makalah ekosistem air tawar, air laut, dan binaan manusia serta masalahnya

Upload: nendy-pernanda

Post on 02-Mar-2016

52 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tentang ekosistem Air dan Masalahnya

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangEkosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan". Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain dalam tata surya. Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut dengan hukum toleransi. Pada makalah ini, kami akan membahas tentang ekosistem air tawar, air laut, dan ekosistem binaan manusia serta masalahnya.

1.2 Rumusan MasalahDalam makalah yang kami susun ini, dengan judul Ekosistem Air Tawar, Air Laut, dan Ekosistem Binaan Manusia serta Masalahnya ada beberapa yang menjadi rumusan masalah diantaranya:a. Apa yang dimaksud dengan ekosistem air (aquatik)?b. Bagaimana ciri-ciri ekosistem air tawar dan pembagiannya?c. Bagaimana ciri-ciri ekosistem air laut dan pembagiannya?d. Deskripsikan tentang ekosistem binaan manusia?e. Apa saja permasalahan yang terjadi di dalam ekosistem air (aquatik) dan binaan manusia?

1.3 Tujuan PenulisanTujuan penulisan makalah ini, antara lain:a. Untuk mengetahui pengertian ekosistem air (aquatik).b. Untuk mengetahui ciri-ciri ekosistem air tawar dan pembagiannya.c. Untuk mengetahui ciri-ciri ekosistem air laut dan pembagiannya.d. Untuk mengetahui karakteristik ekosistem binaan manusia.e. Untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di dalam ekosistem air (aquatik) dan binaan manusia.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ekosistem Air (Aquatik)Ekosistem Air adalah ekosistem yang faktor lingkungan eksternalnya didominasi oleh air sebagai habitat dari berbagai organisme air. Fungsi air bagi organisme antara lain:a. Merupakan bagian dari protoplasma.b. Sebagai medium bagi reaksi-reaksi kimia dan biokimia.c. Digunakan dalam proses / sistem kehidupan, misalnya proses fotosintesis dan sistem pencernaan.Siklus air yang berada di bumi ini mempunyai tiga kelompok, yaitu:a. Air yang tersimpan di lautan (air laut), sebanyak 70%.b. Air yang tersimpan di danau, kolam, sungai (air tawar).c. Air dalam bentuk padat (es) dan uap air.Berdasarkan kadar yang terdapat di dalamnya (salinitas), ekosistem dapat dibedakan menjadi:a. Ekosistem air tawar.b. Ekosistem air laut.

2.2 Ekosistem Air TawarEkosistem air tawar adalah suatu bentuk menyeluruh atau tatanan yang ada di dalam air tawar dan sekitarnya yang terdiri dari makhluk hidup di dalam air tersebut dan lingkungan air tawar itu sendiri. Ekosistem air tawar sering dikatakan juga sebagai perairan darat.

2.2.1 Ciri-ciri ekosistem air tawar Ciri-ciri ekosistem air tawar dapat dijelaskan sebagai berikut :1. Salinitas (kadar garam) rendah, lebih rendah jika dibandingkan dengan sitoplasma.2. Adanya aliran air (arus), hal ini amat menentukan distribusi gas yang vital, garam mineral dan organisme kecil.3. Variasi suhu antara siang dan malam tidak terlalu besar.4. Penetrasi (masuknya) cahaya matahari terbatas/kurang. 5. Ekosistem air tawar tetap dipengaruhi oleh iklim dan cuaca, meskipun pengaruh tersebut relatif kecil apabila dibandingkan dengan ekosistem darat.6. Perubahan ketinggian air terlihat nyata sekali , misalnya pada waktu musim hujan air sungainya tinggi (berlimpah) dan musim kemarau terlihat sedikit (kekeringan).7. Kadar oksigen terlarut pada ekosistem air tawar relatif lebih tinggi.8. Intensitas cahaya yang diterima pada ekosistem air tawar cukup tinggi, walaupun karena berbagai faktor penetrasi cahaya matahari ke dalam air agak berkurang.9. Secara fisik dan biologis ekosistem ait tawar merupakan perantaraan ekosistem darat dan laut , yang sering disebut sebagai air payau (lingkungan estuarin) , estuarin merupakan lingkungan lingkungan perairan setengah tertutup di pinggiran daratan yang terpengaruh oleh pasang surut air laut.10. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang , sedangkan lainnya adalah tumbuhan biji.

2.2.2 Penggolongan Ekosistem Air Tawar Berdasarkan Gerak AirnyaBerdasarkan gerak airnya, ekosistem air tawar dapat dibedakan menjadi ekosistem lentik dan lotik. Ekosistem Lentik adalah ekosistem yang airnya tenang atau diam, misalnya danau, telaga dan rawa.

