tugas i rekayasa gempa
DESCRIPTION
Tugas Rekayasa GempaTRANSCRIPT
-
Tugas I
Rekayasa Gempa
Sejarah Gempa di Indonesia
I Made Kusuma Wiranata
11.61.121.005
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WARMADEWA
2013
-
Sejarah Gempa di Indonesia
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat
pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa
Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu
wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu.
Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalah
skala yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala
Rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur
pada skala besarnya lokal 5 magnitude. kedua skala yang sama selama rentang angka mereka
valid. gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan besar nya 7
lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada
kedalaman gempa. Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9, meskipun
tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar
adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah
gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada
modifikasi Skala Mercalli (http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi)
Indonesia merupakan daerah yang rawan gempa, hal ini disebabkan karena sebagian besar
wilayah Indonesia berada pada batas pertemuan tiga lempeng utama dunia yaitu Lempeng
Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Jalur gempa yang ada di Indonesia
yaitu ada pada wilayah Maluku hingga Sulawesi Utara. Daerah-daerah sepanjang pantai barat
Sumatera, pantai selatan Jawa, NTB, NTT dan Maluku merupakan daerah rawan gempa bumi
dan tsunami. Hal inilah yang menyebabkan sebagian besar daerah Indonesia terdapat aktivitas
gempa dan vulkanisme yang aktif. Dalam 100 tahun terakhir pada periode 1901 -2000 saja,
tidak kurang dari 75 tsunami terjadi di Indonesia. Sebanyak 85 persen bencana tsunami itu
atau 64 peristiwa terjadi di wilayah timur Indonesia. Bencana tsunami menyebabkan ribuan
korban manusia, di antaranya adalah tsunami Flores 1992 (korban 2.100 orang), Banyuwangi
1994 (korban 238 orang), dan Biak 1996 (korban 160 orang). Sejak tahun 1965 hingga 2000,
Tsunami telah melanda sejumlah daerah di Indonesia yakni Seram, Maluku (1965);
Tinambung, Sulawesi (1967); Tambu, Sulawesi (1968), Majene, Sulawesi (1969): Sumba
(1977): Larantuka (1982); Flores (1992); Banyuwangi (1994); Palu (1996); Biak (1996);
Taliabu, Maluku (1998); dan Banggai (2000). (http://jurnalberita.com/2010/10/inilah-sejarah-
mengapa-indonesia-sering-terjadi-gempa-dan-tsunami/)
-
Dan inilah gempa gempa tektonik yang pernah terjadi di Indonesia yang
menyebabkan kerusakan dan jatuhnya korban jiwa, Gempa ini diurutkan berdasrkan tahun
kejadian dari tahun yang paling lama :
1. Gempa Padang, Sumatra tahun 1797, berkekuatan 8,4 SR
Gempa bumi Sumatra 1797 adalah yang pertama dalam serangkaian gempa bumi
besar yang merupakan pecah bagian dari segmen Sumatra dari megathrust Sunda. Hal ini
menyebabkan tsunami yang sangat merusak di dekat Padang, di mana sebuah kapal Inggris
150-200 ton didorong hingga sejauh 1Km ke pedalaman sungai Arau. Pulau Sumatra terletak
di batas lempeng konvergen antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia.
Konvergensi antara lempeng sangat miring di dekat Sumatra, dengan perpindahan yang
sedang diakomodasi oleh dip-slip dekat faulting sepanjang zona subduksi, yang dikenal
sebagai megathrust Sunda, dan dekat murni strike-slip faulting sepanjang sesar Sumatra
Besar. Peristiwa slip utama pada interface zona subduksi biasanya tipe megathrust. Secara
historis, raksasa megathrust gempa bumi telah dicatat pada tahun 1797, 1833, dan 1861,
sebagian besar dari mereka dikaitkan dengan tsunami yang menghancurkan.
2. Gempa Mentawai , Sumatra tahun 1833, berkekuatan 8,8-9,2 SR Gempa bumi Sumatra 1833 terjadi pada tanggal 25 November 1833, sekitar pukul
22:00 waktu setempat, dengan kekuatan gempa diperkirakan dalam kisaran 8,8-9,2 SR. Hal
ini menyebabkan tsunami besar yang membanjiri pantai barat daya pulau tersebut. Tidak ada
catatan yang dapat diandalkan mengenai korban jiwa, yang ada hanya informasi mengenai
tingkat kerusakan yang terkait dengan gempa bumi atau tsunami. Namun, tsunami jelas
menghancurkan sepanjang pantai barat daya Sumatra dari Pariaman ke Bengkulu. Ada juga
satu laporan kerusakan yang signifikan di Seychelles.Besarnya bencana ini telah diestimasi
dengan menggunakan catatan pengangkatan microatolls karang.
