tugas kelompok kece halusinasi bu nurhalimah

33
KEPERAWATAN JIWA ASUHAN KEPERAWATAN & SP PADA PASIEN HALUSINASI Disusun Oleh : 1. Alifiah Wulansari 2. Febby Valentina Rama 3. Hizria Alfaz 4. Resty Ramadhanti Tingkat II B Semester IV JURUSAN KEPERAWATAN JL. PERSAHABATAN

Upload: alifiahwulansarihidayat

Post on 25-Nov-2015

46 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

KEPERAWATAN JIWAASUHAN KEPERAWATAN & SP PADA PASIEN HALUSINASI

Disusun Oleh :1. Alifiah Wulansari2. Febby Valentina Rama3. Hizria Alfaz4. Resty RamadhantiTingkat II B Semester IV

JURUSAN KEPERAWATAN JL. PERSAHABATANPOLTEKKES KEMENKES JAKARTA IIITAHUN AJARAN 2014

KASUS 1

Tn H umur 34 tahun datang ke unit gawat darurat psikiatri diantar oleh keluarga klien datang dengan tangan terborgol menurut keluarga sudah tiga hari ini klien kelujuran diluar rumah marah-marah mengata-ngatai teatangga dengan kata-kata yang kotor dan merusak rumah orang lain serta barang-barang yang ada dirumah dan memukuli tetangga. Menurut keluarga sebelum ini klien tidak pernah mengalami masalah yang seperti ini . Lebih lanjut keluarga mengatakan bahwa klien sudah menunjukkan perubahan sejak tiga bulan yang lalu setelah klien bercerai dari istrinya dan seluruh anak klien dibawa oleh istrinya. Sebulan yang lalu klien dikeluarkan dari pekerjaannya karena jarang masuk kerja. Sejak bercerai dari istrinya menurut keluarga klien lebih banyak di dalam kamar, tidak mau melakukan kegiatan apapun tidak mau berinteraksi dengan orang lain klien lebih banyak melamun dan mulai bercakap-cakap sendiri. Pada saat pengkajian didapatkan data klien tampak kotor, berbau rambut acak-acakan. Klien juga mengatakan mendengar suara-suara yang mengatakan bahwa dirinya akan dibunuh oleh orang lain. Suara-suara muncul pada saaat klien sendiri klein mengatakan takut dengan suara-suara tersebut. Berdasarkan data diatas buatlah asuhan keperawatan pada tuan H.

A. PengkajianDS:1. Keluarga klien mengatakan sudah tiga hari ini klien kelujuran diluar rumah marah-marah mengata-ngatai teatangga dengan kata-kata yang kotor dan merusak rumah orang lain serta barang-barang yang ada dirumah dan memukuli tetangga2. Keluarga mengatakan sebelum ini klien tidak pernah mengalami masalah yang seperti ini3. keluarga mengatakan bahwa klien sudah menunjukkan perubahan sejak tiga bulan yang lalu setelah klien bercerai dari istrinya dan seluruh anak klien dibawa oleh istrinya4. Sejak bercerai dari istrinya menurut keluarga klien lebih banyak di dalam kamar5. Keluarga mengatakan klien tidak mau melakukan kegiatan apapun tidak mau berinteraksi dengan orang lain, klien lebih banyak melamun dan mulai bercakap-cakap sendiri6. Klien juga mengatakan mendengar suara-suara yang mengatakan bahwa dirinya akan dibunuh oleh orang lain. Suara-suara muncul pada saat klien sendiri7. Klien mengatakan takut dengan suara-suara tersebut

DO :1. klien tampak kotor2. klien tampak bau3. rambut klien acak-acakan.

