tugas kelompok mata kuliah sistem informasi manajemen...

23
1 Tugas Kelompok Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Studi Kasus For Companies Both Big and Small: Running a Business on Smartphones Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc,CS Sova Lusian (P056121991.50) Windi Dhita MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013

Upload: donga

Post on 09-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Kelompok Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen ...sova50.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2013/08/SIM-Sova-Lusian-dan... · MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS ... baik dari jurnal,

1

Tugas Kelompok

Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen

Studi Kasus

For Companies Both Big and Small: Running a Business on Smartphones

Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc,CS

Sova Lusian (P056121991.50)

Windi Dhita

MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS

PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2013

Page 2: Tugas Kelompok Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen ...sova50.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2013/08/SIM-Sova-Lusian-dan... · MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS ... baik dari jurnal,

2

Page 3: Tugas Kelompok Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen ...sova50.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2013/08/SIM-Sova-Lusian-dan... · MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS ... baik dari jurnal,

1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 1

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 3

1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 3

1.2 Tujuan ........................................................................................................................... 3

BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................................... 4

2.1 Sistem Informasi Manajemen ....................................................................................... 4

2.2 E-commerce dan E-bussines ......................................................................................... 5

2.3 Strategi Bisnis ............................................................................................................... 6

BAB III STUDI KASUS ................................................................................................... 9

BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................................ 14

BAB V DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 21

Page 4: Tugas Kelompok Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen ...sova50.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2013/08/SIM-Sova-Lusian-dan... · MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS ... baik dari jurnal,

2

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Komponen Sistem Informasi ............................................................................ 4

Gambar 2. Strategi Kompetitif Michael Porter ................................................................... 6

Gambar 3. Tracking pada JNE .......................................................................................... 16

Gambar 4. E toll pass ........................................................................................................ 18

Page 5: Tugas Kelompok Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen ...sova50.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2013/08/SIM-Sova-Lusian-dan... · MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS ... baik dari jurnal,

3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem informasi bukan hanya sebagai satu set teknologi secara teknis seperti

pengertian secara umum yaitu suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,

termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam

menghasilkan informasi yang berkualitas tapi juga saat ini sistem informasi dapat

mendukung operasi bisnis agar lebih efisien, workgroup dan membuat kolaborasi

perusahaan, atau efektif keputusan bisnis. Selain dapat mendukung proses dasar dari

sebuah organisasi, informasi teknologi juga dapat mengubah cara bisnis bersaing. Saat

ini perusahaan dapat memanfaatkan informasi sebagai suatu sistem strategis, yaitu

sebagai jaringan kompetitif penting, sebagai sarana pembaharuan organisasi, dan sebagai

investasi yang diperlukan dalam teknologi, teknologi tersebut membantu perusahaan

menjalankan strategi dan proses bisnis yang memungkinkannya berhasil dalam

lingkungan bisnis yang dinamis saat ini.

Konsep strategi bersaing dasar yang mendasari penggunaan strategis sistem informasi

banyak terdapat dalam teori yang ada, pemilihan strategi yang tepat akan membuat sistem

informasi yang digunakan akan dengan optimal membantu perusahaan dalam pencapaian

tujuan perusahaan secara optimal. Dalam system informasi untuk menjalankan strategi

bisnis terdapat beberapa aplikasi strategis utama teknologi informasi yang digunakan oleh

banyak perusahaan saat ini. Sistem informasi manajemen dapat membuat perusahaan

lebih menguntungkan dengan perbaikan kinerja, kenaikan pendapatan dan efisiensi biaya.

1.2 Tujuan

Makalah ini memberikan informasi mengenai penggunaan teknologi informasi untuk

bersaing kompetitif dalam bisnis.

Page 6: Tugas Kelompok Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen ...sova50.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2013/08/SIM-Sova-Lusian-dan... · MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS ... baik dari jurnal,

4

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen (SIM) menurut O’Brien (2002) dikatakan bahwa SIM

adalah suatu sistem terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan

operasional, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi. Tujuan

SIM, yaitu:

1. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok

jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.

2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,

pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.

3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Secara sederhana dapat

dikatakan bahwa sebuah sistem informasi melakukan pemrosesan data dan

kemudian mengubahnya menjadi informasi.

