tugas final analisis laporan keuangan.doc
TRANSCRIPT
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KABUPATEN ACEH UTARATAHUN 2013 DAN 2014
Oleh
KELOMPOK 3
DIDI WAHYUDI NIM. 1409200070020
IRSYADI NIM. 1409200070023
RIZKY RASMANA NIM. 1409200070032
RUSKANU MAARIF NIM. 1409200070033
Dosen: Dr. Darwanis, SE, M.Si, Ak, CA
Mata Kuliah: Pengelolaan Keuangan Negara
STAR BPKP TAHAP IIMAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS SYIAH KUALA2015
(dalam rupiah)Uraian 2014 2013
ASETASET LANCAR
Kas 110,336,383,518.01 61,949,527,090.14
Kas di Bendahara Pengeluaran 30,728,000.00 2,826,800.00
Piutang Pajak 27,906,487,443.00 271,711,437.00
Piutang Retribusi 648,493,500.00 472,444,500.00
Piutang Transfer 11,046,458,207.00 6,799,898,776.00
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
36,969,600.00 46,091,600.00
Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi 5,700,000.00 -
Piutang Lainnya 11,649,310,298.00 2,889,428,000.00
Penyisihan Piutang (16,015,234,848.00) -
Persediaan 20,384,338,828.31 6,062,113,320.61
JUMLAH ASET LANCAR 166,029,634,546.32 78,494,041,523.75
INVE:STASI JANGKA PANJANGInvestasi Non Permanan 1,176,015,098.00 1,054,746,240.00 Investasl Permanen 192,071,550,580.34 194,997,665,505.00
JUMLAH INV. JGK PANJANG 193,247,565,678.34 196,052,411,745.00
ASET TETAPTanah 1,536,337,712,719.33 1,547,178,384,567.00 Peralatan dan Mesin 387,962,098,180.00 349,295,859,388.00 Gedung dan Bangunan 1,042,115,875,405.15 978,638,171,353.65 Jalan, Jaringan dan Instalasi 1,538,460,784,016.39 1,335,809,917,254.69 Aset Tetap Lainnya 50,009,520,672.00 40,255,890,959.00 Konstruksi dalam Pengerjaan 62,183,247,204.13 19,999,371,355.00
JUMLAH ASET TETAP 4,617,069,238,197.00 4,271,177,594,877.34
ASET LAINNYATagihan Penjualan Angsuran 226,876,323.00 260,625,923.00 Tuntutan Ganti Rugi 2,709,828,000.00 - Aset Tidak Berwujud 345,125,000.00 - Aset Lain-lain 232,371,125,625.00 218,498,000,000.00
JUMLAH ASET LAINNYA 235,652,954,948.00 218,758,625,923.00 JUMLAH ASET 5,211,999,393,369.66 4,764,482,674,069.09
PEMERINTAH KABUPATEN ACEH UTARANERACA
Per 31 Desember 2014 dan 2013
Page 1
KEWAJIBANKEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang Sunga - 69,575,413.26 Ulang Jangka Pendek Lainnya 8,150,030,900.00 13,529,396,364.83
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
8,150,030,900.00 13,598,971,778.09 JUMLAH KEWAJIBAN 8,150,030,900.00 13,598,971,778.09
EKUITAS DANAEKUITAS DANA LANCAR
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)
110,367,111,518.01 61,952,353,890.14 Cadangan Piutang 35,278,184,200.00 10,479,574,313.00 Cadangan Persediaan 20,384,338,828.31 6,062,113,320.61 Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utan Jan ka Pendek
(8,150,030,900.00) (13,598,971,778.09) JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR
157,879,603,646.32 64,895,069,745.66
EKUITAS DANA INVESTASIDiinvestasikan dalam lnvestasi Jangka Panjang
193,247,565,678.34 196,052,411,745.00 Diinvestasikan dalam Aset Tetap 4,617,069,238,197.00 4,271,177,594,877.34 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 235,652,954,948.00 218,758,625,923.00
JUMLAH EKUITAS DANA INVESTASI
5,045,969,758,823.34 4,685,988,632,545.34 JUMLAH EKUITAS DANA 5,203,849,362,469.66 4,750,883,702,291.00
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA
5,211,999,393,369.66 4,764,482,674,069.09
Page 2
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Berdasarkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut, maka
perkembangan kinerja keuangan Kabupaten Aceh Utara dua tahun terakhir sebagai
berikut:
Uraian 2014 2013 Selisih Dalam %ASET
ASET LANCARKas 110,336,383,518.01 61,949,527,090.14 48,386,856,427.87 78.11Kas di Bendahara Pengeluaran 30,728,000.00 2,826,800.00 27,901,200.00 987.02Piutang Pajak 27,906,487,443.00 271,711,437.00 27,634,776,006.00 10170.63Piutang Retribusi 648,493,500.00 472,444,500.00 176,049,000.00 37.26Piutang Transfer 11,046,458,207.00 6,799,898,776.00 4,246,559,431.00 62.45Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
36,969,600.00 46,091,600.00 (9,122,000.00) -19.79Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi
5,700,000.00 - 5,700,000.00
Piutang Lainnya 11,649,310,298.00 2,889,428,000.00 8,759,882,298.00 303.17Penyisihan Piutang (16,015,234,848.00) - (16,015,234,848.00)
Persediaan 20,384,338,828.31 6,062,113,320.61 14,322,225,507.70 236.26 Jumlah Aset Lancar 166,029,634,546.32 78,494,041,523.75 87,535,593,022.57 111.52
INVESTASI JANGKA PANJANGlnvestasi Non Permanan 1,176,015,098.00 1,054,746,240.00 121,268,858.00 11.50
