tugas makalah ekosistem

19
1.Pendahuluan 1.1.Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan panjang garis pantai lebih dari 95.000 km dan juga memiliki lebih dari 17.504 pulau. Keadaan tersebut menjadikan Indonesia termasuk kedalam Negara yang memiliki kekayaan sumberdaya perairan yang tinggi dengan sumberdaya hayati perairan yang sangat beranekaragam. Keanekaragaman hayati laut merupakan semua keberagaman bentuk yang ada di permukaan maupun laut dalam, termasuk interaksi antar jenis, populasi maupun dengan habitat serta lingkungannya. Keanekaragaman hayati laut terfokus pada variasi bentuk kehidupan, seperti jenis tanaman laut dan hewan laut yang beraneka ragam, struktur genetis yang terkandung dalam masing-masing individu, serta interaksi antar spesies yang membentuk sebuah ekosistem sehingga Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki laut yang luas. Permasalahan utama yang dihadapi oleh negara-negara yang memiliki ekosistem laut adalah menurunnya jumlah spesies biota-biota laut. Perkembangan jaman pada era industrialisasi saat ini menyebabkan keindahan ekosistem laut menjadi terganggu karena tingkah ulah manusia itu sendiri, padahal jika keanekaragaman hayati laut itu bisa dikelola secara baik dapat menjaga kestabilan ekosistem laut dan dapat dimanfaatkan oleh manusia secara baik dan benar. Dengan diketahui punahnya spesies-spesies tertentu mulailah dikembagkan penyelamatan keanekaragaman hayati dalam ekosistem laut maupun darat. Berbagai isu seperti pengrusakan hutan, pengrusakan karang dan ekosistem laut, polusi, limbah dapat merusak habitat 1

Upload: yanuar-rustrianto-buwono

Post on 19-Jan-2016

146 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ekosistem

TRANSCRIPT

Page 1: tugas makalah ekosistem

1.Pendahuluan

1.1.Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan panjang garis pantai lebih dari

95.000 km dan juga memiliki lebih dari 17.504 pulau. Keadaan tersebut menjadikan

Indonesia termasuk kedalam Negara yang memiliki kekayaan sumberdaya perairan yang

tinggi dengan sumberdaya hayati perairan yang sangat beranekaragam. Keanekaragaman

hayati laut merupakan semua keberagaman bentuk yang ada di permukaan maupun laut

dalam, termasuk interaksi antar jenis, populasi maupun dengan habitat serta lingkungannya.

Keanekaragaman hayati laut terfokus pada variasi bentuk kehidupan, seperti jenis

tanaman laut dan hewan laut yang beraneka ragam, struktur genetis yang terkandung dalam

masing-masing individu, serta interaksi antar spesies yang membentuk sebuah ekosistem

sehingga Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki laut yang luas.

Permasalahan utama yang dihadapi oleh negara-negara yang memiliki ekosistem

laut adalah menurunnya jumlah spesies biota-biota laut. Perkembangan jaman pada era

industrialisasi saat ini menyebabkan keindahan ekosistem laut menjadi terganggu karena

tingkah ulah manusia itu sendiri, padahal jika keanekaragaman hayati laut itu bisa dikelola

secara baik dapat menjaga kestabilan ekosistem laut dan dapat dimanfaatkan oleh manusia

secara baik dan benar.

Dengan diketahui punahnya spesies-spesies tertentu mulailah dikembagkan

penyelamatan keanekaragaman hayati dalam ekosistem laut maupun darat. Berbagai isu

seperti pengrusakan hutan, pengrusakan karang dan ekosistem laut, polusi, limbah dapat

merusak habitat lingkungan hidup namun hanya sebagian orang yang peduli dengan

lingkungan.

Berdasarkan uraian di atas penulis menyusun makalah berjudul “upaya pelestarian

lingkungan pada ekosistem laut” untuk menambah pemahaman mengenai ekosistem air

laut, pembagian ekosistem laut mengenai jenis dan sifat ekosistem laut, keseimbangan

ekosistem laut, dampak kerusakan ekosistem laut serta langkah-langkah pelestariannya.