Menurut O’brien (2010) SIM merupakan kombinasi yang teratur antara people,

hardware, software, communication network dan data resources (kelima unsur ini

disebut komponen sistem informasi) yang mengumpulkan, merubah dan menyebarkan

informasi dalam organisasi seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Komponen Sistem Informasi

Page 7: Tugas Kelompok Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen ...sova50.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2013/08/SIM-Sova-Lusian-dan... · MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS ... baik dari jurnal,

5

Terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu :

1. Mendukung proses bisnis dan operasional

2. Mendukung pengambilan keputusan

3. Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif

2.2 E-commerce dan E-bussines

Ada beberapa penjelasan mengenai e commerce dari beberapa sumber yang

didapatkan, baik dari jurnal, thesis dan buku tesk, diantaranya yaitu Perdagangan

elektronik atau e-commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang

dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan

komputer lainnya. Definisi e-commerce secara umum dapat diartikan “ proses membeli,

menjual, baik dalam bentuk barang, jasa ataupun informasi, yang dilakukan melalui

media Internet”. Menurut Stefan Probst (Opticom), definisi e-commerce adalah “business

yang dilakukan secara electronic yang melibatkan aktivitas-aktivitas bisnis berupa

business to business ataupun business to consumen melalui teknologi Internet”.

Sementara itu, menurut Bidgoli (Bidgoli, 2002) e-commerce adalah proses penjualan dan

pembelian melalui media Internet. Selain itu, dalam bukunya Bidgoli dalam bukunya

juga mendefinisikan e-business sebagai berikut “e-business adalah transaksi yang yang

menggunakan media elektronik yangdipergunakan untuk berjualan atau proses pembelian

suatu atau beberapa produk menggunakan teknologi ICT”. (Risnandar, Fahrudin, dan

Fauzi Hermawan, 2012) . E-Commerce merupakan salah satu alat yang memenuhi

keinginan perusahaan, konsumen, dan menejemen dalam memangkas service cost ketika

meningkatkan mutu barang dan kecepatan (Ade Hendraputra dan Arif Budiyono, 2009)

E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti

perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan,

pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi,

komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. (Steven Alter. Information System:

Foundation of E-Business. Prentice Hall. 2002)

Page 8: Tugas Kelompok Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen ...sova50.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2013/08/SIM-Sova-Lusian-dan... · MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS ... baik dari jurnal,

6

2.3 Strategi Bisnis

Gambar 2. Strategi Kompetitif Michael Porter

Dalam model klasik Michael Porter mengenai strategi kompetitif, suatu bisnis yang

ingin bertahan dalam persaingan dan berhasil harus mengembangkan dan

mengimplementasikan berbagai strategi untuk secara efektif menghadapi lima tekanan

kompetitif, terdiri dari:

1. Persaingan dari para pesaing dalam industrinya

2. Ancaman pemain baru dalam industri dan pasarnya

3. Ancaman yang dihadapi karena adanya produk pengganti yang dapat mengambil

pangsa pasar

4. Daya tawar pelanggan

5. Daya tawar pemasok.

Page 9: Tugas Kelompok Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen ...sova50.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2013/08/SIM-Sova-Lusian-dan... · MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS ... baik dari jurnal,

7

Suatu bisnis dapat menghadapi berbagai ancaman tekanan kompetitif dan

memenangkan kompetitif dengan mengimplementasikan 5 strategi kompetitif dasar

dengan penggunaan teknologi informasi, yaitu

1. Strategi Kepemimpinan dalam Biaya

1. Penggunaan Teknologi Informasi untuk mengurangi secara mendasar biaya proses

bisnis

2. Penggunaan Teknologi Informasi untuk menurunkan biaya pelanggan atau

pemasok

2. Strategi Diferensiasi

1. Mengembangkan berbagai fitur Teknologi Informasi baru untuk melakukan

diferensiasi produk dan jasa

2. Menggunakan berbagai fitur Teknologi Informasi untuk mengurangi keunggulan

diferensiasi para pesaing

3. Menggunakan berbagai fitur Teknologi Informasi untuk memfokuskan diri pada

ceruk pasar yang dipilih

3. Strategi Inovasi

1. Membuat produk dan jasa baru yang memasukkan berbagai komponen teknologi

informasi

2. Mengembangkan pasar baru atau ceruk pasar yang unik dengan bantuan

Teknologi informasi

3. Membuat perubahan radikal atas proses bisnis dengan Teknologi informasi yang

secara dramatis akan memangkas biaya, meningkatkan kualitas, efisiensi atau

layanan pelanggan, atau mempersingkat waktu ke pasar

4. Strategi Pertumbuhan

Page 10: Tugas Kelompok Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen ...sova50.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2013/08/SIM-Sova-Lusian-dan... · MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS ... baik dari jurnal,

8

1. Menggunakan Teknologi Informasi untuk mengelola perluasan bisnis secara

regional dan global

2. Menggunakan Teknologi Informasi untuk mendiversifikasi serta

mengintegrasikan produk dan jasa lainnya

5. Strategi Persekutuan

1. Menggunakan Teknologi Informasi untuk membuat organisasi virtual yang terdiri

dari para mitra bisnis

2. Mengembangkan Sistem Informasi antar perusahaan yang dihubungkan oleh

internet dan ekstranet yang akan mendukung hubungan bisnis strategis dengan

para pelanggan, pemasok, subko ntraktor, dan pihak-pihak lainnya.