Investasi Permanen 192,071,550,580.34 194,997,665,505.00 (2,926,114,924.66) -1.50JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG 193,247,565,678.34 196,052,411,745.00 (2,804,846,066.66) -1.43
ASET TETAPTanah 1,536,337,712,719.33 1,547,178,384,567.00 (10,840,671,847.67) -0.70Peralatan dan Mesin 387,962,098,180.00 349,295,859,388.00 38,666,238,792.00 11.07Gedung dan Bangunan 1,042,115,875,405.15 978,638,171,353.65 63,477,704,051.50 6.49Jalan, Jaringan dan lnstalasi 1,538,460,784,016.39 1,335,809,917,254.69 202,650,866,761.70 15.17Asel TeTap Lainnya 50,009,520,672.00 40,255,890,959.00 9,753,629,713.00 24.23Konstruksi dalam Pengerjaan 62,183,247,204.13 19,999,371,355.00 42,183,875,849.13 210.93
JUMLAH ASET TETAP 4,617,069,238,197.00 4,271,177,594,877.34 345,891,643,319.66 8.10
ASET LAINNYATagihan Penjualan Angsuran 226,876,323.00 260,625,923.00 (33,749,600.00) -12.95Tuntutan Ganti Rugi 2,709,828,000.00 - 2,709,828,000.00
Aset Tidak Berwujud 345,125,000.00 - 345,125,000.00
Aset Lain-lain 232,371,125,625.00 218,498,000,000.00 13,873,125,625.00 6.35JUMLAH ASET LAINNYA 235,652,954,948.00 218,758,625,923.00 16,894,329,025.00 7.72
JUMLAH ASET 5,211,999,393,369.66 4,764,482,674,069.09 447,516,719,300.57 9.39
Page 3
KEWAJIBANKEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang Sunga - 69,575,413.26 (69,575,413.26) -100.00Utang Jangka Pendek Lainnya 8,150,030,900.00 13,529,396,364.83 (5,379,365,464.83) -39.76
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 8,150,030,900.00 13,598,971,778.09 (5,448,940,878.09) -40.07
JUMLAH KEWAJIBAN 8,150,030,900.00 13,598,971,778.09 (5,448,940,878.09) -40.07
EKUITAS DANAEKUITAS DANA LANCARSisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) 110,367,111,518.01 61,952,353,890.14 48,414,757,627.87 78.15Cadangan Piutang 35,278,184,200.00 10,479,574,313.00 24,798,609,887.00 236.64Cadangan Persediaan 20,384,338,828.31 6,062,113,320.61 14,322,225,507.70 236.26Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek (8,150,030,900.00) (13,598,971,778.09) 5,448,940,878.09 -40.07
JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR 157,879,603,646.32 64,895,069,745.66 92,984,533,900.66 143.28
EKUITAS DANA INVESTASIDiinvestasikan dalam lnvestasi Jangka Panjang 193,247,565,678.34 196,052,411,745.00 (2,804,846,066.66) -1.43Diinvestasikan dalam Aset Tetap 4,617,069,238,197.00 4,271,177,594,877.34 345,891,643,319.66 8.10Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 235,652,954,948.00 218,758,625,923.00 16,894,329,025.00 7.72
JUMLAH EKUITAS DANA INVESTASI 5,045,969,758,823.34 4,685,988,632,545.34 359,981,126,278.00 7.68
JUMLAH EKUITAS DANA 5,203,849,362,469.66 4,750,883,702,291.00 452,965,660,178.66 9.53
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 5,211,999,393,369.66 4,764,482,674,069.09 447,516,719,300.57 9.39
Analisis Aset
Berdasarkan hasil pengolahan data pertumbuhan asset pada table diperoleh
informasi, ahwa pertumbuhan asset Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Utara adalah
sebesar 9,39 %. Angka pertumbuhan tersebut tergolong tinggi dan cukup baik. Jika
diperhatikan secara lebih cermat pertumbuhan asset yang paling menonjol terletak di
pertumbuhan asset lancar mencapai angka 111,52%. Angka ini di capai berkat
pertumbuhan signifikan pada pos piutang pajak sebesar 10170,63 %, pertumbuhan
piutang lainnya 303.17 % dan pertumbuhan persediaan sebesar 236.26 %. Dengan
pertubuhan sebesar itu terkesan bahwa pemerintah Aceh Utara sangan agresif dalam
Page 4
pengumpulan pajak dan penghematan perlengkapan kantor pada tahun 2014, namun
belum sepenuhnya terealisasi. Hal ini bisa menjadi catatan penting bagi pemerintah
daerah mengapa cukup banyak pajak yang belum dubayarkan kepemerintah dearah
oleh wajib pajak.
Pertumbuhan asset tetap yang paling menonjol terletak pada peningkatan
terhadap kontruksi dalam pengerjaan yang mencapai 210.93%, disusul dengan
peningkatan asset lainnya sebesar 24.23% dan peningkatan jalan, jaringan dan irigasi
mencapai 15.17% dan peningkatan dibidang peralatan dan mesin sebesar 11.07%.
dari hasil ini terlihat jelas pemerintah kabupatan Aceh Utara melakukan banyak
investasi pada asset tetap terutama bidang konstruksi.
Dari hasil pengolahan data tersebut, kita dapat mempertanyakan lebihlanjut,
apa yang mendorong pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Utara meningkatkan
investasi asset tetap secara sgnifikan. Apa motivasi dalam melakukan investasi
tersebut, apakah karena kelebihan kas (overliquid). Bila overliquid berarti memerintah
sangat yakin dengan fundamental ekonomi jangka pendek daerahnya dan juga sangat
yakin akan rasio kecukupan modal untuk jangka pendek, hal ini teihat dari
pertumbuhan asset lancar mencapai 111.52% meningkat sebesar Rp.