B. Analisa DataNo.Data FokusMasalahEtiologi

1.Data Subjektif :1. Klien mengatakan mendengar suara-suara yang mengatakan bahwa dirinya akan dibunuh oleh orang lain.2. Suara-suara muncul pada saat klien sendiri3. Klien mengatakan takut dengan suara-suara tersebutData Objektif :1. Klien tampak diam dan murung

Gangguan perubahan persepsi sensoriHalusinasi

2.Data Subjektif :1. Keluarga klien mengatakan sudah tiga hari ini klien kelujuran diluar rumah marah-marah mengata-ngatai teatangga dengan kata-kata yang kotor2. Klien juga merusak rumah orang lain serta barang-barang yang ada dirumah dan memukuli tetangga3. Keluarga mengatakan sebelum ini klien tidak pernah mengalami masalah yang seperti iniData Objektif :1. Klien tampak muram2. Tampak seperti orang pemarah3. Klien terlihat emosiGangguan perubahan persepsi sensoriResiko Perilaku Tindak Kekerasan

3.Data Subjektif :- Data Objektif :1. klien tampak kotor2. klien tampak bau3. rambut klien acak-acakan.

Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hariDefisit Perawatan Diri

C. Diagnosa Keperawatana. Halusinasib. Resiko perilaku kekerasanc. Deficit perawatan diri

D. Rencana Keperawatan

No.DiagnoseTujuanIntervensiRasional

1.HalusinasiDS :4. Klien mengatakan mendengar suara-suara yang mengatakan bahwa dirinya akan dibunuh oleh orang lain.5. Suara-suara muncul pada saat klien sendiri6. Klien mengatakan takut dengan suara-suara tersebut

DO :- klien tampak diam dan murung

TUM : klien dapat mengontrol halusinasi yang dialaminyaTUK :1. Klien dapat membina hubungan saling percaya2. Klien dapat mengenali halusinasinya3. Klien dapat mengontrol halusinasinya4. Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinyaKH :1. Klien menunjukkan tanda-tanda percaya terhadap perawat2. Klien menyatakan perasaan dan responnya saat mengalami halusinasi3. Klien dapat menyebutkan tindakan yang biasanya dilakukan untuk mengendalikan halusinasinya1. Bina hubungan saling percaya2. Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi 3. Identifikasi bersama klien cara/tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi

1. menghindari kecurigaan dan menimbulkan keterbukaan2. memberi kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaannya3. mengidentifikasi tindakan yang dilakukan klien jika terjadi halusinasi

2.Resiko perilaku kekerasanDS :4. Keluarga klien mengatakan sudah tiga hari ini klien kelujuran diluar rumah marah-marah mengata-ngatai teatangga dengan kata-kata yang kotor5. Klien juga merusak rumah orang lain serta barang-barang yang ada dirumah dan memukuli tetangga6. Keluarga mengatakan sebelum ini klien tidak pernah mengalami masalah yang seperti iniDO :-TUM : klien tidak menciderai orang lain dan diri sendiriTUK :1. Klien dapat membina hubungan saling percaya2. Klien dapat mengenal amarahnya 3. Klien dapat mengendalikan emosinya 4. Klien dapat dukungan dari keluarganya untuk mengontrol amarahnya5. Klien dapat memanfaatkan obat sebaik mungkinKH :1. Klien menunjukkan tanda-tanda percaya terhadap perawat2. Klien mampu mendemonstrasikan kemampuan mengendalikan diri seperti relaksasi tubuh.3. Klien mampu memahami situasi yang nyata.4. Klien dapat berpartisipasi dalam program pengobatan.

1. Dirikan sebuah kepercayaan dalam diri klien2. Kaji tingkat kecemasan klien3. Kaji persepsi sensori klien yang dapat menimbulkan keinginan melakukan kekerasan..4. Jangan menerima/ mengkritik isi pikir klien yang salah.4. Pertahankan sikap yang tenang terhadap klien5. Ajarkan klien latihan relaksasi6. Kolaborasi dengan tim medis dalam pembrian obat-obatan tranquilizer dan pantau keevektifitasannya dan efek sampingnya

1. menghindari kecurigaan dan menimbulkan keterbukaan.2. memperkirakan kemungkinan terjadi kekerasan.3. memahami isi pikir klien sehingga dapat mengetahui perubahan isi pikir klien4. hal tersebut dapat menimbulkan konflik yang dapat menghambat proses interaksi5. ansietas perawat memancing klien lebih agitasi.6. membantu mengatasi meningkatnya stimulus.7. sebagai pengontrol prilaku psikosis dan penenang hiperaktivitas.

