keluarga binaan para
TRANSCRIPT
-
8/13/2019 Keluarga Binaan Para
1/28
1
TUGAS KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
LAPORAN KELUARGA BINAAN
DISPEPSIA ec SUSP. GASTRITIS KRONIS
OLEH
Para Divia
H1A 007 049
DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITRAAN KLINIK MADYA
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAMPUSKESMAS KEDIRI KABUPATEN LOMBOK BARAT
2013
-
8/13/2019 Keluarga Binaan Para
2/28
2
I. KASUS PASIEN DALAM KELUARGA BINAANData Kasus Pasien dalam Keluarga Binaan
Tanggal : 23 Januari 2013
Diisi oleh : Para Divia
NIM : H1A 007 049
Nama Fasilitas Pelayanan
Kesehatan: Puskesmas
Kediri
Pasien Keterangan
Nama Ny. Bq. Silva (Ny. S)
Umur / tgl. Lahir 25 tahun / 25-04-1987
Alamat Jl. Kalibaba RT 06, Gelogor
Timur, Kecamatan Kediri
Jenis kelamin Perempuan
Agama Islam
Pendidikan Sarjana
Pekerjaan Swasta
Status perkawinan Menikah
Kedatangan yang ke 5 Pasien datang diantar oleh suaminya
Telah diobati sebelumnya Sudah Pasien pernah diopname di Puskesma
Kediri dengan keluhan yang sama
Alergi obat -
Sistem pembayaran Umum
-
8/13/2019 Keluarga Binaan Para
3/28
3
II. IDENTITAS KELUARGA BINAANKeluarga yang akan dibina dalam kasus ini adalah keluarga Ny. Silva (Ny.S). Ny.S
tinggal bersama keluarga suaminya. Keluarga inti dari Ny.S yaitu suaminya yang bernama Tn.
Muslehudin (Tn.Mh), pasangan ini belum memiliki anak. Kepala keluarga Ny.S adalah
Tn.Mh. Namun pengambil keputusan dalam keluarga ini adalah Tn. Musliah (Tn.Ms) yang
merupakan bapak mertua dari pasien. Pasien tinggal dalam satu rumah di wilayah Gelogor
Timur, Kecamatan Kediri bersama dengan suami, bapak dan ibu mertua, serta dua orang
saudara ipar. Jadi dalam keluarga binaan ini terdapat dua orang anggota keluarga inti dan
empat orang keluarga tambahan. Berikut ini adalah identitas anggota keluarga yang diperoleh
pada saat kunjungan pertama:
Data Anggota Keluarga:
Anggota Keluarga Keterangan
Nama Tn.Muslehudin (Tn.Mh) Suami Pasien
Umur 26 tahun
Alamat Jl. Kalibaba RT 06 Gelogor Timur
Agama Islam
Pendidikan Sarjana
Pekerjaan Swasta
Status Menikah
Anggota Keluarga Keterangan
Nama Tn. Musliah (Tn.Ms) Bapak mertua pasien
Umur 60 tahun
Alamat Jl. Kalibaba RT 06 Gelogor Timur,
Kecamatan Kediri, Lombok Barat
-
8/13/2019 Keluarga Binaan Para
4/28
4
Agama Islam
Pendidikan -
Pekerjaan Petani
Status Menikah
Anggota Keluarga Keterangan
Nama Ny. Ilmah (Ny. I) Ibu Mertua Pasien
Umur 50 tahun
Alamat Jl. Kalibaba RT 06 Gelogor Timur
Kecamatan Kediri, Lombok Barat
Agama Islam
Pendidikan SD
Pekerjaan Dagang
Status Menikah
Anggota Keluarga Keterangan
Nama Nn. Muliana (Nn.M) Kakak Ipar pasien
Umur 27 tahun
Alamat Jl. Kalibaba RT 06 Gelogor Timur
Kecamatan Kediri, Lombok Barat
Agama Islam
Pendidikan SMA
Pekerjaan -
-
8/13/2019 Keluarga Binaan Para
5/28
5
Status Belum Menikah
Anggota Keluarga Keterangan
Nama Nn. Muliatun Elmi (Nn.ME) Adik ipar pasien
Umur 19 tahun
Alamat Jl. Kalibaba RT 06 Gelogor Timur
Kecamatan Kediri, Lombok Barat
Agama Islam
Pendidikan SMA
Pekerjaan -
Status Belum Menikah
Keluarga Ny.S secara skematis dapat digambarkan dalam pohon keluarga / ikhtisar
keluarga sebagai berikut:
-
8/13/2019 Keluarga Binaan Para
6/28
6
Ikhtisar Keluarga Ny. Silva:
Keterangan:
: laki-laki
: perempuan
: pasien
: anggota keluarga yang diintervensi
: keluarga inti
: keluarga tambahan
Tn.Musliah (mertua
pasien/60 thn)
Ny. Ilmah (mertua
pasien/50 thn)
Nn. Mulaitu
Elmi (adik i
pasien/19 th
Ny. Baiq Silva
(pasien/25 thn)
Nn. Muliana
(kakak ipar
pasien/27 thn)
Tn. Muslehudin
(suami pasien/26
thn)
Tn. Muslihin
(kakak ipar
pasien/29 thn)
-
8/13/2019 Keluarga Binaan Para
7/28
7
III.DATA STATUS KESEHATAN KELUARGAData kesehatan awal, diambil saat kunjungan pertama ke rumah keluarga binaan.
