tugas psikologi konseling komunikasi massa
TRANSCRIPT
TUGAS PSIKOLOGI KONSELING
KOMUNIKASI MASSA
NAMA : DIAZ PRABOWO
NPM : 15509135
KELAS : 3PA02
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2012
Konsep dan Model Komunikasi Massa
1. KONSEP DAN MODEL KOMUNIKASI MASSABab ini menaruh perhatian pada
menjelaskan konsep dasar dari studi komunikasimassa dan menjelaskan sumber asal
dari proses hubungan antara media massa danmasyarakat yang telah berkembang
lebih dari abad sebelumnya. 3 kumpulan ideadalah sangat khusus dan penting dari
pemikiran dahulu,:1. Persoalan mengenai Kekuatan dari arti baru dari Komunikasi.2.
Persoalan mengenai Integrasi dan disintegrasi sosial yang mungkinterjadi.3. Persoalan
mengenai Pencerahan Publik, yang mana mungkin menjadiberkembang atau di
kurangi.PANDANGAN SEBELUMNYA TENTANG MEDIA DAN
MASYARAKATKekuatan Media MassaBerkaitan dengan Kekuatan dari Media
massa, keyakinan tentang ini pada awalnyaadalah berdasarkan capaian besar dan
pengaruh kemunculan mereka, khususnya padahubungan terhadap pers surat kabar
yang popular. Pers yang populer sebagian besardi danai oleh iklan-iklan komersial,
yang isinya menggambarkan cerita-cerita danberita-berita sensasional, dan kontrolnya
biasanya hanya terkonsentrasi di tanganpenguasa pers yang sangat
berkuasa.Penggunaan berita dan media hiburan oleh Tentara Sekutu pada perang
dunia keduamenghilangkan keraguan tentang nilai propaganda mereka. Sebelumnya
telah adapegangan dan dasar yang benar-benar kuat tentang pandangan bahwa
publikasi massasangat efektif dalam menajamkan opini dan mempengaruhi perilaku.
Publikasi massajuga dapat berpengaruh pada hubungan internasional dan persekutuan
negara-negara.Integrasi sosial dan KomunikasiTeori sosial tentang waktu,
menempatkan kebutuhan atas bentuk baru dari integrasi
2. pada permukaan masalah yang disebabkan oleh industrialisasi dan
urbanisasi.Kejahatan, prostitusi, kemiskinan dan penindasan/penjajahan, dihubungkan
denganmeningkatnya keadaan tanpa bentuk, pengasingan/keterpencilan, dan
ketidakpastiankehidupan modern.Media massa adalah kekuatan potensial untuk
kepaduan/keseragaman sosial yangbaru, mampu menghubungkan individu yang
tersebar dalam bangsa-bangsa, kota danpengalaman setempat/budaya-budaya
lokal.Komunikasi Massa sebagai Pendidik MassaSemangat pada awal abad 20
mendukung 3 ide tentang komunikasi massa, yaitubahwa media1. Dapat menjadi
potensi kekuatan untuk Pencerahan Publik2. Menambahkan dan meneruskan institusi
baru dari pendidikanuniversal/bersama3. Perpustakaan publik dan pendidikan
populer.Lebih banyak ketakutan daripada harapan sekarang ini lebih disuarakan
tentangpencerahan dari peran media massa utama, ketika mereka makin kuat dalam
mencarikeuntungan dalam tingkat kompetisi pasar yang tinggi, dimana hiburan
memiliki nilaipasar yang lebih tinggi dibandingkan pendidikan dan seni.Media
Sebagai Masalah dan Kambing HitamAda beberapa kejadian yang berturut-turut
tentang kepanikan moral berkaitan denganmedia, ketika muncul masalah-masalah
sosial yang sulit di pecahkan dan sulitdipahami. Menjadi paradoks atau tidak, sudah
menjadi biasa bahwa media sendirilahyang telah memperjelas banyak dari pandangan
kekhawatiran ini. Mungkin karena hal-hal tersebut menegaskan kekuatan media, tapi
lebih mungkin karena hal-hal tersebutsudah menjadi kepercayaan yang populer dan
membantu dalam menjual danmemasarkan surat kabar.