1.2.Tujuan

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan

pengetahuan tentang upaya pelestarian lingkungan pada ekosistem laut yang diharapkan

bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

1

Page 2: tugas makalah ekosistem

1.3.Batasan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi batasan masalah

adalah sebagai berikut:

1. Pengertian ekosistem laut

2. Sifat-sifat ekosistem laut

3. Jenis-jenis ekosistem laut

4. Pentingnya keseimbangan ekosistem laut bagi kehidupan manusia

5. Dampak kerusakan ekosistem laut

6. Langkah-langkah pelestarian lingkungan laut

1.4. Metoda Penulisan

Penulis menggunakan metode studi pustaka. Dalam metode ini penulis melakukan

penelusuran di internet dan buku yang berkaitan dengan penulisan makalah ini.

2.Pengertian Ekosistem Laut

Pengertian ekosistem pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli ekologi

berkebangsaan Inggris bernama A.G. Tansley pada tahun 1935, beberapa definisi tentang

ekosistem dapat diuraikan sebagai berikut :

(1)   Ekosistem adalah suatu unit ekologi yang di dalamnya terdapat hubungan antara

struktur dan fungsi. Struktur yang dimaksudkan dalam definisi ekosistem tersebut

adalah berhubungan dengan keanekaragaman spesies (species diversity). Ekosistem

yang mempunyai struktur yang kompleks, memiliki keanekaragaman spesies yang

tinggi. Sedangkan istilah fungsi dalam definisi ekosistem menurut A.G. Tansley

berhubungan dengan siklus materi dan arus energi melalui komponen komponen

ekosistem.

(2) Ekosistem adalah tatanan dari satuan unsur-unsur lingkungan hidup dan kehidupan

(biotik maupun abiotik) secara utuh dan menyeluruh, yang saling mempengaruhi dan

saling tergantung satu dengan yang lainnya. Ekosistem mengandung keanekaragaman

jenis dalam suatu komunitas dengan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu

satuan interaksi kehidupan dalam alam (Dephut, 1997).

(3) Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara kompleks di dalamnya terdapat habitat,

tumbuhan, dan binatang yang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh,

sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energi

(Woodbury, 1954 dalam Setiadi, 1983).

2

Page 3: tugas makalah ekosistem

(4) Ekosistem, yaitu unit fungsional dasar dalam ekologi yang di dalamnya tercakup

organisme dan lingkungannya (lingkungan biotik dan abiotik) dan di antara keduanya

saling memengaruhi (Odum, 1993). Ekosistem dikatakan sebagai suatu unit fungsional

dasar dalam ekologi karena merupakan satuan terkecil yang memiliki komponen secara

lengkap, memiliki relung ekologi secara lengkap, serta terdapat proses ekologi secara

lengkap, sehingga di dalam unit ini siklus materi dan arus energi terjadi sesuai dengan

kondisi ekosistemnya.

(5) Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur

lingkungan hidup yang saling memengaruhi (UU Lingkungan Hidup Tahun 1997).

Unsur-unsur lingkungan hidup baik unsur biotik maupun abiotik, baik makhluk hidup

maupun benda mati, semuanya tersusun sebagai satu kesatuan dalam ekosistem yang

masing-masing tidak bisa berdiri sendiri, tidak bisa hidup sendiri, melainkan saling

berhubungan, saling mempengaruhi, saling berinteraksi, sehingga tidak dapat dipisah-

pisahkan.

Dari pengertian ekosistem tersebut diatas, maka pengertian ekosistem laut terbagi

menjadi tiga zona (wilayah) yaitu zona litoral, zona laut dangkal, zona pelagik. Ekosistem

laut yang termasuk zona litoral adalah estuari, pantai pasir dan pantai batu. Ekosistem yang

termasuk zona laut dangkal adalah ekosistem terumbu karang, sedangkan ekosistem yang

termasuk zona pelagik adalah ekosistem laut dalam.