Aspek
Pemeriksaan
Suami (Tn.
Mh)
Ny. S Mertua
(Tn.Ms)
Mertua
(Ny.I)
Kakak
ipar(Nn.M)
Adik ipar
(Nn.ME)
BB 55 kg 45 kg 55 kg 45 kg 44 kg 46 kg
TB/PB 176 cm 170 cm 170 cm 145 cm 149 cm 152 cm
TD 120/80
mmHg
90/60
mmHg
110/70
mmHg
140/90
mmHg
100/80
mmHg
110/70
mmHg
N 80 x/mnt 88 x/mnt 76 x/mnt 84 x/mnt 88 x/mnt 90 x/mnt
RR 16 x/mnt 18 x/mnt 18 x/mnt 18 x/mnt 18 x/mnt 18 x/mnt
T 36,40C 36,6
0C 36,5
0C 36,6
0C 36,4
0C 36,7
0C
IV. DATA PELAYANAN PASIEN DALAM KELUARGA BINAANa. Anamnesis
Keluhan Utama:
Muntah > 10 kali
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang dengan keluhan muntah-muntah lebih dari 10 x sejak pagi, muntahan
berisi makanan dan air yang masuk ke dalam lambungnya, darah (-). Pasien juga
mengeluhkan nyeri dan perih pada ulu hatinya sejak pagi. Pasien merasa badannya lemas
dan tidak bertenaga, pasien tidak bisa makan dan minum karena setiap makanan dan
minuman yang masuk selalu dimuntahkan kembali. BAB dan BAK dalam batas normal.
Pasien mengakui sering mengalami keluhan yang dirasakan sekarang. Dalam
setengah tahun terakhir pasien sudah 5x datang ke IGD Puskesmas Kediri dengan keluhan
yang sama dan selalu dirawat inap selama sekitar 2-3 hari.
Riwayat penyakit dahulu
Asma (-), hipertensi (-), kencing manis (-)
-
8/13/2019 Keluarga Binaan Para
8/28
8
Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama dengan pasien.
Asma (-), hipertensi (-), diabetes mellitus (-), penyakit keganasan (-)
Riwayat Sosial
Pasien mengakui sejak kuliah tidak teratur makan dan suka mengkonsumsi makanan yang
pedas. Sejak bekerja, karena kesibukan pekerjaan di kantor membuat waktu makan pasien
sering tertunda.
b. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum & tanda-tanda vital:
Kesan Umum : Lemah
Kesadaran : Compos Mentis
Fungsi vital:
Tekanan Darah : 90/60 mmHg
Nadi : 92 x/mnt
RR : 20 x/menit
Tax : 36,20C
CRT : >2 detik
Status gizi:
Berat Badan : 45 kg
Tinggi Badan : 170 cm
IMT : 15,3 (gizi kurang)
Status Generalis
Kepala : kesan normal, bentuk dan ukuran normal, deformitas (-)
Rambut : hitam lebat, tidak mudah tercabut
Mata : pupil : reflek cahaya +/+. isokor (+)
Konjungtiva : anemis (-/-), ikterik (-/-)
Telinga : kesan normal, bentuk dan fungsi normal,serumen (-)
-
8/13/2019 Keluarga Binaan Para
9/28
9
Hidung : kesan normal, bentuk dan fungsi normal
Leher : pembesaran KGB (-)
Thoraks
Inspeksi : kelainan bentuk (-), pergerakan dinding dada simetris, retraksi dinding
dada (-)
Auskultasi : Pulmo: vesikuler (+/+), wheezing (-/-), rhonkii(-/-)
Cor: S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Distensi (-), scar (-), massa (-)
Auskultasi : BU (+) normal
Perkusi : timpani pada seluruh lapang abdomen
Palpasi : turgor kulit baik, nyeri tekan pada epigastrium.
Urogenital
Tidak dievaluasi
Ekstremitas
Kelainan bentuk : (-)
Akral hangat : (+/+)/(+/+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG : (-)
DIAGNOSIS KERJA
Dispepsia ec Susp. Gastritis Kronis
PENATALAKSANAAN
Terapi rawat inap
IVFD RL 20 tpm Inj. Metoclopramide/8 jam Ranitidin inj/8 jam B complex/24 jam
-
8/13/2019 Keluarga Binaan Para
10/28
10
PROGNOSIS PASIEN
Bonam
KONSELING
Konseling yang diberikan pada pasien:
1. Pasien diminta untuk meminum obatnya secara teratur.2. Memakan makanan mulai dari yang lunak dan tidak terlalu berbumbu.3. Menjaga kebersihan makanan yang dimakan oleh pasien.4. Menghindari makanan yang dapat merangsang produksi asam lambung seperti makanan
pedas dan asam.
5. Menjaga agar lambung tidak kosong dalam jangka waktu yang lama dengan mengisilambung dengan makanan minimal 3-4 jam sekali.
V. KONDISI FAKTOR RESIKO LINGKUNGAN, SOSIAL, EKONOMI, DAN BUDAYAKELUARGA
V.1 Keadaan Lingkungan
Keluarga Ny.S tinggal di daerah Gelogor Timur, Kecamatan Kediri, Lombok
Barat. Tempat tinggalnya tersebut merupakan mertua yang dibangun dan ditempati sejak
tahun 1950an, sementara pasien baru menempati rumah tersebut sejak 7 bulan yang lalu
setelah menikah dengan suaminya. Rumah mertua pasien terdiri dari 2 bangunan utama
dengan kamar mandi dan dapur yang terpisah. Bangunan yang ditempati Ny.S dan
suaminya serta kedua saudara iparnya kira-kira 20 m2, dimana panjangnya 5 m, lebarnya
4 m, dan menghadap ke arah Utara. Sementara bangunan yang ditempati oleh mertua
pasien terdiri atas sebuah kamar tidur dengan luas 9 m2 dan menghadap ke arah selatan.
Bangunan yang ditempati Ny.S berlantai semen, beratap genteng dan terdiri dari 2 kamar
tidur dan 1 kamar tamu sekaligus kamar keluarga. Dapur terletak di depan rumah dan
berhadapan dengan kamar mandi. Kamar mandi yang ada di rumah pasien disertai dengan
jamban.
-
8/13/2019 Keluarga Binaan Para
11/28
11
Rumah keluarga Ny.S tidak mempunyai halaman dan jarak masing-masing
bangunan dengan rumah tetangga yaitu sekitar 2-3 m.
Dinding rumah Ny.S terbuat dari batu bata yang telah diplester dan dicat. Cara
pengaturan perabot rumah tangga tidak rapi. Rumah tersebut memiliki 2 buah jendela
yang mengalirkan ventilasi pada ruang tamu. Namun masing masing kamar tidur pada
bangunan yang ditempati Ny.S tidak memiliki jendela dan yang menjadi ventilasi yaitu
lubang angin yang berukuran 40 x 30 cm. Akses masuk ke dalam bangunan melalui 2
pintu yang terdapat di bagian depan dan samping rumah. Kondisi di dalam kamar tamu
cukup terang karena terdapat jendela yang berukuran cukup besar dan pintu bagian
biasanya selalu dibiarkan terbuka. Sumber penerangan pada bangunan rumah Ny.S yaitu
lampu neon.
