pengkajian keluarga binaan

24
PENGKAJIAN KELUARGA BINAAN Tanggal pengkajian : 16 Desember 2011 I. Data Umum 1. Inisial Kepala Keluarga (KK) : Bpk. B 2. Jenis Kelamin : Laki-laki 3. Pekerjaan : Buruh Bangunan 4. Pendidikan : SMA 5. Alamat : Dusun II Desa Sungai Rambutan 6. Komposisi Keluarga : No Nama JK Hubungan Keluarga Umur Pendi didkan Status Imunisasi Status Kesehata n BCG Poli o DPT HP Campak 1 Nene k N P Ibu Kandung Tn.B 80 th Tidak Sekola h Punya riwayat Hiperten si 2 Bpk. B L Suami 36 th SMA Sehat 3 Ibu. Y P Istri 29 th SMA Sehat 4 An.B L Anak Kandung 10 th SD Sehat 5 An.J L Anak Kandung 5 th Belum Sekola h Flu sudah 3 hari ini Komposisi Keluarga Sebagai Berikut Genogram : 1

Upload: susiana-situmeang

Post on 25-Jul-2015

271 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGKAJIAN KELUARGA BINAAN

PENGKAJIAN KELUARGA BINAAN

Tanggal pengkajian : 16 Desember 2011

I. Data Umum

1. Inisial Kepala Keluarga (KK) : Bpk. B

2. Jenis Kelamin : Laki-laki

3. Pekerjaan : Buruh Bangunan

4. Pendidikan : SMA

5. Alamat : Dusun II Desa Sungai Rambutan

6. Komposisi Keluarga :

N

oNama

J

K

Hubungan

KeluargaUmur

Pendi

didkan

Status ImunisasiStatus

KesehatanBC

GPolio

DP

THP Campak

1 Nenek

N

P Ibu

Kandung

Tn.B

80 th Tidak

Sekolah

Punya

riwayat

Hipertensi

2 Bpk.B L Suami 36 th SMA Sehat

3 Ibu.Y P Istri 29 th SMA Sehat

4 An.B L Anak

Kandung

10 th SD√ √ √ √ √

Sehat

5 An.J L Anak

Kandung

5 th Belum

Sekolah√ √ √ √ √

Flu sudah

3 hari ini

Komposisi Keluarga Sebagai Berikut

Genogram :

1

Page 2: PENGKAJIAN KELUARGA BINAAN

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Garis pernikahan

: Garis keturunan

: Meninggal dunia

: Tinggal serumah

7. Tipe Keluarga : Keluarga besar (extendeed family) yang terdiri dari Ayah, Ibu, 2 orang Anak dan

1 orang Nenek

8. Suku Bangsa : Bpk. B berasal dari desa Sungai Rambutan, sedangkan Ibu Y berasal dari

Jakabaring Palembang.

9. Agama : Islam

10. Status Sosial Ekonomi Keluarga : Berpenghasilan ekonomi menengah kebawah. Bpk. B

bekerja sebagai buruh bangunan di daerah Jakabaring palembang. Dengan penghasilan rata-rata

perbulan Rp. 1.500.000,-. Ibu Y bekerja sebagai ibu rumah tangga dan juga sebagai penjaga

sekaligus pemilik toko kelontongan sederhana miliknya. Sedangkan Nenek S merupakan istri dari

pensiunan pegawai PT Kereta Api yang punya penghasilan sendiri dari gaji pensiunan almarhum

suaminya yang berkisar Rp. 900.000,-

11. Aktivitas rekreasi : Kalau akhir sabtu minggu, anak-anak dari Tn B kadang bermain di rumah

mertua Tn.B di Jakabaring. Kalau saat berkumpul bersama di rumah, keluarga juga kadang pergi

jalan-jalan ke kota Palembang untuk berbelanja atau pergi ke tempat rekreasi seperti Water Fun

di Jakabaring. Anak-anak juga biasanya bermain di sekitar rumah.

12. Kesimpulan poin 10-11 : Keluarga Bapak B termasuk keluarga sejahtera tahap I

II. Riwayat Dan Tahapan Perkembangan Keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga Bapak B termasuk dalam keluarga anak usia sekolah

2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi saat ini

Semua sudah terpenuhi, hanya saja ada yang belum terlaksana dengan optimal seperti

menyesuaikan penghasilan dengan pengeluaran tambahan.