3.Deficit perawatan diriDS :- DO :4. klien tampak kotor5. klien tampak bau6. rambut klien acak-acakan.

TUM : klien dapat mandiri dalam perawatan diriTUK : 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat2. Klien dapat mengetahui pentingnya perawatan diri3. Klien mengetahui cara-cara perawatan diri4. Klien dapat melaksanakan perawatan diri dengan bantuan perawat5. Klien dapat melaksanakan perawatan diri secara mandiri6. Klien mendapat dukungan dari keluarga untuk meningkatkan perawatan diriKH :1. Klien menunjukkan tanda-tanda percaya terhadap perawat2. Klien dapat menyebutkan penyebab, manfaat dari perawatan diri3. Klien dapat menjelaskan cara merawat diri4. Klien dapat mempraktekkan perawatan diri dengan dibantu oleh perawat1. Dirikan sebuah kepercayaan dalam diri klien2. Diskusikan dengan klien penyebab dan manfaat dari perawatan diri3. Diskusikan cara praktek perawatan diri yang baik dan benar4. Bantu klien pada saat perawatan diri5. Pantau klien dalam melaksanakan perawatan diri

1. menghindari kecurigaan dan menimbulkan keterbukaan2. agar klien mengetahui penyebab dan manfaat dari perawataan diri3. agar klien dapat merawat dirinya sendiri secara mandiri4. memudahkan klien dalam perawatan diri5. mengetahui perkembangan klien dalam perawatan diri

E. Evaluasi KeperawatanNo.Diagnosa KeperawatanEvaluasiParaf

1.DX IS : Klien mengatakan masih mendengar suara-suara yang mengganggunya Klien mengatakan takut dengan suara-suara tersebut O : Klien tampak bicara sendiri Klien tampak mendengar suara-suara yang mengganggunyaA : masalah belum teratasiP : intervensi dilanjutkan

2.DX IIS : Klien mengatakan sudah tidak marah-marah kepada orang lain lagi Klien mengatakan sudah tidak merusak barang-barang yang ada disekitarnyaO : klien tampak tenang Klien tampak tenang Klien tidak marah-marah lagi Klien tidak merusak barang-barang yang ada disekitar dia lagiA : masalah teratasiP : intervensi dihentikan

3.DX IIIS : Klien mengatakan sudah mau mandi Klien mengatakan perawatan dirinya masih dibantu oleh perawatO : Klien tampak lebih bersih Klien tampak wangi Klien tampak lebih rapiA : masalah teratasi sebagianP : intervensi dilanjutkan

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN

Pertemuan ke 1 Hari, tanggal : Senin, 17 Maret 2014

A. Proses Keperawatan1. Kondisi KlienDs :a. klien mengatakan mendengar suara-suara yang mengatakan bahwa dirinya akan dibunuh oleh orang lain. Suara-suara muncul pada saaat klien sendirib. klien mengatakan takut dengan suara-suara tersebut. c. Klien merusak rumah orang lain serta barang-barang yang ada dirumah dan memukuli tetangga

Do :a. klien datang dengan tangan terborgolb. klien tampak kotor, berbau rambut acak-acakanc. menyendirid. melamun

2. Diagnsoa KeperawatanB. Resiko mencederai diri, orang lain, lingkungan b.d. perubahan persepsi sensori: halusinasi dengar1. Tujuan Tindakan Keperawatana. Klien dapat mengenal halusinasib. Klien dapat menghardik halusinasi2. Tindakan Keperawatan

Tuk 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya. a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal.b. Perkenalkan diri dengan sopan.c. Tanyakan nama lengkap dan nama pangilan klien yang disukai.d. Jelaskan tujuan pertemuan.e. Jujur dan menepati janji.f. Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya.g. Beri perhatian pada klien.

