tugas kuliah

17
Input Water Balance 1. Pada Input- Water Balance data yang perlu di masukkan yaitu : 1. Nama proyek; 2. Tahun dimana air pada tahun ke berapa; 3. Total area proyek dalam bentuk secara keseluruhan area (Ha); 4. Total areal lahan usaha tani dalam areal layanan (command area), area (dalam jumlah Ha) yang didukung oleh infrastruktur penyaluran air proyek; 5. Perkiraan efisiensi penyaluran (conveyance eficiency) dalam bentuk %; 6. Perkiraan laju rembesan air (seepage) untuk tanaman padi dalam bentuk %; 7. Perkiraan kehilangan air permukaan dari tanaman padi ke pembuangan (drain) dalam bentuk %; 8. Perkiraan efisiensi irigasi lahan untuk tanaman- tanaman lainnya (bkan tanaman padi) dalam bentuk %; 9. Kapasitas debit aliran (flow rate capacity) di saluran-saluran utama pada titik-titik penyaluran; 10. Debit aliran puncak ke saluran-saluran utama pada titik-titik penyaluran; 11. Rata-rata ECe dari Air Irigasi(dS/m). Tabel 1 Koefisien lahan dan Ambang Batas ECe Tanaman Pada tabel ini berisi tentang data air tahunan dan perlu memasukkan data nama tanaman yang akan diairi seperti padi dan lain sebagainya. Kemudian kolom

Upload: rusydah-ufairah

Post on 08-Nov-2015

10 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Tugas Kuliah RAP

TRANSCRIPT

Input Water Balance1. Pada Input- Water Balance data yang perlu di masukkan yaitu :1. Nama proyek; 2. Tahun dimana air pada tahun ke berapa; 3. Total area proyek dalam bentuk secara keseluruhan area (Ha); 4. Total areal lahan usaha tani dalam areal layanan (command area), area (dalam jumlah Ha) yang didukung oleh infrastruktur penyaluran air proyek;5. Perkiraan efisiensi penyaluran (conveyance eficiency) dalam bentuk %;6. Perkiraan laju rembesan air (seepage) untuk tanaman padi dalam bentuk %;7. Perkiraan kehilangan air permukaan dari tanaman padi ke pembuangan (drain) dalam bentuk %;8. Perkiraan efisiensi irigasi lahan untuk tanaman-tanaman lainnya (bkan tanaman padi) dalam bentuk %;9. Kapasitas debit aliran (flow rate capacity) di saluran-saluran utama pada titik-titik penyaluran;10. Debit aliran puncak ke saluran-saluran utama pada titik-titik penyaluran;11. Rata-rata ECe dari Air Irigasi(dS/m).

Tabel 1 Koefisien lahan dan Ambang Batas ECe TanamanPada tabel ini berisi tentang data air tahunan dan perlu memasukkan data nama tanaman yang akan diairi seperti padi dan lain sebagainya. Kemudian kolom selanjutnya yaitu tentang salinitas (kadar garam) dari suatu lahan yang ambang batas salinitas (dalam dS/m) tersebut dapat mempengaruhi hasil panen dan pada tabel 1 data ambang batas salinitas tanaman padi 2-3 dS/m, pada tanaman lainnya 1,5-2 dS/m. Pada tanaman padi #1 perlu banyak diberi pengairan pada bulan basah yakni bulan April Agustus sedangkan pada tanaman padi #2 pada bulan September Desember.

Tabel 2 Nilai ETo bulananTabel 2 berisi tentang nilai ETo (mm) per bulan dalam satu tahun. Nilai yang paling tinggi terdapat pada bulan September sampai Oktober

Tabel 3 Air Permukaan Memasuki Area Pelayanan (Juta Meter Kubik - MCM) dan yang dapat digunakan untuk IrigasiPada tabel ini berisi tentang data Air Irigasi yang masuk dari luar areal pelayanan (command area) tersebut, MCM harus merupakan total MCM pada titik-titik pengambilan dimana air irigasi yang masuk ditentukan oleh tekanan dari suatu kanal. Pada tabel ini semua data dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi dan irigasi yang cocok adalah permukaan karena pada lahan basah. Total yang tertinggi terdapat pada bulan September dan Oktober karena berada pada bulan basah

