tugas jurnal buk armen
TRANSCRIPT
5/14/2018 Tugas Jurnal Buk Armen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jurnal-buk-armen 1/11
PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BUAH MAHKOTA DEWA
( Phaleria Macrocarpa (Scheff). Boerl) DAN MENIRAN ( Phyllanthus niruri L.)
TERHADAP KADAR ASAM URAT SERUM MENCIT PUTIH JANTAN
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh kombinasi ekstrak etanol buah mahkota
dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) dan meniran (Phyllanthus niruri L.) terhadap
kadar asam urat serum mencit putih jantan. Hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu
kelompok kontrol positif yang diberi ekstrak hati sapi segar (MDPT) 0,5 ml/20g BB + Na-
CMC 1 % 0,2 ml /20g BB, kelompok P1 yang diberi MDPT 0,5 ml/20g BB + ekstrak etanol
buah mahkota dewa 10 mg/20g BB, kelompok P2 yang diberi MDPT 0,5 ml/20g BB +
ekstrak etanol meniran 10 mg/20g BB, kelompok P3 yang diberi MDPT 0,5 ml/20g BB +
kombinasi ekstrak buah mahkota dewa : meniran (5:5) mg/20g BB dan kelompok P4 yang
diberi MDPT 0,5 ml/20g BB + kombinasi ekstrak buah mahkota dewa : meniran (2,5:7,5)mg/20g BB, secara oral setiap hari selama 7, 14 dan 21 hari. Pengukuran kadar asam urat
serum dilakukan pada hari ke-8, 15 dan 22 dengan metode enzimatis fotometrik
menggunakan reagen “Uric acid FS TBHBA (Dyasis®)”. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa semua kelompok perlakuan memperlihatkan pengaruh penurunan kadar asam urat
serum mencit secara bermakna (p<0,05). Lamanya waktu pemberian menunjukkan pengaruh
yang tidak bermakna (p>0,05) dan interaksi antara perlakuan dengan lama pemberian
menunjukkan pengaruh yang bermakna terhadap penurunan kadar asam urat serum mencit
(P<0,05). Kelompok yang memberikan penurunan kadar asam urat serum yang optimaladalah kelompok P4 yaitu kelompok kombinasi ekstrak etanol buah mahkota dewa: meniran
(2,5:7,5) mg/20g BB.
Keyword : ekstrak Phyllanthus niruri Linn, Phaleria macrocarpa (scheff.) Boerl, asam urat
Pendahuluan
Alam tumbuhan Indonesia sangat kaya akan sumber daya plasma nutfah (keanekaragaman
hayati) yang menyediakan berbagai bahan baku obat-obatan. Keadaan ini sangat berguna
dalam mengatasi berbagai jenis penyakit yang mengancam kehidupan manusia [1].
Salah satu tumbuhan obat Indonesia yang sangat populer saat ini adalah mahkota dewa(Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) dari suku Thymelaceae. Buah mahkota dewa telah
digunakan secara luas oleh masyarakat untuk mengobati berbagai penyakit. Ramuannya
terbukti secara empiris mampu menyembuhkan hipertensi, migren, ginjal, gangguan darah,
penyakit kulit dan membantu pengobatan kanker. Buah ini juga mampu mengobati rematik,
bersifat analgesik, antipiretik, antiradang dan anti asam urat (antihiperurisemia) [2].
Penelitian aktivitas antihiperurisemia buah mahkota dewa sendiri telah dilakukan oleh
beberapa peneliti sebelumnya. Pada penelitian sebelumnya, penggunaan perasan daging buah
mahkota dewa pada ayam Lohman brown berumur 2-4 bulan terbukti dapat menurunkan
5/14/2018 Tugas Jurnal Buk Armen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jurnal-buk-armen 2/11
kadar asam urat secara signifikan dengan dosis efektif 50 (ED50) 13,16 g/kg BB [3]. Selain
itu, pemberian ekstrak etanol buah mahkota dewa pada dosis 30, 100 dan 300 mg/kg BB
terhadap tikus putih betina juga memperlihatkan efek penurunan kadar asam urat secara nyata
(P<0,05). Adanya aktivitas antihiperurisemia buah mahkota dewa ini diduga karena
kandungan flavonoidnya yang dapat menghambat aktivitas enzim xantin oksidase [4].
