sim hasil (sistem manajemen basis data)

23
SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Dosen Pengampu : Irsyad Andriyanto, S.E., M.Si. Disusun Oleh : 1. Saiful Arif 212504 2. Bela Oktaviana 212505 3. Mohammad Apriyanto 212506

Upload: avril-peci

Post on 07-Feb-2016

34 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas kuliah

TRANSCRIPT

Page 1: SIM Hasil (Sistem Manajemen Basis Data)

SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata KuliahSistem Informasi Manajemen

Dosen Pengampu : Irsyad Andriyanto, S.E., M.Si.

Disusun Oleh :

1. Saiful Arif 212504

2. Bela Oktaviana 212505

3. Mohammad Apriyanto 212506

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUSJURUSAN SYARI’AH

2014

Page 2: SIM Hasil (Sistem Manajemen Basis Data)

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Komputer pada awalnya digunakan untuk memecahkan

masalah-masalah yang membutuhkan kalkulasi angka yang rumit dan

membosankan. Masalah-masalah ini membutuhkan sedikit input dan

sedikit output. Dewasa ini, perusahaan membutuhkan jumlah input dan

output yang sangat besar. Perusahaan sering kali membutuhkan

komputer untuk memecahkan masalah yang sama, dengan input yang

berbeda secara berulang kali. Menghitung tagihan seorang pelanggan

setiap kali penjualan dilakukan adalah satu proses sederhana yang dapat

diulangi berkali-kali. Perusahaan menyimpan data dalam jumlah besar

di sistem informasi berbasis komputernya hanya karena perusahaan

tersebut melakukan begitu banyak transaksi bisnis. Terdapat begitu

banyak data sehingga data tersebut tidak akan berguna dalam

pengambilan keputusan bisnis tanpa adanya satu cara pengorganisasian

yang efektif dan efisien. Agar dapat menggunakan data dan terhindar

dari kekacauan, konsep ”data” telah dipecah dan dikurangi menjadi

konsep-konsep yang lebih kecil. Konsep-konsep data yang lebih kecil

akan menyediakan balok-balok pembangun yang dapat dikombinasikan

untuk menghasilkan kembali data awal dalam suatu bentuk yang

terorganisasi dan dapat diakses dalam sebuah sistem manajemen basis

data.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas penulis menyimpulkan rumusan

sebagai berikut :

1. Apa itu sistem sistem basis data .

2. Apa saja elemen-elemen dan struktur serta cara membuat

DBMS.

Page 3: SIM Hasil (Sistem Manajemen Basis Data)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Informasi Basis Data

Database Management System (DBMS – Manajemen

Bank Data) adalah suatu bentuk sistem yang berguna untuk

menyimpan data. Penggunaan cara yang tepat dapat

mempercepat penyimpanan data, mempercepat dan

mempermudah pemrosesan data, serta mempercepat

pengambilan data. Oleh karena itu, dalam manajemen informasi,

DBMS dapat dijadikan alat penunjang yang andal. Keunggulan

DBMS dapat disarikan sebagai berikut:

1. Meningkatkan persentase kesiapan data (data availability).

Artinya, tersedia sewaktu dibutuhkan.

2. Mempercepat penyimpanan dan pengambilan data karena

data disimpan dengan lebih teratur.

3. Mempercepat dan mempermudah pemrosesan data karena

yang diproses adalah data yang perlu saja.

4. Mengurangi penyimpanan data yang rangkap sehingga lebih

hemat.

5. Data dapat dipakai oleh lebih banyak orang (sharability),

baik digunakan sekarang maupun digunakan di masa

mendatang (evolvability).

6. Mengatur integrasi sehingga data dapat diambil dengan

benar.

7. Mempermudah pemrograman karena DBMS menjadi lebih

fleksibel. Disini perubahan program tidak memerlukan

perubahan struktur data atau sebaliknya perubahan struktur

tidak memerlukan perubahan pemrograman.