2

Page 3: PENGKAJIAN KELUARGA BINAAN

3. Riwayat kesehatan keluarga inti

Ibu Y mengatakan seluruh anggota keluarga saat ini dalam keadaan sehat semua. Hanya saja

An.J yang mengalami gangguan kesehatan yaitu flu sudah 3 hari ini. Karena anak J sering mandi

di air rawa depan rumahnya. Sehari kadang 3x. Walaupun sudah di marah oleh Ibu Y masih saja

Anak J bermain dan mandi di rawa tersebut. Nenek S sekarang mengalami penurunan fungsi

pendengaran, jadi diperlukan suara yang cukup keras untuk berbicara dengannya. Dulunya

Nenek S menderita hipertensi, tetapi sekarang tekanan darahnya sudah dalam batas normal.

4. Riwayat keluarga sebelumnya

Terdapat riwayat penyakit keturunan dari pihak mertua (Nenek S) yang memiliki riwayat penyakit

keturunan, yaitu hipertensi. Tapi sekarang kondisi tekanan darah Nenek S sudah dalam batas

normal.

III. Lingkungan

1. Karakteristik rumah:

Luas rumah yang ditempati : ± 300 m2

Jumlah ruangan dan kamar : 2 kamar tdur, 1 dapur, 1 ruang tamu, 1 ruang santai untuk

menonton TV keluarga.

Ventilasi dan pencahayaan : terdapat jendela di ruang keluarga, ruang tamu, dan kamar

tidur serta dapur. Ventilasi/jendela cukup untuk penerangan karena jumlahnya yang

banyak dan selalu dibuka pada pagi hari sehingga pencahayaan di rumah cukup terang

dan sirkulasi udara juga cukup baik.

Sumber air : sumur

Lantai rumah : terbuat dari kayu

Kondisi rumah : merupakan rumah panggung (atap rumah terbuat dari seng dengan

dinding rumah terbuat dari kayu)

Kondisi lingkungan sekitar rumah : Rumah keluarga Bapak B memiliki WC yang terletak

disamping rumah. Memiliki sumur yang terletak dibelakang rumah, sekaligus tempat untuk

mandi. Disamping rumah juga terdapat bekas kandang sapi, tapi sekarang sudah tidak

terawat lagi. Di depan rumah terdapat toko kelontongan miliknya dan bersebelahan

dengan rawa yang kadang dijadikan tempat mandi dan bermain anak-anaknya.

3

Page 4: PENGKAJIAN KELUARGA BINAAN

Denah rumah :

Ruang Tamu

Ruang Keluargatidur Kamar tidur

Kamar tidur Dapur

2. Karakteristik tetangga dan komunitas:

Rata-rata jarak antar satu rumah dengan rumah lainnya sekitar 5-10 meter. Hampir semua rumah

keluarga memiliki sumur buatan dan dikelilingi dengan air rawah yang kualitas airnya kotor. Kalau

dimusim hujan terkadang sumur mereka terendam karena ketinggiannya sama rata dengan air

rawa. Kalau terjadi seperti itu mereka mengandalkan air galon yang mereka beli yang digunakan

baik untuk minum maupun untuk keperluan lainnya seperti mandi.

Komunitas yang ada didusun 2 rata-rata mempunyai pekerjaan semua. Para pria mayoritas

bekerja sebagai buruh pabrik minyak dan pegawai Kereta Api. Sedangkan para wanita baik itu ibu

rumah tangga dan remaja putri bekerja sebagai petani.

Fasilitas kesehatan yang terdekat dari pemukiman adalah puskesmas pembantu yang jaraknya

tidak terlalu jauh ± 700 m.

3. Mobilitas geografis keluarga:

Keluarga Bpk B menetap di dusun II sungai rambutan, yang merupakan rumah milik kedua

orangtuanya. Tapi kalau hari sabtu dan minggu keluarga Bpk B kadang pergi ke Jakabaring

Palembang menuju rumah mertuanya (orang tua dari Ibu Y).