Ekosistem Lotik adalah ekosistem yang airnya bergerak mengalir, misalnya selokan, parit, atau sungai. Ciri-ciri ekosistem lotik adalah airnya mengalir, merupakan ekosistem terbuka dari kadar oksigen terlarut relatif tinggi.

Aliran air dalam ekosistem lotik merupakan faktor pembatas bagi organisme yang ada di dalamnya. Artinya organisme yang tidak dapat melakukan adaptasi terhadap adanya aliran air akan tersingkir. Aliran ini juga dapat menjadi penentu jenis dan komposisi komponen biotik dalam ekosistem. Aliran air tergantung pada topografi, besarnya sungai dan debit air yang mengalir. Misalnya, jenis organisme di pinggir sungai berbeda dengan jenis organisme di dalam atau di dasar sungai.Air ekosistem lotik tidak tetap, melainkan berubah tergantung pada musim. Di Pulau Jawa, pada umumnya air sungai keruh dan banjir di musim hujan sedangkan di musim kemarau airnya kecil dan bahkan mengering. Keadaan ini merupakan suatu indikator adanya kerusakan ekosistem darat di daerah hulu sungai.Sebagai suatu Ekosistem terbuka. Ekosistem lotik memperoleh kiriman bahan organik yang terbawa aliran air dari daerah hulu atau daratan misalnya, berupa bangkai, sampah atau daun-daun yang gugur ke sungai. Meskipun dari ekosistem lotik itu sendiri hewan-hewan dapat memperoleh makanan, beberapa hewan sungai ada yang memakan bahan organik yang terbawa aliran air. Jadi, ekosistem lotik mendapat pengaruh yang besar dari ekosistem daratan.Sebagai ekosistem yang mobil, aliran air memudahkan terjadinya persentuhan antara permukaan air yang luas dengan udara. Apalagi, jika di sepanjang ekosistem lotik terdapat jeram, riak-riak kecil, dan air terjun. Keadaan yang demikian menyebabkan kadar oksigen terlarut relatif tinggi. Tingginya kadar oksigen memberikan kondisi pada hewan-hewan sungai untuk hidup di lingkungan yang cukup oksigen, sehingga mereka menjadi peka terhadap kekurangan oksigen. Adanya bahan pencemar yang dapat mereduksi (mengurangi) oksigen terlarut dapat menimbulkan bencana bagi hewan air itu.

2.2.3 Penggolongan Ekosistem Air Tawar Berdasarkan BentuknyaBerdasarkan bentuknya ekosistem air tawar dapa digolongkan menjadi:a. KolamKolam merupakan ekosistem buatan dan sebuah perairan yang cukup dangkal sehingga cahaya dapat menembus sampai ke dasarnya. Tumbuhan yang hidup di habitat kolam antara lain teratai dan enceng gondok. Organisme lain yang berada di dalam kolam adalah berbagai jenis plankton, crustacea kecil, molusca, beberapa jenis ikan , serta insecta.b. DanauDanau adalah perairan darat yang ukurannya lebih besar daripada kolam. Akan tetapi batas batas ukuran danau tidak jelas. Para ahli menyebutkan danau adalah perairan darat yang mempunyai kedalaman air sedemikian rupa , sehingga dasar perairannya selalu gelap karena tidak dapat tercapai oleh cahaya matahari.c. SungaiSungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.

d. RawaEkosistem air tawar berupa rawa memiliki habitat dengan ciri-cirinya adalah variasi temperatur atau suhu rendah, kadar garam rendah, penetrasi cahaya yang kurang, dipengaruhi iklim dan cuaca di sekitar, dan memiliki tumbuhan-tumbuhan tingkat tinggi (dikotil dan monokotil), tumbuhan tingkat rendah (alga, jamur, gulma, ganggang hijau) yang berfungsi sebagai produsen, serta memiliki ikan air tawar yang dapat dijadikan sebagai sumber pangan protein hewani (Irwan 1997).

2.3 Ekosistem Air lautEkosistem air laut merupakan sumber daya hayati dan non hayati, lebih kurang 70% dari permukaan bumi tertutup oleh laut. Wilayah indonesia yang terdiri atas lebih dari 13000 pulau, dikelilingi oleh laut. Ilmu yang mempelajari ekosistem air laut disebut oceanologi.2.3.1 Ciri-Ciri Ekosistem Air LautAdapun ciri-ciri dari ekosistem air laut adalah:1. Salinitas tinggi terutama di daerah tropis , sedangkan di daerah dingin salinitasnya rendah.2. Mineral air laut 75% berupa NaCl (garam dapur)3. Pada kedalaman 200 m , suhu air laut dari kutub sampai khatulistiwa berkisar 0 - 22 C.4. Pada bagian yang lebih dalam, hampir tidak ada perbedaan suhu.5. Jumlah energi cahaya yang diterima air laut dipergunakan untuk fotosintesis organisme autotrofik.6. Aliran air laut menyebarkan senyawa kimia yang diperlukan organisme yang hidup di laut , serta mempengaruhi suhu dan kadar garam.7. Aliran air laut di pengaruhi oleh pola angin dan putaran bumi.

