tugas khusus

11
Nama : Maman Setiawan NIM : 03121003087 Shift : A Kelompok : 4 Industri yang menggunakan Absorber/Stripper 1. Daftar Industri yang menggunakan Absorber/Stripper 1) PT PUSRI 2) PT PUPUK ISKANDAR MUDA 3) PT INDONESIAN ACIDS INDUSTRY 4) PT PETROKIMIA GERSIK 2. Uraian singkat Pada PT PUSRI dan PT PUPUK ISKANDAR MUDA, absorber digunakan pada proses pembuatan NH3. Tapi, pada PT PUPUK ISKANDAR MUDA, absorber juga digunakan pada pembuatan Urea Formaldehyde. Sedangkan PT INDONESIAN ACIDS INDUSTRY, DAN PT PETROKIMIA GERSIK absorber digunakan pada proses pembuatan asam sulfatnya. 2.1. Proses pembuatan Ammonia (NH3) Berikut ini uraian proses Produksi Ammonia secara umum. Pembuatan Gas Sintesa Desulfurisasi Gas alam yang akan digunakan sebagai bahan baku proses pembuatan ammonia masih mengandung pengotor berupa sulfur yang dapat meracuni katalis reformer. Kandungan sulfur dalam gas alam akan dikurangi sampai batas 0,01 ppm di dalam desulfurizer berisi katalis Co / Mo. Reaksi yang terjadi :

Upload: mamansetiawan87

Post on 08-Apr-2016

57 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Aplikasi Absorber Pada industri

TRANSCRIPT

Page 1: tugas khusus

Nama : Maman SetiawanNIM : 03121003087Shift : AKelompok : 4

Industri yang menggunakan Absorber/Stripper

1. Daftar Industri yang menggunakan Absorber/Stripper

1) PT PUSRI

2) PT PUPUK ISKANDAR MUDA

3) PT INDONESIAN ACIDS INDUSTRY

4) PT PETROKIMIA GERSIK

2. Uraian singkat

Pada PT PUSRI dan PT PUPUK ISKANDAR MUDA, absorber digunakan

pada proses pembuatan NH3. Tapi, pada PT PUPUK ISKANDAR MUDA,

absorber juga digunakan pada pembuatan Urea Formaldehyde. Sedangkan PT

INDONESIAN ACIDS INDUSTRY, DAN PT PETROKIMIA GERSIK

absorber digunakan pada proses pembuatan asam sulfatnya.

2.1. Proses pembuatan Ammonia (NH3)

Berikut ini uraian proses Produksi Ammonia secara umum.

 Pembuatan Gas Sintesa

Desulfurisasi

Gas alam yang akan digunakan sebagai bahan baku proses pembuatan ammonia

masih mengandung pengotor berupa sulfur yang dapat meracuni katalis reformer.

Kandungan sulfur dalam gas alam akan dikurangi sampai batas 0,01 ppm di

dalam desulfurizer berisi katalis Co / Mo. Reaksi yang terjadi :

“Natural gas that will be used as raw material of ammonia manufacturing

process still containing impurities such as sulphuric which can toxicity of

reformer catalys. Sulphuric content in natural gas will be reduced until limit 0,01

ppm in the desulphurizer with catalys Co / Mo.”

Primary reformer

Page 2: tugas khusus

Nama : Maman SetiawanNIM : 03121003087Shift : AKelompok : 4

Gas alam keluaran desulfurizer direaksikan dengan kukus di dalam packed

tube berisi katalis nikel (Ni). Produk reaksi ini berupa CO2, CO, dan H2. Reaksi

yang terjadi dalamprimary reformer adalah :

 Reaksi ini merupakan reaksi endotermik yang mengambil panas dari reaksi

pembakaran sebagian gas alam.

“Natural gas out from desulphurizer is reacted in the packed tube have contained

nikel (Ni) catalys. Reaction product are CO2, CO, and H2.   This reaction is

endothermic reaction that taking heat from half combustion react of natural gas.”

