tugas i

12
Nama : Raymon Pandapotan NIM/Absen : 144060006057 / 31 Kelas : 9C / D - IV Akuntansi Khusus TUGAS AUDIT SEKTOR PEMERINTAH 1. Perkembangan Peran dan Fungsi Internal Audit No Tujuan Cara-Cara Cakupan Fokus Audit 1 Masa Sebelum Masehi a. Mesopotam ia Pencatatan dan Verifikasi Sumaria: Pencatatan dan Verifikasi dg huruf paku, matematika basis 60 Agadea: Pembagian Tugas penghitung dan pencatat Babilonia: Kalender Lunar pada catatan dan hasil hitungan b. Mesir (3000 - 1000 SM) Pencatatan dan dokumentasi Pencatatan dengan melibatkan saksi dan adanya dokumen transaksi upeti / pajak Proses pencatatan dan penghitungan pajak Kesesuaian catatan dan penghitungan upeti / pajak c. Cina (2200 - 500 SM) Dokumentasi, Verifikasi dan Pemisahan fungsi Melakukan pencatatan, verifikasi dan adanya pembagian tugas Verifikasi dan pengendalian berupa pembagian tugas d. Romawi Otorisasi, Adanya petugas otorisasi Otorisasi dan Sah tidaknya

Upload: revnobita

Post on 21-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

afadfasdfasds

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas I

Nama : Raymon PandapotanNIM/Absen : 144060006057 / 31Kelas : 9C / D - IV Akuntansi Khusus

TUGAS AUDIT SEKTOR PEMERINTAH

1. Perkembangan Peran dan Fungsi Internal Audit

No Tujuan Cara-Cara Cakupan Fokus Audit1 Masa Sebelum Masehi

a. MesopotamiaPencatatan dan Verifikasi

Sumaria: Pencatatan dan Verifikasi dg huruf paku, matematika basis 60Agadea: Pembagian Tugas penghitung dan pencatat Babilonia: Kalender Lunar

pada catatan dan hasil hitungan

b.Mesir (3000 - 1000 SM)

Pencatatan dan dokumentasi

Pencatatan dengan melibatkan saksi dan adanya dokumen transaksi upeti / pajak

Proses pencatatan dan penghitungan pajak

Kesesuaian catatan dan penghitungan upeti / pajak

c.Cina (2200 - 500 SM)

Dokumentasi, Verifikasi dan Pemisahan fungsi

Melakukan pencatatan, verifikasi dan adanya pembagian tugas

Verifikasi dan pengendalian berupa pembagian tugas

d.Romawi (1300 - 500 SM)

Otorisasi, konfirmasi dan pertanggungjawaban setiap pembayaran

Adanya petugas otorisasi transaksi / pembayaran dan adanya konfirmasi secara lisan (auditus)

Otorisasi dan konfirmasi setiap transaksi / pembayaran

Sah tidaknya pembayaran dan kesesuaian transaksi

e.Yunani (1000 - 100 SM)

Pertanggungjawaban Pemeriksaan harta kekayaan pejabatPerolehan harta kekayaan pejabat

Pemeriksaan atas sumber kekayaan pejabat

2Masa Perdagangan

Pencatatan / Dokumentasi

Pencatatan dengan bukti-bukti dan 2 orang saksi

Bukti-bukti transaksi dan saksi-saksi pencatatan

Adanya bukti-bukti dari setiap pencatatan

Page 2: Tugas I

Timur Tengah

a.Al-Khawarizmy

Pemisahan tugas dan dokumen

Adanya sistem pencatatan dewans (pemerintah) dan baitul maal dalam bentuk akun. Dikenal tugas-tugas Al-Kateb (Akuntan) dan Al-Muhaseb (Auditor)

Setiap transaksi dan perubahan akun dalam pencatatan tersebut

Pada akun-akun dalam catatan masing-masing sistem

b.Al-Mazenderany

Dokumentasi dan pertanggung jawaban laporan keuangan

Adanya 7 sistem akuntansi khusus. Penerapan periode akuntansi. Adanya prosedur pencatatan dan jurnal. Pengenalan istilah saldo dan keseimbangan. Sistem pelaporan keuangan dan klasifikasi piutang.

Akun-akun yang tercatatat dalam laporan keuangan sesuai sistem akuntansinya.