2.3.2 Penggolongan Ekosistem Air Laut Berdasarkan BentuknyaBerdasarkan bentuknya ekosistem air laut dapat di bedakan menjadi lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang.a. LautanHabitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah disebut daerah termoklin.Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung baik. Di laut, hewan dan tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel yang hampir sama dengan tekanan osmosis air laut. Hewan tingkat tinggi beradaptasi dengan cara banyak minum air, pengeluaran urin sedikit, dan pengeluaran air dengan cara osmosis melalui insang. Garam yang berlebihan diekskresikan melalui insang secara aktif.Ekosistem air laut dapat dibagi-bagi dalam kelompok menurut berbagai cara, salah satu cara adalah dengan membedakan ekosistem air laut menjadi 3 daerah lautan. 1. Lautan terbuka , mempunyai ciri khas sebagai berikut : Produsen utama adalah Diatomae (alga mikroskopik dan Dinoflagellatae). Seluruh kehidupan ekosistem tergantung pada phytoplankton.2. Kedalaman laut (laut dalam) , mempunyai ciri ciri sebagai berikut : Tekanan airnya kuat. Tekanan di dalam tubuh sama dengan tekanan di luar tubuh organisme. Tidak terdapat produsen. Umumnya , hewan berwarna hitam atau merah tua , dan mempunyai indera penglihat yang sangat peka. Hewan-hewan tersebut kadang mempunyai kemampuan bioluminessens yang berguna untuk pemikat mangsa dan menghindar dari serangan lawan , serta sebagai tanda pengenal. Biota yang di temui binatang karang , ikan , udang dan cumi- cumi.3. Lautan lepas pantai , dengan ciri sebagai berikut : Relatif dangkal , sebagian dari daratan menjulur ke bawah air yang menggenanginya. Daerah yang tegenanh di sebut papan kontinen. Lebar rata-rata papan kontinen 50 km. Cahaya matahari dapat menembus sampai ke dasar. Jarang bahkan tidak terdapat lumut dan paku- pakuan. Banyak terdapat crustaceae , molusca dan cacing annelida.b. PantaiPantai adalah wilayah yang menjadi batas antara daratan dan lautan. Bentuk-bentuk pantai berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh perbedaan proses yang ada di wilayah tersebut seperti pengikisan, pengangkutan dan pengendapan yang disebabkan karena adanya gelombang, arus dan angin yang berlangsung secara terus menerus sehingga membentuk daerah pantai.Pesisir adalah wilayah antara batas pasang tertinggi hingga batas air laut yang terendah pada saat surut.Pesisir dipengaruhi oleh gelombang air laut. Pesisir juga merupakan zona yang menjadi tempat pengendapan hasil pengikisan air laut dan merupakan bagian dari pantai.Bagi kehidupan, terutama di daerah tropis pantai dapat dimanfaatkan sebagai :1. Areal tambak garam. 2. Daerah pertanian pasang surut. 3. Wilayah perkebunan kelapa dan pisang.4. Objek pariwisata.5. Daerah pengembangan industri kerajinan rakyat bercorak khas daerah pantai, dan lain-lain.c. EstuariEstuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam.Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut aimya. Nutrien dari sungai memperkaya estuari.Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan. Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan ikan laut yang menjadikan estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi untuk menuju habitat air tawar. Estuari juga merupakan tempat mencari makan bagi vertebrata semi air, yaitu unggas air.d. Terumbu karangTerumbu karang merupakan Ekosistem di dasar laut tropis yang dibangun terutama oleh biota laut penghasil kapur (CaCO3) khususnya jenis-jenis karang batu dan alga berkapur, bersama-sama dengan biota yang hidup di dasar lainnya seperti jenis-jenis moluska, crustasea, echinodermata, polikhaeta, porifera, dan tunikata serta biota-biota lain yang hidup bebas di perairan sekitarnya, termasuk jenis-jenis plankton dan jenis-jenis nekton.Pertumbuhan terumbu karang dibatasi oleh beberapa faktor seperti suhu, salinitas, cahaya, kedalaman, gelombang dan arus. Fungsi dari terumbu karang sendiri adalah untuk tempat asuhan, mencari makan, dan pemijahan ikan. Ekosistem terumbu karang di pangandaran banyak ditemukan di pantai sebelah barat dan timur. Pada ekosistem terumbu karang terjadi interaksi makan-memakan hingga terbentuklah jaring makanan.