87,535,593,022.57.
Untuk melihat overliquid neraca maka digunakan teknik membandingkan prosi tiap
kelompok asset terhadap total asset sebagai berikut:
Tabel Proporsi Kelompok Aset Terhadap Total Aset
Dapat dilihat walaupun sacara nominal terjadi peningkatan terhadap asset
tetap tetapi ternyata dalam proporsi dari tahun 2013 ke tahun 2014 proporsi asset
tetapnya menurun. Bahkan terlihat jelas proporsi yang mengalami kenaikan baik
secara nominal maupun dibandingkan total asset adalah pos asset lancar. Jadi
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara merasa sangat liquid.
Page 5
Modal Kerja (Working Capital)
Berdasarkan data dari laporan keuangan, maka dapat hitung modal kerja
sebagai berikut:
MODAL KERJA = ASET LANCAR – EWAJIBAN LANCAR
= 166,029,634,546.32 - 8,150,030,900.00
= 157,879,603,646.32
Berarti nilai modal kerja pada akhir tahun 2014 atau awal tahun 2015 modal
kerja pemerintah daerah Kabupaten Aceh Utara adalah sebesar Rp.
157,879,603,646.32. artinya modal kerja sudah cukup besar dibandingkan dengan
jumlah utang lancar yang hanya sebesar Rp. 8,150,030,900.00.
ANALISIS RASIO KEUNGAN
1. Rasio Likuiditas
a. Rasio Lancar (Current Ratio)Membandingkan antara anktiva lancar dengan hutang jangka pendek.
Rasio ukuran standar yang digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan
organisasi. Rasio ini menunjukkan apakah asset yang mencukupi untuk melunasi
utangnya. Standar yang dianggap aman adalah 2:1.
Aktiva LAncarRasio lancar =
Utang Lancar
b. Rasio Kas (Cash Ratio)Membandingkan antara kas yang tersedia ditambah efek yang dapat
diuangkan di bagi dengan utang lancar. Bermanfaat untuk mengetahui kemapuan
melunasi utang jangka pendek dengan kas dan efek.
Kas + EfekRasio Kas =
Utang Lancar
c. Rasio Cepat (Quick Ratio)Membandingkan antara aktiva lancar setelah dikurangi persediaan dengan
Page 6
utang lancar. Rasio ini merupakan ukuran likuiditas yang terbaik.
Menggambarkan kemampuan membayar utang dengan cepat. Nilai yang
dianggap baik untuk rasio cepat adalah 1:1.
Aktiva Lancar - PersediaanRasio Cepat =
Uatng Lancar
d. Working Capital to Total Aset RatioRasio keuangan untuk mengukur likuiditas dari ttotal aktiva dengan posisi
modal kerja netto dengan rumus sebagai berikut:
Aktiva Lancar – Utang LancarWorking Capital to =Tatal Assets Total Aktiva
2. Rasio Solvabilitas
Dapat digunakan untuk melihat kemampuan pemerintah daerah dalam
memenuhi seluruh kewjibannya, baik kewajiban jangka pendek maupun
kewajiban jangka panjang.
Total Aktiva
Rasio Solvabilitas =
Total Utang
3. Rasio Utang (Laverage Ratio)
Rasio utang sangat penting bagi kreditor dan calon kreditor potensial
pemerintah daerah dalam membuat keputusan pemnberian kredit.
a. Rasio Utang terhadap Ekuitas (Total Debt to Equity Ratio)
Rasio yang digunakan untuk mengetahui bagian dari setiap ekuitas
dana yang dijadikan jaminan untuk seluruhan utang. Rasio ini
mengindikasikan berapa besar pemerintah daerah terbebani oleh utang.
Apabila nilai rasio ini tinggi mungkin pemerintah daerah kelebihan utang
(over-laveraged) dan harus segara mencari jalan untuk mengurangi hutang.
Total Uatng
Page 7
Rasio Utang Terhadap Ekuitas = Jumlah Ekuitas Dana
b. Rasio Utang Terhadap Aset Modal (Total Debt to Total Capital Assets)
Digunakan untuk mengetahui berapa bagian dari asset modal yang
dapat digunakan untuk menjamin modal. Asset modal diproksikan dengan
asset tetap.
Total UtangRasio Utang Terhadap Aset Modal =
Tatal Aset Modal
Tabel Analisis Rasio Keuangan Kabupaten Aceh Utara
RASIO KEUANGAN TAHUN 2014
TAHUN 2013
Rasio Likuiditas Rasio Lancar 20,4:1 5,7:1 Rasio Kas 13,5:1 4,5:1 Rasio Cepat 17,8:1 5,3:1 Rasio Modal Kerja Terhadap Total Aset 0,03:1 0,01:1
RASIO SOLVABILITAS 639,5:1 350:1
RASIO UTANG Rasio Utang Terhadap Akuitas 0,0015:1 0,0029:1 Rasio Utang Terhadap Aset Modal 0,0017:1 0,0031:1
Jika dibandingkan dengan tahun 2013, rasio likuiditas dan solvabilitas
mengalami peningkatan, sehingga sangat aman. Misalnya angka rasio lancar yang
dianggap wajar adalah 2:1 sedangkan rasio lancar mencapai 20,4:1, sedangkan
rasio solvabilatas di anggap aman adalah 1:1 sedangkan rasio solvabilitas
mencapai 639,5:1. Berarti secara keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh
Uatara sangat likuid da solvable bahkan dapat dikaytakan terlalu likuid (over-
liquid.