Page 11: Tugas Kelompok Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen ...sova50.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2013/08/SIM-Sova-Lusian-dan... · MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS ... baik dari jurnal,

9

BAB III

STUDI KASUS

“For Companies Both Big and Small: Running a Business on Smartphones”

Pada awal tahun 2006, San Antonio, CPS Energy yang berpusat di Texas dan

merupakan penyedia energi terbesar milik pemerintah, sedang berada pada puncak

kejayaan dan kekayaan. Perusahaan ini memiliki peringkat obligasi tertinggi sebagai

penyedia utilitas. Tenaga kerja dan pelanggan secara umum menyatakan kepuasan

terhadap perusahaan. Dan yang paling penting, perusahaan ini menguntungkan. Dengan

kata lain, tidak ada tanda-tanda eksternal dari perusahaan akan meluncurkan program

teknologi baru dalam melakukan bisnisnya dan mengelola 4.000 tenaga kerjanya. Tidak

ada tanda-tanda eksternal yang terlihat, tetapi bagi orang – orang yang mengetahui,

termasuk Christopher Barron, Wakil Presiden CPS Energy dan CIO, menyadari bahwa

perubahan sudah dekat dan masa depan perusahaan mungkin bergantung padanya.

"Tenaga kerja yang kami miliki di perusahaan lebih banyak dari pada yang seharusnya

dimiliki oleh perusahaan," kata Barron. Barron melihat perusahaan lain dengan tenaga

kerja yang mobile seperti FedEx dan UPS, ada perbedaan besar cara beroperasi dalam

bisnisnya. Sebagai contoh, pekerja CPS tertentu memiliki sedikit atau bahkan tidak ada

akses ke sistem IT dan sumber daya ketika mereka berada jauh dari kantor atau gudang.

Mereka sering diminta untuk mengunjungi lokasi kerja atau lokasi pelanggan untuk

mendiagnosis masalah atau menyarankan perbaikan yang benar sebelum melaporkan ke

departemen atau pihak terkait, dan kemudian akan memulai proses penyelesaiannya. Hal

ini berarti bahwa pengiriman pekerja bertambah, dan seluruh pekerjaannya bisa memakan

waktu berhari - hari. "Jika kami terus bekerja dengan cara manual untuk mencapai

pekerjaan itu, kita tidak akan berada dalam posisi kompetitif di masa depan," kata

Barron. Dari kesadaran inilah, maka program Magellan dilahirkan. Program Magellan ini

diharapkan oleh Barron dan rekan-rekannya sebagai cara yang lebih baik untuk

memobilisasi dan menghubungkan secara tradisional tenaga kerja dan sistem yang

Page 12: Tugas Kelompok Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen ...sova50.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2013/08/SIM-Sova-Lusian-dan... · MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS ... baik dari jurnal,

10

mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Tujuan program adalah untuk

memperluas jaringan infrastruktur CPS, membangun jaringan aman Wi-Fi sendiri di

kantor-kantor dan gudang, dan menyebarkan smartphone dan aplikasi mobile custom

untuk semua staf CPS yang saat ini tidak memiliki sebuah laptop atau perangkat mobile

lainnya. Bagi Barron, tantangan pertama dan terpenting dalam menyebarkan smartphone

bagi para pengguna yang besar adalah mendapatkan kepercayaan dari pihak eksekutif.

"Salah satu masalah terbesar kami adalah persepsi bahwa teknologi hanya sedikit

menyajikan fasilitas selain e-mail, dan biayanya besar,". Barron mengatakan, "CEO akan

mencoba untuk menghilangkan semua hambatan dari eksekutif senior meskipun

membutuhkan waktu lama," Barron juga mengatakan, “Jadi daripada hanya mencoba

untuk mendapatkan kepercayaan para eksekutif dan meredakan semua ketakutan mereka

tentang biaya, penggunaan dan keselamatan, kami telah pergi ke kelompok-kelompok

tertentu, seperti para insinyur, para pekerja lapang, pekerja kantor. Karena harganya

sangat murah, kita sudah mampu memberikan perangkat tersebut walaupun secara

eksperimental”. Ada begitu banyak fungsi dalam perangkat genggam ini dan dua atau

tiga aplikasinya telah terbukti,"katanya. "Anda hanya perlu memberikan perangkat ke

tangan orang-orang yang benar-benar perlu untuk menggunakannya dan

mendemonstrasikannya."