3. Gempa Nias, Sumatra tahun 1861, berkekuatan 8,5 SR
Gempa bumi Sumatra 1861 terjadi pada tanggal 16 Februari 1861. Gempa ini adalah
yang salah satu dalam urutan gempa bumi yang berdekatan pecah bagian dari segmen
Sumatra dari megathrust Sunda. Hal ini menyebabkan bencana tsunami yang menyebabkan
beberapa ribu kematian. Gempa dirasakan sejauh semenanjung Malaysia dan bagian timur
Jawa.
-
4. Gempa Watusampu, Palu tahun 1927, berkekuatan 6,5 SR Pada 1 Desember 1927 pukul 13.37 WIB, gempa berkekuatan 6.5 Skala Richter (SR)
terjadi dengan intensitas VIII-IX MMI (Modified Mercally Intensity). Gempa ini berasal dari
aktifitas tektonik Watusampu berpusat di Teluk Palu. Dampak gempa yang sangat kuat ini
mengakibatkan kerusakan ratusan rumah penduduk, kantor-kantor pemerintah dan bangunan
sosial di Kota Palu, Kota Donggala dan Kecamatan Biromaru.
Data BMKG Palu menyebutkan, 14 orang meninggal serta 50 lainnya luka-luka dalam
peristiwa itu. Juga terjadi gelombang pasang tsunami setinggi 15 meter di Teluk Palu. Tangga
Dermaga Talise (di pantai Teluk Palu) amblas ditelan ombak dan dasar laut di sekitar
dermaga turun hingga 12 meter. Gempa itu juga dirasakan sampai di bagian tengah Sulawesi
yang jaraknya sekitar 230 km dari pusat gempa.
5. Gempa Dan Tsunami Di Teluk Tomini tahun 1938, berkekuatan7,6 SR Pada 20 Mei 1938, terjadi gempa berkekuatan 7.6 SR dan Intensitas VIII-IX MMI.
Gempa ini mengguncang seluruh Pulau Sulawesi dan sebagian Kalimantan serta
memunculkan tsunami di Teluk Tomini. Sebanyak 50 orang tewas dan 50 orang luka-luka.
6. Gempa Laut Banda tahun 1938, berkekuatan 8,5 SR Gempa bumi Laut Banda 1938 terjadi di wilayah Laut Banda pada tanggal 1 Februari
1938, dan merupakan gempa bumi terbesar ke-9 pada abad ke-20. Kekuatan gempa bumi ini
adalah 8,5 Skala Richter, dan menyebabkan tsunami setinggi 1.5 meter, tetapi tidak terdapat
korban jiwa pada peristiwa ini.
7. Gempa Dan Tsunami Di Teluk Tambu tahun 1968, berkekuatan 6,0 SR Pada 14 Agustus 1968, terjadi gempa berkekuatan 6,0 SR yang berpusat di Teluk
Tambu, Kecamatan Balaesang Donggala (100 km dari Kota Palu). Getaran gempa ini
dirasakan dengan intensitas VII-VIII MMI. Gempa dengan kedalaman 23 kilometer ini
memunculkan tsunami lebih 5 meter di wilayah pantai barat Kabupaten Donggala.
Sebanyak 200 orang tewas, 790 rumah rusak serta menenggelamkan hampir seluruh isi desa
di pesisir pantai barat Donggala.
Peristiwa yang dikenal dengan Gempa Bumi Mapaga itu, menimbulkan tsunami
dengan ketinggian air 8-10 meter. Sebelum terjadi tsunami, air laut di sekitarnya surut
puluhan meter. Saat air laut surut, ikan-ikan pun bergeleparan di atas pasir. Warga nelayan
-
Tambu yang tak mengerti akan peristiwa itu sebagai tanda bahaya tsunami, justru
berbondong-bondong ke pantai untuk memungut ikan. Tetapi, pada saat itulah tiba-tiba
gulungan air laut datang, menenggelamkan semua yang ada di pinggiran pantai, termasuk
ratusan warga disitu. Para saksi mata menyebutkan, saat terjadi tsunami, pohon-pohon kelapa
di pesisir pantai, hanya kelihatan pucuknya, karena tertutup air laut.
