tugas geologi rekayasa

33
MAKALAH GEOLOGI REKAYASA Dosen pengajar : Dr. Anton kaharu S.T, M.T. Dibuat Oleh MAYANG RIZAL HARUN Nim : 511414012 Prodi : Teknik sipil S1( Kelas B ) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

Upload: wan-sanggadh-puzhink

Post on 23-Dec-2015

713 views

Category:

Documents


133 download

DESCRIPTION

,mhful

TRANSCRIPT

MAKALAH GEOLOGI REKAYASA

Dosen pengajar : Dr. Anton kaharu S.T, M.T.

Dibuat Oleh

MAYANG RIZAL HARUN

Nim : 511414012

Prodi : Teknik sipil S1( Kelas B )

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2015/2016

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdullialah kami panjatkan kehadrirat Allah swt, karena atas berkat dan izin dan rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat di selesaikan. Makalah ini di susun untuk tugas makalah pada mata kuliah Geologi Rakayasa.

Makalah ini terdiri atas tiga bab. Hadirnya makalah ini diharapkan. Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk membantu para pembaca menguasai teknik geologi atau geologi rekayasa.

Saya menyadari bahwa penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan dan kekeliruan. Oleh karena itu, kami senantiasa mengaharapkan kritikan dari pembaca yang sifatnya membangun guna kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................................

ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................... 1

1.3 Tujuan.................................................................................................................... 1

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Geologi Rekayasa................................................................................................ 12.2 Geolgi................................................................................................................... 12.3 Jenis – Jenis batuan.......................................................................................... 4

BAB III PENUTUP

3.1 Saran........................................................................................................................ 20

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 21

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Geoteknik adalah suatu bagian dari cabang ilmu Teknik Sipil. Didalamnya diperdalam pembahasan mengenai permasalahan kekuatan tanah dan hubungannya dengan kemampuan menahan beban bangunan yang berdiri diatasnya. Pada dasarnya ilmu ini tergolong ilmu tua yang berjalan bersamaan dengan tingkat peradaban manusia, dari mulai pembangunan piramid di mesir, candi Borobudur hingga pembangunan gedung pencakar langit sekarang ini. Salah satu contohnya ialah kemiringan menara pisa di italy disebabkan oleh kekurangan kekuatan dukung tanah terhadap menara tersebut. Secara keilmuan, bidang teknik sipil ini mempelajari lebih mendalam ilmu ilmu:

Mekanika Tanah dan batuan Stuktur bawah tanah Teknik Pondasi

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Itu Geologi Rekayasa ?2. Apa Itu Geologi Rekayasa ?3. Apa jenis – jenis Batuan, Manfaat, Sedimen, Metamorf, Beku ?

1.3 Tujuan

Agar para pembaca dapat mengetahui sedikit tengtang geologi secara umum atau pun secara ke teknikan

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Geologi Rekayasa

Geologi rekayasa adalah penerapan ilmu geologi dalam praktik rekayasa untuk tujuan menjamin faktor-faktor geologi yang memengaruhi lokasi, disain, konstruksi, operasi dan perawatan pekerjaan rekayasa telah dikenali dan diperhitungkan dengan matang. Penelitian geologi rekayasa dapat dilakukan pada waktu perencanaan, analisis dampak lingkungan, disain rekayasa sipil, rekayasa optimasi dan tahapan konstruksi proyek umum dan swasta, serta pada tahap setelah konstruksi dan penyelidikan proyek. Penelitian geologi rekayasa dilakukan oleh seorang ahli geologi atau ahli geologi rekayasa terdidik, tenaga profesional yang terlatih dan memiliki kemampuan untuk mengenali dan menganalisis bahaya geologi serta kondisi geologi yang merugikan. Keseluruhan tujuan tersebut adalah untuk melindungi jiwa dan harta benda dari kerusakan serta solusi untuk masalah-masalah geologi. Ahli geologi rekayasa menyelidiki dan memberikan pertimbangan, analisis, dan disain dari sudut pandang geologi dan geoteknik. Pekerjaan yang dilakukan oleh ahli geologi rekayasa mencakup; penyelidikan bahaya geologi, geoteknik, sifat-sifat materi, stabilitas longsoran dan lereng, erosi, banjir, kekeringan, dan seismik, dll.

