tugas jurnal buk armen

11
 PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BUAH MAHKOTA DEWA (  Phaleria Macrocarpa (Scheff). Boerl) DAN MENIRAN ( Phyllanthus niruri L.) TERHADAP KADAR ASAM URAT SERUM MENCIT PUTIH JANTAN ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh kombinasi ekstrak etanol buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) dan meniran (Phyllanthus niruri L.) terhadap kadar asam urat serum mencit putih jan tan. Hewan uji dibag i menjadi 5 kelompok , yaitu kelompok kontrol positif yang diberi ekstrak hati sapi segar (MDPT) 0,5 ml/20g BB + Na- CMC 1 % 0,2 ml /20g BB, kelompok P1 yang diberi MDPT 0,5 ml/20g BB + ekstrak etanol buah mahkota dewa 10 mg/20g BB, kelompok P2 yang diberi MDPT 0,5 ml/20g BB + ekstrak etanol meniran 10 mg/20g BB, kelompok P3 yang diberi MDPT 0,5 ml/20g BB + kombinasi ekstrak buah mahkota dewa : meniran (5:5) mg/20g BB dan kelompok P4 yang diberi MDPT 0,5 ml/20g BB + kombinasi ekstrak buah mahkota dewa : meniran (2,5:7,5) mg/20g BB, seca ra oral setiap hari se lama 7, 14 dan 2 1 hari. Pengukuran kada r asam urat serum dilakukan pada hari ke-8, 15 dan 22 dengan metode enzimatis fotometrik menggunakan reagen “Uric acid FS TBHBA (Dyasis ® )”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua kelompok perlakuan memperlihatkan pengaruh penurunan kadar asam urat serum mencit seca ra bermakna (p<0,05). La manya waktu pemberian menun jukkan pengaruh yang tidak bermakna (p>0,05) dan interaksi antara perlakuan dengan lama pemberian menunjukkan pengaruh yang bermakna terhadap penurunan kadar asam urat serum mencit (P<0,05). Kelompok yang memberikan penurunan kadar asam urat serum yang optimal adalah kelompok P4 yaitu kelompok kombinasi ekstrak etanol buah mahkota dewa: meniran (2,5:7,5) mg/20g BB. Keyword : ekstrak Phyllanthus niruri Linn, Phaleria macrocarpa (scheff.) Boerl, asam urat Pendahuluan Alam tumbuhan Indonesia sangat kaya akan sumber daya plasma nutfah (keanekaragaman hayati) yang menyediakan berbagai bahan baku obat-obatan. Keadaan ini sangat berguna dalam mengatasi berbagai jenis penyakit yang mengancam kehidupan manusia [1]. Salah satu tumbuhan obat Indonesia yang sangat populer saat ini adalah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) dari suku Thymelaceae. Buah mahkota dewa telah digunakan secara luas oleh masyarakat untuk mengobati berbagai penyakit. Ramuannya terbukti secara empiris mampu menyembu hkan hipertensi, migren, ginjal, ga ngguan darah, penyakit kulit dan membantu pengobatan kanker. Buah ini juga mampu mengobati rematik, bersifat analgesik, antipiretik, antiradang dan anti asam urat ( antihiperurisemia) [2]. Penelitian aktivitas antihiperurisemia buah mahkota dewa sendiri telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Pada penelitian sebelumnya, penggunaan perasan daging buah mahkota dewa pada ayam Lohman brown berumur 2-4 bulan terbukti dapat menurunkan

Upload: dina-wahyuni

Post on 17-Jul-2015

293 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/14/2018 Tugas Jurnal Buk Armen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jurnal-buk-armen 1/11

 

PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BUAH MAHKOTA DEWA

( Phaleria Macrocarpa (Scheff). Boerl) DAN MENIRAN ( Phyllanthus niruri L.)

