tugas orientalis - long paper (final)

Upload: abrar-eel-zoldycks

Post on 10-Oct-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

orientaIis

TRANSCRIPT

Nama: Muhammad AbrarTugas Final (Long Paper)NIM : 341103094MK: Orientalisme

Kaitan Orientalisme dengan Kolonialisme

Orientalisme adalah kajian akademis yang dilakukan ilmuwan Barat mengenai Islam dan kaum Muslimin dari seluruh aspeknya, dengan tujuan untuk membentuk opini umum dalam hal tertentu, sebagai siasat menguasai dunia Timur Islam yang mencerminkan pertentangan latar belakang ideologi, historis dan kultur antara Barat dan Timur. Maka dari itu, orientalisme mempunyai karakteristik tertentu. Ibrahim mengungkapkan beberapa karakteristik orientalisme sebagai berikut:Kajian tentang orientalisme mempunyai suatu ikatan yang sangat kuat serta erat sekali hubungannya dengan kolonial Barat. Maka, dalam rangka mengkaji orientalisme, kita tidak dapat melepaskan diri dari hubungannya dengan kolonial Britania, Prancis dan lain sebagainya.Kajian tentang orientalisme juga tidak bisa lepas dari ikatan gerakan Kristenisasi (penyebaran agama Kristen). Buktinya adalah dengan semakin banyaknya mereka mencari kelemahan Islam dan membuat tuduhan palsu terhadap Islam, orang yang percaya terhadap tuduhan tersebut kemudian diajak untuk masuk agama Kristen.Dari pernyataan, tersebut dapat dikatakan bahwa orientalisme mempunyai kedekatan dengan imperialisme.Kajian tentang orientalisme yang dianggap mempunyai keterkaitan kuat dengan proses Kristenisasi, apabila diukur secara ilmiah dan obyektif, maka secara akademisi persyaratan dan pemikirannya tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan obyektif.Kajian orientalisme dalam pandangan dunia Barat merupakan suatu senjata yang paling ampuh untuk mengalahkan lawan (Islam). Menurut ilmu perpolitikan Barat, kajian tentang orientalisme sangatlah efektif serta efisien untuk mengalahkan musuh sampai ke akar-akarnya.Tujuan orientalisme sebenarnya dapat dibaca dari berbagai definisi yang telah dikemukakan di atas, namun agar lebih paham, penulis akan menjabarkannya secara lebih jelas beserta motif-motifnya. Tujuan dari orientalisme sebenarnya adalah untuk mencari kelemahan-kelemahan dan kesalahan Islam yang digunakan untuk mendiskreditkan Islam. Tujuan inti orientalisme adalah upaya kristenisasi umat Islam. Karena dengan berusaha untuk mempelajari ilmu-ilmu umat Islam, maka akan mudah mendekati, mencari kesalahan dan melakukan kristenisasi terhadap umat Islam.Apabila dilihat dari obyektifitas kajian yang dilakukan para orientalis, maka kajian yang mereka lakukan sangat tidak obyektif dan lebih cenderung subyektif. Hal itu dikarenakan kajian yang mereka lakukan bertujuan mencari kesalahan dan dipenuhi rasa kedengkian. Kajian yang mereka katakan ilmiah itu, menurut penulis malah menjadi tidak ilmiah, karena mereka tidak mengkaji secara benar dengan menggunakan metodologi yang benar. Hal itulah yang mewarnai sebagian besar orientalis. Walaupun masih terdapat pula orientalis yang bersifat obyektif, seperti Watt, yang telah berhasil membuat ensiklopedi hadits.Ada dua pembagian Timur yang telah ditetapkan Eropa dan Amerika di abad ke-19, pertama, Al-Syarq Al-Adn atau Timur Dekat, yang mencakup sebelah selatan timur Eropa. Kedua Al-Syarq