Sedangkan Rasio utang menurun dibandingkan tahun 2013. Hal ini berarti
kreditor aman untuk memberikan pinjaman krtedit kepada Pemerintah Daerah
Kabupaten Aceh Uatara. Hal ini juga menunjukkan adanya peningkatan
fundamental utang Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Uatara.
ANALISIS PENDAPATAN
Page 8
1. Analisis varian (selisih) anggaran pendapatan
Untuk menganalisis anggaran pendapatan digunakan data dua tahun
laporan realisasi anggaran Pemerintah Kabupate Aceh Utara Tahun Anggaran
2013 dan 2014. Adapun perhitungan analisis varian (selisih) anggaran pendapatan
adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Aceh Utara Tahun 2013
Gambar 3.2
Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Aceh Utara Tahun 2014
Page 9
- Pada rekening Pendapatan terjadi penganggaran yang over estimate sebesar
Rp276.616.998.423,01 antara realisasi pendapatan tahun 2012 dengan pagu
pendapatan yang dianggarkan pada tahun 2013. Untuk tahun 2013 pendapatan
Page 10
dianggarkan sebesar Rp1.536.863.257.187 dan terealisasi sebesar
Rp1.493.207.597,850,62 sehingga terjadi over estimate sebesar
Rp43.655.659.336,83. Hal ini disebabkan karena tidak tercapainya target
pendapatan untuk pendapatan asli daerah dan pendapatan transfer. Hal ini
tentunya akan sangat berdampak kepada jumlah belanja.
- Pada rekening Pendapatan terjadi penganggaran yang over estimate sebesar
Rp234.354.350.127,89 antara realisasi pendapatan tahun 2013 dengan pagu
pendapatan yang dianggarkan pada tahun 2014. Untuk tahun 2014 pendapatan
dianggarkan sebesar Rp1.724.561.947.029,51 dan terealisasi sebesar
Rp1.755.876.485.679,83 sehingga realisasi untuk pendapatan melampaui target
yang telah direncanakan. Adapun realisasi pendapatan untuk tahun 2014 sebesar
Rp 28.314.537.701,32. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan dari
pendapatan transfer sebesar Rp45.096.547.547,16 yang berasal dari tambahan
transfer pemerintah pusat dana perimbangan sebesar Rp 56.929.064.632,49 dan
dana bagi hasil pajak sebesar Rp79.198.616.167.
2. Menghitung pertumbuhan pendapatan daerah :
a. Pertumbuhan pendapatan asli daerah
Pertumbuhan pendapatan pendapatan asli daerah tahun 2014
=PAD tahun 2014 – PAD Tahun 2013
x 100%PAD tahun 2013
Pertumbuhan pendapatan pendapatan asli daerah tahun 2014
=195.324.847.523 – 121.338.91.537
x 100%
= 0,61 %121.338.91.537
- Pertumbuhan pendapatan asli daerah Pemerintah Kabupaten Aceh Utara ada
kenaikan sebesar 0,61 persen sedangkan kenaikan realisasi pendapatan asli
daerah Pemerintah Kabupaten Aceh Utara sebesar Rp 78.681.172.481,99.
b. Pertumbuhan pajak daerah
Page 11
Pertumbuhan pajak daerah 2014
=Pertumbuhan pajak daerah 2014 – Pertumbuhan pajak
daerah 2013 x 100%
Pertumbuhan pajak daerah 2013
Pertumbuhan pajak daerah 2014
=22.043.303.000 – 14.396.348.000
x 100%
= 0,53 %14.396.348.000
- Pertumbuhan pajak daerah Pemerintah Kabupaten Aceh Utara ada kenaikan
sebesar 0,53 persen sedangkan kenaikan realisasi pendapatan asli daerah
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara sebesar Rp 7.646.955.000
c. Pertumbuhan retribusi daerah
Pertumbuhanretribusi daerah 2014
=Pert. retribusi daerah 2014 – Pert retribusi daerah 2013
x 100%Pert retribusi daerah 2013
Pertumbuhan pajak daerah 2014
=130.681.862.553 – 66.893.108.982
x 100%
= 0,95 %66.893.108.982
- Pertumbuhan retribusi daerah Pemerintah Kabupaten Aceh Utara ada kenaikan
sebesar 0,95 persen sedangkan kenaikan realisasi retribusi daerah Pemerintah
Kabupaten Aceh Utara sebesar Rp 63.788.753.571.
d. Pertumbuhan pendapatan transfer
Pertumbuhan pendapatan transfer 2014
=Pert. pend. transfer 2014 – Pert. pend. transfer 2013
x 100%Pert. pend. transfer 2013
Pertumbuhan 1.393.098.404.451,51–
Page 12
pendapatan transfer 2014
= 1.400.524.344.650 x 100% = (0,0053%)
1.400.524.344.650
- Pertumbuhan pendapatan dana transfer daerah Pemerintah Kabupaten
Aceh Utara ada penurunan sebesar 0,0053 persen sedangkan penurunan
realisasi pendapatan transfer daerah Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
sebesar Rp 7.425.940.198.49. Hal ini disebabkan karena turunnya dana
bagi hasil pajak sebesar Rp 919.995.342.437,51 dan dana bagi hasil bukan
pajak sebesar 19.489.997.122,49.