TERHADAP KADAR ASAM URAT SERUM MENCIT PUTIH JANTAN

ABSTRAK 

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh kombinasi ekstrak etanol buah mahkota

dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) dan meniran (Phyllanthus niruri L.) terhadap

kadar asam urat serum mencit putih jantan. Hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu

kelompok kontrol positif yang diberi ekstrak hati sapi segar (MDPT) 0,5 ml/20g BB + Na-

CMC 1 % 0,2 ml /20g BB, kelompok P1 yang diberi MDPT 0,5 ml/20g BB + ekstrak etanol

buah mahkota dewa 10 mg/20g BB, kelompok P2 yang diberi MDPT 0,5 ml/20g BB +

ekstrak etanol meniran 10 mg/20g BB, kelompok P3 yang diberi MDPT 0,5 ml/20g BB +

kombinasi ekstrak buah mahkota dewa : meniran (5:5) mg/20g BB dan kelompok P4 yang

diberi MDPT 0,5 ml/20g BB + kombinasi ekstrak buah mahkota dewa : meniran (2,5:7,5)mg/20g BB, secara oral setiap hari selama 7, 14 dan 21 hari. Pengukuran kadar asam urat

serum dilakukan pada hari ke-8, 15 dan 22 dengan metode enzimatis fotometrik 

menggunakan reagen “Uric acid FS TBHBA (Dyasis®)”. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa semua kelompok perlakuan memperlihatkan pengaruh penurunan kadar asam urat

serum mencit secara bermakna (p<0,05). Lamanya waktu pemberian menunjukkan pengaruh

yang tidak bermakna (p>0,05) dan interaksi antara perlakuan dengan lama pemberian

menunjukkan pengaruh yang bermakna terhadap penurunan kadar asam urat serum mencit

(P<0,05). Kelompok yang memberikan penurunan kadar asam urat serum yang optimaladalah kelompok P4 yaitu kelompok kombinasi ekstrak etanol buah mahkota dewa: meniran

(2,5:7,5) mg/20g BB.

Keyword : ekstrak Phyllanthus niruri Linn, Phaleria macrocarpa (scheff.) Boerl, asam urat

Pendahuluan

Alam tumbuhan Indonesia sangat kaya akan sumber daya plasma nutfah (keanekaragaman

hayati) yang menyediakan berbagai bahan baku obat-obatan. Keadaan ini sangat berguna

dalam mengatasi berbagai jenis penyakit yang mengancam kehidupan manusia [1].

Salah satu tumbuhan obat Indonesia yang sangat populer saat ini adalah mahkota dewa(Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) dari suku Thymelaceae. Buah mahkota dewa telah

digunakan secara luas oleh masyarakat untuk mengobati berbagai penyakit. Ramuannya

terbukti secara empiris mampu menyembuhkan hipertensi, migren, ginjal, gangguan darah,

penyakit kulit dan membantu pengobatan kanker. Buah ini juga mampu mengobati rematik,

bersifat analgesik, antipiretik, antiradang dan anti asam urat (antihiperurisemia) [2].

Penelitian aktivitas antihiperurisemia buah mahkota dewa sendiri telah dilakukan oleh

beberapa peneliti sebelumnya. Pada penelitian sebelumnya, penggunaan perasan daging buah

mahkota dewa pada ayam Lohman brown berumur 2-4 bulan terbukti dapat menurunkan

5/14/2018 Tugas Jurnal Buk Armen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jurnal-buk-armen 2/11

 

kadar asam urat secara signifikan dengan dosis efektif 50 (ED50) 13,16 g/kg BB [3]. Selain

itu, pemberian ekstrak etanol buah mahkota dewa pada dosis 30, 100 dan 300 mg/kg BB

terhadap tikus putih betina juga memperlihatkan efek penurunan kadar asam urat secara nyata

(P<0,05). Adanya aktivitas antihiperurisemia buah mahkota dewa ini diduga karena

kandungan flavonoidnya yang dapat menghambat aktivitas enzim xantin oksidase [4].