Tabel 4 Sumber Air Permukaan Internal (MCM)Pada tabel ini terdapat volume air yang dipakai kembali dari sumber permukaan di dalam area tersebut. Tabel 4 tidak menggambarkan suplai air sesuai aslinya karena , karena sumber permukaan tersebut telah dihitung dalam Tabel 3

Tabel 5 Luasan Hektar Tiap Tanaman di Areal Pelayanan per BulanTabel 5 berisi informasi tentang luasan lahan yang digunakan untuk lahan budidaya untuk masing-masing tanaman tiap bulan. Jika nilai Kc ada yang lebih besar dari 0.0 dalam satu bulan untuk tanaman tersebut maka harus memasukkan luasan yang terkait pada suatu tanaman tersebut.

Tabel 6 Data Air Tanah (Ground Water)Pada tabel ini pernyataan yang dimasukkan mulai dari perhitungan air tanah dalam suatu proyek irigasi dimana sumber-sumber air tanah dari luar area sering sekali diabaikan. Air yang dipompa didalam area proyek lebih berpengaruh terhadap irigasi dibandingkan dengan air dari aliran luar area (pelayanan). Jadi, penggunaan lebih efisien dengan sistem pemompaan air dari proyek internal karena dari evaporasinya lebih efektif.

Tabel 7 Curah Hujan, Curah Hujan Efektif, dan Perkolasi Curah Hujan.Terdapat data yang harus dimasukkan yakni ETo mm pada hujan (presipitasi) perbulannya, pada tiap tanaman diestimasi dengan persen pada hujan efektif perbulan, dan pada tiap tanaman juga diestimasi dengan mm/ kedalaman perkolasi dimana air hujan melewati atau melebihi (menembus) zona akar per bulannya.

Tabel 8 Persyaratan Agronomi Khusus (mm)Pada tabel ini terdapat informasi tentang persyaratan khusus untuk suatu komoditas pada waktu tertentu dalam masa tanamnya. Nilai yang dimasukkan harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan air di lapang, dan seharusnya tidak mencangkup kehilangan air di jalan selama distribusinya

Tabel 9 Hasil Panen Tanaman dan NilaiPada tabel ini berisi tentang informasi harga atau pendapatan dari suatu komoditas dan biaya selama budidaya.

Indikator Eksternal Ciri indikator eksternal yang lazim dipakai adalah membandingkan masukan (input) dan keluaran (output) sebuah proyek. Indikator eksternal merupakan pernyataan dari beberapa macam bentuk efisiensi. Seperti efisiensi tersebt apakah terkait dengan anggaran, air, atau hasil panen. Indikator ini hanya memerlukan pengetahuan tentang masukan (input) dan keluaran (output) dari suatu proyek.Indikator luar (eksternal) menghasilkan suatu nilai-nilai kunci (key values) misalnya apakah ada kemungkinan untuk mengkonservasi air atau tidak (tanpa menjelaskan bagaimana hal ini dapat dilakukan). Indikator-indikator eksternal yang bernilai kecil (rendah) sering memberikan pembenaran untuk memodernisasi suatu proyek dengan harapan bahwa modernisasi atau intervensi akan memperbaiki nilai indikator-indikator luar (eksternal) tersebut.