2.3.3 Penggolongan Ekosistem Air Laut Berdasarkan Intensitas Cahaya Yang DiterimaBerdasarkan Intensitas cahaya yang diterima air laut , habitat air laut dapat di bedakan menjadi 3, yaitu:1. Daerah fotikDaerah yang masih mendapatkan cahaya matahari.2. Daerah twilight ( disfotik)Daerah dari kedalaman 200-2.000 m , cahaya bersifat remang-remang dan tidak efektif , sehingga fotosintesis lebih kecil atau sama dengan respirasi.3. Daerah AfotikDaerah dengan kedalaman lebih dari 2.000 m, daerah ini tidak terkena cahaya matahari dan fotosintesis tidak ada.

2.4 Ekosistem Binaan ManusiaEkosistem binaan atau ekosistem buatan adalah ekosistem yang dibuat dan direkayasa oleh manusia. Ekosistem buatan atau binaan merupakan lingkungan yang diciptakan manusia untuk berbagai keperluan. Manusia harus terus-menerus mengelola dan mengembangkan lingkungan tersebut sesuai dengan kebutuhan . Contoh ekosisem binaan itu adalah kolam, aquarium, waduk, sawah, ladang, dan taman. Pada umumnya, ekosistem buatan mempunyai komponen biotik sesuai dengan yang diinginkan pembuatnya.Terhadap lingkungan binaan tersebut, manusia senantiasa berupaya mengaturnya. Interaksi alami hampir terkendali. Di dalam ekosistem pertanian, misalnya, serangga yang memakan tanaman dikendalikan dengan memberantasnya dengan menggunakan insektisida. Di daerah perkotaan jarang terdapat tumbuhan (produsen). Tumbuhan didominasi oleh tanaman hijau di sepanjang jalan, di taman atau di halaman. Kurangnya tumbuhan hijau di perkotaan mengakibatkan udara kota terasa pengap, kering, dan suhu udara meningkat.Ekosistem buatan juga memiliki ciri khas yaitu komponen ekosistem yang berada di dalamnya mendapatkan energi dari luar ekosistemnya. contohnya ekosistem aquarium yang air, oksigen dan makanan berasal dari pemberian si pemilik auqrium. Selain itu, ekosistem buatan juga memiliki ciri keanekaragaman hayatinya rendah atau kecil, contohnya ekosistem sawah, yang hanya ada padi, rumput, ular, dan/ atau hewan maupun tumbuhan lain dimana jenis organisme yang ada di dalamnya hanya sedikit.

Berikut beberapa contoh ekosistem binaan manusia :1. Waduk/bendunganSuatu ekosistem buatan yang berupa bangunan penahan atau penimbun air untuk berbagai keperluan, misalnya untuk irigasi, pembangkit listrik, tempat rekreasi, dan sarana olahraga. Selain itu, waduk merupakan ekosistem baru dengan substrat dasar biasanya berasal dari kebun atau sawah maupun hutan dengan sifat geologi yang berbeda-beda. Waduk jatiluhur di Jawa Barat contohnya. Di bawah ini adalah gambar bendungan untuk irigasi

2. Hutan Tanaman ProduksiHutan tanaman merupakan vegetasi yang terdiri atas tanaman budidaya bernilai tinggi yang dengan sengaja ditanam pada kawasan tertentu. Biasanya jenis tanaman yang dibudidayakan bernilai tinggi, seperti tanaman jati, mahoni, pinus, dammar, rasamala, ampupu, manglit, dan puspa.

3. AgroekosistemAgroekosistem merupakan ekosistem yang dengan sengaja dibuat untuk keperluan pertanian, misalnya sawah irigasi, sawah tadah hujan, sawah surjan, sawah rawa, sawah pasang surut, perkebunan (teh, kopi kelapa sawit, dan karet), kolam tambak, ladang, dan pekarangan. Kebun Buah Apel adalah salah satu jenis Agroekosistem4. PemukimanPemukiman adalah bagian darilingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupakawasanperkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempattinggal atau lingkungan hunian dantempat kegiatanyang mendukung perikehidupan dan penghidupan. Pemukiman di sini termasuk komplek perumahan, desa, kota, dll.

