tugas makalah problem based learning

23
MODEL PEMBELAJARAN PBL ( PROBLEM BASED LEARNING) MAKALAH INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS SEMINAR PENDIDIKAN DISUSUN OLEH KALAM SIDIK PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 1

Upload: kalam-eksray

Post on 13-Jul-2016

23 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

makalah kalam

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Makalah Problem Based Learning

MODEL PEMBELAJARAN PBL

( PROBLEM BASED LEARNING)

MAKALAH INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS SEMINAR

PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH

KALAM SIDIK

PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI2015-2016

1

Page 2: Tugas Makalah Problem Based Learning

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil’alamin, penulis panjatkan puji dan syukur ke hadirat

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya sehingga, penulis

dapat menyelesaikan tugas Jurnal Model Problem Based Learning. Selama

penyusunan makalah  ini diperlukan kesabaran dan usaha yang keras dengan harapan

dapat memberikan sesuatu yang terbaik.

Tujuan pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Seminar

Pendidikan . Penulis menyadari bahwa isi dari makalah saya ini masih jauh dari

sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan. Hal ini disebabkan karena

keterbatasan kemampuan, pengetahuan serta pengalaman yang dimiliki oleh penulis.

Pada kesempatan ini dengan rasa syukur dan kerendahan hati, penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang

telah mendukung baik itu secara moril maupun materil hingga makalah penulis ini

bisa selesai tepat pada waktunya.

Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang

membangun demi kesempurnaan makalah yang penulis buat. Akhir kata, penulis

mengucapkan terima kasih dan do’a semoga budi baik dari semua pihak yang telah

membantu penulis mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis

mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk semua pihak

yang membutuhkannya.

Penulis

 

    

2

Page 3: Tugas Makalah Problem Based Learning

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..........................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah Tujuan .........................................................................5

1.3 Manfaat .....................................................................................................6

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian PBL ...........................................................................................7

2.2 Ciri-ciri PBM .............................................................................................9

2.3 Komponen-komponen PBM .....................................................................10

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Konsep dan Karakteristik PBM ................................................................11

3.2 Kelebihan dan Kelemahan PBM ..............................................................12

3.3 PBM dan Perencanaan Kurikulim .............................................................14

3.4 Pembelajaran dalam PBM .........................................................................15

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan .............................................................................................16

4.2 Saran ......................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

3

Page 4: Tugas Makalah Problem Based Learning

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada proses pembelajaran di kelas hingga saat ini masih juga ditemukan

pengajar yang memposisikan peserta didik sebagai objek belajar, bukan sebagai

individu yang harus dikembangkan potensi yang dimilikinya. Hal ini dapat

mematikan potensi peserta didik. Dan dalam keadaan tersebut peserta didik hanya

mendengarkan pidato guru di depan kelas, sehingga mudah sekali peserta didik

merasa bosan dengan materi yang diberikan. Akibatnya, peserta didik tidak paham

dengan apa yang baru saja disampaikan oleh guru.

Pada model pembelajaran berbasis masalah berbeda dengan model

pembelajaran yang lainnya, dalam model pembelajaran ini, peranan guru adalah

menyodorkan berbagai masalah, memberikan pertanyaan, dan memfasilitasi

investigasi dan dialog. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

menetapkan topik masalah yang akan dibahas, walaupun sebenarnya guru telah

menetapkan topik masalah apa yang harus dibahas. Hal yang paling utama adalah

guru menyediakan perancah atau kerangka pendukung yang dapat meningkatkan

kemampuan penyelidikan dan intelegensi peserta didik dalam berpikir. Proses

pembelajaran diarahkan agar peserta didik mampu menyelesaikan masalah secara

sistematis dan logis. Model pembelajaran ini dapat terjadi jika guru dapat

menciptakan lingkungan kelas yang terbuka dan jujur, karena kelas itu sendiri

merupakan tempat pertukaran ide-ide peserta didik dalam menanggapi berbagai

masalah.

Jika dilihat dari sudut pandang psikologi belajar, model pembelajaran ini

berdasarkan pada psikologi kognitif yang berakar dari asumsi bahwa belajar

adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Melalui model

pembelajaran ini peserta didik dapat berkembang secara utuh, artinya bukan hanya

perkembangan kognitif, tetapi peserta didik juga akan berkembang dalam bidang

affektif dan psikomotorik secara otomatis melalui masalah yang dihadapi.