Tiga cara inovatif para staf CPS dalam menggunakan smartphone mereka yaitu

sebagai kamera digital di lokasi pekerjaan, sebagai pelacakan GPS, dan sebagai

pemberitahuan darurat. Di masa lalu, CPS mungkin harus mengirimkan sekelompok kecil

pekerja "umum" yang melakukan layanan panggilan dan akan memastikan orang agar

tepat berada di sana. Sekarang, satu pekerja dapat mengunjungi lokasi, mengambil foto

dari bagian yang rusak dari peralatan atau infrastruktur, dan kemudian mengirimkannya

kembali ke kantor pusat atau kantor. Kemudian para ahli mendiagnosis masalah dan

mengirimkannya kembali bersama petunjuk untuk memperbaiki masalah atau pengiriman

berita yang sesuai, yang tersedia langsung melalui e-mail suara dan teks SMS melalui

smartphone. "Penggunaan program Magellan melalui smartphone dan teknologi lainnya,

akan memberdayakan semua karyawan, apapun pekerjaan yang mereka lakukan,

sehingga membentuk suatu jaringan besar dalam perusahaan" kata Baron. "Sekarang

setiap orang mengambil bagian dalam jaringan kami." Perusahaan juga melihat

Page 13: Tugas Kelompok Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen ...sova50.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2013/08/SIM-Sova-Lusian-dan... · MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS ... baik dari jurnal,

11

keuntungan yang signifikan dalam efisiensi rantai penawaran yang berkaitan dengan

program Magellan dan penyebaran smartphone. Ia mengatakan sebagai contoh,

smartphone membantu mempercepat proses pemesanan pembelian, karena di masa yang

lalu orang atau sekelompok orang tertentu perlu tempat untuk menyetujui pesanannya.

Sekarang persetujuan dapat dilakukan secara praktis hampir di mana saja dengan cakupan

jangkauan selular. Dalam rantai pasokan, perusahaan pembeli juga dapat mengunjungi

gudang dan langsung memesan, dan waktu pemesanan menjadi lebih cepat serta lebih

proaktif bagi management secara keseluruhan. Hanya dalam satu tahun, untuk menutup

pembelian dan pengadaan penawaran menurun lebih dari 65 persen. Juga, tingkat

persediaan berkurang lebih dari $8 juta sejak program Magellan dimulai. Selain tingkat

kepuasan karyawan dan pelanggan yang naik, Barron mencatat, karena staf sekarang

memiliki lebih banyak akses ke sistem perusahaan dan informasi, akibatnya mereka

merasa lebih dekat dengan bisnis. Karena CPS sekarang ini dapat menyelesaikan masalah

pelanggan lebih banyak dan lebih sedikit prosesnya, serta telah mempersingkat waktu

dalam menyelesaikan sebagian besar layanan panggilannya, maka para pelanggan

menjadi lebih senang. Pada kenyataannya, perusahaan menerima nilai tertinggi di J.D

Power and Associates' 2007 dalam Gas Utility Residential Customer Satisfaction Survey.

Teknologi tidak lagi sebagai ruang lingkup yang eksklusif dari perusahaan besar dengan

anggaran IT yang signifikan. Lloyd's Construction di Eagan, Minnesota, sepertinya tidak

membutuhkan perangkat software telepon yang mencolok. Uang 9 juta dollar per tahun

diperlukan oleh perusahaan pengangkutan yang telah dijalankan oleh keluarga yang sama

selama 24 tahun untuk melakukan pembongkaran. Lloyd's membongkar bangunan

komersial dan residensial tersebut dan kemudian mengangkutnya pergi. Apa yang lebih

sederhana? Yaitu mencari 100 orang pegawai, 30 truk, dan lebih dari 400 dumpsters.

Koordinasi merupakan bagian sangat penting untuk menumbuhkan bisnis bagi Stephanie

Lloyd yang telah menjalankan perusahaan tersebut selama empat tahun terakhir. Sampai

saat ini, Lloyd's telah menganalisis angka, buku besar, dan menghitung software.

Akuntansi di perusahaan PC untuk melacak pekerja dan peralatan. Apabila keadaan

menjadi buruk, perusahaan menggunakan radio untuk berkoordinasi dengan para pekerja

di tempat kerja. Menara telepon seluler banyak di Minnesota, akibatnya kualitas

penerimaan radio Lloyd menjadi buruk. Karena itulah, Lloyds memutuskan perusahaan

Page 14: Tugas Kelompok Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen ...sova50.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2013/08/SIM-Sova-Lusian-dan... · MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS ... baik dari jurnal,