Ekosistem laut adalah salah satu terbesar dari ekosistem air bumi. Termasuk lautan,

rawa garam dan ekologi intertidal, muara dan laguna, hutan bakau dan terumbu karang, laut

dalam dan dasar laut di mana di dalamnya terdapat proses dan komponen-kompenen

kehidupan yang serupa dengan proses yang terjadi pada ekosistem daratan. Ekosistem air

laut luasnya lebih dari 2/3 permukaan bumi ( + 70 % ), karena luasnya dan potensinya yang

sangat besar, ekosistem laut menjadi perhatian manusia.

3.Sifat-sifat Ekosistem Laut

Ekosistem laut atau disebut juga ekosistem bahari merupakan ekosistem yang

terdapat di perairan luar, terdiri atas ekosistem perairan dalam, ekosistem pantai pasir

dangkal/bitarol, dan ekosistem pasang surut.

Ekosistem laut memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut.

1. Memiliki salinitas tinggi, semakin mendekati khatulistiwa semakin tinggi.

2. Kadar NaCl mendominasi mineral ekosistem laut hingga mencapai 75%.

3

Page 4: tugas makalah ekosistem

3. Iklim dan Cuaca tidak terlalu berpengaruh pada ekosistem laut.

4. Memiliki variasi perbedaan suhu di permukaan dengan di kedalaman.

4.Jenis-jenis Ekosistem Laut

Ekosistem laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang.

4.1. Lautan

Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion Cl

mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar.

Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25°C. Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air

dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan.

Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan

sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung baik.

Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya

secara horizontal.

1) Menurut kedalamannya, ekosistem air laut dibagi sebagai berikut, yaitu:

a) Litoral, Merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan daratan.

b) Neartik, Merupakan daerah yang masih bisa ditembus sinar matahari, bagian dasar

dalamnya ± 300 m.

c) Batial, Merupakan daerah yang dalamnya berkisar antara 200-2500 m.

d) Abisal, Merupakan daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari pantai (1.500-10.000

m).

Gambar 3. Ekosistem Air Laut Berdasarkan Kedalaman

4

Page 5: tugas makalah ekosistem

2) Menurut wilayah permukaannya secara horizontal berturut-turut dari tepi laut menuju ke

tengah, laut dibedakan sebagai berikut:

a) Epipelagik, Merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman air sekitar 200

m.

b) Mesopelagik, Merupakan daerah di bawah epipelagik dengan kedalaman 200-1000

m. Hewan yang hidup di daerah misalnya adalah ikan hiu.

c) Batiopelagik, Merupakan daerah dengan kedalaman 200-2.500 m. Hewan yang

hidup di daerah ini misalnya adalah gurita.

d) Abisal pelagik, Merupakan daerah dengan kedalaman mencapai 4.000 m, di daerah

ini tidak terdapat tumbuhan tetapi hewan masih ada. Sinar matahari tidak mampu

menembus daerah ini.

e) Hadal pelagik, Merupakan bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman lebih dari 6.000

m. Sebagai produsen di tempat ini adalah bakteri yang bersimbiosis dengan karang

tertentu.

4.2. Ekosistem Pantai

Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang

hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat keras.

Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini dihuni oleh

beberapa jenis ganggang, molusca, dan remis. Daerah tengah pantai terendam saat pasang

tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis

dan kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikanikan

kecil. Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini dihuni

oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput laut. Komunitas tumbuhan berturut-turut

dari daerah pasang surut ke arah darat dibedakan sebagai berikut:

1) Komunitas pes caprae

Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah

tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin,

tumbuhan ini menjalar dan berdaun tebal. Tumbuhan lainnya adalah Spinifex littorius

(rumput angin), Vigna. Lebih ke arah darat lagi ditumbuhi Crinum asiaticum (bakung),

Pandanus tectorius (pandan).

5

Page 6: tugas makalah ekosistem

2) Formasi baringtonia

Daerah ini didominasi tumbuhan baringtonia, termasuk di dalamnya Wedelia,

Thespesia, Terminalia, Guettarda, dan Erythrina. Bila tanah di daerah pasang surut

berlumpur, maka kawasan ini berupa hutan bakau yang memiliki akar napas. Adapun yang

termasuk tumbuhan di hutan bakau antara lain Nypa, Acathus, dan Cerbera.