3. Menghitung Rasio Keuangan yang meliputi :
a. Rasio Kemandirian Daerah
Tabel tingkat kemampuan keuangan daerah berdasarkan Paul Hersey dan
Kenneth Blanchard dalam Halim 2002
Kemampuan Keuangan Kemandirian (%)
Rendah Sekali
Rendah
Sedang
Tinggi
0% - 25%
25% - 50%
50% - 75%
75% - 100%
Rasio Kemandirian Daerah 2014
=Pendapatan Asli Daerah
Transfer Pusat + Propinsi + Pinjaman Daerah
Rasio Kemandirian Daerah 2014
=195.324.874.523
= 0,15 %1.225.917.503.711,51 + 33.707.024.740 + 54.840.553.000
- Rasio kemandirian keungan daerah Pemerntah Kabupaten Aceh Utara pada
tahun 2014 apabila tingkat kemampuan keuangan daerah berdasarkan Paul
Hersey dan Kenneth Blanchard dalam Halim 2002 masuk dalam kategori
rendah sekali yaitu hanya sebesar 0,15 persen. Hal tersebut dikarenakan masih
tingginya ketergantungan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara terhadap dana
Page 13
pendapatan yang berasal dari pemerintah pusat yaitu sebesar Rp
1.314.465.081.45,51 jika di bandingkan dengan pendapatan asli daerah yaitu
sebesar Rp 195.324.874.523.
b. Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah
Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah 2014
=Pendapatan Transfer
Total Pendapatan Daerah
Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah 2014
=1.393.098.404.451,51
= 80,64%1.727.561.947.029,51
- Rasio ketergantungan keungan daerah Pemerntah Kabupaten Aceh Utara
pada tahun 2014 apabila tingkat kemampuan keuangan daerah berdasarkan
Paul Hersey dan Kenneth Blanchard dalam Halim 2002 masuk dalam
kategori tinggi yaitu sebesar 80,64 persen.
c. Derajat Desentralisasi
Derajat Desentralisasi =
Pendapatan Asli Daerah
Total Pendapatan Daerah
Derajat Desentralisasi =
195.324.874.523= 11,30 %1.727.561.947.029,51
- Derajat kontribusi PAD terhadap total penerimaan daerah adalah sebesar
11,30 % dan berdasarkan tabel tingkat kemampuan keuangan daerah
berdasarkan Paul Hersey dan Kenneth Blanchard dalam Halim 2002
masuk dalam kategori rendah sekali.
d. Rasio Efektivitas PAD
Tabel tingkat ukuran rasio efektivitas keuangan Pemerintah Daerah
Page 14
Kemampuan Keuangan Kemandirian (%)
Sangat Efektif
Efektif
Cukup Efektif
Kurang Efektif
Tidak Efektif
>100
90-100
80-90
60-80
0-60
Rasio Efektivitas PAD Tahun 2014
=Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah
Target Penerimaan Daerah
Rasio Efektivitas PAD Tahun 2014
=178.550.865.525,16
= 91.41 %195.324.875.522
- Rasio efektivitas PAD apabila dilihat dari Tabel tingkat ukuran rasio
efektivitas keuangan Pemerintah Daerah Pemerintah Kabupaten Aceh
Utara sudah efektif dengan rasio efektivitas PAD pada tahun 2014
mencapai 91,41 %.
e. Rasio Efektivitas Pajak Daerah
Rasio Efektivitas Pajak Daerah Tahun 2014 =
Realisasi Penerimaan Pajak Daerah
Target Penerimaan Pajak Daerah
Rasio Efektivitas Pajak Daerah Tahun 2014
=178.550.865.525,16
= 81.46 %195.324.875.522
- Rasio efektivitas pajak daerah apabila dilihat dari Tabel tingkat ukuran
rasio efektivitas keuangan Pemerintah Daerah Pemerintah Kabupaten
Aceh Utara sudah cuku efektif dengan rasio efektivitas pajak daerah pada
tahun 2014 mencapai 81,46 %.
Page 15
f. Rasio utang terhadap Pendapatan Daerah
Rasio Hutang Terhadap Pendapatan Tahun 2014 =
Total Hutang Pemerintah Daerah
Total Pendapatan Daerah
Rasio Hutang Terhadap Pendapatan Tahun 2014 =
8.150.030.900= 0,47 %1.727.561.947.029,51
- Rasio hutang pemerintah daerah terhadap pendapatan daerah untuk Pemerintah
Kabupaten Aceh Utara adalah sebesar 0,47% pada tahun 2014
4. Menilai Potensi Pajak Daerah
a. Potensi Pajak Daerah
Rasio Potensi Pajak Tahun 2014 =
Yi, tahun 2014 - Yi, tahun 2013 X 100%Yi, tahun 2014
Rasio Potensi Pajak Tahun 2014 =
22.043.303.000 – 14.396.348.000= 0,47 %22.043.303.000
- Rasio potensi pajak untuk Pemerintah Kabupaten Aceh Utara Tahun 2014
hanya 0,47% jika dibandingkan dengan matriks potensi pajak
b. Potensi Retribusi Daerah
Rasio Potensi Retribusi Tahun 2014
=Y, tahun 2014 - Y, tahun 2013
X 100%Y, tahun 2014
Rasio Potensi Retribusi Tahun 2014
=22.043.303.000 – 14.396.348.000
= 0,48 %22.043.303.000
Page 16
- Rasio potensi retribusi untuk Pemerintah Kabupaten Aceh Utara Tahun
2014 hanya 0,48 % jika dibandingkan dengan matriks potensi pajak
Dari hasil perbandingan antara pajak daerah dan retribusi daerah karena sama-
sama mempunyai nilai maka Pemerintah Kabupaten Aceh Utara untuk tahun
2014 potensi untuk pajak dan retribusi daerah masih dalam kategori terbelakang.