Audit pada laporan keuangan

c.Al-Khawarizmy

Review atas tindakan/kegiatan orang lain

Menjelaskan peran auditor sebagai orang yang mereview kesalahan orang lain dan ditunjuk oleh dewans. Adanya kriteria seorang auditor yaitu standar bahasa yang tinggi, penghafal Al-Qur'an, cerdas, bijaksana, dapat dipercaya dan bukan orang yang merugikan dan bermusuhan

Review kesesuaian transaksi/pencatatan yang dilakukan pihak lain.

Kebenaran akan catatan keuangan yang dilakukan oleh pihak lain.

3Masa Perdagangan Eropa

Pertanggungjawaban atas kebenaran pembukuan yang dipakai

Benedetto Cotrugli, mengembangkan pembukuan double entry pada perdagangan Eropa saat itu. Luca Pacioli mengembangkan sistem pembukuan berpasangan. Pengembangan sistem pembukuan Belanda (Continental Bookkeeping) dan sistem Pembukuan Inggris dan Amerika Serikat (Anglo- Saxon Accounting)

Pencatatan dan pembukuan transaksi-transaksi yang dilaksanakan

Kebenaran dari pembukuan double entry atau pembukuan berpasangan pada saat itu.

4

Masa Kapitalisme, Kolonialisme, dan Imperialisme

Memeriksa kebenaran laporan keuangan para manajer pabrik

Fungsi auditor muncul dan dijalankan untuk memeriksa laporan keuangan para manajer pabrik karena sejak adanya pencatatan, ada gairah untuk memupuk kekayaan

Pencatatan dan transaksi yang terdapat pada laporan keuangan manajer pabrik

Analisa atas laporan keuangan yang dibuat oleh manajer pabrik

Page 3: Tugas I

5Masa Revolusi Industri

Mendeteksi adanya penipuan dan menguji akurasi keuangan

Mulai diperlukan pengendalian untuk mendeteksi penipuan/kecurangan. Berdirinya AICPA sebagai perkumpulan para auditor untuk menyeragamkan standar pekerjaan auditor

Transaksi dan pencatatan yang tercantum dalam laporan keuangan

Audit keuangan dan kecurangan terhadap kemungkinan penipuan pencatatan

6Berdirinya Federal Trade Commission

Mencegah manipulasi saham dan penyimpangan laporan keuangan dan kinerja

Mulai muncul istilah "laporan auditor independen" atas hasil audit dari auditor dan berkembangnya penggunaan metode sampling

Kesesuaian laporan keuangan dan kinerja dengan peraturan yang berlaku

Audit kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku

7

Berdirinya Government Accounting Office

Mengambil alih tanggung jawab audit, accounting dan penagihan dari Treasury Department untuk memperbaiki manajemen keuangan negara yang tidak tertata akibat PD I dengan munculnya banyak hutang

GAO menginvestigasi setiap pengeluaran pemerintah. Tahun 1968 GAO mengenalkan comprehensive audit untuk menilai kebenaran, efisiensi, efektifitas kinerja pemerintah dalam mencapai tujuan negara

Mulai menyasar laporan kinerja pemerintah disamping laporan keuangan pemerintah

Audit komprehensif atas kinerja pemerintah

8

Berdirinya Securities and Exchange Commission

Mengawasi transaksi saham untuk mencegah bencana ekonomi akibat jatuhnya nilai saham

Menguatkan fungsi auditor dalam rangka penegakan hukum dengan cara mengawasi transaksi saham yang curang atau mencurigakan

Laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di bursa efek

Audit investigatif dan kepatuhan terhadap laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di bursa efek

9Berdirinya IIA (1941)

Menyelaraskan dan menyeragamkan standar, prosedur dan tehnik audit internal

Melakukan pengawasan dan pengendalian efisiensi usaha perusahaan sebagai akibat adanya ekspansi usaha

Pengembangan operasional perusahaan meliputi pengembangan penjadwalan produksi, penyediaan sumber daya

Kesesuaian operasi atau kinerja perusahaan dengan Ketaatan terhadap peraturan perundangan

Page 4: Tugas I

dibandingkan dengan pertauran perundangan yang ada

10

Berdirinya Financial Accounting Standar Board

Meningkatkan relevansi, reliabilitas, dan kualitas pembandingan dan konsistensi laporan keuangan

Menerbitkan standar-standar akuntansi bagi perusahaan publik dalam bentuk GAAP

Laporan keuangan perusahaan publik

Kesesuaian Laporan Keuangan dengan standar-standar yang tercantum dalam GAAP

11Berdirinya Cohen Commission

Mempelajari tanggung jawab auditor

Merekomendasikan untuk dibuatnya laporan manajemen yang mengungkap sistem pengendalian internal setiap perusahaan