12

mereka terjun ke abad ke-21, yakni dunia smartphone. Lloyd's sudah mempertimbangkan

beberapa kali produktivitas mobile software sebelum memilih e-Trace, yang berasal dari

sebuah perusahaan bernama GearWorks. Tidak hanya softwear GearWorks lokal, tetapi

ditunjuk juga software lain untuk digunakan pada Sprint Nextel i560 dan i850 telepon

oleh industri konstruksi ini. Lloyd's sudah mulai membeli ponsel ini untuk berbicara dan

memisahkan pekerja dari radio yang sudah rusak. Para technophobic staf mengalami

kesulitan. Karyawan harus dibimbing oleh ahlinya untuk mengetahui fitur dasar pada

ponsel baru mereka. Selama 18 bulan, dua sistem berlari berdampingan: e-Trace seperti

dihapus, sistem kertas lama dan sistem pensil juga dihapus. Namun ketidakkonsistenan

dalam akutansi tidak menyebar secara cepat. dan e-Trace memunculkan masalah bagi

tenaga kerja yang sensitif. Perangkat lunak ini akan menampilkan pemetaan terpadu dan

data perjalanan yang menunjukkan lokasi terkini semua aset perusahaan. Mereka kecewa

karena Lloyds mengetahui bahwa beberapa pekerja terlalu banyak menghabiskan waktu

di tempat makan siang yang tidak pada rute yang ditentukan. Lloyd sangat bersimpati

pada kebutuhan pekerja untuk beristirahat "Kita semua telah bekerja dalam

pembongkaran di sini," katanya. CEO GearWorks mengatakan tantangan yang dihadapi

Lloyd's, "Semua produk ini akan berkerja pada tantangan dan kesempatan itu," kata Todd

Krautkremer. "Perangkat lunak kami bekerja dengan baik sehingga memberikan

keleluasaan pada pelanggan untuk mengontrol laju perubahan dalam bisnisnya." Setelah

masalahnya itu dapat teratasi, maka keuntungannya menjadi jelas. Perusahaan

mempekerjakan 12 sopir, 22 mandor, dan 7 pekerja kantor yang semuanya dilengkapi 41

ponsel yang telah menggunakan e-Trace. Perusahaan membeli paket data tak terbatas

untuk setiap telepon, totalnya sekitar $4.000 per bulan. Adanya tambahan biaya jaringan

lainnya, Lloyd's menghabiskan sekitar $50,000 per tahun untuk mendapat solusi bisnis,

akuntansi, dan komunikasi yang lengkap. Sebelum menggunakan e-Trace, perusahaan

membayar seorang akuntan 40 jam seminggu untuk membantu perusahaan. Sekarang

orang itu datang satu hari selama 6 jam dalam seminggu, sehingga telah menghemat

sekitar $1000 per minggu. Lloyd mengatakan, input data dan efisiensi pekerjaan oleh

operator dan mandor satu setengah kali lebih cepat daripada sistem kertas dan radio.

Pekerjaan penyaluran yang lebih efisien telah memotong biaya bahan bakar sekitar 30

persen. dan karyawan telah berhenti membuat transaksi-transaksi yang tidak sah. Lloyd

Page 15: Tugas Kelompok Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen ...sova50.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2013/08/SIM-Sova-Lusian-dan... · MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS ... baik dari jurnal,

13

memperkirakan peningkatan kinerja bersih 10 sampai 12 persen, atau kira-kira $1 juta

untuk tahun 2007.

Page 16: Tugas Kelompok Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen ...sova50.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2013/08/SIM-Sova-Lusian-dan... · MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS ... baik dari jurnal,

14

BAB VI

PEMBAHASAN

4.1 Bagaimana cara smartphone membantu perusahaan-perusahaan ini agar lebih

menguntungkan? Sejauh apakah perbaikan dalam kinerja perusahaan yang akan

datang dilihat dari pendapatan yang meningkat atau pengurangan biaya? Berikan

beberapa contoh dari kasus?

Smartphone membantu perusahaan dengan cara pengurangan biaya-biaya yang

tidak diperlukan sehingga perusahaan lebih efisien, dan smartphone membuat pekerjaan

lebih efektif serta efisien dengen membuat para karyawan menyelesaikan pekerjaan

dengan lebih mudah, cepat dan tepat untuk mencapai target perusahaan. Selain

membantu karyawan dan perusahaan, smartphone juga menguntungkan dari sisi

konsumen, konsumen merasa lebih puas dengan kinerja perusahaan yang dampaknya

akan membuat konsumen loyal dan membeli ulang produk atau jasa perusahaan sehingga

perusahaan akan mendapatkan keuntungan. Dalam kasus ini dampak efisien dapat dilihat

bahwa dalam satu tahun penerapan smartphone khususunya program Magellan dapat

menutup pembelian dan pengadaan penawaran menurun lebih dari 65 persen dan

mengurangi tingkat persediaan lebih dari $8 juta karena perusahaan tidak lagi harus

menyediakan persediaan yang tinggi. Smartphone membantu perusahaan dalam

menangani masalah yang ada dilapangan, penggunaan Software (e-Trace) dapat

menampilkan pemetaan terpadu dan perjalanan data yang menunjukkan lokasi saat ini di

semua aset perusahaan sehingga semuanya terkontrol oleh perusahaan bilamana terjadi

hal yang tidak diinginkan, software inipun membantu konsumen dalam melacak data atau

barang yang dikirmnya sehingga membuat konsumen nyaman dan merasa aman

mengenai barang yang dikirimnya, hal ini merupakan nilai tambah bagi perusahaan dan

akan membuat kepercayaan bagi konsumen dalam menggunakan jasa perusahaan.

