tugas individu tutorial ii blok gerodontologi

8
PERTANYAAN PENTING : 1. patomekanisme pengaruh penuaan thp jaringan periodontal 2. Jelaskan kemungkinan penyakit sistemik yang diderita pasien pada scenario! 3. Jelaskan factor-faktor penyebab terjadinya kasus pada scenario! 4. Jelaskan proses mendiagnosis dan apa diagnosisnya! 5. Jelaskan prognosis kasus dalam scenario! 6. Jelaskan patomekanisme terjadinya gigi memanjang! 7. Jelaskan factor-faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan perawatan pada lansia! 8. Jelaskan perawatan yang tepat pada kasus! 9. Jelaskan proses penyembuhan jaringan lunak pasca perawatan pada lansia! 10.Jelaskan dampak yang timbul jika kasus tidak ditangani! 11.Bagaiman prevalensi terjadinya kasus gigi memanjang khususnya di Indonesia! 12.Jelaskan pola pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada lansia dan apa yang menyebabkan pola pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia belum maksimal ! JAWABAN : 1. PATOMEKANISME PENGARUH PENUAAN THP JARINGAN PERIODONTAL! (Sumber : Spackman SS, Janet GB., 2006. Periodontal Treatment for Older Adults, in (Carranza’s Clinical Periodontology). 10th ed, St.louis: WB Saunders Company, 93 – 97, 675 – 691) a) epithel gingival : ketika kita mencapai usia lansia ,sel-sel dalam tubuh kita secara alami akan mengalami kemunduran dari kemampuan fungsinya sendiri dan kemampuam mekanisme imunitasnya sehingga akan mudah terekspos penyakit. Hal tsb juga berlaku pada gingival . Gingiva akan mengalami serangkaian perubahan terkait factor usia. Sel epithel dari gingival akan bertambah tipis, kurang berkeratin, dan

Upload: cha-riskayanty

Post on 06-Dec-2014

116 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

tugas individu

TRANSCRIPT

Page 1: tugas individu Tutorial II Blok Gerodontologi

PERTANYAAN PENTING :

1. patomekanisme pengaruh penuaan thp jaringan periodontal2. Jelaskan kemungkinan penyakit sistemik yang diderita pasien pada scenario!3. Jelaskan factor-faktor penyebab terjadinya kasus pada scenario!4. Jelaskan proses mendiagnosis dan apa diagnosisnya!5. Jelaskan prognosis kasus dalam scenario!6. Jelaskan patomekanisme terjadinya gigi memanjang!7. Jelaskan factor-faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan perawatan pada lansia!8. Jelaskan perawatan yang tepat pada kasus!9. Jelaskan proses penyembuhan jaringan lunak pasca perawatan pada lansia!10. Jelaskan dampak yang timbul jika kasus tidak ditangani!11. Bagaiman prevalensi terjadinya kasus gigi memanjang khususnya di Indonesia!12. Jelaskan pola pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada lansia dan apa yang menyebabkan pola pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia belum maksimal !

JAWABAN :

1. PATOMEKANISME PENGARUH PENUAAN THP JARINGAN PERIODONTAL!(Sumber :  Spackman SS, Janet GB., 2006. Periodontal Treatment for Older Adults, in (Carranza’s Clinical Periodontology). 10th ed, St.louis: WB Saunders Company, 93 – 97, 675 – 691)a) epithel gingival : ketika kita mencapai usia lansia ,sel-sel dalam tubuh kita secara alami akan mengalami kemunduran dari kemampuan fungsinya sendiri dan kemampuam mekanisme imunitasnya sehingga akan mudah terekspos penyakit.Hal tsb juga berlaku pada gingival . Gingiva akan mengalami serangkaian perubahan terkait factor usia. Sel epithel dari gingival akan bertambah tipis, kurang berkeratin, dan terdapat kepadatan sel. Keratinisasi epitel gingival yang menipis dan permeabilitas terhadap antigen bakteri meningkat, resisyensi terhadap trauma fungsional berkurang, ataupun keduanya. Jaringan ikatnya sendiri akan berubah dari tekstur yang halus menjadi lebih padat dan jaringan bertekstur kasar. Komponen seluler dari jaringan-jaringan ikat juga berubah sesuai usia dari sambungan (antarmuka) tipe linger (ridge) menjadi tipe papilla .b) ligamentum periodontalJaringan periodontal yang meliputi gingiva, ligament periodontal, tulang alveolar dan sementum secara keseluruhan dipengaruhi oleh perubahan usia. Epitel mulut bertambah tipis sejalan dengan usia, keratin berkurang, dan terdapat peningkatan kepadatan sel. Komponen selular dari jaringan ikat juga berkurang dengan bertambahnya usia. Pada ligamen periodontal komponen serabut dan selnya menurun sementara struktur ligamen menjadi lebih tidak teratur. Semakin dikit gigi yang masih ada akan semakin besar