2.5 Permasalahan Yang Terjadi Di Dalam Ekosistem Air (Aquatik) Dan Binaan Manusia2.5.1 Permasalahan Yang Terjadi Pada Ekosistem Air (Aquatik)a. Permasalahan yang terjadi pada ekosistem air tawarPermasalahan pada ekosistem air sering terjadi diakibatkan oleh penduduk atau manusia, salah satunya permasalahan pada ekosistem air tawar yaitu: Pencemaran Air SungaiSungai-sungai di Indonesia memiliki peranan penting bagi kehidupan, yaitu sebagai sarana irigasi, sumber air minum, keperluan industri, dan lain-lain. Tetapi dalam kurun waktu lima tahun ini, kualitas air telah mengalami penurunan. Hal itu disebabkan sebanyak 64 dari 470 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indonesia dalam keadaan kritis. Pendangkalan sungai terjadi di mana-mana. Selain itu, sungai di Indonesia banyak yang tercemar oleh berbagai limbah di antaranya: Limbah domestik, yaitu limbah rumah tangga berupa detergen, tinja, dan sampah yang sengaja dibuang ke sungai. Limbah Industri berupa berbagai zat kimia dan logam berat yang berbahaya dan beracun. Limbah pertanian seperti sisa pestisida dan pupuk. Racun dari kegiatan penangkapan ikan yang terlarang.

Pencemaran Air TanahPerumahan di kota-kota padat di Indonesia banyak yang menggunakan sumur tanah sebagai sumber air untuk keperluan sehari-hari, menggantikan peran PAM. Akan tetapi, air tanah dari sumur-sumur tersebut mengandung bakteriFecal coli,coliform,serta mineral-mineral seperti besi yang melebihi baku mutu. Sumber pencemaran tersebut berasal dari tempat penampungan tinja penduduk (septic tank). Akibatnya, kondisi air berwarna kuning dan berbau. Hal ini bisa saja tidak terjadi jika jarak antaraseptic tank dengan sumur lebih dari 10 meter. Tapi karena kota merupakan kawasan padat, hal ini menjadi sulit diimplementasikan dan terjadilah pencemaran air tanah. Selain itu, pembuangan limbah industri yang berdekatan dengan sumur penduduk juga menyebabkan air tanah tercemar. Air tanah di kota-kota besar yang dekat pantai (seperti Jakarta) juga tercemar oleh air asin (air laut) karena penyedotan air tanah secara besar-besaran oleh industri dan berbagai bangunan besar. Karena air tanah sudah banyak tersedot, akhirnya di rongga bekas air tanah tadi air laut merembes dan mengurangi kualitas air tanah yang disedot oleh kota. Dampak Dari Pencemaran AirPencemaran air memberikan dampak sebagai berikut.1. Musnahnya berbagai jenis ikan dan terjadi kerusakan pada tumbuhan air. Dampak lebih lanjut yang terjadi adalah terganggunya ekosistem yang pada saatnya pasti akan merugikan manusia sendiri.2. Air sungai yang terkontaminasi mengancam kesehatan penduduk di sepanjang DAS karena menjadi sumber berbagai penyakit.3. Terjadinya banjir di musim hujan.4. Bau menyengat dari limbah pabrik.5. Terjadinya kelangkaan air bersih.6. Terjadinyablooming algae, suatu keadaan ketika air sungai dan danau ditutupi oleh ganggang yang menyebabkan matinya biota bawah air. Blooming algae disebabkan oleh banyaknya pupuk yang terlarut dalam air.

7. Limbah dari sungai yang terbawa ke laut akan mencemari biota laut, sehingga turut membawa petaka bagi manusia yang mengonsumsinya. Sebgai contoh penyakit Minamata di Jepang, suatu penyakit yang terjadi di daerah Minamata yang disebabkan oleh menumpuknya logam berat dalam tubuh ikan laut yang dikonsumsi orang-orang. Upaya penganggulangan pencemaran air dapat dilakukan dengan langkah berikut.1. Membatasi. Limbah harus diminimalisir dan kalau bisa didaur ulang. Jika tidak bisa didaur ulang, limbah harus dinetralisir agar tidak mencemari lingkungan.2. Mengawasi. Masyarakat dan lembaga-lembaga swadaya harus turut mengawasi dan menjaga pelestarian air.3. Mengendalikan. Pelaksanaan undang-undang lingkungan hidup harus tegas, para pelanggar harus diganjar dengan sanksi yang sesuai.

b. Permasalahan pada ekosistem air lautDisamping permasalahan air yang terjadi pada ekosistem air tawar , pada ekosistem air laut juga memiliki permasalahan yang terjadi pada airnya maupun lingkungan yang mendukungnya salah satunya permasalahan pada pantai.Ekosistem pantai merupakan ekosistem yang memiliki kekayaan alam beragam karena merupakan pertemuan antara wilayah darat dan wilayah laut. Berbagai jenis makhluk hidup dapat ditemukan di pantai. Di daerah pantai dapat ditemukan hutan bakau, terumbu karang, dan tentu saja pasir pantai.Hutan bakau dapat dijadikan bahan baku pembuatan mebel. Terumbu karang merupakan kawasan yang indah, namun sayang sering ada tangan-tangan jahil yang mencopoti terumbu karang untuk dijual. Adapun pasir pantai dapat dijadikan bahan bangunan. Pengerukan sumber daya alam pantai secara berlebihan dapat membuat pantai menjadi tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Ekosistem pantai akan hancur.