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga Bpk B termasuk keluraga yang berperan aktif dalam masyarakat. Itu terbukti dari Ibu Y

yang telibat sebagai kader posyandu dan Ketua Pokjakes yang dibentuk oleh mahasiswa praktikan

ners 2007 baru-baru ini.

5. Sistem pendukung keluarga

Sistem pendukung keluarga adalah Bpk B (kepala keluarga) sebagai pengambil keputusan

masalah yang ada di keluarga. Tapi bila ada masalah dalam keluarga akan selalu dibicarakan

untuk didiskusikan solusinya secara bersama-sama dengan istri dan Nenek S.

4

Tempat

dudu

Page 5: PENGKAJIAN KELUARGA BINAAN

IV. Struktur Keluarga

1. Pola komunikasi keluarga:

Ibu Y mengatakan dalam keluarga saling terbuka satu sama lain. Keluarga mengatakan

komunikasi dilakukan secara 2 arah. Dan selalu didiskusikan secara bersama-sama dalam

memecahkan masalah. Bapak B sebagai kepala keluarga berperan untuk mengambil keputusan.

Nenek S sesekali juga dilibatkan dalam pemecahan masalah walaupun diperlukan suara yang

cukup keras tiap kali mau berbicara dengannya, karena Nenek S sudah mengalami penurunan

fungsi pendengaran.

2. Struktur kekuatan keluarga:

Ibu Y mengatakan pemegang keputusan keluarga adalah Bapak B, tetapi tetap saja

berkomunikasi atau meminta pendapat dengan Ibu Y dan Nenek S.

3. Struktur peran:

Bapak B adalah kepala keluarga dan bekerja sebagai buruh pabrik. Bekerja dari pagi sampai sore

untuk mencari nafkah. Ibu N adalah seorang ibu rumah tangga yang mengasuh dan mendidik

anak di rumah, sekaligus bersama nenek S menjaga toko miliknya sehingga mempunyai peran

ganda karena ikut mencari nafkah untuk keluarga. Anak B dan J berperan sebagai anak. Anak B

sudah bersekolah SD, sedangkan Anak J belum bersekolah.

4. Nilai dan norma budaya:

Keluarga Bapak B menerapkan aturan-aturan yang sesuai dengan nilai agama yang dianut dan

norma yang berlaku di masyarakat tempat tinggalnya. Bila ada anggota keluarga yang sakit maka

tindakan pengobatan yang dilakukan pertama kali adalah membeli obat di toko, bila penyakit tidak

dapat diatasi atau tidak membaik baru akan dibawa ke puskesmas atau bidan terdekat.

IV. Fungsi keluarga

1. Fungsi ekonomi

Bapak. B bekerja sebagai buruh pabrik. Setiap hari pergi bekerja dari pagi sampai sore. Ibu Y

mengatakan penghasilan yang didapatkan dari Bapak B cukup untuk memenuhi keperluan

sehari-hari. Ibu N juga membantu mencari penghasilan tambahan dengan menjual barang-barang

sembako dari toko miliiknya. Ibu Y mengaku peghasilan mereka selama ini cukup untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari, baik untuk liburan, berobat dan kegiatan lainnya. Sedangkan

Nenek S mempunyai penghasilan sendiri yaitu memanfaatkan gaji pensiunan almarhum

suaminya yang merupakan pensiunan pegawai PT Kereta Api.

2. Fungsi sosialisasi

5

Page 6: PENGKAJIAN KELUARGA BINAAN

Fungsi sosialisasi dari keluarga Bapak B sangat baik, karena mereka berperan aktif dalam

kegiatan di masyarakat. Keluarga bapak B tidak pernah melarang anak-anak untuk bermain di

luar rumah dan disekitar rumahnya dengan teman-teman mereka. Ibu R mengatakan keluarga

mereka mempunyai hubungan yang baik dengan tetangga dan warga sekitar.

3. Fungsi pendidikan

Keluarga Bapak B menekankan pentingnya pendidikan. Anak B (sulung) bersekolah di bangku

SD kelas 4. Sedangkan anak R (bungsu) belum mendapatkan kesempatan untuk bersekolah

karena belum cukup umur untuk sekolah SD. Sebenarnya Ibu Y ingin sekali memasukkan Anak J

kedalam PAUD, tetapi terkendala yang sangat jauh jarak antara rumah dan PAUD, PAUD nya

terletak di dusun I Sungai Rambutan. Sehingga tidak memungkinkan menyekolahkan anaknya di

PAUD tersebut.

