makalah dinamika ekosistem laut kel.7 p01 (1)
DESCRIPTION
Dinamika Ekosistem LautTRANSCRIPT
Kelompok 7
Ocean basin circulation: the biology of major currents, gyres,rings, and eddies
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dibagian ini kita akan memulai mempertimbangkan keseluruhan dasar lautan. Disini
kita akan melihat pokok atau bagian utama sirkulasi Anti Cyclonicall (daerah bertekanan
udara yang tinggi ) didaerah subtropics bagian utara dan selatan atlantik dan lembah sungai di
Pasifik. Kami mencatat, bahwa mereka dikendalikan oleh angin di dunia, yang mana dapat
mengubah ketidaksamaan dalam perubahan energy solar yang terus menerus berada diantara
equator dan di kutub. Di subtropical Gyres bagian utara khususnya di utara Atlantic dan utara
Pasifik memiliki beberapa subpolar (kutub) gyres terhadap rotasi yang memiliki pengertian
yang berbeda dengan sebelumnya (I.e.,Cyclonically ). Beberapa productive air didunia
kebanyakan di bagian tengah selatan di subpolar gyres, beberapa polar musim produksinya,
sungguh berbeda pada tiap dasar laut.
Sekitar di garis tepi bagian barat untuk seluruh gyres, khususnya yang memiliki arus
yang kuat atau hebat, contohnya seperti Gulf Stream (aliran teluk) dan oyashio current (Arus
Oyashio) di bagian subtropical gyres , Labrador Current (Arus Labrador) dibagian Subartic
Gyres. Organisme didalam arus ini memiliki transpartansi dengan jarak yang sangat cepat,
dan disini kami menemukan beberapa variasi penting dari organisme laut secara komersial,
seperti salmon, belut dan cumi-cumi, mereka berimigrasi di arus yang mengalir hingga
perjalanan atau siklus hidupnya telah lengkap atau sempurna.
Bagian ini cenderung berada diantara oceanografi biologi untuk mengambil batas arus
barat yang dapat memberikan fenomena yang alami, tanpa dengan penyelidikan yang sangat
dalam dibagian cara kerja perjalanannya tersebut, dan arena itu bisa sangat berbeda dari batas
timur arus itu. Selain itu, yang dapat muncul untuk mampu atau sanggup dalam mengubah
iklim yang ada di planet, dan dengan sirkulasi lautan, ini sangat tepat untuk mengulang dalam
memahami penipuan atau kebohongan mekanisme dalam perintah unuk meramalkan kibat
perubahan iklim. Dibagian selanjutnya juga membahas teori tentang batas perjalanan arus.
Yang dimana tidak semudah menceritakan dan mempelajari oceanografi fisika yang tidak
semuanya memiliki jawaban, tetapi dapat mempelajari tentang teori lampu atau cahaya yang
1 Dinamika Ekosistem Laut
baru dengan keseluruhan fungsi oceanografiknya (baik lembah,kolam,sungai) dan dimana
mereka dapat mengerti tentang respon perubahan iklim.
Gambaran satelit dalam batas arus terus menerus dapat menunjukkan tentang
beberapa panjang atau lama mereka untuk memulai. Terkadang liku-liku pertumbuhan yang
sangat besar, pada akhirnya akan mati dari lingkaran perairan yang tersisih, dengan kisaran
diameter 100-300km. lingkaran rotasi masa perairan ini, dimana particular dari pusaran arus
ini, dapat menahan ciri-ciri pusaran arus itu secara jelas dari beberapa bulan dan dari
karakteristik biologi itu sendiri. Jika ini terbentuk diantara batas arus dipantai, mungkin bisa
jadi dapat bergeser ke batas perairan (continental shelf). Efek energy kinetic yang sangat
besar ini menggambarkan volume dari perairan yang tertutup dari salah satu sisi atau bagian
lubang, saat perairan itu bertambah dari sisi lainnya. Konsekuensi dari system biologi ini
untuk populasi ikan-ikan kecil (juvenile) didalam habitat perairan itu sendiri.
Perlu diketahui untuk seluruh perairan saat ini, sering kali energy itu berkurang
dengan jarak dari arus utama perairan itu sendiri. Mungkin ini kedengarannya seperti energy
yang jatuh dan berhubungan dengan lubang utama pada arus. Kisaran cyclonic memiliki
potensi yang disebabakan oleh upwelling khususnya dibagian pusatnya, mungkin itu seperti
mata air yang dapat menjadi sangat penting terutama dalam dunia produksinya.
Akhirnya, dalam bagian ini kita memiliki catatan tentang bagian utama dari major
subtropical gyres secara stratifikasi permanennya dan tentang biologi bagian utamanya yang
tidak relative. Selain itu, beberapa hal yang menunjukkan tentang beberapa mekanisme
produksi yang sementara dari peningkatan produksi primer. Termasuk dari peristiwa badai,
pusaran mesoscale yang dihasilkan oleh arus dipinggiran gyres dan gelombang rossby.
Selama tahun 1990-an, penemuan tentang sifat-sifat fitoplankton dapat digaris bawahi dengan
kemampuan mereka untuk mempertahankan produksi dibawah tingkat yang sangat rendah
nutrisi dan cahayanya. Pada akhirnya, ini menunjukkan bahwa penggunaan teknik –jejak
logam yang bersih untuk mengukur produksi primer jauh lebih tinggi daripada teknik yang
sudah tua, dalam keadaan yang sebanding. Para gyres subtropics menempati sebagian besar
dari laut dunia, dan sekarang kita tahu bahwa mereka lebih prodiktif dari hanya percaya
sekali, tentang fiksasi adalah factor penting dalam anggaran untuk karbondioksida
diatmosfer.
2 Dinamika Ekosistem Laut
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana gerakan sirkulasi angin ?
2. Bagaimana distribusi produksi biologis di cekungan laut ?
3. Bagaimana pusaran biologi dan keterkaitannya dengan arus besar ?
4. Dimana pusat adanya ekologi gyres ?
5. Bagaimana keadan subarctic gyres dilautan?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui gerakan sirkulasi angin.
2. Mengetahui distribusi produksi biologis di cekungan laut.
3. Mengetahui pusaran biologi dan keterkaitannya dengan arus besar.
4. Mengetahui pusat adanya ekologi gyres.
5. Mengetahui keadan subarctic gyres dilautan.
3 Dinamika Ekosistem Laut
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Gerakan Sirkulasi Angin
Arus utama permukaan di lautan disebabkan oleh hambatan angin di permukaan air.
Pergerakan angin disebabkan karena permukaan bumi terkena panas yang merata oleh
matahari, sehingga membuat daerah tropis hangat dan daerah kutub dingin. Jika sistem yang
sederhana, udara dikutub yg dingin dan padat akan mengalir di bawah udara tropis yang
hangat dan ringan saat udara tropis bergerak ke utara dari atas udara dingin ke kutub. Tetapi
faktanya bahwa semua itu terjadi pada pintalan atau perputaran sebuah bola yg dapat
mempersulit pola. Sebuah diagram yang sangat sederhana dari dua utama system angin,
daerah angin pasat dan angin barat.
Angin pasat terjadi karena udara yg hangat didaerah khatulistiwa naik dan berganti
dengan udara yang mengalir ke arah khatulistiwa baik dari belahan utara maupun selatan.
Gaya coriolis dapat membelokkan garis khatulistiwa ke arah barat yang dapat naik ke arah
timur laut dan tenggara ( dimana angin datang,darimana arah mereka datang , sementara arus
laut datang dimana mereka pergi ). Udara di angin pasat berasal dari udara yang naik ke atas
garis khatulistiwa dan kemudian mengalir ke lintang yang lebih tinggi sebelum turun ke
permukaan tertinggi subtropis dibumi. Sirkulasi konveksi yang melingkar ini dikenal sebagai
sel Hadley da n zona yang dekat dengan khatulistiwa dimana paermukaan angin bertemu
disebut dengan Zona Konvergensi intertropis(ITCZ). ITCZ bergerak ke arah utara dan selatan
sesuai musimnya, yang paling jauh diutara terjadi pada bulan agustus ,dan yang paling jauh
diselatan terjadi pada bulan februari, tetapi ini selalu terjadi pada bagian utara dari
khatulistiwa (Gill,1982).
Sel Hadley cenderung digunakan untuk mencapur udara diantara garis khatulistiwa
dengan lintang 30(derajat), sehingga gradient temperature horizontal terendah antara 30°S
dan 30°N, dan atmosfer terendah berkisar antara 10-20km dari troposfer. Poleward dari sel
Hadley memiliki suhu dimana semua suhunya ditingkatan troposfer dapat menurun dengan
cepat. Hal ini dapat memberikan gradient naik ketekanan horizontal yang kuat antara lintang
30° disertai dengan angin barat yang kuat. Angin ini bergerak lurus terhadap tekanan gradient
karena efek coriolis yang dekat geostropik seimbang.
Angin barat adalah angin yang secara terus menerus mengelilingi bumi ke arah aliran
ke kanan dan kadang-kadang disebut Vortisitas Sirkumpolar. Kecepatan alirannya tidak
konstan sama sekali, tetapi dapat meningkat dengan ketinggian yang mencapai maksimum
4 Dinamika Ekosistem Laut
yang disebut dengan Jet aliran, biasanya antar 12km dan lebih dari 30°. Jumlah ini
menekankan bahwa dominasi aliran udara atau angina barat d°ibandingkan dengan arus timur
kecil dari angina perdagangan yang dekat khatulistiwa dan kutub bagian timur. Pada musim
panas aliran jet lebih lemah dan bergerak poleward sekitar 10°.
Angin barat tidak dapat berhenti di lintang yang tepat diseluruh dunia, tetapi ia dapat
berliku-liku di bagian utara dan selatan dalam gelombang yang sekitar panjangnya 10.000km.
pada satu waktu ada 3-5 gelombang yang lengkap diseluruh dunia, tetapi rata-rata lebih dari
satu bulannya hanya tiga yang biasanya dapat terlihat. Gelombang ini disebut gelombang
Rossby, dimana planet mereka menyebabkan baratan pada bujur yang diberikan bergerak ke
arah utara dan selatan selama periode satu bulan atau lebih. Hal ini diakibatkan karena
gerakan system cuaca yang dipandu oleh daratan, sehingga pergeseran posisi juga mengubah
jalur dari system cuaca.
Gambar 1. Distribusi dengan ketinggian dan lintang utara dari rata-rata musim dingin
kecepatan angin zonal di km h-1. Angin adalah ke arah timur kecuali
berbayang. Diadaptasi dari Petterssen (1969), dengan izin dari McGraw-
Hill, Inc.
Ini adalah proses yang menyebabkan cuaca di pertengahan garis lintang berbeda dari
rata-rata selama berminggu-minggu pada suatu waktu. Seperti yang akan kita bahas dalam
bab berikutnya, posisi baratan bisa bergeser di lokasi khusus seperti Samudra Atlantik Utara
dalam jangka waktu yang lebih lama dari fluktuasi gelombang Rossby. Perubahan jangka
panjang bisa bertahan selama bertahun-tahun dan biasanya disebut sebagai osilasi.
5 Dinamika Ekosistem Laut
Namun, gaya Coriolis dan variasi dengan lintang membuat hubungan antara stres
angin dan gerakan air kurang dari mudah. Di khatulistiwa, di mana gaya Coriolis adalah nol,
situasinya bergerak sederhana dan air didalam arah yang sama dengan arah angin. Arus
khatulistiwa di Atlantik dan Pasifik, biasanya sejajar dengan khatulistiwa. Pada lintang lain
gaya Coriolis tidak nol dan menyebabkan air pindah dan dibelokkan ke kanan arah angin di
belahan bumi utara dan ke kiri di belahan bumi selatan. Pengaruh langsung terhadap angin
adalah aliran tegak lurus terhadap angin dibagian lapisan atas laut. Ini adalah transportasi
Ekman, yang dimulai dengan serangkaian proses yang menghasilkan arus yang terlihat pada
lapisan atas lautan subtropis dan subkutub.
