tugas pbak kelompok

19
I MADE NURESTU APRINATA P07120014004 NI KADEK YUNI INDRASARI P07120014008 NI KADEK SUSANTI P07120014014 NI KADEK AYU SUANDARI

Upload: nurestu-aprinata

Post on 06-Nov-2015

240 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Tugas Birokrasi Demokrasi

TRANSCRIPT

  • I MADE NURESTU APRINATA P07120014004NI KADEK YUNI INDRASARI P07120014008NI KADEK SUSANTI P07120014014NI KADEK AYU SUANDARI P07120014027

  • Kondisi birokrasi Indonesia di era reformasi saat ini bisa dikatakan belum menunjukkan arah perkembangan yang baikPeraturan Presiden nomor 80 tahun 2011 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi Indonesia 2010-2025

  • Reformasi birokrasi merupakah salah satu upaya pemerintah untuk mencapai good governance dan melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan dan sumber daya manusia aparatur.Tujuan reformasi birokrasi adalah untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik, berintegrasi, berkinerja tinggi, bebas dan bersih KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara.

  • visi reformasi birokrasi yang tercantum dalam lembaran Grand design Reformasi Birokrasi Indonesia adalah terwujudnya pemerintahan kelas dunia. Membentuk/ menyempurnakan peraturan perundang-undangan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Melakukan penataan dan penguatan organisasi, tatalaksana, manajemen sumber daya manusia aparatur, pengawasan, akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, mindset, dan cultural set.Mengembangkan mekanisme kontrol yang efektif.Mengelola sengketa administrasi secara efektif dan efisien.

  • Untuk mencapai visi dan misi serta tujuan dari reformasi birokrasi tersebut maka ditetapkan 8 (delapan) area perubahan dan hasil yang diharapkan meliputi seluruh aspek manajemen pemerintahan

  • Tujuan akhir dari keseluruhan 9 program reformasi birokrasi

  • Guna mewujudkan mempercepat terwujudnya Wilayah Bebas dari Korupsi strategi yang digukan Kemenkes adalah dengan:Bekerjasama dengan Tim Independen (Menpan dan RB,KPK,Ombudsman)Pembentukan satgas penggerak integritas satgas pembangunan integritas pada unit Eselon I/ SatkerMembentuk Focus Group Discussion untuk menentukan prioritas pembangunan.

  • Sistem Pengendalian Intern (SPI) adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

  • Unsur SPIP di Indonesia mengacu pada unsur Sistem Pengendalian Intern yang telah dipraktikkan di lingkungan pemerintahan di berbagai negara, yaitu meliputi:

  • Zona Integritas atau disingkat dengan ZI merupakan predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Predikat tersebut didapat dengan melalui 3 tahapan dalam pembangunan zona integritas.Pencanangan zona integritas melalui deklarasi/pernyataan dari pimpinanPencanangan pembangunan zona integritas Pelaksanaan dari program-program komponen pengungkit

  • Salah satu syarat untuk pencanangan pembangunan zona integritas adalah dimana pimpinan dan seluruh atau sebagian besar pegawainya telah menandatangani Dokumen Pakta Integritas.Pencanangan Pembangunan Zona Integritas secara terbuka dapat dilakukan bersama-sama, bagi instansi pusat yang berada di bawah koordinasi Kementerian dapat dilakukan bersama-bersama. Sedangkan bagi instansi daerah dapat dilakukan oleh kabupaten/kota bersama-bersama dalam satu provinsi.Pencanangan zona integritas melalui deklarasi/pernyataan dari pimpinan

  • 2. Pencanangan pembangunan zona integritas Adalah proses pembangunan zona integritas. pimpinan instansi pemerintah menetapkan satu atau beberapa unit kerja yang diusulkan sebagai Wilayah Bebas Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBK). Unit yang dipilih memperhatikan beberapa syarat, yakni :Dianggap sebagai unit yang penting/strategis dalam melakukan pelayanan publik;Mengelola sumber daya yang cukup besar;Memiliki tingkat keberhasilan Reformasi Birokrasi yang cukup tinggi di unit tersebut.

    Terdapat dua jenis komponen yang harus dibangun dalam unit kerja terpilih, yaitu komponen pengungkit dan komponen hasil.

  • Hubungan Masing-Masing Komponen dan Indikator Pembangun Komponen

  • 3. Pelaksanaan dari program-program komponen pengungkit1. Manajemen PerubahanManajemen perubahan bertujuan untuk mengubah secara sistematis dan konsisten mekanisme kerja, pola pikir (mind set), serta budaya kerja (culture set) individu pada unit kerja yang dibangun, menjadi lebih baik sesuai dengan tujuan dan sasaran pembangunan zona integritas.2. Penataan TatalaksanaPenataan tatalaksana bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, dan terukur pada Zona Integritas Menuju WBK/WBBM.3. Penataan Manajemen SDMPenataan sistem manajemen SDM aparatur bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme SDM aparatur pada Zona Integritas Menuju WBK/WBBM.

  • 4. Penguatan Akuntabilitas KinerjaAkuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan dalam mencapai misi dan tujuan organisasi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.5. Penguatan PengawasanPenguatan pengawasan bertujuan untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN pada masing-masing instansi pemerintah.6. Peningkatan Kualitas Pelayanan PublikPeningkatan kualitas pelayanan publik merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas dan inovasi pelayanan publik pada masing-masing instansi pemerintah secara berkala sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat. Disamping itu, peningkatan kualitas pelayanan publik dilakukan untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara pelayanan publik dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan menjadikan keluhan masyarakat sebagai sarana untuk melakukan perbaikan pelayanan publik.