Tanaman obat lain yang juga sangat dikenal masyarakat akan khasiatnya adalah meniran

(Phyllanthus niruri L.). Herba meniran digunakan sebagai imunostimulan, mengatasi

penyakit radang, infeksi saluran kencing, merangsang keluarnya air seni (diuretik), untuk 

penyembuhan diare, infeksi saluran pencernaan, diabetes, penambah nafsu makan, obat anti

demam, asam urat dan penyakit yang disebabkan oleh gangguan fungsi hati [5].

Berdasarkan penelitian sebelumnya, ekstrak etanol herba meniran dapat menurunkan kadar

asam urat pada ayam jantan leghorn yang diberi diit tinggi purin (Susanti, 2005). Pemberian

ekstrak metanol meniran pada tikus yang diinduksi dengan  potassium oxonate terbukti dapat

menurunkan kadar asam urat secara signifikan dengan dosis efektif 50 (ED50) 157,91 mg/kg

BB. Senyawa yang bertanggung jawab dalam menurunkan kadar asam urat ini adalah lignan

(  phyllantin, hypophyllantindan phyltetralin), dimana  phyllanthin yang paling berpotensi

dalam menurunkan kadar asam urat dengan aktivitas urikosuriknya [6]. Namun demikian,

ekstrak meniran ternyata tergolong agak toksik (0,5 g/kg BB < LD50 < 5 g/ kg BB) [7].

Berdasarkan uji toksisitas akut ekstrak metanol meniran yang diberikan secara oral pada

mencit, diperoleh nilai LD50 471,2 mg/kg BB [8]. Uji toksisitas lainnya memperlihatkan

bahwa pemberian ekstrak air daun meniran pada tikus memiliki LD50 512,6 mg/kg BB [9] dan

pada mencit LD50 650 mg/kg BB [10].

Dalam suatu ramuan obat tradisional, umumnya terdiri dari beberapa jenis tanaman obat yang

memiliki efek saling mendukung satu sama lain untuk mencapai efektivitas pengobatan [11].

Berdasarkan informasi diatas, dapat diketahui bahwa buah mahkota dewa dan meniran

merupakan tanaman yang efektif untuk mengatasi asam urat. Pengkombinasian keduanya

diharapkan dapat menghasilkan efek yang saling sinergis dalam mengoptimalkan penurunan

kadar asam urat, yaitu dengan mengurangi pembentukan dan meningkatkan pengeluaran,

sehingga dosis penggunaan dapat dikurangi dari dosis penggunaan tunggalnya dan

menghindari munculnya efek samping.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana pengaruh pemberian

kombinasi ekstrak buah mahkota dewa dan meniran terhadap kadar asam urat serum mencit

putih jantan yang diinduksi MDPT 0,5 ml/20 g BB .

Bahan dan metode

5/14/2018 Tugas Jurnal Buk Armen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jurnal-buk-armen 3/11

 

Waktu dan tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama lebih kurang 3 bulan di Laboratorium Farmakologi

Fakultas Farmasi Universitas Andalas Padang.

 Bahan dan alat 

Bahan

Dalam penelitian ini hewan yang digunakan adalah mencit putih jantan berumur 2-3 bulan

dan berat badan 20-30 gram sebanyak 75 ekor. Ekstrak meniran diperoleh dari Juniarti dan

ekstrak mahkota dewa diperoleh dari Dina Safitri. Larutan CMC 1% digunakan untuk 

mensuspensikan ekstrak. Untuk menginduksi asam urat digunakan homogenat hati sapi/ 

MDPT (Makanan Diit Purin Tinggi). Kit reagen uric acid yang digunakan adalah FS TBHBA

Dyasis®

.

Alat

Alat yang digunakan adalah timbangan analitik ( Denver Instrument), lumpang dan stamfer,

penangas air, gelas ukur, tabung reaksi, gelas piala, jarum oral, timbangan hewan, blender,

tabung appendorf, alat sentrifus (Wirly Mixer), vortex (Fusion Wirly Mixer),

Spektrofotometer UV-Vis (Thermospectronic Genesis 20).