C. Strategi Komunikasi1. Fase Orientasi1. Salam Terapeutik Assalamualaikum mas, saya perawat yang akan merawat ibu/pak. Perkenalkan nama saya Hizria, betul ini ibu/pak ? Kalau boleh tahu nama lengkapnya siapa? Senang dipanggil apa? 1. Evaluasi/validasi Bagaimana perasaan ibu/pak hari ini? ada keluhan yang mas rasakan hari ini? 1. Kontrak :1. Topik Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang halusinasi yang ibu/pak alami dan caramengendalikannya? 1. Waktu Berapa lama kita akan berbincang bincang apakah lima belas menit cukup? 1. Tempat Dimana kita bisa berbincang bincang? Bagaimana kalau kita berbincang- bincang di ruang ini saja? 1. Tujuan Bagaimana kalau sekarang kita berbincang bincang mengenai jenis halusinasi, respon terhadap halusinasi, dan kita akan belajar menghardik halusinasi. Bagaimana kalau kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan sehari-hari pasien ?

1. Fase Kerja Apakah ibu/pak sering mengalami sesuatu? Apa yang sering mas alami? Apakah massering mendengarsesuatu hal yang aneh? Biasanya apa yang ibu/pak dengar? Kapan biasanya sesuatu hal itu muncul? Seberapa sering itu muncul? Kondisi atau situasi apa yang menyebabkan sesuatu hal itu muncul? Apa yang biasanya ibu/pak rasakan jika sesuatu hal itu muncul? Apa yang biasanya ibu/pak lakukan untuk mengatasi perasaan itu? Apakah bayangan itu hilang? Menurutmas, apa yang akan terjadi jika mas selalu medengar sesuatu seperti hal itu? Biasanya cara apa yang ibu/pak lakukan? Ada beberapa cara yang bisa ibu/pak lakukan jika suara itu muncul, maslangsung bilang, pergi saya tidak mau mendengarsaya tidak mau mendengarkamu suara palsu, dan mas bisa mengulang ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi, coba mas peragakan ! Nah begitubagus,coba ulang lagi ya , sekarang ibu/pak sudah bisa kan? Sekarang kita masukan ke dalam jadwal harian ibu/pak ya 1. Fase Terminasia. Evaluasi1. Subyektif Bagaimana perasaan ibu/pak setelah kita berbincang-bincang, apakah ibu/pak sudah lebih memahami halusinasi yang ibu/pak alami? 1. Obyektif Coba ibu/pak sebutkan lagi cara yang bisa ibu/pak lakukan jika suara itu muncul? Bagus sekali, ternyata masmasih ingat bagaimana cara mengontrol halusinasi?

b. Rencana Tindak Lanjut (RTL) Mas bisa latihan untuk mengontrol halusinasi, dan mengulang-ulang apa yang baru saja kita pelajari dan masukkan dalam jadwal harian mas.

c. Kontrak yang akan datang1. Topik Baiklah ibu/pak nanti kita akan berbincang-bincang lagi, kita akan diskusikan dan latihan mengendalikan halusinasi dan berbincang-bincang dengan orang lain.1. WaktuMau jam berapa ibu/pak ? Ya baiklah jam 10.00 saja.1. TempatTempatnya disini saja lagi ya ibu/pak, sampai ketemu besok.Assalamualaikum.