4.3. Ekosistem Estuari

Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering

dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Salinitas air berubah

secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga dipengaruhi oleh siklus

harian dengan pasang surut airnya. Nutrien dari sungai memperkaya estuari. Komunitas

tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton.

Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan. Estuari juga

merupakan tempat mencari makan bagi vertebrata semi air, yaitu unggas air.

4.4. Ekosistem Terumbu karang

Terumbu karang didominasi oleh karang (koral) yang merupakan kelompok Cnidaria

yang menyekresikan kalsium karbonat. Rangka dari kalsium karbonat ini bermacam-macam

bentuknya dan menyusun substrat tempat hidup karang lain dan ganggang. Hewan-hewan

yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai

invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang. Herbivora

seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora.

5. Keseimbangan Ekosistem Laut

Air Laut merupakan sumber utama yang dibutuhkan setiap makhluk hidup. Air laut

memiliki peranan yang sangat kuat di dalam kehidupan.Keadaan negara Indonesia yang

terletak atau dikelilingi lautan ini mendatangkan manfaat yang besar bagi warga yang hidup

atau tinggal di dalamnya.

Berikut akan diuraikan beberapa pentingnya keseimbangan ekosistem bagi

kehidupan manusia,yaitu; 1) Sebagai sumber makanan,karena makanan yang biasa kita

makan berasal dari laut dan tawar ,seperti ikan,rumput laut,garam,dsb; 2) Untuk mengontrol

iklim dunia, hampir keseluruhan planet Bumi ini akan menjadi terlalu dingin bagi manusia

untuk hidup,karena itu laut memiliki peranan penting dalam mengontrol iklim dunia dengan

memindahkan panas dari daerah ekuator menuju daerah kutub.Hampir 60% penduduk

hidup atau tinggal di daerah sekitar pantai.Bumi ditutupi oleh air yaitu sekitar 70% dikelilingi

oleh air.

6

Page 7: tugas makalah ekosistem

Air laut bergerak secara terus-menerus mengelilingi Bumi dalam satuan sabuk aliran

yang sangat besar yang disebut dengan “Global Conveyor Belt” bergerak dari permukaan ke

dalam samudera dan kembali lagi ke eprmukaan.Angin,temperatur dan salinitas(kadar

garam air laut) air laut mengontrol sabuk aliran global.Sabuk aliran ini yang kemudian

memindahkan energi panas yang dipancarkan oleh Matahari ke Bumi.

Angin laut membawa uap yang merupkaan sumber untuk turunnya hujan didaratan

ataupun lautan.Arus laut panas dapat memperbaiki keadaan iklim  di daerah-daerah yang

didatangi arus tersebut,sebab dengan datang nya arus panas ke arus dingin akan

menyebabkan pertemuan kedua arus sehingga menjadikan atau membentuk arus baru.

Maka Laut berperan dalam keseimbangan ekosistem dikarenakan menangkap

karbon dioksida (CO2) dari atmosfer dalam jumlah yang sangat besar.Sekitar ¼ CO2

tersebut diserap dan disimpan dilautan.CO2 yang tersimpan di dlaam laut hingga berabad-

abad mampu mengurangi pemanasan global atau ”Global Warming”.

6.Dampak Kerusakan Ekosistem

Pencemaran ekosistem laut merupakan suatu peristiwa masuknya material

pencemar seperti partikel kimia, limbah industri, limbah pertanian dan perumahan, ke dalam

laut, yang bisa merusak lingkungan laut. Material berbahaya tersebut memiliki dampak yang

bermacam-macam dalam perairan. Ada yang berdampak langsung, maupun tidak langsung.

Sebagian besar sumber pencemaran laut berasal dari daratan, baik tertiup angin,

terhanyut maupun melalui tumpahan. Salah satu penyebab pencemaran laut adalah kapal

yang dapat mencemari sungai dan samudera dalam banyak cara. Misalnya melalui

tumpahan minyak, air penyaring dan residu bahan bakar. Polusi dari kapal dapat mencemari

pelabuhan, sungai dan lautan. Kapal juga membuat polusi suara yang mengganggu

kehidupan organisme perairan, dan air dari balast tank yang bisa mempengaruhi suhu air

sehingga menganggu kenyamanan organisme yang hidup dalam air.