Tanaman obat lain yang juga sangat dikenal masyarakat akan khasiatnya adalah meniran
(Phyllanthus niruri L.). Herba meniran digunakan sebagai imunostimulan, mengatasi
penyakit radang, infeksi saluran kencing, merangsang keluarnya air seni (diuretik), untuk
penyembuhan diare, infeksi saluran pencernaan, diabetes, penambah nafsu makan, obat anti
demam, asam urat dan penyakit yang disebabkan oleh gangguan fungsi hati [5].
Berdasarkan penelitian sebelumnya, ekstrak etanol herba meniran dapat menurunkan kadar
asam urat pada ayam jantan leghorn yang diberi diit tinggi purin (Susanti, 2005). Pemberian
ekstrak metanol meniran pada tikus yang diinduksi dengan potassium oxonate terbukti dapat
menurunkan kadar asam urat secara signifikan dengan dosis efektif 50 (ED50) 157,91 mg/kg
BB. Senyawa yang bertanggung jawab dalam menurunkan kadar asam urat ini adalah lignan
( phyllantin, hypophyllantindan phyltetralin), dimana phyllanthin yang paling berpotensi
dalam menurunkan kadar asam urat dengan aktivitas urikosuriknya [6]. Namun demikian,
ekstrak meniran ternyata tergolong agak toksik (0,5 g/kg BB < LD50 < 5 g/ kg BB) [7].
Berdasarkan uji toksisitas akut ekstrak metanol meniran yang diberikan secara oral pada
mencit, diperoleh nilai LD50 471,2 mg/kg BB [8]. Uji toksisitas lainnya memperlihatkan
bahwa pemberian ekstrak air daun meniran pada tikus memiliki LD50 512,6 mg/kg BB [9] dan
pada mencit LD50 650 mg/kg BB [10].
Dalam suatu ramuan obat tradisional, umumnya terdiri dari beberapa jenis tanaman obat yang
memiliki efek saling mendukung satu sama lain untuk mencapai efektivitas pengobatan [11].
Berdasarkan informasi diatas, dapat diketahui bahwa buah mahkota dewa dan meniran
merupakan tanaman yang efektif untuk mengatasi asam urat. Pengkombinasian keduanya
diharapkan dapat menghasilkan efek yang saling sinergis dalam mengoptimalkan penurunan
kadar asam urat, yaitu dengan mengurangi pembentukan dan meningkatkan pengeluaran,
sehingga dosis penggunaan dapat dikurangi dari dosis penggunaan tunggalnya dan
menghindari munculnya efek samping.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana pengaruh pemberian
kombinasi ekstrak buah mahkota dewa dan meniran terhadap kadar asam urat serum mencit
putih jantan yang diinduksi MDPT 0,5 ml/20 g BB .
Bahan dan metode
5/14/2018 Tugas Jurnal Buk Armen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jurnal-buk-armen 3/11
Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama lebih kurang 3 bulan di Laboratorium Farmakologi
Fakultas Farmasi Universitas Andalas Padang.
Bahan dan alat
Bahan
Dalam penelitian ini hewan yang digunakan adalah mencit putih jantan berumur 2-3 bulan
dan berat badan 20-30 gram sebanyak 75 ekor. Ekstrak meniran diperoleh dari Juniarti dan
ekstrak mahkota dewa diperoleh dari Dina Safitri. Larutan CMC 1% digunakan untuk
mensuspensikan ekstrak. Untuk menginduksi asam urat digunakan homogenat hati sapi/
MDPT (Makanan Diit Purin Tinggi). Kit reagen uric acid yang digunakan adalah FS TBHBA
Dyasis®
.