Arus di daerah subtropis, antara garis lintang 15° dan 45 °, membentuk gyres besar di
mana arus poleward mengalir di sisi barat laut yang kuat dan sempit, sementara arus di
seluruh sisa lautan yang luas mengalir lambat. Di Samudra Atlantik Utara, misalnya, pilin
subtropis terdiri dari luas, lambat Atlantik Utara, Canary, dan masing-masing Utara
Khatulistiwa arusnya mengalir timur, selatan, dan barat. Angina dari utara-mengalir arus
yang dilengkapi dengan pilin adalah Gulf Stream, yang sempit dan cepat. Gyres subtropis
luas, arus lambat juga sempit, sedangkan arus poleward kuat seperti Gulf Stream dapat
ditemukan di bagian utama lautan. Di daerah subkutub Atlantik Utara dan Pasifik Utara,
gyres yang diamati di mana arti dari aliran berlawanan dengan di gyres subtropis - yaitu,
berlawanan arah jarum jam. Gyres ini, seperti subtropis, berisi luas, arus lambat di sebagian
besar lautan dengan aliran sempit yang kuat di sisi barat. Arus sempityang kuat, seperti
Labrador dan Oyashio Arus, mengalir menuju khatulistiwa bukan ke arah kutub. Di lintang
yang lebih tinggi dari belahan bumi selatan, di mana tidak ada benua yang menghambat
untuk memaksa pembentukan gyres, arus utama adalah arus sirkumpolar Antartika, yang
mengelilingi dunia pada sekitar 50°S.
2.1.1 Teori sirkulasi angin
Asimetri arus di gyres laut besar telah dikenal selama berabad-abad. tetapi alasan untuk
itu tetap tidak jelas sampai Stommel (1948) menunjukkan secara matematis bahwa
intensifikasi barat dari arus ini disebabkan oleh perubahan gaya Coriolis dengan lintang.
Dalam deskripsi singkat berikut kami mencoba untuk menguraikan proses fisik utama saat
ini, tetapi jelas dari review dari Stommel (1965), Fofonoff (1981), Rhines (1986), dan
Pedlosky (1990) bahwa subjek sangat luas, rumit, dan dinamis, dan mereka hanya bisa
"Menggores permukaan." berkonsentrasi pada Samudra Atlantik Utara dan dimulai dengan
pola angin skala besar dan transportasi Ekman.
6 Dinamika Ekosistem Laut
Model laut meluas 20-40 ° N dan 80-20 ° W dengan tegangan angin yang bervariasi
sinusoidal dari maksimum 0,1 N m-2 ke arah timur pada 40 ° N sampai 0,0 N m-2 pada 30 °
N , kemudian naik kembali menjadi 0,1 N m-2 ke barat pada 20 ° N. Ini ideal angin setiap
rata-rata angin dalam arah utara-selatan (angin meridional), yang relatif kecil dibandingkan
dengan angin zonal. Secara matematis stres angin ideal dapat ditulis :
Yang mana τx merupakan
komponen dari stres angin ke arah x dalam satuan N m-2 dan y mewakili utara jarak dan
selatan 30 ° N, yang bervariasi antara + L dan L. Transportasi massal (M), aliran ini dihitung
dengan membagi tegangan angin τ oleh Coriolis parameter f.
Jika kita mewakili tegangan angin, transportasi Ekman ditemukan oleh Substitusi :
7 Dinamika Ekosistem Laut
Gambar 2. Sebuah gambar perspektif sepotong 1-m-lebar laut antara 20 °
N dan 40 ° N dan dari permukaan laut ke pycnocline di
kedalaman 1000 m. Stres angin, berubah dari arah timur di
ujung utara untuk arah barat di ujung selatan, akan
ditampilkan di bagian atas gambar. Atas 100 m dari laut
adalah lapisan Ekman, yang menyatu menuju pusat (30 ° N) di
bawah pengaruh angin. Ekman memompa diindikasikan di
dasar lapisan Ekman dan selatan Sverdrup transportasi
ditunjukkan pada lapisan atas pycnocline tersebut.
8 Dinamika Ekosistem Laut
Dimana MYE adalah meridional Ekman transportasi massal melalui strip 1-m-lebar
laut dalam satuan kg m-1 s-1. yang menunjukkan sepotong 1-m-lebar laut antara 20 dan 40 °
N dari permukaan untuk pycnocline utama pada 1000 m. Ini adalah pandangan perspektif
memandang ke arah timur laut. Di bagian paling atas, di atas permukaan air, merupakan
representasi bidang angin dengan tegangan maksimum menuju barat pada 20 ° N. lapisan
Ekman memakan atas 100 m. Utara 30 ° N angin barat menciptakan selatan Ekman transport
yang ditunjukkan oleh blok berbayang air dengan panah untuk menunjukkan gerakan ke
selatan. Rute transportasi diarahkan, oleh karena itu, menciptakan konvergensi di lapisan
Ekman yang meningkat dari nol pada ekstremitas untuk maksimal di tengah laut pada 30 ° N.
Karena permukaan laut tidak bisa naik cukup untuk mengakomodasi konvergensi itu,maka
menghasilkan kecepatan ke bawah di lapisan atas, yang ditunjukkan dalam angka dengan
panah kecil di dasar lapisan Ekman. Sebuah ekspresi untuk kecepatan vertikal yang terkait
dengan memompa Ekman dapat diturunkan dari Eqn. 8.03 dengan menghitung turunan dari
transportasi dengan koordinat horizontal, yang dalam hal ini adalah y. Hasilnya,
Volume aliran bervariasi dari maksimum pada 30 ° N ke nol di ujung utara dan selatan.
Diagram juga menggambarkan fakta bahwa aliran Sverdru, dalam contoh ini selalu menuju
selatan meskipun angin dan drift Ekman dalam arah yang berlawanan di bagian utara dan
selatan laut. Variabel penting adalah, tentu saja, kecepatan vertikal pada lapisan Ekman, yang
ke bawah di semua posisi di seberang lautan.
Di sisi barat laut suatu kekuatan harus dihasilkan untuk mengatasi perlawanan air untuk
pergi ke utara untuk menyelesaikan pilin. Gaya yang dibutuhkan ditunjukkan oleh Charney
(1955) berasal dari inersia dari arah barat mengalir air, yang harus memperlambat saat
mendekati pantai. Setiap ordeceleration percepatan massa membutuhkan kekuatan. Besarnya
gaya inersia tersebut biasanya tidak signifikan dalam laut, di mana biasanya hanya kekuatan
konsekuensi adalah Coriolis dan tekanan-gradien pasukan yang terlibat dalam keseimbangan
geostropik. Gaya inersia dominan hanya dalam daerah sempit dekat pantai tapi generasi
menyebabkan defleksi arus ke arah barat mengalir ke arah utara dan menyebabkan aliran
yang akan diperas ke dalam aliran cepat sempit.
Karena kedua batas barat dan gaya inersia yang berperan dalam menciptakan Gulf
Stream, telah disebut Barat batas saat ini atau aliran batas inersia. Dalam lautan ideal ini
9 Dinamika Ekosistem Laut
aliran utara melengkapi pilin dari subtropis sirkulasi angin-driven, tapi bagaimana model
dibandingkan dengan sirkulasi diamati?
2.1.2 Sirkulasi Yang Diamati
Jalan umum Gulf Stream mirip dengan diagram asli Sverdrup et al. (1942) tetapi gyres,
resirkulasi utara dan selatan ditunjukkan dengan intensitas yang lebih besar. menurut Hogg
et al. (1986) dan Worthington (1976), masing-masing Maksimum Gulf Stream transportasi ~
150 Sv terjadi pada sekitar 65 ° W. Percabangan dan jalur aliran dekat tenggara
Newfoundland ridge yang menurut Mann (1967) dan Clarke et al. (1980), sedangkan cabang
di ~ 45 ° N dan 51 ° N ~ di sebelah timur Newfoundland dibahas oleh Krauss (1986).
Kelanjutan cabang aliran di Atlantik Utara sekarang ke pertengahan Atlantik ridge dirinci
oleh Harvey dan Arhan (1988) dan Sy (1988), dan sirkulasi di sebelah timur punggungan
diadaptasi dari Saunders (1982) dan Klein dan Siedler (1989). Sirkulasi timur dari Bahama
didasarkan pada Olson et al. (1984) dan Stommel et al. (1978). Beberapa flowline di lembah
timur tidak terus selatan dari 35 ° N untuk menunjukkan bahwa banyak dari aliran ini
dianggap turun di bawah lapisan permukaan selatan bagian dari pilin.
Pola sirkulasi laut ideal kami tidak mereproduksi semua fitur dari laut nyata. Misalnya,
lokasi aliran maksimum di Gulf Stream tidak di mana model memprediksi hal itu terjadi dan
aliran maksimum sungai hampir empat kali transportasi Sverdrup yang kami memperkirakan
di bagian sebelumnya untuk menjadi ~ 36 × 106 m3 -s 1. Dalam model aliran maksimum
terjadi pada lintang di mana tegangan angin adalah nol dan berubah dari arah timur ke barat.
Hal ini benar-benar terjadi di sekitar Cape Hatteras (35 ° N); Namun, Gulf Stream terus
meningkat dalam intensitas utara lintang ini.
10 Dinamika Ekosistem Laut
Gambar 3. Sirkulasi angin berbasis di pilin subtropis Atlantik Utara termasuk Gulf
Stream dan cabang-cabangnya dengan beberapa perkiraan transportasi
volume sverdrups. Arus sempit yang cepat seperti Gulf Stream ditandai
dengan garis berat. Arus luas lambat ditunjukkan oleh garis cahaya.
Selama satu dekade terakhir penggunaan model analitis, seperti yang diuraikan di atas,
telah menurun digunakan sebagai simulasi komputer telah menjadi alat yang paling kuat
untuk menganalisis sirkulasi laut. Gambar diatas menunjukkan beberapa perbaikan dalam
simulasi komputer dari Sirkulasi Atlantik Utara. Dalam simulasi sebelumnya, dengan ukuran
grid ~ 50 km, Gulf Stream tidak terpisah dari landas kontinen di Cape Hatteras tapi terus ke
timur laut dan kekuatan arus kurang dari yang diamati. Sebagai ukuran jaringan menurun
menjadi ~ 10 km simulasi menjadi lebih realistis dengan Teluk Steam memisahkan seperti
yang diamati.
11 Dinamika Ekosistem Laut
2.1.3 Meander, cincin, pusaran arus, dan gyres
a. Meanders
Setelah Gulf Stream meninggalkan pantai, terus ke arah timur sebagai arus kuat sempit
dengan relatif tandus air Laut Sargasso di sebelah kanan dan air kemiringan lebih produktif di
sebelah kiri. Pada sekitar 65 ° W, saat ini menjadi tidak stabil dan mulai untuk
mengembangkan utara-selatan osilasi besar, atau meander. Dalam loop dari meander aktivitas
biologis yang ditingkatkan telah ditunjukan, namun kegiatan tersebut tidak selalu hadir.
Pemeriksaan yang tepat dari fenomena dengan kapal dibuat hampir mungkin karena
kecepatan yang sangat tinggi saat ini (~ 1 ms-1). Hal ini paling efektif dipelajari dengan
menggunakan simulasi komputer.
Gambar 4. Sebuah ilustrasi skematis dari meander di Gulf Stream dan
pembentukan cincin, berdasarkan Richardson et al. (1978) dan
Parker (1971).
