinar tampak 350- 750 nm.Zat

42

Sediaan Kosmetikawarna diindikasikan berdasarkan panjang gelombang absporpsi maksimum. 2. Zat Warna Larut Minyak Digunakan identifikasi kromatografi lapis tipis. 3. Pigmen Warna bubuk pigmen dapat digunakan sebagai indikasi pigmen yang dipakai di kosmetika a.) Pigmen Anorganik b.) Pigmen Organik Pigmen yang larut dalam dimetil fornamioda dapat diidentifikasi dengan spektrofotometri ataupun dengan kromatografi lapis tipis.

BAB III SEDIAAN KOSMETIKA RAMBUT (BUKAN CAT) I.PENDAHULUAN I.1. DEFINISI Sediaan kosmetika rambut (bukan cat )adalah sediaan kosmetika yang berguna untuk pemeliharaan/ perawatan serta pengobatan rambut agar rambut tetap sehat , bagus dan menarik. I.2.SEJARAH

43

Sediaan KosmetikaKosmetika rambut telah dipakai sejak jaman sebelum masehi dan setiap negara mempunyai ciri khasnya masing-masing, sebagai contoh: orang mesir kuno menggunakan jus jeruk dan asam sitrat yang efektif untuk mengurangi minyak dari rambut. Pada abad ke-19 di Inggris telah dikenal shampo yaitu sejenis massage yang ditemui pada waktu orang-orang Turki mandi uap. Shampo berasal dari kata "champo" yang artinya meremas. Kebiasaan ini juga dilakukan oleh orang yang hidup pada zaman itu dari mulai India sampai di Inggris. Diakhir tahun 1870, penata rambut Inggris memiliki budaya massage dan mencuci ketombe dengan campuran sabun, air dan soda. Saat itu setiap salon mengembangkan variasi resep yang berbeda dari resep dasar tersebut. Shampo memerlukan busa untuk menghilangkan ketombe berminyak dari kepela. Jadi sabun tidak begitu efektif untuk membersihkan rambut karena sabun meninggalkan kotoran pada batang rambut. Sabun yang mula-mula menggunakan busa dikembangkan pada tahun 1890 oleh seorang pemadam kebakaran Massachusetts, Jhon Breck. Ia menghabiskan hidupnya untuk mengembangkan produk perawatan rambut. Ia juga membuka perawatan ketombe pertama di Inggris pada tahun 1908. I.3. TENTANG KULIT DAN RAMBUT A. Anatomi Kulit Kulit terdiri dari lapisan utama: 1. Epidermis, yaitu lapisan luar yang tipis dan terdiri dari jaringa ephitelium. 2. Dermis, yaitu lapisan dalam yang tebal, terdiri dari jaringan ikat/jaringan fibrosa. 3. Jaringan subkutan dan jaringan adiposa. B. Anatomi Rambut Rambut adalah suatu bentuk tonjolan dari dalam kulit yang merupakan hasil pertumbuhan istimewa/ modifikasi di sel-sel epitel kulit yang terbentuk sebagai hasil keratinisasi sel germinative (tunas). Bagian-bagian rambut: 1. Folikel rambut dibatasi oleh sel epidrmis dan diatas dasarnya terdapat papil tempat awal tumbuhnya rambut. 2. Akar rambut berada di dalam folikel. 3. Batang rambut, bagian yang keluar ke permukaan. 4. Erektor pilorum, otot polos kecil pada folikel rambut yang berfungsi sebagai penegak rambut.

5.6.

Sabun, kelenjar yang mengeluarkan sekret sehingga memelihara kulit tetap halus dan rambut mengkilat. Pigmen rambut, ada dua pigmen utama pada rambut yaitu melanin dan pheomelanin. Keduanya dibentuk didalam melanosit, diman sel-selnya terdapat pada lapisan papila paling atas. Sel-sel ini memiliki tentakel yang panjang seperti dendrit yang berperan dalam permulaan partikel pigmen ke dalam sel kortikol.

II.JENIS-JENIS SEDIAAN KOSMETIKA RAMBUT DAN FORMULANYA

44

Sediaan KosmetikaII.1.SHAMPO Shampo adalah sediaan kosmetika rambut yang beruguna untuk membersihkan rambut serta kulit kepala, untuk melemaskan , menghaluskan serta memberikan kilauan pada rambut dan mencegah kerontokan. Syarat-syarat shampo: 1. Tidak toksik. 2. Tidak mengiritasi. 3. Tidak merusak kulit, rambut dan mata. 4. Ada pada rentang pH 4,5-5,5 Formula umum shampo: 1. Bahan utama Bahan utama merupakan basis dari shampo. Biasanya sapat membentuk busa dan bersifat . Deterjen yang dapat digunakan ada bermacam-macam diantaranya adalah: a. Deterjen non ionik Daya membusanya melemah, yang sering digunakan adalah C-12 metoksi polietilen glikol laurat yang juga berfungsi sebagai pelarut dari zat pewangi (parfum) b. Deterjen kationik Busanya bagus dan banyak, tetapi bila kena mata sangat perih dan beracun. c. Deterjen anionik dan amfofilik Deterjen golongan ini juga dapat merupakan zat tambahan sebagai surfaktan sekunder. 2. Bahan Tambahan Adalah bahan yang digunakan untuk memberiakn sifat tertentu pada shampo, misa