8. Gempa dan Tsunami Ende, Flores-NTT tahun 1992, berkekuatan 7,5
Mw
Gempa bumi berkekuatan 7,8 Mw terjadi pada di lepas pantai utara bagian timur
Pulau Flores, Indonesia, jam 05:29 GMT (13:29 waktu setempat) pada tanggal 12 Desember
1992. Getaran ini juga dirasakan di pulau Bali, 700 km ke barat. Gempa ini juga memicu
serangkaian tsunami, yang sampai di pantai Flores hanya dua menit setelah gempa pertama,
dan mencapai setiap bagian dari pantai utara dalam waktu lima menit. Pusat gempa berada
terletak sekitar 35 km barat laut Maumere, yang merupakan kota terbesar di pulau Flores.
Patahan yang diakibatkan gempa terbentang antara pusat gempa di dekat Tanjung Batumanuk
dan Tanjung Bunga, di ujung timur laut pulau. Panjang sesar adalah sekitar 110 km, dan lebar
adalah sekitar 35 km. Lebih dari 1.000 gempa susulan yang direkam oleh tim survei lapangan
dari Jepang selama periode panjang minggu dari 30 Desember-5 Januari. Pantai di sebelah
barat Tanjung Batumanak itu terangkat, dengan pergeseran antara dari 5 -. 1.1m Subsidence
terjadi di sisi timur, mencapai 1.6m di desa Kolisia (terletak 25 km barat laut Maumere)
Secara total gampir 2.000 orang meninggal dan 18.000 rumah rusak akibat tsunami.
Hal yang menarik dari kejadian di Pulau Babi ini adalah korban tewas berjenis kelamin
perempuan hamper dua kali lipat dari yang berjenis kelamin laki-laki.
9. Gempa Dan Tsunami Di Pantai Barat Donggala Dan Toli-Toli, tahun
1996 berkekuatan 7,4 SR
Pada 1 Januari 1996, gempa berkekuatan 7.4 SR mengguncang dan dirasakan dengan
intensitas VI MMI. Gempa yang berpusat di Selat Makassar mengakibatkan gelombang
tsunami di bibir pantai barat Kabupaten Donggala dan Kabupaten Toli-Toli. Sebanyak 9
orang tewas. Gempa ini sedikitnya menghancurkan 386 rumah penduduk, fasilitas umum dan
kantor pemerintahan.
-
10. Gempa Dan Tsunami Kepulauan Banggai tahun 2000, berkekuatan 6,5
SR
Gempa Bumi Kepulauan Banggai adalah rangkaian gempa yang terjadi di lepas
pantaiKepulauan Banggai, Sulawesi, Indonesia. Gempa ini terjadi pada tanggal 4 Mei 2000
berkekuatan 6,5 SR.
Gempa ini menewaskan sedikitnya 54 orang disertai gelombang tsunami setinggi 3
meter. Gempa yang disertai gelombang tsunami ini sedikitnya merusak 23.000 rumah
penduduk.
11. Gempa Di Palu tahun 2005, berkekuatan 6,2 SR Pada 24 Januari 2005 pukul 04.11 WIB, gempa berkekuatan 6.2 SR berpusat 16
kilometer arah tenggara Kota Palu menimbulkan kepanikan warga akibat trauma tsunami.
Gempa itu menghancurkan 100 rumah. Seorang warga tewas dan 4 orang lainnya luka-luka.
Saat gempa ini, terjadi kepanikan luar biasa di wilayah berpenduduk sekitar 500.000
jiwa itu. Trauma bencana tsunami membuat mereka lari kocar-kacir menyelamatkan diri.
Dalam sekejap, Senin subuh itu, ruas jalan raya ke daerah puncak di sekitar Palu dan
Donggala, macet total.
Ribuan kendaraan dan pejalan kaki yang sedang dilanda ketakutan dan ingin
menyelamatkan diri, memenuhi jalan. Sebagian besar memilih mengungsi ke Pegunungan
Gawalise, Ngata Baru, Bukit Jabal Nur, Sigi Biromaru, Bora, Palolo, dan Bandar Udara
Mutiara Palu. Warga sama sekali tak menyadari, bahwa pusat gempa justru di tempat mereka
mengungsi itu.