2.2 Geologi

Geology (berasal dari Yunani: geo ,= bumi dan logos kata, ilmu) adalah ilmu (sains) yang mempelajari tentang bumi, komposisinya, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah dan proses pembentukannya. Kata “geologi” pertama kali digunakan oleh Jean-Andre Deluc dalam tahun 1778 dan diperkenalkan sebagai istilah yang baku oleh Horace-Benedict de Saussure tahun 1779. Geologi adalah suatu ilmu pengetahuan Kebumian yang mempelajari Planet Bumi beserta isinya yang pernah ada. Merupakan kelompok ilmu yang membahas tentang sifat-sifat dan bahan-bahan yang membentuk bumi, struktur, proses-proses yang bekerja baik di dalam maupun diatas permukaan bumi, kedudukannya di Alam Semesta serta sejarah perkembangannya sejak bumi ini lahir di alam semesta hingga sekarang . Geologi dapat digolongkan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang komplek, mempunyai pembahasan materi yang beraneka ragam namun juga merupakan suatu bidang ilmu pengetahuan yang menarik untuk dipelajari. Ilmu ini mempelajari dari benda-benda sekecil atom hingga ukuran benua, samudra, cekungan dan rangkaian pegunungan. (Jauhari Noor, 2012) Geologi rekayasa adalah penerapan ilmu geologi dalam praktik rekayasa untuk tujuan menjamin faktor-faktor geologi yang memengaruhi lokasi, disain, konstruksi, operasi dan perawatan pekerjaan rekayasa telah dikenali dan diperhitungkan dengan matang. Penelitian geologi rekayasa dapat dilakukan pada waktu perencanaan, analisis dampak lingkungan, disain rekayasa sipil, rekayasa optimasi dan tahapan konstruksi proyek umum dan swasta, serta pada tahap setelah konstruksi dan penyelidikan proyek. Penelitian geologi rekayasa dilakukan oleh seorang ahli geologi atau ahli geologi rekayasa terdidik, tenaga profesional yang terlatih dan memiliki kemampuan untuk mengenali dan menganalisis bahaya geologi serta kondisi geologi yang merugikan. Keseluruhan tujuan tersebut adalah untuk melindungi jiwa dan harta benda dari kerusakan serta solusi untuk masalah-masalah geologi. Ahli geologi rekayasa menyelidiki dan memberikan pertimbangan, analisis, dan disain dari sudut pandang geologi dan geoteknik. Pekerjaan yang dilakukan oleh ahli geologi rekayasa mencakup; penyelidikan

bahaya geologi, geoteknik, sifat-sifat materi, stabilitas longsoran dan lereng, erosi, banjir, kekeringan, dan seismik, dll.

Fenomena geologi KASHA KATUWE TENT ROCKS (NEW MEXICO, US) 

New Mexico's Kasha-Katuwe Tent Rocks National Monument, di mana erosi memahat formasi batuan yang dibentuk oleh letusan gunung berapi ledakan antara enam dan tujuh juta tahun yang lalu.  Sementara formasi yang seragam dalam bentuk, mereka berbeda dalam ketinggian dari beberapa meter sampai 90 meter sepanjang 4.000 hektar monumen. (

Lembah Bulan (Argentina)

Ischigualasto, yang berarti "tempat di mana Anda meletakkan bulan" adalah sebuah lembah terpencil di Argentina. Hal ini bertatahkan dengan formasi geologi yang ditinggalkan oleh erosi angin, batu berdiri mengagumkan dan batu-batu yang begitu bulat mereka terlihat seperti kelereng besar.

tanah Lembah sekali-subur kini kering dan mengandung begitu banyak tanaman dan fosil hewan yang membuat ahli paleontologi datang dari seluruh dunia untuk belajar mereka. 

WULINGYAN, HUNAN (CHINA) WULINGYAN, HUNAN (CINA)

Daerah Hunan penuh dengan pemandangan yang dramatis dan Wulingyan megah merupakan salah satu atraksi terbesar mereka.Keajaiban geologi terdiri dari lebih dari 3000 karsts batu kapur. Ada pemandangan air terjun dan beberapa gua batu kapur terbesar di Asia.