Bahan pencemar laut lainnya yang juga memberikan dampak yang negatif ke

perairan adalah limbah plastik yang bahkan telah menjadi masalah global. Sampah plastik

yang dibuang, terapung dan terendap di lautan. Kondisi ini sangat berpengaruh buruk, dan

sangat sulit terurai oleh bakteri. Sumber sampah plastik di laut juga berasal dari Jaring ikan

yang sengaja dibuang atau tertinggal di dasar laut.

Limbah kimia yang bersifat toxic (racun) yang masuk ke perairan laut akan

menimbulkan efek yang sangat berbahaya. Kelompok limbah kimia ini terbagi dua, pertama

kelompok racun yang sifatnya cenderung masuk terus menerus seperti pestisida, furan,

dioksin dan fenol. Terdapat pula logam berat, suatu unsur kimia metalik yang memiliki

kepadatan yang relatif tinggi dan bersifat racun atau beracun pada konsentrasi rendah.

7

Page 8: tugas makalah ekosistem

Contoh logam berat yang sering mencemari  adalah air raksa, timah, nikel, arsenik dan

kadmium.

Ketika pestisida masuk ke dalam ekosistem laut, mereka segera diserap ke dalam

jaring makanan di laut. Dalam jaring makanan, pestisida ini dapat menyebabkan mutasi,

serta penyakit, yang dapat berbahaya bagi hewan laut, seluruh penyusun rantai makanan

termasuk manusia. Racun semacam itu dapat terakumulasi dalam jaringan berbagai jenis

organisme laut yang dikenal dengan istilah bioakumulasi. Racun ini juga diketahui

terakumulasi dalam  dasar perairan yang berlumpur. Bahan-bahan ini dapat menyebabkan

mutasi keturunan dari organisme yang tercemar serta penyakit dan kematian secara massal

seperti yang terjadi pada kasus yang terjadi di Teluk Minamata.

Bahan kimia anorganik lain yang bisa berbahaya bagi ekosistem laut adalah

nitrogen, dan fosfor. Sumber dari limbah ini umumnya berasal dari sisa pupuk pertanian

yang terhanyut kedalam perairan, juga dari limbah rumah tangga berupa detergent yang

banyak mengandung fosfor. Senyawa kimia ini dapat menyebabkan eutrofikasi, karena

senyawa ini merupakan nutrien bagi tumbuhan air seperti alga dan phytoplankton. Tingginya

konsentrasi bahan tersebut menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air ini akan meningkat

dan akan mendominasi perairan, sehingga menganggu organisme lain bahkan bisa

mematikan.

7.Langkah-Langkah Pelestarian Lingkungan Laut

Untuk menanggulangi pencemaran laut untuk pelestraian lingkungan laut dewasa ini

tidaklah begitu mudah, hal ini disebabkan karena laut mempunyai jangkauan batas yang

tidak nyata. Meskipun demikian ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk

menanggulangi pencemaran laut, antara lain: dengan cara membuat alat pengolah limbah

(IPAL), penimbunan (alokasi) bahan pencemar di tempat yang aman, dan daur ulang

limbah. Selain itu, mengingat demikian luas laut maka salah satu cara penanggulangan

pencemaran di laut adalah dengan upaya pencegahan. Langkah ini, tentu lebih mudah dan

murah dibandingkan dengan upaya perbaikan atau rehabilitasi lingkungan laut yang telah

tercemar. Terkait dengan itu, agar dapat dilakukan pencegahan pencemaran laut sedini

mungkin, perlu dilakukan pemantauan. Pemantauan adalah pengukuran berdasarkan waktu,

atau pengulangan pengukuran, atau pengukuran berulang-ulang pada waktu-waktu tertentu.