12 Dinamika Ekosistem Laut
Baru-baru ini Anderson dan Robinson (2001) menyelesaikan studi menggunakan
timedependent sebuah, tiga dimensi, model fisika-biologi dengan data asimilasi. Para penulis
menyimpulkan bahwa proses berkelok-kelok saja tidak meningkatkan biologis kegiatan di
atas yang ditemukan di perairan di sebelah utara sungai. Namun mereka menemukan bahwa
interaksi antara cincin dan Gulf Stream membuat transportasi vertikal yang signifikan dari
nutrisi dan plankton yang menyebabkan tingkat peningkatan aktivitas biologis.
b. Cincin
Cincin di selatan Gulf Stream memutar berlawanan arah jarum jam dan melampirkan
dingin air dari sisi utara saat ini, mereka dikenal sebagai cincin dingin-core. Searah jarum jam
berputar-Cincin di sebelah utara sungai disebut cincin hangat-core, karena mengandung air
hangat dari Laut Sargasso dan dikelilingi oleh air dingin yang ditemukan utara sungai. Kedua
jenis cincin baroclinic fenomena - yaitu, mereka terbatas pada termoklin atau atas ~ 1000 m.
Setiap tahun ada sekitar 10 cincin dingin-core terbentuk. Masing-masing ada selama
sekitar satu tahun sebelum baik diserap ke dalam Gulf Stream atau kehilangan sifat unik
untuk difusi (Ring Group 1981). Pada satu waktu cincin dingin-core merupakan sekitar 10%
dari luas permukaan Laut Sargasso. Menurut Richardson (1983) jumlah dering hangat-core
dibentuk setiap tahun adalah sekitar setengah dari cincin Coldcore. Tingkat produksi,
bagaimanapun, adalah cukup bervariasi. Kadang-kadang tidak dapat diidentifikasi di wilayah
utara dari Gulf Stream, sementara di lain waktu wilayah ini hampir penuh dengan cincin.
Cincin hangat-core juga cenderung lebih kecil dari cincin dingin-core dengan diameter ~ 100
km dibandingkan dengan 100-300 km untuk yang dingin-core ones.
Cincin muncul sebagai kolam dari kondisi anomali karena mengandung air dari seberang
sungai memiliki sisi lain fisik, kimia, dan biologi. Sebagai kondisi anomali berubah selama
sekitar kehidupan satu tahun dari cincin, melalui pencampuran dengan air ambient,
perubahan biologi dengan cara yang unik untuk cincin.
13 Dinamika Ekosistem Laut
c. Pusaran
Meskipun cincin adalah berbentuk pusaran, pusaran istilah biasanya disediakan untuk
variasi saat loweramplitude yang ditemukan di seluruh lautan. Osilasi ini, dijelaskan oleh
Robinson (1983), cenderung barotropic (konstan dengan kedalaman) sebagai lawan
baroclinic, dan karena laut penuh dengan mereka mereka berinteraksi dengan cara yang
mengingatkan pusaran. Untuk alasan ini properti di pusaran berubah jauh lebih cepat
daripada properti dalam cincin, sehingga biologi dari pusaran kurang individualistis daripada
cincin.
Skala waktu satu rotasi pusaran biasanya 10-30 hari, dan skala horisontal antara 10 dan
100 km, dekat dengan radius Rossby internal. Dua istilah yang sering digunakan untuk
menggambarkan pusaran adalah "sinoptik" dan "mesoscale." Synoptic diambil dari
meteorologi, di mana ia digunakan untuk menunjukkan pusaran di pertengahan garis lintang
yang terkait dengan badai siklon. Ini menyiratkan skala horisontal yang dapat dicoba lebih
atau kurang secara bersamaan. Mesoscale adalah istilah tidak jelas menunjukkan skala yang
lebih kecil dari laut-basin eddy, dari urutan 100 km lebih dari 1000 km.It , menyiratkan skala
horisontal yang dapat dicoba lebih atau kurang secara bersamaan.
Seperti yang ditunjukkan oleh Walet (1976), variabilitas yang terkait dengan pusaran
laut telah diamati selama bertahun-tahun sebelum pentingnya penuh mereka ditemukan,
tetapi mereka dianggap fitur transient yang terkait dengan angin atau gelombang dalam.
Swallow dan Halmon (1960), pertama kali mengamati arus di laut terbuka yang mendalam
dengan netral mengapung apung dan menemukan bahwa arus bervariasi sebesar 0,5 ms-1
daripada yang diharapkan 0.01 ms-1. Pekerjaan lebih lanjut mengungkapkan bahwa, secara
total, pusaran di laut sebenarnya mengandung lebih banyak energi kinetik dari arus rata-rata.
d. Gyres
Kata "Gyres" biasanya digunakan untuk menggambarkan arus melingkar yang dibatasi
oleh atau berhubungan dengan fitur batimetri. Istilah ini mencakup berbagai macam spasial
sisik. Dengan demikian, arus dari Gulf Stream, Atlantik Utara saat ini, Canary Current, dan
Utara Khatulistiwa saat ini membuat Atlantik Utara pilin subtropis di skala laut basin. Selama
tepi dangkal seperti tepian Georges di Teluk Maine, yang ada saat ini terus mengalir di
sekitar tepian. Sirkulasi ini adalah Gyres Georges Bank.
14 Dinamika Ekosistem Laut
2.1.4 Gelombang Rossby
Gelombang Rossby merupakan respon dinamis skala besar dari laut untuk pemanasan
dan pendinginan pada batas timur dan sepanjang lautan (Chelton dan Schlax, 1996).
Gelombang Rossby menyeberangi lautan dari arah timur ke barat, dengan kecepatan
penjalaran yang lambat (1-10 cm), panjang gelombang yang panjang (1.000 - 10.000 km),
dan memiliki periode bulanan hingga tahunan (Polito dan Liu, 2003). Hal ini membuat
gelombang Rossby di laut tidak mudah untuk dideteksi. Teori gelombang Rossby pertama
kali ditemukan oleh Carl-Gustav Rossby pada tahun 1930 (Chelton dan Schlax, 1996).
Gelombang Rossby dipengaruhi oleh gravitasi, gayacoriolis f, dan variasi tekanan coriolis
utara selatan ∂f/∂y = . Dengan β sebagai gaya pemulih, gelombang Rossbydisebut sebagai
planetary wave, yang bergerak menjalar ke arah barat (westward) (Stewart, 2002).
Berdasarkan sifat perambatannya, gelombang Rossby terbagi menjadi baroclinic Rossby
wave dan barotropic Rossby wave. Baroclinic Rossby wave bersifat non-dispersif dan
transportasi energi bergerak ke arah barat untuk membantu menjaga gyres lintang tengah dan
mengintensifkan arus batas barat (Polito dan Liu, 2003).
Saat merambat menyeberangi lautan, baroclinic Rossby membutuhkan waktu
beberapa bulanan sampai tahunan, sedangkan barotropic Rossby wave dapat merambat lebih
cepat dengan menghabiskan waktu beberapa minggu saja. Hal ini dikarenakan baroclini
Rossby wave terpengaruh oleh stratifikasi di lautan, sedangkan barotropic Rossby wave tidak
terpengaruh oleh stratifikasi tersebut (Chelton dan Schlax, 1996).
Gelombang Rossby di Samudera Hindia dihasilkan dari dua mekanisme. Mekanisme
pertama, gelombang Rossby yang disebabkan oleh adanya sebagian pantulan balik dari
energi gelombang Kelvin yang menabrak daratan Pulau Sumatera (Jury dan Huang, 2004).
Aliran massa air laut ke arah barat seiring dengan penumpukan massa air di bagian barat
Samudera Hindia, dapat menimbulkan gelombang Kelvin sepanjang equator yang bergerak
ke arah timur. Gelombang ini selanjutnya akan mengangkat lapisan termoklin, yaitu lapisan
air yang merupakan batas antara massa air lapisan permukaan yang lebih hangat dengan air
yang lebih dingin di bawahnya, di bagian Timur Samudera Hindia (Selatan Jawa dan Barat
Sumatra). Ketika termoklin ini terangkat (upwelling), maka suhu permukaan air laut akan
menurun. Sebaliknya, di sisi barat gelombang tersebut akan menekan lapisan termoklin lebih
masuk ke dalam (downwelling), yang mengakibatkan suhu permukaan air laut pun
meningkat. Ketika energi gelombang ini menjalar sepanjang ekuator ke arah barat, maka
gelombang Rossby muncul sebagai salah satu fenomena yang hadir akibat gelombang ini.
15 Dinamika Ekosistem Laut
Mekanisme terbentuknya gelombang Rossby yang kedua, berasal dari pembangkitan
gelombang
Rossby di khatulistiwa yang merupakan efek kombinasi dari angin zonal (timur-
barat) di ekuator dan angin southeast (tenggara) yang menciptakan anticyclone kuat di lautan
terbuka dengan koordinat berkisar 10ºS (Jury dan Huang, 2004).
2.1.5 Sirkulasi Termohalin
Salah satu yang berperan penting dalam penyebaran panas adalah sirkulasi air laut.
Suhu air laut tersebar di berbagai perairan oleh arus laut. Kita mengetahui bahwa kemampuan
laut dalam menyerap dan menyimpan panas pada beberapa daerah di bumi berbeda-beda.
Pada daerah tropis dimana intensitas sinar matahari berlangsung sepanjang tahun, suhu air
laut cenderung lebih hangat. Semakin ke arah kutub, intensitas sinar matahari semakin
berkurang sehingga suhu air laut juga cenderung berkurang. Pada daerah dengan suhu tinggi,
tingkat penguapan air laut juga tinggi sehingga salinitas dan tekanan air meningkat. Hal ini
memicu pergerakan massa air laut dari daerah bertekanan tinggi ke tekanan rendah. Pada
kondisi ini, massa air hangat yang berada di samudera Pasifik akan bergerak ke samudera
Hindia melalui kepulauan Indonesia menuju samudera Atlantik bagian utara.
Di Atlantik Utara dimana suhu air laut sangat dingin, massa air dari daerah hangat
tadi, setelah mengalami evaporasi dalam perjalanannya di daerah tropis dan subtropis,
memiliki salinitas dan densitas yang lebih tinggi dari air laut di Atlantik Utara. Karena
memiliki densitas yang tinggi maka massa air ini akan mengalami proses sinking, yaitu
proses turunnya massa air ke laut dalam. Massa air laut dalam di perairan Atlantik Utara
(North Atlantic Deep Water – NADW) selanjutnya akan bergerak ke selatan menuju arus
polar Antartika. Sebagian massa air tersebut perlahan bergerak menuju samudera Hindia
perlahan naik ke permukaan karena adanya gradien densitas dan meningkatnya suhu air laut.
Sementara sebagian massa NADW mengalir melalui selatan Australia kemudian perlahan
naik di permukaan samudera pasifik. Pergerakan massa air laut secara global ini membentuk
sebuah siklus yang disebut dengan sirkulasi termohalin (Thermohaline Circulation). Sirkulasi
ini terjadi secara dinamis dan seimbang.
Fenomena ini pada dasarnya dipengaruhi oleh kenaikan konsentrasi gas-gas rumah
kaca di atmosfer, terutama adalah karbondioksida (CO2), dinitoksida (N2O), metana (CH4),
sulfurheksaflorida (SF6), perflorokarbon (PFCs) dan hodroflorokarbon (HFCs). Konsentrasi
gas-gas tersebut membentuk efek rumah kaca yang mengakibatkan pantulan gelombang
panjang sinar matahari dari bumi tertahan di atmosfir dan dipantulkan kembali ke bumi. Efek
rumah kaca menggambarkan bahwa konsentrasi gas tersebut menyebabkan radiasi sinar
16 Dinamika Ekosistem Laut
matahari terperangkap di atmosfer sehingga menyebabkan suhu bumi mengalami
peningkatan.
Bagaimana sirkulasi termohalin dapat mempengaruhi iklim dan menahan laju
perubahan iklim global, inilah yang sedang dikaji banyak peneliti di dunia. Sejak tahun 1960-
an, para ilmuan mulai mengembangkan model iklim untuk membantu memahami peran laut
dalam mengatur iklim. Berdasarkan hasil riset yang dipublikasikan NASA (Juni 1999),
bahwa sepanjang abad ke-20, laut telah mengurangi sekitar separuh dari pemanasan suhu
permukaan. Namun beberapa penelitian beberapa tahun terakhir mulai meragukan kestabilan
sirkulasi termohalin dalam menahan laju pemanasan global dalam jangka panjang. Dengan
suhu bumi yang semakin meningkat, gas rumah kaca yang terus meningkat (akibat aktifitas
manusia) dan es yang terus mencair, dapat menyebabkan kadar garam air laut berkurang yang
pada gilirannya mengakibatkan titik bekunya meningkat. Pada musim dingin permukaan air
di kutub utara akan membeku dan menghambat proses pertukaran panas sehingga dapat
mengakibatkan perubahan sirkulasi air laut yang pada gilirannya mengakibatkan terjadinya
perubahan iklim.