2.3 Jenis – jenis batuan

Batuan Beku : batuan yang terbentuk karena pembentukan magma dan lava yang membeku

→ magma adalah batuan cair dan sangat panas yang berada di dalam kerak bumi/perut bumi

→lava adalah magma yang mencapai permukaan bumi

1)     Batu Apung

Batu Apung

o  Ciri : warna keabu-abuan, berpori-pori, bergelembung, ringan, terapung dalam air

o  Cara terbentuk : dari pendinginan magma yang bergelembung-gelembung gas

o  Kegunaan : untuk mengamplas atau menghaluskan kayu, di bidang industri digunakan sebagai bahan pengisi (filler), isolator temperatur tinggi dan lain-lain.

2)  Obsidian

  Obsidian

o  Ciri : hitam, seperti kaca, tidak ada kristal-kristalo  Cara terbentuk : terbentuk dari lava permukaan yang mendingin

dengan cepato  Kegunaan : untuk alat pemotong atau ujung tombak (pada masa

purbakala) dan bisa dijadikan kerajinan

3)  Granit

Granit

o  Ciri : terdiri atas kristal-kristal kasar, warna putih sampai abu-abu, kadang-kadang jingga, Batuan ini banyak di temukan di daerah pinggiran pantai dan di pinggiran sungai besar ataupun di dasar sungai.

o  Cara terbentuk : dari pendinginan magma yang terjadi dengan lambat di bawah permukaan bumi

o  Kegunaan : sbg bahan bangunan

4)  Basalt

Basalt

o  Ciri : terdiri atas kristal-kristal yang sangat kecil, berwarna hijau keabu-abuandan berlubang-lubang

o  Cara terbentuk : dari pendinginan lava yanng mengandung gas tetapi gasnya telah menguap

o  Kegunaan : sebagai bahan baku dalam industri poles, bahan bangunan / pondasi bangunan (gedung, jalan, jembatan, dll)

5)  Diorit

Diorit

o  Ciri : Kelabu bercampur putih, atau hitam bercampur putiho  Cara terbentuk : dari hasil peleburan lantai samudra yang bersifat

mafic pada suatu subduction zone, biasanya diproduksi pada busur lingkaran volkanis, dan membentuk suatu gunung didalam cordilleran

( subduction sepanjang tepi suatu benua, seperti pada deretan Pegunungan)

o  Kegunaan : sbg batu ornamen dinding maupun lantai bangunan gedung dan sbg bahan bangunan (hiasan)

6)  Andesit

Andesit

o  Ciri : batuan bertekstur halus, berwarna abu-abu hijau tetapi sering merah atau jingga

o  Cara terbentuk : berasal dari lelehan lava gunung merapi yang meletus, terbentuk (membeku) ketika temperatur lava yang meleleh turun antara 900 sampai dengan 1,100 derajat Celsius.

o  Kegunaan : Nisan kuburan, Cobek, Arca untuk hiasan, Batu pembuat candi

7)  Gabro 

Gabro

o  Ciri : Berwarna hitam, hijau, dan abu-abu gelap. Struktur batuan ini adalah massive, tidak terdapat rongga atau lubang udara maupun retakan-retakan. Batuan ini memeiliki tekstur fanerik karena mineral-mineralnya dapat dilihat langsung secara kasat mata dan mineral yang besar menunjukkan bahwa mineral tersebut terbentuk pada suhu pembekuan yang relatif lambat sehingga bentuk mineralnya besar-besar

o  Cara terbentuk : terbentuk dari magma yang membeku di dalam gunung

o  Kegunaan : untuk penghasil pelapis dinding ( sebagai marmer dinding )

8)  Liparit

Liparit

o  Ciri : bertekstur porfiris dan umumnya berwarna putih, mineral pembentuknya feldspar, kuarsa, biotit dan mungkin juga mineral berwarna gelap.

Batu Sedimen atau Endapan : batuan yang terbentuk karena pengendapan / hasil pelapukan dan pengikisan batuan yang dihanyutkan oleh air atau terbawa oleh tiupan angin. Kemudian endapan ini menjadi keras karena tekanan atau ada zat-zat yang merekat pd bagian-bagian endapan tersebut.

