tugas komunikasi

9
TUGAS KOMUNIKASI oleh Nama : I Ketut Widiarta NIM : P07134011026 POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN ANALIS KESEHATAN 2012

Upload: iketut-widiarta

Post on 21-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Komunikasi

TUGAS KOMUNIKASI

oleh

Nama : I Ketut Widiarta

NIM : P07134011026

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

2012

Tugas Komunikasi

Page 2: Tugas Komunikasi

1. Pengertian Jenis-Jenis Komunikasi

a. Komunikasi Lisan

Komunikasi lisan merupakan proses komunikasi yang menggunakan percakapan

untuk menyampaikan maklumat kepada penerima. komunikasi yang dilakukan oleh dua

orang atau lebih yang saling bertatap muka secara langsung ataupun tidak langsung yang

tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi mereka

Komunikasi Bukan Lisan

Komunikasi bukan lisan merupakan komunikasi yang tidak menggunakan

percakapan. Komunikasi bukan lisan terbahagi kepada dua yaitu tingkah laku dan unsur

fizikal. Tingkah laku adalah seperti pergerakan badan dan intonasi. Komunikasi bukan

lisan berunsur bukan fizikal terdiri daripada reka bentuk bangunan, kelengkapan dan

perhiasan pejabat.

b. Komunikasi Tulisan

Komunikasi tulisan merupakan komunikasi yang di lakukan dengan perantaraan

tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung dengan menggunakan bahasa yang

singkat, jelas, dan dapat dimengerti oleh penerima. Komunikasi tulisan dapat berupa

surat-menyurat, sms, surat elektronik, dan lain sebagainya.

c. Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal adalah Bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator

kepada komunikan dengan oral atau dengan written.

d. Komunikasi Non Verbal

Page 3: Tugas Komunikasi

Komunikasi non verbal adalah kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi suara,

sikap dan sebagainya, yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi tanpa kata-

kata (Boove dan Thill, 2003:4). 

e. Komunikasi Agresif

Komunikasi agresif adalah pola komunikasi yang mengutarakan pendapat/

informasi atau pesan secara lugas namun terdapat agresi verbal maupun non verbal.

f. Komunikasi Pasif

Komunikasi pasif adalah pola komunikasi yang tidak mempunyai umpan balik

yang maksimal sehingga proses komunikasi seringkali tidak efektif.

g. Komunikasi Asertif

Komunikasi asertif adalah kemampuan komunikasi yang mampu menyampaikan

pendapat secara lugas kepada orang lain (komunikate) namun tidak melukai atau

menyinggung secara verbal maupun non verbal (tidak ada agresi verbal dan non verbal).

2. Studi Kasus

Page 4: Tugas Komunikasi

Di kota Denpasar banyak pedagang kaki lima yang menjual berbagai makanan

siap santap kepada konsumen. Tetapi karena keterbatasan sarana dan persedian air, para

pedagang kurang memperhatikan sanitasi dan hygiene.

Di RSUP Sanglah tercatat meningkatnya kasus diare dan hepatitis A. sebagai

tenaga analis kesehatan , apa yang saudara dapat lakukan untuk mengatasi masalah

tersebut.

(Gunakan lima langkah metodologi komunikasi kesehatan)

Jawab

Kasus di atas dapat diatasi dengan lima langkah metodologi komunikasi

kesehatan sebagai berikut:

Tahap Penilaian :

Pada tahap ini dilakukan penilaian melalui sebuah penelitian terhadap kasus yang terjadi,

yaitu dengan meneliti seberapa besar efek yang ditimbulkan makanan siap santap tersebut

terhadap kesehatan konsumen. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengambil beberapa

sampel makanan siap santap dari pedagang kaki lima tersebut untuk diuji dalam

laboratorium. Dalam penelitian ini, diuji kualitas dari makanan tersebut seberapa besar

pengaruhnya terhadap kesehatan masyarakat. Selain itu, dapat juga dilakukan dengan

pengamatan terhadap higiene sanitasi pedagang kaki lima saat menjual makanannya.

Page 5: Tugas Komunikasi

Tahap Perencanaan :

Setelah melakukan penilaian terhadap masalah tersebut dan hasil dari penilaian

ternyata berpengaruh besar terhadap kesehatan konsumen maka masalah ini harus ditangani

baik secara preventif maupun promotif. Sehingga, pada tahap ini disusunlah program-

program untuk menangani masalah tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah

melalui penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat dan pedagang kaki lima pada khususnya.

Misalnya, penyuluhan tentang pentingnya hygiene sanitasi untuk meningkatkan kualitas

kesehatan masyarakat. Tentunya, program ini harus direncanakan dengan baik dan dibuat

semenarik mungkin untuk meningkatkan antusias masyarakat untuk mengikuti program ini.

Tahap Pretest :

Tahap ini merupakan lanjutan tahap perencanaan. Dimana pada tahap ini di

lakukan tahap pengujian terhadap program – program yang telah di rencanakan

sebelumnya . apabila mencapai target yang di rencanakan maka, program – program

tersebut dapat di lanjutkan , apabila tidak mencapai target maka program – program

tersebut perlu di tinjau kembali kekurangannnya sehingga mencapai target yang telah di

rencanakan sebelumnya.

Page 6: Tugas Komunikasi

Tahap Penyampaian :

Tahap ini merupakan lanjutan tahap pretest, dimana pada tahap ini adalah tahap

penyampaian program-program yang telah direncanakan di atas. Tahap ini merupakan

penentuan berhasil atau tidaknya program penyuluhan yang dibuat.. Penyampaian

penyuluhan kepada masyarakat harus memakai bahasa yang mudah dimengerti oleh

masyarakat. Sebaiknya penyampain penyuluhan dilakukan diiringi dengan gambar-

gambar, supaya menarik untuk didengarkan oleh masyarakat. Cara lain bisa juga dengan

video tentang pentingnya hidup bersih dan sehat. Sehingga masyarakat tahu bagaimana

berperilaku hidup sehat. Jika berhasil dalam pengadaan penyuluhan dalam skala kecil

( desa) maka dapat dilakukan penyuluhan dalam skala besar (kabupaten/kota).

Tahap Pemantauan :

Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam metodologi komunikasi kesehatan,

dimana pada tahap ini bertujuan untuk mengawasi jalannya program yang sedang

berjalan agar tepat pada sasaran dan tidak ada gangguan yang mengganggu jalannya

program tersebut.