makalah pbak 2

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah Negara yang terkenal dengan kekayaan sumber daya alam yang tersedia, namun di lihat secara nyata, rakyat Indonesia banyak yang menderita. Penderitaan ini seperti : kemiskinan, kelaparan, dan kesengsaraan. Penderitaan yang di jalani rakyat tidak lain dan tidak bukan adalah dampak dari otonomi daerah yang kurang terstruktur. Hal ini di karenakan rendahnya moral – moral para pejabat yang memegang kekuasaan di Indonesia. Rendahnya moral para pejabat yang ada di Indonesia menyebabkan Indonesia menempati rangking ke-3 dalam Negara terkorup di dunia. Hal ini sangat mencoreng nama bangsa Indonesia sebagai Negara yang memiliki kekayaan lebih. Saat ini, korupsi di Indonesia sudah mencapai puncaknya, setiap pejabat tinggi yang di periksa, pasti 1

Upload: meylitha-budyandani

Post on 19-Dec-2015

554 views

Category:

Documents


100 download

DESCRIPTION

dampak korupsi terhadap pelayanan kesehatan

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH PBAK 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah Negara yang terkenal dengan kekayaan sumber daya

alam yang tersedia, namun di lihat secara nyata, rakyat Indonesia banyak

yang menderita. Penderitaan ini seperti : kemiskinan, kelaparan, dan

kesengsaraan. Penderitaan yang di jalani rakyat tidak lain dan tidak bukan

adalah dampak dari otonomi daerah yang kurang terstruktur. Hal ini di

karenakan rendahnya moral – moral para pejabat yang memegang kekuasaan

di Indonesia. Rendahnya moral para pejabat yang ada

di Indonesia menyebabkan Indonesia menempati rangking ke-3 dalam

Negara terkorup di dunia. Hal ini sangat mencoreng nama bangsa

Indonesia sebagai Negara yang memiliki kekayaan lebih. Saat ini, korupsi

di Indonesia sudah mencapai puncaknya, setiap pejabat tinggi yang di

periksa, pasti terlibat korupsi. Jika hal ini tidak di tanggapi dengan serius

maka Negara Indonesia tidak akan mencapai puncak emas seperti yang di

cita – cita kan dalam pembukaan undang – undang dasar 1945.

Permasalahannya adalah, masyarakat belum mengetahui tentang dampak

korupsi dalam pelayanan kesehatan, penanganan di sector kesehatan. Maka

dengan penyusunan makalah ini, penulis akan mengunggakap hal – hal yang

berkaitan dengan masalah tersebut.

1

Page 2: MAKALAH PBAK 2

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, permasalahan yang

dibahas dalam makalah ini sebagai berikut.

1. Apakah dampak korupsi terhadap pelayanan kesehatan?

2. Bagaimana penanganan korupsi di sektor kesehatan ?

3. Bagaimana contoh kasus korupsi di sektor kesehatan ?

1.3 Tujuan Penulisan

Dari rumusan masalah tersebut, tujuan penulisan makalah ini adalah

sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui dampak korupsi terhadap pelayanan kesehatan.

2) Untuk mengetahui penanganan korupsi di sektor kesehatan.

3) Untuk mengetahui penanganan korupsi di sektor kesehatan.

1.4 Manfaat Penulisan

Berdasarkan tujuan diatas, maka penulisan makalah ini diharapkan

dapat bermanfaat, sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Umum

Memberikan sumbangan pemikiran untuk memperkaya wawasan dan

pengetahuan tentang materi.

1.4.2 Manfaat Khusus

1.4.2.1 Bagi pembaca

2

Page 3: MAKALAH PBAK 2

Makalah ini diharapkan dapat mempermudah pembaca dalam memahami

materi yang di sajikan. Selain itu pembaca makalah ini diharapkan mampu

menerima semua materi yang disampaikan.

1.4.2.2 Bagi penulis

Dapat memperluas kaidah-kaidah pengetahuan serta sumber ajar yang

berguna dalam proses pembelajaran khususnya pada materi .

