tugas humtek 2

9
E-Banking dan E-Goverment A. E-Banking 1. Pengertian E-banking Perbankan Elekronik (bahasa Inggris: E-banking) yang juga dikenal dengan istilah internet banking ini adalah melakukan transaksi, pembayaran, dan transaksi lainnya melalui internet dengan website milik bank yang dilengkapi sistem keamanan. Penyelenggaraan internet banking merupakan penerapan atau aplikasi teknologi informasi yang terus berkembang dan dimanfaatkan untuk menjawab keinginan nasabah perbankan yang menginginkan servis cepat, aman, nyaman murah dan tersedia setiap saat (24 jam/hari, 7 hari/minggu) dan dapat diakses dari mana saja baik itu dari HP, Komputer, laptop/ note book, PDA, dan sebagainya. Aplikasi teknologi informasi dalam internet banking akan meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan produktifitas sekaligus meningkatkan pendapatan melalui sistem penjualan yang jauh lebih efektif daripada bank konvensional. Tanpa adanya aplikasi teknologi informasi dalam internet banking, maka internet banking tidak akan jalan dan dimanfaatkan oleh industri perbankan. Secara umum, dalam penyediaan layanan internet banking, bank memberikan informasi mengenai produk dan jasanya via portal di internet, memberikan akses kepada para nasabah untuk bertransaksi dan meng-update data pribadinya. Adapun persyaratan bisnis dari internet banking antara lain: a). aplikasi mudah digunakan; b). layanan dapat dijangkau dari mana saja; c). murah; d). dapat dipercaya; dan e). dapat diandalkan (reliable). 2. Dasar Hukum Dari waktu ke waktu, makin banyak bank yang menyediakan layanan atau jasa internet banking yang diatur melalui Peraturan Bank Indonesia No. 9/15/PBI/2007 Tahun 2007 tentang Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum. 3. Ruang Lingkup Contoh-contoh E-banking

Upload: dhanny

Post on 02-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: tugas humtek 2

E-Banking dan E-Goverment

A. E-Banking

1. Pengertian E-banking

Perbankan Elekronik (bahasa Inggris: E-banking) yang juga dikenal dengan istilah

internet banking ini adalah melakukan transaksi, pembayaran, dan transaksi lainnya melalui

internet dengan website milik bank yang dilengkapi sistem keamanan. Penyelenggaraan

internet banking merupakan penerapan atau aplikasi teknologi informasi yang terus

berkembang dan dimanfaatkan untuk menjawab keinginan nasabah perbankan yang

menginginkan servis cepat, aman, nyaman murah dan tersedia setiap saat (24 jam/hari, 7

hari/minggu) dan dapat diakses dari mana saja baik itu dari HP, Komputer, laptop/ note book,

PDA, dan sebagainya. Aplikasi teknologi informasi dalam internet banking akan

meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan produktifitas sekaligus meningkatkan pendapatan

melalui sistem penjualan yang jauh lebih efektif daripada bank konvensional. Tanpa adanya

aplikasi teknologi informasi dalam internet banking, maka internet banking tidak akan jalan

dan dimanfaatkan oleh industri perbankan. Secara umum, dalam penyediaan layanan internet

banking, bank memberikan informasi mengenai produk dan jasanya via portal di internet,

memberikan akses kepada para nasabah untuk bertransaksi dan meng-update data pribadinya.

Adapun persyaratan bisnis dari internet banking antara lain: a). aplikasi mudah digunakan; b).

layanan dapat dijangkau dari mana saja; c). murah; d). dapat dipercaya; dan e). dapat

diandalkan (reliable).

2. Dasar Hukum

Dari waktu ke waktu, makin banyak bank yang menyediakan layanan atau jasa

internet banking yang diatur melalui Peraturan Bank Indonesia No. 9/15/PBI/2007 Tahun

2007 tentang Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh

Bank Umum.