Untuk mengurangi dampak rusaknya ekosistem pantai, perlu dilakukan langkah berikut.1. Reboisasi hutan bakau.2. Dibuat peraturan yang membatasi penambangan pasir.3. Masyarakat terutama nelayan ikut berperan aktif dalam menjaga daerah pesisir pantai.4. Pemberian tanggung jawab untuk konservasi hutan di sepanjang pantai bagi pengusaha yang bergerak di bidang wisata bahari.

2.5.2 Permasalahan Yang Terjadi Pada Ekosistem Binaan ManusiaPada ekosistem binaan manusia juga sering di temui permasalahan yang terjadi salah satunya permasalahan yang terjadi pada ekosistem binaan yaitu sawah. Di dalam Ekosistem sawah, banyak sekali masalah-masalah yang timbul diantaranya, yaitu:a. Pencemaran TanahTanah dapat tercemar apabila penggunaan secara berlebihan terhadap pupuk dan pestisida. Pencemaran tanah mempunyai ciri yaitu ada-Nya perubahan tanah menjadi kering dank keras, hal ini disebabkan oleh jumlah kandungan garam yang sangat besar yang terdapat didalam tanah. Selain itu, pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh sampah plastik karena pada umum-Nya sampah plastic tidak mengalami proses penghancuran secara sempurna.b. HamaDalam ekosistem sawah, masalah yang sering terjadi adalah banyak-Nya hama yang mengganggu atau merusak tanaman yang berfungsi sebagai produsen, sehingga menyebabkan tanaman menjadi kurang tumbuh secara sempurna dan pertumbuhan-Nya menjadi terhambat. Hal tersebut akan sangat berpengaruh pada perekonomian dinegara kita. Semakin banyak tanaman yang terkena hama, semakin mahal harga jual tanaman tersebut.c. Cuaca atau iklimCuaca yang tidak menentu akan sangat berpengaruh pada tanaman padi yang terdapat pada ekosistem sawah. Ketika musim hujan, hama tikus akan semakin banyak sehingga produksi tanaman padi akan sangat menurun. Ketika musim panas, tanah sawah akan menjadi retak-retak sehingga padi banyak yang mati karena kekurangan air.d. Pencemaran airAir sangat mempengaruhi tumbuh kembang tanaman dan hewan yang terdapat pada ekosistem sawah. Tidak sedikit lahan persawahan yang memanfaatkan sistem irigasi yang telah tercemari oleh limbah-limbah pabrik. Hal ini menyebabkan terganggunya system rantai makanan yang ada pada ekosistem sawah.

Upaya-Upaya Mengatasi Masalah-Masalah Yang Timbul Pada Ekosistem SawahPada umumnya permasalahan yang terjadi dapat diatasi dengan cara-cara berikut:1. Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan sumber daya alam baik yang dapat maupun yang tidak dapat diperbaharui dengan memperhatikan daya dukung dan daya tamping;2. Untuk menghindari terjadi-Nya pencemaran lingkungan dan kerusakan sumber daya alam maka diperlukan penegakan hokum secara adil dan konsisten;3. Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap terhadap pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup;4. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap dapat dilakukan dengan cara membudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi;5. Untuk mengetahui keberhasilan dan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan penggunaan indicator harus ditetapkan secara efektif;6. Penetapan konservasi yang baru dengan memelihara keragaman konservasi yang sudah ada sebelumnya; dan7. Mengikut sertakan masyarakat dalam rangka menanggulangi permasalahan lingkungan global.