Cara kerja

Penyiapan sampel

Sampel yang digunakan adalah ekstrak etanol buah mahkota dewa yang telah diekstraksi

sebelumnya oleh Dina Safitri dan ekstrak etanol meniran oleh Juniarti dengan karakteristik 

kedua ekstrak terlampir.

Persiapan hewan percobaan

Sebelum penelitian dilakukan, mencit diaklimatisasi selama 7 hari. Hewan dinyatakan sehat

apabila selisih berat badan sebelum dan sesudah diadaptasikan tidak lebih dari 10% dan

secara visual menunjukkan perilaku normal.

Pembuatan sediaan

Homogenat hati /MDPT (Makanan Diit Purin Tinggi)

5/14/2018 Tugas Jurnal Buk Armen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jurnal-buk-armen 4/11

 

Hati sapi segar 100 g dicuci, dipotong kecil-kecil, dimasukkan ke dalam tabung blender,

ditambahkan air suling 25 ml lalu diblender sampai halus, disaring dan dimasukkan dalam

wadah.

Suspensi Ekstrak 

Perlakuan pada hewan percobaan

1.  Kelompok kontrol positif, diberi MDPT 0,5 ml/20 g BB dan Na-CMC 1 % 0,2 ml/20 g

BB.

2.  Kelompok P1, diberi MDPT 0,5 ml/20 g BB dan ekstrak etanol buah mahkota dewa

tunggal 10 mg/ 20g BB.

3.  Kelompok P2, diberi MDPT 0,5 ml/20 g BB dan ekstrak etanol meniran tunggal 10

mg/20g BB.

4.  Kelompok P3, diberi MDPT 0,5 ml/20 g BB dan kombinasi ekstrak etanol buah mahkota

dewa : meniran (5:5) mg/ 20g BB.

5.  Kelompok P4, diberi MDPT 0,5 ml/ 20 g BB dan kombinasi ekstrak etanol buah mahkota

dewa : meniran (2,5:7,5) mg/ 20g BB.

Ekstrak diberikan 1 jam setelah pemberian MDPT setiap hari selama 7,14 dan 21 hari.

Pada hari ke-8,15, dan 22, tiap kelompok hewan percobaan dikorbankan untuk diukur

kadar asam uratnya (masing-masing 5 ekor).

Penentuan kadar asam urat di dalam darah

Pengambilan darah dilakukan dengan mengorbankan mencit dan mengambil darah dari vena

leher. Darah ditampung sebanyak-banyaknya ke dalam tabung appendorf. Diamkan beberapa

menit lalu disentrifus dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit sehingga diperoleh serum,

yaitu lapisan bening dibagian atas. Serum dipipet kemudian dilakukan pengukuran kadarasam urat.

Analisis data

Data hasil penelitian dianalisa secara statistik dengan menggunakan metoda analisa varian

(ANOVA) dua arah. Analisa data dilanjutkan dengan uji wilayah berganda Duncan

(Duncan’s Multiple Range Test).

5/14/2018 Tugas Jurnal Buk Armen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jurnal-buk-armen 5/11

 

 

Hasil dan diskusi

Pada penelitian ini digunakan sampel ekstrak etanol buah mahkota dewa dan ekstrak meniran

yang sebelumnya telah diekstraksi oleh Dina Safitri dan Juniarti. Dasar pemilihan kedua

ekstrak ini adalah potensi dari keduanya dalam menurunkan kadar asam urat serum hewan

percobaan baik secara empiris maupun berdasarkan penelitian yang telah ada sebelumnya.

Pengkombinasian keduanya diharapkan efektif menurunkan kadar asam urat hewan

percobaan, sehingga dosisnya dapat dikurangi dari penggunaan tunggal dan meminimalisir

munculnya efek samping.

Ekstrak etanol meniran dan mahkota dewa ini tidak larut sempurna dalam air, sehingga

ekstrak disuspensikan dengan menambahkan Na-CMC 1%. Alasan pemilihan Na-CMC

adalah karena sifatnya inert, menghasilkan suspensi yang stabil, tidak mengiritasi dan tidak 

toksik [12].