4

Page 5: Tugas Makalah Problem Based Learning

Model pembelajaran berbasis masalah mengambil psikologi kognitif

sebagai dukungan teoritisnya. Fokus pembelajaran pada model ini menekankan

pada apa yang peserta didik pikirkan selama mereka terlibat dalam proses

pembelajaran, bukan pada apa yang mereka kerjakan dalam proses pembelajaran.

Menurut Tan (2003) Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan inovasi

dalam pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berpikir siswa betul-betul

dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis,

sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan

kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan.

Pada kenyataannya, tidak semua guru memahami konsep PBL tersebut,

baik disebabkan oleh kurangnya keinginan dan motivasi untuk meningkatkan

kualitas keilmuan maupun karena kurangnya dukungan sistem untuk

meningkatkan kualitas keilmuan tenaga pendidik.

Berdasarkan hal tersebut, maka perlu kiranya ada sebuah bahan kajian

yang mendalam tentang apa dan bagaiamana Pembelajaran Berbasis Masalah

( Problem Based Learning) ini untuk selanjutnya diterapkan dalam sebuah proses

pembelajaran, sehingga dapat memberi masukan, khususnya kepada para guru

tentang Pembelajaran Berbasis Masalah ( Problem Based Learning ) ini yang

menurut Tan (2003) merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang relevan

dengan tuntunan abad ke 21 dan umumnya kepada para ahli dan praktisi

pendidikan yang memusatkan perhatiannya pada pengembangan dan invovasi

dalam sistem pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah konsep dan karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah

( Problem Based Learning) ?

2. Apakah kelebihan dan kekurangan Problem Based Learning ?

3. Apa saja pembelajaran berbasis masalah dalam perencanaan kurikulum ?

4. Bagaimanakah Peran Guru dalam Pembelajaran Berbasis Masalah ini

( Problem Based Learning) ?

5

Page 6: Tugas Makalah Problem Based Learning

1.3 Tujuan

1. Mengetahui konsep dasar Pembelajaran Berbasis Masalah

2. Mengetahui penilaian serta evaluasi Pembelajaran Berbasis Masalah.

3. Mengetahui fitur-fitur yang mendukung Pembelajaran Berbasis Masalah.

1.4 Manfaat

1. Peneliti

a. Peneliti bisa mengetahui apa saja konsep yang ada pada pembelajaran

Berbasis Masalah ( Problem Based Learning)

b. Peneliti bisa mengetahui fitur-fitur yang ada pada proses Pembelajaran

Berbasis Masalah ( Problem Based Learning )

2. Pembaca

a. Mahasiswa dapat mengetahui lebih banyak apa itu problem based

learning

b. Mengetahui peran guru yang baik

c. Mengetahui bagaimana pembelajaran berbasis masalah dan bagaimana

cara perencanaan nya dalam kurikulum

6

Page 7: Tugas Makalah Problem Based Learning

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Problem Based Learning ( Pembelajaran Berbasis Masalah )

Pengajaran berdasarkan masalah ini telah dikenal sejak zaman John Dewey.

Menurut Dewey (dalam Trianto, 2009:91) belajar berdasarkan masalah adalah

interaksi antara stimulus dan respon, merupakan hubungan antara dua arah belajar

dan lingkungan. Lingkungan memberikan masukan kepada peserta didik berupa

bantuan dan masalah, sedangkan sistem saraf otak berfungsi menafsirkan bantuan

itu secara efektif sehingga masalah yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai,

dianalisis, serta dicari pemecahannya dengan baik.

Pembelajaran Berbasis Masalah yang berasal dari bahasa Inggris Problem-

based Learning adalah suatu pendekatan pembelajaran yang dimulai dengan

menyelesaikan suatu masalah, tetapi untuk menyelesaikan masalah itu peserta

didik memerlukan pengetahuan baru untuk dapat menyelesaikannya.

Pendekatan pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning / PBL)

adalah konsep pembelajaran yang membantu guru menciptakan lingkungan

pembelajaran yang dimulai dengan masalah yang penting dan relevan

(bersangkut-paut) bagi peserta didik, dan memungkinkan peserta didik

memperoleh pengalaman belajar yang lebih realistik (nyata).