2.6 Ekosistem Air di Kalimantan TengahAdapun salah satu contoh ekosistem air yang ada di Kalimantan Tengah adalah Ekosistem Hutan Rawa Gambut/ Ekosistem Air Hitam. Hutan rawa gambut didefinisikan sebagai hutan rawa yang sumber airnya yang tidak dipengaruhi oleh air sungai tapi hanya berasal dari curahan hujan atau presipitasi saja. Ekosistem ini dicirikan dengan jenis tanah histosol atau lapisan tanah yang terbentuk dari sisa-sisa tanaman atau lapukan bahan organik pada daerah cekungan yang selalu tergenang dalam jangka waktu yang sangat lama. Akumulasi bahan organik inilah yang mengakibatkan airnya berwarna kehitaman sehingga sering juga disebut sebagai ekosistem air hitam. Di Kalimantan Tengah luas hutan rawa gambut mencapai sekitar 5 juta hektar.Penelitian tentang ekologi hutan rawa gambut Kalimantan Tengah sudah dilakukan sejak tahun 1993 dipusatkan di bagian hulu DAS Sebangau dengan melibatkan ratusan tenaga ahli baik dari dalam maupun luar negeri. Ditinjau dari aspek perairan, hutan rawa gambut digolongkan sebagai salah satu jenis dari ekosistem lahan basah. Hal ini disebabkan karena permukaan tanah hutan rawa gambut kadang-kadang sepenuhnya tergenang air.Dalam periode satu tahun, pada musim hujan hutan rawa ini biasanya akan digenangi air dengan ketinggian dapat mencapai 10 cm di atas permukaan tanah, dan sebaliknya permukaan air tanah akan turun hingga mencapai 60 cm di bawah permukaan tanah pada musim kemarau. Karena sumber utama air di hutan rawa gambut adalah air hujan, maka karakterisitk fisik-kimia air di ekosistem ini sangat berbeda dengan air danau atau air sungai di sekitarnya. Air di hutan rawa gambut biasanya sangat asam dengan pH dapat mencapai 3 dan sangat miskin akan unsur hara.Karena air yang menggenangi hutan rawa gambut hanya berasal dari air hujan, maka kualitas air di ekosistem ini memiliki kharakteristik sendiri. Sebagai contoh, air permukaan yang menggenangi hutan rawa gambut Sebangau bersifat sangat asam dengan nilai pH berkisar 3,56 dengan conductivity yang sangat rendah hanya 50S per cm dan kandungan ion-ionnya yang juga sangat rendah.Tingkat keasaman air permukaan di hutan rawa gambut Sebangau ini jauh lebih rendah dari nilai pH air hujan yang mencapai 5,88. Asamnya air permukaan ini disebabkan oleh keasaman tanah gambut di lokasi pengukuran yang nilai pHnya dapat mencapai hanya 3,12 saja.Meskipun demikian di hutan rawa gambut juga hidup beberapa species ikan yang beradaptasi dengan kondisi fisik dan kimia air yang sangat spefifik tersebut. Sebagai contoh, di hutan rawa gambut di daerah Sebangau terdapat 16 species ikan dengan pola migrasi yang berbeda.Pada saat permukaan air naik, sebagian ikan akan bermigrasi dari sungai dan danau di sekeliling hutan dan mencari makan di hutan rawa gambut ini. Sebaliknya pada saat dasar hutan mengering di musim kemarau, sebagian ikan akan kembali ke sungai dan danau, tetapi ada juga yang ikut membenamkan dirinya di dasar hutan dan tetap tinggal di sana mengikuti turunnya permukaan air.Ikan-ikan ini biasanya mendapatkan makanannya dari serangga-serangga yang jatuh dari pohon-pohon yang tumbuh di hutan rawa tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa hutan rawa gambut merupakan ekosistem yang sangat spesifik yang juga dihuni oleh flora dan fauna yang juga spesifik termasuk diantaranya beberapa species ikan yang hanya bisa ditemukan di hutan rawa gambut saja. Kerusakan ekosistem hutan rawa gambut dapat dipastikan akan menyebabkan punahnya ikan-ikan air tawar yang hanya bisa hidup di ekosistem jenis ini.Dari hasil observasi mamalia yang dilaksanakan oleh CIMTROP UNPAR (2002), diketahui bahwa di dalam kawasan ini dapat dijumpai 35 jenis mamalia dan 13 diantaranya merupakan jenis yang terancam punah. Selain jenis mamalia juga terdapat 106 jenis burung dan 36 jenis ikan yang telah teridentifikasi serta berbagai jenis reptilia seperti Sanca (Phyton reticulatus), Ular air (Homalopsis bucata), Ular pipa berekor merah (Cylindrophis rufus), Cobra (Naja sumatrana), Ular hujau (Ahaetulla prasina), ular cokelat malaya (Xenelaphis hexagonatus), Cicak terbang (Draco sp.), Biawak (Varanus salvator), kura-kura kotak (Cuora amboinensis) dan kura-kura berduri (heosemys spinosa).Berdasarkan hasil penelitian Bidang Botani LIPI (2007) diketahui bahwa Taman Nasional Sebangau memiliki 809 jenis flora, yang termasuk dalam 128 suku (16 jenis diantaranya belum teridentifikasi). Adapun jenis-jenis flora yang khas antara lain : Ramin (Gonystylus bancanus), Jelutung (Dyera costulata), Belangeran (Shorea belangeran), Bintangur (Calophyllum scerophyllum), Meranti (Shorea spp.), Nyatoh (Palaquium spp.), Agatis (Aghatis spp.), Keruing (Dipterocarpus spp.) dan Menjalin (Xanthophyllum spp.).Selain fungsinya sebagai habitat keanekaragaman hayati,kawasan gambut Sebangau juga berperan dalam menjaga keseimbangaan air regional melalui fungsinya sebagai daerah tangkapan air yang memiliki kapasitas menyimpan yang besar. Antara 80-90% volume gambut akan menjadi penampung air pada musim hujan dan melepaskannya secara bertahap pada musim kemarau.Fungsi ekologi yang tidak kalah pentingnya ialah ekosistem ini merupakan gudang penyimpanan karbon di bawah permukaan, yaitu sebesar 2500 ton/ha dan itu belum ditambah dengan kandungan karbon yang ada di atas permukaan (vegetasi). Luas lahan gambut yang ada di Pulau Kalimantan adalah 5.769.246 ha dan lebih dari 52 % nya berada di Provinsi Kalimantan Tengah. Sedangkan Kawasan Sebangau adalah kawasan ekosistem hutan rawa gambut tropika yang relatif masih utuh dengan ketebalan gambut mulai dari yang dangkal/tipis (50-100 cm) dan sebagian besar kawasan memiliki ketebalan yang sangat tebal/sangat dalam (400-800 cm) yaitu seluas140.939 ha, hingga dalam sekali/tebal sekali (800-1200 cm) yaitu seluas187.919 ha. Sehingga keutuhan kawasan ini mutlak diperlukan dalam kaitannya dengan upaya mitigasi dan adaptasi pemanasan global.