Toggweiler dan M. Key (tt) mengatakan bahwa pendinginan laut di daerah lintang
tinggi membuat permukaan air di kutub lebih padat dibanding dengan perairan hangat di
lintang yang lebih rendah sehingga dapat mendinginkan sirkulasi termohalin pada daerah
dingin. Salinitas tinggi pada air laut yang melalui samudera Atlantik secara dangkal di
ketahui akan memberi kontribusi positif bagi kekuatan dan kestabilan sirkulasi termohalin.
Hal ini tidaklah benar, karena siklus air tawar antara laut dan atmosfer (siklus hidrologi) di
daerah lintang tinggi menyebabkan penambahan konsentrasi air tawar pada daerah tersebut
sehingga dapat mengurangi kepadatan (salinitas) air permukaan kutub. Siklus hidrologi bumi
diprediksikan menjadi lebih kuat pada masa akan datang dengan terus berlangsungnya
pemanasan global. Hal ini diprediksi dapat memperlemah sirkulasi termohalin dengan sangat
mendadak dan tidak dapat diprediksi sebelumnya.
Manabe dan Stouffer (1993) memproyeksikan bahwa kenaikan kada CO2 sebesar
empat kali lipat dapat menyebabkan sirkulasi termohalin collaps. Secara substansial, ini akan
menyebabkan lapisan termoklin (lapisan air laut yang memisahkan air hangat permukaan
dengan air laut dalam yang dingin-berada pada kisaran 80 – 1000 meter) menjadi lebih dalam
dan terjadi pergeseran dalam pertukaran panas antara belahan bumi bagian utara dan selatan.
Hal ini juga akan menyebabkan berkurangnya laju suplai nutrisi terhadap biota laut di
permukaan dan berkurangnya kandungan oksigen di laut dalam secara drastis. Banyak
konsensus lainnya yang coba memprediksi respon sirkulasi termohalin terhadap pemanasan
17 Dinamika Ekosistem Laut
global. Lebih dari itu, Wood, R., A. et al (2003) mengatakan bahwa semua proyeksi
konsensus dari beberapa model yang telah dianalisa oleh beberapa peneliti menyatakan
bahwa sirkulasi termohalin akan semakin melemah atau tidak berubah dalam satu abad ke
depan dalam merespon meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca. Kedua konsep tersebut
harus dibaca dalam konteks model teori “ketidakpastian tingkat tinggi”. Beberapa pendekatan
untuk mengurangi ketidakpastian ini adalah (a) mengidentifikasi proses-utama (key
processes) untuk mengendalikan kestabilan dan kekuatan sirkulasi termohalin dengan
menggunakan beberapa model, dan (b) menguji proses-proses yang dimodelkan tersebut
dengan pengujian lapangan (observationally based test). Untuk saat ini, kita masih berada
pada posisi pertama (a). Salah satu yang berperan penting adalah Salinitas air laut. Salinitas
adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air. Salinitas juga dapat mengacu
pada kandungan garam dalam tanah.
2.2 Distribusi Produksi Biologis Di Cekungan Samudra
Angin-angin ini bergiliran mendorong arus subtropis besar yang berputar berlawanan
arah (antisiklonik) di setiap cekungan samudra utama. Terkait dengan ini adalah arus kuat
pinggir barat yang memindahkan jauh sebagian besar panas dari wilayah khatulistiwa.
Arus-arus ini berkelok dan memotong pusaran laut yang besar, lingkaran hangat dan
dingin tengah, yang telah berdiri sendiri selama beberapa bulan. Kami sekarang meneliti cara
organisme beradaptasi terhadap kondisi fisiknya. Beberapa memakai arus pinggir untuk
perjalanan jarak jauh antara tempat berkembang biak dan makan. Beberapa yang lain
berputar-putar beberapa kali di pusaran arus samudra dalam pertumbuhan sampai dewasa.
Akan terlihat bahwa pola standar produksi primer untuk situasi laut terbuka (Bab 3) dirubah
secara besar dengan adanya lingkaran dan pusaran, kejadian badai, dan perjalanan samping,
yang menyebabkan produksi primer dan sekunder di cekungan tengah sangat lebih tinggi
daripada yang kami perkirakan satu atau dua dekade yang lalu.
Fenomena biologis yang terkait dengan arus pinggir timur utama telah dibicarakan di
Bab 5. Ini adalah wilayah air laut naik (upwelling) pesisir utama yang menjadi rumah untuk
sebagian besar populasi ikan sarden dan teri. Ketika kami memerhatikan arus pinggir barat
dan pola sirkulasi berputar secara utuh, kami menemukan bahwa spesies yang cukup dikenal
seperti cumi-cumi, belut, dan salmon melakukan migrasi sepanjang ribuan kilometer dengan
melakukan perjalanan melewati arus ini. Kami juga menemukan bahwa larva beberapa jenis
invertebrata pesisir dapat hidup cukup panjang dalam plankton untuk melintasi Samudra
Atlantik Utara, sebagai contoh, sebelum menetap di sisi yang berlawanan dari tempat
18 Dinamika Ekosistem Laut
penetasan. Pergerakan ini memicu perubahan dalam ide umum kita tentang aliran gen antara
populasi pesisir di sisi cekungan samudra yang berlawanan.
2.2.1 Cumi-cumi dan Arus Pinggiran Barat
Penangkapan kembali cumi-cumi yang sudah ditandai memastikan bahwa migrasi ini
dapat terjadi. Karena cumi-cumi juga ditangkap dekat pesisir dari Cape Hatteras sampai Cape
Cod, dapat disimpulkan bahwa sebagian populasi meninggalkan Gulf Stream di garis lintang
Cape Cod dan bergerak ke dalam arus pesisir yang bergerak ke selatan. Lingkaran hangat-
tengah (lihat Bagian 8.4) mungkin mempunyai peran penting dalam pergerakan ke pesisir ini.
Data yang mendukung pendapat bahwa cumi-cumi memakai Gulf Stream untuk
memungkinkan migrasi telah diulas oleh Rowell dan Trites (1985) (lihat juga Trites 1983 dan
Coelho 1985). Pusat area bertelur sepertinya terletak di Blake Plateau, dekat Cape Canaveral,
Florida. Cumi-cumi larva dan muda diperkirakan memasuki Gulf Stream dan bergerak ke
utara sejauh 1000 km per minggu, tetapi banyak yang mungkin terperangkap dalam arus
frontal yang menghambat pergerakan ke utara dan menghasilkan pencampuran cumi-cumi
larva dan muda yang berbeda umur. Dawe dan Warren (1992) menemukan bahwa rentetan
waktu penangkapan di Amerika Serikat, di Landas Scotia (Scotian Shelf), dan sekitar
Newfoundland mempunyai perbedaan dalam pola yang sama, meski dengan perbedaan yang
paling tajam di wilayah yang paling utara. Tampaknya ketika populasi lebih banyak di
selatan, mereka bermigrasi ke utara dalam jumlah yang lebih besar. Analisa data lingkungan
hidup memperlihatkan bahwa penangkapan di Newfoundland mempunyai korelasi terbalik
dengan hitungan gunung es musim dingin di Grand Banks dan korelasi positif dengan suhu
permukaan air tinggi di bulan Januari di sekitar. Dalam sebuah ulasan sejarah perikanan,
O’Dor dan Dawe (1998) memperlihatkan bahwa penangkapan meningkat secara besar di
tahun 1970-an, sebagian besar dikarenakan partisipasi Uni Soviet dan Jepang, sampai
mencapai puncaknya yaitu 160.000 ton di tahun 1979. Setelah itu, penangkapan menurun
tajam dikarenakan rendahnya kelimpahan cumi-cumi. Karena spesies ini punya umur hidup
satu tahun, dipercayai bahwa sejak tahun 1972, penangkapan setiap tahun memperlihatkan
peningkatan kembali. Puncaknya adalah 4400 ton di 1990 dan sejak itu telah berkurang.
Meskipun rincian penyebab variabilitas peningkatan kembali tidak diketahui, Bakun
dan Csirke (1998) mengkaji kemungkinan variabel fisik yang dapat mempengaruhi
peningkatan kembali, dan mengajukan beberapa hipotesa. Mereka mengusulkan bahwa tiga
jenis faktor lingkungan hidup mungkin terlibat:
1. Perkayaan jaringan makanan lewat proses fisik (air naik, pencampuran, dan lain-lain);
19 Dinamika Ekosistem Laut
2. Kesempatan untuk titik-titik terkonsentrasi partikel makanan untuk berakumulasi
(struktur stabil, pola aliran bertemu, formasi frontal, dan lain-lain);
3. Pola aliran yang memungkinkan sebuah populasi untuk mempertahankan sendiri,
lewat respons adaptif, dalam medium cair yang bergerak terus-menerus.
Para penulis itu memperlihatkan (Gambar 8.12) bahwa massa telur mencapai tingkat
keapungan yang neutral dalam pycnocline yang memisahkan Gulf Stream dari perairan
landasan. Ketika menetas, paralarva cumi-cumi dapat naik ke lapisan permukaan dan terbawa
arus yang didorong kepadatan ke zona pertemuan di pinggiran barat Gulf Stream. Di sebelah
selatan Cape Hatteras, pinggiran barat diperkaya dengan pembentukan pusaran frontal Gulf
Stream (lihat Bagian 8.4.1), yang menyebabkan penaikan air bernutrisi tinggi dari lereng dan
titik-titik biomassa tinggi plankton, bahkan di musim dingin.
Di sebelah utara Cape Hatteras, kelokan Gulf Stream mengakibatkan pertemuan dan
penurunan air di pinggir depan, tetapi pemisahan dan penaikan air yang kaya nutrisi di
pinggir belakang (Gambar 8.13). Maka, proses-proses frontal Gulf Stream cenderung akan
mendukung perkayaan jaringan makanan di wilayah pemisahan maupun konsentrasi
organisme makanan di wilayah pertemuan. Bakun dan Csirke (1998) juga mengulas
kemungkinan efek dari pusaran, kelokan, dan lingkaran hangat-tengah frontal dalam
menghambat pergerakan utara cumi-cumi yang bergerak di dalamnya. Efek-efek ini dapat
menjelaskan kenapa, di titik-titik tertentu di Gulf Stream, ditemukan populasi dengan umur
yang bercampur. Dawe et al. (1998) memperlihatkan bahwa kelimpahan rendah dekat Nova
Scotia dan Newfoundland berkorelasi dengan perpindahan utara gelombang Gulf Stream.
Perpindahan ini secara beruntun terkait dengan Gulf Stream yang lambat dan berkelok, dan
pembentukan lingkaran hangat-tengah yang lebih sering (lihat Bagian 8.4.4). Pergerakan
cumi-cumi tahap muda dalam lingkaran ini menuju perairan pesisir di selatan Nova Scotia
dapat menghasiljan pergerakan utara yang inefisien, dan kurangnya peningkatan kembali di
Nova Scotia dan Newfoundland.
