makalah ekosistem hutan dan pantai

22
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada. Istilah ekosistem pertama kali di kemukakan oleh Tansley (1935). Ia mengemukakan bahwa hubungan timbal balik antara komponen biotik (tumbuhan, hewan, manusia, mikroba) dengan komponen abiotik (cahaya, udara, air, tanah dsb) dialam. Berdasarkan proses terbantuknya ekosistem dibedakan atas ekosistem buatan dan ekosistem alami.Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secarah alamiah tanpa campur tangan manusia contohnya, rawa, sungai dan laut. Sedangkan ekosistem buatan adalah ekosistem yang terjadi dengan campur tangan 1

Upload: nayla-husna-salsabila

Post on 01-Dec-2015

1.124 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

Makalah yang berisikan pengetahuan tentang ekosistem huran dan ekosistem pantai

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Ekosistem Hutan dan Pantai

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan

timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh

antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.

Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang

melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga

aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus

materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua

energi yang ada.

Istilah ekosistem pertama kali di kemukakan oleh Tansley (1935). Ia

mengemukakan bahwa hubungan timbal balik antara komponen biotik (tumbuhan,

hewan, manusia, mikroba) dengan komponen abiotik (cahaya, udara, air, tanah

dsb) dialam. Berdasarkan proses terbantuknya ekosistem dibedakan atas ekosistem

buatan dan ekosistem alami.Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk

secarah alamiah tanpa campur tangan manusia contohnya, rawa, sungai dan laut.

Sedangkan ekosistem buatan adalah ekosistem yang terjadi dengan campur tangan

manusia, contohnya, ekosistem sawah. Ekosistem kebun, waduk dan aquarium.

2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan beberapa hal yang

menjadi pembahasan pada makalah ini, yaitu pembahasan tentang ekosistem,

dalam hal ini penulis membahas mengenai ekosistem hutan, pantai, dan ekosistem

sungai.

3. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar menambah wawasan

dan pengetahuan kita tentang suatu ekosistem, khususnya ekosistem hutan, pantai,

dan ekosistem sungai..

1

Page 2: Makalah Ekosistem Hutan dan Pantai

BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN EKOSISTEM

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan

timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh

antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.

Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang

melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga

aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus

materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua

energi yang ada.

Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama

dengan lingkungan fisik sebagai suatu system. Organisme akan beradaptasi

dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan

fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu:

"organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik

menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk

kehidupan". Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer

dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain dalam tata

surya.

2. EKOSISTEM HUTAN

Ekosistem hutan adalah hubungan antara kumpulan beberapa populasi baik

itu binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup dalan lapisan dan dipermukaan

tanah dan terletak pada suatu kawasan serta membentuk suatu kesatuan ekosistem

yang berada dalam keseimbangan yang dinamis yang mengadakan interaksi baik

secara langsung maupun tidak langsung dengan lingkungannya dan antara yang

satu dan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.

1) Komponen yang Ada dalam Ekosistem Hutan

2

Page 3: Makalah Ekosistem Hutan dan Pantai

Ekosistem tersusun atas komponen hidup ( biotik ) dan komponen tidak

hidup (abiotik)

A. Komponen Biotik

Komponen ini meliputi semua janis mahkuk hidup, seperti manusia,

hewan, tumbuhan dan mikroorganisme. Berdasarkan peranannya dapat

dibedakan menjadi 3 golongan sebagai berikut :

a. Produsen

Produsen juga dikenal sebagai organisme autotrof, yaitu organisme

yang mampu membuat makanan sendiri dengan mensintesis bahan

anorganik maupun bahan organik sederhana dengan bantuan eneri

matahari melalui proses fotosintesis. Contohnya : Tumbuhan hijau

b. Konsumen

Konsumen juga dikenal sebagai organisme heterotof, yaitu organisme

yang tidak dapat mensintesis makanannya sendiri. Organisme ini

memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan

makanan tersebut disediakan oleh organisme lain. Berdasarkan

makanannya konsumen dibedakan seperti berikut :