4. Fungsi afektif

Semua anggota Bapak B saling menyayangi satu sama lain, jika ada yang sakit atau mengalami

kesusahan maka akan saling membantu dan bila keadaan tidak terlalu bak maka akan segera

dibawa ke puskesmas dan bidan terdekat.

5. Fungsi perawatan keluarga

1) Mengenal masalah kesehatan

Ibu Y mengatakan anaknya sering terkena batuk pilek dan demam. Ibu Y anaknya sering

mandi dan bermain di air rawa depan rumahnya. Ibu Y sudah sering mengingatkan anaknya

untuk tidak mandi disana, karena kondisi airnya sangat kotor, tidak baik untuk kesehatan

tetapi masih saja anaknya mandi dan bermain di air rawa tersebut. Ibu Y juga berperan

sebagai kader posyandu dan Ketua Pokjakes sehingga sedikit banyak Ibu Y juga mengetahui

tentang masalah kesehatan terutama penyakit yang sering diderita anaknya. Ibu Y juga

mengatakan anak B sulit untuk makan. Anak B sering jajan, makan makanan kecil yang ada

di toko miliknya.

2) Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan kesehatan

Jka ada anggota keluarga yang sakit, maka ibu Y memberikan obat yang tersedia pada

anggota keluarga yang sakit. Tentunya obat tersebut adalah obat yang biasa dan familiar di

keluarga Ibu Y, seperti Ibu Y sudah hapal kalau anaknya batuk dan flu dikasih coldrexin. Jika

tidak sembuh, baru dibawa ke tempat fasilitas pelayanan kesehatan yang terdekat misalnya

pustu atau bidan terdekat. Bidang yang sering dikunjugi biasanya bidan yang ada di

timbangan. Ibu Y juga pernah berniat membawa Anak J kalau sakit terus ke Dokter spesialis

anak di Kertapati Palembang, tapi anak J tidak mau, jadi hanya di bawa ke bidan di

Timbangan.

6

Page 7: PENGKAJIAN KELUARGA BINAAN

3) Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit

Menurut pengakuan Ibu Y, jika anggota keluarga sakit maka Ibu Y yang merawat dan

menjaga. Apalagi ibu Y merupakan kader posyandu, jadi sedikit banyak mengetahui

permasalahan umum penyakit anaknya seperti batuk pilek. Bila tidak sembuh atau tidak

membaik baru dibawa ke puskesmas atau bidan.

4) Kemampuan keluarga memelihara atau memodifikasi lingkungan rumah yang sehat

Ibu N mengaku dia rajin membersihkan rumahnya. Setiap hari dia menyapu rumah.

Membuang sampah pada tempatnya dan selalu membersihkan lingkungan sekitar rumahnya.

5) Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada

Menurut pengakuan ibu N, saat kedua anaknya masih kecil selalu dibawa ke posyandu dan

diberi imunisasi lengkap. Apalagi ibu Y merupakan kader posyandu dan ketua Pokjakes.

Selain itu bila ada anggota keluarga yang sakit dan keadaannya tidak membaik walaupun

telah diberi obat maka baru ibu N akan membawa anggota keluarga yang sakit ke pustu atau

bidan terdekat.

6. Fungsi religious

Semua anggota Keluarga Bapak B beragama islam. Tetapi dalam menjalankan ibadah sholat lima

waktu terkadang tidak lengkap (jarang menjalankan ibadah sholat lima waktu).

7. Fungsi rekreasi

Kalau akhir sabtu minggu, anak-anak dari Tn B kadang bermain di rumah mertua Tn.B di

Jakabaring. Kalau saat berkumpul bersama di rumah, keluarga juga kadang pergi jalan-jalan ke

kota Palembang untuk berbelanja atau pergi ke tempat rekreasi seperti Water Fun di Jakabaring.

Anak-anak juga biasanya bermain di sekitar rumah. .

8. Fungsi afektif

Semua anggota keluarga Bapak B saling perhatian satu sama lain, saling menyayangi dan

menghargai. Bila ada keluarga yang sakit keluarga akan berusaha mengobati atau membawa ke

tempat pelayanan kesehatan.