Secondary reformer

Gas keluaran  primary reformer direaksikan dengan udara (21% O2) di dalam

reaktorfixed bed berisi katalis nikel (Ni). Reaksi yang terjadi di dalam reformer ini

adalah :

Reaksi ini merupakan reaksi eksotermik yang panasnya dimanfaatkan untuk

membangkitkan kukus pada waste heat boiler.

“Out gas from primary reformer is reacted with air in the fixed bed reactor that

contained nikel (Ni) catalys. This reaction is exothermic reaction that heat is

utilized to generate in the waste heat boiler.”

High Temperature Shift converter (HTSC)

Gas keluaran  secondary reformer direaksikan dengan kukus di dalam reaktor

unggun / reaktor fluidized  satu lapis berisi katalis Fe. Tujuan reaksi di dalam shift

converter ini adalah untuk mereduksi kandungan CO yang dapat mengganggu

reaksi di dalamammonia converter. Reaksi yang terjadi adalah :

Page 3: tugas khusus

Nama : Maman SetiawanNIM : 03121003087Shift : AKelompok : 4

Reaksi dilangsungkan pada temperatur tinggi (371 0C) untuk meningkatkan

kecepatan reaksi kadar CO berkurang dalam jumlah besar.

“Out gas from secondary reformer is reacted in the fluidized reactor 1 layer with

catalys Fe. The purpose reaction in the shift converter is to reduction CO content

which can disturb reaction in the ammonia converter. Reaction is done in high

temperature to raise reaction velocity so CO degree is decrease in large

capacity.”

Low Temperature Shift converter (LTSC)

Di dalam LTSC terjadi reaksi yang sama dengan HTSC, hanya saja reaksi

dilangsungkan pada temperatur  yang lebih rendah (203 0C) agar konversi reaksi

tinggi. Reaksi dilangsungkan pada reaktor dengan dua lapis unggun katalis. Kadar

CO keluaran LTSC diharapkan kurang dari 0,5%.

“In the LTSC happen reaction like in the HTSC, only reaction is done in low

temperature to high conversion. Reaction is done in the reactor 2 layer in the

fluidized bed. CO degree out LTSC is expected less of 0,5 %.”

Pemurnian Gas Sintesis (Penghilangan CO2)

CO2 absorber

Gas keluaran LTSC masih mengandung sisa CO2 yang dapat mengganggu reaksi

pembentukan ammonia. Sisa CO2 ini direduksi dengan mengontakkan gas sintesa

dan Larutan Benfield dalam absorber berupa lapisan unggun. Reaksi yang terjadi :

“Out gas from LTSC still containing residue CO2   which can disturb ammonia

forming reaction. CO2 residue is removed with contacting synthesis gas with

benfield solution in the fluidized bed absorber.”

CO2 stripper

CO2 yang terabsorb dalam Larutan Benfield dilucuti oleh kukus dalam

kolom stripper. Absorben yang bebas CO2 akan digunakan kembali di absorber.

Reaksi yang terjadi :

Page 4: tugas khusus

Nama : Maman SetiawanNIM : 03121003087Shift : AKelompok : 4

“CO2  that is absorbed in the Benfield solution is stripped down in the stripper

column. Absorbent free CO2 will be used again in the absorber.”

Methanator

Sisa CO2 dan CO yang tidak hilang lewat absorber akan dikonversi menjadi

metana dengan bantuan katalis nikel (Ni). Reaksi yang terjadi :

 Kadar keluaran CO2 dan CO kurang dari 10 ppm.

“CO2 residue and CO which not lost from absorber will be converted to methane

with helped by catalys nikel (Ni). Out CO2 degree and CO less of 10 ppm.”