- Hebivora ( pemakan tumbuhan ); misalnya kambing, sapi dan

kerbau

- Karnivora ( pemakan daging); misalnya srigala, harimau dan singa

- Omnivora ( pemakan tumbuhan dan daging);misalnya ayam,

tikus, kera, dan manusia.

c. Pengurai (dekomposer)

Organisme ini merombak dan menguraikan bahan organik dari

organisme mati (bahan organik kompleks). Kemudian organisme ini

menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-

bahan sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen.

Contoh organisme yang termasuk pengurai adalah jamur dan bakteri.

B. Komponen Abiotik

Komponen abiotik meliputi komponen tidak hidup sebagai berikut :

a. Tanah, merupakan tempat hidup bagi organisme.

b. Air, sangat berperan penting dan berpengaruh terhadap ekositem.

c. Suhu, berpengaruh terhadap ekosistem.

3

Page 4: Makalah Ekosistem Hutan dan Pantai

d. Kelembapan, berpengaruh terhadap kecepatan penguapan air dari

pemukaan tubuh organism

e. Angin, berperan dalam penyebarab biji dan spora serta berpengaruh

terhadap kelembapan

f. Ph (derajat keasaman tanah atau air), berpengaruh terhadap distribusi

tumbuhan dalam tanah dan dalam air tawar.

g. Cahaya matahari, dapat mempengaruhi ekosistem.

h. Ketinggian, dapat5 menentuka jenis organisme yang hidup ditempat

tersebut.

i. Garis lintang, secara tidak langsung menyebabkan pebedaan

distribusi organisme di permukaan bumi.

2) Jenis- jenis Ekosistem Hutan

Secara garis besar yang termasuk di dalam ekosistem hutan dibagi

menjadi 3 yaitu ekosistem hutan jarum, ekositem hutan gugur daun dan

ekosistem hutan hujan tropis.

A. Ekosistem Pohon Jarum

Hutan ini disebut hutan pohon jarum karena biji-bijinya diproduksi di

dalam cone atau kerucut. Kita bisa menemukan hutan cemara, cedar,

larch dan pinus yang luas diwilayah yang bersuhu dingin dan keras

dengan musim panas yang singkat dan curah hujan yang rendah.

Contoh : Dibagian utara amerika, eropa, asia dan wilayah-wilayah

pegunungan.

B. Hutan Gugur Daun

Kata gugur daun menggambarkan pohon-pohon yang menggugurkan

daunnya setahun sekali. Pohon-pohon ini merupakan tumbuhan berbunga

yang biasanya berbunga setahun sekali pada musim semi. Hutan gugur

daun bisa ditemukan diwilayah-wilayah dengan suhu sedang dengan

curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Kebanyakan wilayah eropa, asia

bagian timur dan amerika bagian timur pernah mempunyai hutan pohon

gugur daun seperti : ekosistem beech ( pohon berkulit halus berwarna

abu-abu), mapel dan pohon ash. Hutan gugur daun mempunyai daun yang

lebar dan besar untuk menyerap banyak sinar matahari untuk

berfotositesis. Daun-daunnya berguguran sebelum musim dingin,

4

Page 5: Makalah Ekosistem Hutan dan Pantai

sebelum angin kencang dan hawa dingin merusaknya. Setiap pohon

menyediakan ruamah dan makanan bagi komunitas satwa liar besar.

Tanah subur dengan banyak sinar matahari memungkinkan beragam jenis

tumbuhan untuk tumbuh.

Tumbuh-tumbuhan ini menyediakan makanan untuk kehidupan binatang.

Daun-daun yang berguguran setiap tahu dan sekumpulan pengurai

membuat tanah kaya akan humus, nitrat dan mineral. Kegiatan binatang

dimusim dingin lebih banyak dibandingkan di hutan pohon jarum tetapi

kehidupan masih jauh lebih banyak pada musim semi dan musim panas

yang hangat dan cerah. Dikedua musim ini terdapat banyak kehidupan

tumbuhan, serangga, burung dan mamalia.

C. Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan tropis yang besar membentang mengelilingi ekuator dan

menutupi sebagian besar wilayah amerika tengah , amerika selatan ,

afrika tengah , asia tenggara, dan australia utara. Hutan ini merupakan

ekosistem dunia yang paling kompleks yang mengandung sumber

kekayaan.hutan hujan ini berkembang di wilayah-wilayah yang selalu

bercurah hujan dan bersuhu tinggi. Hutan hujan terbesar di dunia adalah

hutan amazon di Brasil.

Semua hutan hujan mempunyai susunan yang sama yaitu lima lapisan

utama, setiap lapisan mempunyai kehidupan tumbuhan dan binatang

sendiri.

a) Lapisan atas kanopi

Lapisan ini terdiri atas beberapa pohon tertinggi yang ketinggiannya

mencapai 9,144 m sampai 15,24 m diatas rata-rata tinggi pepohonan

di bawahnya. Dari tempat ini, terdapat eleng jambul dan burung

pemangsa lainnya mengawasi binatang-binatang yang akan dimangsa.

b) Lapisan kanopi

Ketinggian pohon mencapai 30,48 m sampai 39,69 m dari tanah dan

beberapa di atasnya mempunyai ketebalan 9,144 m. Lapisan ini

merupakan atap yang selalu hijau yang terbentuk oleh gabungan

dedaunan dan cabang-cabang puncak pohon. Sebagian besar

5

Page 6: Makalah Ekosistem Hutan dan Pantai

tumbuhan dan binatang hutan terdapat di lapisan ini untuk

mendapatkan matahari yang berlimpah.

c) Lapisan bawah kanopi

Terdiri atas puncak-puncak pohon lebih kecil yang hanya

mendapatkan sedikit sinar matahari seperti : Palma dan pohon-pohon

muda yang berjuang tumbuh. Lapisan ini lebih tipis dibandingkan

dengan lapisan kanopi dan mempunyai komunitas kehidupan

tumbuhan dan binatang sendiri.

d) Lapisan semak

Terdiri dari belukar dan pohon-pohon kecil. Lapisan ini bergantung

pada sinar matahari yang menembus lapisan atas jika tidak ada sinar

matahari yang mencapai lapisan ini, maka lapisan ini akan tipis atau

jarang.

e) Lapisan bawah

Pakis dan rerumputan membentuk lapisan di permukaan tanah.

Binatang yang tinggal di lapisan ini adalah tapir dan beragam

serangga.

3. EKOSISTEM PANTAI

Daerah pantai merupakan daerah perbatasan antara ekosistem laut dan

ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut. Ekosistem pantai dipengaruhi oleh

siklus harian pasang surut laut.

6

Page 7: Makalah Ekosistem Hutan dan Pantai

Karena hempasan gelombang dan hembusan angin maka pasir dari pantai

membentuk gundukan ke arah darat. Setelah gundukan pasir itu biasanya terdapat

hutan yang dinamakan hutan pantai.

Di daerah pasang surut sendiri dapat terbentak hutan, yaitu hutan bakau.

Hutan bakau biasanya sangat sukar ditempuh manusia karena banyaknya akar dan

dasarnya terdiri atas lumpur. Bila tanah di daerah pasang surut berlumpur, maka

kawasan ini berupa hutan bakau yang memiliki akar napas. Akar napas merupakan

adaptasi tumbuhan di daerah berlumpur yang kurang oksigen. Selain berfungsi

untuk mengambil oksigen, akar ini juga dapat digunakan sebagai penahan dari

pasang surut gelombang. Yang termasuk tumbuhan di hutan bakau antara lain

Nypa, Acathus, Rhizophora, dan Cerbera. Jika tanah pasang surut tidak terlalu

basah, pohon yang sering tumbuh adalah: Heriticra, Lumnitzera, Acgicras, dan

Cylocarpus.

