tugas islam

8
Salam adalah salah satu komponen penting dalam kehidupan ummat beragama karena melalui salam kita dapat berkomunikasi dan bersosialisasi secara aktif dengan masyarakat sekitar kita. Dalam lingkungan kita, biasanya salam juga dimulai untuk mengawali pembicaraan baik itu saat bertamu, berpidato, telepon dan lain sebagainya. Dalam agama islam, menebarkan salam mempunyai kekuatan tersendiri sebagai salah satu amalan yang dianjurkan. Nah, dalam catatan ini saya hendak berbagi sedikit pengetahuan saya perihal salam dalam perspektif beberapa agama Islam Dalam agama islam, ungkapan salam disampaikan dengan kalimat “Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”, yang maknanya kurang lebih “Semoga keselamatan tercurah bagimu serta rahmat Allah dan barakah-Nya”. Jawaban dari salam ini adalah “Wa’alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh”, yang maknanya kurang lebih “Dan semoga bagimu keselamatan, rahmat Allah dan barakah-Nya. Ini bermakna saling mendoakan antara dua orang, yakni pemberi salam dan yang menjawabnya dimana saling mendoakan satu sama lain. Hindu Untuk membina hubungan yang harmonis dan mempererat persaudaraan dalam pergaulan di masyarakat, agama Hindu Dharma mengajarkan salam persaudaraan dengan ucapan “Om Swastyastu”. Salam ini dapat juga digunakan dalam memulai dan mengakhiri suatu kegiatan. Khusus dalam mengakhiri suatu kegiatan dapat juga memakai “Om Santi, Santi, Santi, Om”, yang artinya semoga damai. “Om” yang berasal dari “A” simbol Brahma; “U” adalah symbol Wisnu dan “M” adalah symbol Syiwa. Lalu diucapkan AUM atau OM. Makna panjang dari salam ini adalah : Om: Tuhan, Su: baik, Asti: ada, dan Astu: semoga. Jadi Om Swastyastu artinya “Semoga selamat atas Tuhan Yang Maha Esa”. Dengan demikian pada setip kegiatan telah dilaksanakan saling do’a mendo’akan antara satu dengan yang

Upload: erlina

Post on 01-Feb-2016

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas kuliah tentang islam

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Islam

Salam adalah salah satu komponen penting dalam kehidupan ummat beragama karena melalui salam kita dapat berkomunikasi dan bersosialisasi secara aktif dengan masyarakat sekitar kita. Dalam lingkungan kita, biasanya salam juga dimulai untuk mengawali pembicaraan baik itu saat bertamu, berpidato, telepon dan lain sebagainya. Dalam agama islam, menebarkan salam mempunyai kekuatan tersendiri sebagai salah satu amalan yang dianjurkan. Nah, dalam catatan ini saya hendak berbagi sedikit pengetahuan saya perihal salam dalam perspektif beberapa agama

 

Islam

Dalam agama islam, ungkapan salam disampaikan dengan kalimat “Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”, yang maknanya kurang lebih “Semoga keselamatan tercurah bagimu serta rahmat Allah dan barakah-Nya”. Jawaban dari salam ini adalah “Wa’alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh”, yang maknanya kurang lebih “Dan semoga bagimu keselamatan, rahmat Allah dan barakah-Nya. Ini bermakna saling mendoakan antara dua orang, yakni pemberi salam dan yang menjawabnya dimana saling mendoakan satu sama lain.