Hewan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit putih jantan, karena

harganya lebih murah, mudah ditangani, mudah didapat, serta adanya kemiripan fisiologi dan

anatomi dengan manusia [13]. Pemilihan jenis kelamin ditujukan untuk keseragaman kondisi

penelitian, selain itu adanya kecenderungan pria lebih beresiko terkena asam urat dibanding

wanita. Wanita memiliki hormon estrogen yang ternyata memperlancar proses pembuangan

asam urat di ginjal. Tetapi setelah wanita menopause, maka resiko asam urat menjadi sama

dengan pria [14].

Rute pemberian ekstrak yang digunakan adalah secara oral. Rute ini dipilih karena lebih

umum digunakan, caranya mudah, relatif lebih aman dan tidak menyakiti [15].

Dosis ekstrak etanol meniran 10 mg/20 g BB dipilih berdasarkan dosis efektif 50 nya (ED 50)

yaitu 157,91 mg/kg BB pada tikus. Bila dosis tersebut dikonversikan ke dalam dosis untuk 

mencit, maka diperoleh nilai ED50 sebesar 4,42 mg/20 g BB (dibulatkan menjadi 5 mg/20 g

BB). Dosis ekstrak etanol buah mahkota dewa disamakan dengan dosis meniran untuk dapat

melihat perbandingan potensi efek kedua ekstrak pada dosis yang sama. Dosis kombinasi

kedua ekstrak juga disamakan dengan dosis penggunaan tunggal yaitu 10 mg/20 g BB,

sehingga besar jumlah dosis variasi kombinasi sama dengan penggunaan tunggal yaitu (5:5)

mg/ 20 g BB dan (2,5:7,5) mg/20 g BB (totalnya sama-sama 10 mg/20 g BB). Lama

pemberian ekstrak juga dibuat dalam tiga variasi yaitu 7, 14 dan 21 hari untuk melihat

pengaruh lama pemberian terhadap kadar asam urat serum mencit putih jantan.

Semua hewan percobaan diaklimatisasi selama 7 hari sebelum perlakuan, tujuannya untuk 

penyesuaian terhadap kondisi lingkungan [15]. Kemudian mencit diberi makanan diet purin

5/14/2018 Tugas Jurnal Buk Armen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jurnal-buk-armen 6/11

 

tinggi (MDPT) yaitu homogenat hati sapi segar sebanyak 0,5 ml/20 g BB selama 7, 14 dan 21

hari yang mampu meningkatkan kadar asam urat mencit putih jantan sampai 5 mg/dl. Setiap

100 gram homogenat hati sapi segar mengandung 150-1000 mg purin. Di dalam tubuh

seluruh basa purin baik yang berasal dari tubuh sendiri (sintesa asam nukleat) ataupun yang

berasal dari makanan akan dikatabolisme menjadi asam urat yang merupakan produk akhir

dari metabolisme purin. Basa purin didalam tubuh yaitu adenin dan guanin masing-masing

akan diubah menjadi hipoxantin dan xantin dan selanjutnya dengan bantuan enzim xantin

oksidase, hipoxantin dan xantin akan diubah menjadi asam urat. Pada kebanyakan mamalia

reaksi ini akan berlanjut dengan pengubahan asam urat menjadi allantoin dengan bantuan

enzim urikase [14]. Satu jam setelah pemberian MDPT, hewan percobaan diberikan ekstrak 

sesuai kelompok perlakuannya yang telah diuraikan sebelumnya.

Pengukuran kadar asam urat serum mencit putih jantan dilakukan dengan metoda enzimatis.

Prinsip reaksi adalah terjadinya reaksi oksidasi asam urat menjadi alantoin, karbondioksida

dan hidrogen peroksida dengan bantuan enzim urikase. Hasil oksidasi berupa hidrogen

peroksida ini akan bereaksi dengan 4-aminoantipirin dan 2,4,6-tribromo-3-hidroxybenzoic

acid (TBHBA) membentuk senyawa quinoneimin yang berwarna merah muda (Gambar1).