Laporan internal manajemen untuk mengungkap keefektifan pengendalian internalnya

Sistem pengendalian intern yang terungkap dalam laporan manajemen

12

Terbitnya Foreigh Corrupt Practices Act

Mencegah adanya praktik suap ke pejabat atau partai politik

Mensyaratkan organisasi memelihara pengendalian internal yang memadai dan catatan laporan keuangan yang akurat

sistem pengendalian intern organisasi dan catatan pada laporan keuangan

Audit kinerja dan audit keuangan organisasi

13Berdirinya Minahan Committee

Mengisi kekosongan pedoman pengendalian intern

Merupakan Special Advisory Committee on Internal Control yang memberikan panduan evaluasi internal control

Evaluasi atau sistem pengendalian internal

Audit internal dan pengendalian organisasi

14Berdirinya COSO

Mencegah dan mendeteksi praktik kecurangan (fraud) dalam laporan keuangan. Memberikan standar dan panduan dalam penerapan pengendalian internal organisasi

1985 The National Commission on Fraudulent Financial Reporting (Treadway Committee) dibentuk oleh 5 organisasi (AICPA, FEI,IIA, IMA dan AAA). Organisasi tersebut kemudian lebih dikenal dengan COSO.Dilatarbelakangi berkembangnya praktek kecurangan (fraud) pada laporan keuangan. 1987 Total 49 rekomendasi mencegah dan mendeteksi kecurangan. Menyarankan penerapan

Pengendalian internal organisasi dan praktik-praktik kecurangan dalam laporan keuangan

Audit internal terhadap pengendalian dan operasi organisasi serta audit terhadap laporan keuangan organisasi

Page 5: Tugas I

pengendalian intern yang efektif, mengatur fungsi internal audit, dan pengawasan oleh Komite Audit. 1992 Menerbitkan Internal Control -Integrated Framework (COSO Framework I). 2004 Menerbitkan Enterprise Risk Management-Integrated Framework (COSO Framework II)

Kesimpulan

1. Audit muncul sebagai upaya untuk meyakinkan atas hitungan/catatan disertai dengan pencegahan atas kecurangan.2. Audit semakin penting mengingat semakin kompleksnya sistem dan pola perdagangan/transaksi/proses organisasi 3. Adanya perubahan etika bisnis, yaitu dalam tujuan bisnis. Semula bisnis ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan dibatasi nilai

nilai spiritual. Kini bisnis bertujuan untuk meraih keuntungan sebesar besarnya dengan melegalkan / menghalalkan segala cara. Hal ini berpengaruh terhadap perkembangan akuntansi dan audit dari segi tujuan, metode, cakupan dan fokus audit.

2. Persamaan dan Perbedaan antara Audit Internal dan Audit Eksternal

Persamaan

Sama-sama melakukan pembandingan antara fakta-fakta dengan kriterianya; Bertujuan Memberikan Rekomendasi untuk Perbaikan Sama-sama berpedoman pada standar audit; dan Auditornya harus taat pada kode etik profesi. Masing-masing auditor mempunyai latar belakang dan pendidikan dan pengalaman di bidang akuntansi, keunagan, perpajakan, manajemen. keduanya harus membuat Rencana pemeriksaan (Audit Plan), Program pemeriksaan (Audit Program) secara tertulis

Page 6: Tugas I

Semua prosedur pemeriksaan dan hasil pemeriksaan harus didokumentasikan secara lengkap dan jelas dalam Kertas Kerja Pemeriksaan. Baik Internal maupun external auditor, harus mempunyai audit manual, sebagai pedoman dalam melaksanakan pemeriksaan dan harus

memiliki Kode Etik serta sistem pengendalian mutu

Perbedaan

AUDIT INTERNAL

Dilakukan Oleh Internal Auditor yang merupakan orang dalam entitas dan secara umum, fungsi audit internal tidak wajib bagi organisasi (perbedaan organisasional)

Pihak luar perusahaan menganggap internal auditor tidak independen Tanggung jawab utama auditor internal tidak terbatas pada pengendalian internal berkaitan dengan tujuan reliabilitas pelaporan keuangan

saja, namun juga melakukan evaluasi desain dan implementasi pengendalian internal, manajemen risiko, dan governance dalam pemastian pencapaian tujuan organisasi (perbedaan misi)

Laporan manajemen tidak berisi mengenai kewajaran laporan keuangan, tetapi berupa temuan pemeriksaan (Audit Findings) mengenai penyimpangan dan kecurangan. memberikan nilai tambah bagi manajemen dalam bentuk audit, review, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan lainnya. Laporan ini disampaikan kepada pihak eksekutif/ manajemen.