Sintesa Ammonia

Sebelum diumpankan dalam ammonia converter, gas sintesa dikompresi terlebih

dahulu. Reaksi yang terjadi di dalam ammonia converter adalah 

Reaksi ini merupakan reaksi eksoterm yang akan berlangsung optimum pada

kondisi operasi tertentu.

“Feed before is entered into ammonia converter, synthesis gas is compressed

first. This reaction is exothermic reaction that will optimum in the specific

operation.”

Proses Pendinginan/ Refrigeration

Ammonia yang terbentuk direfrigerasi, sehingga terbentuk NH3 cair yang

didistribusikan ke pabrik urea dan ZA sebagai bahan baku.

 Purge Gas Recovery

Proses ini dilakukan untuk memperoleh kembali gas - gas yang dapat

dimanfaatkan kembali, yaitu : H2, dan ammonia (NH3). 

2.2. Proses pembuatan Asam Sulfat (H2SO4)

Proses yang digunakan adalah “Double Contact Double Absorbtion (DC/DA)”.

Page 5: tugas khusus

Nama : Maman SetiawanNIM : 03121003087Shift : AKelompok : 4

Bahan baku dalam produksi ini adalah :

* Belerang Padat

Kadar sulfur 98,11% berat, kadar H2O 2,6% berat, kadar ash 0,90% berat, acidity

0,52% berat, impurities

(HC, NaCl, Fe, K, Na)

Tahapan proses Asam Sulfat adalah sebagai berikut :

Sulfur Handling

Alat utamanya adalah Melter yang berfungsi utk melebur belerang dgn

pemanasSteam  tekanan 7 kgf / cm2 dan temperatur 170 °C melalui Coil. Untuk

meratakan panas & mengurangi kotoran maka pada dasar Melter dilengkapi

pengaduk sedangkan untuk mengatasi terjadinya asam bebas ditambahkan serbuk

kapur. Sulfur cair yang terbentuk selanjutnya dialirkan ke Filter untuk disaring

kotorannya dan ditambahkan diatomeceous (bahan precoating) supaya

penyaringan dapat baik dan mengcoating dari Filter. Sulfur cair

dari Filter ditampung dalam Storage Tank yang dilengkapi dengan Steam Coil (4

kgf / cm2) untuk mempertahankan suhu 130 – 140 °C .

“Main instrument is melter have function to melt sulphur with heater. Steam

pressure 7 kgf  / cm2 and  temperature 170 °C by coil. To distribute heat and

reduce impurities so in the bottom of melter is equipped agitator and to solve

forming of free acid so added limestone powder. Liquid sulphur then transferred

to the filter to be filtered impurities and added diatomeceous so get a good

filtering and coating from filter. Liquid sulphur from filter is collected in the

storage tank which is equipped with steam coil (4 kgf  / cm2)  to keep

temperature 130 – 140 °C .”

Pembuatan Gas SO2

Peralatan utamanya adalah Furnace yang fungsinya membakar sulfur cair dengan

udara kering sehingga akan terbentuk SO2 gas. Sulfur cair dari Storage

Page 6: tugas khusus

Nama : Maman SetiawanNIM : 03121003087Shift : AKelompok : 4

Tankdialirkan secara spray ke dalam Sulfur Furnace dengan ditambahkan udara

kering dari Drying Tower, dengan persamaan reaksi sebagai berikut :

Gas panas yg dihasilkan 10,5 % volume SO2 temperatur 1042 ºC dan

dimanfaatkan untuk Steam Superheater. Gas keluar dari Steam

Superheater  temperatur menjadi 430  ºC .

“Main instrument is furnace have function    to burning liquid sulphur with dry air

so that is formed SO2 gas. Liquid sulphur from storage tank is transferred by

spray into sulphur furnace with added dry air from srying tower.

Hot gas that is produced 10,5 % volume SO2  temperatur 1042 ºC and utilized for

steam superheater. Out gas from steam superheater have temperature 430   ºC.”