Pembelajaran Berbasis Masalah melibatkan peserta didik dalam proses

pembelajaran yang aktif, kolaboratif, berpusat kepada peserta didik, yang

mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan belajar

mandiri yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan dan

karier, dalam lingkungan yang bertambah kompleks sekarang ini. Pembelajaran

Berbasis Masalah dapat pula dimulai dengan melakukan kerja kelompok antar

peserta didik. peserta didik menyelidiki sendiri, menemukan permasalahan,

kemudian menyelesaikan masalahnya di bawah petunjuk fasilitator (guru).

Pembelajaran Berbasis Masalah menyarankan kepada peserta didik untuk

mencari atau menentukan sumber-sumber pengetahuan yang relevan.

Pembelajaran berbasis masalah memberikan tantangan kepada peserta didik untuk

7

Page 8: Tugas Makalah Problem Based Learning

belajar sendiri. Dalam hal ini, peserta didik lebih diajak untuk membentuk suatu

pengetahuan dengan sedikit bimbingan atau arahan guru sementara pada

pembelajaran tradisional, peserta didik lebih diperlakukan sebagai penerima

pengetahuan yang diberikan secara terstruktur oleh seorang guru.

Pembelajaran berbasis masalah (Problem-based learning), selanjutnya

disingkat PBL, merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat

memberikan kondisi belajar aktif kepada peserta didik. PBL adalah suatu model

pembelajaran vang, melibatkanpeserta didik untuk memecahkan suatu masalah

melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga peserta didik dapat mempelajari

pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki

ketrampilan untuk memecahkan masalah.

Untuk mencapai hasil pembelajaran secara optimal, pembelajaran dengan

pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah perlu dirancang dengan baik mulai

dari penyiapan masalah yang yang sesuai dengan kurikulum yang akan

dikembangkan di kelas, memunculkan masalah dari peserta didik, peralatan yang

mungkin diperlukan, dan penilaian yang digunakan. Pengajar yang menerapkan

pendekatan ini harus mengembangkan diri melalui pengalaman mengelola di

kelasnya, melalui pendidikan pelatihan atau pendidikan formal yang

berkelanjutan.

Oleh karena itu, pengajaran berdasarkan masalah merupakan pendekatan

yang efektif untuk pengajaran proses berfikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini

membantu peserta didik untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam

benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan

sekitarnya. Pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan pengetahuan dasar

maupun kompleks.

2.2 Ciri-ciri Pembelajaran Berbasis Masalah

1. Pertama, strategi pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian

aktivitas pembelajaran artinya dalam pembelajaran ini tidak mengharapkan

peserta didik hanya sekedar mendengarkan, mencatat kemudian menghafal

materi pelajaran, akan tetapi melalui strategi pembelajaran berbasis

8

Page 9: Tugas Makalah Problem Based Learning

masalah peserta didik aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan

mengolah data dan akhirnya menyimpulkannya.

2. Kedua, aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah.

Strategi pembelajaran berbasis masalah menempatkan masalah sebagai

kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya, tanpa masalah tidak

mungkin ada proses pembelajaran.

3. Ketiga, pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan

berpikir secara ilmiah. Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah

adalah proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir ini dilakukan

secara sistematis dan empiris, sistematis artinya berpikir ilmiah dilakukan

melalui tahapan-tahapan tertentu, sedangkan empiris artinya proses

penyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas.

2.3 Komponen-Komponen Pembelajaran Berbasis Masalah

Komponen-komponen pembelajaran berbasisi masalah dikemkakan oleh

Arends, diantaranya adalah :

a. Permasalahan autentik. Model pembelajaran berbasis masalah

mengorganisasikan masalah nyata yang penting secara sosial dan

bermanfaat bagi peserta didik. Permasalahan yang dihadapi peserta didik

dalam dunia nyata tidak dapat dijawab dengan jawaban yang sederhana.

b. Fokus interdisipliner. Dimaksudkan agar peserta didik belajar berpikir

struktural dan belajar menggunakan berbagai perspektif keilmuan.

c. Pengamatan autentik. Hal ini dinaksudkan untuk menemukan solusi yang

nyata. Peserta didik diwajibkan untuk menganalisis dan menetapkan

masalahnya, mengembangkan hipotesis dan membuat prediksi,

mengumpulkan dan menganalisis informasi, melaksanakan eksperimen,

membuat inferensi, dan menarik kesimpulan.

d. Produk. Peserta didik dituntut untuk membuat produk hasil

pengamatan.produk bisa berupa kertas yang dideskripsikan dan

didemonstrasikan kepada orang lain.

e. Kolaborasi. Dapat mendorong penyelidikan dan dialog bersama untuk

mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan sosial

9

Page 10: Tugas Makalah Problem Based Learning

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Konsep dan Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah

Pendidikan pada abad ke -21 berhubungan dengan permasalahan baru yang

ada di dunia nyata. Pendekatan PBM berkaitan dengan penggunaan intelegensi

dari dalam diri individu yang berada dalam sebuah kelompok orang, atau

lingkungan atau memecahkan masalah yang bermakna, relevan, dan konsektual.