3. Ruang Lingkup

Contoh-contoh E-banking

Page 2: tugas humtek 2

Automated Teller Machine (ATM). Terminal elektronik yang disediakan lembaga

keuangan atau perusahaan lainnya yang membolehkan nasabah untuk melakukan penarikan

tunai dari rekening simpanannya di bank, melakukan setoran, cek saldo, atau pemindahan

dana.

Computer Banking. Layanan bank yang bisa diakses oleh nasabah melalui koneksi internet

ke pusat data bank, untuk melakukan beberapa layanan perbankan, menerima dan membayar

tagihan, dan lain-lain.

Debit (or check) Card. Kartu yang digunakan pada ATM atau terminal point-of-sale (POS)

yang memungkinkan pelanggan memperoleh dana yang langsung didebet (diambil) dari

rekening banknya.

Direct Deposit. Salah satu bentuk pembayaran yang dilakukan oleh organisasi (misalnya

pemberi kerja atau instansi pemerintah) yang membayar sejumlah dana (misalnya gaji atau

pensiun) melalui transfer elektronik. Dana ditransfer langsung ke setiap rekening nasabah.

Direct Payment (also electronic bill payment). Salah satu bentuk pembayaran yang

mengizinkan nasabah untuk membayar tagihan melalui transfer dana elektronik. Dana

tersebut secara elektronik ditransfer dari rekening nasabah ke rekening kreditor. Direct

payment berbeda dari preauthorized debit dalam hal ini, nasabah harus menginisiasi setiap

transaksi direct payment.

Electronic Bill Presentment and Payment (EBPP). Bentuk pembayaran tagihan yang

disampaikan atau diinformasikan ke nasabah atau pelanggan secara online, misalnya melalui

email atau catatan dalam rekening bank. Setelah penyampaian tagihan tersebut, pelanggan

boleh membayar tagihan tersebut secara online juga. Pembayaran tersebut secara elektronik

akan mengurangi saldo simpanan pelanggan tersebut.

Electronic Check Conversion. Proses konversi informasi yang tertuang dalam cek (nomor

rekening, jumlah transaksi, dll) ke dalam format elektronik agar bisa dilakukan pemindahan

dana elektronik atau proses lebih lanjut.

Page 3: tugas humtek 2

Electronic Fund Transfer (EFT). Perpindahan “uang” atau “pinjaman” dari satu rekening ke

rekening lainnya melalui media elektronik.

Payroll Card. Salah satu tipe “stored-value card” yang diterbitkan oelh pemberi kerja

sebagai pengganti cek yang memungkinkan pegawainya mengakses pembayaraannya pada

terminal ATM atau Point of Sales. Pemberi kerja menambahkan nilai pembayaran pegawai

ke kartu tersebut secara elektronik.

Preauthorized Debit (or automatic bill payment). Bentuk pembayaran yang mengizinkan

nasabah untuk mengotorisasi pembayaran rutin otomatis yang diambil dari rekening banknya

pada tanggal-tangal tertentu dan biasanya dengan jumlah pembayaran tertentu (misalnya

pembayaran listrik, tagihan telpon, dll). Dana secara elektronik ditransfer dari rekening

pelanggan ke rekening kreditor (misalnya PLN atau PT Telkom).

Prepaid Card. Salah satu tipe Stored-Value Card yang menyimpan nilai moneter di dalamnya

dan sebelumnya pelanggan sudah membayar nilai tersebut ke penerbit kartu.

Smart Card. Salah satu tipe stored-value card yang di dalamnya tertanam satu atau lebih

chips atau microprocessors sehingga bisa menyimpan data, melakukan perhitungan, atau

melakukan proses untuk tujuan khusus (misalnya validasi PIN, otorisasi pembelian, verifikasi

saldo rekening, dan menyimpan data pribadi). Kartu ini bisa digunakan pada sistem terbuka

(misalnya untuk pembayaran transportasi publik) atau sistem tertutup (misalnya MasterCard

atau Visa networks).