3. KONSEP MASSAPada awalnya penggunaan istilah ini biasanya membawa
pemahaman yang negative.Istilah ini dihubungkan dengan banyak orang atau orang-
orang biasa, biasanya di lihatsebagai tidak terdidik, bebal dan sangat tidak logis, tidak
mau diatur dan malahcenderung ke arah kekerasan (seperti ketika massa berubah
menjadi gerombolanperusuh) (Bramson, 1961). Tapi istilah ini bisa juga digunakan
untuk pengertian yangpositif, khususnya dalam tradisi masyarakat sosialis, dimana
istilah mengkonotasikankekuatan dan solidaritas dari orang-orang pekerja biasa pada
saat diorganisasikanuntuk tujuan bersama atau ketika sedang dalam keadaan
mengalami penindasan.Raymond Williams (1961:289) memberikan komentar tentang
ini: Tidak ada yangnamanya Massa, hanya beberapa cara dalam melihat orang-orang
sebagai massa.Konsep Massa dapat diringkas seperti dibawah ini:1. Kumpulan yang
besar2. Tidak ada perbedaan3. Terutama sangat bercitra negatif4. Ketiadaan aturan
organisasi5. Refleksi dari masyarakat kebanyakanPROSES KOMUNIKASI
MASSACiri/keistimewaan yang paling jelas dan nyata dari media massa adalah
mereka didisain untuk menjangkau “yang banyak” (umum). Hubungan dalam hal ini
tidakterelakkan adalah satu arah, satu sisi, tidak mengenai orang tertentu (umum)
dandanada jarak sosial, sama seperti jarak fisik antara pengirim dengan penerima
informasi.Hubungan ini tidak hanya asimetris, namun juga memiliki tujuan yang
kalkulatif danmanipulatif .Pesan media sebagian besar adalah hasil kerja bertujuan
mendapatkan keuntunganuntuk pasar media dan nilai guna untuk penerimanya,
konsumen media. Pesan mediaini pada dasarnya adalah sebuah komoditas dan yang
berbeda dalam isi simbolis atashubungan komunikasi manusia yang memiliki
perbedaan tipe pula.
4. Satu definisi awal (Janowitz, 1968) tentang Komunikasi massa dibaca sebagai
berikut:Komunikasi Massa terdiri dari kebiasaan dan cara-cara yang dilakukan oleh
orang-orang yang mengkhususkan diri menggunakan perlengkapan/peralatan
teknologi(mesin cetak, radio, film, etc) untuk menyebarkan isi simbolis kepada
khalayak yangluas, heterogen dan tersebar luas.Proses komunikasi massa dapat
diringkas sebagai berikut:1. Distribusi dan penerimaan Informasi dalam skala luas2.
Arus informasi satu arah3. Hubungan yang asimetris4. Tidak mengenai seseorang
(umum) dan tidak diketahui subyek manusianya5. Dapat dihitung atau hubungan
pasar6. Isi yang di standarisasikanMASSA SEBAGAI AUDIENSMassa sebagai
audiens memiliki cirri-ciri sebagai berikut:1. Jumlah yang sangat besar2. Tersebar
luas3. Tidak berinteraksi satu sama lain dan tidak saling mengenal4.
Heterogen/beraneka ragam5. Tidak terorganisasi atau bergerak sendiri-sendiri6.
Obyek dari pengelolaan dan manipulasiINSTITUSI MEDIA MASSACiri-ciri dari
institusi media adalah sebagai berikut:1. Kegiatan utamanya adalah memproduksi dan
mendistribusikan isi simbolisinformasi.2. Media beroperasi pada wilayah public dan
mereka diberikan aturansedemikian rupa.3. Partisipasi/keikutsertaan sebagai pengirim
atau penerima informasi
5. adalah sukarela, tanpa paksaan.4. Organisasinya professional dan memiliki bentuk
birokratik.5. Media adalah kedua-duanya, bebas dan tanpa kekuatanBUDAYA
MASSA DAN BUDAYA POPULERKonten berita khas yang disalurkan melalui
jaringan yang baru diciptakan terhadapformasi sosial yang baru (massa audiens)
adalah pada awalnya merupakan bermacam-macam campuran cerita, gambar-gambar
atau image, informasi, ide-ide, hiburan dantontonan. Walaupun begitu, konsep
pertama dari ‘Kultur massa’ umumnya digunakanuntuk menunjukkan hal-hal tersebut
(Lihat Rosenberg and White,1957). Kultur Massa,memiliki referensi yang luas
tentang selera, preferensi/pilihan, sikap/tingkah lakudan gaya/mode dari kumpulan
orang banyak (atau mayoritas). Tapi Kultur Massa jugamemiliki konotasi
merendahkan secara umum, utamanya dikarenakan olehperkumpulan-
perkumpulannya dengan yang pilihan kulturalnya diasumsikan ‘tidakterdidik’, tanpa
diskriminasi atau hanya audiens kelas rendahan.SUATU TAMPILAN
MASYARAKAT YANG BAIK “Paradigma dominan” (atau makna struktur yang
dominan) mengkombinasikangambaran kekuatan media massa dalam suatu komutas
massa dengan tipikal praktekilmu social melalui penelitian, khususnya survey social,
percobaan terhadap psikologisocial dan anailisis statistic. Paradigma itu terkait baik
dengan hasil dari serta arahan terhadap penelitiankomunikasi. Hal ini merupakan
perkiraan awal dari suatu jenis masyarakat tertentuyang baik secara fungsional dan
normal serta akan menjadi demokratis (pemilihan,perwakilan, dan bersandar pada asa
universal), liberal (sekuler, keadaan pasar bebas,individualistis, kebebasan berbicara),
pluralistic (persaingan yang terlembaga antarapartai dan kepentingan) dan ketertiban
(kedamaian, integrasi social, keterbukaan,legitimasi).