Alat
Alat yang digunakan adalah timbangan analitik ( Denver Instrument), lumpang dan stamfer,
penangas air, gelas ukur, tabung reaksi, gelas piala, jarum oral, timbangan hewan, blender,
tabung appendorf, alat sentrifus (Wirly Mixer), vortex (Fusion Wirly Mixer),
Spektrofotometer UV-Vis (Thermospectronic Genesis 20).
Cara kerja
Penyiapan sampel
Sampel yang digunakan adalah ekstrak etanol buah mahkota dewa yang telah diekstraksi
sebelumnya oleh Dina Safitri dan ekstrak etanol meniran oleh Juniarti dengan karakteristik
kedua ekstrak terlampir.
Persiapan hewan percobaan
Sebelum penelitian dilakukan, mencit diaklimatisasi selama 7 hari. Hewan dinyatakan sehat
apabila selisih berat badan sebelum dan sesudah diadaptasikan tidak lebih dari 10% dan
secara visual menunjukkan perilaku normal.
Pembuatan sediaan
Homogenat hati /MDPT (Makanan Diit Purin Tinggi)
5/14/2018 Tugas Jurnal Buk Armen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jurnal-buk-armen 4/11
Hati sapi segar 100 g dicuci, dipotong kecil-kecil, dimasukkan ke dalam tabung blender,
ditambahkan air suling 25 ml lalu diblender sampai halus, disaring dan dimasukkan dalam
wadah.
Suspensi Ekstrak
Perlakuan pada hewan percobaan
1. Kelompok kontrol positif, diberi MDPT 0,5 ml/20 g BB dan Na-CMC 1 % 0,2 ml/20 g
BB.
2. Kelompok P1, diberi MDPT 0,5 ml/20 g BB dan ekstrak etanol buah mahkota dewa
tunggal 10 mg/ 20g BB.
3. Kelompok P2, diberi MDPT 0,5 ml/20 g BB dan ekstrak etanol meniran tunggal 10
mg/20g BB.
4. Kelompok P3, diberi MDPT 0,5 ml/20 g BB dan kombinasi ekstrak etanol buah mahkota
dewa : meniran (5:5) mg/ 20g BB.
5. Kelompok P4, diberi MDPT 0,5 ml/ 20 g BB dan kombinasi ekstrak etanol buah mahkota
dewa : meniran (2,5:7,5) mg/ 20g BB.
Ekstrak diberikan 1 jam setelah pemberian MDPT setiap hari selama 7,14 dan 21 hari.
Pada hari ke-8,15, dan 22, tiap kelompok hewan percobaan dikorbankan untuk diukur
kadar asam uratnya (masing-masing 5 ekor).
Penentuan kadar asam urat di dalam darah
Pengambilan darah dilakukan dengan mengorbankan mencit dan mengambil darah dari vena
leher. Darah ditampung sebanyak-banyaknya ke dalam tabung appendorf. Diamkan beberapa
menit lalu disentrifus dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit sehingga diperoleh serum,
yaitu lapisan bening dibagian atas. Serum dipipet kemudian dilakukan pengukuran kadarasam urat.
Analisis data
Data hasil penelitian dianalisa secara statistik dengan menggunakan metoda analisa varian
(ANOVA) dua arah. Analisa data dilanjutkan dengan uji wilayah berganda Duncan
(Duncan’s Multiple Range Test).
5/14/2018 Tugas Jurnal Buk Armen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jurnal-buk-armen 5/11
Hasil dan diskusi
Pada penelitian ini digunakan sampel ekstrak etanol buah mahkota dewa dan ekstrak meniran
yang sebelumnya telah diekstraksi oleh Dina Safitri dan Juniarti. Dasar pemilihan kedua
ekstrak ini adalah potensi dari keduanya dalam menurunkan kadar asam urat serum hewan
percobaan baik secara empiris maupun berdasarkan penelitian yang telah ada sebelumnya.