12. Gempa Aceh, Samudera Hindia tahun 2004, berkekuatan 9,1-9,3 SR Kekuatan gempa pada awalnya dilaporkan mencapai 9,0 SR. Gempa terjadi pada
waktu 7.58.53 WIB. Pusat gempa terletak pada bujur 3.316 LU 95.854BT kurang lebih
160 km sebelah barat Aceh sedalam 10 kilometer. Gempa ini merupakan gempa bumi
terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir yang menghantam Aceh. Gempa yang
mengakibatkan tsunami ini menyebabkan sekitar 230.000 orang tewas di 8 negara. Ombak
tsunami setinggi 30 meter. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah.
Indonesia, Sri Langka, Inda, dan Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian
terbesar.
-
13. Gempa Nias, tahun 2005 berkekuatan 8,7 SR Gempa bumi Sumatra 2005 terjadi pada pukul 23.09 WIB pada 28 Maret 2005. Pusat
gempanya berada di 2 04 35 LU dan 97 00 58 BT, 30 km di bawah permukaan Samudra
Hindia, 200 km sebelah barat Sibolga, Sumatra atau 1400 km barat laut Jakarta, sekitar
setengah jarak antara pulau Nias dan Simeulue. Catatan seismik memberikan angka 8,7 skala
Richter (BMKG di Indonesia mencatat 8,2) dan getarannya terasa hingga Bangkok (Thailand)
sekitar 1.000 km jauhnya. Dengan kekuatan sebesar 8,7 SR, gempa ini merupakan gempa
bumi terbesar kedua di dunia sejak tahun 1964 hingga tahun 2010. Segera setelah terjadi,
muncul peringatan akan kemungkinan datangnya tsunami yang akhirnya tidak terjadi. Gempa
ini kemungkinan terpicu oleh gempa sebelumnya yang mengguncang Aceh pada bulan
Desember 2004.
14. Gempa Yogyakarta tahun 2005, berkekuatan 6,2 SR Gempa bumi Yogyakarta adalah peristiwa gempa bumi tektonik kuat yang
mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 kurang lebih
pukul 05.55 WIB selama 57 detik. Gempa bumi tersebut berkekuatan 6,2 pada skala Richter.
Menurut BMKG, posisi episenter gempa terletak di koordinat 8,26 LS dan 110,31 BT.
Secara umum posisi gempa berada sekitar 25 km selatan-barat daya Yogyakarta, 115 km
selatan Semarang, 145 km selatan-tenggara Pekalongan dan 440 km timur-tenggara Jakarta.
Walaupun hiposenter gempa berada di laut, tetapi tidak mengakibatkan tsunami. Gempa juga
dapat dirasakan di Solo, Semarang, Purworejo, Kebumen dan Banyumas. Getaran juga
sempat dirasakan sejumlah kota di provinsi Jawa Timur seperti Ngawi, Madiun, Kediri,
Trenggalek, Magetan, Pacitan, Blitar dan Surabaya. Ribuan rumah warga juga hancur rata
dengan tanah atau rusak sedang, namun tidak dapat ditempati lagi. Rumah-rumah di Wedi,
Gantiwarno, dan Prambanan adalah yang paling banyak hancur. Paling kurang 1.224
bangunan rusak dan memakan korban lebih dari 3000 orang. Fasilitas umum, seperti sekolah,
kantor kecamatan, kantor polsek, kelurahan, tidak luput dari kehancuran. Jalanan aspal juga
retak dan terbelah di banyak tempat. Sambungan telepon dan listrik terputus juga putus akibat
gempa tersebut.
15. Gempa Tasikmalaya tahun 2006, berkekuatan 7,7 SR Gempa bumi Jawa Juli 2006 ialah gempa bumi berkekuatan 7,7 SR, versi bmkg, pada
skala Richter di lepas pantai Jawa Barat, Indonesia. Terjadi pada 17 Juli 2006 pada pukul
8.19 WIB. Gempa bumi ini menyebabkan tsunami setinggi 2 meter yang menghancurkan
-
rumah di pesisir selatan Jawa, membunuh setidaknya 659 jiwa. Tsunami itu menghantam
desa-desa di pesisir selatan Jawa di Cipatujah, Tasikmalaya dan Pangandaran, Ciamis.
Dilaporkan tempat liburan pantai Jawa Barat di Pangandaran mengalami rusak parah.