3

Page 4: MAKALAH PBAK 2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Dampak Terhadap Pelayanan Kesehatan

Identik dengan di atas, korupsi di bidang kesehatan akan

meningkatkan biaya barang dan jasa di bidang kesehatan, yang pada

akhirnya kesemuanya harus ditanggung oleh konsumer atau rakyat

Keberhasilan terhadap program program kesehatan tidak ditentukan

semata hanya kuantitas dari program itu sendiri, namun sedikit

banyaknya ditentukan oleh berjalannya sistem yang ada melalui

kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan. Kewenangan dan kekuasaan

pada tahap implementasi dapat diterjemahkan secara berbeda oleh tiap-

tiap daerah dan cenderung ditafsirkan dengan keinginan masing-masing

daerah. Kondisi ini akan dapat menciptakan peluang-peluang KKN yang

dapat berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap pelayanan

kesehatan masyarakat.

Dampak korupsi di bidang kesehatan, antara lain:

1. Tingginya biaya kesehatan.

Tingginya biyaya kesehatan saat ini sangatlah membuat kalangan

masyarakat menengah kebawah untuk mendapat pelayanan yang

optimal, fenomena ini terjadi akibat prilaku nakal dari pejabat-pejabat

yang rusak moralnya sehingga dana-dana yang seharusnya digelontorkan

untuk menunjang kesehatan masyarakat miskin “dimakan” oleh para

pejabat-pejabat nakal yang menduduki kursi di pemerintahan, sehingga

masyarakat miskin yang jadi korbannya.

4

Page 5: MAKALAH PBAK 2

2. Tingginya angka kematian ibu hamil, ibu menyusui dan bayi.

Penurunan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup

masih terlalu lamban untuk mencapai target Tujuan

PembangunanMillenium (Millenium Development Goals/MDGs) dalam

rangka mengurangi tiga per empat jumlah perempuan yang meninggal

selama hamil dan melahirkan pada 2015. Organisasi Kesehatan Dunia

(WHO) dalam pernyataan yang diterbitkan di laman resmi WHO itu

dijelaskan, untuk mencapai target MDGs penurunan angka kematian ibu

antara 1990 dan 2015 seharusnya 5,5 persen pertahun. Data WHO,

UNICEF, UNFPA dan Bank Dunia menunjukkan angka kematian ibu

hingga saat ini masih kurang dari satu persen per tahun. Tahun 2005,

sebanyak 536.000 perempuan meninggal dunia akibat masalah

persalinan, lebih rendah dari jumlah kematian ibu tahun 1990 yang

sebanyak 576.000. Menurut data WHO, sebanyak 99 persen kematian

ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara

berkembang. Rasio kematian ibu di negara-negaraberkembang

merupakan yang tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100.000

kelahiran bayihidup jika dibandingkan dengan rasio kematian ibu di

sembilan negara maju dan 51 negara persemakmuran.

Terlebih lagi, rendahnya penurunan angka kematian ibu global

tersebut merupakan cerminanbelum adanya penurunan angka kematian

ibu secara bermakna. Sebanyak 20-30 persen dari kehamilan mengandung

resiko atau komplikasi yang dapat menyebabkan kesakitan dan kematian

ibu dan bayinya. Salah satu indikator utama derajat kesehatan suatu

5

Page 6: MAKALAH PBAK 2

negara adalah Angka Kematian Ibu (AKI). Angka Kematian Ibu adalah

jumlah wanita yang meninggal mulai dari saat hamil hingga 6 minggu

setelah persalinan per 100.000 persalinan. Angka Kematian Ibu

menunjukkan kemampuan dan kualitas pelayanan kesehatan, kapasitas

pelayanan kesehatan, kualitas pendidikan dan pengetahuan masyarakat,

kualitas kesehatan lingkungan, sosial budaya serta hambatan dalam

memperoleh akses terhadap pelayanan kesehatan.

Tingginya AKI dan lambatnya penurunan angka ini menunjukkan

bahwa pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) sangat mendesak untuk

ditingkatkan baik dari segi jangkauan maupun kualitas pelayanannya.