Project ImployeesDibawah ini adalah indikator indikatornya :1. Frekuensi dan kecukupan pelatihan operator dan manajer menengah dan bukan hanya mereka yang bekerja di kantor saja.a. Pelatihan yang memadai disemua tingkat dan karyawan dipekerjakan dengan latarbelakang baik atau dillatih pada saat bekerja dan sesudahnya.b. Manager yang memiliki pelatihan yang sangat baik namun beberapa pengetahuna yang penting belum disampaikan kepada operator.c. Pelatihan ditentukan di tempat yang terdekat saja karena apabila ditempat yang jauh maka karyawan akan kehilangan beberapa ide penting.2. Ketersediaan aturan kinerja secara tertulisSetiap karawan memiliki deskripsi pekerjaan tertulis secara merinci yang dievaluasi setiap tahun dan hasilnya dibahas dengan karyawan. Dimana deskripsi pekerjaan tersebut ditulis umum dikantor serta ada evaluasi kerja namun tidak ketat, juga tidak ada deskripsi prosedur evaluasi. Deskripsi pekerjaan tidak ditulis, dan tidak ada prosedur evaluasi secara formal.3. Kekuatan karyawan untuk membuat keputusanKaryawan resmi serta todak resmi didorong berfikir dan bertindak sendiri dengan cara yang positif. Karyawan tidak diperbolehkan melakukan tugas yang signifikan tanpa izin namun jika mereka mengabil inisiatif mereka tidak dihukum.4. Kemampuan proyek untuk memecat karyawan dengan penyebabnyaterdapat proses yang singkat untuk memecat karyawan. Apabila ada karyawan lain yang mengetahuinya maka dia akan dipecat ketika itu diperlukan. Pemecatan hanya terjadi sekali apabila karyawan itu malas atau tidak serius dalam menyelesaikan masalah. Namun tidak hanya karyawan yang malas saja yang akan dipecat namun jika mereka perlu dipecat atau tidak diperlukan dalam proek maka mereka akan diberhentikan.

WUA (Water User Association)Persentase wilayah proyek yang WUA memenuhi uraian berikut: Tidak ada - Tidak ada WUA ada dalam bentuk apapun WUA ada di atas kertas, tetapi tidak memiliki kegiatan yang bermakna WUA ada di atas kertas, tetapi tidak memiliki kegiatan yang signifikan kecuali untuk mengadakan pertemuan sesekali WUA ada, tetapi cukup lemah WUA ada, dengan kekuatan media WUA kuat dengan hukum, penegakan, koleksi penuh biaya, investasi baru, dllAsosiasi Pengguna Air (APA) adalah sekelompok pengguna air, seperti irigasi, yang rencna keuangan, teknis, material, dan sumber daya manusia mereka untuk operasi dan pemeliharaan sistem air. WUA biasanya memiliki seorang pemimpin untuk menangani perselisihan internal, mengumpulkan biaya, dan melaksanakan pemeliharaan. Di sebagian besar wilayah, keanggotaan WUA tergantung pada hubungan seseorang dengan sumber air (seperti air tanah atau kanal).

Main Canal (Kanal Utama)Pada suatu proyek pada tanggal 20 Oktober 2002, kondisi saluran proyek pada umumnya adalah 3 yang dapat dikategorikan cukup buruk karena terbaik adalah bernilai 10, kepadatan saluran bernilai 4 yang dapat dikategorikan agak cukup, perbandingan hasil pada area proyek yang berbeda pada musim basah adalah 1,1, sedangkan pada musim kering adalah 1,2. Level pasir di dalam kanal adalah 8 yang berarti cukup rendah, dan sumber pasirnya berasal dari tepian kanal. Pada kanal utama, jenis alat untuk mengendalikan aliran adalah sluice gate, manual, sedangkan untuk mengukur aliran adalah rated section, dimana ketelitian pengendalian dan pengukuran aliran +/- 15%.Karakteristik kanal utama adalah total panjangnya mencapai 100 km, panjang kanal utama yang terpanjang adalah 60 km, kanal yang membalikkan lereng sebesar 0,005%, terdapat arus aliran yang tak terkendali yang masuk ke kanal, persentase kanal yang memotong bagian yang terisi pasir sebesar 10%, jumlah total titik jatuh pada kanal utama adalah 4, waktu berjalannya air dari awal ke penyebaran pertama adalah selama 12 jam, waktu berjalannya air yang paling panjang untuk menjangkau titik penyerahan level kanal ini dari sumbernya atau dari waduk penyangga adalah selama 52 jam, tidak ada rembesan dan jatuhan yang terukur dengan baik, tidak ada sumur yang aliran airnya kembali ke kanal, tipe lapisan (persentase dari keseluruhan kanal utama) adalah konkrit sebesar 20% dan tak berlapis sebesar 80%, dimana nilai yang benar ketika data tersebut dimasukkan adalah sama dengan 100. Level pemeliharaan dasar dan tepian kanal umumnya sebesar 2 yang berarti pemeliharaan yang rutin tidak cukup baik untuk mencegah beberapa penurunan dalam pencapaian kanal. Ketiadaan rembesan yang tidak diinginkan umumnya (jika penggunaan yang konjuktif dipraktikkan, beberapa rembesan mungkin diinginkan) bernilai 2 yang berarti kebanyakan fungsi alat pemeliharaan, dan staff cukup besar untuk menjangkau materi kritis dalam seminggu atau kira-kira segitu, sementara materi lain sering menunggu satu tahun atau lebih untuk pemeliharaan.