Warna yang terbentuk ini diukur serapannya dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang

gelombang 520 nm. Pemilihan metoda ini didasarkan pada pengerjaannya yang lebih

sederhana yaitu dapat langsung meramalkan kadar asam urat melalui absorban yang diukur,

lebih sensitif dan merupakan cara yang lazim digunakan di laboratorium klinik [16].

Dari hasil penelitian didapatkan data yang sedikit bervariasi, namun dilihat dari standar

deviasi yang tidak terlalu besar data ini dapat diterima. Perbedaan yang timbul merupakan

5/14/2018 Tugas Jurnal Buk Armen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jurnal-buk-armen 7/11

 

suatu kewajaran karena perbedaan kondisi fisiologis seperti selisih berat badan, usia, enzim

yang dimiliki dan proses metabolisme tubuh dari masing-masing hewan percobaan selama

perlakuan yang akan mempengaruhi kadar asam urat yang diukur [15]. Selain itu, faktor

proses dan ketelitian selama pengukuran juga ikut mempengaruhi perbedaan nilai kadar asam

urat yang diukur.

Tests of Between-Subjects Effects 

Dependent Variable:kadar asam urat

Source

Type III Sum

of Squares df 

Mean

Square F Sig.

Corrected Model 35.632a

14 2.545 11.099 .000

Intercept 222.779 1 222.779 971.556 .000

perlakuan 28.113 4 7.028 30.651 .000

Lama pemberian .720 2 .360 1.569 .217

perlakuan * lama pemberian 6.799 8 .850 3.706 .001

Error 13.758 60 .229

Total 272.169 75

Corrected Total 49.390 74

a. R Squared = ,721 (Adjusted R Squared = ,656)

Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa pemberian ekstrak etanol buah mahkota dewa

dosis 10 mg/20 g BB, meniran dosis 10 mg/20 g BB, kombinasi ekstrak etanol buah mahkota

dewa : meniran (5:5) mg/20 g BB dan kombinasi ekstrak etanol buah mahkota dewa :

meniran (2,5:7,5) mg/20 g BB memperlihatkan pengaruh yang bermakna terhadap kadar

asam urat serum (P<0,05). Lama pemberian ekstrak tidak memperlihatkan pengaruh yang

bermakna terhadap kadar asam urat (P>0,05). Interaksi antara dosis dan waktu menunjukkan

pengaruh yang bermakna (P<0,05) (Tabel 1).

Efek penurunan kadar asam urat serum mencit pada pemberian ektrak etanol buah mahkota

dewa diduga karena kandungan flavonoidnya yang mampu menghambat aktivitas enzim

xantin oksidase yang berperan dalam pembentukan asam urat [4]. Sedangkan meniran dapat

menurunkan kadar asam urat serum mencit karena kandungan lignannya yaitu filantin,

hipofilantin dan filtetralin. Berdasarkan penelitian efek antihiperurisemia lignan dari

Phyllanthus niruri L diketahui bahwa lignan (filantin, hipofilantin dan filtetralin) adalah

urikosurik agent yang dapat menghambat reabsorbsi asam urat di tubulus proksimal [6].

5/14/2018 Tugas Jurnal Buk Armen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jurnal-buk-armen 8/11

 

Homogeneous Subsets

Perlakuan

kadar asam urat 

Duncana,,b

 

perlakuan N

Subset

1 2 3

 

kombinasi ekstrak buah m.dewa : meniran

(7,5:2,5) mg/20 g bb

15 1.03993

kombinasi ekstrak buah m.dewa : meniran

(5:5) mg/ 20 g bb

15 1.38167 1.38167

ekstrak meniran 10 mg/20 g bb 15 1.53307

 

ekstrak buah mahkota dewa 10 mg/20 g bb 15 1.72540

 

kontrol 15 2.88660

Sig. .066 .079 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = ,250.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 15,000.

b. Alpha = ,05.