 

Hindu

Untuk membina hubungan yang harmonis dan mempererat persaudaraan dalam pergaulan di masyarakat, agama Hindu Dharma mengajarkan salam persaudaraan dengan ucapan “Om Swastyastu”. Salam ini dapat juga digunakan dalam memulai dan mengakhiri suatu kegiatan. Khusus dalam mengakhiri suatu kegiatan dapat juga memakai “Om Santi, Santi, Santi, Om”, yang artinya semoga damai. “Om” yang berasal dari “A” simbol Brahma; “U” adalah symbol Wisnu dan “M” adalah symbol Syiwa. Lalu diucapkan AUM atau OM. Makna panjang dari salam ini adalah : Om: Tuhan, Su: baik, Asti: ada, dan Astu: semoga. Jadi Om Swastyastu artinya “Semoga selamat atas Tuhan Yang Maha Esa”. Dengan demikian pada setip kegiatan telah dilaksanakan saling do’a mendo’akan antara satu dengan yang lainnya. Pada waktu mengucapkan salam, kedua tangan dicakupkan di depan dada dengan ujung jadi mengarah ke atas, tetapi kalau keadaan tidak memungkinkan, sikap ini boleh tidak dilakukan. Yang menerima salam seyogyanya menjawab dengan ucapan Om Swastyastu dengan sikap yang sama pula. Apabila yang mendapat salam adalah orang yang memiliki derajat lebih tinggi maka dijawab dengan Om Shanti shanti (maknanya kurang lebih semoga damai).

 

Budha

Istilah “Nammo Buddhaya” sering diistilahkan sebagai salam antara umat budha. Maknanya adalah “Terpujilah Semua Budha”. Pujian ini banyak kemudian digunakan sebagai salam dan sarana bertegur sapa antara sesama pemeluk Budha.

Page 2: Tugas Islam

 

Agama Abrahamik

dalam Yudaisme ada salam: ”Shalom aleichem”, dalam agama Kristen diucapkan salam: “Shalom Aleichem b’Shem Ha Mashiach”. Kedua salam dalam Yudaisme dan Kekristenan ini ada dalam bahasa Ibrani. Bahasa Arab dan bahasa Ibrani termasuk dalam rumpun bahasa-bahasa Semitik yang banyak digunakan di Timur Tengah. Agama Yahudi (Yudaisme), Kristen dan Islam sendiri adalah termasuk agama monotheisme Abrahamik/Ibrahimi. Adapula yang menggunakan istilah “shaloom” yang bermakna keselamatan.

 

Konghuchu

salam keimanan dalam agama Khonghucu = awal : Wie De Dong Tian, akhir : Xian you yi de

 

 

dan berbagai bentuk salam lainnya seperti namaste (puji bagimu) yang terkadang biasa dipakai oleh ummat hindu ataupun juga budha, vanakkam, sawatdee, mabuhay dan lain sebagainya. Penggunaan salam ini dalam kehidupan sehari-hari dapat pula berubah seiring muatan lokalitas dan keadaan masing-masing, misalnya selamat pagi, shabahul khair, sugeng enjing dan kata lain bernada greeting atau ucapan selamat dan doa kebaikan.

 

Secara tabulasi penggunaan salam dalam berbagai agama dapat dibaca pada tabel berikut :

 

Salam adalah salah satu komponen penting dalam kehidupan ummat beragama karena melalui salam kita dapat berkomunikasi dan bersosialisasi secara aktif dengan masyarakat sekitar kita. Dalam lingkungan kita, biasanya salam juga dimulai untuk mengawali pembicaraan baik itu saat bertamu, berpidato, telepon dan lain sebagainya. Dalam agama islam, menebarkan salam mempunyai kekuatan tersendiri sebagai salah satu amalan yang dianjurkan. Nah, dalam catatan ini saya hendak berbagi sedikit pengetahuan saya perihal salam dalam perspektif beberapa agama

 

Islam

Dalam agama islam, ungkapan salam disampaikan dengan kalimat “Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”, yang maknanya kurang lebih “Semoga keselamatan tercurah

Page 3: Tugas Islam

bagimu serta rahmat Allah dan barakah-Nya”. Jawaban dari salam ini adalah “Wa’alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh”, yang maknanya kurang lebih “Dan semoga bagimu keselamatan, rahmat Allah dan barakah-Nya. Ini bermakna saling mendoakan antara dua orang, yakni pemberi salam dan yang menjawabnya dimana saling mendoakan satu sama lain.