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN HALUSINASI

Pertemuan ke II Hari, tanggal : Selasa, 18 Maret 2014

1. Proses Keperawatan1. Kondisi KlienDS :a. klien lebih banyak di dalam kamar, tidak mau melakukan kegiatan apapun tidak mau berinteraksi dengan orang lain b. klien lebih banyak melamun dan mulai bercakap-cakap sendiri.c. keluarga mengatakan bahwa klien sudah menunjukkan perubahan sejak tiga bulan yang lalu setelah klien bercerai dari istrinya dan seluruh anak klien dibawa oleh istrinyaDO :a. Klien masih tampak gelisah, pandangan klien kosong dan klien tampak melamun

1. Diagnosa KeperawatanHalusinasi

1. Tujuan Tindakan Keperawatana. Tujuan UmumKlien mampu untuk mengenal atau mengendalikan halusinasi yang datang pada dirinyab. Tujuan Khusus1) Klien mampu mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain 2) Klien mampu mempraktekkan cara bercakap-cakap dengan orang lain3) Klien dapat memasukkan latihan ke dalam jadwal kegiatan harian1. Tindakan Keperawatana. Evaluasi jadwal kegiatan harian klien b. Melatih klien mengendalikan cara bercakap-cakap dengan orang lain c. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian klien 1. Strategi Komunikasi1. Fase Orientasi1. Salam TerapeutikSelamat pagi bapak. Apa kabar ibu/pak, coba masih ingat dengan suster Hizria dari poltekkes kemenkes jakarta III tidak ibu/pak? Wah bagus sekali ibu/pak masih ingat dengan saya 1. Evaluasi/validasiTadi sudah minum obat belum ibu/pak ?wah bagus sudah minum obatnya, bapak apakah semalam suara-suaranya masih muncul lagi pak? Coba tadi dilakukan tidak cara menghardiknya ? Bagus sekali bapak.. coba sekarang cara menghardik suara suara yang muncul bagaimana? Ya benar sekali, bagus bapak.1. Kontrak :1. TopikBaiklah, sesuai janji kita kemarin, hari ini saya akan latih cara kedua mengendalikan halusinasi yaitu bercakap-cakap dengan orang lain ya ibu/ pak1. WaktuBerapa lama kita akan berbincang-bincang pak?Bagaimana kalau 15 menit saja ya pak dari jam 10.00-10.15?Apakah ibu/pak setuju?1. TempatDimana kita bisa berbincang-bincang ibu/pak, kita berbincang-bincang di ruang makan saja ya ibu/pak ?1. TujuanAgar bapak dapat mengendalikan suara-suara yang ibu/pak dengar.

1. Fase Kerja Bapak kemarin kita sudah berlatih cara mengendalikan halusinasi yang pertama yaitu menghardik suara-suara. Sekarang kita berlatih cara kedua mengendalikan halusinasi yaitu bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi kalau bapak mulai mendengar suara-suara, langsung saja mencari teman untuk mengobrol.Minta teman atau suster untuk mengobrol dengan bapak dan usahakan bapak jangan sendirian saat mendengar suara-suara.Contohnya begini ya, tolong saya mulai mendengar suara-suara, ayo mengobrol dengan saya, kalau tidak suster saya lagi dengar suara-suara, ayo ngobrol dengan saya.Begitu pak.Coba sekarang bapak lakukan seperti yang tadi saya lakukan. Ya begitu, bagus sekali pak. Latih terus ya dan masukkan latihan bercakap-cakap dengan orang lain dalam kegiatan harian ya pak. Bapak ingin berlatih untuk bercakap-cakap dengan orang lain jam berapa? Baiklah pak kalau mengerjakannya sendiri beri tanda M, kalau dibantu suster beri tanda B, kalau tidak dikerjakan beri tanda T.1. Fase Terminasi1. Evaluasi1. SubyektifBagaimana perasaan bapak setelah latihan bercakap-cakap dengan orang lain tadi? 1. ObyektifCoba bapak ulangi cara bercakap-cakap dengan orang lain yang telah kita pelajari. Bagus sekali pak. 1. Rencana Tindak LanjutSaya harap jika nanti bapak mendengar suara-suara, bapak dapat melakukan cara bercakap-cakap dengan orang lain, usahakan bapak tidak sendiri saat mendengar suara-suara dan jangan lupa masukkan dalam jadwal kegiatan harian. 1. Kontrak yang akan datang1. TopikPertemuan berikutnya kita akan berbincangbincang tentang cara mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan yang bapak sukai.1. WaktuBesok, mau berapa lama kita akan berbincang-bincang pak?Bagaimana kalau 15 menit saja ya pak dari jam 09.00-09.15?Apakah bapak setuju? TempatMau dimana kita berbincang-bincang pak? Bagaimana kalau di taman saja pak? sampai ketemu besok ya pak!! Wassalamu alaikum.STRATEGI PELAKSANAAN (SP)TINDAKAN KEPERAWATAN DENGAN KLIEN HALUSINASI