Stored-Value Card. Kartu yang di dalamnya tersimpan sejumlah nilai moneter, yang diisi

melalui pembayaran sebelumnya oleh pelanggan atau melalui simpanan yang diberikan oleh

pemberi kerja atau perusahaan lain. Untuk single-purpose stored value card, penerbit

(issuer) dan penerima (acceptor) kartu adalah perusahaan yang sama dan dana pada kartu

tersebut menunjukkan pembayaran di muka untuk penggunaan barang dan jasa tertentu

(misalnya kartu telpon). Limited-purpose card secara umum digunakan secara terbatas pada

terminal POS yang teridentifikasi sebelumnya di lokasi-lokasi tertentu (misalnya vending

machines di sekolah-sekolah). Sedangkan multi-purpose card dapat digunakan pada

beberapa penyedia jasa dengan kisaran yang lebih luas, misalnya kartu dengan logo

MasterCard, Visa, atau logo lainnya dalam jaringan antar bank.

Page 4: tugas humtek 2

SMS BANKING Adalah layanan informasi perbankan yang dapat diakses langsung melalui

telepon selular/handphonedengan menggunakan media SMS (short message service)

PHONE BANKING Adalah layanan yang diberikan untuk kemudahan dalam mendapatkan

informasi perbankan dan untuk melakukan transaksi finansial non-cash melalui telepon.

B. E-government

1. Pengertian E-government

Pemerintahan elektronik atau e-government adalah penggunaan teknologi

informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya,

urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. e-Government dapat

diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan

efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang

demokratis. Model penyampaian yang utama adalah Government-to-Citizen atau

Government-to-Customer (G2C), Government-to-Business (G2B) serta Government-to-

Government (G2G). Keuntungan yang paling diharapkan dari e-government adalah

peningkatan efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik dari pelayanan publik.

UNDP : E-Government adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (ICT-

Information and Communicat-ion Technology) oleh pihak pemerintahan.

Dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan

Dan Strategi Nasional dinyatakan bahwa Pengembangan E-Government

Pengembangan e-government merupakan upaya untuk mengembangkan

penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis (menggunakan) elektronik dalam

rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien

Clay G. Wescott (Pejabat Senior Asian Development Bank): E-government adalah

menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk mempromosikan

pemerintahan yang lebih effisien dan penekanan biaya yang efektif, kemudahan

fasilitas layanan pemerintah serta memberikan akses informasi terhadap masyarakat

umum, dan membuat pemerintahan lebih bertanggung jawab kepada masyarakat

2. Dasar Hukum

Page 5: tugas humtek 2

1. UU no 25 tahun 2000 propenas 2000-2004 (usang)

2. Keputusan Presiden nomor 9 tahun 2003 tentang tim koordinasi telematika

3. Inpres no 6 tahun 2001 tentang pengembangan dan pendayagunaan telematika di

Indonesia.

4. Inpres No.3 Tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi nasional pengembangan

e-Government

5. KepmenPAN 63 th 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik

6. UU 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan 7. UU 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Di Indonesia hukum tentang informasi, teknologi dan komunikasi di jelaskan dan di atur oleh

Inpres No. 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan Dan Strategi Nasional Pengembangan E-

Government.

Di antaranya di sebutkan bahwa maksud pengembangan e-government diarahkan untuk

mencapai 4 (empat) tujuan, yaitu :

a. Pembentukan jaringan informasi dan transaksi pelayanan publik yang memiliki kualitas

dan lingkup yang dapat memuaskan masyarakat luas serta dapat terjangkau di seluruh

wilayah Indonesia pada setiap saat tidak dibatasi oleh sekat waktu dan dengan biaya yang

terjangkau oleh masyarakat.

b. Pembentukan hubungan interaktif dengan dunia usaha untuk meningkatkan perkembangan

perekonomian nasional dan memperkuat kemampuan menghadapi perubahan dan persaingan

perdagangan internasional.

c. Pembentukan mekanisme dan saluran komunikasi dengan lembaga-lembaga negara serta

penyediaan fasilitas dialog publik bagi masyarakat agar dapat berpartisipasi dalam perumusan

kebijakan negara.

d. Pembentukan sistem manajemen dan proses kerja yang transparan dan efisien serta

memperlancar transaksi dan layanan antar lembaga pemerintah dan pemerintah daerah

otonom.