Sementara itu mertua pasien tinggal pada bangunan di depan rumah Ny.S yang
berjarak sekitar 6 m. Bangunan tersebut terdiri dari sebuah kamar tidur yang berdinding
bedek dan beratap genteng serta beralaskan semen. Sumber penerangan berasal dari
lampu 10 watt. Mertua pasien hanya menggunakan ruangan yang ditempati tersebut untuk
tidur, dan mereka lebih sering berada di bangunan utama yang menjadi tempat tinggal
Ny.S bersama suami dan saudara iparnya.
Ny.S mengatakan untuk kebutuhan air bersih sehari-hari berasal dari air PAM. Air
tersebut digunakan sebagai air minum, air untuk memasak dan kebutuhan sehari-hari
lainnya.
Denah Rumah Ny.S:
d
Barat
b
ca
a
e
a
-
8/13/2019 Keluarga Binaan Para
12/28
12
Keterangan:
a : kamar tidur
b : ruang tamu + ruang keluarga
c : teras
d : dapur
e : kamar mandi
: jendela
: pintu
Dokumentasi Lingkungan Tempat Tinggal Ny. S
Bangunan yang ditinggali Ny.S
-
8/13/2019 Keluarga Binaan Para
13/28
13
Bangunan yang ditempati oleh mertua Ny.S
Kamar mandi keluarga Ny.S
-
8/13/2019 Keluarga Binaan Para
14/28
14
Dapur tempat memasak
Ruang tamu + ruang keluarga
-
8/13/2019 Keluarga Binaan Para
15/28
15
Langit-langit rumah Ny.S
Kamar tidur Ny.S
-
8/13/2019 Keluarga Binaan Para
16/28
16
V.2. Sosial Ekonomi
Ny.S saat ini bekerja sebagai salah satu pegawai honor di kantor dinas sosial
Mataram. Sejak menikah pasien pulang pergi kantor menggunakan sepeda motor.
Penghasilan rata-rata perbulan Ny.S yaitu sekitar 700 ribu rupiah. Sementara suami Ny.S
bekerja sebagai guru privat dengan penghasilan rata-rata perbulan yaitu sekitar 500 ribu
rupiah. Ibu mertua Ny.S yang bekerja sebagai pedagang memiliki penghasilan yang tidak
menentu yaitu berkisar 300-500 ribu rupiah. Kehidupan keluarga ini bergantung dari
penghasilan Ny.S, Tn.Mh, dan Ny.I. Selain itu terkadang mereka mendapatkan kiriman
dari Malaysia yang berasal dari kakak ipar pertama Ny.S yang menjadi tenaga kerja di
Malaysia.
V.3. Budaya
Budaya dan adat istiadat setempat masih mengikuti daerah-daerah di Lombok
pada umumnya. Tetangga di lingkungan tempat tinggal Ny.S masih memiliki
kepercayaan untuk berobat ke dukun, percaya bahwa penyakit juga terkadang dikirimkan
oleh manusia sehingga mereka meminta bantuan dukun untuk penyembuhan. Selain itu
masyarakat di sekitar sana masih menyuguhkan tambahan garam saat makan ataupun saat
ada acara-acara besar. Namun keluarga suami Ny.S mengakui bahwa mereka tidak
mempercayai dukun ataupun penyakit mistis sehingga mereka selalu berobat ke pusat
kesehatan terdekat apabila menderita penyakit.
VI. MASALAH KESEHATAN KELUARGA BINAAN
VI.1.Identifikasi Masalah Kesehatan Keluarga
Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari kunjungan pertama dan kedua
terhadap keluarga binaan yang akan dibina, maka dapat dirumuskan beberapa masalah
kesehatan dalam keluarga Ny.S tersebut beserta dengan kemungkinan penyebab masalah
kesehatannya yang disajikan dalam tabel sebagai berikut:
No. Anggota
Keluarga
Masalah Kesehatan Kemungkinan Penyebab
Masalah Kesehatan
Keterangan
1. Pasien (Ny.S) Dispepsia Pola makan tidak teratur Kebiasaan pasien
Masalah
diketahui saat
-
8/13/2019 Keluarga Binaan Para
17/28
17
mengkonsumsi
makanan pedas.
kunjungan
pasien ke
Puskesmas.