PEMBIAYAAN
Pembiayaan netto Pemerintah Kabupaten Aceh Utara pada tahun 2013
berjumlah Rp 40.097.311.891 dan terealisasi 100 %. Sedangkan masih ada belanja
yang tidak terealisasi sebesar Rp 61.952.353.891.14. Sedangkan pada tahun 2014 ada
peningkatan pembiayan netto sebesar Rp114.063.572.449.14 dan ada peningkatan
sebesar Rp73.966.260.558,14. Sedangkan sisa lebih pembiayaan anggaran untuk
tahun 2014 adalah sebesar Rp110.367.111.518,01 dan ada peingkatan sebesar
Rp48.621.158.627,87. Hal ini mengindikasikan kinerja Pemerintah Kabupaten Aceh
Utara mengalami penurunan.
ANALISIS HUTANG
1. Analisis Pertumbuhan Utang
Jenis Utang Thn 2013 Thn 2014 Pertumbuhan
Utang Bunga - 69.575.413,26 -
Utang Jangka Pendek
Lainnya
13.529.396.364,83 8.150.030.900,00 (40%)
TOTAL KEWAJIBAN 13.529.396.364,83 8.219.606.313,3 (40%)
Berdasarkan pengolahan data diperoleh informasi bahwa pertumbuhan utang
pemerintah daerah Kabupaten Aceh Utara tahun 2014 secara total berkurang yaitu (-
40%). Jika dilihat dari komponennya terdapat utang yang pertumbuhannya negatif,
Page 17
yaitu utang Jangka Pendek lainnya ditambah dengan utang bunga namun tidak
memberikan efek yang terlalu besar akan total kewajiban akan bunga tersebut.
2. Analisis Rasio Utang Per Kapita
Berdasarkan informasi neraca pemerintah daerah dan dari data statistik daerah
misalnya diketahui jumlah penduduk untuk tahun 2014 sebesar 557.721 jiwa, PDRB sebesar
Rp. 4.068.796,08 Juta sedangkan untuk tahun 2013 jumlah penduduk 592.204 jiwa, PDRB
sebesar Rp. 3.952.040,90 Juta. Dengan bekal informasi tersebut maka dapat dihitung rasio
utang per kapita sebagai berikut:
Keterangan Tahun 2013 Tahun 2014
total utang Rp. 13.529.396.364,83 Rp. 8.219.606.313,3
Total penduduk 592.204 jiwa 557.721 jiwa
Rasio utang per kapita Rp. 22.846 per kapita Rp. 14.737 per kapita
PDRB Per Kapita Rp. 3.952.040 Rp. 4.068.796
Berdasarkan pengolahan data, terjadinya penurunan utang pada tahun 2014
sehingga jika dilihat dari rasio utang per kapita adanya penurunan beban utang per
kapita setiap penduduk atau warga hanya menanggung utang pemerintah daerah
sebesar Rp. 14.737 per tahun. Sementara itu jika dibandingkan dengan pendapatan per
kapita juga masih dalam posisi yang aman. Jika dibandingkan total utang per kapita
nasional dihitung dari total utang pemerintah sebesar Rp. 3.000 tiliun lebih pada tahun
2014 dibagi dengan total penduduk indonesia sebesar lebih dari 240 juta jiwa menjadi
Rp. 12 jutaan per penduduk.
3. Rasio Utang Terhadap Ekuitas Dana
Berdasarkan informasi dalam neraca pemerintah daerah Kabupaten Aceh Utara dapat
Page 18
diketahui rasio utang terhadap ekuitas sebesar 0,0017:1 atau 0,01% untuk tahun 2014,
sedangkan untuk tahun 2013 sebesar 0,003:1 atau 0,03%. Hal ini menunjukkan bahwa
pmerintah daerah Kabupaten Aceh Utara tidak mengalami over leveraged atau sangat
terbebani utang. Utang pemerintah daerah Kabupaten Aceh Utara masih sangat kecil
jika dibandingkan dengan ekuitas dana yang dimiliki.
4. Rasio Utang Terhadap Aset Modal
Berdasarkan informasi dalam neraca, dapat diketahui bahwa rasio utang terhadap aset
modal untuk tahun 2013 adalah sebesar 0,0028:1 atau sebesar 0,02%, sedangkan
untuk tahun 2014 adalah sebesar 0,0016:1 atau sebesar 0,01%. Sama seperti ratio
utang terhadap ekuitas, angka ini juga masih menunjukkan posisi yang aman bagi
pemerintah daerah.
5. Analisis Rasio Bunga Utang Terhadap Pendapatan Asli Daerah
Dari data laporan informasi laporan realisasi anggaran, dapat diketahui bahwa rasio
bunga utang terhadap PAD untuk tahun 2014 adalah sebesar 778,5 : 1, terjadinya
peningkatan dari tahun sebelumnya yang sebesar 229.334.440.83,-. Hal ini tidak
terlalu membebani pemerintah Kabupaten Aceh Utaradisebabkan bunga utangnya
masih sangat kecil dibandingkan dengan PAD Pemerintah Kabupaten Aceh Utara
yang dimiliki.
6. Analisis Rasio Utang Terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto)
dari data laporan kinerja pemerintah daerah diketahui bahwa total PDRB berdasarkan harga
konstan Pemerintah Daerah kabupaten Aceh Utara pada tahun 2013 adalah sebesar Rp.
4.420.000.000.000,- sedangkan untuk tahun 2014 sebesar Rp. 4.620.000.000.000,-.