8. Keteraturan data membuat bank data lebih aman.

Page 4: SIM Hasil (Sistem Manajemen Basis Data)

B. Bentuk Elemen Data DBMS

Ada tiga elemen dasar dari sebuah database, yaitu:

pemakai, isi data, dan tempat penyimpanan. Dalam elemen

pemakai terdapat tiga golongan lagi, yaitu:

a. Operator memerlukan fasilitas ‘query’ atau memakai paket

program yang sudah jadi.

b. Programmer memerlukan bahasa pemrograman DBMS.

c. Database Administrator (DBA) memerlukan Data

Dictionary System (DDS).

Pada elemen isi data, kita perlu meninjau cara kerja

komputer secara fisik. Komputer bekerja secara untai digital.

Jadi, pada dasarnya komputer hanya membedakan angka Satu

dan angka Nol yang mewakili:

1. Arus listrik: ada arus dan tidak ada arus.

2. Tegangan listrik: ada tegangan dan tidak ada tegangan

3. Medan magnet: kutub utara dan kutub selatan

4. Frekuensi: frekuensi tinggi frekuensi rendah

5. Fase: fase searah (0 derajat) dan fase berlawanan (180

derajat)

6. Tulisan: hitam dan tidak hitam

7. Optik: ada cahaya dan tidak ada cahaya

8. Dan segala perbedaan yang berlawanan lainnya.

Satuan yang terkecil disebut bit. Dari unsur yang terkecil

ini kita mencoba membongkar rahasia sebuah bank data. Urutan

dari elemen terkecil hingga menjadi bank data yang besar antara

lain seperti ditunjukkan Tabel 5.4.

Page 5: SIM Hasil (Sistem Manajemen Basis Data)

Nama Penjelasan

BIT Satuan terkecil

BYTE Satu karakter = 8 bit

WORD Satu kata = 2 byte = 16 bit

DOUBLE WORD Satu kata = 4 byte = 32 bit

DATA Satu data = beberapa byte yang mempunyai arti

RECORD Satu baris data

FIELD Satu lajur data

TABLE Satu tabel data (baris dan lajur)

FILE Satu kumpulan tabel data

LIBRARY Satu kumpulan file data

DATABASE Satu bank data (kumpulan semua data)

Tabel 5.4 Ukuran Elemen dari yang Terkecil Hingga

Menjadi Bank Data

Elemen penyimpanan membutuhkan tempat yang

disebut memori. Sesuai dengan pengetahuan perangkat keras,

memori yang dapat digunakan untuk simpan-menyimpan data

dibagi menjadi dua fungsi, yaitu Primary Memory dan

Secondary Memory. Primary Memory bukan menjadi bahan

bagi DBMS, tetapi pengetahuan tentang Secondary Memory

yang juga disebut sebagai Secondary Storage perlu diketahui.

Secondary Storage yang dapat digunakan pada DBMS, antara

lain:

1. Rigid disk, hard disk, fixed disk, atau Winchester disk

2. Flexible disk, floppy disk, atau diskette

3. Magnetic tape, cassette, cartridge

4. Optical disk, CD ROM (Compact Dsc Read Only Memory)

Perbandingan keempat storage ini dapat ditunjukkan

seperti pada Tabel 5.5.

Page 6: SIM Hasil (Sistem Manajemen Basis Data)

Tabel 5.5 Perbandingan Storage

Jenis Teknologi Sifat Kapasitas Kecepatan

Fixed Metal plate Tetap 40 MB - 6000 MB 200 milidetik

Flexsible Ferromagnetic Tidak tetap 360 KB - 2 MB 60 milidetik

Tape Ferromagnetic Tidak tetap 20 MB - 80 MB 5 detik

Optical Laser Tidak tetap 360 MB - 1 GB 300 milidetik

Dalam realita, perbandingan di atas sudah tidak benar

lagi. Dengan prkembangan yang maju pesat, kita sudah dapat

memiliki Removable Hard Disk (Fixed disk yang tidak tetap).

Kapasitas hard disk sudah ada yang mencapai 1 GB dan

kecepatan hard disk sudah mencapai 9 milidetik. Lebih dari itu,

perkembangan akan terus mencari produk baru yang

kapasitasnya lebih besar, proses baca-tulis yang lebih cepat,

bentuk yang lebih kecil, dan tidak ketinggalan harga yang lebih

murah. Meskipun demikian, dengan menggunakan

perbandingan di atas, kita dapat membayangkan bahwa DBMS

yang berhubungan dengan kerja sehari-hari akan disimpan pada

Fixed Disk. Sedangkan device lainnya digunakan untuk back-up

atau bank data lainnya.