Pertemuan ke IIIHari, tanggal :Rabu, 19 Maret 2014

A. Proses Keperawatan1. Kondisi KlienData Subjektif :a. Klien mengatakan sudah menghardik halusinasinya.b. Klien mengatakan kadang-kadang masih mendengar suara-suara aneh.c. Klien mengatakan dengan berbincang-bincang halusinasinya tidak datang.

Data Objektif :a. Klien tampak senyum-senyum sendiri dan bicara sendiri.b. Klien kadang-kadang bersikap marah-marah.c. Klien terlihat tampak gelisah.d. Klien tampak respon saat berkomunikasi dengan perawat.

2. Diagnosa KeperawatanHalusinasi

3. Tujuan Tindakan Keperawatana. Tujuan UmumKlien mampu untuk mengendalikan atau mengontrol halusinasi yang ada pada diri klien.

b. Tujuan khusus1. Klien mampu mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan yang biasa dilakukan klien.2. Klien dapat mempraktekkan cara melakukan kegiatan yang biasa dilakukan.3. Klien dapat memasukkan latihan ke dalam jadwal kegiatan harian.

4. Tindakan Keperawatana. Identifikasi bersama klien cara tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi (tidur, marah atau menyibukkan diri).b. Diskusikan cara baru untuk memutuskan / mengontrol timbulnya halusinasi secara bertahap : Katakan : Saya tidak mau dengar kamu (pada saat halusinasi terjadi). Menemui orang lain untuk bercakap-cakap atau mengatakan halusinasi yang didengar.c. Memberi kesempatan klien untuk melakukan cara yang telah dilatih. Evaluasi hasilnya dan beri pujian jika berhasil.d. Menganjurkan klien memasukkan kegiatan didalam jadwal kegiatan harian.

B. Strategi Komunikasi1. Fase Orientasia. Salam TerapeutikSelamat pagi Bapak.Masih ingat dengan saya suster Hizria mahasiswa dari Poltekkes Kemenkes Jakarta III. Bagaimana perasaanya hari ini Pak?.

b. Evaluasi/validasiBagaimana perasaan Bapak hari ini? Apa Bapak sudah mandi dan sarapan pagi?Apakah suara-suara yang Bapak dengar masih sering muncul pak? Bagaimana Pak sudah dilakukan dua cara yang telah kita latih kemarin? Bagaimana hasilnya setelah dilakukan? Iya Bapak bagus sekali yang Bapak lakukan.

c. Kontrak : TopikSesuai dengan janji saya kemarin, hari ini kita akan berdiskusi tentang cara mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan yang biasa Bapak lakukan dan kita masukkan kedalam kegiatan harian. WaktuBerapa lama kita akan berbincang-bincang pak? Bagaimana kalau 15 menit saja dari jam 09.00-09.15? Apakah Bapak setuju?

TempatDimana kita dapat berbincang-bincang Pak, bagaiman kita berbincang-bincang di ruang tamu saja?

TujuanAgar Bapak dapat mengendalikan atau mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan yang biasa Bapak lakukan.