Menurut WHO tahun 2010, sebanyak 536.000 perempuan meninggal

akibat persalinan. Sebanyak 99 persen  kematian ibu akibat masalah

persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang. Rasio

kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi dengan

450 kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup jika dibandingkan

dengan rasio kematian ibu di 9 negara maju dan 51 negara

persemakmuran. Jumlah angka kematian ibu di Indonesia masih

tergolong tinggi diantara negara-negara ASEAN lainnya. Menurut

Depkes tahun 2008 jikadibandingkan AKI Singapura adalah 6 per

100.000 kelahiran hidup, AKIMalaysia mencapai 160 per 100.000

kelahiran hidup. Bahkan AKI Vietnam sama seperti Negara Malaysia,

sudah mencapai 160 per 100.000 kelahiran hidup, filipina 112 per

100.000 kelahiran hidup, brunei 33 per 100.000 per kelahiran hidup,

sedangkan  di Indonesia 228 per 100.000 kelahiran hidup. Menurut

6

Page 7: MAKALAH PBAK 2

depkes pada tahun 2010, penyebab langsung kematian maternal di

Indonesia terkait kehamilan dan persalinan terutama yaitu perdarahan 28

persen. Sebab lain, yaitu eklampsi 24 persen, infeksi 11 persen, partus

lama 5 persen, dan abortus 5 persen.

3. Tingkat kesehatan masih buruk.

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial

yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan

ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan

pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan,

pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan

4. Banyaknya kasus gizi buruk

Masalah gizi, khususnya anak pendek, menghambat perkembangan

anak muda, dengan dampak negatif yang akan berlangsung dalam

kehidupan selanjutnya. Studi menunjukkan bahwa anak pendek sangat

berhubungan dengan prestasi pendidikan yang buruk, lama pendidikan

yang menurun dan pendapatan yang rendah sebagai orang dewasa

Meskipun Indonesia telah menunjukkan penurunan kemiskinan secara

tetap, tetapi masalah gizi pada anak-anak menunjukkan sedikit

perbaikan. Dari tahun 2007 sampai 2011, proporsi penduduk miskin di

Indonesia mengalami penurunan sebesar 16,6 - 12,5 persen, tetapi

masalah gizi tidak menunjukkan penurunan secara signifikan (Gambar

1). Prevalensi anak pendek sangat tinggi, mempengaruhi satu dari tiga

anak balita, yang merupakan proporsi yang menjadi masalah kesehatan

masyarakat menurut kriteria Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dari

7

Page 8: MAKALAH PBAK 2

fakta tersebut terbukti bahwa gizi buruk di indonesia masih banyak,

penyebab signifikan dari hal ini adalah pelayanan kesehatan yang kurang

memadai, dan yang mengakibatkan pelayanan kesehatan yang kurang

memadai adalah dana yang “dimakan” oleh para pejabat diatas yang

melakukan “korupsi”

5. Kinerja petugas kesehatan yang tidak sesuai standar.

Resiko kerusakan dapat terjadi pada kesehatan dan keselamatan

manusia berbagai akibat kualitas lingkungan yang buruk kualitas petugas

kesehatan yang masih buruk, penanaman modal yang anti-lingkungan

atau ketidakmampuan memenuhi standarisasi kesehatan dan lingkungan.

Korupsi akan menyebabkan kualitas pembangunan buruk, yang dapat

berdampak pada kerentanan bangunan sehingga memunculkan resiko

korban.

Angka mortalitas ibu hamil dan melahirkan pada tahun 2012,

ternyata masih tinggi yakni 359 per 100.000 kelahiran. Angka ini

meningkat tajam dibanding tahun 2007, yakni 228 per 100.000 kelahiran

hidup. Secara makro, angka kematian ibu hamil dan melahirkan,

merupakan parameter kualitas kesehatan masyarakat pada suatu negara.

Laksono Trisnantoro dalam Seminar Pencegahan Korupsi di

Sektor Kesehatan yang diselenggarakan oleh Keluarga Alumni Gadjah

Mada Fakultas Kedokteran Yogyakarta (Kagama Kedokteran) pada Rabu,

22 Mei 2013, secara khusus menyoroti dampak korupsi terhadap sistem

manajemen rumah sakit. Sistem manajemen rumah sakit yang diharapkan

8

Page 9: MAKALAH PBAK 2

untuk pengelolaan lebih baik menjadi sulit dibangun. Apabila korupsi

terjadi di berbagai level maka akan terjadi keadaan sebagai berikut:55

1. Organisasi rumah sakit menjadi sebuah lembaga yang mempunyai

sisi bayangan yang semakin gelap.