6. KEMURNIAN DALAM ILMU DAN FUNGSIONALISASI INFORMASI Unsur
teoritis dari pradigma yang dominan tidak mencampuri kasus dalammedia massa
tetapi mengambil alih secara luas dari sosiologi, psikologi social danpendapat yang
dapat digunakan dalam ilmu informasi. Hal ini terjadi terutama padadekade pasca
Perang Dunia kedua ketika adanya keseragaman yang luas dan tidakmengandung
tantangan baik dalam hal ilmu social maupun mass media (Tunstall,1977). Model
komunitas yang digambarkan diatas terjadi juga pada pertengahan abadpada saat
nama Amerika Serikat berada dalam kondisi ideal.Ciri-ciri dari Kultur Massa:1. Tidak
tradisional2. Bukan kalangan elit3. Hasil dari orang banyak (massa)4. Populer5.
Komersil6. Dibuat HomogenPandangan Lain tentang Kultur MassaPerkembangan
dari kultur massa semakin terbuka untuk menghasilkan lebih dari satuinterpretasi.
Bauman (1972) mengangkat isu bahwa komunikasi massa yangdisebabkan oleh kultur
massa, beragumentasi bahwa komunikasi massa dan kulturmassa lebih dari sekedar
alat untuk membentuk sesuatu yang telah terjadi disetiapkasus sebagai hasil dari
peningkatan kultural homogen dari kumpulan masyarakatsecara nasional.Dapat kita
ingat bahwa budaya populer telah mengalami revisi nilai secara luas olehteori-teori
sosial dan budaya serta pemutarbalikan masalah yang sangat besar. Hal initidak lagi
dipandang sebagai ketidakorisinalitasan, kreatifitas atau manfaat dan seringdirayakan
karena arti dan maksudnya, signifikansi kebudayaan dan nilai-nilai expresif.
7. Penilaian/Pengukuran Ulang Konsep MassaYang mungkin menjadi jelas saat ini
adalah bahwa Media Massa banyak berperandalam memberikan solusi dalam
permasalahan tersebut. Dimanapun kita berada,siapapun kita, Media Massa
menawarkan jalan keluar menghadapi kelompokmasyarakat skala besar, membentuk
kita menjadi kepekaan akan bahaya, sertamemediasi hubungan kita dengan tekanan-
tekanan pihak yang lebih berkuasa.KEBANGKITAN PARADIGMA DOMINAN
UNTUK TEORI DAN PENELITIANMedia dan masyarakat dan subkonsep dari
‘Massa, yang telah dideskripsikanmembantu membentuk model riset paradigma
Komunikasi Massa yang dijelaskansebagai ‘dominan’. Paradigma Dominan
merupakan kombinasi dari gambaran kekuatanmedia massa dalam masyarakatnya
dengan ciri cirri dasar berasal dari penelitian ilmusosial, survey sosial, eksperimen
psikologi sosial, dan analisa statistikal.Riset komunikasi pada masa sebelumnya,
sangat dipengaruhi oleh ide/gagasan bahwaliberal, pluralis dan masyarakat yang adil
telah terancam oleh pemikiran/sistemalternatif, yaitu bentuk totalitarian (komunisme),
dimana media massa didistorsimenjadi alat untuk menekan demokrasi.Dapat
disimpulkan bahwa Paradigma Dominan dalam penelitian komunikasi adalahsebagai
berikut:1. Masyarakat ideal Liberal-Pluralis2. Pandangan Fungsionalis3. Penyebaran
linear model pengaruh4. Media yang kuat dimodifikasi oleh hubungan kelompok5.