Perez dan O’Dor (1998) melaporkan tentang angka pertumbuhan cumi-cumi sirip
pendek di perairan yang berbeda suhu, dan membandingkannya dengan angka pertumbuhan
cumi-cumi yang ditangkap dan diberi makanan tak terbatas. Mereka menunjukkan bahwa
potensi pertumbuhan di perairan hangat Gulf Stream adalah sangat tinggi, tetapi di
lingkungan, makanan untuk cumi-cumi terbatas. Setelah bertransisi ke perairan lereng sejuk,
potensi pertumbuhan menurun, tetapi cumi-cumi berhapan dengan 4-12 kali lipat kepadatan
phytoplankton dan 3-4 kali lipat kepadatan zooplankton. Para peneliti mengusulkan bahwa
migrasi dari Gulf Stream ke landasan terdorong oleh kebutuhan makanan. Umur hidup
20 Dinamika Ekosistem Laut
individu tergantung keterhadapan oleh titik-titik makanan terkonsentrasi, yang secara
beruntun ditentukan oleh waktu dan dinamika pergerakan massa air utama. Ada keterkaitan
analogis antara cumi-cumi Jepang Todarodes Pacificus dan Arus Kuroshio (lihat peta,
Gambar 8.03). Dalam hal ini ada tiga populasi yang berkembang biak di musim-musim
berbeda: musim dingin, panas, dan gugur. Kelompok yang bertelur di musim dingin terkait
dengan arus Kuroshio. Setelah bertelur di periode Januari-April di Laut Cina Timur, cumi-
cumi larva dan muda bergerak utara dengan Arus Kuroshio, dan terus berbelok ke pesisir dan
terperangkap di antara pulau Honshu dan Hokkaido di musim panas. Penetasan di musim
panas dilakukan di bagian Laut Cina Timur lain, dimana larva begerak ke dalam Arus
Tsushima yang mengalir utara diantara pulau-pulau Jepang dan daratan Asia.
Arus ini bertemu dengan arus pesisir dingin yang bergerak ke selatan, Arus Liman,
dan cumi-cumi yang menetas di musim panas ditangkap di perbatasan dua arus ini. Contoh
ini jelas mengilustrasian pemakaian arus jet pinggiran barat ini untuk “pergerakan cepat”,
yang memungkinkan telur dan larva untuk berkembang di musim dingin ketika suhu air
hangat, sementara cumi-cumi dewasa bergerak ke utara dengan hanya mengeluarkan
sejumlah kecil energi untuk makan di wilayah makanan jauh di utara. Sakurai et al. (2000)
melaporkan bahwa penangkapan tahunan di Jepang telah bertahap naik sejak akhir 1980-an
dan mengusulkan bahwa perubahan kondisi lingkungan telah menyebabkan wilayah bertelur
musim panas dan gugur di Selat Tsushima dan dekat Kepulauan Goto bertumpang tindih, dan
wilayah bertelur di lereng dan landasan benua di Laut Cina Timur membesar.
2.2.2 Belut dan Pusaran Atlantik Utara
Karya klasik Schmidt (1922) tentang umur hidup dan migrasi belut sangatlah terkenal.
Sebagai hasil dari koleksi ekstensif larva yan berbentuk daun dan tembus pandang (yang
disebut leptocephali), dia menyimpulkan bahwa ada dua spesies Anguilla di Atlantik Utara:
belut Eropa Anguilla anguilla dan belut Amerika Anguilla rostrata. Larva terkecil dari dua
spesies ini ditemukan di wilayah Laut Sargasso, dengan bukti jelas bertambah besarnya
ukuran rata-rata larva belut Eropa ketika bergerak dekat dengan Eropa, dan bertambah
besarnya ukuran rata-rata larva belut Amerika ketika bergerak utara dari Laut Sargasso ke
arah Newfoundland. Maka, Schmidt mengusulkan teori mengejutkan bahwa semua belut
Eropa berasal dari populasi yang berkembang biak di Laut Sargasso di musim dingin, dan
bahwa leptocephali membutuhkan waktu lebih dari dua tahun untuk mencapai pesisir Eropa,
dimana mereka bermetamorfosa menjadi bentuk dewasa dan bermigrasi di sungai dan danau
ke tempat-tempat jauh di darat. Yang sama mengejutkan adalah pendapat bahwa populasi ini
21 Dinamika Ekosistem Laut
dipertahankan oleh belut yang bermigrasi sangat panjang untuk berkembang biak, melewati
sungai-sungai Eropa dan bergerak barat sepanjang ribuan kilometer melintasi Samudra
Atlantik untuk berkembang biak di Laut Sargasso. Dapat dipikirkan apakah belut pernah
memakai wilayah berkembang biak yang sama sejak kedua sisi Samudra Atlantik lebih dekat,
dan telah mengkolonisasi semua sungai di Eropa dan Amerika Utara meskipun kedua benua
sudah bergeser jauh. Hitungan bagian otot (myomere) di larva adalah rata-rata sekitar 114
untuk belut Eropa dan sekitar 106 untuk belut Amerika. Hasil hitungan vertebra di belut
dewasa mempunyai perbedaan hampir sama dalam jumlah rata-rata. Penelitian distribusi
parasit di kedua spesies mendukung pendapat bahwa sebuah populasi leluhur menghuni
kedua sisi Atlantik Utara dan juga Greenland, Islandia, dan Skandinavia, tetapi populasi ini
terbagi menjadi komponen Amerika Utara dan Eropa ketika dipaksa bergerak selatan oleh
pendinginan (glasiasi) Pleistocene (Marcogliese dan Cone 1993).
Sebuah restriction-enzyme survey dari mtDNA kedua belut mendukung adanya dua
spesies yang berbeda (Avise et al. 1990). Namun, populasi Islandia di waktu sekarang
tampaknya mengandung proporsi kecil individu yang dihasilkan hibridisasi belut Amerika
dan Eropa. Kleckner dan McCleave (1985, 1988) melakukan penelitian intensif tentang
distribusi belut Atlantik si Laut Sargasso. Mereka menemukan bahwa tahap terkecil belut
terbatas kepada Laut Sargasso selatan, lepas dari gelombang yang memisahkan air
permukaan yang hangat, asin, dan terstratifikasi secara permanen, dari air zona pertemuan
subtropis variabel di utara.
Setelah meneliti data historis maupun sample baru, McCleave et al. (1987)
menyimpulkan bahwa belut Amerika berbeda secara genetis dari belut Eropa, tetapi wilayah
berkembang biak mereka sebagian besar bertumpang tindih. Mereka mengusulkan adanya
sebuah mekanisme pemisahan reproduksi, karena bentuk larva dengan ciri-ciri tahap tengah
belum ditemukan. Larva belut Amerika yang kecil dan yang baru menetas ditemukan di
pertengahan Februari sampai April dan larva belut Eropa kecil ditemukan di akhir Februari
sampai Oktober. Sebagian besar dari populasi mungkin dipindahkan ke arah barat laut dalam
Arus Antilles dan memasuki Gulf Stream di utara Selat-Selat Florida di bulan April. Di bulan
Mei, leptocephali belut Amerika ditemukan dalam jumlah banyak di Gulf Stream berlawanan
Cape Hatteras dan setelah itu, dan di bulan Juli dan Agustus biasa ditemukan di antara Cape
Hatteras dan Tanjakan Newfoundland di tenggara. Dari Agustus sampai November larva
biasanya berkumpul di perairan tanjakan, di pesisir Gulf Stream, selatan Cape Hatteras.
Tampaknya memungkinkan bagi larva untuk aktif bermigrasi ke barat keluar dari Gulf
Stream, dimana setelahnya mereka akan dibawa secara pasif dalam perairan tanjakan.
22 Dinamika Ekosistem Laut
Powles dan Warlen (1997) melaporkan bahwa larva yang tiba di musim dingin di
muara-muara Carolina Utara (Amerika Serikat) rata-rata adalah berumur 150 hari dan yang di
New Brunswick (Kanada) berumur 20 hari lebih panjang. Ini konsisten dengan larva yang
telah menetas di Laut Sargasso di musim panas sebelumnya. Belut Eropa berlanjut ke timur
di Arus Atlantik Utara, tetapi waktu mereka untuk mencapai muara di Eropa belum
ditentukan secara definitif. Schmidt (1922) memperkirakan periode ini lamanya sekitar 2,5
tahun, tetapi Boëtius dan Harding (1985) menyimpulkan bahwa belut Eropa mungkin dapat
tumbuh menjadi ukuran yang sesuai untuk metamorfosa dalam periode sethaun lebih sedikit.
Perkiraan Schmidt dipengaruhi larva ukuran tengah yang dapat ditemukan di Atlantik Tengah
di sepanjang tahun. Tampaknya mungkin bahwa sebagian proporsi larva yang bergerak di
Gulf Stream dan Arus Atlantik Utara berpindah ke aliran balik yang mengarah ke Atlantik
Tengah (lihat Gambar 8.08). Di sini, kondisi makan adalah buruk dan pertumbuhan mereka
terhambat. Bahkan, mereka mungkin tidak akan pernah mencapai pesisir Eropa. Yang
berhasil mengkolonisasi sungai Eropa mungkin saja belut yang bergerak di arus utama dan
menyelesaikan pergerakan dalam waktu setahun lebih sedikit.
Untuk melengkapi gambaran pikiran kita tentang cara belut menggunakan arus utama
di Atlantik Utara, dapat diperkirakan bahwa belut dewasa yang kembali akan bergerak ke
Barat memakai jalur subtropis, memakai Arus Khatulistiwa Utara dan Arus Canary secara
maksimal. Dengan cara ini, umur hidup mereka akan teradaptasi secara elegan terhadap
pusaran Atlantik Utara, dimana kelompok larva yang berhasil akn bergerak di arus pinggiran
barat dan Atlantik Utara, sedangkan migrasi dewasa yang berkembang biak mengikuti aliran
balik. Cerita ini adalah indikasi bagaimana peningkatan pengertian kita terhadap oseanografi
fisik Atlantik Utara telah menerangkan biologi ikan-ikan luar biasa ini. Sekarang diketahui
bahwa dalam cara yang analogis, belut Jepang Anguilla japonica berkembang biak di tempat
di Arus Khatulistiwa Utara sebelah barat Kepulauan Mariana. Dari sana belut-belut ini
bergerak dalam Arus Kuroshio, yang mengembalikan mereka ke habitat kecil mereka di
Jepang (Tsukamoto 1992).
2.3 Pusaran Biologi Dan Keterkaitannya Dengan Arus Besar
Seperti yang telah kita ketahui arus di bagian utara dan selatan cenderung cepat ,
dalam dan lebih sempit, sehingga energy yang ditimbulkan pada bagian yang dilalui arus ini
juga semakin kecil. Arus ini juga cenderung berliku dengan demikian maka akan membentuk
pusaran arus. Salah satu jenis yang melekat pada arus perbatasan yaitu dinamakan frontal
eddies. Dari cincin yang terkait dengan gulf stream di barat laut atlantik dan arus kurosio di
barat laut pasifik, arus agulhas di selatan afrika, dan arus timur Australia di timur laut pasifik.
23 Dinamika Ekosistem Laut
2.3.1 Pusaran Depan Arus Teluk
Karena aliran di sebelah utara dari Miami, Florida, adalah sekitar 30 km dan lebar 300
meter dan memiliki aliran di lebih dari 25 Sv. Mengalir dekat dengan tepi landas kontinen
hingga mencapai tanjung Hatteras, dimana pada saat itu terdiri dari dua aliran arus dan
luasnya sekitar 50m dan sejauh 1000 m. Kecepatan permukaan berada dalam kisaran 2-5
knot dan Suhu 25-28 ° C. Hal ini dibatasi di sisi barat oleh perairan lereng benua dan landas
kontinen yang jauh lebih dingin dari Gulf Stream, dan di sisi timur perairan sedikit lebih
dingin dari Laut Sargasso dengan suhu kisaran 20-24 ° C.
Pembelokan gulf stream mengakibatkan titik tertentu pada landas kontinen terus
berubah. Pada jarak terjauh dibagian yang dangkal ditemukan frontal eddy diantara gulf
stream dan pantai (Yoder et al. 1981). Dari proses upwelling di bagian utara atlantik
merupakan proses terdalam dari gulf stream. Kesimpulannya bahwa dimanapun gulf stream
pembelokannya bergerak menjauh dari pantai, pada perairan terdalam gulf stream terbentuk.
