tugas laporan virologi inka (tes dengue igg igm)

8
Rapid Dengue IgG/IgM Combo Test Tes Combo Cepat IgG/IgM Dengue Tes dengue cepat adalah tes immunochromatographic untuk mendeteksi IgG dan IgM secara simultan terhadap virus dengue dalam darah, serum atau plasma. Uji ini digunakan sebagai tes skrining untuk infeksi virus dengue dan sebagai bantuan untuk diagnosis infeksi primer dan skunder dalam hubungannya dengan yang lain. Infeksi sekunder dikenal sebagai demam berdarah dengue (DBD) atau dengue shock syndrome dan sering mengakibatkan demam tinggi, dengan kejadian hemoragik dan kegagalan sirkulasi. Demam bedarah adalah salah satu penyakit yang ditularkan nyamuk yang paling penting di dunia dalam hal morbiditas, mortalitas. Demam Dengue atau Demam berdarah disebabkan oleh Virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang tersebar luas didaerah yang beriklim tropis dan subtropis. Ada empat serotipe yang berbeda (virus dengue 1,2,3, dan 4). Pada anak- anak sering terjadi infeksi sub klinis atau penyakit yang dapat menyebabkan panas. Demam dengue juga disebut sebagai "breakbone fever" atau "bonebreak fever" (demam sendi), karena demam tersebut dapat menyebabkan penderitanya mengalami nyeri hebat seakan-akan tulang mereka patah. Sejumlah gejala dari demam dengue adalah demam; sakit kepala; kulit kemerahan yang tampak seperti campak; dan nyeri ototdan persendian. Pada sejumlah pasien, demam dengue dapat berubah menjadi satu dari dua bentuk yang mengancam jiwa. Yang pertama adalah demam berdarah, yang menyebabkan pendarahan, kebocoran pembuluh

Upload: inkadejok

Post on 28-Dec-2015

96 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Laporan Virologi Inka (Tes Dengue IgG IgM)

Rapid Dengue IgG/IgM Combo Test

Tes Combo Cepat IgG/IgM Dengue

Tes dengue cepat adalah tes immunochromatographic untuk mendeteksi IgG dan IgM secara

simultan terhadap virus dengue dalam darah, serum atau plasma. Uji ini digunakan sebagai

tes skrining untuk infeksi virus dengue dan sebagai bantuan untuk diagnosis infeksi primer

dan skunder dalam hubungannya dengan yang lain. Infeksi sekunder dikenal sebagai demam

berdarah dengue (DBD) atau dengue shock syndrome dan sering mengakibatkan demam

tinggi, dengan kejadian hemoragik dan kegagalan sirkulasi. Demam bedarah adalah salah

satu penyakit yang ditularkan nyamuk yang paling penting di dunia dalam hal morbiditas,

mortalitas. Demam Dengue atau Demam berdarah disebabkan oleh Virus dengue yang

ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang tersebar luas didaerah yang

beriklim tropis dan subtropis. Ada empat serotipe yang berbeda (virus dengue 1,2,3, dan 4).

Pada anak-anak sering terjadi infeksi sub klinis atau penyakit yang dapat menyebabkan

panas. Demam dengue juga disebut sebagai "breakbone fever" atau "bonebreak fever"

(demam sendi), karena demam tersebut dapat menyebabkan penderitanya mengalami nyeri

hebat seakan-akan tulang mereka patah. Sejumlah gejala dari demam dengue adalah demam;

sakit kepala; kulit kemerahan yang tampak seperti campak; dan nyeri ototdan persendian.

Pada sejumlah pasien, demam dengue dapat berubah menjadi satu dari dua bentuk yang

mengancam jiwa. Yang pertama adalah demam berdarah, yang menyebabkan pendarahan,

kebocoran pembuluh darah (saluran yang mengalirkan darah),dan rendahnya

tingkat trombosit darah (yang menyebabkan darah membeku). Yang kedua adalah sindrom

renjat dengue, yang menyebabkan tekanan darah rendah yang berbahaya. Respon imun

memproduksi antibody IgM 3-5 hari setelah timbul gejala dan berlangsung selama 30-60

hari. Antibodi IgG tampak pada hari ke 14 dan bertahan seumur hidup. Infeksi kedua sering

terjadi pada demam yang tinggi dan beberapa kasus disertai dengan pendarahan dan

kegagalan pada sistem peredaran darah. Infeksi kedua menunjukkan bahwa antibodi IgG

meningkat dalan 1-2 hari setelah gejala-gejala awal  dan menyebabkan respon IgM timbul

setelah infeksi 20 hari.