Untuk mengetahui perbedaan dari setiap variasi dosis dan lamanya pemberian ekstrak 

terhadap kadar asam urat serum, pengolahan data dilanjutkan menggunakan uji wilayah

berganda Duncan. Dari uji lanjut wilayah berganda Duncan untuk faktor perlakuan terlihat

bahwa semua kelompok perlakuan menunjukkan perbedaan kadar asam urat serum yang

nyata dengan kontrol positif. Berdasarkan data hasil penelitian, pemberian kombinasi ekstrak 

buah mahkota dewa : meniran (5:5) mg/20 g BB dan (2,5:7,5) mg/20 g BB memberikan

penurunan kadar asam urat yang lebih baik dibandingkan dengan dosis tunggalnya masing-

masing. Namun secara statistik berdasarkan uji lanjut wilayah berganda Duncan terlihat

bahwa hanya kelompok perlakuan kombinasi ekstrak buah mahkota dewa : meniran (2,5:7,5)

mg/20 g BB yang memiliki perbedaan kadar asam urat serum yang nyata dengan kelompok 

dosis tunggal, sedangkan kombinasi ekstrak buah mahkota dewa : meniran (5:5) mg/20 g BB

belum memberikan perbedaan yang nyata (Tabel 2).

5/14/2018 Tugas Jurnal Buk Armen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jurnal-buk-armen 9/11

 

 

Pada pengamatan ditemui bahwa kadar asam urat yang diberi ekstrak buah mahkota dewa 10

mg/20 g BB pada hari ke-7, 14 dan 21 terjadi peningkatan, tetapi masih jauh lebih rendah

dibandingkan kelompok kontrol positif. Pada kelompok yang diberi kombinasi ekstrak buah

mahkota dewa : meniran (2,5:7,5) mg/20 g BB, pada hari ke-21 terjadi sedikit kenaikan,

namun kadarnya masih dibawah kadar asam urat pada hari ke-7 dan jauh di bawah kontrol

positif (tabel 3). Selain itu persentase penurunan kadar asam uratnya tetap meningkat (Tabel

4). Hal ini diduga disebabkan oleh kondisi fisiologis masing-masing hewan

percobaan dan kemungkinan terjadinya peningkatan reabsorbsi pada tubulus ginjal atau

terjadinya gangguan enzim, misalnya xantin oksidase atau enzim fosforibosil pirofosfat yaitu

enzim pembentuk nukleotida.

Pada perlakuan dosis kombinasi ekstrak buah mahkota dewa : meniran (5:5) mg/20 g BB

maupun (2,5:7,5) mg/20 g BB penurunan kadar asam urat serumnya lebih baik dibandingkan

dengan kelompok tunggal meniran dosis 10 mg/20 g BB maupun mahkota dewa dosis 10

mg/20 g BB. Hal ini diperkirakan karena pemberian kombinasi ekstrak menyebabkan

penurunan kadar asam urat serum dari dua sisi yaitu dari penghambatan enzim xantin

oksidase yang berperan penting dalam pembentukan asam urat dan sekaligus efek urikosurik 

atau penghambatan reabsorbsi asam urat pada tubulus sehingga mempercepat eksresinya.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dapat diasumsikan bahwa pemberian

ekstrak etanol buah mahkota dewa dan meniran baik tunggal maupun kombinasinya dapat

menurunkan kadar asam urat serum mencit putih jantan. Penurunan kadar asam urat

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

kontrol meniran 10

mg/20 g BB

m.dewa 10

mg/20 g BB

kombinasi

ekstrak buah

m.dewa :

meniran (5:5)

mg/20 g BB

kombinasi

ekstrak buah

m.dewa :

meniran

(2,5:7,5) mg/20

g BB

   K   a    d   a   r   a   s   a   m    u

   r   a   t   s   e   r   u   m    r   a

   t   a  -   r   a   t   a    (   m   g    /    d    l    )

7 hari

14 hari

21 hari

5/14/2018 Tugas Jurnal Buk Armen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jurnal-buk-armen 10/11

 

kelompok kombinasi lebih efektif dibandingkan penggunaan tunggal-tunggalnya. Dengan

demikian, ekstrak etanol buah mahkota dewa dan meniran serta kombinasinya dapat

digunakan untuk mencegah terjadinya hiperurisemia dan resiko penyakit gout dapat

dihindari.