Pengkombinasian keduanya diharapkan efektif menurunkan kadar asam urat hewan
percobaan, sehingga dosisnya dapat dikurangi dari penggunaan tunggal dan meminimalisir
munculnya efek samping.
Ekstrak etanol meniran dan mahkota dewa ini tidak larut sempurna dalam air, sehingga
ekstrak disuspensikan dengan menambahkan Na-CMC 1%. Alasan pemilihan Na-CMC
adalah karena sifatnya inert, menghasilkan suspensi yang stabil, tidak mengiritasi dan tidak
toksik [12].
Hewan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit putih jantan, karena
harganya lebih murah, mudah ditangani, mudah didapat, serta adanya kemiripan fisiologi dan
anatomi dengan manusia [13]. Pemilihan jenis kelamin ditujukan untuk keseragaman kondisi
penelitian, selain itu adanya kecenderungan pria lebih beresiko terkena asam urat dibanding
wanita. Wanita memiliki hormon estrogen yang ternyata memperlancar proses pembuangan
asam urat di ginjal. Tetapi setelah wanita menopause, maka resiko asam urat menjadi sama
dengan pria [14].
Rute pemberian ekstrak yang digunakan adalah secara oral. Rute ini dipilih karena lebih
umum digunakan, caranya mudah, relatif lebih aman dan tidak menyakiti [15].
Dosis ekstrak etanol meniran 10 mg/20 g BB dipilih berdasarkan dosis efektif 50 nya (ED 50)
yaitu 157,91 mg/kg BB pada tikus. Bila dosis tersebut dikonversikan ke dalam dosis untuk
mencit, maka diperoleh nilai ED50 sebesar 4,42 mg/20 g BB (dibulatkan menjadi 5 mg/20 g
BB). Dosis ekstrak etanol buah mahkota dewa disamakan dengan dosis meniran untuk dapat
melihat perbandingan potensi efek kedua ekstrak pada dosis yang sama. Dosis kombinasi
kedua ekstrak juga disamakan dengan dosis penggunaan tunggal yaitu 10 mg/20 g BB,
sehingga besar jumlah dosis variasi kombinasi sama dengan penggunaan tunggal yaitu (5:5)
mg/ 20 g BB dan (2,5:7,5) mg/20 g BB (totalnya sama-sama 10 mg/20 g BB). Lama
pemberian ekstrak juga dibuat dalam tiga variasi yaitu 7, 14 dan 21 hari untuk melihat
pengaruh lama pemberian terhadap kadar asam urat serum mencit putih jantan.
Semua hewan percobaan diaklimatisasi selama 7 hari sebelum perlakuan, tujuannya untuk
penyesuaian terhadap kondisi lingkungan [15]. Kemudian mencit diberi makanan diet purin
5/14/2018 Tugas Jurnal Buk Armen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jurnal-buk-armen 6/11
tinggi (MDPT) yaitu homogenat hati sapi segar sebanyak 0,5 ml/20 g BB selama 7, 14 dan 21
hari yang mampu meningkatkan kadar asam urat mencit putih jantan sampai 5 mg/dl. Setiap
100 gram homogenat hati sapi segar mengandung 150-1000 mg purin. Di dalam tubuh
seluruh basa purin baik yang berasal dari tubuh sendiri (sintesa asam nukleat) ataupun yang
berasal dari makanan akan dikatabolisme menjadi asam urat yang merupakan produk akhir
dari metabolisme purin. Basa purin didalam tubuh yaitu adenin dan guanin masing-masing
akan diubah menjadi hipoxantin dan xantin dan selanjutnya dengan bantuan enzim xantin
oksidase, hipoxantin dan xantin akan diubah menjadi asam urat. Pada kebanyakan mamalia
reaksi ini akan berlanjut dengan pengubahan asam urat menjadi allantoin dengan bantuan
enzim urikase [14]. Satu jam setelah pemberian MDPT, hewan percobaan diberikan ekstrak
sesuai kelompok perlakuannya yang telah diuraikan sebelumnya.