Menurut U.S. Geological Survey (USGS) gempa bumi ini berpusat pada 9.295 LS 107.347
BT , 48,6 km di bawah dasar laut. Berada 225 km (140 mil) timur laut Pulau Natal dan 240
km (150 mil) tenggara Tasikmalaya, Indonesia, dan 358 km (222 mil) selatan Jakarta.
16. Gempa bumi Bengkulu tahun 2007, berkekuatan 7,9 SR Gempa Bumi Bengkulu 2007 memiliki kekuatan 8.4 Mw atau 7.9 SR, terjadi pada
tanggal 12 September 2007. Pusat gempa terletak kira-kira 10 km di bawah tanah, sekitar 105
km lepas pantai Sumatra, atau sekitar 600 km dari ibukota Jakarta.
17. Gempa Di Buol Tahun 2008, berkekuatan 7,7 SR Pada Senin dinihari, 17 November 2008, gempa tektonik berkekuatan 7,7 SR yang
berpusat di Laut Sulawesi. Gempa ini menyebabkan 4 penduduk Kabupaten Buol tewas.
18. Gempa Padang tahun 2009, berkekuatan 7,6 SR Gempa bumi Sumatra Barat 2009 terjadi dengan kekuatan 7,6 Skala Richter di lepas
pantai Sumatra Barat pada pukul 17.16.10 WIB tanggal 30 September 2009. Gempa ini
terjadi di lepas pantai Sumatra, sekitar 50 km barat laut Kota Padang. Gempa menyebabkan
kerusakan parah di beberapa wilayah di Sumatra Barat seperti Kabupaten Padang Pariaman,
Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kota Bukittinggi, Kota
Padangpanjang, Kabupaten Agam, Kota Solok, dan Kabupaten Pasaman Barat. Menurut data
sedikitnya 1.117 orang tewas akibat gempa ini yang tersebar di 3 kota & 4 kabupaten di
Sumatra Barat, korban luka berat mencapai 1.214 orang, luka ringan 1.688 orang, korban
hilang 1 orang. Sedangkan 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rumah rusak sedang, & 78.604
rumah rusak ringan.
19. Gempa Papua tahun 2009, berkekuatan 7,6 SR Gempa bumi di Papua 2009 memiliki kekuatan 7,6 pada Skala Ricther. Gempa bumi
pada tanggal 4 Januari 2009 tersebut telah menewaskan empat orang dan melukai puluhan
orang.
-
20. Gempa Mentawai , Sumatra Barat tahun 2010, berkekuatan 7,2 SR Gempa ini terjadi di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, pada hari Senin
24 Oktober 2010 pukul 21.42 WIB. Gempa yang berpusat di 3,61 Lintang Selatan-99,93
Bujur Timur pada pusat 78 km barat daya Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai, Sumbar; 174
km Barat Daya Mukomuko-Bengkulu ini diikuti tsunami setinggi 3-7m. Gempa berkekuatan
7,2 skala Richter ini juga menyebabkan Tsunami setinggi 3-10 meter yang mengakibatkan
setidaknya 77 desa hancur dan menelan korban 30 orang lebih. (FTI)
21. Gempa Di Kabupaten Sigi tahun 2012, berkekuatan 6,2 SR Pada hari Sabtu sore menjelang malam takbiran, 18 Agustus 2012, gempa
berkekuatan 6.2 SR mengguncang Kabupaten Sigi. Gempa ini berpusat di 27 Km Barat Daya
Kabupaten Parigi Moutong.
Tercatat lima orang tewas, tiga orang luka berat dan belasan orang luka berat.
Sebanyak 943 rumah rusak berat dan ringan, serta lebih dari 10 ribu warga di tiga kecamatan
terkena dampak gempa.
Sumber Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi
http://jurnalberita.com/2010/10/inilah-sejarah-mengapa-indonesia-sering-terjadi-gempa-dan-
tsunami/
http://cohesive98.wordpress.com/2012/06/29/sejarah-gempa-dahsyat-di-indonesia/
http://onthespot7langka.blogspot.com/2012/09/7-gempa-terdasyat-yang-pernah-terjadi.html
http://zulrafliadityaofficialblog.wordpress.com/2012/08/31/10-gempa-besar-yang-pernah-terjadi-di-
sulawesi-tengah/
http://lajudunia.blogspot.com/2012/12/11-bencana-alam-terbesar-di-indonesia.html