Berdasarkan data PDRB dan neraca pemerintah daerah, maka dapat dihitung rasio utang
Page 19
terhadap PDRB sebagai berikut:
Keterangan Tahun 2013 Tahun 2014
Total utang Rp. 13.529.396.364 Rp. 8.219.606.313
PDRB Rp. 4.420.000.000.000 Rp. 4.620.000.000.000
Rasio Utang Terhadap PDRB 0,003 : 1 (0,3%) 0,001 : 1 (0,1%)
7. Analisis Rasio Utang Terhadap Pendapatan Pajak Daerah
Dalam Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Aceh Utara dilaporkan
bahwa pendapatan pajak daerah tahun 2013 adalah sebesar Rp. 306.461.856.243,- dan
untuk tahun 2014 sebesar Rp. 274.680.027.525,- maka rasio utang terhadap pendapatan
pajak daerah dapat dihitung sebagai berikut:
Keterangan Tahun 2013 Tahun 2014
Total utang Rp. 13.529.396.364,83 Rp. 8.219.606.313,3
Pendapatan Pajak Daerah Rp. 306.461.856.243 Rp. 274.680.027.525
Rasio Utang Terhadap Pajak
Daerah
0,044 : 1 (4,4%) 0,029 : 1 (2,9%)
8. Analisis Rasio Utang Terhadap Pendapatan Asli Daerah
Untuk dapat menghitung rasio ini diperlukan data pendapatan asli daerah yang dapat
diperoleh dari realisasi anggaran. Jika diasumsikan dalam laporan realisasi anggaran
Kabupaten Aceh Utara tahun 2014 adalah sebesar Rp. 178.550.865.626,16,- dan
untuk tahun 2013 sebesar Rp. 99.869.693.144,17,- maka rasio utang terhadap
pendapatan pajak daerah dapat dihitung sebagai berikut:
Keterangan Tahun 2013 Tahun 2014
Total utang Rp. 13.529.396.364,83 Rp. 8.219.606.313,3
Pendapatan Asli Daerah Rp. 99.869.693.144,17 Rp. 178.550.865.626,16
Page 20
Rasio utang terhadap PAD 0,13 : 1 (13%) 0,046 (4,6%)
9. Analisis Rasio Utang Terhadap Total Pendapatan Daerah
Untuk dapat menghitung rasio ini diperlukan data total pendapatan daerah yang dapat
diperoleh dari laporan realisasi anggaran. Jika diasumsikan dalam laporan realisasi
anggaran pemerintah Kabuapten Aceh Utara dilaporkan bahwa total pendapatan
daerah tahun 2013 adalah sebesar Rp. 1.393.337.904.706,45,- dan untuk tahun 2014
sebesar Rp. 1.577.325.620.053,67,- maka rasio utang terhadap pendapatan daerah dapat
dihitung sebagai berikut:
Keterangan Tahun 2013 Tahun 2014
Total utang Rp. 13.529.396.364,83 Rp. 8.219.606.313,3
Total Pendapatan Daerah Rp. 1.393.337.904.706,45 Rp. 1.577.325.620.053,67
Rasio utang terhadap Pendapatan
Daerah (debt to income ratio)
0,009 : 1 (0,9%) 0,005 : 1 (0,5%)
Berdasarkan pengolahan data tersebut diketahui untuk tahun 2013, rasio utang
terhadap pendapatan sebesar 0,9%, sangat baik. Sementara itu, tahun 2014 sebesar
0,5% berarti sangat baik. Dalam tahun 2014 telah terjadi penurunan rasio utang
terhadap pendapatan dibandingkan tahun sebelumnya, posisi rasio utang terhadap
pendapatan dibandingkan tahun sebelumnya masih cukup aman bagi pemerintah
daerah. Rasio utang terhadap pendapatan ini perlu dijaga agar pemerintah Kabupaten
Aceh Utara tidak mengalami kelebihan beban utang untuk periode kedepannya.
LAPORAN ARUS KAS KABUPATEN ACEH UTARA
Page 21
TAHUN 2013 DAN 2014
2014 2013
1 2 3 4Arus Kas darl Aktlvltas Operasl
Arus Kas darl Aktlvltas Operasl
Arus Kas Masuk
Pendapatan Pajak Daerah 17.957.243.166,00
12.997.494.023,00
Pendapatan RetribusiDaerah 120.224.580.918,00
52.051.629.991,00
PendapatanHasil PengelolaanKekayaanDaerahYang Dipisahkan 15.571.993.311,48 14.255.926.830.33
Lain-lain PendapatanAsli Daerahyang Sah 24.797.048.230,68
20.564.642.299,84
Dana Bagi Hasil Pajak 274.680.027.525,00
306.461.856.243,00
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SumberDayaAlam) 182.854.881.819,00
204.930.195.752,00
Dana Alokasi Umum 755.061.139.000,00
690.327.098.000,00
Dana Alokasi Khusus 70.250.520.000,00
56.315.630.000,00
Pendapatan Hibah 1.992.000.000,00
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsidan Pemerintah Daerah Lainnya 21.874.507.654,67
18.038.861.711,45
Dana Penyesuaiandan OtonomiKhusus 133.473.876.000,00
101.909.263.000,00
Bantuan Keuangandan Provinsiatau PemerintahDaera Lainnya 137.138.668.055,00
15.355.000.000,00
Jumlah Arus Kas Masuk 1.755.876.485.679,83
1.493.207.597.850,62
Arus Kas Keluar
BelanJaPegawai 677.610.270.876,00
800.952.387.114,00
Belanja Barang 283.381.407.714,00
196.528.533.918,00
Belanja Subsidi 5.000.000.000,00
5.440.236.358,00
Belanja Hibah 54.273.270.260,00
77.868.219.706,00
Belanja BantuanSosial 55.299.432.234,00