Smartphone membantu mengatasi masalah sehingga perusahaan dapat mencarikan solusi

optimal agar keuntungan menjadi jelas dan sesuai target perusahaan, misalnya dalam

mempekerjakan karyawan yang lebih tepat dalam jumlah maupun kualitas dan

penggunaan jumlah teknologi yang tepat, hal ini akan membuat perusahaan lebih efisien

Page 17: Tugas Kelompok Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen ...sova50.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2013/08/SIM-Sova-Lusian-dan... · MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS ... baik dari jurnal,

15

dengan mengurangi biaya tenaga kerja untuk menggaji karyawan yang memang tidak

dibutuhkan, dalam kasus ini perusahaan menajdi jelas dengan mempekerjakan 12 sopir,

22 mandor, dan 7 pekerja kantor yang menggunakan 41 ponsel yang menggunakan e-

Trace. Perusahaan membeli paket data tak terbatas untuk setiap telepon, totalnya sekitar

$4.000 per bulan. Tambahan biaya jaringan lainnya, dan Lloyd's menghabiskan sekitar

$50,000 per tahun untuk solusi bisnis, akuntansi, dan komunikasi yang lengkap. Sebelum

e-Trace, perusahaan lebih banyak mengeluarkan biaya untuk membayar tenaga kerja

yang saat ini dapat bekerja dengan waktu yang lebih efektif sehingga perusahaan lebih

sedikit mengeluarkan biaya untuk membayar tenaga kerja.

Kefektifan dan efisien salah satunya dapat dilihat dari proses pemasukan data

yang lebih cepat dan pengurangan pengerjaan oleh operator dan mandor, Lloyd

mengatakan, system smartphone tersebut sekitar satu setengah kali lebih cepat daripada

kertas dan radio. Penyaluran yang lebih efisien telah memotong biaya bahan bakar sekitar

30 persen. dan karyawan telah berhenti membuat transaksi-transaksi yang tidak sah yang

sebelumnya merugikan perusahaan. Ketiga hal tersebut mengurangi biaya dan

meningkatkan pendapatan perusahaan, Lloyd memperkirakan peningkatan pendapatan

bersih 10 hingga 12 persen, atau kira-kira $1 juta untuk tahun 2007.

Pada Perusahaan-perusahaan ekspedisi seperti JNE atau TIKI telah menggunakan

program sejenis e-Trace dimana mereka mengaplikasikannya sebagai program pelacak

kiriman. Program pelacakan kiriman ini tidak hanya dapat diakses oleh internal

perusahaan sebagai kontrol pengiriman yang mereka lakukan namun juga, oleh

konsumen mereka untuk dapat mengkontrol barang sudah berada dimana dan perkiraan

sampai ke tujuan sehingga konsumen merasa aman dan percaya. Konsumen dapat

melakukan pengecekan dengan mengakses website mereka seperti salah satu progran

tracking pada perusahaan TIKI atau JNE pada Gambar 3.

Page 18: Tugas Kelompok Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen ...sova50.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2013/08/SIM-Sova-Lusian-dan... · MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS ... baik dari jurnal,

16

Gambar 3. tracking pada JNE

Perbaikan kinerja kedepan akan terlihat dari semikin efisien dan efektifnya

perusahaan sehingga semakin dapat mengurangi biaya dan meningkatkan pendapatan,

investasi teknologi akan terbayar dengan meningkatnya pendapatan perusahaan, untuk

tahun pertama pendapatan memang belum optimal akibat adanya investasi teknologi

namun tahun tahun kedepan akan lebih meningkatkan pendapatan. Selain itu, karyawan

akan lebih berpengalaman dalam mengoptimalkan teknologi, hal ini akan membuat

kinerja karyawan semakin baik dan menguntungkan perusahaan. Selain itu, konsumen

juga dalam jangka panjang akan menjadi loyal bila tercapai kepuasan atas penggunaan

jasa ekspedisi contohnya, konsumen yang merasa yakin dan aman barangnya sampai ke

tempat tujuan dengan tepat dan dapat mengkontrol perjalanan barang sampai ke tempat

tujuan akan melakukan pembelian jasa secara berulang-ulang atau merekomendasikannya

kepada orang lain, hal ini akan meningkatkan penjualan jasa dari perusahaan dan

meningkatkan keuntungan perusahaan/.

