nilai diagnosa rapid tes ns1 dan igg new

Upload: erawati-armayani

Post on 29-Oct-2015

110 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PROPOSAL PENELITIAN

  • 1.dr. Farida Nur Aini Prodi Patologi Klinik0112281563032.dr. Ade Rochaeni Prodi Patologi Klinik0112281563043.dr. Erawati Armayani Prodi Patologi Klinik0112281563054.dr. Erna Romauli Tobing Prodi Patologi Klinik011228156307

  • Di Indonesia 150 000 kasus dilaporkan pada tahun 2007 (record tertinggi) dengan lebih dari 25 000 kasus berasal dari Jakarta and Jawa Barat. Kasus kematian sekitar 1%.2 disebabkan oleh virus kelompok Flavivirus,Ditularkan melalui nyamuk (Aedes aegypti dan Aedes albopictus).4Empat serotipe virus (Dengue-1, Dengue- 2, Dengue-3, dan Dengue-4)Diagnosa dilakukan dengan virus isolasi, kadar antigen,antibodi dan kompleks imum

  • Pemeriksaan kompleks imum bisa dilakukan dengan kadar NS1 dan kadar Ig G dan IgMRapid Diagnostic Test NS1 (RDT NS1 ) mendeteksi Antigen Non Structural Glycoprotein 1 yang terdapat pada serum atau plasma Kadar NS1 Ada pada hari onset penyakit sampai hari ke sembilan 3,4,5 Pemeriksaan ini menggunakan dipstik dengan teknik immuno chromatographic test Bila positif : strip dua garisBila Negatif : strip satu baris

  • Rapid Diagnostic Test IgG dan IgM ( RDT IgG/IgM ) dasar uji deteksi antibodi ( IgM dan IgG anti-dengue) Terdapat pada serum, plasma atau darah segar pada hari ke 3 5 dari onset penyakit . Pemeriksaan ini tidak memerlukan pasangan sera fase akut dan konvalesens, menggunakan dipstik dengan teknik immuno chromatographic test 11 . Alat ini mempunyai 3 pita/garis (band) : pita pertama adalah kontrol sedang 2 pita yang lain mengandung colloidal gold conjugate anti IgG dan IgM. Bila sampel positif terjadi perubahan warna pada pita 1 , 2 dan 3 11.

  • RSUD Dr Soetomo pusat rujukan daerah Indonesia timur ,Angka perawatan penyakit DBD di RSUD Dr Soetomo cukup tinggi tahun 2011 hingga Oktober jumlah kasus DBD 49.486 kasus dan 403 kematian atau tingkat insiden rate (IR) 20,83 per 100.000 penduduk dan "case fatality rate" (CFR) 0,81 persen 12.Derajad manifestasi penyakit beragam puncak kejadian penyakit terutama pada bulan Oktober sampai April.

  • Apakah terdapat perbedaan nilai diagnosa antara RDT NS1 dan RDT IgG/IgM terhadap waktu pemeriksaan penyakit DBD ?

  • menganalisa perbedaan nilai diagnosa antara RDT NS1 dan RDT IgG/IgM terhadap waktu pemeriksaan penyakit DBD

  • Segi Akademik memperkaya pengetahuan uji diagnostic infeksi virus Dengue. mengarahkan kepada penelitian lebih lanjut tentang virus Dengue.menjadi referensi untuk uji instrument penelitian tentang infeksi Virus Dengue.Segi Praktismetode baru untuk deteksi dini infeksi virus dengue yang praktis, cepat dan terjangkau.tatalaksana kasus dapat segera dilakukan untuk menurunkan angka mortalitas dan morbiditas. Pengendalian dan pencegahan penularan penyakit juga dapat dilakukan lebih dini.

  • Demam Berdarah Dengue (DBD)Rapid Diagnostic Test NS1 (RDT NS1 )Rapid Diagnostic Test IgG dan IgM ( RDT IgG/IgM )

  • terdapat perbedaan nilai diagnosa antara RDT NS1 dan RDT IgG/IgM terhadap waktu pemeriksaan penyakit DBD

  • Jenis Penelitian : analitik observasionalMetode Penelitian : Kohort prospektif

    Tempat : RSUD Dr Sutomo Surabaya Waktu : Desember 2013 sampai dengan April 2014.

  • Populasi : pasien demam yang datang di IRD RSUD dr. Soetomo SurabayaSampel : Simple Random SamplingKriteria inklusi :Usia 18-56 tahunDemam < 72 jam, temperatur axilla > 37,20 CBersedia mengikuti penelitian dengan menandatangani surat persetujuan.Kriteria Ekslusi : Menolak rawat inapPulang rawat inap sebelum hari ke-5 demam

  • Rumus besar Sampel

    Besar sampel = 88 orangMetode Pengambilan Sampel : consecutive sampling Variabel bebas/prediktor: Rapid Test NS1 dan IgG/IgMVariabel tergantung/outcome: kompleks antigen-antibodi (infeksi virus dengue)

    n={Z.po(1-po) + Z. pa(1-pa) }2(pa-po)2

  • Alur penelitian

  • Instrumen penelitian :Termometer air raksaLembar Persetujuan PenelitianRapid test NS1 dan Rapid test IgG/IgMPengumpulan,pengolahan dan analisaFormulasi hipotesa : Ho: 1 = 2 H1: 1 2 (one tailed)uji Chi-Square, dimana = 0.05. Nilai p
  • Jadwal penelitian:

    Anggaran :Rapid test NS1 dan IgG/IgMRp.22.000.000,00Pembuatan laporan Rp. 500.000,00 Biaya lain lain Rp. 200.000,00 (+) Rp..22. 700.000,00

    NoKegiatan201320142014341212345671201.Pembuatan proposalx02.Presentasi dan Revisi proposalxx03.Pengumpulan dataxxxxx04.Hasil dan analisa dataxx05.Penulisan laporan penelitianxx06.Presentasi penelitianx07.Revisi dan penyerahan hasilx

  • 1World Health Organization. The world health report 1996: fighting disease fostering development. Geneva: WHO;19962Nimmannitya S, Halstead SB, Cohen SN, Margiotta MR. Dengue and Chikungunya virus infection in man in Thailand, 1962-1964: I. Obsevations on hospitalized patiens with hemorrhagic fever. Am J Trop Med Hyg. 1969; 18:9543Young PR, Hilditch PA, Bletchly C, Halloran W. An antigen capture enzymelinked immunosorbent assay reveals high levels of the dengue virus protein NS1 in the sera of infected patients. J. Clin. Microbiol. 38(3), 10531057 (2000).490 Alcon S, Talarmin A, Debruyne M, Falconar A, Deubel V, Flamand M. Enzyme-linked immunosorbent assay specific to dengue virus type 1 nonstructural protein NS1 reveals circulation of the antigen in the blood during the acute phase of disease in patients experiencing primary or secondary infections. J. Clin. Microbiol. 40(2), 376381 (2002).591 Dussart P, Labeau B, Lagathu G et al. Evaluation of an enzyme immunoassay for detection of dengue virus NS1 antigen in human serum. Clin. Vaccine Immunol. 13(11), 11851189 (2006).6Libraty DH, Young PR, Pickering D et al. High circulating levels of the dengue virus nonstructural protein NS1 early in dengue illness correlate with the development of dengue hemorrhagic fever. J. Infect. Dis. 186(8), 11651168 (2002).7Avirutnan P, Punyadee N, Noisakran S et al. Vascular leakage in severe dengue virus infections: a potential role for the nonstructural viral protein NS1 and complement. J. Infect. Dis. 193(8), 10781088 (2006).8Hang VT, Nguyet NM, Trung DT et al. Diagnostic accuracy of NS1 ELISA and lateral flow rapid tests for dengue sensitivity, specificity and relationship to viraemia and antibody responses. PloS Negl. Trop. Dis. 3(1), e360 (2009).9Prince HE, Matud JL. Estimation of dengue virus IgM persistence using regression analysis. Clin. Vaccine Immunol. 18(12), 21832185 (2011).10Blacksell SD, Jarman RG, Bailey MS et al. Evaluation of six commercial point-of-care tests for diagnosis of acute dengue infections: the need for combining NS1 antigen and IgM/IgG antibody detection to achieve acceptable levels of accuracy. Clin. Vaccine Immunol. 18(12), 20952101 (2011).11SD Technical Information Part III. Principle, Test Method and Limitation. 2003.12DepKes RI. Profil kesehatan Indonesia 2011: Menuju Indonesia sehat 2010. Jakarta: Dep Kes RI. 2012. P109.13SD Technical Information. Comparison of SD BIOLINE Dengue IgG/IgM vs Panbio Dengue Duo IgM and IgG Rapid Strip Test. 2003.14Chambers TJ, Weir RC, Grakoui A et al. Evidence that the N-terminal domain ofnonstructural protein NS3 from yellow fever virus is a serine protease responsiblefor site-specific cleavages in the viral polyprotein. Proc. Natl Acad. Sci. USA 87(22), 88988902 (1990).15Aryati,Pendekatan Laboratorium pada Infeksi Virus Dengue,IDI Lombok Timur,2010 available from http://idilotim.blogspot.com/search?updated-min=2010-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2011-01-01T00:00:00-08:00&max-results=416Parwati Setiono Basuki,Dengue 2010:Apa yang Baru?,Workshop&Simposium, Tatalaksana Mutakhir Kasus Demam pada Anak ,201017Gudang Inspirasi,Antara NS1 Ag Dengue dan IgG/Ig M Dengue,April 2010 Available from http://gudanginspirasi.wordpress.com/2010/04/20/antara-ns1-ag-dengue-dan-iggigm-dengue/18Petunjuk Teknis Penggunaan Rapid Diagnostic Test(RDT) untuk Penunjang Diagnosa Dini DBD,Subdirektorat Arbovirus Dit PPBB-Ditjen PP dan PL,Kementrian Kesehatan RI,201119Lam SK (1995). Dengue Haemorrhagic Fever. Reviews in Medical Microbiology, 6 : 39-48.