2. Ilmu manajemen yang diajarkan di pendidikan tinggi menjadi tidak

relevan;

3. Direktur yang diangkat karena kolusif (misalnya harus membayar

untuk menjadi direktur) menjadi sulit menghargai ilmu manajemen;

4. Proses manajemen dan klinis di pelayanan juga cenderung akan

tidak seperti apa yang ada di buku teks.

Akhirnya, terjadi kematian ilmu manajemen apabila sebuah rumah/

lembaga kesehatan sudah dikuasai oleh kultur korupsi di sistem

manajemen rumah sakit maupun sistem penanganan klinis.

2.2 Penanganan Korupsi di Sektor Kesehatan

Secara prinsip dikenal ungkapan Pencegahan lebih baik dibanding

dengan Pengobatan. Oleh karena itu, diperlukan pencegahan korupsi di

sektor kesehatan melalui berbagai cara, antara lain:

1. Pembangunan karakter tenaga kesehatan, pimpinan pemerintahan dan

politik, serta konsultan, yang dimulai sejak masa kecil;

2. Rekrutmen pimpinan lembaga kesehatan dan rumah sakit dan serta

SDMnya harus dilakukan secara baik ,dan transparan;

3. Pendampingan kegiatan yang potensi korupsi sejak awal perencanaan,

terutama pada proyek-proyek di sektor kesehatan yang rentan menjadi

proyek yang dapat dirancang untuk dikorupsi;

9

Page 10: MAKALAH PBAK 2

4. Cermat dalam melakukan kegiatan, termasuk administrasi perkantoran;

5. Dokter, tenaga kesehatan, manajer RS harus memahami peraturan dan

perundangan mengenai korupsi melalui pendidikan dan pelatihan.

2.3 Contoh Kasus Korupsi Dalam Sektor Kesehatan

Kasus dokter Ayu yang divonis hukuman 10 bulan penjara oleh

MA sepertinya mampu membangunkan kesadaran masyarakat betapa

buruknya pelayanan kesehatan di Indonesia. Selain pelayanan yang

buruk, kasus korupsi yang menjerat para dokter dan orang-orang yang

terlibat dalam bidang kesehatan juga menyebabkan citra dokter semakin

terpuruk.

Tulisan ini akan mencoba membuka kembali lembaran-demi

lembaran prasasti tentang jenis-jenis tindak pidana korupsi (TIPIKOR)

yang kerap dilakukan oleh para dokter dan orang-orang yang

berkecimpung dibidang kesehatan baik yang dilakukan secara sengaja

maupun yang dilakukan karena ketidaktahuannya. Fakta bahwa dokter

juga melakukan korupsi perlu diangkat ke publik karena kejahatan

korupsi di Indonesia sudah membuat hati masyarakat Indonesia gundah

gulana. Kegundahan yang disebabkan hampir setiap hari berita tentang

tertangkapnya koruptor tidak pernah berhenti. Survei MTI (Masyarakat

Transparansi Indonesia) beberapa tahun lalu yang menempatkan

Indonesia dalam kelompok Negara terkorup juga membuat hati semakin

miris dan meringis.

Dan diantara kasus-kasus korupsi yang pernah ditangani oleh

aparat penegak hukum baik KPK, kejaksaan dan kepolisian beberapa

10

Page 11: MAKALAH PBAK 2

diantaranya menyeret dokter baik sebagai tersangka, terdakwa maupun

terpidana. Catatan KPK menunjukkan, di tahun 2005 saja, ada 93 kasus

yang menyeret orang-orang yang bekerja dibidang kesehatan dan 11

dokter diantaranya telah dijatuhi hukuman.