C. Hierarchical Database

Hierarchical Database biasanya digunakan untuk

jaringan komunikasi data yang berupa hierarchi/tree pula. Bila

kita melihat lingkungan kita secara lebih detil, hampir semua

perusahaan besar memiliki struktur organisasi yang berupa

hierarchi. Jadi, dasar hierarchical database ini berusaha

menggambarkan realita dalam sebuah organisasi ke bentuk data-

data computer.

Page 7: SIM Hasil (Sistem Manajemen Basis Data)

D. Spreadsheet sebagai Basis Data Sederhana

Tabel yang berisi baris dan kolom dapat disajikan dalam

suatu spreadsheet. Karena banyak pengguna telah mengenal

spreadsheet, ia dapat digunakan untuk memperkenalkan konsep-

konsep basis data.1 Kolom-kolom dalam spreadsheet

mencerminkan field-field data, sedangkan judul kolom berisi

nama-nama field data. Baris-baris dalam tabel berisi nilai-nilai

field.

Figur 6.1 menggambarkan spreadsheet Excel yang berisi

nilai-nilai dari tabel MATA KULIAH di Tabel 6.1. Konsep

tabel merupakan konsep yang penting, karena struktur basis data

yang paling populer bagi organisasi bisnis, struktur basis data

relasional (relational database structure), secara konseptual

serupa dengan sekumpulan tabel-tabel yang saling berhubungan.

Sebagian besar istilah yang dipergunakan oleh spesialis

informasi yang bekerja dengan sistem manajemen basis data

akan berhubungan dengan istilah-istilah yang dipergunakan

untuk menjelaskan tabel-tabel, tetapi dengan beberapa istilah

dan konsep tambahan yang dibutuhkan.

Tabel 6.1 Tabel MATA KULIAH2

Kode Uraian

MIS105 Literasi Sistem InformasiMIS315 Sistem Manajemen Basis DataPOM250 Pengantar Manajemen OperasiMGT300 Pengantar ManajemenMKT300 Pengantar PemasaranMKT444 Riset PemasaranSTA230 Statistik Deskriptif

1 Raymond McLeo, George P. Schell. Management Information Systems. Salemba Empat: Jakarta. 2008. Hlm. 1582 Ibid.Hlm. 159

Page 8: SIM Hasil (Sistem Manajemen Basis Data)

ACG201 Akuntansi KeuanganACG301 Akuntansi BiayaFIN305ECN375ECN460

Keuangan PribadiPasar GlobalRegulasi Perbankan

INT100INT201INT202

Keberagaman BudayaBahasa Spanyol untuk BisnisBahasa Prancis untuk Bisnis

Source: Fictitious data, for illustration purposes only

E. Flat Files

Pertama, kita perlu mendefinisikan satu jenis tabel

tertentu, yaitu flat file. File datar (flat file) adalah suatu tabel

yang tidak memiliki kolom-kolom yang berulang. Kolom-kolom

yang berulang melanggar persyaratan bagi flat file. Alasan dari

sebuah tabel harus menjadi flat file adalah karena komputer

membaca field-field data dari suatu record secara berurutan.

Ketika urut-urutan ini bukan merupakan suatu urutan yang

konstan, komputer tidak akan dapat membaca record dengan

benar.3 Suatu flat file, yang tidak memuat kolom-kolom yang

berulang, berisi urut-urutan field data yang konstan yang

dibutuhkan oleh manajemen basis data. Alasan kedua untuk flat

file adalah bahwa ia memungkinkan struktur basis data

relasional untuk dinormalisasi. Normalisasi (normalization)