Pengubah SO2

Peralatan utamanya adalah Converter yang terdiri dari 4 Bed dengan fungsi

mengkonversi SO2 menjadi SO3 dengan bantuan katalis Vanadium Pentaoksida,

dengan reaksi sebagai berikut :

Konversi yang terjadi pada bed 1 s/d 3 adalah 94% dengan temperature 450 ºC

dan didinginkan pada Economizer sampai 220 ºC yang selanjutnya dimasukkan

kedalam menara Absorber. Sisa - sisa gas gabungan dari Heat

Exchanger masukBed 4 dengan temperatur 420 ºC dan terjadi konversi sekitar

99,73 %, dan keluar Bed 4 masuk ke Economizer untuk didinginkan sampai

190  ºC, kemudian masuk menara Absorber .

“Main instrument is converter consist of 4 bed with function

convert SO2  to SO3with   catalys Vanadium Pentaoksida.

Happen conversion in 1st and 2nd bed are 94 % with temperature 450 ºC and

coled in the economizer until 220 ºC  then entered into absorber tower. Gas

residue from heat exchanger enter in 4rd bed with temperature 420 ºC and

happen conversion about 99,73 % and out of 4rd bed enter into economizer to be

cooled until 190    ºC then enter into absorber tower.”

Page 7: tugas khusus

Nama : Maman SetiawanNIM : 03121003087Shift : AKelompok : 4

Pengeringan Udara & Penyerapan SO3

Udara atmosfer dihisap oleh Air Blower lewat Drying Tower dan air yang

terkandung diserap dengan H2SO4 98,5% dan udara kering yang dihasilkan

dengan suhu 110 ºC digunakan sebagai udara pembakar pada Sulfur Furnace.

Penyerapan gas SO3dari Bed 3 dan 4 dilakukan di Absorber Tower dengan

H2SO4 98,5% yang merupakan reaksi eksotermis :

Asam Sulfat dari Drying Tower dan Absorber Tower ditampung dalam tanki

penampung, apabila konsentrasi asam sulfat masih terlalu tinggi maka ditambah

air sehingga diperoleh H2SO4 98,5% .

“Atmosfer gas is inhaled by air blower by drying tower and water content is

absorbed with H2SO4 98,5% and dry air that is produced with temperature 110

ºCis used as combuster air in the sulphur furnace. Gas absorbing of SO3  from

3rdand 4rd  is done in the absorber tower with H2SO4 98,5% and exothermis

reaction.

Sulphuric acid from drying tower and absorber tower is collected in the vessel

and if sulphuric acid still high so added water so that got H2SO4 98,5% .”

Penyimpanan dan Loading

Produk H2SO4 yang dihasilkan disimpan dalam Acid Storage Tank dan

selanjutnya akan di transfer ke unit - unit yang memerlukan serta sebagian lagi

untuk product loading. Produk H2SO4 memiliki temperatur 45 ºC, konsentrasi 98,5

% berat (min.), kadar H2O 2,0 % berat (max.), Fe 100 ppm dan SO2 150 ppm .

“H2SO4 product that is produced collected in the acid storage tank and then will

be transfreed into unit and product loading. H2SO4 product has temperature 45

ºC,concentration 98,5 % mass (min.), degree H2O 2,0 % mass (max.), Fe 100

ppmand SO2 150 ppm .”

Page 8: tugas khusus

Nama : Maman SetiawanNIM : 03121003087Shift : AKelompok : 4

Daftar Pustaka

Anonim. 2013. www.pim.co.id. (diakses pada 7 september 2014)

Anonim. 2013. www.likutelaga.com. (diakses pada 7 september 2014)

Anonim. 2013. www.indoacid.com. (diakses pada 7 september 2014)

Anonim. Sekilas Perusahaan. www.pusri.co.id. (diakses pada 7 september 2014)

Very, Caesar. 2013. Proses Pembuatan Ammonia. Caesarvery.blogspot.com.

(diakses pada 7 september 2014)