Page 2: tugas individu Tutorial II Blok Gerodontologi

proporsi beban oklusalnya, hal ini mengakibatkan melebarnya ligament periodontal dan meningkatnya mobilitas gigi c) sementumd) tulang alveolre) Pada usia lanjut,  Degenerasi tulang alveolar menyebabkan gigi geligi tampak lebih

panjang. Massa tulang (baik pada tulang alveolar atau sendi rahang ) menurun akibat menurunya asupan kalsium dan hilangnya mineral tulang. Massa tulang dewasa mencapai puncaknya sekitar 35 tahun. Kemudian massa tulang menurun sejalan dengan usia, dengan hilangnya tulang kortikal maupun tulang trebekular.

f) Tulang alveolar juga mengalami remodeling. Resorbsi rahang atas menyebabkan dasar sinus tipis.

g) bakteri plakh) Penyebab utama gingivitis dan periodontitis sebagian besar adalah bakteri. Plak

mengorganisir massa bakteri, melekat pada permukaan gigi di atas dan di bawah gingival margin dan memulai penyakit. Bakteri khusus yang potensial patogen dalam plak berbeda – beda pada setiap individu dan pada satu tempat di gingival dalam mulut yang sama. Sebagian kecil plak dapat dikontrol atau ditahan tanpa menyebabkan penyakit periodontal dengan menghasilkan mekanisme pertahanan host.

i) respon imun

3. Jelaskan factor-faktor penyebab terjadinya kasus pada scenario!(Sumber : Majalah Kedokteran Gigi USU karangan Zulkarnain. Berjudul “Resesi gingival : masalah yang ditimbulkan dan penanggulangannya” . tahun1999 . halaman 9-13

Faktor penyebab gigi memanjang, yaitu :a) Oral hygiene yang buruk akibat kebiasaan malas menyikat gigi sehingga gingival mudah

terinflamasi oleh bakteri plak.b) Adanya resesi gingival (terlihatnya permukaan akar gigi karena pergeseran posisi

gingival ke apical) yang disebabkan oleh beberapa factor, yaitu : Terjadi secara fisiologis seiring bertambahnya usia seseorang. Bakteri plakO’Leary dkk menemukan adanya hubungan langsung antara peningkatan indeks plak dan resesi gingiva karena bergeraknya margin gingiva ke apical akibat adanya peradanan jaringa periodonsium Faktor iatrogenicKesehatan jaringan gingival juga berkaitan dengan desain dan penempatan bahan restorasi atau alat ortodontik yang tidak tepat. Tekanan dari restorasi yang tidak baik akan menyebabkan trauma pada gigi sehingga dapat terjadi resesi gingival. Selain itu, restorasi dental yang overhanging berkontribusi sebagai retensi plak sehingga mudah terjadi peradangan. Trauma akibat penyikatan gigi Menyikat gigi penting untuk kesehatan gigi dan gingival, teknik menyikat gigi yang salah atau bulu sikat yang keras akan menyebabkan luka yang signifikan pada gingival. Pada

Page 3: tugas individu Tutorial II Blok Gerodontologi

pasien dengan gingival yang sehat, kebersihan mulut yang baik, dapat juga terjadi resesi gingival akibat trauma pada waktu menyikat gigi. Malposisi gigiPada gigi yang rotasi, miring, atau bergeser lebih ke arah fasial, lapisan tulangnya menjadi lebih tipis atau tinggi tulang berkurang, sehingga jaringan gingivanya tipis. Resesi disebabkan dari trauma yang berulang dari margin gingival yang tipis tersebut. Anatomi yang tidak baikAnatomi yang dimaksud adalah insersi frenulum yang tinggi atau bukal fold yang rendah sehingga menghasilakn tegangan pada margin gingival. Perlekatan otot seharusnya terletak tepat pada margin dimana gingival bertemu dengan gigi atau pada perlekatan otot sangat besar yang terdapat pada akar gigi yang menonjol, maka berpotensi pada resesi gingival. Pergerakan gigi ortodontikBerdasarkan observasi klinis, beberapa pasien mengalami resesi gingival akibat hilangnya perlekatan karena pergerakan gigi insisivus ke depan dan pergerakan gigi posterior ke lateral. Resesi yang terjadi selama terapi ortodontik mengenai daerah yang memiliki zona gingival cekat yang kurang.