adalah suatu proses formal untuk menghapus field-field data

yang berulang (redundant) sambil tetap menjaga kemampuan

basis data untuk menambah, mengubah, dan menghapus tanpa

menyebabkan kesalahan.4

F. Field-field Kunci

Kunci (key) di dalam suatu tabel adalah satu field (atau

kombinasi field) yang berisi satu nilai yang secara unik

mengidentifikasi masing-masing record di dalam tabel. Ini

3 Raymond McLeo, George P. Schell. Management Information Systems. Salemba Empat: Jakarta. 2008. Hlm. 1594ibid. Hlm. 160

Page 9: SIM Hasil (Sistem Manajemen Basis Data)

artinya bahwa setiap baris dalam tabel akan teridentifikasi

secara unik. Satu field dalam banyak kasus dapat menjadi kunci

bagi suatu tabel. Hanya mampu membedakan antara dua atau

tiga baris saja tidaklah cukup; nilai kunci harus unik untuk

keseluruhan tabel.

Beberapa tabel mungkin memiliki dua field yang

merupakan kandidat untuk menjadi kunci. Kandidat kunci (key

candidate) adalah sebuah field yang secara unik

mengidentifikasi masing-masing baris tabel namun tidak dipilih

untuk menjadi kunci.5

G. Struktur Basis Data

Struktur basis data adalah cara data diorganisasi agar

pemrosesan data menjadi lebih efisien. Struktur ini kemudian

diimplementasikan melalui sistem manajemen basis data. Ada

tiga struktur standar, tetapi terdapat perhatian untuk

mengembangkan struktur-struktur baru yang akan memproses

data dalam jumlah yang sangat besar dengan lebih efisien.6

a. Hierarchical Database

Hierarchical Database biasanya digunakan untuk

jaringan komunikasi data yang berupa hierarchi/tree pula.

Bila kita melihat lingkungan kita secara lebih detil, hampir

semua perusahaan besar memiliki struktur organisasi yang

berupa hierarchi. Jadi, dasar hierarchical database ini

berusaha menggambarkan realita dalam sebuah organisasi

ke bentuk data-data computer.7

b. Network Database

5 Raymond McLeo, George P. Schell. Management Information Systems. Salemba Empat: Jakarta. 2008. Hlm. 1616 Henry Mintzberg, ”Planning on the Left Side and Managing on the Right, ”Harvard Business Review 47 (Juli-Agustus 1976), 557 Henry Mintzberg, ”Planning on the Left Side and Managing on the Right, ”Harvard Business Review 47 (Juli-Agustus 1976), 55

Page 10: SIM Hasil (Sistem Manajemen Basis Data)

Network database dibuat karena jaringan komunikasi

memiliki Topology Mesh sehingga membutuhkan bentuk

Network Database. Network Database sering memiliki

struktur file yang sama, meskipun tidak harus. Dengan

demikian, file yang satu dapat mengetahui/mendapatkan

informasi file yang lain dengan benar. Contoh yang paling

mudah dimengerti adalah database yang digunakan oleh

perbankan.8

c. Relational Database

Relational database adalah bentuk database yang paling

fleksibel dan paling terbuka. Oleh karena itu, biasanya

relational database digunakan pada lokal saja. Sangat sulit

mengatur/mengontrol bila digunakan untuk jarak jauh.

Sama dengan komunikasi data yang boleh berhubungan satu

sama lain, baik letaknya jauh maupun letaknya dekat, maka

kita boleh menggabungkan bentuk relational database untuk

lokal dengan network database untuk interlokal.9

H. Membuat Basis Data

Konsepnya, proses pembuatan sebuah basis data akan

melibatkan tiga langkah utama:10

1. Menentukan data yang dibutuhkan

2. Menguraikan data tersebut

3. Memasukkan data ke dalam basis data

I. Menentukan Kebutuhan Data

Menentukan data yang perlu dikumpulkan dan disimpan adalah

langkah penting dalam mencapai suatu sistem informasi

8 Ibid.hal:559 Ibid.hal:5510 Raymond McLeo, George P. Schell. Management Information Systems. Salemba Empat: Jakarta. 2008. Hlm. 171

Page 11: SIM Hasil (Sistem Manajemen Basis Data)

berbasis komputer. Kita dapat mempergunakan dua pendekatan

dasar untuk menentukan kebutuhan data:11

1. Pendekatan yang berorientasi pada proses (process-oriented)

Ketika perusahaan memilih pendekatan yang

berorientasi pada proses untuk menentukan kebutuhan

datanya, maka perusahaan tersebut akan menjalankan urut-

urutan langkah berikut ini. Pertama, mendefinisikan

masalah. Kemudian keputusan yang dibutuhkan untuk

memecahkan masalah yang telah teridentifikasi, dan

menjabarkan informasi yang dibutuhkan untuk setiap

keputusan. Selanjutnya, menentukan pemrosesan yang

dibutuhkan untuk menghasilkaninformasi, dan terakhir

menentukan spesifikasi data yang diminta oleh pemrosesan.