Kongkalingkong dokter dengan produsen obat

Sudah bukan rahasia lagi jika dokter mempunyai hubungan spesial

dengan perusahaan farmasi. Dokter sering dijadikan ujung tombak

pemasaran obat-obatan dari perusahaan farmasi tertentu. Kerjasama

spesial dokter-perusahaan farmasi mengarahkan dokter untuk untuk

membeli obat ataupun peralatan medis ke perusahaan farmasi dan ini

tentu mempengaruhi dokter dalam memberikan resep kepada pasien. Dan

perusahaan farmasi pun membalas jasa dokter dengan cara memberikan

fee baik berupa discount khusus maupun fasilitas lain seperti jalan-jalan

ke luar negeri, biaya dan akomodasi seminar. Akibat adanya biaya khusus

untuk memberikan pelayanan para dokter, maka perusahaan farmasi

menghitungnya sebagai biaya promosi yang kemudian dibebankan

kepada biaya produksi yang semakin tinggi dan berakibat pada mahalnya

harga obat-obatan. Akhirnya, harga obat yang mahal pun semuanya

dibebankan kepada pasien. Menurut Direktur Gratifikasi, Komisi

Pemberantasan Korupsi (KPK) Giri Suprapdiono, pemberian fee baik

berupa discount khusus maupun fasilitas lain seperti jalan-jalan ke luar

negeri, biaya dan akomodasi seminar merupakan bentuk gratifikasi dan

dapat dikategorikan tindakan korupsi. Pasalnya, gratifikasi perusahaan

farmasi kepada dokter baik secara langsung maupun tidak langsung akan

11

Page 12: MAKALAH PBAK 2

mempengaruhi dokter untuk memberikan resep atau alat kesehatan ke

perusahaan tertentu yang telah menjalin kerjasama dengan dokter. Seperti

diketahui, regulasi tentang gratifikasi tercantum jelas dalam UU Nomor

20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999

tentang Pemberantasan Korupsi. Berdasar undang-undang tersebut,

sumbangan bisa saja masuk kategori gratifikasi. Setiap gratifikasi kepada

PNS atau penyelenggara negara dianggap korupsi, apabila berhubungan

dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya.

Menurut Pasal 12B UU No. 20/2001 bagi penerima gratifikasi dihukum

pidana seumur hidup, atau pidana paling singkat 4 tahun dan pidana

denda paling sedikit Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling

banyak Rp1.000.000.000,00 (Rp1 Milyar). Kecuali, apabila penerima

gratifikasi melaporkannya ke KPK dalam waktu 30 hari setelah

diterimanya gratifikasi.

Mark up dana pengadaan alat kesehatan

Selain gratifikasi, tindak pidana korupsi yang paling banyak

menjerat dokter dan tenaga kesehatan adalah mark up dan manipulasi

dana pengadaan alat kesehatan untuk Puskesmas dan RSUD. Contoh

dari kasus ini adalah hukuman terhadap mantan Menteri Kesehatan di

era Presiden Megawati, Achmad Suyudi yang dijatuhi hukuman penjara

2 tahun 3 bulan dan denda 100 juta rupiah. Proyek pengadaan alat

kesehatan untuk 32 RSUD di wilayah Indonesia timur tersebut

mengakibatkan kerugian negara hingga 104 milyar rupiah. Selain

Achmad Suyudi, mantan Menteri Kesehatan KIB-1 era Presiden SBY,

12

Page 13: MAKALAH PBAK 2

Siti Fadilah Supari juga terjerat kasus pengadaan alkes dalam rangka

wabah flu burung tahun 2006-2007. Mantan Menteri Kesehatan

almarhumah Endang Rahayu Sedyaningsih juga sempat diisukan terlibat

dalam dugaan korupsi Pengadaan Alat Bantu Belajar Mengajar (ABBM)

Pendidikan dokter/dokter Spesialis di Rumah Sakit (RS) Pendidikan dan

RS Rujukan Tahun 2010 pada Kementerian Kesehatan. Proyek ABBM

ini diduga melibatkan mafia anggaran di DPR yang dikendalikan dan

diatur oleh M. Nazaruddin.

Dampak korupsi yang dilakukan oleh dokter

Terjadinya tindak pidana korupsi dibidang kesehatan yang

dilakukan oleh dokter dan pejabat di lingkungan kementrian kesehatan

mengakibatkan semakin buruknya pelayanan kesehatan dan menurunnya

derajat kesehatan masyarakat. Anggaran kesehatan yang seharusnya

digunakan untuk membangun kesehatan dan mewujudkan kesadaran,

kemauan dan kemampuan hidup sehat masyarakat, justru digunakan

untuk memperkaya diri sendiri dan orang lain yang berakibat pada

buruknya pelayanan kesehatan masyarakat.