No. Anggota
Keluarga
Masalah Kesehatan Kemungkinan Penyebab
Masalah Kesehatan
Keterangan
2. Ibu mertua
(Ny.I)
Hipertensi Kebiasaan mencampurdan menaburkan garam
dalam makanan sehari-
hari sebagai tambahan
rasa.
Kebiasaan minum kopi(3-4 gelas perhari)
Kebiasaanmengkonsumsi ikan
asin dan ikan laut yang
dikeringkan
Masalah
diketahui saat
kunjungan
pertama
pembina ke
rumah pasien.
3. Kakak ipar
(Nn.M)
Gatal-gatal pada alat
kelamin dan
keputihan
Kurang menjagakebersihan genitalia.
Masalah
diketahui saat
kunjungan
pertama
pembina ke
rumah pasien.
No. Anggota
Keluarga
Masalah Kesehatan Kemungkinan Penyebab
Masalah Kesehatan
Keterangan
4 Suami (Tn.Ml) - - Saat
kunjungan ke
Puskesmas dan
ke rumah tidak
ada masalah
kesehatan
-
8/13/2019 Keluarga Binaan Para
18/28
18
5. Bapak mertua
pasien (Tn.Ms)
- - Saat
kunjungan ke
Puskesmas dan
ke rumah tidak
ada masalah
kesehatan
6. Adik Ipar
(Nn.M)
- - Saat
kunjungan
rumah, tidak
ada masalah
kesehatan.
Dari tabel di atas, diperoleh data bahwa saat kunjungan rumah pertama dan kedua,
masalah kesehatan dialami oleh Ny.S, ibu mertua, dan kakak ipar pasien. Dengan
demikian 3 orang dari 6 orang anggota keluarga masih memiliki masalah kesehatan.
Melalui wawancara, dapat diketahui beberapa penyebab masalah yang dianggap
menjadi kemungkinan penyebab masalah dalam keluarga tersebut.
Jika dilihat dari aspek kesehatan masyarakat, maka masalah-masalah
kesehatan yang dialami oleh semua anggota keluarga Ny.S tersebut di atas terkait
dengan determinan kesehatan yang ada yaitu aspek biologis/genetik, aspek lingkungan,
aspek perilaku/gaya hidup, dan aspek pelayanan kesehatan, dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Pasien (Ny.S) dispepsia suspek gastritis kronis
Berdasarkan determinan kesehatan, Ny.S memiliki masalah kesehatan
yang terutama terkait pada aspek perilaku pasien.2. Ibu mertua (Ny.I) Hipertensi
Dari 4 determinan kesehatan, Ny.I memiliki masalah kesehatan yang
terkait utama pada perilaku atau gaya hidup.
3. Kakak Ipar pasien (Nn.M)
-
8/13/2019 Keluarga Binaan Para
19/28
19
Dari 4 determinan kesehatan, Nn.M memiliki masalah kesehatan yang
terkait terutama pada perilaku atau gaya hidup.
Masalah kesehatan yang pertama kali diidentifikasi adalah berasal dari Ny.S yang
datang ke Puskesmas Kediri pada tanggal 23-01-2013 dengan keluhan muntah dan nyeri
ulu hati sehingga pasien sempat dirawat inap selama 3 hari.
Sehari setelah pasien pulang dari Puskesmas Kediri, dilakukan kunjungan ke
rumah tempat tinggal pasien. Dari kunjungan tersebut, pembina mulai mengidentifikasi
masalah kesehatan keluarga Ny.S yang diperoleh melalui kunjungan ke rumah pasien
pada tanggal 28-01-2013 dan 29-01-2013. Dari kunjungan rumah pertama dan kedua
tersebut mulai diperoleh masalah kesehatan masing-masing anggota keluarga dan
memperkirakan rencana upaya intervensi yang akan dilakukan.
VI.2. Rencana Upaya Intervensi yang Akan Dilakukan
N
o.
Anggota
Keluarga
Masalah Kesehatan
Anggota Keluarga
Rencana Upaya
Intervensi
Ket
1. Pasien (Ny.S) Dispepsia ec Susp.
Gastritis Kronis
Melakukan edukasi pada pasienmengenai hal-hal yang dapat
menyebabkan penyakit pasien
kambuh, terutama yang berkaitan
dengan perilaku pasien yaitu:
Kebiasaan mengkonsumsimakanan yang pedas.