2. Fase KerjaKegiatan apa saja yang biasa Bapak lakukan pagi-pagi? Terus jam berapa kegiatan berikutnya? Wah, ternyata banyak sekali kegiatan Bapak setiap harinya. Apa Bapak sudah melakukan kedua cara yang telah kita pelajari kemarin saat mendengar suara-suara? Bagus sekali Bapak. Sekarang kita akan melatih cara ketiga yaitu melakukan kegiatan pada saat suara-suara tersebut datang atau terdengar, jadi Bapak bisa melakukan kegiatan-kegiatan Bapak tadi untuk mencegah halusinasi. Coba bapak ulangi kembali, bagus sekali Bapak.Bapak bisa lakukan kegiatan ini untuk mencegah suara-suara yang mucul. Kegiatan yang lain kita akan latih lagi agar dari pagi sampai malam bapak ada kegiatan yang dilakukan.

3. Fase Terminasia. Evaluasi SubyektifBagaimana perasaan Bapak setelah kita berbincang-bincang dan melakukan cara yang ketiga untuk mencegah suara-suara halusinasi itu datang? Obyektif Coba Bapak sebutkan kembali tiga cara yang telah kita latih untuk mencegah suara-suara halusinasi itu datang? Iya Bapak bagus sekali.

b. Rencana Tindak Lanjut (RTL)Bapak mari kita masukkan kegiatan yang kita latih kedalam jadwal kegiatan harian bapak. Nanti Bapak lakukan latihan secara mandiri sesuai jadwal yang kita buat agar suara-suara halusinasi itu tidak muncul kembali.

c. Kontrak yang akan datang TopikBaiklah Bapak besok pagi saya akan datang kembali untuk membahas cara meminum obat yang baik serta kegunaan obat. WaktuJam berapa Bapak ingin berbincang-bincang? Bagaimana besok kita berbincang-bincang selama 15 menit saja mulai dari jam 10.00-10.15. Apakah Bapak setuju? TempatDimana Bapak ingin berbincang-bincang dengan saya besok? Bagaimana kalau di taman saja Bapak? Baiklah Bapak kalau begitu saya permisi dulu, sampai ketemu besok pagi Bapak.Selamat pagi.

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN HALUSINASI

Pertemuan ke IVHari, tanggal :Kamis, 20 Maret 2014

A. Proses Keperawatan4. Kondisi Klien

Data subjektif :a. Klien mengatakan sudah menghardik halusinasinya.b. Klien mengatakan kadang-kadang masih mendengar suara-suara aneh.c. Klien mengatakan dengan berbincang-bincang halusinasinya tidak datangd. Klien mengatakan dengan melakukan kegiatan yang biasa di lakukan pada suara suara tidak muncul kembali Data obejektif :a. Klien masih tampak gelisah, terkadang klien tampak melamunb. Klien tampak respon saat berkomunikasi dengan perawat

4. Diagnosa KeperawatanGangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran

4. Tujuan Tindakan KeperawatanTujuan umum Klien mampu untuk mengenal atau mengendalikan halusinasi yang datang pada dirinya1) Tujuan khusus Klien mampu mengendalikan halusinasi dengan cara meminum obat 2) Klien mampu mempraktekkan cara penggunaan obat secara teratur 3) Klien dapat memasukkan penggunaan obat ke dalam jadwal kegiatan harian

4. Tindakan Keperawatana. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasienb. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teraturc. Mengajurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Komunikasi

5. Fase Orientasia. Salam TerapeutikSelamat pagi ibu/pak, Masih ingat dengan saya suster Hizria mahasiswa dari POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III,iya bagus sekali ibu/pak masih mengingat saya.

b. Evaluasi/validasiBagaimana perasaan ibu/pak hari ini? Apakah suara-suaranya masih muncul ? Apakah sudah dipraktekan tiga cara yang telah kita latih ?menghardik, bercakap cakap dengan orang lain dan melakukan kegiatan yang biasa ibu/pak lakukan, coba ibu/pak praktikan kembali, Apakah jadwal kegiatannya sudah dilaksanakan ? iya bagus ibu/pak, nah jika sudah dilaksanakan ibu/pak dapat menulis di buku ini ya, Apakah pagi ini ibu/pak sudah minum obat? Bagus sekali ibu/pak sudah minum obat .

c. Kontrak : TopikBaiklah, sesuai janji kita kemarin, hari ini saya akan mempraktekan cara keempat mengendalikan halusinasi yaitu menggunakan obat secara teratur Waktu Berapa lama mas punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalo 20 menit?baik ,Kita diskusi selama 20 menit sambil menunggu makan siang ya ibu/pak .