Second Level Canal Scanduling of Flows from level canal offtakeTediri dari dua aliran yaitu Official dan Aktual. Pada kedua aliran ini yang mempenagruhiwaktu aliran berdasarakan 6 karakteristik. Yan membedakan kediua aliran tersebut terletak pada karakteristik Jadwal oleh operator dari supplay dan yang dibutuhkan serta Jadwal kecocokan aktiftas pada level rendah. Control flow Second Level Canal OfftakePada hal ini terdiri dari 6 karakteristik terdiri dari tipe yang resmi dari konrtol aliranan, bersamaan nama, tipe resmi dari aliran berdasarkan ukuran control, nama resmi dan Kontrol aliran actual / bentuk. Dan dengan kemungkinan akurasi dari Q . Turnout Indicttor (Secound level canal)Penurunan dari operasi pengeluaran arus dibagi menjadi 4 kategori,yaitu0. Komonikasi dan pergkt keras yang dipakai sangat tidak mencukupi. Hmpir tidk dimungkinkan untuk dioperasikan.1. Sulit dipakai , sulit dan bebrbahaya untuk dioperasikan2. Susah untuk dipakai, tetapi masih dimungkinkan secara fisik. Rat2 bentuk aliran atau tekniknolgi masih rendah.3. Mudah dan cepat untuk dioperasikan. Rata2 aliran layak atau sesuai namun tidak sempurna seprti level 4.4. Sangat mudah dioperasikan. Perangakt keras bergerak secara otomatis dengan cepat dan mudah sekali. Air yang mengalir dapt terkontrol dengan baik. Regulating Reservoir Indikator (Second level canal)Untuk indicator pengaturan waduk terdiri dari 4 kategori yaitu :1. Kecocokan nomor dari lokasi tersebut2. Efektifitas dari operasi3. Kecocokan dari penyimpanan/ kapasitas penyangga4. Pemeliharaan Actual Service that the second level canal provides to its SubcanalTeedapat 3 indek yang mempengaruhi jalur actual pada kanal level kedua yaitu kelenturan, ketahanan dan kewajaran.

Third Level CanalIni menunjukkan kanal yang ketiga dan dibagi menjadi 4 bagian yaitu jenis control dan pengukuran aliran perangkat sebesar metergates, control akurasi dan pengukuran arus kurang lebih 15%. Karakteristiknya yaitu total panjang kanal 400 km, panjang kanal terpanjang 4 km, saluran yang masuk kedalam kanal tidak terkendali, persentase lintas kanal yang dipenuhi lumpur sebesar 20%, jumlah total point tumpahan yang khas pada kanal sebesar 2, waktu tempuh pengiriman air dari sumber atau reservoir penyangga ke hilir selama 2jam, rembesan dan tumpahan tidak diukur dengan baik, tidak ada sumur, nilai 10 sangat efektif untuk regulasi dan nilai 1 tidak baik/buruk untuk digunakan sebagai regulasi, jenis lining (seluruh persentase ketiga tingkat kanal) yaitu masonry 0%, beton 0%, lapisan tipe lain 0%, dan yang bergaris 100%.Untuk pemeliharaan rutin tidak cukup baik untuk mencegah beberapa penurunan kinerja kanal karena kurangnya rembesan yang tidak diinginkan sebesar 3 yaitu 4-8% dari seluruh jumlah air yang masuk dalam kanal. Ketersediaan peralatan yang tepat dan staf untuk menjaga kanal sangat sedikit. Pengatur palang pada kanal yaitu pengatur kondisi lintas adalah 4 yaitu baik. Tipe pengatur silangnya flashboard, tidak ada operator pada setiap lokasi pengaturan lintas, orang-orang beroperasi baik sesuai dengan kebutuhan, dan beroperasi baik secara teoritis.