 

Hindu

Untuk membina hubungan yang harmonis dan mempererat persaudaraan dalam pergaulan di masyarakat, agama Hindu Dharma mengajarkan salam persaudaraan dengan ucapan “Om Swastyastu”. Salam ini dapat juga digunakan dalam memulai dan mengakhiri suatu kegiatan. Khusus dalam mengakhiri suatu kegiatan dapat juga memakai “Om Santi, Santi, Santi, Om”, yang artinya semoga damai. “Om” yang berasal dari “A” simbol Brahma; “U” adalah symbol Wisnu dan “M” adalah symbol Syiwa. Lalu diucapkan AUM atau OM. Makna panjang dari salam ini adalah : Om: Tuhan, Su: baik, Asti: ada, dan Astu: semoga. Jadi Om Swastyastu artinya “Semoga selamat atas Tuhan Yang Maha Esa”. Dengan demikian pada setip kegiatan telah dilaksanakan saling do’a mendo’akan antara satu dengan yang lainnya. Pada waktu mengucapkan salam, kedua tangan dicakupkan di depan dada dengan ujung jadi mengarah ke atas, tetapi kalau keadaan tidak memungkinkan, sikap ini boleh tidak dilakukan. Yang menerima salam seyogyanya menjawab dengan ucapan Om Swastyastu dengan sikap yang sama pula. Apabila yang mendapat salam adalah orang yang memiliki derajat lebih tinggi maka dijawab dengan Om Shanti shanti (maknanya kurang lebih semoga damai).

 

Budha

Istilah “Nammo Buddhaya” sering diistilahkan sebagai salam antara umat budha. Maknanya adalah “Terpujilah Semua Budha”. Pujian ini banyak kemudian digunakan sebagai salam dan sarana bertegur sapa antara sesama pemeluk Budha.

 

Agama Abrahamik

dalam Yudaisme ada salam: ”Shalom aleichem”, dalam agama Kristen diucapkan salam: “Shalom Aleichem b’Shem Ha Mashiach”. Kedua salam dalam Yudaisme dan Kekristenan ini ada dalam bahasa Ibrani. Bahasa Arab dan bahasa Ibrani termasuk dalam rumpun bahasa-bahasa Semitik yang banyak digunakan di Timur Tengah. Agama Yahudi (Yudaisme), Kristen dan Islam sendiri adalah termasuk agama monotheisme Abrahamik/Ibrahimi. Adapula yang menggunakan istilah “shaloom” yang bermakna keselamatan.

 

Page 4: Tugas Islam

Konghuchu

salam keimanan dalam agama Khonghucu = awal : Wie De Dong Tian, akhir : Xian you yi de

 

 

dan berbagai bentuk salam lainnya seperti namaste (puji bagimu) yang terkadang biasa dipakai oleh ummat hindu ataupun juga budha, vanakkam, sawatdee, mabuhay dan lain sebagainya. Penggunaan salam ini dalam kehidupan sehari-hari dapat pula berubah seiring muatan lokalitas dan keadaan masing-masing, misalnya selamat pagi, shabahul khair, sugeng enjing dan kata lain bernada greeting atau ucapan selamat dan doa kebaikan.

 

Secara tabulasi penggunaan salam dalam berbagai agama dapat dibaca pada tabel berikut :

 

Salam adalah salah satu komponen penting dalam kehidupan ummat beragama karena melalui salam kita dapat berkomunikasi dan bersosialisasi secara aktif dengan masyarakat sekitar kita. Dalam lingkungan kita, biasanya salam juga dimulai untuk mengawali pembicaraan baik itu saat bertamu, berpidato, telepon dan lain sebagainya. Dalam agama islam, menebarkan salam mempunyai kekuatan tersendiri sebagai salah satu amalan yang dianjurkan. Nah, dalam catatan ini saya hendak berbagi sedikit pengetahuan saya perihal salam dalam perspektif beberapa agama