Pendidikan harus membantu perkembangan terciptanya individu yang kritis

dengan tingkat kreativitas yang sangat tinggi dan tingkat keterampilan berpikir

yang lebih tinggi pula. Guru juga harus dapat memberi keterampilan yang dapat

digunakan ditempat kerja. Guru juga harus dapat memberikan keterampilan yang

dapat digunakan ditempat kerja. Guru akan gagal apabila mereka menggunakan

proses pembelajaran yang tidak mempengaruhi pembelajaran sepanjang hayat

( life long education).

Boud dan Feletti ( 1997 ) mengemukakan bahwa Pembelajaran Berbasis

Masalah adalah inovasi yang paling signifikan dalam pendidikan. Margetson

( 1994 ) mengemukakan bahwa kurikulum PBM membantu untuk meningkatkan

perkembangan keterampilan belajar sepanjang hayat dalam pola pikir yang

terbuka, reflektif, kritis, dan belajar aktif. Kurikulum PBM memfasilitasi

keberhasilan memecahkan masalah, komunikasi, kerja kelompok dan

keterampilan interpesonal dengan baik dibanding pendekatan yang lain.

3.2 Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Masalah

Sebagai suatu model pembelajaran, model pembelajaran berbasis masalah

memiliki beberapa kelebihannya diantaranya :

1. Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih

memahami isi pelajaran.

10

Page 11: Tugas Makalah Problem Based Learning

2. Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan peserta didik serta

memberikan kepuasan untuk menentukan pengetahuan baru bagi peserta

didik.

3. Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran peserta

didik.

4. Pemecahan masalah dapat membantu peserta didik bagaimana mentrasfer

pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.

5. Pemecahan masalah dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan

pengetahuan barunya dan bertanggungjawab dalam pembelajaran yang

mereka lakukan.

6. Melalui pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai

peserta didik.

7. Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan peserta didik

untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk

menyesuaikan dengan pengetahuan baru.

8. Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan pada peserta didik

untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia

nyata.

9. Pemecahan masalah dapat mengembangkan minat peserta didik untuk

secara terus menerus belajar

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran berbasis

masalah harus dimulai dengan kesadaran adanya masalah yang harus

dipecahkan. Pada tahapan ini guru membimbing peserta didik pada kesadaran

adanya kesenjangan atau gap yang dirasakan oleh manusia atau lingkungan

sosial. Kemampuan yang harus dicapai oleh peserta didik, pada tahapan ini

adalah peserta didik dapat menentukan atau menangkap kesenjangan yang

terjadi dari berbagai fenomena yang ada. Disamping kelebihannya , model ini

juga mempunyai kelemahan, yaitu :

11

Page 12: Tugas Makalah Problem Based Learning

1. Manakala peserta didik tidak memiliki minat atau tidak mempunyai

kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka

mereka akan merasa enggan untuk mencoba.

2. Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving membutuhkan

cukup waktu untuk persiapan.

3. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah

yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka

ingin pelajari.

3.3 Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Perencanaan Kurikulum

Langkah pertama dalam perencanaan kurikuluk kaitannya dengan PBM

adalah menentukan tujuan dalam memanfaatkan PBM dan tujuan program

kurikulum, seperti yang disebutkan di atas mega level, makro level, dan mikro

level. Seperti halnya proses pengembangan kurikulum, adanya standar dalam

pengembangan, dimulai dengan menetukan tujuan sesuai kebutuhan, kemudian

perlu mempersiapkan dokumen yang meliputi : 1) rasional pengunaan PBM ; 2)

apa PBM dan apa yang diperlukan; 3) tujuan PBM dan hasil yang ingin dicapai.