1)     Konglomerat

Konglomerat

o  Ciri : material kerikil-kerikil bulat, batu-batu dan pasir yang merekat satu sama lainnya

o  Cara terbentuk : dari bahan-bahan yang lepas karena gaya beratnya menjadi terpadatkan dan terikat

o  Kegunaan : untuk bahan bangunan

2)  Batu Pasir

Batu Pasir

o  Ciri : tersusun dari butiran-butiran pasir, warna abu-abu, kuning, merah

o  Cara terbentuk : dari bahan-bahan yang lepas karena gaya beratnya menjadi terpadatkan dan terikat

o  Kegunaan : sebagai material di dalam pembuatan gelas/kaca dan sbg kontruksi bangunan

3)  Batu Serpih

Batu Serpih

 o  Ciri : lunak, baunya seperti tanah liat, butir-butir batuan halus, warna

hijau, hitam, kuning, merah, abu-abuo  Cara terbentuk : dari bahan-bahan yang lepas dan halus karena gaya

beratnya menjadi terpadatkan dan terikato  Kegunaan : sbg bahan bangunan

4)  Batu Gamping (kapur)

Batu Gamping (kapur)

o  Ciri : agak lunak, warna putih keabu-abuan, membentuk gas karbon dioksida kalau ditetesi asam

o  Cara terbentuk : dari cangkang binatang lunak seperti siput, kerang, dan binatang laut yang telah mati. Rangkanya yang terbuat dari kapu tidak akan musnah, tapi memadat dan membentuk batu kapur

o  Kegunaan : sbg bahan baku semen

5)  Breksi

Breksi

o  Ciri : gabungan pecahan-pecahan yang berasal dari letusan gunung berapi

o  Cara terbentuk : terbentuk katena bahan-bahan iini terlempar tinggi ke udara dan mengendap di suatu tempat

o  Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan dan sbg bahan bangunan

6)  Stalaktit dan Stalagmit

Stalaktit dan Stalagmit

o  Ciri : kuning, coklat, krem, keemasan, putih o  Cara terbentuk : Air yang larut di daerah karst akan masuk ke

lobang-lobang (doline) kemudian turun ke gua dan menetes-netes dari atap gua ke dasar gua. Tetesan-tetesan air yang mengandung kapur yg lama kelamaan kapurnya membeku dan menumpuk sedikit demi sedikit lalu berubah jadi batuan kapur yang bentuknya runcing-runcing.

o  Kegunaan : sebagai keindahan alam (biasanya di gua-gua), dapat di jadikan

7)  Batu Lempung

Batu Lempung

 o  Ciri : Coklat, keemasan, coklat, merah, abu-abuo  Cara terbentuk : lempung residu adalah sejenis lempung yang

terbentuk karena proses pelapukan (alterasi) batuan beku dan ditemukan disekitar batuan induknya. Kemudian material lempung ini mengalami proses diagenesa sehingga membentuk batu lempung.

o  Kegunaan : dijadikan sbg kerajinanBatuan Metamorf atau Batuan Malihan : batuan yang berasal dari

batuan sedimen dan batuan beku yang mengalami perubahan karena panas dan tekanan

1)     Batuan Pualam atau Batu Marmer (dari batu gamping/kapur)

Batuan Pualam

o  Ciri : campuran warna berbeda-beda, mempunyai pita-pita warna, kristal-kristalnya sedang sampai kasar, bila ditetesi asam akan mengeluarkan bunyi mendesah, keras dan mengkilap jika dipoles

o  Cara terbentuk : terbemtuk bila batu kapur mengalami perubahan suhu dan tekanan tinggi

o  Kegunaan : untuk membuat patung dan lantai/ubin

2)  Batuan Sabak

Batu Sabak

 o  Ciri : abu-abu kehijau-hijauan dan hitam, dapat dibelah-belah menjadi lempeng-lempeng tipis

o  Cara terbentuk : terbentuk bila batu serpih kena suhu dan tekanan tinggi

o  Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan, sbg batu tulis, sbg bahan bangunan, dan untuk membuat atap rumah (semacam genting)