Al-Aqsh atau Timur Jauh, meliputi India, selatan timur Asia, Cina dan Jepang.Kolonialisasi adalah contoh paling signifikan akan bukti tercorengnya harga diri bangsa Timur. Bagaimana tidak, selama berabad-abad umat Islam berhasil menaklukkan pelbagai belahan dunia dari Eropa Timur, Afrika, Timur Tengah hingga Asia telah lumat, tunduk di bawah kekuasaan Islam. Namun, kemenangan itu kini kabur ditelan puing-puing sejarah belaka. Diawali abad ke-19 umat Islam dipaksa tunduk di bawah Adikuasa kolonial Barat.Harapan terakhir umat Islam bertumpu pada kekhalifahan Turki Utsmani. Namun ironisnya, tahun 1942 kekhalifahan itu diruntuhkan Kemal attaturk, bangsa Turki sendiri yang menganti sistem khalifah menjadi negara repubrik yang sekular. Runtuhnya kekhalifahan Turki Utsmani serta koalisi bersama Jerman di Perang Dunia, justru semakin memperpanas keadaan. Yang akhirnya praktik kolonialisasi Barat terhadap Timur semakin merajalela. Saudi Arabia berusaha membebaskan diri justru dipatahkan oleh Turki. Libanon dan Palestina pun dirampas Inggris, Napoleon datang ke Mesir tahun 1789, Belanda pun mendarat di Malaka tahun 1602. Inggris dan Perancis pun berebutan tanah kekuasaan di Afrika. Hingga pada tahun 1914, 85% wilayah Timur menjadi lahan subur adikuasa Barat. Pada Abad ke-18 Eropa mulai masuk menembus perekonomian dan politik. Sejalan dengan itu pula, negara-negara Eropa seperti Inggris, Belanda dan Perancis saling berebut tanah kekuasaan di negara-negara yang berpenduduk Islam. Seperti India, dan sebelah selatan timur Asia, termasuk Indonesia.Abad ke-19, adalah abad di mana orientalis mencapai puncaknya dalam membentuk kebudayaan Barat. Orientalis menkaji hampir semua disiplin ilmu seperti eksotika, ekonomi, histori, dan teks politik. Secara umum, orientalis telah berhasil menjadi bagian signifikan dari kemajuan budaya dan peradaban Barat. Di abad ini pula Abraham Hyacinthe Anquetil dan william Jones telah menangkap khayal imajinatif mengenai masa kontemporer mengenai dunia baru yang eksotis, dari Timur menjadi Barat. British yang berada di India dan Napoleon yang sedang menduduki Mesir telah mengenal potensi besar untuk memanfaatkan orientalis, seperti Jones, untuk membangun imperium mereka. Berhubungan dengan mutu intelektual para orientalis dengan kepalsuan dominasi politik.Sebenarnya studi peradaban Timur oleh intelektual Barat menjadi diskursus dan wacana kontroversial berkisar pada scholarly knowledge of eastern cultures, languages, and people (Pengetahuan tentang budaya, bahasa, dan bangsa-bangsa Timur). Namun banyak hal yang dilakukan Barat terhadap timur itu yang selain di antaranya adalah faktor agama dan meneliti Timur, akan tetapi seterusnya berlanjut pada menjadikan Timur sebagai basisi dari kolonialis. Jadi kesimpulan yang dapat diambil adalah motif para orientalis adalah motif keagamaan, yaitu menyebarkan agama Kristen dan politik, yaitu menguasai dunia Timur dengan segala kekayaannya. Demikian juga tujuan mereka juga bermuara pada kristenisasi dan politik yang berupa kekuasaan dan juga penjajahan.Sumber Rujukan dan Bacaan:Zachary Lockman. 2007. Kajian Sejarah: Timur Dekat dan Timur Tengah. Beirut: Dar Shorouk.Muhammad Fathurrohman. 2012. Karakteristik Orientalisme dan Tujuannya. Jakarta: Pustaka Bulan Bintang.1