Media dilihat sebagai masalah sosial6. Metode behavioris dan individualisSebuah
Alternatif, Kritik ParadigmaParadigma alternative dapat disimpulkan menjadi
beberapa bentuk, yaitu:
8. 1. Pandangan kritis masyarakat dan penolakan nilai netralitas2. Penolakan atas
model transmisi dari komunikasi3. Ketidakpastian pandangan terhadap teknologi
media dan berita/pesan4. Penggunaan atas sebuah interpretasi dan pandangan
konstruksionis5. Metodologi kualitatif6. Preferensi cultural atau teori-teori ekonomi
politik7. Kesadaran luas dengan ketidaksamaan dan sumber-sumber pemikiranoposisi
dalam masyarakatPerbandingan ParadigmaDua versi Utama paradigma dalam bab ini
adalah Alternatif dan Dominan Paradigmayang masing-masing membawa dua unsur
yang berbeda, yaitu Paradigma Alternatifmembawa unsur Kritis dan Paradigma
Dominan membawa unsur Interpretatif ataukualitatif.Perbandingannya menurut 2
orang tokoh adalah sbb:a. Rosengen (1983):1. Membedakan Pendekatan objektifitas
dengan pendekatan Subjektifitas2. Mempertentangkan antara Perubahan Radikal
dengan Regulasib. Potter (1993) yang di sepakati oleh Fink & Ganz (1996):1. Bagian
ilmu sosial yang interpretative dan analisis kritis.EMPAT MODEL
KOMUNIKASIDefinisi asli dari komunikasi massa sebagai sebuah proses tergantung
pada sisi objektifdari produksi massal, reproduksi dan distribusi yang terbagi-bagi
pada beberapa mediayang berbeda. Dapat dibedakan empat model proses komunikasi
publik, diluarpertanyaan tentang bagaimana ‘media baru’ seharusnya di konsepsikan,
yaitu :
9. 1. Model TransmisiHasil penelitian Westley & MacLean adalah bahwa Komunikasi
melibatkan interpolasi/Pengalihan pola pikir dari ‘Peran Komunikator’ yang baru
antara masyarakat danpenerima pesan (audiens). Ada 3 fitur penting dari model
komplit komunikasi massayang digambarkan oleh Westley & MacLean yaitu:1.
Menekankan pada peran memilih dari komunikator massa.2. Bahwa pemilihan
didasarkan pada penilaian atas apa yang disenangi olehpemirsa.3. Komunikasi tidak
memiliki tujuan khusus, diluar tujuan akhirnya.Menurut model ini, komunikasi massa
adalah proses pengaturan sendiri yang diarahkanoleh kepentingan dan permintaan
pemirsa yang hanya dapat diketahui oleh pemilihandan respons dari pemirsa tersebut
atas apa yang ditawarkan oleh media.2. Model Ritual atau EkspresifDisebut ritual,
karena, menurut Carey, komunikasi terkait dengan keinginan berbagi,partisipasi,
asosiasi, persahabatn dan keyakinan umum. Pandangan ritual tidakdiarahkan kepada
perluasan pesan dalam ruang, tapi pemeliharaan masyarakat dalamwaktu. Bukan
perbuatan penanaman informasi namun gambaran dalam berbagikeyakinan.Disebut
model komunikasi ekspresif karena penekanannya adalah juga kepadakepuasan
hakiki/intrinsik dari pengirim atau penerima pesan. Pesan dalam komunikasiritual
biasanya laten dan ambigus, tergantung pada pengertian/asosiasi dan simbol-simbol
yang tidak dipilih atas kemauan sendiri oleh partisipan dalam komunikasi ini,namun
langsung terjadi dalam kebudayaan. Media dan pesan biasanya sulit untukdipisahkan,
dan komunikasi ritual ini relative tidak mengenal waktu dan perubahan.Contohnya
dapat ditemukan dalam seni, agama dan perayaan-perayaan atau festivalpublik.