Final Deliveries (Penyaluran Akhir)Pada lembar kerja ini merupakan indikator penilaian dari awal proses irigasi hingga akhir dari proses irigasi petani. Indikator yang digunakan sebagai penilaianya itu sampai atau tidaknya air pada setiap luasan lahan yaitu keseragaman petani memperoleh air, perlengkapan irigasi yang diperoleh petani, dan hubungan petani dengan pemerintah. Dari indikator tersebut dapat diketahui bahwa pada tempat yang digunakan sebagai project masih memiliki banyak kekurangan yaitu seperti belum seragamnya petani memperoleh air, persentase air yang diperoleh para petani sangat kecil sehingga menyebabkan para petani mengabil dari tempat yang ilegal, pemerintah belum memiliki peran yang tepat seperti memberikan fasilitas irigasi yang dibutuhkan petani dan juga memberikan kebijakan dalam memperoleh air pada setiap individu petani pada satuan lahan.

Indikator InternalTerdapat poin-poin untuk memahami Ringkasan Indikator dibawah ini :1. Spreadsheet ini hanya berlaku untuk indikator internal. Sebuah spreadsheet yang terpisah digunakan untuk indikator eksternal seperti Irigasi Efisiensi dan Relatif Pasokan Air2. Sebagian besar nilai-nilai pada lembar kerja ini secara otomatis ditransfer dari lembar kerja sebelumnya di spreadsheet ini3. Beberapa nilai indikator pada lembar kerja ini harus diberikan oleh pengguna4. Organisasi lembar kerja ini adalah sebagai berikut : a. Label alpha - numeric untuk setiap indikator ditemukan di Kolom Ab. Nama Indikator Primer diberikan dalam Kolom Bc. Sub - Indikator dijelaskan dalam Kolom Cd. Nilai yang diberikan untuk masing-masing Sub - Indikator ditemukan di Kolom D.e. Selain itu, nilai-nilai yang dihitung untuk setiap Indikator Primer yang ditemukan di sini .f. Berat ditugaskan untuk setiap Sub - Indikator diberikan dalam Kolom E.g. Label indikator asli, seperti yang ditemukan di FAO Laporan Air 19 , diberikan di sini.h. Worksheet di mana data asli dimasukkan diberikanLabel indikator I-1 sampai I-7 berisi tentang Social Order dan Service. Kemudian sub indikatornya antara lain: Pengukuran volume; Fleksibilitas/Keluwesan; Reliability/Keandalan dan Apparent equity/kejelasan ekuitas. Dari keempat sub indikator tersebut menunjukkan pada kolom E nilai kurang dari nilai yang seharusnya dipenuhi. Hal ini, menunjukkan keadaan yang tidak baik.Indikator I-2 dengan indikator primer Stated Water Delivery Service to Individual Ownership Units yaitu kondisi yang ditetapkan dimana servis pengiriman air pada unit-unit berkepemilikan pribadi (misalnya lahan atau peternakan) memiliki nilai 3, menunjukkan bahwa kegiatan tersebut baik.Pada label Indikator I-14 menunjukkan Hardware lintas regulator ( Kanal Tingkat II ) dengan nilai faktor pembandingnya sebesar 1,8 menunjukkan bahwa alat pengatur kanal ini kurang baik. Kemudian sub indikatornya antara lain :a. Kemudahan operasi lintas regulator di bawah operasi target saat ini yang menunjukkan seberapa mudah atau sulitnya untuk memindahkan regulator lintas untuk memenuhi target .b. Tingkat pemeliharaan regulator lintas .c. Kurangnya fluktuasi muka aird. Waktu perjalanan dari perubahan laju aliran seluruh tingkat kanal iniDari keempat sub indikator tersebut menunjukkan bahwa penggunaan serta pemeliharaan hardware lintas regulator ini cukup baik dengan rata-rata nilainya sebesar 2,8.Label indicator I-15 membahas tentang Turnouts dari Kanal Tingkat II dengan nilai factor pembandingnya sebesar 3,0 menunjukkan bahwa Turnouts dari Kanal Tingkat II ini baik. Kemudian sub indikatornya antara lain :a. Kemudahan operasi pemilih di bawah operasi target saat ini yang menunjukkan seberapa mudah atau sulitnya untuk memindahkan turnouts dan mengukur aliran untuk memenuhi target .b. Tingkat pemeliharaanc. Aliran kapasitas tingkatDari ketiga sub indicator tersebutmenunjukkan bahwa tingkat kemudahan serta pemeliharaan system operasi turnouts ini baik dengan rata-rata nilainya mencapai 3,0. Label indicator I-16 membahas tentang Pengaturan Waduk di Kanal Tingkat II dengan sub indikatornya yaitu : Kesesuaian jumlah lokasi ( s ) Efektivitas operasi Kesesuaian kapasitas penyimpanan / penyangga