Tujuan

1. Untuk mengetahui diagnosis penyakit demam berdarah.

2. Untuk mendekteksi IgG dan IgM secara simultan terhadap virus dengue dalam darah,

serum atau plasma.

Page 2: Tugas Laporan Virologi Inka (Tes Dengue IgG IgM)

Persiapan pasien : -

Pengumpulan bahan pemeriksaan

1. Mengguunakan darah vena.

2. Alat-alat yang diperlukan disiapkan diatas meja seperti APD, tourniquet, spuit steril,

kapas kering, alcohol 70%, plester, tabung antikoagulan atau tabung reaksi dan tempat

pembuangan limbah.

3. Tentukan vena yang akan ditusuk, pada orang gemuk atau untuk vena yang tidak terlihat

dibantu dengan palpasi.

4. Daerah vena yang akan ditusuk diperhatikan dengan seksama terhadap adanya

peradangan, dermatitis atau luka, karena mempengaruhi hasil pemeriksaan.

5. Tempat yang akan ditusuk didesinfeksi dengan alcohol 70% dan dibiarkan kering.

6. Tourniquet dipasang pada lengan atas (bagian proksimal lengan) 10cm dari lipatan siku.

7. Dengan lubang jarum menghadap ke atas, tusukkan spuit dengan sudut 30º-35 º sampai

ujung jarum masuk ke vena yang ditandai dengan masuknya darah ke ujung spuit.

8. Lepaskan tourniquet dari lengan tangan.

9. Hisap darah dengan menarik holder sampai volume darah yang dibutuhkan.

10. Jarum ditarik perlahan lalu letakkan kapas pada bekas tusukan dan beri plester.

11. Intruksikan pasien untuk menekan bekas tusukan 1-2 menit hingga darah tidak keluar

lagi.

12. Jarum ditutup lalu dilepaskan dari spuitnya, darah dimasukkan ke tabung penampung

melalui dinding tabung secara perlahan. Bila menggunakan antikoagulan segera campur

perlahan dengan cara memolak-balikkan tabung sebanyak 6 kali.

13. Beri label identitas pasien.

Pengolahan bahan pemeriksaan

1. Darah tanpa antikoagulan dicentrifuge

2. Dicentrifuge dengan keceptan 3000rpm selama 5 menit

3. Kemudian segera pisahkan serum

Metode

Rapid Tes

Page 3: Tugas Laporan Virologi Inka (Tes Dengue IgG IgM)

Prinsip

Tes cepat dengue menggunkan prinsip immuno-kromatograpi. Antibodi tikus IgM anti

manusia dan antibodi IgG manusia bergerak pada membrane nitroselulosa masing-masing,

tes individu dengan 2 garis ( garis IgM dan garis IgG) di dinding uji perangkat tes. Garis IgG

dalam jendela tes lebih dekat dengan sampel dan di ikuti dengan garis IgM. Sampel uji akan

mengalir melalui membran dalam perangkat tes, rekombinan antigen dengue spesifik koloid

emas konjugate dengan antibodi spesifik (IgG dan IgM) akan membentuk kompleks warna

dari virus dengue, jika hadir dalam sampel. Komplek ini bergerak lebih lanjut pada membran

untuk wilayah tes dimana ia ditungkap oleh IgM anti-manusia dan atau antibodi IgM manusia

dilapisi membran yang mengarah kepembentukkan pita berwarna yang menunjukkan hasil tes

positif. Tidak adanya pita berwarna dijendela tes menunjukkan hasil tes negatif. Pada garis

kontrol akan selalu muncul di jendela uji tes telah dilakukan dengan benar, terlepas dari ada

atau tidaknya antibodi virus dengue dalam spesimen.