Pola makan pasien yang tidakteratur (seringnya pasien
terlambat makan).
Memberikan penjelasan mengenaiupaya menghindari kambuhnya
penyakit pasien:
Membiasakan sarapan tiaphari.
-
8/13/2019 Keluarga Binaan Para
20/28
20
Tidak membiarkan lambungkosong dalam jangka waktu
lama, minimal 3-4 jam sekali
lambung harus tetap diisi
dengan makanan. Pasien dapat
menyiasati dengan membawa
cemilan yang dapat
dikonsumsi di sela-sela
pekerjaan.
Membatasi konsumsi makananyang pedas karena dapat
meningkatkan produksi asam
lambung yang dapat
meyebabkan pasien
mengalami dispepsia.
Menyarankan pasien untukmelalakukan pemeriksaan
lebih lanjut seperti endoskopi
dan biopsi untuk mengetahuipenyebab pasti dari
penyakitnya.
N
o.
Anggota
Keluarga
Masalah Kesehatan
Anggota Keluarga
Rencana Upaya
Intervensi
Ket
2. Ibu mertua
(Ny.I)
Hipertensi Melakukan edukasi kepada Ny.Iuntuk mengubah kebiasaan yang
dapat menyebabkan hipertensi yaitu
mengurangi kebiasaan makan
makanan asin dan mengurangi
asupan garam perharinya, serta
mengurangi konsumsi kopi. Ny.I
-
8/13/2019 Keluarga Binaan Para
21/28
21
juga dianjurkan untuk mengurangi
makanan berlemak.
Menyarankan Ny.I ke puskesmasuntuk mendapatkan pengobatan
hipertensi secara tepat serta
menganjurkan Ny.I untuk rutin
kontrol ke puskesmas agar tekanan
darahnya stabil.
3. Kakak ipar
(Nn.M)
Gatal pada genitalia
dan keputihan
Nn.M dianjurkan untuk periksamengenai keluhan yang dialami
saat ini ke rumah sakit yang
memiliki fasilitas pemeriksaan
swab sekret vagina.
Mengedukasi Nn.M untuk menjagakebersihan alat genitalnya dengan
rutin mengganti celana dalam
menggunakan celana dalam yang
bersih (minimal mengganti celana
dalam 2 x sehari), menggunakancelana dalam yang berbahan
menyerap seperti katun.
Mengurangi kelembapan padadaerah genital dengan
mengeringkan daerah genital
setelah BAK menggunakan kain
bersih, serta mengurangi
mengenakan celana jins atau celana
ketat karena dapat meningkatkan
kelembapan.
-
8/13/2019 Keluarga Binaan Para
22/28
22
VI.3. Upaya Kesehatan yang Telah Dilakukan Keluarga
Upaya kesehatan yang telah dilakukan oleh keluarga Ny.S bila terdapat anggota
keluarga yang sakit yaitu dengan mencari pengobatan. Pasien biasanya langsung menuju
ke pusat kesehatan terdekat saat terdapat keluhan mengenai kesehatan. Pasien tidak
pernah mencari pengobatan tradisional. Namun jika keluhan dianggap ringan biasanya
pasien membeli obat sendiri yang dijual di warung.
Anggota keluarga lainnya, dalam hal ini yaitu bapak mertua pasien sudah sejak
sebulan terakhir mengkonsumsi sarang semut dari Papua, yaitu sejenis obat tradisional
yang diseduh menggunakan air panas kemudian air seduhannya diminum. Menurut
pasien, obat tradisional ini dipercaya dapat membuat tubuh tetap fit dan pasien merasa
semenjak mengkonsumsi sarang semut, badannya menjadi lebih fit.
-
8/13/2019 Keluarga Binaan Para
23/28
23
VII. PENGKAJIAN MASALAH KESEHATAN PASIEN
VII.1. Kerangka Konsep Masalah Pasien
DISPEPSIA ec Susp
GASTRITIS
KRONIS
BIOLOGIS/PERSONAL
LINGKUNGAN
PERILAKU
PELAYANAN
KESEHATAN
USIA
Pasien berada dalam usia
produktif dan mengerjakan
banyak aktivitas sehingga
terkadang tidak terlalu
memikirkan masalah makan.