10. 3. Model Publisitas : Komunikasi sebagai pertunjukan dan atensiSering kali tujuan
utama dari media massa bukanlah untuk mengirimkan informasiataupun untuk
menyatukan ekpresi publik dalam hal budaya, kepercayaan, atau nilai-nilai sosial,
namun secara sederhana hanya untuk menangkap dan menguasai atensivisual atau
pendengaran. Dalam melakukan hal tersebut, media mencapai satu tujuanekonomi,
yaitu memperoleh keuntungan dari audiensnya (atensi sama dengankonsumsi) dan
secara tidak langsung menjual atensi pemirsanya kepada parapemasang iklan. Dalam
model ini, pemirsa media hanyalah sebagai penonton belaka,bukan menjadi partisipan
dari proses komunikasi atau penerima informasi. Sehinggahanya menjadi obyek pasar
media.4. Model Resepsi: Kode dan Penerimaan Kode dalam MediaEsensi dari
Pendekatan resepsi adalah untuk menemukan asal dan konstruksi dari artipesan
(diambil dari media) bersama dengan penerima pesannya. Pesan-pesan darimedia
selalu terbuka dan memiliki banyak arti dan di interpretasikan menurut konteksdan
budaya penerimanya.Unsur dari pendekatan resepsi ini ada dua menurut Hall
(1974/1980), yaitu:1. Komunikator memilih untuk mengkodekan pesan-pesan untuk
tujuan-tujuaninstitusional dan idelogi dan untuk memanipulasi bahasa dan
mediauntuk tujuan tersebut.2. Penerima pesan atau dekoder, tidak memiliki keharusan
untuk menerimapesan sebagaimana yang terkirim, namun bisa menolak pengaruh
ideologisdengan mengambil media yang berbeda atau menjadi
pembaca/pemirsaoposisi, menurut pengalaman dan analisa mereka sendiri.Prinsip
kunci dari model ini adalah :1. Keberagaman arti dari isi pesan dalam media2.
Keberadaan dari komunitas intepretatif atas pesan-pesan dalam media,yang
bervariasi3. Penerima pesan memiliki kekuasaan/keutamaan dalam menentukan arti
pesan
11. KESIMPULANKonsep dasar dan model komunikasi yang dijabarkan dalam studi
komunikasi massa,dibangun dengan indikator-indikatornya serta disesuaikan dengan
kondisi perubahanpada industry dimasyarakat. Media telah mengembangkan dirinya
ke dimensi yangglobal. Dengan keyakinan akan kekuatan publisitas, kehumasan,
propaganda ataulainnya yang memiliki kekuatan ekonomi atau politik.Dalam
menggunakan model komunikasi massa, harus mempertimbangkan tujuan.Tidak bias
menggunakan 1 model dan mengabaikan yang lainnya. Karena ke 4 modeltersebut
merefleksikan salah satu aspek dari proses komunikasi. Model transmisi danatensi,
lebih mengarah pada perspektif industri media dan para pembujuk, sedangkanmodel
ritual dan dekoding, menyebarkan sekaligus bertahan terhadapa dominasimedia dan
menerangkan proses komunikasi
Demo BBM di Jakarta: Mobil Polisi Dibakar
VIVAnews - Unjuk rasa dan bentrokan para demonstran dan aparat keamanan dalam
unjuk rasa anti kenaikan harga BBM di Jakarta seperti tidak mengenal waktu. Malam
tadi, kembali berlangsung huru-hara, kali ini di kawasan Salemba, Jakarta Pusat. Satu unit
mobil polisi dibakar dan sejumlah mahasiswa ditangkap.
Aparat kepolisian berhasil memukul mundur massa mahasiswa Universitas Kristen
Indonesia (UKI) dan Universitas Persada Indonesia (UPI) YAI. Bersama mahasiswa yang
tergabung dalam Konsolidasi Nasional Mahasiswa Indonesia (Konami), mereka
melakukan aksi unjuk rasa berujung bentrok di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis
29 Maret 2012 malam.
Aparat kepolisian dengan menggunakan tameng terus memukul mundur sisa-sisa para
mahasiswa yang melakukan perlawanan. Para mahasiswa ini tersulut setelah melihat
teman-teman mereka dipukul mundur masuk ke dalam kampusnya.
Dalam aksi lempar-lemparan batu terdengar provokasi dari aparat dengan mengatakan
'onani' kepada mahasiswa Konami yang masih melakukan perlawan. Hal itu dibalas
mahasiswa dengan teriakan dan lemparan batu.
Namun begitu, aparat kepolisian terus memukul mundur mereka hingga ke perempatan
Jalan Diponegoro tepatnya di depan Bioskop Metropole.
Tak terhitung pula berapa kali polisi melepaskan gas air mata. Diketahui, beberapa
mahasiswa diamankan polisi dalam kejadian ini.