Page 6: tugas humtek 2

Perkembangan teknologi lebih cepat, tetapi regulasi akan selalu lambat dalam merespon

berarti bahwa keberadaan legal framework atau peraturan perundang2an yang mengatur e-

gov memiliki posisi yang penting dalam keberlangsungan implementasi e-gov di Indonesia

ke depan maka revisi peraturan perudang2an terkait e-government perlu dilakukan sudah

benar ada blueprint e-gov di Indonesia.. Namun perlu juga landasan yang jelas dan mengikat

pada semua lembaga atas kewajibannya dalam merencanakan dan mengimplementasikan

kebijakan e-government.

3. Ruang Lingkup

a. Government-to-Citizen atau Government-to-Customer (G2C)

Adalah penyampaian layanan publik dan informasi satu arah oleh pemerintah ke

masyarakat, Memungkinkan pertukaran informasi dan komunikasi antara masyarakat dan

pemerintah,

contohnya G2C : Pajak online, mencari Pekerjaan, Layanan Jaminan sosial, Dokumen pribadi

(Kelahiran dan Akte perkawinan, Aplikasi Paspor, Lisensi Pengarah), Layanan imigrasi,

Layanan kesehatan, Beasiswa, penanggulangan bencana.

b.Government-to-Business(G2B)

Adalah transaksi-transaksi elektronik dimana pemerintah menyediakan berbagai

informasi yang dibutuhkan bagi kalangan bisnis untuk bertransaksi dengan pemerintah.

Mengarah kepada pemasaran produk dan jasa ke pemerintah untuk membantu pemerintah

menjadi lebih efisien melalui peningkatan proses bisnis dan manajemen data elektronik.

Aplikasi yang memfasilitasi interaksi G2B maupun B2G adalah Sistem e-procurement.

Contoh : Pajak perseroan, Peluang Bisnis, Pendaftaran perusahaan, peraturan pemerintah

(Hukum Bisnis), Pelelangan dan penjualan yang dilaksanakan oleh pemerintah, hak paten

merk dagang, dll

c. Government-to-Government (G2G)

Adalah Memungkinkan komunikasi dan pertukaran informasi online antar departemen

atau lembaga pemerintahan melalui basisdata terintegrasi.

Contoh : Konsultasi secara online,blogging untuk kalangan legislative, pendidikan secara

online, pelayanan kepada masyarakat secara terpadu.

d. Government to Employees (Pemerintah ke Aparatnya)

Tujuannya untuk meningkatkan kinerja dan kesejahteraan PNS di instansi ybs.

Contoh : sistem pengembangan karir PNS untuk bahan data kepentingan mutasi, promosi

PNS; aplikasi terpadu untuk mengelola berbagai tunjangan kesejahteraan yang merupakan

Page 7: tugas humtek 2

hak PNS; sistem asuransi kesehatan dan pendidikan bagi PNS yang terintegrasi dengan

lembaga kesehatan dan pendidikan.

4. Keuntungan dan Kerugian Bagi Rakyat

Keuntungan E-Goverment bagi rakyat

1. Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi dapat disediakan 24

jam, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor . Informasi dapat

dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan.

2. Peningkatan hubungan antara pemeritah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Adanya

keterbukaan [transparansi ] maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi

lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari semua pihak.

3. Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya

informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya.

Sebagai contoh, data-data tentang sekolah; jumlah kelas, daya tampung murid, passing

grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua

untuk memilih sekolah yang pas untuk anaknya.

4. Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien . Sebagai contoh, koordinasi

pemerintahan dapat dilakukan melalui e-mail atau bahkan video conference.

5. Tenologi Informasi dan Komunikasi yang dikembangkan dalam pemerintahan atau yang

disebut e-government membuat masyarakat semakin mudah dalam mengakses kebijakan

pemerintah sehingga program yang dicanangkan pemerintah dapat berjalan dengan lancar.