c) Adanya perubahan fisiologis dan morfologis akibat proses penuaan, seperti berkurangnya ketebalan epitel mukosa, perlekatan epitel dengan sementum semakin ke apikal, dan elastisitas jaringan berkurang sehingga menyebabkan berkurangnya perlindungan terhadap gigi.

d) Adanya penurunan sekresi saliva oleh karena beberapa hal yaitu : Telah terjadi menopause pada pasien lansia khususnya wanita sehingga produksi hormone estrogen menjadi terhenti dan berakibat pada berkurangnya proses metabolisme tubuh termasuk sekresi saliva. Mengkonsumsi obat-obatan seperti antideppresan, antihipertensi, diuretic yang dapat memberikan efek samping berupa xerostomia.

e) Menderita penyakit sistemik seperti, diabetes mellitus yang dapat memicu terjadinya peningkatan kadar glukosa dalam cairan gingival dan darah yang dapat mengubah lingkungan mikroflora, dan menginduksi perubahan bakteri secara kualitatif, sehinga apabila berinteraksi dengan karbohidrat akan segera menurunkan pH saliva dan akibatnya dapat terjadi infeksi pada jaringan periodontal dan mengakibatkan gigi terasa memanjang.

f) Berkurangnya sintesa antibodi dan pembentukan auto antibodi dalam tubuh sehingga system kekebalan tubuh menurun dan menyebabkan rongga mulut mudah terinfeksi oleh mikroorganisme dan menyebabkan penyakit periodontal.

Faktor penyebab gusi kadang berdarah apabila disikat yaitu :karena adanya infeksi bakteri dan menyebabkan peradagan gingival, salah satunya adalah rubor (merah), dimana terjadi peningkatan aliran darah dalam jaringan sehingga apabila menyikat gigi dengan cara yang tidak benar dan dengan sedikit tekanan akan menyebabkan gingival menjadi mudah berdarah.

Faktor penyebab gigi terasa ngilu apabila disikat yaitu :karena adanya resesi gingival yang menyebabkan akar gigi menjadi terbuka sehingga bisa menjadi sensitive dikarenakan hilangnya lapisan sementum. Sementum merupakan lapisan yangmenutupi dan melindungi lapisan dentin akar dari rangsangan. Tubulus dentin akar menjadi terbuka dan akan menghantarkan rasa ngilu apabila terpapar suatu rangsangan.

Page 4: tugas individu Tutorial II Blok Gerodontologi

Faktor penyebab gigi menjadi renggang, yaitu Oleh karena aktivitas mastikasi sehari-hari menyebabkan terjadinya migrasi / pergerakan gigi-gigi menempati ruang edentulous gigi 16, 15, dan 26. Hal ini menyebabkan jarak antar gigi-geligi menjadi lebih renggang.

4. DIAGNOSIS

“GINGIVITIS DENGAN RESESI GINGIVA”Gingivitis adalah suatu peradangan pada gingiva oleh karena adanya inflamasi bakteri. Gingivitis merupakan proses yang terjadi sebelum periodontitis. Pada scenario, disebutkan bahwa gisi kadang berdarah dan tidak disebutkan tanda adanya poket dan gigi goyang. Hal ini menandakan bahwa pasien kemungkinan mengalami gingivitis dan belum memasuki tahap periodontitis. Selain itu, di scenario juga disebutkan adanya gigi yang tampak memanjang dan merenggang, serta gigi sering ngilu bila disikat. Hal ini menandakan terjadinya resesi pada gingival sehingga dentin akar dapat terpapar oleh rangsangan dan menyebabkan gigi menjadi mudah ngilu.

5. PROGNOSIS

Prognosis kasus dalam skenario:Prognosis dapat dikatakan baik apabila:

Oral hygiene cukup baik. Tidak menderita penyakit sistemik yang dapat mempengaruhi perawatan. Tidak terdapat kerusakan tulang alveolar yang parah. Intake nutrisi cukup teratur. Menurut klasifikasi Miller, resesi gingiva masih termasuk kelas I dan II. Pasien cukup kooperatif dan edukatif untuk menerima perawatan.

Jadi, prognosis kasus dalam scenario masih tergolong baik oleh karena oral hygiene pasien cukup baik dikarenakan jumlah kehilangan gigi cukup sedikit untuk golongan orang yang telah memasuki usia lanjut, tidak disebutkan gejala-gejala yang menandai adanya suatu penyakit sistemik, dan tidak disebutkan terjadi kegoyangan pada gigi yang menandakan bahwa belum terjadi kerusakan yang parah pada tulang alveolar.