Pembentukan struktur ini terjadi pada selatan dari tanjung hatteras yang terbentuk rata-rata
sekali dalam dua minggu. Hasil dari upwelling memperkaya nitrat diperkirakan bahwa
mekanisme ini diperkenalkan sekitar 55.000 ton nitrogen setiap tahun.
Upwelling ini disebabkan oleh gulf stream adalah mekanisme utama untuk
memperkaya nutrient dan merangsang produksi di landas kontinen sebelah tenggara amerika
serikat sebelah selatan dari tanjung hatteras. Pengayaan tersebut dapat menjelaskan mengapa
patahan lempeng selatan tanjung Hatteras adalah pusat penangkaran untuk Atlantic menhaden
Brevoortia Tiranus dan ikan biru Pomatomus saltatrix (Atkinson dan Targett 1983). Haney
(1986) menemukan bahwa shearwaters Puffinus gravis dan Calonectris Diomedea dan
stormy-petrel Oceanites oceanicus dan Oceanodroma castro yang paling melimpah di inti
dingin yang teraduk dari pusaran depan, sedangkan black-capped petrel Pterodroma hasitata
dan camar Sterna anaethetus yang paling melimpah di lapisan oligotrophic
hangat perairan pantai inti dingin. Arus teluk utara tanjung Hatteras bergerak menjauh dari
pantai dan daripada pusaran depan inti dingin kita menemukan bahwa pembentukan cincin
inti hangat di arus sisi yang menuju ke pantai (lihat Bagian 8.4.2).
Tranter et al. (1986) menunjukkan bahwa gangguan lereng-air terjadi di dekat
Sydney, Australia, dan bahwa mereka tampaknya terjadi ketika pusaran atau kelokan dari
arus Timur Australia datang dalam 90 km dari patahan lempeng. Mereka membuat
perbandingan dengan peristiwa upwelling yang terkait dengan batas barat arus teluk, tapi
menunjukkan bahwa mekanisme yang menghasilkan gangguan harus berbeda, karena
24 Dinamika Ekosistem Laut
lempeng benua dari bagian Australia jauh lebih sempit dan tidak mengizinkan pembentukan
pusaran depan inti dingin dari jenis ini ditemukan di lepas Florida dan Georgia.
2.3.2 Pembentukan Cincin Arus Teluk
Gulf stream mulai meninggalkan tepi landas kontinen dan mulai mengalir ke arah
timur. Setiap dua bulan atau berliku-liku memotong cincin yang berbeda, Coldcore cincin
terbentuk di sisi selatan dari Gulf Stream, dan cincin warm-core pada utara. Setelah bebas
dari Arus Teluk mereka cenderung bergerak dalam arah barat daya, lebih atau kurang lurus
dengan Gulf Stream, pada kecepatan sekitar 3-5 km d-1. Diagram menunjukkan bagaimana
Arus Teluk, dengan isopycnals yang miring ke atas untuk kiri, menimbulkan cincin hangat-
core dengan isopycnals yang miring ke atas ke arah perimeter. Panah menunjukkan aliran
Arus Teluk, aliran isopycnal, dan rotasi cincin hangat-core. Setelah Yentsch dan Phinney
(1985). Akhirnya, sebagian besar melakukan kontak dengan Arus Teluk dan diserap ke
dalamnya, meskipun beberapa tidak melakukan difusi ke dalam air sekitarnya.
2.3.3 Ekologi Cincin Inti Dingin
Dari prinsip-prinsip pertama akan terlihat bahwa cicin inti dingin memiliki potensi
untuk merangsang produksi biologis. Air berasal dari kemiringan landas kontinen dan
biasanya memiliki konsentrasi yang jauh lebih besar plankton, nekton, dan nutrisi dari Laut
Sargasso.Rotasi berlawanan arah jarum jam menyebabkan upwelling di pusat. Salah satu efek
penting adalah untuk membawa nutrisi yang ke zona eufotik.
Dalam studi penelitian yang rinci oleh Bob pada tahun 1977, karakteristik biologis
dari cincin berubah lebih cepat daripada karakteristik fisik. Pada bulan April permukaan
konsentrasi klorofil di pusat adalah sekitar 4 mg m-3 dibandingkan dengan kurang dari 0, l
mg m-3 dalam air Laut Sargasso, tetapi konsentrasi menurun yang disebabkan oleh beberapa
faktor antara April dan Agustus. Saat matahari memanaskan permukaan air terjadi pergeseran
untuk spesies yang lebih kecil dan keanekaragaman jenis yang lebih besar, sehingga
fitoplankton lebih banyak di Laut Sargasso. Pada bulan Agustus maksimum klorofil telah
pindah dari atas 20 m ke rata-rata kedalaman 80 m dan konsentrasi kurang dari 0,6 mg m-3.
Secara keseluruhan, diperkirakan bahwa produksi primer cincin inti dingin sekitar 50% lebih
tinggi dari itu di Laut Sargasso dan bahwa cincin ini menempati sekitar 10% dari wilayah
laut sugrasso pada satu waktu.
Pada cincin tersebut, biomassa zooplankton itu biasanya 1,3-1,8 kali lebih tinggi
daripada di sekitarnya Laut Sargasso. Seperti bisa diduga, komposisi jenis (disetidaknya
dalam cincin muda) adalah karakteristik dari perairan lereng. The pteropod Limacina inflata
dan berbagai ikan myctophid menjadi lebih berlimpah di cincin inti dingin . Zooplankton
25 Dinamika Ekosistem Laut
yang dibawa dari air dingin dari leLaut Sargasso di cincin inti dingin sering tidak
berkembang. Backus dan Craddock (1982) mempelajari ikan mesopelagic sepanjang transek
dari air lereng, melalui cincin inti dingin, dan ke dalam air Laut Sargasso.
Mereka menemukan bahwa spesies lereng-air cenderung menjadi lebih langka.
Secara umum tampaknya bahwa cincin inti dingin memiliki efek sementara
meningkatkan produksi utama dari Laut Sargasso, untuk keuntungan dari sejumlah Spesies
Laut Sargasso yang menyerang cincin dari atas. Spesies diperkenalkan dari air lereng
berkembang hanya untuk jangka waktu terbatas.
2.3.4 Ekologi Cincin Inti Hangat
Struktur internal cincin inti hangat adalah dalam banyak hal kebalikan dari yang dari
cincin cold-core. Sirkulasi searah jarum jam menyebabkan downwelling di pusat, sehingga
isoterm dan nutriclines mengalami depresi. Bagian luar cincin, wilayah-kecepatan tinggi,
terbentuk dari "dingin dinding" dari gulf stream , yang memiliki struktur bagian depan biasa
miring isopycnals Hal ini diharapkan bahwa akan ada transportasi air di sepanjang garis
kepadatan yang sama (pencampuran isopycnal; Woods 1977) dan bahwa proses ini akan
menyebabkan upwelling nutrisi dalam kecepatan tinggi daerah perifer.
Dengan analogi dengan apa yang diketahui tentang cincin inti dingin, mungkin
seharusnya bahwa cincin inti hangat, yang memiliki pusat-habis nutrisi air laut Sargasso,pada
awalnya secara biologis tidak produktif dan akan perlahan-lahan berevolusi. Bahkan, selama
umur cincin inti hangat, dari pembentukannya dari pembelokan gulf stream produktivitas
primer yang tampaknya tidak terlalu berbeda dari air lereng sekitarnya (Hitchcock et al 1985;.
Chapman dan Nof 1988). produktivitas adalah ditingkatkan dengan dua mekanisme. Salah
satunya adalah upwelling di bagian tepi. yang lainnya adalah pencampuran konvektif
disebabkan oleh pendinginan air permukaan sebagai bergerak cincin utara gulf stream.
Lapisan campuran dalam, memiliki batas-batas diskrit dan suhu seragam, disebut thermostad.
Di dalamnya, air yang kaya nutrisi dibawa ke permukaan, menghasilkan ledakan produksi
primer. Karena air di inti cincin memiliki rezim suhu yang berbeda dari kolom air, ada saat
ketika cincin inti hangat sedang mengalami nya "musim semi mekar" sementara sekitar
kolom perairan tidak. Namun, diyakini bahwa semua kompleks ini interaksi menyebabkan
cincin untuk memiliki produktivitas seumur hidup tidak jauh berbeda dari air rak sekitarnya.
Studi biologi cincin inti hangat yang berasal dari arus Kuroshio di lepas Jepang
cenderung memberikan hasil yang sama. Misalnya, Waku dan Furuya (1998) menemukan
bahwa produktivitas primer dalam cincin inti hangat hampir sama seperti dalam aliran dingin
di bagian luar, dengan bukti upwelling nutrisi dalam cincin. Chiang dan Taniguchi (2000)
26 Dinamika Ekosistem Laut
menemukan populasi padat fitoplankton di nutricline dalam cincin, mungkin didukung oleh
pencampuran ke atas nutrisi.
a) Mesozooplankton, ikan, dan mamalia di cincin inti hangat
Banyak spesies zooplankton yang teradveksi menjadi cincin inti hangat dari kolom air
disekitarnya (Roman et al. 1985), dan studi oseanografi fisika dengan menggunakan salinitas
sebagai konservatif properti menegaskan bahwa pertukaran lateral yang signifikan dari
pembentukan masa air (Olson 1986). Secara umum, sebuah cincin yang baru terbentuk
ditemukan memiliki biomassa mesozooplankton rendah di intinya, sesuai dengan asal-
usulnya dari Laut Sargasso, tapi dalam beberapa bulan sering ada biomassa setinggi atau
lebih tinggi daripada di kolom air.
Berbeda dengan semua perubahan ini, ikan mesopelagis dan siphonophore yang
karakteristiknya membentuk lapisan hamburan akustik dalam nonmigrasi di laut Sargasso
ditemukan ditangkap di thermostad cincin inti hangat dan bisa ditelusuri secara akustik
sepanjang kehidupan cincin itu (Conte et al. 1986). Ada bukti dari perubahan yang signifikan
dalam kelimpahan dan distribusi vertikal mereka tetap mendekati konstan selama beberapa
bulan meskipun perubahan pada suhu dan salinitas. Di sisi lain, studi akustik dalam cincin
inti hangat sistem Kuroshio menunjukkan suara yang kuat menyebar dari zooplankton dan
populasi ikan di dalam cincin dan sinyal akustik sangat jarang di luar itu (Aoki dan Inagaki
1992).
Ada beberapa laporan bahwa batas-batas timur arus teluk cincin inti hangat adalah
habitat pilihan untuk paus sperma (Grif fi n 1999). Paus makan cumi-cumi dan penulis
mengusulkan bahwa air yang tertahan di lereng selatan dan timur sisi cincin, bersama-sama
dengan kondisi upwelling lokal, menyediakan banyak makanan di habitat cumi-cumi, dan
begitu juga untuk Paus.
b) Interaksi cincin inti hangat dengan Lempeng Benua
Citra satelit menunjukkan bahwa tidak jarang cincin inti hangat untuk membuat
kontak dengan lempeng benua dan untuk volume besar air dingin untuk naik di sisi utara dan
diseret dari kolom air oleh gerakan rotasi. Ryan et al. (2001) menunjukkan untuk wilayah
Georges Bank bahwa gerakan kolom air di lepas pantai, disebabkan oleh cincin arus teluk,
didampingi oleh upwelling yang kuat dan pencampuran vertikal bergolak, yang pada
gilirannya menyebabkan peningkatan produktivitas fitoplankton.
Hal ini juga tampaknya mungkin bahwa di sisi barat atau selatan cincin pertimbangan
jumlah mampu air hangat yang disuntikkan ke kolom. Itu alami, oleh karena itu, bahwa
27 Dinamika Ekosistem Laut
ketika Markle et al. (1980) menemukan larva ikan tropis dan subtropis asal pada kolom
Scotian mereka harus menghubungkan kehadiran mereka kepada pergerakan cincin inti
hangat. Pengamatan serupa telah dibuat dilepas selatan New England.