6. e-government juga dapat mendukung pengelolaan pemerintahan yang lebih efisien, dan

bisa meningkatkan komunikasi antara pemerintah dengan sektor usaha dan industri.

7. Masyarakat dapat memberi masukan mengenai kebijakan-kebijakan yang dibuaat oleh

pemerintah sehingga dapat memperbaiki kinerja pemerintah. Selain tampilan dan paduan

warna yang menarik, informasi-informasi yang disajikan sangatlah lengkap dan up to date.

9. Terdapatnya informasi transportasi, informasi valuta asing, serta info tentang tinggi

muka air.

10. Website ini mencakup banyak aspek seperti hukum, agama, sosial dan budaya, bisnis

dan kawasan bisnisnya, pendidikan, dan sebagainya.

11. Semua terbuka untuk pemerintah dan masyarakat.

Kerugian E-Goverment bagi rakyat

Page 8: tugas humtek 2

1. Semakin bebasnya masyarakat mengakses situs pemerintah akan membuka peluang

terjadinya cyber crime yang dapat merusak system TIK pada e-government. Misalnya

kasus pembobolan situs KPU ketika penyelenggaraan Pemilu oleh seorang cracker.

2. Kurangnya interaksi atau komunikasi antara admin (pemerintah) dengan masyarakat,

karena e- government dibuat untuk saling berinteraksi antara pemerintah, masyarakat, dan

pihak lain yang berkepentingan.

3. Kelemahan utama tentang e-government adalah kurangnya kesetaraan dalam akses

publik untuk keandalan, internet informasi di web, dan agenda tersembunyi dari kelompok

pemerintah yang dapat mempengaruhi dan bias opini publik.

4. Pelayanan yang diberikan situs pemerintah belum ditunjang oleh system manajemen

dan proses kerja yang efektif karena kesiapan peraturan,prosedur dan keterbataasan SDM

sangat membatasi penetrasi komputerisasi k dalam system pemerintahan

5. Belum mapannya strategi serta tidak memaadainya anggaran yang dialokasikan untuk

pengembanngan e-government

6. Inisiatif merupakan upaya instansi secara sendiri-sendiri, dengan demikian sejumlah

faktor seperti standardisasi, keamanan informasi, otentikasi, dan berbagai alikasi dasar

yang memungkinkkan interoperabilitas antar situs secara andal, aman, dan terpercaya

kurang mendapat perhatian

7. Kesenjangan kemampuan masyarakat untuk mengakses jaringan internet

5. Pelaksanaannya di Indonesia

Di lihat dari pelaksanaan aplikasi e-government, data dari Depkominfo (2005) menunjukkan

bahwa hingga akhir tahun 2005 lalu Indonesia memiliki :

564 domain go.id;

295 situs pemerintah pusat dan pemda;

226 situs telah mulai memberikan layanan publik melalui website;

198 situs pemda masih dikelola secara aktif.

Beberapa pemerintah daerah (pemda) memperlihatkan kemajuan cukup berarti. Bahkan

Pemkot Surabaya sudah mulai memanfaatkan egov untuk proses pengadaan barang dan jasa

(e-procurement). Beberapa pemda lain juga berprestasi baik dalam pelaksanaan egov seperti:

Pemprov DKI Jakarta, Pemprov DI Yogyakarta, Pemprov Jawa Timur, Pemprov Sulawesi

Utara, Pemkot Yogyakarta,Pemkot Bogor, Pemkot Tarakan, Pemkab Kebumen, Pemkab.

Page 9: tugas humtek 2

Kutai Timur, Pemkab. Kutai Kartanegara, Pemkab Bantul, Pemkab Malang. Memperhatikan

berbagai kondisi pelaksanaan program e-gov seperti dibahas dalam di atas, maka langkah

untuk merevitalisasi e-gov Indonesia sudah tidak bisa ditunda lagi. Banyaknya dana yang

sudah dihabiskan tidak sebanding dengan hasil yang di peroleh. Namun pelaksanaan proses

revitalisasi juga tidak bisa dilakukan dengan tergesa-gesa dan tanpa konsep yang jelas.