Menurut pantauan VIVAnews, satu unit mobil polisi dibakar massa demonstran.
Sejumlah orang mengalami luka-luka atas peristsiwa ini, termasuk Kepala Polsek Metro
Senen, Jakarta Pusat, Kompol Imam Zebu. Dia langsung dilarikan ke Instalasi Gawat
Darurat (IGD) Rumah Sakit Cipto Mangukusumo (RSCM), Jakarta Pusat. Imam Zebua
diduga terkena lemparan batu.
Sempat Ditutup
Bentrokan antara mahasiswa dan polisi yang berlangsung dua jam itu mengakibatkan
Jalan Diponegoro ditutup. Namun, ketika bentrokan itu reda setelah aparat kepolisian
memukul mundur para mahasiswa ke dalam kampusnya, sekitar pukul 21.15 WIB, Jalan
Diponegoro pun dibuka kembali.
Arus lalu lintas kendaraan yang melewati Jalan Diponegoro pun sudah mulai berangsur
pulih, meski harus berjalan pelan.
Meski sudah mereda, namun di sekitar lokasi, tepatnya dari jalan depan Kantor Lembaga
Bantuan Hukum (LBH) Jakarta sampai kampus UKI, masih ramai dengan warga yang
melihat.
Sejumlah petugas polisi pun masih tampak berjaga. Bangkai mobil polisi yang dibakar
masih teronggok di depan Kantor Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.
Dana Kampanye Duet Zaini-Muzakir Rp5,6 Miliar
Polhukam / Rabu, 11 April 2012 08:25 WIB
Metrotvnews.com, Banda Aceh: Partai Aceh menyerahkan laporan dana kampanye
calon kepala daerah DR Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf kepada Komisi Independen
Pemilihan (KIP) Provinsi Aceh, Selasa (10/4). Penyerahan dana kampanye itu juga
disaksikan aktivis Gerakan Rakyat Anti Korupsi (GeRAK).
Ketua GeRAK Aceh Askhalani mengatakan, pasangan nomor urut lima itu melaporkan
dana kampanye sejak 10 Maret hingga 6 April sebesar Rp5.658.000.000. "Dana sebesar
Rp5,6 miliar itu diperoleh dari sumbangan dari calon Rp105 juta, sumbangan
perseorangan Rp2.808.000.000 dan sumbangan dana dari badan hukum swasta
Rp2.245.000.000," kata Askhalani.
Pasangan tersebut juga melaporkan pengeluaran dana yang terbagi dalam beberapa
kegiatan, di antaranya pertemuan terbatas menghabiskan Rp14,557 juta. Pertemuan tatap
muka dan dialog Rp193,482 juta, penyebaran bahan kampanye kepada umum Rp182 juta,
rapat umum Rp1,054 miliar, kegiatan lain yang tidak melanggar larangan kampanye dan
peraturan perundang-undangan Rp3,045 miliar serta pengeluaran lainnya.
Menurut Askhalani penyerahan laporan dana kampanye oleh tim pemenangan pusat
pasangan Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf pada KIP dan GeRAK Aceh merupakan
bagian dari proses uji akses terhadap dokumen terhadap dana kampanye para kandidat
calon kepala daerah.
"Ini laporan dana kampanye pertama yang kami terima, sementara empat kandidat lainnya
belum menyerahkan kepada KIP maupun pihak lainnya," kata aktivis anti korupsi Aceh
itu.
Analisa :
Komunikasi massa digunakan untuk menyalurkan aspirasi rakyat, dan
menyatukan keinginan yang dimiliki oleh masyarakat agar di dengar oleh para
pemimpinnya
Terkadang kekerasan terjadi pada kegiatan demonstrasi apabila suara rakyat tidak
mendapatkan tanggapan dari pemerintah.
Komunikasi massa juga bisa menjadi media yang efektif untuk melakukan
kampanye, karena bisa lebih tepat menuju pada masyarakat.
Melalui komunikasi juga, seseorang bisa mempromosikan dirinya untuk
mendapatkan suatu jabatan
Ada beberapa pihak yang menggunakan uang sebagai alat untuk membuat
komunikasi massa menjadi lebih efektif dan mendapatkan tanggapan yang
antusias dari masyarakat, meskipun cara seperti ini tidak sepenuhnya bisa
dibenarkan.
Biasanya komunikasi masa bisa berjalan lancar melalui organisasi masyarakat
yang memahami betul keadaan masyarakat di sekitarnya.