Tumbuhan pada hutan pantai cukup beragam. Tumbuhan tersebut

bergerombol membentuk unit-unit tertentu sesuai dengan habitatnya. Suatu unit

vegetasi yang terbentuk karena habitatnya disebut formasi. Setiap formasi diberi

nama sesuai dengan spesies tumbuhan yang paling dominan. Organisme yang

hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di

substrat keras.

1) Berdasarkan tempatnya/daerahnya, ekosistem hutan pantai dapat

dibedakan menjadi, yaitu :

A. Daerah Atas

Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah

ini dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang

menjadi konsumsi bagi kepiting dan burung pantai.

B. Daerah Tengah Pantai

Daerah tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah.

Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis,kerang,

siput herbivora dan karnivora, kepiting, landak laut, bintang laut, dan

ikan-ikan kecil.

C. Daerah pantai terdalam

Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut. Daerah

ini dihuni oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput laut.      

7

Page 8: Makalah Ekosistem Hutan dan Pantai

2) Berdasarkan susunan vegetasinya, ekosistem hutan pantai dapat

dibedakan menjadi 2, yaitu formasi Pres-Caprae dan formasi

Baringtonia

A. Formasi Pres-Caprae

Pada formasi ini, tumbuhan yang dominan adalah Ipomeea pres-caprae,

tumbuhan lainnya adalah Vigna, Spinifex littoreus (rumput angin),

Canavalia maritime, Euphorbia atoto, Pandanus tectorius (pandan),

Crinum asiaticum (bakung), Scaevola frutescens (babakoan).

B. Formasi Baringtonia

Vegetasi dominan adalah pohon Baringtonia (butun), tumbuhan lainnya

adalah Callophylum inophylum (nyamplung), Erythrina, Hernandia,

Hibiscus tiliaceus (waru laut), Terminalia catapa (ketapang).

3) Ekosistem pantai batu

Ekosistem pantai batu terbentuk dari bongkahan-bongkahan batu granit

yang besar atau berupa batuan padas yang terbentuk dari proses konglomerasi

(berkumpul dan menyatunya) antara batu-batu kecil atau kerikil dengan tanah

liat dan kapur. Ekosistem tersebut biasanya didominasi vegetasi jenis

Sargassum atau Eucheuma. Ekosistem pantai berbatu dan berpasir memiliki

karakteristik minim hara, tanahnya berpori-pori besar dengan permeabilitas

tanah sangat baik, memiliki air tanah dangkal, selain itu letaknya yang

berdekatan dengan laut menyebabkan udaranya cukup lembab dan berkadar

garam tinggi. Tumbuhan berbiji yang hidup di daerah ini beradaptasi pada

habitat tanah berpasir, dengan porositas tinggi, berada pada ketinggian 1 - 10

m.dpl, dan dengan curah hujan yang rendah, dimana ditemukan 170 jenis

flora yang terbagi dalam 42 ordo dan 61 famili dan 135 genus. Ekosistem ini

dapat dijumpai di wilayah pesisir berbukit yang berdinding batu mulai dari

sepanjang pantai barat Sumatra, pantai selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara,

sampai pantai selatan Maluku.

4) Ekosistem pantai lumpur

Ekosistem pantai lumpur terbentuk dari pertemuan antara endapan

lumpur sungai dengan tumbuhannya adalah Tricemia, Skeratia, dan rumput

laut/Enhalus acoroides. Binatang-binatang ini memiliki nilai ekonomi yang

tinggi. . Apabila sungainya besar, lumpur tersebut membentang luas sampai

8

Page 9: Makalah Ekosistem Hutan dan Pantai

menjorok ke laut. Ekosistem pantai lumpur terdapat di muara yang disebut

sebagai monsun estuaria. Habitatnya berbagai jenis biota ikan gelodok.