Referensi

[1] Burkill, I.H. (1966).   A dictionary of the economic products of the Malay

 penninsula.(Vol. II). Kuala Lumpur: Ministry of Agriculture and Co-peratives.

[2] Harmanto. N. (2005). Mahkota dewa : Obat pusaka para dewa. Cetakan 6. Jakarta: Agro

Media Pustaka.

[3] Hasturani, Endah. (2003). Pengaruh perasan daging buah mahkota dewa (Phaleria

macrocarpa (scheff.) Boerl) terhadap penurunan kadar asam urat ayam jantan Lohman

brown. (Skripsi). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

[4] Usnaini, Rabbi. (2006). Pengaruh ekstrak etanol buah mahkota dewa (Phaleria

macrocarpa (scheff.) Boerl) terhadap penurunan kadar asam urat serum dan urin tikus

 putih betina. (Skripsi). Padang: Universitas Andalas.

[5] Sudarsono, dkk. 1996. Tumbuhan obat (Hasil peneltian, sifat-sifat dan penggunaan).

Yogyakarta: PPOT UGM.

[6]Murugaiyah, V. dan Chan, K.L. (2008). Mechanism of antihiperuricemic effect of 

Phyllanthus niruri L. and its lignan constituent.  Journal of Ethnopharmacology, issue 2,

vol 124, 233-239.

[7] Classen

[8] Okoli, C. O., Ibiam, A. F., Ezike, A. C., Akah, P. A. dan Okoye, T.C. (2010). Evaluation

of antidiabetic potentials of Phyllanthus niruri in alloxan diabetic rats. African Journal of 

 Biotechnology, Vol. 9 (2), 248-259.[9] Nwanjo, H. (2007). Studies on the effect of aqueous extract of Phyllanthus Niruri leaf on

plasma glucose level and some hepatospecific markers in diabetic wistar rats. The

 Internet Journal of Laboratory Medicine, Vol 2(2).

[10] Dapper, D.V., Aziagba, B.N. dan Ebong, O.O. (2007). Antispasmodial effect of the

aqueous extract of Phyllanthus amarus Schumach and Thonn against Plasmodium

berghei in Swiss albino mice. Niger Jornal Physiol Sciens, 22, 19-25.

[11]Katno. (2008). Tingkat manfaat keamanan dan efektifitas tanaman obat dan obat 

tradisional. Jakarta: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat

Tradisional Departemen Kesehatan RI.

[12] Wade, A., Weller, P. 1986. Pharmaceutical excipient . Ed.2. London : ThePharmaceutical Press.

[13] Thompson, E.B. 1990. Drug bioscreening fundamentals of drug evaluation techniques in

 pharmacology. New York : Graceway Publishing Company, Inc.

[14]Hawkins, D.W. dan Rahn, D.W. (2009). Gout and hyperurisemia. In J.T. Dipiro,et.al.

(Ed.). Pharmacotherapy a patophysiologic approach. 7th

Edition (pp. 1705-1710). USA:

Mc.Graw-Hill Companies, Inc.

[15]Domer, F.R. (1971).  Animal experiment in pharmacology analysis. USA: Charles C.

Thomas Publisher, Springfield, Iilnois.

[16] Schunack, W., Mayer dan K., Manfred, H. (1990). Senyawa obat kimia farmasi.Penerjemah: J. Witimena dan Soebita. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

5/14/2018 Tugas Jurnal Buk Armen - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jurnal-buk-armen 11/11

 

[17] Thomas L. (1998). Clinical laboratory diagnostic. 1st

Ed. Frankfurt: TH-Books

Verlaggesellschaft.