V. Stress dan Koping Keluarga

1. Stressor jangka pendek

Ibu Y mengatakan bahwa dia belum banyak tahu mengenai penyakit yang dialaminya. Hanya

penyakit yang umu saja dia ketahui, seperti kalau anaknya batuk pilek dikasih coldrexin. Dia

berharap semua anggota keluarga dalam keadaan sehat.

7

Page 8: PENGKAJIAN KELUARGA BINAAN

2. Stressor jangka panjang

Ibu Y mengatakan bahwa dirinya ingin kehidupan yang lebih baik dan dia berharap bisa punya

rumah sendiri bersama keluarga kecilnya.

3. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah

Jika ada masalah dalam keluarga, keluarga selalu berusaha untuk mengatasainya selalu

berbicara bersama untuk menyelesaikan masalah mereka.

4. Strategi koping yang digunakan

Keluarga selalu berusaha untuk menerima cobaan atau masalah dengan jiwa besar,

menggunakan cara musyawarah bersama anggota keluarga yang lain dalam menyelesaikan

masalah.

5. Strategi adaptasi disfungsional

Dari pengkajian tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga mengatasi masalah kesehatan

secara maladaptif.

VI. Harapan Keluarga

Ibu Y berharap semua anggota keluarganya tidak mengalami gangguan kesehatan apapun,

karena dia berharap ingin membesarkan anak-anaknya dan mejadikan mereka orang-orang yang sukses

nantinya. Dan dia juga mengatakan senang karena ada mahasiswa dibidang kesehatan yang sedang

praktik yang tentunya membawa perubahan pengetahuan dan prilaku kearah yang lebih baik lagi.

VII. Data Tambahan

1. Nutrisi :

Ibu Y mengatakan keluarganya makan 3x sehari nasi kombinasi dengan berbagai macam lauk

pauk. Untuk nutrisi anak-anaknya sekarang Ibu Y memberikan susu bendera untuk kedua

anaknya.

2. Eliminasi

Kesemua anggota keluarga tidak mempunyai gangguan eliminasi yang berarti. BAK 6-8x/hari.

Dan BAB 1-2x/hari.

3. Istirahat dan Tidur

Ibu Y mengatakan keluarganya mempunyai waktu istirahat malam sekitar 7-8 jam. Jam 8 malam

biasanya sudah tertidur. Kadang juga tidur siang sekitar 2 jam.

8

Page 9: PENGKAJIAN KELUARGA BINAAN

4. Aktifitas sehari-hari

Bapak B bekerja ke pabrik dari pagi sampai sore. Ibu Y sehari-hari membersihkan rumah,

merawat dan menjaga anak-anaknya bermain dan juga menjaga toko miliknya dibantu oleh

Nenek S.

5. Merokok

Bapak B merupakan perokok aktif. Sehari biasa menghabiskan sekitar 8-10 batang rokok.

VI. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksa

anNenek S Bapak B Ibu Y Anak B Anak J

Kepala Rambut hitam,

terdapat

lumayan banyak

uban.

Bersih. Mudah

dicabut

Rambut hitam,

kulit kepala

bersih, tidak

mudah dicabut.

Rambut hitam

kekuning-

kuningan (di cat),

kulit kepala

bersih, tidak

mudah dicabut.

Rambut hitam,

kulit kepala

bersih, tidak

mudah dicabut.

Rambut hitam,

kulit kepala

bersih, tidak

mudah dicabut.