Dilakukan selama proses kegiatan berlangsung sebelum terjadi penyimpangan Berpedoman pada Internal auditing standards Auditor internal lebih berorientasi ke masa depan, yaitu kejadian-kejadian yang diperkirakan akan terjadi, baik yang memiliki dampak positif

(peluang) maupun dampak negatif (risiko), serta bagaimana organisasi bersiap terhadap segala kemungkinan pencapaian tujuannya. (Perbedaan Fokus dan Orientasi)

AUDIT EKSTERNAL

Dilakukan Oleh External Auditor yang merupakan orang di luar entitas (perbedaan organisasional) External Auditor adalah pihak yang independen Tujuan pemeriksaan adalah memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan perusahaan yang telah disusun oleh manajemen

perusahaan (perbedaan misi) Laporan external auditor berisi opini kewajaran mengenai laporan keuangan dan juga management letter yang berisi pemberitahuan

mengenai kelemahan-kelemahan dalam internal control dan saran-saran perbaikan. Laporan ini disampaikan kepada DPR/ Pemegang saham (Board).

Dilakukan setelah kegiatan selesai (output)

Page 7: Tugas I

Berpedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Auditor eksternal terutama berfokus pada akurasi dan bisa dipahaminya kejadian-kejadian historis sebagaimana terefleksikan pada laporan

keuangan organisasi. (Perbedaan Fokus dan Orientasi)

(https://sagara14.wordpress.com/2011/10/14/internal-audit-vs-external-audit/)

(http://manajemenkeuanganakuntansi.blogspot.com/2012/12/perbedaan-auditor-internal-dan-eksternal.html)

(http://coretanauditor.blogspot.com/2014/11/mungkin-ada-yang-masih-bingung.html)

3. Lembaga yang berperan sebagai auditor internal dan auditor eksternal

Lembaga sebagai Auditor Eksternal:

1. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), memiliki tugas untuk memeriksa tanggung jawab pemerintah mengenai keuangan Negara. Selain itu, BPK juga melakukan pemerikasaan terhadap semua pelaksanaan APBN. Hasil pemeriksaan BPK ini kemudian untuk diaporkan kepada DPR, DPD, dan DPRD. Keberadaan BPK sendiri telah diatur dengan tugas dan fungsi BPK pada Pasal 23 ayat (5) UUD Tahun 1945 yang menetapkan bahwa, memeriksa tanggung jawab tentang Keuangan Negara yang diadakan pada suatu Badan Pemeriksa Keuangan yang peraturannya ditetapkan oleh Undang-Undang. Kemudian, hasil pemeriksaan yang dilakukan itu akan disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat. lembaga negara di luar eksekutif (Presiden) yang kedudukannya sejajar dengan Presiden, DPR dan MA.

2. Kantor Akuntan Publik (KAP), yang memiliki izin yang masih berlaku dari Departemen Keuangan, yang anggotanya tergabung dalam Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Lembaga ini biasanya melakukan audit terhadap laporan keuangan perusahaan komersial dan institusi/lembaga non pemerintah berdasarkan perintah stakeholder, biasanya oleh Komisaris selaku wakil dari pemegang saham, yang dituangkan dalam satu perikatan (SPK/Kontrak).

Lembaga sebagai Auditor Internal :

1. Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), yaitu lembaga audit internal pemerintah pusat, dibentuk dengan Keputusan Presiden, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.

2. Inspektorat Jenderal Departemen/Unit Pengawasan Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND), merupakan auditor internal di lingkungan masing-masing Departemen/LPND.

3. Inspektorat Provinsi, Inspektorat Kabupaten/Kota sebagai auditor internal di lingkungan Pemerintahan Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota.

Page 8: Tugas I

4. Auditor internal pada Badan-badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta yang disebut dengan berbagai istilah, seperti Satuan Pemeriksa Intern (SPI), Kantor Audit Internal (KAI), Satuan Kerja Audit Internal (SKAI), dan sebagainya.

Sekedar untuk diketahui, sebagai suatu profesi, di Indonesia telah berdiri Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal, terdiri dari The Institute of Internal Auditors Indonesia Chapter, Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern BUMN/BUMD, Yayasan Pendidikan Internal Audit, Dewan Sertifikasi Qualified Internal Audit, Perhimpunan Audit Internal Indonesia, dan Asosiasi Auditor Internal.

(http://akuntansikompi.blogspot.com/2015/03/lembaga-audit_17.html)