Indikator IPTRIDData ini adalah pedoman yang digunakan untuk penentuan irigasi dan drainase yang dibuat oleh sekretariat IPTRIDDI 1 - Nilai 1100 : Ketersediaan air (permukaan maupun bawah tanah) untuk pengguna.DI 2 - Nilai 760 : Irigasi permukaan yang dilakukan dengan mengaliri air dari luar ke area budidaya.DI 3 - Nilai 80.000 : wilayah fisik lahan pertanian dilahan bududaya (tidak termasuk mulitple cropping)DI 4 - Nilai 65.000 : Area lahan pertanian di daerah yang dibudidaya, termasuk multiple croppingDI 5 - Nilai 1.012 : Pasookan air eksternal tahunan per satuan luasDI 8 - Nilai 70 : Pasokan irigasi tahunan per unit daerah irigasiDI 9 - Nilai 93 : Persyaratan puncak nilai gross irigasiDI 10 - Nilai 900 : Aliran kapasitas laju kanal utamaDI 12 - Nilai 1.675.000 : Volume air kotor tahunan dari hak air irigasiDI 13 - Nilai 2.312.500 : Hak laju air maksimumDI 14 - Nilai 562.500 : Rata - rata presentase hak yang diterimaDI 15 - Nilai 750.000 : Pendapatan kotor yang diperoleh dari pengguna airDI 16 - Nilai 155 : Jumlah karyawan proyekDI 17 - Nilai 2.175.000 : Jumlah tahunan untuk perawatan sistemDI 19 - Nilai 58.537.500 : Biaya manajemen, oprasi dan pemeliharaan biaya proyekDI 20 - Nilai 610 Produksi pertanian kotor tahunan (ton)DI 21 - Nilai 1DI 22 - Nilai 3DI 23 - Nilai 2DI 24 - Nilai 1,2DI 25 - Nilai 15RAP 9 - Nilai 0 : Jumlah bersih penggunaan air tanah per tahunRAP 20 - Nilai 568 : Tanaman ET - Curah hujan efektifRAP 31 - Nilai 58 : Rata -rata bidang efisiensi irigasiRAP 15 - Nilai 90: Perkiraan efisiensi kendaraan untuk memompa air (%)

World Bank BMTI IndicatorTerdapat 4 indikator inti dari BMTI, yaitu : indikator keseimbangan air, indikator keuangan, produktivitas pertanian indikator ekonomi serta indikator lingkungan. Semua indikator saling berkaitan satu sama lain. dengan menentukan indikator indikator ini, kita dapat memanajemen air irigasi secara efisien, cocok dengan keadaan, serta sesuai dengan keadaan keuangan.