Indikasi klinik

1. Adanya tekanan darah redah

2. Adanya demam berdarah dengue (DBD) dan sering mengakibatkan demam tinggi

3. Adanya kejadian hemoragik dan kegagalan sirkulasi

4. Adanya pendarahan

Reagensia

Sampel penyangga

Standar : -

Kontrol : -

Alat

1. Pipet mikro 2 liter

2. Kartu tes rapid dengue IgG/IgM combo dalam foil

3. Intruksi pengguna

Prosedur kerja

1. Membawa komponen kit kesuhu kamar sebelum pengujian

Page 4: Tugas Laporan Virologi Inka (Tes Dengue IgG IgM)

2. Membuka kantong dan keluarkan kartu setalah dibuka harus segera digunakan

3. Labeli kartu dengan identitas pasien

4. Menarik spesimen darah dengan pipet sekali pakai yang telah disediakan, ambil spesimen

2µl dengan pipet dan sesuai dengan garis skala. Letakkan 2 µl spesimen darah ke daerah

“S1”

5. Tambahkan 1 sampel sampel penyangga (sekitar 40-50 µl) pada tanda “S”

6. Pada 20 menit baca hasil. Sampel positif yang kuat dapat menunjukkan hasil sebelumnya.

(Catatan: hasil setalah 20 menit tidak akurat)

Hasil pengukuran : -

Perhitungan : -

Hasil pemeriksaan

IgG / IgM Positif

Hasil tidak dapat diterima

1. Jika sebuah pita berwarna tidak terbentuk didaerah kontrol, sampel harus diulang

menggunkan alat tes baru.

2. hasil setalah 20 menit tidak akurat.

Nilai rujukan

IgG/IgM Postif : Garis kontrol dan garis uji muncul. Hal ini menunjukkan

kemungkinan infeksi sekunder akut.

IgM Postif, IgG Negatif : Baik garis kontrol dan garis tes kedua ( garis tes yang

lebih tinggi ) muncul. Hal ini menunjukkan kemungkinan

infeksi primer

IgM Negatif ,IgG Positif : Baik garis kontrol dan garis tes kedua ( garis tes yang

lebih rendah yang lebih dekat dengan sampel juga

muncul). Hal ini menunjukkan infeksi sekunder atau

infeksi masa lalu.

Alternatif lain : -

Page 5: Tugas Laporan Virologi Inka (Tes Dengue IgG IgM)

Pembahasan

Tes dengue cepat adalah tes immunochromatographic untuk mendeteksi IgG dan IgM secara

simultan terhadap virus dengue dalam darah, serum atau plasma. Uji ini digunakan sebagai

tes skrining untuk infeksi virus dengue dan sebagai bantuan untuk diagnosis infeksi primer

dan skunder dalam hubungannya dengan yang lain. Infeksi sekunder dikenal sebagai demam

berdarah dengue (DBD) atau dengue shock syndrome dan sering mengakibatkan demam

tinggi, dengan kejadian hemoragik dan kegagalan sirkulasi. Demam bedarah adalah salah

satu penyakit yang ditularkan nyamuk yang paling penting di dunia dalam hal morbiditas,

mortalitas. Respon imun memproduksi antibody IgM 3-5 hari setelah timbul gejala dan

berlangsung selama 30-60 hari. Antibodi IgG tampak pada hari ke 14 dan bertahan seumur

hidup. Infeksi kedua sering terjadi pada demam yang tinggi dan beberapa kasus disertai

dengan pendarahan dan kegagalan pada sistem peredaran darah. Infeksi kedua menunjukkan

bahwa antibodi IgG meningkat dalan 1-2 hari setelah gejala-gejala awal  dan menyebabkan

respon IgM timbul setelah infeksi 20 hari. Berdasarkan nilai rujukan, hasil pemeriksaan

Rapid Dengue IgG/IgM Combo Test terhadap serum pasien yaitu IgG/IgM Postif. Garis

kontrol dan garis uji muncul. Hal ini menunjukkan kemungkinan infeksi sekunder akut.

Kesimpulan

hasil pemeriksaan Rapid Dengue IgG/IgM Combo Test terhadap serum pasien yaitu IgG/IgM

Postif. Hal ini menunjukkan kemungkinan infeksi sekunder akut.

Catatan

Pertemuan- , Kamis, 26 Juni 2014: Pemeriksaan Rapid Dengue IgG/IgM Combo Test.