Tempat Dimana mas mau berbincang-bincang dengan saya? Ya sudah, di ruangan ini saja kita berbincang-bincang.

TujuanAgar mas dapat mengendalikan suara-suara yang mas dengar.

5. Fase Kerja Baiklah Sekarang kita berlatih cara mengendalikan halusinasi yaitu dengan minum obat. Minum obat sangatpenting supaya suara-suara yangibu/pak dengar dan mengganggu selama ini tidak muncul lagi. Ini ada beberapa macam obat yang ibu/pak minum, Ini yang warna orange namanya obat (CPZ) , warna orange namanya apa ? iya betul sekali , ini diminum 3 kali sehari, danibu/pak dapat minum obat ini pada jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam, manfaatnya itu untuk menghilangkan suara-suara. Ini yang warna putih namanya obat (THP) diminumnya 3 kali sehari waktunya sama pak seperti obat yang orange , gunanya untuk merileksasikan dan agar badan tidak kaku. Sedangkan yang warna merah jambu namanya obat (HP) 3 kali sehari jam nya sama gunanya untuk menenangkan pikiran. Kalau suara-suara sudah hilang obatnya tidak boleh diberhentikan. Nanti ibu/pak konsultasikan dengan dokter, sebab kalau putus obat,ibu/pak akan kambuh dan sulit untuk mengembalikan ke keadaan semula. Kalau obatnya habis ibu/pak bisa minta ke dokter untuk mendapatkan obat lagi. Ibu/pak juga harus teliti saat menggunakan obat-obatan ini. Pastikan obatnya benar, artinya ibu/pak harus memastikan bahwa obat itu benar punya ibu/pak. Jangan keliru dengan obat milik orang lain. bisa membaca nama kemasannya. Obatnya harus diminum pada waktunya, dengan cara yang benar. Yaitu diminum sesudah makan dan tepat jamnya.ibu/pak juga harus memperhatikan berapa jumlah obat sekali minum, dan harus cukup minum air putih 10 gelas per hari ya

5. Fase Terminasia. Evaluasi SubyektifBagaimana perasaan ibu/pak setelah kita bercakap-cakap tentang obat? 1. ObyektifSudah berapa cara yang kita latih untuk mencegah suara suara ? Coba mas ulangi aturan minum obat yang tadi di jelaskan , wah benar sekali.b. Rencana Tindak Lanjut (RTL)Jika nanti mas mendengar suara - suara mas dapat meminum obat yang tadi sudah disampaikan sesuai dengan waktunya, jangan lupa di tulis dalam jadwal kegiatan harian ibu/pak ya.

c. Kontrak yang akan datangSesuai yang telah saya beritahukan kemarin, kontrak saya disini hanya satu bulan, tapi jangan khawatir, nanti akan ada perawat lain yang akan menggantikan saya, nah oleh karna itu coba kita ulangi bagaimana cara untuk mengendalikan suara suara yang di dengar mas. Coba mas praktikan cara menghardik jika suara- suara muncul, nah bagus sekali, sekarang coba praktikan cara bercakap cakap dengan orang lain, iya bagus, lalu sekarang coba cara melakukan kegiatan yang biasa dilakukan, iya baik .dan yang terakhir coba mas praktikan dan sebutkan obat obat yang harus diminum jika suara - suara muncul kembali ,iya bagus sekali.baiklah kalau begitu saya pamit, sampai bertemu di lain waktu