Pendekatan process-oriented ini juga disebut pendekatan

yang berorientasi pada masalah (problem-oriented

approach) dan pemodelan yang berorientasi pada proses

(process-oriented modeling). Untuk mendefinisikan

kebutuhan data dalam suatu pendekatan process-oriented

akan dijalankan langkah-langkah sebagai berikut:12

Mendefinisikan masalah

Mengidentifikasikan keputusan yang dibutuhkan

Menjabarkan kebutuhan informasi

Menentukan pemrosesan yang dibutuhkan

Menentukan spesifikasi kebutuhan data

Alasan mengapa pendekatan process-oriented kadan-

kadang disebut pendekatan problem-oriented adalah karena

dimulai dengan suatu masalah. Masalah dapat baik atau

buruk; atau dapat menjadi suatu ancaman bagi perusahaan

atau peluang untuk dieksploitasi. Setelah masalah

11 Raymond McLeo, George P. Schell. Management Information Systems. Salemba Empat: Jakarta. 2008. Hlm. 17112 Ibid.Hlm. 172

Page 12: SIM Hasil (Sistem Manajemen Basis Data)

teridentifikasi, data dan pemrosesan yang berhubungan

dengan solusi masalah tersebut juga akan dapat ditentukan.

Kekuatan dari pendekatan process-oriented adalah bahwa

pendekatan ini dapat mengatasi masalah dengan baik.

2. Pemodelan perusahaan

Kekuatan pendekatan pemodelan perusahaan adalah

bahwa ia mengambil keuntungan dari sudut pandang sumber

daya data perusahaan yang luas.13 Semua area

diperhitungkan, dan sinergi sumber daya data antara area-

area bisnis juga akan dapat ditingkatkan.14

J. Administrator Database

Di Indonesia hampir tidak ada orang yang memiliki

jabatan khusus sebagai Database Administrator (DBA). DBA

biasanya merangkap pekerjaan lain. Bahkan pekerjaan DBA

sering dibagi-bagikan kepada pemakai, operator, maupun

programmer dengan maksud agar pemakai dapat mengawasi

datanya masing-masing. Dengan masuknya era informasi

dengan data menjadi asset yang sangat berharga, DBMS

diharuskan menangani data yang makin banyak dan makin

penting. Agar DBMS dapat bekerja secara optimal, dibutuhkan

seseorang atau bahkan beberapa orang yang khusus bekerja

sebagai DBA. Beberapa literatur menganjurkan DBA memiliki

sentral pula.

Pekerjaan DBA dapat ditonjolkan sebagai berikut:15

1. Mendefinisikan dan merawat isi data. Memberitahu kepada

pemakai tentang arti sebuah data. Dalam hal ini dapat

13 “Artificial Intelligence,”Wikipedia, EN.WIKIPEDIA.ORG/WIKI/ARTIFICIAL_INTELLIGENCE, 18 Agustus 200514 Raymond McLeo, George P. Schell. Management Information Systems. Salemba Empat: Jakarta. 2008. Hlm. 17215 Raymond McLeo, George P. Schell. Management Information Systems. Salemba Empat: Jakarta. 2008. Hlm. 172

Page 13: SIM Hasil (Sistem Manajemen Basis Data)

digunakan Data Description Language (DDL) yang

mencakup tata cara penulisan (‘syntax’) dari sebuah format

database (‘schema’).

2. Mencari keselarasan bila terjadi konflik.

3. Mendefinisikan dan merawat fungsi, prosedur, dan standar

database. Standar untuk desain dan pemakaian harus

didefinisikan, diberitahukan, dimonitor, aupun direvisi.