Friedlander dan Smith (1983) mengidentifikasi adveksi air dilepas pantai oleh cincin
hangat inti. Terkandung dalam cincin yang tombak pasir berlimpah Ammodytes larva sp.
yang telah dilakukan dari kolom bersama dengan copepoda yang membentuk makanan
mereka. Idenya kemudian berkembang bahwa adveksi kuat massa kolom air pada saat larva
spesies komersial penting dari ikan yang hadir bisa memiliki efek yang merugikan pada
kekuatan kelas tahun spesies-spesies tersebut. Wroblewski dan Cheney (1984) dieksplorasi
cincin inti hangat di lepas pantai Nova Scotia dan menemukan bahwa larva dan remaja putih
hake Urophycis tenuis sedang dilakukan sebanyak 140 km arah laut dari patahan kolom.
Mereka berada di kondisi yang jauh lebih miskin dari spesies yang sama di lempeng benua
dan penulis berpikir bahwa mereka mewakili kerugian dari populasi sumber mereka. Cincin
yang menjadi bahan penelitian juga mengandung banyak larva ikan asal tropis dan subtropis
milik spesies yang sama dilaporkan sebagai imigran ke kolom Scotian oleh Markle et al.
(1980).
Sebuah studi pemodelan (Flierl dan Wroblewski 1985) menunjukkan bahwa pada saat
komersial larva ikan penting terbawa oleh sisa arus selatan barat sepanjang Scotian Shelf,
yang adveksi disebabkan oleh cincin hangat-core stasioner dapat menyebabkan penurunan
35-50% dalam kelimpahan, tergantung pada ukuran cincin, dan perlahan-lahan bergerak
cincin bisa, dalam keadaan tertentu, menghapus sebagian dari kelas tahun. Myers dan
Drinkwater (1989) berhubungan yang penginderaan jauh data tentang keberadaan cincin inti
hangat pada Scotian Shelf data pada kelimpahan larva dari 17 tanah saham ikan antara tahun
1973 dan 1986 untuk 15 dari saham-saham, meningkat kegiatan hangat-core dikaitkan
dengan perekrutan berkurang. Analisis serupa untuk pelagis saham tidak menunjukkan
hubungan tersebut. Di belahan bumi selatan, sebuah studi dari Agulhas Current cincin inti
hangat dikelilingi oleh air sub-Antartika (Dower dan Lucas 1993) menunjukkan bahwa
konsentrasi klorofil dan produktivitas primer yang lebih rendah dalam cincin daripada di luar
itu, dan proporsi yang lebih tinggi dari fitoplankton di dalam cincin itu kurang
dari 20 m dengan diameter. Temuan ini mirip dengan karakteristik Arus teluk cincin inti
hangat segera setelah itu telah terbentuk. Kelas tahun kekurangan ikan teri Engraulis
capensis diproduksi di sistem Benguela pada tahun 1989 dan 1990 dengan analisis dari perut
burung laut itu menunjukkan bahwa paling ditandai penurunan biomassa ikan teri terjadi pada
bulan Juni-Juli 1989 Itu mengatakan bahwa penghapusan larva dan ikan teri muda dari kolom
28 Dinamika Ekosistem Laut
air oleh cincin Agulhas merupakan faktor utama dalam depresi kelas tahun 1989 (Duncombe
Rae et al. 1990). Untuk meringkas hal ini: cincin inti dingin bertanggung jawab untuk
memperkenalkan spesies lereng air ke dalam gyres pusat, dan cincin inti hangat
memperkenalkan spesies tropis dan subtropis tidak hanya ke perairan lereng tapi bahkan ke
lempeng benua. Cincin inti dingin, ketika baru terbentuk, memiliki produktivitas yang jauh
lebih tinggi daripada gyres pusat, tetapi sebagai mereka menghangatkan lapisan permukaan
dan fauna air dingin mereka didorong lebih dalam dan lebih, produktivitas mereka jatuh ke
sesuatu yang dekat dengan produktivitas dari pilin sekitarnya. Cincin inti hangat memulai
hidup dengan inti air produktivitas rendah, tetapi mereka juga memiliki mekanisme untuk
menghasilkan upwelling air kaya nutrisi, terutama di dekat perimeter di zona kecepatan
tinggi. Stratifikasi sebagai akibat dari musim semi pemanasan sering menyebabkan tingkat
produksi primer dalam cincin lebih besar dibandingkan di dalam air lereng sekitarnya dan
pertumbuhan yang populasi zooplankton cepat. Selama kehidupan cincin inti hangat
produktivitasnya tampak kurang lebih sama dengan yang lereng air.
Ketika cincin inti hangat datang dalam kontak dengan lempeng benua, air dingin
mengadveksi kolom air dalam jumlah besar, dan pada saat-saat larva ikan planktonik yang
hadir dalam air gerakan ini menyebabkan berkurangnya kelangsungan hidup larva dan
kemudian berkurangnya perekrutan di stok induk. Di sisi lain dari cincin, air hangat sering
disuntikkan ke kolom dan merupakan sarana memperkenalkan indukan dan larva dari tropis
dan subtropis ke perairan kolom sedang.
2.4 Pusat Ekologi Gyres
Dalam bagian 8.3 kita membahas arua utama perairan yang relatif tenang yang
menempati daerah gyral pusat. Sekarang kita akan melihat air yang relatif tenang yang
menempati daerah gyral pusat. Semakin lama sangat tidak produktif “gurun biologis”telah
diubah dengan kombinasi data satelit dengan panjang deret waktu pengamatan di stasiun
tetap, dan transek berulang di seluruh cekungan.
2.4.1 Primary production in the subtropical gyres
Blackburn (1981) meninjau bukti yang menunjukkan bahwa gyres subtropis yang
bagian paling produktif dari laut. Produksi primer, diukur dengan 14C serapan, diyakini
kurang dari 0,1 g C m-2-d 1, dengan hasil bahwa biomassa baik fito dan zooplankton rendah,
air sangat jelas dengan zona eufotik memanjang sampai 75-150 m di kedalaman, dan tingkat
nitrat di permukaan berada di kisaran 0-1 umol L-1. Produktivitas yang rendah ini diduga
mencakup zooplankton dan ikan dalam kolom air. Pertimbangan fakta-fakta ini menyebabkan
29 Dinamika Ekosistem Laut
deskripsi gyres subtropis sebagai " biological deserts”. Namun, pada tahun 1982, Fitzwater et
al. bukti yang dihasilkan bahwa pengukuran produktivitas primer bisa terpengaruh oleh
kontaminasi logam seperti besi dan logam lainnya dan peralatan eksperimen. temuan
berlimpah dikonfirmasi dan kita harus meragukan validitas pengukuran yang dilakukan
sebelum 1982 Dalam bagian berikut kita akan melihat bahwa perkiraan saat ini produktivitas
untuk gyres lebih tinggi daripada yang diperkirakan sebelumnya karena angka yang lebih
tinggi dihasilkan dari peningkatan teknik, termasuk penggunaan teknik-jejak logam bersih,
karena series lama di stasiun tetap mengizinkan pengukuran pada acara mesoscale sementara,
dan karena data satelit memungkinkan kita untuk menilai frekuensi dan intensitas Peristiwa
mesoscale.
Pandangan gyres utama sebagai dalam keadaan yang relatif stabil dengan rendah
tingkat produksi primer dan rasio f rendah pertama kali serius ditantang oleh jumlah
pengukuran yang berbeda diringkas dalam Eppley (1980). Penggunaan partikel counter untuk
mengukur perubahan volume partikel menyarankan bahwa fitoplankton di gyres subtropis
oligotrophic yang mereproduksi pada tingkat yang akan mengakibatkan tingkat produksi
diperkirakan urutan besarnya lebih besar dari sebelumnya memperkirakan. Pengukuran
dengan cara perangkap partikel tingkat tenggelamnya partikel keluar dari zona eufotik
ditafsirkan sebagai mencerminkan tingkat baru produksi, karena dalam kondisi mapan jumlah
tenggelam keluar harus diimbangi dengan produksi baru, bukan oleh produksi yang didaur
ulang. Dalam studi Ulasan, perangkap telah mengumpulkan rata-rata 68 mg C m-2 d-1. Jika
rasio f adalah 0,05, maka total produksi adalah 1.360 g C m-2-d 1, dan jika f = 0,10, jumlah
produksi 0.680 g C m-2 d-1. Membandingkan angka-angka ini dengan sebelumnya nilai yang
diterima dari <0,1 g C m-2-d 1, Eppley (1980) menyimpulkan bahwa ada order-of-besarnya
ketidakpastian tentang tingkat produksi primer yang besar di gyres laut.
Shulenberger dan Reid (1981) menggunakan pendekatan berskala lebih besar
daripada siapa pun. Mereka menunjukkan bahwa, di tempat terbuka pertengahan lintang
Pacific di musim panas, maksimum bawah permukaan oksigen ditemukan di mana ada nilai-
nilai hingga 120% kejenuhan. Maksimum ini terletak di bawah atau di dalam pycnocline, dan
tentu saja di bawah lapisan campuran hangat, yang mereka sebut sebagai topi kepadatan. Hal
ini biasanya terletak di atas maksimum klorofil tetapi di bawah maksimum produksi primer.
Nilai lebih dari 100% jenuh yang ditemukan di seluruh Pasifik Utara dan daerah nilai terbesar
berpusat pada 40 ° N 160 ° W. Para penulis berpendapat bahwa kejenuhan oksigen ini
terakumulasi di musim panas sebagai hasil fotosintesis, dan dicegah dari menyeimbangkan
dengan atmosfer. Equilibrium terjadi di musim dingin ketika lapisan campuran memperdalam
30 Dinamika Ekosistem Laut
dan air jenuh yang beredar di lapisan campuran. membiarkan 120 hari untuk kelebihan
oksigen musim panas, mereka menghitung bahwa, pada minimum, laju fotosintesis harus
lebih besar dari tingkat diindikasikanoleh 14C incubations.
2.4.2 Secondary production in the subtropical gyres
(a) Zooplankton
Sekarang cukup jelas bahwa komponen terbesar dari zooplankton di
oligotrophic perairan adalah microzooplankton yang memakan fitoplankton sangat
kecil seperti Prochlorococcus dan Synechococcus. Ketika pencampuran musim dingin
atau frontal eddy membawa nitrat segar memasuki perairan, sel-sel yang lebih besar
seperti diatom menjadi lebih berlimpah, dan setelah mesozooplankton waktu seperti
copepoda juga berkembang biak. Perkiraan kapal dari tingkat penggembalaan
copepoda, mengungkapkan bahwa copepoda di gyres subtropis bertanggung jawab
untuk menghapus kurang dari 3% dari total klorofil tegakan dan kurang dari 10% dari
total produksi primer sehari-hari.
(b) Ikan
Di zona eufotik (0-100 m) ditemukan predator perenang cepat seperti tuna,
tagihan-ikan, dan ikan todak. Sebagian besar dari mereka berkembang biak di perairan
tropis tetapi membuat kunjungan besar ke gyres subtropis. Misalnya, tuna sirip biru
Thunnus thynnus berkembang biak di daerah Karibia, dan ikan ukuran sedang
bermigrasi ke utara di musim panas sejauh lintang Cape Cod, tetapi besar, ikan yang
lebih tua mungkin bermigrasi sejauh Newfoundland atau menyeberangi Atlantik dan
menghabiskan musim panas di perairan Norwegia. Predator besar memakan varietas
ikan yang lebih kecil, pada cumi-cumi, dan krustasea pada yang lebih besar seperti
euphausiida. Zona dari 200 m dengan kedalaman 1000 m disebut "zona mesopelagic."
Dari penelitian akustik kita tahu bahwa ada "dalam lapisan hamburan" disebabkan
oleh ikan kecil (sebagian besar <10 cm) dan invertebrata besar. Banyak hewan-hewan
inibermigrasi ke zona eufotik untuk memberi makan pada malam hari. Lapisan ini
lebih atau kurang terus-menerus sepanjang jalan di cekungan laut besar.