3)   Gneiss (ganes)

Batu Gneiss (ganes)

o  Ciri : berwarna putih kebau-abuan, terdapat goresan-goresan yang tersusun dari minera-mineral, mempunyai bentuk bentuk penjajaran yang tipis dan terlipat pada lapisan-lapisan, dan terbentuk urat-urat yang tebal yang terdiri dari butiran-butiran mineral di dalam batuan tersebut

o  Cara terbentuk : terbentuk pada saat batuan sedimen atau batuan beku yang terpendam pada tempat yang dalam mengalami tekanan dan temperatur yang tinggi.

o  Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan

4)  Sekis

Batu Sekis

 o  Ciri : berwarna hitam, hijau dan ungu, mineral pada batuan ini umumnya terpisah menjadi berkas-berkas bergelombang yang diperlihatkan dengan kristal yang mengkilap dan terkadang ditemukan kristal garnet

o  Cara terbentuk : batuan metamorf regional yang terbentuk pada derajat metamorfosa tingkat menengah.

o  Kegunaan : sebagai sumber mika yang utama (satu komponen penting dalam pembuatan kondensator dan kapasitor dalam industri elektronika)

5)  Kuarsit

Kuarsit

o  Ciri : berwarna Abu-abu, kekuningan, cokelat, merah, sering berlapis-lapis dan dapat mengandung fosil, lebih keras dibanding gelas dan terdapat butiran sedang

o  Cara terbentuk : metamorfose dari batuan pasir, jika strukturnya tak mengalami perubahan dan masih menunjukan struktur aslinya. Kuarsit terbentuk akibat panas yang tinggi sehingga menyebabkan rekristalisasi kwarsa dan felsdpar.

o  Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan, konstruksi jalan dan perbaikan

6)  Milonit

Milonit

o  Ciri : butir-butir batuan ini lebih halus dan dapat dibelah, dan abu-abu, kehitaman, coklat, biru

o  Cara terbentuk : Terbentuk oleh rekristalisasi dinamis mineral-mineral pokok yang mengakibatkan pengurangan ukuran butir-butir batuan

o  Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan

Manfaat Batuan Beku, Sedimen, dan MetamorfBatuan Beku

- Obsidian  :  Dimanfaatkan sebagai bahan

pembuatan pisau, kepala panah, mata tombak, dan pembuatan perhiasan.

- Basal       :  Dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dasar jalan, bahan campuran beton.

- Andesit    :  Sebagai bahan bangunan atau fondasi jalan.

- Konglomerat  :  sebagai bahan bangunan.

- Breksi            :  Sebagai bahan bangunan.

- Kapur (Gamping)  :  Sebagai bahan campuran bangunan, industri karet & ban (dengan cara dilelehkan), kertas, baja, gelas, industri semen/

- Pasir              :  Sebagai bahan bangunan.

- Serpih            :  Sebagai bahan perabotan rumah (cobek, dll.)

- Gipsum          :  Sebagai bahan perekat, penyaring, pupuk tanah, penambah kekerasan bahan bangunan, bahan kapur tulis.

- Batu bara       :  dimanfaatkan sebagai bahan bakar.

Batuan Metamorf

- Pualam          :  Dimanfaatkan menjadi meja, asbak, guci, hiasan-hiasan.

- Kuarsa          :  Sebagai pembuatan kaca dan keramik, batu perhiasan.

- Sabak (Batu tulis) :  Sebagai bahan campuran semen, papan tulis, panel instrumen listrik, dan jaman dahulu digunakan sebagai pengganti buku.

- Marmer         :  Sebagai bahan lantai, dan dinding.

BAB III

PENUTUP

3.1 SARAN

Sebaiknya bagi siapa yang membaca makalah ini harus berkonsentrasi dan penuh ketilitian, karena banyak kata-kata yang berada pada makalah ini membuat seseorang salah mengartikan, dan juga diharapkan kritik dan sarannya agar saya dapat mengembangkan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Geologi_rekayasahttp://devarafael.blogspot.com/http://materi-forever.blogspot.com/2014/01/jenis-batuan-batuan-beku-sedimen-dan.html