Sedangkan Pemantauan lingkungan laut dapat diartikan sebagai pengulangan pengukuran

pada komponen atau parameter lingkungan laut untuk mengetahui adanya perubahan

lingkungan akibat pengaruh dari luar. Pelaksanaan pemantauan lingkungan dapat meliputi

segi-segi hukum, kelembagaan dan pembuatan keputusan dari masalah-masalah

pencemaran lingkungan. Dengan demikian dalam pelaksanaan pemantauan lingkungan laut

8

Page 9: tugas makalah ekosistem

haruslah dimiliki suatu sistem yang dikenal dengan istilah sistem pemantauan lingkungan

laut. Pemantauan laut sering dilakukan untuk berbagai tujuan. Meskipun demikian,

umumnya pemantauan ini dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan informasi tentang

empat kategori, yaitu sebagai berikut:

1. Kepatuhan (compliance). Untuk memastikan bahwa kegiatan (industri dan

sebagainya) benar-benar telah dilakukan sesuai dengan peraturan-peraturan yang

berlaku dan persyaratan-persyaratan izin yang ditentukan.

2. Verifikasi model. Yaitu untuk memeriksa berlakunya anggapan-anggapan dan

ramalan-ramalan yang digunakan sebagai dasar untuk mengevaluasi alternatif-

alternatif pengelolaan.

3. Pemantauan perubahan, yaitu untuk mengidentifikasi dan kuantifikasi perubahan

lingkungan laut jangka panjang yang diharapkan atau dihipotesiskan sebagai akibat

yang mungkin timbul oleh kegiatan manusia.

4. Penerapan baku mutu pengendalian pencemaran laut, yang khususnya dilakukan

dalam pelaksanaan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dan ANDAL

(Analisis Dampak Lingkungan) sebagai upaya pengelolaan lingkungan. Selain

kegiatan pemantaun lingkungan laut tersebut, ada beberapa tindakan nyata yang

dapat dilakukan agar pencemaran dan kerusakan ekosistem laut dapat dicegah dan

dihindari sedini mungkin, yaitu :

a. Kegiatan berupa pelarangan dan pencegahan, yaitu melarang dan mencegah

semua kegiatan yang dapat mencemari ekosistem laut.

b. Kegiatan pengendalian dan pengarahan yang meliputi teknik penangkapan

biota, eksploitasi sumberdaya pasir dan batu, pengurukan dan pengerukan

perairan, penanggulan pantai, pemanfaatan dan penataan ruang kawasan

pesisir, konflik, dan pembuangan limbah.

c. Kegiatan penyuluhan tentang keterbatasan sumberdaya, daya dukung,

kepekaan dan kelentingan pesisir, teknik penangkapan, budidaya dan

sebagainya yang berwawasan lingkungan laut kepada pemuka masyarakat.

d. Melakukan kegiatan konservasi yang meliputi konservasi pada kawasan

ekosistem laut (karang, mangrove, lagun, dan rumput laut), biota, kualitas

perairan dan sebagainya.

e. Melakukan kegiatan pengembangan yang meliputi budidaya, penelitian,

pendidikan dan pembuatan buku-buku pedoman dan Perda yang dijabarkan dari

UU lingkungan hidup terkait lingkungan laut.

f. Melakukan kegiatan berupa penerapan dalam kehidupan masyarakat berupa

penerapan peraturan-peraturan dan sanksi hukum yang terkait dengan

pencemaran lingkungan laut.

9

Page 10: tugas makalah ekosistem

8.Kesimpulan

Ekosistem laut merupakan salah satu ekosistem alamiah akuatik yang paling besar

di planet bumi ini. Luas area laut memang mencakup hampir 80% wilayah bumi. Khusus

untuk Indonesia yang merupakan salah satu Negara kepulauaan, luas territorial didominasi

oleh lautan. Dengan demikian, bisa diasumsikan bahwa ekosistem laut memiliki peranan

yang penting bagi rakyat Indonesia dan juga bagi masyarakat dunia dalam skala yang lebih

besar.