Pengukuran kadar asam urat serum mencit putih jantan dilakukan dengan metoda enzimatis.
Prinsip reaksi adalah terjadinya reaksi oksidasi asam urat menjadi alantoin, karbondioksida
dan hidrogen peroksida dengan bantuan enzim urikase. Hasil oksidasi berupa hidrogen
peroksida ini akan bereaksi dengan 4-aminoantipirin dan 2,4,6-tribromo-3-hidroxybenzoic
acid (TBHBA) membentuk senyawa quinoneimin yang berwarna merah muda (Gambar1).
Warna yang terbentuk ini diukur serapannya dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang
gelombang 520 nm. Pemilihan metoda ini didasarkan pada pengerjaannya yang lebih
sederhana yaitu dapat langsung meramalkan kadar asam urat melalui absorban yang diukur,
lebih sensitif dan merupakan cara yang lazim digunakan di laboratorium klinik [16].
Dari hasil penelitian didapatkan data yang sedikit bervariasi, namun dilihat dari standar
deviasi yang tidak terlalu besar data ini dapat diterima. Perbedaan yang timbul merupakan
5/14/2018 Tugas Jurnal Buk Armen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jurnal-buk-armen 7/11
suatu kewajaran karena perbedaan kondisi fisiologis seperti selisih berat badan, usia, enzim
yang dimiliki dan proses metabolisme tubuh dari masing-masing hewan percobaan selama
perlakuan yang akan mempengaruhi kadar asam urat yang diukur [15]. Selain itu, faktor
proses dan ketelitian selama pengukuran juga ikut mempengaruhi perbedaan nilai kadar asam
urat yang diukur.
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable:kadar asam urat
Source
Type III Sum
of Squares df
Mean
Square F Sig.
Corrected Model 35.632a
14 2.545 11.099 .000
Intercept 222.779 1 222.779 971.556 .000
perlakuan 28.113 4 7.028 30.651 .000
Lama pemberian .720 2 .360 1.569 .217
perlakuan * lama pemberian 6.799 8 .850 3.706 .001
Error 13.758 60 .229
Total 272.169 75
Corrected Total 49.390 74
a. R Squared = ,721 (Adjusted R Squared = ,656)
Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa pemberian ekstrak etanol buah mahkota dewa
dosis 10 mg/20 g BB, meniran dosis 10 mg/20 g BB, kombinasi ekstrak etanol buah mahkota
dewa : meniran (5:5) mg/20 g BB dan kombinasi ekstrak etanol buah mahkota dewa :
meniran (2,5:7,5) mg/20 g BB memperlihatkan pengaruh yang bermakna terhadap kadar
asam urat serum (P<0,05). Lama pemberian ekstrak tidak memperlihatkan pengaruh yang
bermakna terhadap kadar asam urat (P>0,05). Interaksi antara dosis dan waktu menunjukkan
pengaruh yang bermakna (P<0,05) (Tabel 1).
Efek penurunan kadar asam urat serum mencit pada pemberian ektrak etanol buah mahkota
dewa diduga karena kandungan flavonoidnya yang mampu menghambat aktivitas enzim
xantin oksidase yang berperan dalam pembentukan asam urat [4]. Sedangkan meniran dapat
menurunkan kadar asam urat serum mencit karena kandungan lignannya yaitu filantin,
hipofilantin dan filtetralin. Berdasarkan penelitian efek antihiperurisemia lignan dari
Phyllanthus niruri L diketahui bahwa lignan (filantin, hipofilantin dan filtetralin) adalah
urikosurik agent yang dapat menghambat reabsorbsi asam urat di tubulus proksimal [6].