 

Islam

Dalam agama islam, ungkapan salam disampaikan dengan kalimat “Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”, yang maknanya kurang lebih “Semoga keselamatan tercurah bagimu serta rahmat Allah dan barakah-Nya”. Jawaban dari salam ini adalah “Wa’alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh”, yang maknanya kurang lebih “Dan semoga bagimu keselamatan, rahmat Allah dan barakah-Nya. Ini bermakna saling mendoakan antara dua orang, yakni pemberi salam dan yang menjawabnya dimana saling mendoakan satu sama lain.

 

Hindu

Untuk membina hubungan yang harmonis dan mempererat persaudaraan dalam pergaulan di masyarakat, agama Hindu Dharma mengajarkan salam persaudaraan dengan ucapan “Om Swastyastu”. Salam ini dapat juga digunakan dalam memulai dan mengakhiri suatu kegiatan.

Page 5: Tugas Islam

Khusus dalam mengakhiri suatu kegiatan dapat juga memakai “Om Santi, Santi, Santi, Om”, yang artinya semoga damai. “Om” yang berasal dari “A” simbol Brahma; “U” adalah symbol Wisnu dan “M” adalah symbol Syiwa. Lalu diucapkan AUM atau OM. Makna panjang dari salam ini adalah : Om: Tuhan, Su: baik, Asti: ada, dan Astu: semoga. Jadi Om Swastyastu artinya “Semoga selamat atas Tuhan Yang Maha Esa”. Dengan demikian pada setip kegiatan telah dilaksanakan saling do’a mendo’akan antara satu dengan yang lainnya. Pada waktu mengucapkan salam, kedua tangan dicakupkan di depan dada dengan ujung jadi mengarah ke atas, tetapi kalau keadaan tidak memungkinkan, sikap ini boleh tidak dilakukan. Yang menerima salam seyogyanya menjawab dengan ucapan Om Swastyastu dengan sikap yang sama pula. Apabila yang mendapat salam adalah orang yang memiliki derajat lebih tinggi maka dijawab dengan Om Shanti shanti (maknanya kurang lebih semoga damai).

 

Budha

Istilah “Nammo Buddhaya” sering diistilahkan sebagai salam antara umat budha. Maknanya adalah “Terpujilah Semua Budha”. Pujian ini banyak kemudian digunakan sebagai salam dan sarana bertegur sapa antara sesama pemeluk Budha.

 

Agama Abrahamik

dalam Yudaisme ada salam: ”Shalom aleichem”, dalam agama Kristen diucapkan salam: “Shalom Aleichem b’Shem Ha Mashiach”. Kedua salam dalam Yudaisme dan Kekristenan ini ada dalam bahasa Ibrani. Bahasa Arab dan bahasa Ibrani termasuk dalam rumpun bahasa-bahasa Semitik yang banyak digunakan di Timur Tengah. Agama Yahudi (Yudaisme), Kristen dan Islam sendiri adalah termasuk agama monotheisme Abrahamik/Ibrahimi. Adapula yang menggunakan istilah “shaloom” yang bermakna keselamatan.

 

Konghuchu

salam keimanan dalam agama Khonghucu = awal : Wie De Dong Tian, akhir : Xian you yi de

 

 

dan berbagai bentuk salam lainnya seperti namaste (puji bagimu) yang terkadang biasa dipakai oleh ummat hindu ataupun juga budha, vanakkam, sawatdee, mabuhay dan lain sebagainya. Penggunaan salam ini dalam kehidupan sehari-hari dapat pula berubah seiring muatan lokalitas dan keadaan masing-masing, misalnya selamat pagi, shabahul khair, sugeng enjing dan kata lain bernada greeting atau ucapan selamat dan doa kebaikan.

Page 6: Tugas Islam

 

Secara tabulasi penggunaan salam dalam berbagai agama dapat dibaca pada tabel berikut :