Upaya kelestarian lingkungan pada ekosistem laut sangat penting untuk mencegah

kerusakan-kerusakan yang terjadi pada lingkungan laut dengan berbagai hal seperti

dengan cara membuat alat pengolah limbah (IPAL), penimbunan (alokasi) bahan pencemar

di tempat yang aman, dan daur ulang limbah. Selain itu dilakukan pencegahan untuk

menghindari pencemaran seperti: Kepatuhan (compliance), Verifikasi model, Pemantauan

perubahan, Penerapan baku mutu pengendalian pencemaran laut, yang khususnya

dilakukan dalam pelaksanaan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dan ANDAL

(Analisis Dampak Lingkungan) dikarenakan kualitas lingkungan ekosistem laut sangat

berhubungan erat dengan kualitas manusia sehingga seringkali membuat manusia bertindak

serakah, sehingga kualitas lingkungan menjadi rusak. Untuk itu, adanya kegiatan ekplorasi

dan ekploitasi sumberdaya air laut dan tawar yang tidak mempertimbangkan kehidupan

generasi saat ini dan akan datang harus segera dihindari sedini mungkin, bila tidak siap-siap

kita didera derita lingkungan ekosistem laut yang rusak.

10

Page 11: tugas makalah ekosistem

Daftar Pustaka

ekosistem-ekologi.blogspot.com/.../mengenal-ekosistem-air-tawar.html

ddsulai.blogspot.com › Pengetahuan Umum

http://budisma.web.id/ciri-ciri-lingkungan-ekosistem-air-laut.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem_laut

http://ciahh.blogspot.com/2013/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html

http://id.shvoong.com/exact-sciences/earth-sciences/2373376-pengertian-ekosistem-laut/#ixzz2fnDjVyOp

11

Page 12: tugas makalah ekosistem

UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN

PADA EKOSISTEM LAUT

Oleh:

1. Ni Komang Dewi Nuryani (NIM. 1391261018 )2. Nuranita naningsi (NIM.1391261034 )3. Nyoman Sutresni (NIM.1391261017 )4. I Gede Sumertha Gapar (NIM.1391261021)5. Yanuar Rustrianto B. (NIM. 1391261001)

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU LINGKUNGAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2013

12

Page 13: tugas makalah ekosistem

KATA PENGANTAR

Pujii syukur kepada TYME penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “

Upaya Pelestarian Lingkungan Pada Ekosistem Laut“. Makalah ini disusun untuk memenuhi

salah satu tugas di mata kuliah Ekologi dan Ilmu Lingkungan.

Dengan adanya makalah ini, penulis berharap kita sebagai mahasiswa dapat

menambah wawasan dan pengetahuan tentang upaya pelestarian lingkungan pada

ekosistem laut yang diharapkan bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini pasti masih banyak

kekurangan dan kesalahan baik dalam segi isi maupun penulisannya. Untuk itu, penulis

mohon kritik dan sarannya untuk perbaikan dan penulisan selanjutnya. Akhir kata semoga

makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.

Denpasar, September 2013

Penulis

13i

Page 14: tugas makalah ekosistem

DAFTAR ISI

Hal

Kata Pengantar................................................................................................................ i

Daftar Isi...........................................................................................................................ii

I.Pendahuluan..................................................................................................................1

1.1.Latar Belakang......................................................................................................1

1.2.Tujuan...................................................................................................................1

1.3.Batasan Masalah..................................................................................................2

1.4. Metoda Penulisan................................................................................................2

2.Pengertian Ekosistem Laut..........................................................................................2

3.Sifat-sifat Ekosistem Laut............................................................................................3

4.Jenis-jenis Ekosistem Laut.........................................................................................4

4.1. Lautan..................................................................................................................4

4.2.Pantai....................................................................................................................5

4.3.Estuari...................................................................................................................6

4.4. Terumbu Karang..................................................................................................6

5.Keseimbangan Ekosistem Laut...................................................................................6

6.Dampak Kerusakan Ekosistem Laut...........................................................................7

7.Langkah-Langkah Pelestarian Lingkungan Laut.......................................................8

8.Kesimpulan...................................................................................................................10

Daftar Pustaka..................................................................................................................11

14ii