Page 19: Tugas Kelompok Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen ...sova50.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2013/08/SIM-Sova-Lusian-dan... · MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS ... baik dari jurnal,

17

4.2 Perusahaan yang dijelaskan dalam kasus menemukan cukup banyak

perlawanan dari karyawan ketika memperkenalkan smartphone teknologi. Menurut

Anda, mengapa ini terjadi? Apa yang bisa lakukan perusahaan untuk

meningkatkan penerimaan inisiatif ini? Mengembangkan dua proposisi alternatif.

Jawab :

Perlawanan dari karyawan ketika memperkenalkan smartphone teknologi karena

karyawan berpendapat bahwa mereka merasa tidak nyaman dengan teknologi baru karena

mereka harus mempelajari dari awal yang membutuhkan waktu lama untuk belajar

menggunakan teknologi baru tersebut, hal ini terjadi karena karyawan merasa membuang

waktu untuk belajar lagi dan merasa kesulitan dalam mempelajarinya. Selanjutnya alasan

mereka karena perusahaan mengetahui bahwa selama ini mereka tidak efektif dan efesien

seperti terlalu banyak menghabiskan waktu di tempat makan siang, hal ini terjadi karena

mereka merasa terlalu disiplin dan terkontrol dengan adanya teknologi ini sehingga tidak

dapat bebas menggunakan waktu pekerjaan. Kebiasaan yang terjadi delama ini sebelum

adanya teknologi smartphone membuat karyawan sudah merasa nyaman dengan hal yang

tidak efektif dan efisien, tanpa memikirkan waktu yang terbuang atau manfaat yang

didapatkan dari penggunaan teknologi dalam pekerjaaan yang dilaksanakan, tidak

terbiasanya disiplin waktu membuat karyawan menolak ketika perusahaan menerapkan

teknologi tersebut.

Perusahaan dapat melakukan beberapa strategi untuk menghadapi hal ini dengan

tetap menerima masukan dari karyawan. Strategi yang dapat dilakukan yaitu dengan

mengadakan pelatihan yang tepat sehingga karyawan dengan mudah dan cepat dapat

mengerti mengenai penggunaan teknologi, pemilihan teknologi yang mudah di

operasikan juga menjadi salah satu cara untuk membuat karyawan lebih cepat mengerti

untuk mengoperasikannya. Konsep pelatihan direncanakan semenarik mungkin sehingga

karyawan bersemangat mengikutinya, diisi dengan game atau hadiah bagi karyawan yang

dengan cepat dapat mengoperasikan teknologi tersebut. Strategi kedua yaitu

menggunakan cara “step by step”, dimana perusahaan tidak secara penuh

mengimplementasikan teknologi tersebut. Pertama kali perusahaan masih menggunakan

teknologi lama di beberapa bagian dan menerapkan teknologi baru di bagian lainnya,

sehingga pada jangka waktu tertentu kedua teknologi tersebut berjalan bersama. Dalam

strategi untuk menghadapi penolakan karena karyawan merasa tidak nyaman dapat

Page 20: Tugas Kelompok Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen ...sova50.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2013/08/SIM-Sova-Lusian-dan... · MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS ... baik dari jurnal,

18

diketahui keberadaannya yang terlalu banyak menghabiskan waktu untuk hal yang tidak

berhubungan dengan pekerjaan yaitu dengan poin reward dimana karyawan yang tepat

waktu, efektif dan efiein dalam bekerja diberikan reward, perusahaan dapat membuat

standar waktu yang ditetapkan untuk masing-masing perjalanan, berapa waktu untuk

makan siang dan waktu dari perusahaan ke tempat tujuan. Penerapan poin reward yang

akan diberikan bonus ini akan membuat karyawan lebih disiplin dan lebih bijaksana

dalam memanfaatkan waktu, perusahaan pun akan diuntungkan dengan efisen dan

efektifnya karyawan.

Salah satu contoh perusahaan yang menerapkan strategi untuk permasalahan

penerapan teknologi pada permulaan adalah jasamarga dan bank Mandiri dengan e toll

card. Pada awalnya penerapan e toll card memunculkan masalah akibat pengurangan

jumlah karyawan penjaga tol, namun otomatisasi pembayaran tol ini dilakukan hanya

dibeberapa pintu tol utama seperti cililitan dan cikunir, sebagian besar lainnya masih

menggunakan pembayaran secara manual oleh petugas penjaga tol sehingga mengurangi

masalah protes dari karyawan. Opsi kedua yaitu penggunaan petugas tol namun tetap bisa

menggunakan e toll card untuk semua tol jasamarga, tetap membantu konsumen yang

tidak menyediakan uang cash namun tidak mengurangi karyawan yang ada, waktu

transaksi pun menjadi lebih singkat.

Gambar 4. E toll pass

Page 21: Tugas Kelompok Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen ...sova50.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2013/08/SIM-Sova-Lusian-dan... · MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS ... baik dari jurnal,

19

4.3 CPS energi dan konstruksi Lloyd's menggunakan smartphone untuk membuat

proses yang ada lebih efisien. Bagaimana bisa mereka menggunakan teknologi

untuk menciptakan produk baru dan layanan untuk pelanggan mereka? Termasuk

setidaknya satu rekomendasi untuk setiap organisasi.