Kondisi lingkungan rumah
keluarga pasien yang
kurang bersih dapat
memicu timbulnya infeksi.
Kebiasaan pasien:
1. Pola makan pasien tidakteratur sehingga sering
telat makan.2. Kebiasaan mengkonsumsi
makanan pedas.
Kurangnya pengetahuan
pasien mengenai hal-hal
yang dapat
menyebabkan penyakit
pada pasien.
Kurangnya informasi
mengenai penyakti
yang dialami pasien
sehingga tidak ada
tindakan pencegahan.
-
8/13/2019 Keluarga Binaan Para
24/28
24
VII.2. Diagnostik Holistik
Aspek Personal
Pasien datang diantar oleh suami pasien dengan keluhan utama muntah-muntah lebih dari 10
x sejak pagi. Pasien selalu memuntahkan makanan atau minuman yang dimakan sehingga
badan pasien terasa lemas karena tidak mengkonsumsi apapun sejak pagi Pasien juga
mengeluh nyeri pada ulu hati dan pasien merasakan rasa nyeri seperti ditusuk-tusuk dan
terasa perih saat makan/minum. Harapan dari pasien dan keluarganya saat ini adalah agar
pasien dapat segera sembuh dan melakukan aktivitas kembali seperti sedia kala.
Aspek Klinik
Dispepsia ec suspek gastritis kronis
Aspek Risiko Internal
Pasien adalah seorang wanita berumur 25 tahun, yang memiliki kebiasaan pola makan tidak
teratur dan kebiasaan mengkonsumsi makanan pedas. Perilaku yang dijalani oleh pasien ini
menyebabkan pasien rentan mengalami masalah dengan pencernaannya dalam hal ini yaitu
kosongnya lambung dalam waktu yang lama dan mengkonsumsi makanan yang bersifat
iritatif akan meningkatkan produksi asam lambung yang dapat mengiritasi mukosa lambung.
Aspek Psikososial keluarga
Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga mengenai penyakit pasien dan juga kebiasaan
yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit pada pasien maupun anggota keluarga pasien
yang lain.
-
8/13/2019 Keluarga Binaan Para
25/28
25
VII.3. Rencana Penatalaksanaan Pasien
N
o.
Kegiatan Rencana intervensi Sasaran Waktu Hasil yang
diharapkan
1. Aspek personal Evaluasi:
- Keluhan, harapan, dankekhawatiran pasien mengenai
penyakitnya.
Intervensi:
- Edukasi kepada pasien mengenaihal-hal yang dapat memicu
timbulnya penyakit dan beberapa
cara yang dapat dilakukan untuk
mencegah nya.
pasien 1 minggu - Pasien dapatmengetahui apa
saja yang dapat
memicu
penyakitnya dan
mengetahu hal-
hal yang dapat
mencegah
kekambuhan
penyakitnya.
2. Aspek klinik
Dispepsia ecsuspek gastritis
Evaluasi:- Pemantauan perbaikan kondisiklinis pasien.
- Keteraturan dalammengkonsumsi obat yang
diberikan dari puskesmas.
Terapi:
- Non Farmakologis:Istirahat yang cukup dan makan
makanan yang tidak merangsang
produksi asam lambung sepertimakanan pedas dan asam.
- Farmakologis :Antasida 3x1
Omeprazole 3x1
Vitamin B complex 2x1
Edukasi:
- Mengupayakan pola makanteratur dan tidak membiarkan
lambung kosong dalam jangkawaktu lebih dari 4 jam.
- Menghindari makanan yangbersifat merangsang lambung
seperti makanan pedas dan asam.
Pasien 1 minggu -
Pasien dapatsembuh dari
penyakitnya dan
dapat beraktivitas
seperti biasa.
3. Aspek Resiko
Internal
Edukasi:
- Mengenai hal-hal yang dapatmemperberat penyakitnya.
Pasien 1 minggu - Pasien dapatmenghindari hal-
hal yang menjadi
-
8/13/2019 Keluarga Binaan Para
26/28
26
- Mengenai kebiasaan-kebiasaanyang dapat menyebabkan
penyakitnya kambuh.
faktor resiko
untuk
penyakitnya.