Biasanya ekosistem pantai lumpur dapat kita jumpai di pantai-pantai pada

pulau cukup besar yang memiliki sungai-sungai lebar seperti di Pulau

Kalimantan, Irian Jaya, Sumatra, dan Jawa.

4. EKOSISTEM SUNGAI

Habitat air tawar menempati daerah yang relatif lebih kecil pada

permukaan bumi dibandingkan habitat air laut, tetapi bagi manusia kepentingan

jauh lebih berarti dibandingkan dengan luas daerahnya. Hal ini disebabkan karena:

1) Habitat air tawar merupakan sumber air yang paling praktis dan murah untuk

kepentingan domestik maupun industri.

2) Ekosistem air tawar menawarkan sisitem pembuangan yang memadai dan

paling murah (Odum, 1994).

Perairan mengalir mempunyai corak tertentu yang secara jelas

membedakan dari air tergenang walaupun keduanya merupakan habitat air. Satu

perbedaan mendasar antara danau dan sungai adalah bahwa danau terbentuk

karena cekungannya sudah ada dan air mengisi cekungan itu, tetapi danau itu

setiap saat dapat terisi oleh endapan sehingga menjadi tanah kering. Sebaliknya

sugai terjadi karena airnya sudah ada, sehingga air itulah yang membentuk dan

menyebabkan tetap adanya saluran selama masih terdapat air yang mengisinya

(Ewusie, 1990).

Ekosistem lotik/ sungai dibagi menjadi beberapa zona dimulai dengan zona

krenal (mata air) yang umumnya terdapat di daerah hulu. Zona krenal dibagi

9

Page 10: Makalah Ekosistem Hutan dan Pantai

menjadi rheokrenal, yaitu mata air yang berbentuk air terjun biasanya terdapat

pada tebing-tebing yang curam, limnokrenal, yaitu mata air yang membentuk

genangan air yang selanjutnya membentuk aliran sungai yang kecil dan

helokrenal, yaitu mata air yang membentuk rawa-rawa. Selanjutnya aliran dari

beberapa mata air akan membentuk aliran sungai di daerah pegunungan yang

disebut zona rithral, ditandai dengan relief sungai yang terjal. Zona rithral dibagi

menjadi tiga bagian, yaitu epirithral (bagian yang paling hulu), metarithral

(bagian tengah dari zona rithral), dan hyporithral (bagian paling akhir dari zona

rithral). Setelah melewati zona hyporithral, aliran sungai akan memasuki zona

potamal, yaitu aliran sungai pada daerah-daerah yang relatif lebih landai

dibandingkan dengan zona rithral. Zona potamal juga dibagi menjadi tiga bagian

yaitu epipotamal (bagian atas dari zona potamal), metapotamal (bagian tengah)

dan hypopotamal (akhir dari zona potamal) (Barus, 2004).

Ekositem Sungai adalah Komponen-komponen yang secara teratur

berinteraksi dan saling tergantung membentuk keseluruhan yang bersatu yaitu dari

tubuh perairan (satuan maksimum) sampai daerah pengaliran air (satuan

minimum).

Sungai merupakan salah satu tipe perairan umum yang penting. Beberapa

sektor dan sub sektor yang memanfaatkan daerah aliran sungai antara lain sektor

pertanian, industri, pekerjaan umum, transmigrasi, perikanan dan keperluan rumah

tangga penduduk. Dari segi perikanan perairan umum memegang peranan yang

sangat strategis, yaitu sebagai sumber mata pencaharian nelayan, sumber protein

hewani dan sumber pendapatan daerah. Untuk menjaga agar sektor perairan umum

dapat lestari dan berkesinambungan tentunya harus dikelola secara rasional.

Ikan merupakan biota air yang hidupnya sangat dipengaruhi oleh

perubahan perubahan yang berlangsung didalam perairan tersebut. Sumberdaya

perikanan disekitar perairan DAS sangat dipengarui oleh tekanan ekologis

disekitarnya, khususnya dari sektor pertanian dan industri. Adanya pengaruh yang

langsung dalam suatu perairan tentunya akan berakibat langsung terhadap

kehidupan ikan.