6. PATOMEKANISME TERJADINYA GIGI MEMANJANG

Patomekanisme terjadinya gigi memanjang:a. Secara fisiologisSecara fisiologis, gigi dapat memanjang oleh karena terjadinya resesi gingival secara fisiologis akibat bertambahnya umur penderita. Hal ini, dapat dikibatkan dari proses penuaan yang mengakibatkan penurunan fungsi organ tubuh, tek terkecuali jaringan lunak dan keras dalam rongga mulut. b. Secara patologisAdanya akumulasi plak dan control plak yang sulit dapat menyebabkan karies, penyakit periodontal hingga kehilangan gigi pada pasien. Apabila adanya kehilangan gigi (edentulous),

Page 5: tugas individu Tutorial II Blok Gerodontologi

khususnya gigi posterior dapat menyebabkan ketidakseimbangan tekanan kunyah yang berdampak pada adanya tekanan yang berlebihan pada gigi anterior sebagai konsekuensi hilangnya gigi posterior. Hal ini akan menyebabkan kerusakan secara perlahan-lahan jaringan periodontal di sekitar gigi anterior oleh karena tekanan kunyah yang berlebihan. Akibatnya, perlahan-lahan gingival akan mengalami resesi dan pada gigi khususnya rahang atas akan semakin migrasi dan bergerak ke arah labioversi dan akan tampak memanjang dan merenggang.

Sumber : Jurnal ilmiah dab Teknologi Kedokteran Gigi tahun 2009 jarangan Kumala. A berjudul “ Resesi Gingival dan cara penutupannya. Hal 21-26

8. CARA PERAWATAN PERIODONTAL PADA LANSIA !!

Pada pasien lanjut usia, perawatan non bedah seperti scalling, root planning dan control secara berkala umumnya merupakan pilihan utama. Namun, sesuai dengan penyakit periodontal yang meluas maka perawatan bedah pun dapat dilakukan dengan mempertimbangkan indikasi dan kontra-indikasinya seperti status kesehatan medis dan mental, status obat – obatan, status fungsional, dan kebiasaan serta gaya hidup, keparahan penyakit, dan kemampuan melakukan prosedur kebersihan mulut, serta kemampuan untuk mentoleransi perawatan. Faktor – faktor tersebut dapat menentukan keberhasilan perawatan bedah periodontal.

Perawatan terapi non-bedah yang dapat dilakukan pada lansia, antara lain sebagai berikut :Scalling dan root planning merupakan bentuk perawatan penyakit periodontal yang konservatif dan paling sering dilakukan. Perawatan untuk setiap tahapan penyakit periodontal mencakup pembersihan plak dan kalkulus yang melekat pada gigi secara keseluruhan. Ketika kerusakan penyakit gingival hanya sedikit, maka dapat ditangani tanpa anestesi local melalui proses scalling. Ketika kerusakan penyakit periodontal lebih berat, mempengaruhi lebih banyak struktur di atas tulang, dilakukan proses root planning. Root planning selalu membutuhkan anestesi local. Akar gigi pada dasarnya sensitive sehingga dibutuhkan anastesi local saat bekerja pada area ini. Scalling dan root planning dapat mengontrol pertumbuhan bakteri yang destruktif.

Sumber : 1. Spackman SS, Janet GB., 2006. Periodontal Treatment for Older Adults, in (Carranza’s Clinical Periodontology). 10th ed, St.louis: WB Saunders Company, 93 – 97, 675 – 691

10. PREVALENSI TERJADINYA RESESI GINGIVA / GIGI MEMANJANG DI INDONESIA !!

Prevalensi kasus gigi memanjang (resesi gingival) di Indonesia:Resesi gingival meningkat seiring bertambahnya usia, insidensinya bervariasi dari 8% pada anak-anak hingga 100% pada orang yang berusia di atas 50 tahun. Para peneliti menganggap bahwa resesi merupakan proses fisiologis yang berkaitan dengan usia.Di Indonesia, prevalensi penyakit periodontal menurut hasil survey Departemen Kesehatan berdasarkan data pasien yang berkunjung di Rumah Sakit Umum sebesar 24,82%, sedangkan prevalensi yang sesungguhnya di populasi masyarakat sampai saat ini belum ada catatannya.

Page 6: tugas individu Tutorial II Blok Gerodontologi