TTV TD : 130/80

mmHg

RR : 22 x/menit

N : 86 x/menit

T : 36,3 C

TD : 120/80

mmHg

RR : 20x/menit

N : 78 x/menit

T : 36,2 C

TD : 110/70

mmHg

RR : 20 x/menit

N : 82 x/menit

T : 36,4 C

TD : 80/60

mmHg

N : 62 x/menit

RR : 28 x/menit

T : 36,7 C

TD : 70/50

mmHg

N : 68 x/menit

RR : 36 x/menit

T : 36,9 C

BB, TB BB : kg

TB : cm

BB : 60 kg

TB : 158 cm

BB : 65 kg

TB : 153 cm

BB : 25 kg

TB : cm

BB : 16 kg

TB : cm

Mata Tidak anemis

Sekret tidak ada

Sclera tidak

ikterik

Tidak anemis

Sekret tidak ada

Sclera tidak

ikterik

Tidak anemis

Sekret tidak ada

Sklera tidak ikterik

Tidak anemis

Sekret tidak ada

Sklera tidak

ikterik

Tidak anemis

Sekret tidak ada

Sklera tidak

ikterik

Hidung Tidak bersekret

Tidak ada

kelainan

penciuman

Tidak bersekret

Tidak ada

kelainan

penciuman

Ada secret

Tidak ada

kelainan

penciuman

Tidak bersekret

Tidak ada

kelainan

penciuman

Bersekret

Tidak ada

kelainan

penciuman

Mulut Mukosa lembab

Tidak ada

Mukosa lembab

Tidak ada

Mukosa lembab

Tidak ada

Mukosa lembab

Tidak ada

Mukosa lembab

Tidak ada

9

Page 10: PENGKAJIAN KELUARGA BINAAN

keluhan sulit

menelan,

Gigi tinggal

sedikit, kekuning

kuningan

keluhan sulit

menelan,

Gigi rapi bersih

keluhan sulit

menelan,

Gigi rapi bersih

keluhan sulit

menelan,

Gigi rapi bersih.

keluhan sulit

menelan,

Gigi susu, ada

karang gigi

Telinga Fungsi

pendengaran

sudah menurun

Tidak ada

keluhan

Tidak ada

keluhan

Tidak ada

keluhan

Tidak ada

keluhan

Leher Tidak ada

pembesaran

kelenjar limfe,

Tidak ada

benjolan

Tidak ada

pembesaran

kelenjar limfe,

Tidak ada

benjolan

Tidak ada

pembesaran

kelenjar limfe,

Tidak ada

benjolan

Tidak ada

pembesaran

kelenjar limfe,

Tidak ada

benjolan

Tidak ada

pembesaran

kelenjar limfe,

Tidak ada

benjolan

Dada Bunyi jantung

dan paru normal

Bunyi jantung

dan paru normal

Bunyi jantung dan

paru normal

Bunyi jantung

dan paru normal

Bunyi jantung

dan paru normal

Abdomen Tidak kembung,

datar

Tidak kembung,

datar

Tidak kembung,

datar

Tidak kembung,

datar

Tidak kembung,

datar

Tangan Tidak ada

pembengkakan,

Turgor kulit jelek

Tidak ada

pembengkakan,

Turgor kulit baik

Tidak ada

pembengkakan,

Turgor kulit baik

Tidak ada

pembengkakan,

Turgor kulit baik

Tidak ada

pembengkakan,

Turgor kulit baik

Kaki Tidak ada

pembengkakan

Tidak ada

pembengkakan

Tidak ada

pembengkakan

Tidak ada

pembengkakan

Tidak ada

pembengkakan,

hanya di kaki kiri

ada luka akibat

tertusuk

pecahan kaca

Keadaan

Umum

Baik Baik Baik Baik Baik

Sens CM CM CM CM CM

10

Page 11: PENGKAJIAN KELUARGA BINAAN

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

1. Analisa data dan sintesa data serta perumusan diagnosis keperawatan

ANALISA DATA

Data Masalah Keperawatan Penyebab

DS :

Ibu Y mengatakan anak

J sudah batuk pilek

sudah 3 hari ini

Ibu Y mengatakan Anak

J sering bermain dan

mandi di air rawa depan

rumahnya

DO :

tampak adanya sekret

dalam hidung anak J

RR 36x / menit

Bunyi nafas reguler

Data mayor :

Batuk tak efektif atau

tidak ada batuk

Ketidakmampuan untuk

mengeluarkan sekresi

jalan nafas

Data minor :

Bunyi nafas abnormal

Frekuensi, irama,

kedalaman pernafasan

abnormal

DS :

Ibu Y mengatakan anak J

mau berteman dengan

Bersihan jalan nafas tidak

efektif

Resiko terhadap perubahan

pertumbuhan dan

Ketidakmampuan keluarga

dalam merawat anggota

keluarga yang sakit khususnya

anak J

Ketidakmampuan keluarga

merawat anggota keluarga yang

11

Page 12: PENGKAJIAN KELUARGA BINAAN

teman-teman di sekolah.