Ekosistem Daerah aliran sungai (DAS) adalah merupakan bagian dari

ekosistem hutan (darat) dan air (sungai) yang saling mempengaruhi satu sama

lainnya, mulai dari bagian hulu sampai bagian hilir dalam satu sistem DAS.

10

Page 11: Makalah Ekosistem Hutan dan Pantai

Pendekatan secara ecosystem dalam pembangunan diharapkan dapat mencegah

dampak sampingan (side effect) yang pada gilirannya merupakan beban yang

harus ditanggung oleh masyarakat.

Sungai yang merupakan bagian integral dalam satu sistem DAS adalah

salah satu dari sumberdaya alam yang bersifat mengalir (flowing resources),

sehingga pemanfaatan air di bagian hulu akan menghilangkan peluang di bagian

hilir (opportunity value), demikian halnya jika terjadi pencemaran dibagian hulu

akan menimbulkan biaya sosial di bagian hilir (externality effect) dan sebaliknya

jika dilaksanakan pelestarian di bagian hulu akan memberi manfaat di bagian hilir

dalam satu system daerah aliran sungai (DAS).

Berdasarkan istilah geologi, aliran sungai digolongkan menjadi 4 (empat)

stadia perkembangannya, yaitu : (1) stadia lahir, (2) stadia muda, (3) stadia

dewasa, dan (4) stadia umur tua. Pada stadia lahir keadaan sungai belum tererosi,

dimana pada stadia ini air tanah sangat berperan sehingga aliran sungai kadang-

kadang mengalir dan kadang-kadang tidak mengalir. Sungai pada stadia muda,

kondisinya masih didukung oleh aliran air tanah alirannya terus menerus,

sementara sungai pada stadia dewasa, kondisi air sungai umumnya lebih keruh dan

lebih dalam dibandingkan dengan sungai muda, memiliki daerah dataran banjir,

umumnya terdapat di lembah-lembah yang luas, disamping itu dasar aliran

tersusun oleh lumpur, liat, debu atau pasir. Sedangkan sungai pada stadia tua telah

hampir mencapai tingkat dasar geologinya, dimana selama banjir, dasar sungai tua

tergores dan bahan-bahan ini diendapkan pada daerah dataran banjir yang luas.

Sebagian besar wilayah Kalimantan Tengah, sumberdaya air yang utama adalah

berupa sungai-sungai yang besar dan terdapat di hampir seluruh kabupaten.

Sungai-sungai secara garis besar terbagi dalam beberapa Daerah Aliran

Sungai (DAS). Daerah Aliran Sungai (DAS) menurut definisinya adalah suatu

daerah yang dibatasi (dikelilingi) oleh garis ketinggian dimana setiap air yang

jatuh dipermukaan tanah akan dialirkan melalui satu outlet. Dengan demikian,

dalam suatu DAS ada tiga komponen yang berpengaruh terhadap mekanismenya,

yaitu :

a. Komponen masukan yang berupa curah hujan

b. Komponen output yang berupa debit aliran dan sedimen

c. Komponen proses yang berupa manusia, vegetasi, tanah, iklim dan topografi

11

Page 12: Makalah Ekosistem Hutan dan Pantai

Kualitas Daerah Aliran Sungai (DAS) disuatu wilayah setidaknya dapat

diamati dengan pendekatan 5 indikator, yaitu :

a. Indikator Kuantitas Air, yang dapat dilihat dari besarnya air limpasan

permukaan maupun debit air sungai

b. Indikator Kualitas Air, yang dapat dilihat dari kualitas air limpasan, air sungai

maupun air sumur warga

c. Indikator Perbandingan Debit Maksimum dan Debit Minimum, yang dapat

didekati dengan lamanya genangan dan tingginya banjir (genangan)

d. Indikator Muka Air Tanah, yang dapat didekati dengan pengeboran tanah

(untuk air tanah dangkal) dan pendugaan geolistrik (untuk air tanah dalam)

e. Indikator Curah Hujan, yang dapat didekati dengan menghitung tingginya

curah hujan pada daerah tangkapan.