31 Dinamika Ekosistem Laut
2.5 Subarctic Gyres
Utara dari gyres subtropis anticyclonic pada bagian utama dalam kedua Atlantik dan
Pasifik lebih kecil, gyres subarctic siklon.Parsons dan Lalli (1988) menganalisis data dari
stasiun cuaca laut P (di Pasifik) dan B, I, dan J (di Atlantik), bersama dengan data dari
program Plankton Perekam berkelanjutan (Colebrook 1979) (lihat Bab 9), untuk mensintesis
pandangan komparatif plankton ekologi di bagian utara dari dua cekungan laut
besar. Analisis ini dilakukan sebelum penemuan keterbatasan besi dalam hal ini dan bagian
lain dari laut dunia (Martin dan Fitzwater 1988) tetapi pengamatan dan kesimpulan masih
berlaku.
Dinamika musim semi yang mekar di perairan beriklim sedang, menggunakan bahan
dari Samudera Atlantik. Sekarang kita akan melihat bahwa tampaknya ada perbedaan
sistematis dalam dinamika yang mekar antara Atlantik dan Pasifik cekungan. Data primer-
produksi menunjukkan bahwa pada stasiun cuaca laut I (OWSI) di Atlantik, kedatangan
musim semi yang mekar pada bulan April ditandai dengan peningkatan tajam dalam
produktivitas primer dari sekitar 20 sampai lebih dari 300 mg C m-2 d-1 , sementara pada
OWSP di Pasifik ada peningkatan lambat dalam produktivitas antara Januari dan Juli, lebih
dari tentang berbagai nilai yang sama. Pola perubahan biomassa juga berbeda dalam dua
jenis. Di Atlantik perubahan biomassa fitoplankton oleh urutan besarnya antara musim dingin
dan musim panas, sementara di Pasifik hanya ganda selama periode yang sama. Perbedaan
antara dua cekungan ini memiliki asal-usul mereka di kedalaman musim dingin yang berbeda
dari lapisan campuran. Di Atlantik Utara itu lebih besar dari 200 m, sedangkan di Pasifik
Utara itu adalah sekitar 100 m. (Perbedaan ini, pada gilirannya, dapat dijelaskan dalam hal
siklus hidrologi global) Akibatnya, fitoplankton di Pasifik yang terkena rezim cahaya lebih
menguntungkan selama musim dingin dan mampu mempertahankan tingkat moderat
biomassa dan produksi. Sekitar 80% dari biomassa ini dalam bentuk kecil (<20 m) sel. Sel-
sel ini dimakan oleh protozoa, yang pada gilirannya dimangsa oleh dua atau tiga spesies
umum dari copepoda - Neocalanus plumchrus,Neocalanus cristatus, dan Calanus pacificus -
yang relatif besar dan hanya memiliki satu generasi per tahun. Oleh karena itu, tingkat
sederhana baik fitoplankton dan zooplankton biomassa dipertahankan melalui musim dingin
Pasifik Utara. Ketika permukaan air hangat di musim semi dan lapisan campuran menjadi
dangkal, merumput zooplankton hampir terus berpacu dengan peningkatan produktivitas
fitoplankton, sehingga biomassa fitoplankton meningkat secara perlahan.
32 Dinamika Ekosistem Laut
a. Atlantik Utara subarctic
Di Atlantik Utara, sebaliknya, lapisan kedalaman campuran cukup besar bahwa produksi
fitoplankton hampir berhenti selama musim dingin. seperti Copepoda yang lebih
dominan, Calanus finmarchicus, juga disesuaikan dengan periode kelaparan yang dimiliki
pada musim dingin, tungau copepodites hidup di air dingin lebih dari 300 m dalam. Ketika
musim semi mulai mekar diatom di permukaan perairan ada di awal penggembalaan
zooplankton. Biomassa fitoplankton meningkat ke tingkat yang lebih tinggi, dan sebagian
besar mungkin tenggelam tanpa merumput di plankton. Kemudian, antara April dan
Juni, Calanus finmarchicuscopepodites naik ke lapisan permukaan, mereka menyelesaikan
pertumbuhan mereka, dan mulai berkembang biak. Di kebanyakan tempat calanoids ini,
lengkap beberapa generasi berturut-turut. Produksi denyutan zooplankton jauh lebih sempit
atau kecil di Atlantik daripada di Pasifik.
Terlepas dari perbedaan-perbedaan ekologi, dua daerah tersebut tampaknya
memilikitotal tingkat produksi yang sama dari fitoplankton dan mesozooplankton, dan
tentang populasi yang sama dari predator (misalnya, euphausiida, ubur-ubur, chaetognaths,
myctophids, cumi-cumi). Diperkirakan bahwa biomassa yang lebih konstan,seperti plankton
dalam sistem Pacific dapat mendukung sejumlah besar produksi ikan pelagis (seperti,ikan
salmon) sementara tenggelamnya diatom mekar di Atlantik dapat mendukung produksi ikan
bentik yang lebih besar.
Dalam perjalanan program Atlantic Meridional Transect, rincian biomassa plankton,
komposisi ukuran, dan produksi di Atlantik Utara pilin subarctic dicatat. Maranon et
al. (2001) mencatat bahwa pada musim panas fase oligotrophic picophytoplankton sekitar
56% dari fiksasi karbon dan lebih70% dari biomassa autotrophic. Sel besar (> 2 m)
mendominasi selama periode mekar musim semi, tetapi picophytoplankton selalu hadir dan
memberikan kontribusi untuk produksi yang sebanding dengan biomassa mereka. Atlantik
Utara subarctic gyres memiliki biovolumes lebih besar dari plankton, daripada subtropis
gyres di selatan. Meningkatnya proporsi mesozooplankton sepanjang transek ditunjukkan
dengan munculnya pola diurnal yang kuat dari biomassa di perairan permukaan. Transek,
pada sampel Mei, juga menunjukkan bahwa diameter rata-rata dari organisme jauh lebih
rendah daripada di pilin subtropis. Ini merupakan konsekuensi dari transisi Atlantik Utara dan
komunitas mekar diatom ke komunitas musim panas picoplankton dan grazers kecil.
33 Dinamika Ekosistem Laut
b. Alaska gyre
Alaska gyre terletak di Teluk Alaska dan meluas ke barat ke dekat dateline. Pada saat
ini di sisi selatan ke arah timur-mengalir Subarctic (atau Pasifik Utara) dengan kecepatan
sekitar 10 cm s-1. Di bagian utara dan barat cukup kuat (> 30 cm s-1), seperti barat daya yang
mengalir ke Alaska Stream, sepanjang lereng benua Alaska dengan Kedua arus yang terus
menerus ke dasar laut. Arus Subarctic bifurkasio di bagian timur Pasifik Utara, menuju ke
utara untuk membentuk Alaska dan ke selatan untuk berkontribusi pada arus California . Di
tengah
Alaskan gyre ada upwelling musim dingin dengan kecepatan rata-rata 7 × 10-5 cm s-1
(6 cm d-1). Sistem ini sangat dipengaruhi, terutama di musim dingin, dengan sirkulasi
atmosfer di Aleutain yang rendah. Ketika sirkulasi tersebut rendah maka, transportasi utara di
Alaska sekarang dapat mendominasi transportasi ke selatan di California Current.
Kami melihat dalam Bagian 8.3.3 dimana Alaska gyre adalah habitat untuk saham
utama ikan salmon selama fase laut- dapat pergi dari kehidupan mereka. Variabilitas antar-
dekade dalam sifat pilin dikaitkan dengan perubahan besar dalam stok ikan, yang akan
dibahas dalam Bab 9. Sementara itu, Harrison et al . (1999) mengkaji fisika, kimia, dan
biologi dari gyre ini. Interpretasi data berbeda dari Parsons dan Lalli (1988), karena mereka
menunjukkan, penemuan penting dari keterbatasan besi untuk besarnya fitoplankton
(terutama diatom). oleh Martin dan Fitzwater (1988) secara dramatis mengubah pandangan
kita tentang Faktor mengendalikan produktivitas primer dari Stasiun P . Sekarang jelas
bahwa, subarctic Pasifik Utara adalah salah satu dari tiga tinggi nitrat, rendah klorofil
(HNLC) wilayah utama dunia.
Alaska gyre telah menjenuhkan kondisi nitrat di permukaan air sepanjang tahun, sekitar
16 pM di musim dingin dan sekitar 8 pM di musim panas. Biomassa fitoplankton rendah
(klorofil biasanya <0,5 mg m-3) dan didominasi oleh sel-sel kecil (<5 m). Produktivitas
primer sekarang diyakini berada di kisaran 140-215 g C m-2 y-1. Seperti di daerah besi-
terbatas lainnya, diperkirakan bahwa sel-sel kecil daerah besi tidak terbatas, tetapi
kelimpahan mereka dikendalikan oleh micrograzers. Pengamatan satelit menunjukkan
kejadian episodik biomassa fitoplankton tinggi, yang mungkin timbul dari deposisi debu yang
kaya zat besi tertiup dari Asia. Pemanfaatan nitrogen oleh fitoplankton di Stasiun P berasal
55% dari amonia yang didaur ulang, 24% dari urea, dan 21% dari upwelled nitrat.
34 Dinamika Ekosistem Laut
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Bahwa sirkulasi laut terkait erat dengan sirkulasi atmosfer. Hanya perbedannya pada
pemanasan matahari antara lintang rendah dan tinggi, hubungannya dengan rotasi
bumi yang menyebabkan angina barat dan angin perdagangan yang mendorong setiap
gyres subtropis utama anticyclonic.
Gyres Anticyclonis dapat dikelompokkan secara permanen (meskipun dengan
perubahan musiman dalam ketebalan lapisan campuran) dan air di permukaan
memiliki tingkat nutrisi yang rata-rata rendah.
Gyres subartic memiliki periode stratifikasi pencampuran musim panas dan musim
dingin, sehingga ada suntikan musiman nutrisi untuk memasuki perairan. Di Atlantik
Utara tampaknya fitoplankton tumbuh, karena terjadi ketika populasi zooplankton di
perairan permukaan berada pada tingkat yang rendah, sehingga banyak dari biomassa
plankton tenggelam tanpa menyerempet.
Di Pasifik, di sisi lain, kedalaman pencampuran musim dingin lebih terbatas, dan sel-
sel fitoplankton kecil mampu mempertahankan tingkat produksi primer yang
sederhana sepanjang musim dingin, meskipun fitoplankton yang lebih besar terbatas.
Kondisi ini mendukung populasi zooplankton, ketika musim semi mekar dimulai,
mereka mampu untuk mengimbangi pertumbuhan fitoplankton dan mencegah
akumulasi biomassa. Oleh karena itu, produksi biologis di Pasifik Utara tampaknya
kurang kuat berdenyut daripada di Atlantik.
Sementara gyres laut utama dan formasi cincin yang terkait juga diakui dan telah
dipelajari secara ekstensif, sekarang diyakini bahwa pusaran dapat menembus semua
bagian dari lautan.
Dengan menggunakan seri lama melalui pengamatan yang dekat dengan pulau
Bermuda dan Hawaii, dalam hubungannya dengan pengamatan distribusi satellite dan
kelimpahan pusaran siklon, telah menunjukkan bahwa fitur mesoscale sangat
meningkatkan produktivitas subtropics gyres.
35 Dinamika Ekosistem Laut
3.2 Saran
Mahasiswa harus mampu memahami tentang arus di laut dengan mengetahui apa saja
unsure biologi yang terdapat pada putaran arus gyres, eddies, dan rings. Sehingga diharapkan
makalah ini bermanfaat guna menambah kemampuan tentang marine.
36 Dinamika Ekosistem Laut
Daftar Pustaka
Fitriani, Riesni. 2011. Perambatan Gelombang Rossby di Perairan Samudera Hindia
Menggunakan Metode Wavelet. Skripsi : Bogor
Mann, K.H and Lazier, J.R.N. 2006. Dinamics of Marine Ecosystems. Blackwell : Canada
37 Dinamika Ekosistem Laut