Dampak korupsi lebih jauh yang dilakukan oleh dokter adalah semakin

tingginya harga obat-obatan dan rendahnya kualitas alat kesehatan pada

rumah sakit dan puskesmas serta sarana kesehatan masyarakat lainnya.

Karenanya, kongkalingkong dokter dengan produsen obat harus segera

dihentikan agar pasien tidak dirugikan. Seharusnya Dokter Demo ke

Kementrian Kesehatan.Fakta membuktikan bahwa selama ini kasus-

kasus korupsi dibidang kesehatan banyak dilakukan oleh para pejabat

13

Page 14: MAKALAH PBAK 2

dilingkungan kementrian kesehatan baik di pusat maupun di daerah.

Melihat fakta-fakta tersebut, seharusnya dokter-dokter yang selama ini

mengeluhkan kecilnya anggaran di bidang kesehatan sebaiknya

mengarahkan demonya ke Kementrian Kesehatan agar anggaran untuk

kesehatan yang sudah kecil tidak ada lagi korupsi.

14

Page 15: MAKALAH PBAK 2

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Dampak korupsi di bidang kesehatan akan meningkatkan biaya

barang dan jasa di bidang kesehatan, yang ada akhirnya ke semuanya

harus ditanggung oleh konsumer atau rakyat. Kondisi ini akan dapat

menciptakan peluang-peluang KKN yang dapat berdampak langsung

maupun tidak langsung terhadap pelayanan kesehatan masyarakat. Hal

tersebut akan menimbulkan dampak di bidang kesehatan,

seperti :Tingginya biaya kesehatan, Tingginya angka kematian ibu hamil,

ibu menyusui dan bayi, Tingkat kesehatan masih buruk, Banyaknya kasus

gizi buruk, Kinerja petugas kesehatan yang tidak sesuai standar. Secara

prinsip dikenal ungkapan Pencegahan lebih baik dibanding dengan

Pengobatan. Oleh karena itu, diperlukan pencegahan korupsi di sektor

kesehatanseperti 1. Pembangunan karakter tenaga kesehatan, 2.

Rekrutmen pimpinan lembaga kesehatan dan rumah sakit dan serta

SDMnya harus dilakukan secara baik ,dan transparan, 3. Pendampingan

pada kegiatan yang berpotensi korupsi sejak awal perencanaan, 4. Cermat

dalam melakukan kegiatan, termasuk administrasi perkantoran, 5.Dokter

atau tenaga kesehatan,manajer RS harus memahami peraturan dan

perundangan mengenai korupsi melalui pendidikan dan pelatihan demi

menciptakan pelayanan kesehatan yang optimal bersih dari korupsi.

15

Page 16: MAKALAH PBAK 2

3.1 Saran

Dengan kekayaan yang sangat melimpah ini, rakyat Indonesia

seharusnya dapat hidup lebih baik dan bahkan sangat mungkin untuk

menjadi yang terbaik di dunia ini. Sudah sewajarnya kalau penduduk

Indonesia hidup sejahtera jika melihat kekayaan yang dimiliki tersebut.

Tidak ada orang yang menderita karena sakit dikarenakan tidak mampu

untuk berobat, tidak ada lagi orang yang meninggal karena pelayanan

kesehatan burukdan tingginya biaya kesehatan,Tidak ada angka kematian

ibu hamil, ibu menyusui dan bayi, Tidak ada kesehatan yang masih

burukdan banyaknya kasus gizi buruk. Indonesia sangat potensial untuk

menjadikan masyarakatnya memiliki dan mendapatkan pelayanan

kesehatan yang terjamin. Tentunya dengan catatan, tidak ada korupsi,

tidak ada yang mengambil hak orang lain, dan tidak ada yang menjarah

kekayaan negara.Sebab apabila masih ada yang korupsi dan mengambil

hak-hak orang lain, Oleh sebab itu mari satukan langkah, mari perangi

korupsi dengan mengawali dari diri sendiri, dengan harapan besar bagi

kejayaan negeri ini serta kesejahteraan bangsa yang ditumjukan dengan

kemakmuran rakyatnya.

16