Satu buah sungai berdasarkan gradien atau kemiringannya dibagi menjadi

dua bagian yaitu sungai (river) dan stream (Beaumont, 1985; Goldman and Horne,

1983; Wetzel, 2000). Stream biasanya bagian hulu sungai atau anak sungai

(tributary atau creek) ditandai oleh arusnya yang deras dan dasarnya yang terdiri

dari pasir kasar, kerikil (small gravel) sampai batuan besar (boulder) karena

berada pada daerah bukit dan gunung bergradien tinggi (Gordon, et al. 1992).

Sedang sungai (river) bagian pertengahan sampai hilir sungai yang ditandai oleh

arusnya yang lambat, berlekuk (meander) banyak dan dasarnya pasir halus sampai

lumpur (mud). Substrat sungai cenderung berubah karena kecepatan aliran air

yang tidak tetap (Suwignyo, 1996).

Secara alami fungsi sungai adalah sebagai penyalur atau pengering massa

air hujan yang jatuh di daratan untuk dibuang ke laut dalam siklus hidrologi.

Mekanisme alirannya berdasarkan prinsif gravitasi. Karenanya apabila alirannya

terganggu (tersumbat), maka massa airnya akan meluap akibatnya akan terjadi

banjir. Walaupun fungsi sungai sebagai pengalir air ke laut, hanya 1/3 saja yang

sampai ke laut, sisanya sebanyak 2/3 diuapkan kembali oleh daratan sebelum

sampai ke laut. Berdasarkan keberadaan airnya, sungai dibagi menjadi sungai

permanen (ada airnya sepanjang tahun); sungai intermiten (berair hanya musim

hujan dan mengering musim kemarau) dan sungai episodik (ada air hanya saat

hujan) (Suwignyo, 1996).

12

Page 13: Makalah Ekosistem Hutan dan Pantai

13

Page 14: Makalah Ekosistem Hutan dan Pantai

BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan

timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

Ekosistem hutan adalah hubungan antara kumpulan beberapa populasi baik

itu binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup dalan lapisan dan dipermukaan

tanah dan terletak pada suatu kawasan serta membentuk suatu kesatuan ekosistem

yang berada dalam keseimbangan yang dinamis yang mengadakan interaksi baik

secara langsung maupun tidak langsung dengan lingkungannya dan antara yang

satu dan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.

Daerah pantai merupakan daerah perbatasan antara ekosistem laut dan

ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut. Ekosistem pantai dipengaruhi oleh

siklus harian pasang surut laut. Tumbuhan pada hutan pantai cukup beragam.

Tumbuhan tersebut bergerombol membentuk unit-unit tertentu sesuai dengan

habitatnya. Organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga

dapat melekat erat di substrat keras.

Ekositem Sungai adalah komponen-komponen yang secara teratur

berinteraksi dan saling tergantung membentuk keseluruhan yang bersatu yaitu dari

tubuh perairan (satuan maksimum) sampai daerah pengaliran air (satuan

minimum).

Sungai merupakan salah satu tipe perairan umum yang penting. Beberapa

sektor dan sub sektor yang memanfaatkan daerah aliran sungai antara lain sektor

pertanian, industri, pekerjaan umum, transmigrasi, perikanan dan keperluan rumah

tangga penduduk.

2. SARAN

Kita sebagai manusia hendaknya selalu membantu menjaga keseimbangan

lingkungan, khususnya keseimbangan suatu ekosistem. Semakin banyak

keanekaragaman hayati yang berada pada suatu ekosistem, maka semakin

seimbang pula ekosistem tersebut.

14