5/14/2018 Tugas Jurnal Buk Armen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jurnal-buk-armen 8/11
Homogeneous Subsets
Perlakuan
kadar asam urat
Duncana,,b
perlakuan N
Subset
1 2 3
kombinasi ekstrak buah m.dewa : meniran
(7,5:2,5) mg/20 g bb
15 1.03993
kombinasi ekstrak buah m.dewa : meniran
(5:5) mg/ 20 g bb
15 1.38167 1.38167
ekstrak meniran 10 mg/20 g bb 15 1.53307
ekstrak buah mahkota dewa 10 mg/20 g bb 15 1.72540
kontrol 15 2.88660
Sig. .066 .079 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = ,250.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 15,000.
b. Alpha = ,05.
Untuk mengetahui perbedaan dari setiap variasi dosis dan lamanya pemberian ekstrak
terhadap kadar asam urat serum, pengolahan data dilanjutkan menggunakan uji wilayah
berganda Duncan. Dari uji lanjut wilayah berganda Duncan untuk faktor perlakuan terlihat
bahwa semua kelompok perlakuan menunjukkan perbedaan kadar asam urat serum yang
nyata dengan kontrol positif. Berdasarkan data hasil penelitian, pemberian kombinasi ekstrak
buah mahkota dewa : meniran (5:5) mg/20 g BB dan (2,5:7,5) mg/20 g BB memberikan
penurunan kadar asam urat yang lebih baik dibandingkan dengan dosis tunggalnya masing-
masing. Namun secara statistik berdasarkan uji lanjut wilayah berganda Duncan terlihat
bahwa hanya kelompok perlakuan kombinasi ekstrak buah mahkota dewa : meniran (2,5:7,5)
mg/20 g BB yang memiliki perbedaan kadar asam urat serum yang nyata dengan kelompok
dosis tunggal, sedangkan kombinasi ekstrak buah mahkota dewa : meniran (5:5) mg/20 g BB
belum memberikan perbedaan yang nyata (Tabel 2).
5/14/2018 Tugas Jurnal Buk Armen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jurnal-buk-armen 9/11
Pada pengamatan ditemui bahwa kadar asam urat yang diberi ekstrak buah mahkota dewa 10
mg/20 g BB pada hari ke-7, 14 dan 21 terjadi peningkatan, tetapi masih jauh lebih rendah
dibandingkan kelompok kontrol positif. Pada kelompok yang diberi kombinasi ekstrak buah
mahkota dewa : meniran (2,5:7,5) mg/20 g BB, pada hari ke-21 terjadi sedikit kenaikan,
namun kadarnya masih dibawah kadar asam urat pada hari ke-7 dan jauh di bawah kontrol
positif (tabel 3). Selain itu persentase penurunan kadar asam uratnya tetap meningkat (Tabel
4). Hal ini diduga disebabkan oleh kondisi fisiologis masing-masing hewan
percobaan dan kemungkinan terjadinya peningkatan reabsorbsi pada tubulus ginjal atau
terjadinya gangguan enzim, misalnya xantin oksidase atau enzim fosforibosil pirofosfat yaitu
enzim pembentuk nukleotida.
Pada perlakuan dosis kombinasi ekstrak buah mahkota dewa : meniran (5:5) mg/20 g BB
maupun (2,5:7,5) mg/20 g BB penurunan kadar asam urat serumnya lebih baik dibandingkan
dengan kelompok tunggal meniran dosis 10 mg/20 g BB maupun mahkota dewa dosis 10
mg/20 g BB. Hal ini diperkirakan karena pemberian kombinasi ekstrak menyebabkan
penurunan kadar asam urat serum dari dua sisi yaitu dari penghambatan enzim xantin
oksidase yang berperan penting dalam pembentukan asam urat dan sekaligus efek urikosurik
atau penghambatan reabsorbsi asam urat pada tubulus sehingga mempercepat eksresinya.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dapat diasumsikan bahwa pemberian
ekstrak etanol buah mahkota dewa dan meniran baik tunggal maupun kombinasinya dapat
menurunkan kadar asam urat serum mencit putih jantan. Penurunan kadar asam urat
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
kontrol meniran 10
mg/20 g BB
m.dewa 10
mg/20 g BB
kombinasi
ekstrak buah
m.dewa :
meniran (5:5)
mg/20 g BB
kombinasi
ekstrak buah
m.dewa :
meniran
(2,5:7,5) mg/20
g BB
K a d a r a s a m u
r a t s e r u m r a
t a - r a t a ( m g / d l )
7 hari
14 hari
21 hari
5/14/2018 Tugas Jurnal Buk Armen - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jurnal-buk-armen 10/11
kelompok kombinasi lebih efektif dibandingkan penggunaan tunggal-tunggalnya. Dengan
demikian, ekstrak etanol buah mahkota dewa dan meniran serta kombinasinya dapat
digunakan untuk mencegah terjadinya hiperurisemia dan resiko penyakit gout dapat
dihindari.