BAB III PENUTUP

3.1 KesimpulanEkosistem Air adalah ekosistem yang faktor lingkungan eksternalnya didominasi oleh air sebagai habitat dari berbagai organisme air. Berdasarkan kadar yang terdapat di dalamnya (salinitas), ekosistem air terbagi menjadi ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.Ekosistem air tawar memiliki ciri-ciri, seperti kadar garam rendah, mempunyai aliran air, variasi suhu antara siang dan malam yang tidak terlalu besar, masuknya cahaya matahari terbatas, dipengaruhi oleh iklim dan cuaca meskipun relatif kecil, perubahan ketinggian air sangat terlihat antara musim penghujan dan musim kemarau, memiliki kadar oksigen yang relatif tinggi, serta intensitas cahaya yang diterima pada ekosistem air tawar cukup tinggi. Berdasarkan bentuknya, ekosistem air tawar terdiri dari kolam, danau, sungai, dan rawa. Sedangkan ekosistem air laut memiliki ciri-ciri, seperti salinitas (kadar garam) tinggi, mineral air laut mengandung 75% NaCl, pada bagian yang lebih dalam hampir tidak ada perubahan suhu, aliran air laut dapat mempengaruhi suhu dan kadar garam, serta alirannya dipengaruhi oleh pola angin dan putaran bumi. Berdasarkan bentuknya, ekosistem air laut dapat dibedakan menjadi lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang.Ekosistem binaan atau ekosistem buatan adalah ekosistem yang dibuat dan direkayasa oleh manusia. Contoh-contoh ekosistem binaan, seperti waduk/bendungan, hutan tanaman produksi, agroekosistem, dan pemukiman.Banyak sekali permasalahan yang terdapat pada ekosistem air, misalnya pencemaran air, perusakan terumbu karang, dan sebagainya. Sehingga perlu kesadaran diri dari masyarakat untuk menjaga kelestarian ekosistem.3.2 Saran Saran yang dapat kami berikan adalah alangkah lebih baiknya manusia memiliki kesadaran diri untuk menjaga lingkungan dan ekosistemnya demi kelangsungan hidup bersama.Demikian yang dapat kami paparkan dalam makalah ini. Tentunya masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini, hal tersebut tidak lepas dari keterbatasan pengetahuan penulis. Karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Website:http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistemhttp://pengertian-definisi.blogspot.com/2012/02/ekosistem-air.htmlhttp://pengertian-definisi.blogspot.com/2012/02/ekosistem-binaan-atau-ekosistem-buatan.htmlhttp://ekosistem-air-laut.blogspot.com/2013/12/makalah-ekosistem-air-laut.html28