4. Membuat database tersedia dan siap pakai. Aplikasi dan

peralatan pemakaian bagi pemakai maupun programmer

harus disediakan pula.

5. Membantu pemakai dalam pemakaian database.

Memberitahu, mendidik, melatih, menganjurkan, dan fungsi

konsultasi lainnya.

6. Merawat integritas data. Integritas data dapat dirawat

melalui pencegahan (preventive) maupun penyembuhan

(curative) atas kejadian yang tidak diinginkan. Pencegahan

yang perlu dilakukan antara lain keberadaan (misalnya,

back-up), mencegah data melanggar definisi yang diberikan,

mengatur siapa saja yang dapat memakai data (access

control), mengupdate data, menjaga kualitas data (quality

control), menjaga keselarasan data, dan sebagainya.

7. Mengawasi operasi dan menganalisis hasil kerja.

8. Mencatat dan menyimpan peristiwa yang berhubungan

dengan database sehingga dapat diketahui asal-muasal

sebuah bencana.

9. Meningkatkan efisiensi kerja operasional baik dari segi

pemakai, maupun dari segi database itu sendiri.

Untuk melaksanakan tugas di atas, seorang DBA akan

membutuhkan peralatan yang disebut Data Dictionary System

(DDS). DDS dapat berupa perangkat lunak yang lepas atau

Page 14: SIM Hasil (Sistem Manajemen Basis Data)

sebuah modul dari paket DBMS yang ada. DDS harus memiliki

kemampuan untuk:16

1. Mendesain dan merevisi database:

a. Memeriksa konsistensi desain yang baru

b. Membuat diagram terstruktur

c. Memberi estimasi besar data

d. Mendefinisikan kembali data yang tersimpan

e. Membuat struktur data yang baru

2. Merawat integritas database:

a. Back-up dan recovery data

b. Memvalidasi data

c. Memonitor dan menganalisis kejadian

d. Melacak seluruh rangkai database yang ada

3. Memonitor efisiensi kerja guna peningkatan lebih lanjut:

a. Menganalisis perubahan kecenderungan (trend) pemakai

data

b. Menganalisis pemakaian tempat penyimpanan (‘storage

utilization’)

c. Mengatur kembali organisasi data (restrukturisasi data)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Database Management System (DBMS – Manajemen

Bank Data) adalah suatu bentuk sistem yang berguna untuk

menyimpan data. Penggunaan cara yang tepat dapat

mempercepat penyimpanan data, mempercepat dan

16 Raymond McLeo, George P. Schell. Management Information Systems. Salemba Empat: Jakarta. 2008.

Page 15: SIM Hasil (Sistem Manajemen Basis Data)

mempermudah pemrosesan data, serta mempercepat

pengambilan data.

Ada tiga elemen dasar dari sebuah database, yaitu: pemakai, isi data, dan tempat penyimpanan. Dalam DBMS ada tiga struktur standar, yaitu

1. Relational Database

2. Network Database

3. Hierarchical Database

Proses pembuatan sebuah basis data akan melibatkan tiga

langkah utama:

1. Menentukan data yang dibutuhkan

2. Menguraikan data tersebut

3. Memasukkan data ke dalam basis data

B. Saran

Dewasa ini, DBMS sangat dibutuhkan untuk

mempermudah sebuah kegiatan trnsaksi maupun informasi data.

Oleh karena itu pengembangan dan pengetahuan tentang DBMS

sangat diperlukan untuk memiliki tenaga ahli yang kompeten

dalam sebuah organisasi.

DAFTAR PUSTAKA

Raymond McLeo, George P. Schell. Management Information Systems.

Salemba Empat: Jakarta. 2008

“ArtificialIntelligence,”Wikipedia,EN.WIKIPEDIA.ORG/WIKI/

ARTIFICIAL_INTELLIGENCE, 18 Agustus 2005

Henry Mintzberg, ”Planning on the Left Side and Managing on the

Right, ”Harvard Business Review 47 (Juli-Agustus 1976), 55

Page 16: SIM Hasil (Sistem Manajemen Basis Data)