Referensi
[1] Burkill, I.H. (1966). A dictionary of the economic products of the Malay
penninsula.(Vol. II). Kuala Lumpur: Ministry of Agriculture and Co-peratives.
[2] Harmanto. N. (2005). Mahkota dewa : Obat pusaka para dewa. Cetakan 6. Jakarta: Agro
Media Pustaka.
[3] Hasturani, Endah. (2003). Pengaruh perasan daging buah mahkota dewa (Phaleria
macrocarpa (scheff.) Boerl) terhadap penurunan kadar asam urat ayam jantan Lohman
brown. (Skripsi). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
[4] Usnaini, Rabbi. (2006). Pengaruh ekstrak etanol buah mahkota dewa (Phaleria
macrocarpa (scheff.) Boerl) terhadap penurunan kadar asam urat serum dan urin tikus
putih betina. (Skripsi). Padang: Universitas Andalas.
[5] Sudarsono, dkk. 1996. Tumbuhan obat (Hasil peneltian, sifat-sifat dan penggunaan).
Yogyakarta: PPOT UGM.
[6]Murugaiyah, V. dan Chan, K.L. (2008). Mechanism of antihiperuricemic effect of
Phyllanthus niruri L. and its lignan constituent. Journal of Ethnopharmacology, issue 2,
vol 124, 233-239.
[7] Classen
[8] Okoli, C. O., Ibiam, A. F., Ezike, A. C., Akah, P. A. dan Okoye, T.C. (2010). Evaluation
of antidiabetic potentials of Phyllanthus niruri in alloxan diabetic rats. African Journal of
Biotechnology, Vol. 9 (2), 248-259.[9] Nwanjo, H. (2007). Studies on the effect of aqueous extract of Phyllanthus Niruri leaf on
plasma glucose level and some hepatospecific markers in diabetic wistar rats. The
Internet Journal of Laboratory Medicine, Vol 2(2).
[10] Dapper, D.V., Aziagba, B.N. dan Ebong, O.O. (2007). Antispasmodial effect of the
aqueous extract of Phyllanthus amarus Schumach and Thonn against Plasmodium
berghei in Swiss albino mice. Niger Jornal Physiol Sciens, 22, 19-25.
[11]Katno. (2008). Tingkat manfaat keamanan dan efektifitas tanaman obat dan obat
tradisional. Jakarta: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat
Tradisional Departemen Kesehatan RI.
[12] Wade, A., Weller, P. 1986. Pharmaceutical excipient . Ed.2. London : ThePharmaceutical Press.
[13] Thompson, E.B. 1990. Drug bioscreening fundamentals of drug evaluation techniques in
pharmacology. New York : Graceway Publishing Company, Inc.
[14]Hawkins, D.W. dan Rahn, D.W. (2009). Gout and hyperurisemia. In J.T. Dipiro,et.al.
(Ed.). Pharmacotherapy a patophysiologic approach. 7th
Edition (pp. 1705-1710). USA:
Mc.Graw-Hill Companies, Inc.
[15]Domer, F.R. (1971). Animal experiment in pharmacology analysis. USA: Charles C.
Thomas Publisher, Springfield, Iilnois.
[16] Schunack, W., Mayer dan K., Manfred, H. (1990). Senyawa obat kimia farmasi.Penerjemah: J. Witimena dan Soebita. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.