4. Aspek
psikososial
Edukasi:- Penjelasan mengenai penyakit
pasien dan upaya untuk merubah
kebiasaan pasien.
Pasiendan
keluarga
nya
1 minggu - Pasien mendapatpenjelasan lebih
dalam mengenai
penyakitnya dan
dapat mencegah
agar penyakitnya
tidak kambuh.
VII.4. Tindak Lanjut Dan Hasil Intervensi Pasien
Tanggal Intervensi Yang Dilakukan, Diagnosis Holistik & Rencana Selanjutnya
Kunjungan
pertama
(28-01-2013)
Evaluasi:
- Pada kunjungan pertama ini, dievaluasi apakah terdapat perbaikan gejala klinisdari pasien dan keteraturan meminum obat yang diberikan saat pulang dari
puskesmas.
Hasil :
- Pasien tampak lebih sehat dari sebelumnya, gejala-gejala penyakit sudah mulaihilang meskipun pasien terkadang masih merasa mual.
- Pasien meminum obat-obatan yang diberikan dari puskesmas dengan teratur.-Pembina menambahkan data-data yang belum lengkap.
Intervensi:
- Pada saat kunjungan pertama dilakukan pemberian informasi mengenaipenyakit pasien termasuk bagaimana proses perjalanan penyakit pasien yang
timbul kemungkinan karena kebiasaan yang dilakukan oleh pasien semenjak
kuliah. Selain itu dijelaskan pula mengenai hal-hal yang harus dikurangi atau
dihindari untuk mencegah kambuhnya penyakit pasien diantaranya mengatur
jadwal makan agar pola makan teratur sehingga lambung tidak kosong dalam
jangka waktu lama serta mengurangi kebiasaan mengkonsumsi makanan yang
pedas dan asam.
-
8/13/2019 Keluarga Binaan Para
27/28
-
8/13/2019 Keluarga Binaan Para
28/28
VII.5. Kesimpulan Penatalaksanaan Pasien Dalam Binaan Pertama
Diagnosis Holistik pada saat berakhirnya pembinaan pertama
- Aspek personalPasien datang diantar oleh suami pasien dengan keluhan utama muntah-muntah lebih dari 10 x sejpagi. Pasien selalu memuntahkan makanan atau minuman yang dimakan sehingga badan pasien ter
lemas karena tidak mengkonsumsi apapun sejak pagi Pasien juga mengeluh nyeri pada ulu hati d
pasien merasakan rasa nyeri seperti ditusuk-tusuk dan terasa perih saat makan/minum. Harapan d
pasien dan keluarganya saat ini adalah agar pasien dapat segera sembuh dan melakukan aktiv
kembali seperti sedia kala.
- Aspek klinik Dispepsia ec suspek gastritis kronis
- Aspek risiko internalPasien adalah seorang wanita berumur 25 tahun, yang memiliki kebiasaan pola makan tidak teratur d
kebiasaan mengkonsumsi makanan pedas. Perilaku yang dijalani oleh pasien ini menyebabkan pas
rentan mengalami masalah dengan pencernaannya dalam hal ini yaitu kosongnya lambung dal
waktu yang lama dan mengkonsumsi makanan yang bersifat iritatif akan meningkatkan produksi as
lambung yang dapat mengiritasi mukosa lambung.
- Aspek psikososial keluargaKurangnya pengetahuan pasien dan keluarga mengenai penyakit pasien dan juga kebiasaan yang da
menyebabkan timbulnya penyakit pada pasien maupun anggota keluarga pasien yang lain.
- Derajat fungsional : 1Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan pasien
- Rasa ingin tahu pasien yang besar terhadap sakit apa yang sebenarnya dialami oleh pasien. Selain ipasien terbuka terhadap edukasi dan motivasi yang diberikan Pembina.
- Dukungan dan perhatian keluarga terhadap kesehatan pasien.Faktor penghambat terselesaikannya masalah pasien:
- Kesibukan pasien di kantor pada saat-saat tertentu yang membuat pasien sering terlambat makan.Rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya:
- Edukasi pasien mengenai tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk menyiasati pola makan tidteratur di tengah jadwal kerja yang padat.
- Menganjurkan pasien untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut agar dapat diketahui diagnosa papasien dan tindakan selanjutnya yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan pasien.