Perusahaan CPS dan Lloyd’s menggunakan smartphone untuk membuat proses

yang ada lebih efisien. Pada perusahaan CPS membantu perusahaan dengan tiga cara

inovatif staf CPS menggunakan smartphone mereka sebagai kamera digital di situs

pekerjaan, sebagai mekanisme pelacakan GPS, dan sebagai pemberitahuan penerima

darurat. Ketiga hal tersebut membuat perusahaan lebih efisien dalam hal biaya dan waktu

serta jumlah pekerja yang dikirim ke lapangan. Selain itu, rantai distribusi pembeli dari

perusahaan juga dapat mengunjungi gudang untuk bekerja dengan orang-orang yang

benar-benar memesan, dan waktu order yang lebih cepat dan lebih proaktif dalam

management keseluruhannya. Sedangkan pada perusahaan Lloyd’s, software ini

menampilkan pemetaan terpadu dan perjalanan data yang menunjukkan lokasi saat ini di

semua asset perusahaan. Lloyd’s menemukan bahwa beberapa aset menghabiskan terlalu

banyak waktu di luar tempat makan siang yang sama, tidak pada rute yang ditentukan.

Teknologi ini dapat memberi tahu perusahaan mana saja karyawan yang beristirahat pada

waktunya dan yang tidak.

Mereka dapat menggunakan teknologi untuk dapat menciptakan produk baru dan

layanan pelanggan kedepannya yaitu dengan penggunaan teknologi dapat dilakukan

inovasi produk ynag lebih optimal dengan teknologi pula perusahaan dapat mengetahui

produk yang dibutuhkan oleh konsumen sehingga pasar sasaran lebih tepat dan akurat.

Dalam pelayanan pelanggan dapat lebih cepat diberikan solusi karena adanya teknologi

pelanggan dapat langsung memberikan masukan ataupun keluhan kepada perusahaan dan

perusahaan dapat melakukan perbaikan atau memberikan solusi dibandingkan

menyampaikannya kepada karyawan lapangan yang belum tentu menyampaikannya

kepada pihak manajemen. Selain itu, dalam hal pemesanan, konsumen dapat langsung

memesan melalui teknologi yang ada dibanding langsung datang ke perusahaan, hal ini

akan emmudahkan konsumen.

Page 22: Tugas Kelompok Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen ...sova50.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2013/08/SIM-Sova-Lusian-dan... · MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS ... baik dari jurnal,

20

Saya merekomendasikan bagi perusahaan CPS untuk lebih mengefisiensikan

biaya yang dikeluarkan, salah satu cara dengan menerapkan sistem bekerja dari rumah

bagi karyawan yang tidak diperlukan kehadirannya di kantor. Bagi karyawan yang dapat

mengerjakan pekerjaannya dari rumah, dapat mengirimkan hasil pekerjaannya melalui

jaringan yang dibangun oleh perusahaan menggunakan fasilitas internet. Dengan cara ini

perusahaan dapat menghemat pengeluaran-pengeluaran yang berkaitan dengan biaya

fixed cost dan variable cost. Perusahaan juga perlu melakukan evaluasi penerapan

teknologi smartphone secara kontinyu, agar dapat diketahui dan dinilai secara

komprehensif dan up to date kelayakan teknologi tersebut. Untuk perusahaan Lloyd’s,

kami merekomendasikan mereka dapat membuat seperti sistem yang dapat mengetahui

posisi inventaris perusahaan. Sehingga perusahaan dapat menghemat waktu pelaporan

dan meminimalkan kehilangan inventaris sehingga dapat menghemat biaya. Pada

inventaris tersebut dipasang sebuah bar kode , dimana apabila pegawai mereka mengecek

inventaris tersebut dapat langseng memindai bar kode menggunakan smartphone yang

mereka miliki dan langsung mengirimkannya ke jaringan internet yang di bangun

perusahaan.

Page 23: Tugas Kelompok Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen ...sova50.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2013/08/SIM-Sova-Lusian-dan... · MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS ... baik dari jurnal,

21

DAFTAR PUSTAKA

James A. O'Brien, and George Marakas. 2007. Management Information Systems with,

8th

ed. Boston, MA: McGraw-Hill, Inc.

James A, O’Brien. 2005. Introduction to Information Systems, terjemahan olehDewi

Fitriasari,Salemba empat, Jakarta.

Alter, S . 2002. Information System: Foundation of E-Business. Prentice Hall.

Risnandar, Fahrudin T, Hermawan F. 2012. Aplikasi E-commerce Untuk Factory Outlet,

Studi kasus : Blackjack , Bandung