Ibu Y juga mengatakan

hanya tau kalau tugas

anaknya J hanya bermain

DO :

Anak J tampak senang

dan menikmati permainan

bersama teman-

temannya

Data mayor :

Ketidakmapuan atau

kesulitan melakukan

keterampilan dan/atau

perilaku khusus pada

kelompok usianya (sesuai

tugas perkembangan

anak usia 5-11 thn)

Perubahan pertumbuhan

fisik : berat badan

tertinggal dibanding tinggi

badan dengan standar

deviasi: pola persentil

tinggi dan berat badan

menunjukkan adanya

penurunan dalam pola.

Data minor :

Ketidakmampuan

melakukan perawatan diri

atau kontrol diri dalm

beraktivitas sesuai usia

Afek datar, malas,

penurunan respons,

respons sosial lambat,

menunjukkan terbatasnya

tanda-tanda kepuasan

pada pemberian asuhan,

perkembangan sakit khususnya anak J

12

Page 13: PENGKAJIAN KELUARGA BINAAN

memperlihatkan kontak

mata yang terbatas,

kurang nafsu makan,

letargis, peka rangsang,

regresi dalam defekasi

dan regresi untuk makan

sendiri.

DS :

Nenek S mengatakan

dulu ia menderita

penyakit hipertensi,

pernah tensinya

230/180 mmHg

Nenek S mengatakan

sekarang tensinya udah

turun sekitar 1 bulan yg

lalu

DO :

TTV :

TD : 130/80 mmHg

HR : 86x/menit

RR : 22x/menit

T : 36,3 C

Resiko terjadi kekambuhan

penyakit (hipertensi)

Ketidakmampuan keluarga

mengenal dan merawat anggota

keluarga yang sakit khususnya

Nenek S

2. Penilaian (Skoring) Diagnose Keperawatan

13

Page 14: PENGKAJIAN KELUARGA BINAAN

PEMBOBOTAN MASALAH

”SKORING”

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif

No Kriteria Perhitunga

n

Skor Pembenaran

1 Sifat masalah :

Tidak/kurang sehat

3/3 x 1 1 Masalah bersihan jalan nafas tidak efektif yang

sedang dialami anak J sangat menganggu

aktifitasnya apalagi terkait dengan tugas

perkembangannya yaitu bermain dengan

teman sebayanya, sehingga memerlukan

tindakan dan pengobatan yang lebih lanjut.

2 Kemungkinan masalah

dapat diubah :

Sebagian

1/2 x 2 1 Perawat : Masalah untuk diubah adalah

sebagian karena membutuhkan pengetahuan

baik itu untuk pencegahan, tindakan

perawatan maupun untuk pengobatan dari

ISPA tersebut.

3 Potensial masalah untuk

dicegah :

Tinggi

3/3 x 1 1 Keluarga : Potensial masalah dapat dicegah

tinggi karena Ibu Y merupakan kader

posyandu yang aktif dan ketua pokjakes

sehingga sangat memungkinkan pencegahan

dan perawatan anak J untuk lebih baik

4 Menonjolnya masalah :

Ada masalah harus

segera diatasi

2/2 x 1 1 Masalah yang dialami oleh anak harus segera

diatasi karena apabila dibiarkan nanti

berakibat kesehatan anak yang lebih buruk.

Total skore 4

2. Resiko terhadap perubahan pertumbuhan dan perkembangan

14

Page 15: PENGKAJIAN KELUARGA BINAAN

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1 Sifat masalah :

Resiko / Ancaman

kesehatan

2/3 x 1 2/3 Masalah perubahan pertumbuhan dan

perkembangan pada anak J dapat menjadi

aktual apabila kesehatan anak J terganggu

2 Kemungkinan masalah

dapat diubah :

Sebagian

1/2 x 2 1 Perawat : Masalah mungkin untuk diubah

sebagian karena perawat harus mengerti

tentang pertumbuhan ideal dan tugas-tugas

perkembangan anak J yang dihadapi

sekarang

3 Potensial masalah untuk

dicegah :

Tinggi

3/3 x 1 1 Keluarga : Potensial masalah dapat

dicegah tinggi karena Ibu Y merupakan

kader posyandu yang aktif dan ketua

pokjakes sehingga sangat memungkinkan

Ibu Y sedikit banyak mengetahui tentang

pertumbuhan dan perkembangan anak J

4 Menonjolnya masalah :

Masalah tidak dirasakan

0 x 1 0 Keluarga tidak merasakan masalah yang

dihadapi, apalgi anak J sudah memasuki

usia 5 tahun lebih.