Struktur pembelajaran biasanya digambarkan dalam sebuah bentuk formulasi

seperti berikut :

1. Menemukan masalah Analisa Masalah Penemuan dan Pelaporan

Integrasi dan Evaluasi

2. Menemukan Masalah Inquiry Masalah Mengangkat Isu Belajar

Penemujan dan Peer Teaching Menyajikan Solusi Review

3. Menemukan Masalah Analisis Penelitian dan Kerja Lapangan

Pelaporan dan Peer Teaching Menyajikan Temuan Refleksi dan

Evaluasi

3.4 Peran Guru dalam Pembelajaran Berbasis Masalah

Guru dalam PBM terus berpikir tentang beberapa hal, yaitu :

a. Bagaimana dapat merancang dan menggunakan permasalahan yang ada

didunia nyata, sehingga siswa dapat menguasai hasil belajar ?

b. Bagaimana bisa menjadi pelatih siswa dalam proses pemecahan masalah,

pengarahan diri, dan belajar dengan teman sebaya ?

12

Page 13: Tugas Makalah Problem Based Learning

c. Dan bagaimana siswa memandang diri mereka sendiri sebagai pemecahan

masalah yang aktif ?

Guru dalam PBM juga memusatkan perhatiannya pada :

a. Memfasilitasi proses PBM, mengubah cara berpikir, mengembangkan

keterampilan inquiry, menggunakan pembelajaran kooperatif.

b. Melatih siswa tentang strategi pemecahan masalah, pemberian masalah,

pemberian alasan yang mendalam, metakognisi, berpikir kritis, dan berpikir

secara sistem dan

c. Menjadi prantara proses penguasaan informasi, meneliti lingkungan

informasi, mengakses sumber informasi yang beragam, dan mengadakan

koneksi.

Hal-hal yang harus berperan dalam pembelajaran berbasis masalah yaitu :

1. Menyiapkan Perangkat berpikir siswa

2. Menenekankan belajar kooperative

3. Memfasilitasi pembelajaran kelompok kecil dalam pembelajaran berbasis

masalah

4. Melaksanakan pembelajaran berbasis masalah

13

Page 14: Tugas Makalah Problem Based Learning

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pendekatan PBM berkaitan dengan penggunaan kecerdasan dari dalam diri

individu yang berbeda dalam sebuah kelompok atau lingkungan untuk

memecahkan masalah yang bermakna, relevan, dan konteksual.

Penerapan PBM dalam pembelajaran menuntut kesiapan baik pihak guru yang

harus berperan sebagai seorang fasilitator sekaligus bagi pembimbing. Guru

dituntut dapat memahami secara utuh dari setiap bagian dan konsep PBM dan

menjadi penengah yang mampu merangsang kemampuan berpikir siswa.

Siswa juga harus siap terlibat teraktif secara pembelajaran siswa menyiapkan diri

untuk mengoptimalkan kemampuan berpikir melalui inquiry kolaboratif dan

kooperative dalam setiap tahap proses PBM.

Bagi para guru, pemahaman terhadap berbagai pendekatan yang berpusat pada

siswa, salah satunya pembelajaran berbasis masalah, perlu ditingkatkan karena

tantangan kehidupan masa sekarang dan masa yang akan datang akan semakin

kompleks dan menuntut setiap orang secara individual mampu menghadapinya

dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan yang relevan.

4.2 Saran

PBM harus diterapkan dalam pembelajaran karena menuntut kesiapan baik

pihak guru sebagai seorang fasilitator sekaligus bagi pembimbing. Dan guru

diharuskan memiliki skill atau kemampuan dan kreatifitas untuk bisa menjadi

pendidik yang baik.

14

Page 15: Tugas Makalah Problem Based Learning

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Iqbal. Model Pembelajaran Berbasis Masalah.http://iqbalpgrismg.blogspot.com.

Dr.Rusman,M.PD. 2010. Model-Model Pembelajaran Problem-Based Learning.Jakarta.

PT RajaGrafindo Persada

Sunartombs.2009.PengertianCooperativeLearning.  

http://sunartombs.wordpress.com/2009/03/20/pengertian-cooperative-learning / .

Buanatiwi. Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Masalah.

http://buanatiwi.wordpress.com.

Akmar, S. N., Sew, Lee. Integrating Problem-Based Learning (PBL) in Mathematics

Method Course. Spring. Vol. 4, no. 2

Sudarman. 2007. Problem Based Learning : Suatu Model Pembelajaran Untuk

Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah. Jurnal

Pendidikan Inovatif. Vol. 2 no. 2. PP. 68-73

15