Total skore 2 2/3

3. Resiko terjadi kekambuhan penyakit (hipertensi)

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1 Sifat masalah :

Ancaman kesehatan

2/3 x 1 2/3 Masalah penyakit hipertensi sering kambuh

apabila tidak dilakukan tindakan

pencegahan dan perawatan

2 Kemungkinan masalah

dapat diubah :

Sebagian

1/2 x 2 1 Perawat : Masalah untuk diubah adalah

sebagian karena tersedianya sarana

kesehatan yang mudah dijangkau oleh

keluarga dan penanganan penyakit

hipertensi yang sudah biasa ditengah

masyarakat.

3 Potensial masalah untuk

dicegah :

Tinggi

3/3 x 1 1 Keluarga : Potensial masalah dapat

dicegah tinggi karena salah satu anggota

keluarga yaitu Ibu Y merupakan kader

15

Page 16: PENGKAJIAN KELUARGA BINAAN

posyandu yang aktif dan ketua pokjakes

sehingga memungkinkan Ibu Y sedikit

banyak mengetahui tentang pencegahan

hipertensi, serta Nenek S juga sering

mengontrol ke pelayanan kesehatan untuk

berobat sehingga sudah sering mendapat

pendidikan kesehatan tentang cara

pencegahan kekambuhan penyakit

hipertensi asalkan ada kemauan untuk

mencegah penyakit tersebut.

4 Menonjolnya masalah :

Ada masalah, tapi tidak

perlu ditangani

1/2 x 1 1/2 Ada masalah, tapi tidak perlu ditangani

karena Nenek S sebenarnya sudah

mengetahui cara penanganan dan

pencegahan kekambuhan dari penyakit

hipertensi, hanya dibutuhkan kemauan

untuk mencegah penyakit tersebut.

Total skore 2 7/6

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

16

Page 17: PENGKAJIAN KELUARGA BINAAN

Prioritas Diagnosa Keperawatan Skor

1 Bersihan jalan nafas tidak efektif di keluarga Bapak B (36 tahun)

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat

anggota keluarga yang sakit khususnya anak J (5 tahun)

4

2 Resiko terjadi kekambuhan penyakit (hipertensi) di keluarga Bapak

B (36 tahun) berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga

mengenal dan merawat anggota keluarga yang sakit khususnya

Nenek S (80 tahun)

2 7/6

3 Resiko terhadap perubahan pertumbuhan dan perkembangan di

keluarga Bapak B (36 tahun) berhubungan dengan

Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang

sakit khususnya anak J (5 tahun)

2 2/3

PATOFLOW

17

Page 18: PENGKAJIAN KELUARGA BINAAN

Keluarga Bapak B

Fungsi keluarga

Keluarga kurang memperhatikan kesehatan dan banyaknya media-media penyebaran kuman dan

mikrooorganisme

Tubuh rentan terhadap penyakit

18

Anak B sering bermain dan mandi di air rawa depan rumahnya

Mempermudah mediator penyebaran kuman-kuman dan mikroorganisme menginfeksi ke dalam tubuh

Keluarga belum mampu secara optimal merawat anak J yang terkena ISPA

Masuknya droplet-droplet penyebab penyakit ISPA

Bersihan jalan nafas tidak efektif pada Anak J

Kebiasaan Nenek S dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan jarang berolahraga

Keluarga belum mampu secara optimal mengenal dan merawat anak J terkait pertumbuhan dan perkembangannya

Mengancam perubahan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat anak mengalami gangguan kesehatan

Resiko terjadi kekambuhan penyakit hipertensi pada Nenek S

Keluarga belum mampu secara optimal mengenal dan merawat anak Nenek S terkait penyakit hipertensi yang dideritanya

Resiko terjadi perubahan pertumbuhan dan perkembangan Anak J