32.152.227.100,00
Belanja Bantuan Keuangan 55.962.815.760,00
53.054.074.925,00
Belanja Tak Terduga 1.798.408.870,00
1.549.702.747,00
Jumlah Arus Kas Keluar 1.333.325.605.714,00
1.167.545.381.868,00
Arus Kas Bersih darl Aktlvltas Orerasl 422.550.879.965,83
325.662.215.982,62
1 2 3 4
Page 22
Arus Kas darl Aktlvltas Investasl Non Keuangan
Arus Kas Keluar
Belanja Tanah 9.275.281.300,00
16.165.506.000,00
Belanja Peralatandan Mesin 40.738.254.238,00
37.886.814.320,00
Belanja Bangunandan Gedung 112.628.218.640,13
54.507.180.665,00
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 199.672.561.615,00 193.809 .9• 96.499,00
Belanja Aset Tetap Lainnya 9.092.472.104,00
1.437.676.500,00
Jumlah Arus Kas Keluar 371.406.787.897,13
303.807.173.984,00
Arus Kas Berslh darl Aktivitas Investasl Non 'Keuangan (371.406,787.897,13) (303.807.173.984,00)
Arus Kas darl Aktivitas Pemblayaan
Arus Kas Keluar
PenyertaanModal (Investasi)PemerintahDaerah 2.500.000.000,00
2.000.000.000,00
Pembayaran Pokok Utang 229.334.440,83
Jumlah Arus Kas Keluar 2.729.334.440,83
2.000.000.000,00
Arus Kas Masuk Pendapatan Pajak Daerah 17.957.243.166,
00 12.997.494.023,
00
Pendapatan RetribusiDaerah 120.224.580.918,00
52.051.629.991,00
PendapatanHasil PengelolaanKekayaan DaerahYang Dipisahkan
Lain-lain PendapatanAsli Daerahyang Sah 24.797.048.230,68
20.564.642.299,84
Dana Bagi Hasil Pajak 274.680.027.525,00
306.461.856.243,00
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SumberDayaAlam) 182.854.881.819,00
204.930.195.752,00
Dana Alokasi Umum 755.061.139.000,00
690.327.098.000,00
Dana Alokasi Khusus 70.250.520.000,00
56.315.630.000,00
Pendapatan Hibah 1.992.000.000,00
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsidan Pemerintah 21.874.507.654,67
18.038.861.711,45
Daerah Lainnya
Dana Penyesuaiandan OtonomiKhusus 133.473.876.000,00
101.909.263.000,00
Bantuan Keuangandan Provinsiatau Pemerintah Daera Lainnya 137.138.668.055,00
15.355.000.000,00
Jumlah Arus Kas Masuk 1.755.876.485.679,83
1.493.207.597.850,62
1 2 3 4Arus Kas Keluar
Page 23
BelanJaPegawai 677.610.270.876,00
800.952.387.114,00
Belanja Barang 283.381.407.714,00
196.528.533.918,00
Belanja Subsidi 5.000.000.000,00
5.440.236.358,00
Belanja Hibah 54.273.270.260,00
77.868.219.706,00
Belanja BantuanSosial 55.299.432.234,00
32.152.227.100,00
Belanja Bantuan Keuangan 55.962.815.760,00
53.054.074.925,00
Belanja Tak Terduga 1.798.408.870,00
1.549.702.747,00
Jumlah Arus Kas Keluar 1.333.325.605.714,00
1.167.545.381.868,00
Arus Kas Bersih darl Aktivitas Orerasl 422.550.879.965,83
325.662.215.982,62
Arus Kas darl Aktlvltas Investasl Non Keuangan
Arus Kas Keluar
Belanja Tanah 9.275.281.300,00
16.165.506.000,00
Belanja Peralatandan Mesin 40.738.254.238,00
37.886.814.320,00
Belanja Bangunandan Gedung 112.628.218.640,13
54.507.180.665,00
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 199.672.561.615,00 193.809 .996.499,00
Belanja Aset Tetap Lainnya 9.092.472.104,00
1.437.676.500,00
Jumlah Arus Kas Keluar 371.406.787.897,13
303.807.173.984,00
Arus Kas Berslh darl Aktivitas Investasl Non keuangan (371.406,787.897,13) (303.807.173.984,00)
Arus Kas darl Aktivitas Pemblayaan Arus Kas Keluar
PenyertaanModal (Investasi)Pemerintah Daerah 2.500.000.000,00
2.000.000.000,00
PembayaranPokok Utang 229.334.440,83
Jumlah Arus Kas Keluar 2.729.334.440,83
2.000.000.000,00
Arus Kas darl Aktlvltas Operasl
Arus Kas Masuk
Pendapatan Pajak Daerah 17.957.243.166,00
12.997.494.023,00
Pendapatan RetribusiDaerah 120.224.580.918,00
52.051.629.991,00
PendapatanHasil PengelolaanKekayaanDaerahYang Dipisahkan 15.571.993.311,48 14.255.926.830.33
Lain-lain PendapatanAsli Daerahyang Sah 24.797.048.230,68
20.564.642.299,84
Dana Bagi Hasil Pajak 274.680.027.525,00
306.461.856.243,00
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SumberDayaAlam) 182.854.881.819,00
204.930.195.752,00
Dana Alokasi Umum 755.061.139.000,00
690.327.098.000,00
1 2 3 4Dana Alokasi Khusus 70.250.520.000,
00 56.315.630.000,
00
Page 24
Pendapatan Hibah 1.992.000.000,00
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsidan Pemerintah Daerah Lainnya 21.874.507.654,67
18.038.861.711,45
Dana Penyesuaiandan OtonomiKhusus 133.473.876.000,00
101.909.263.000,00
Bantuan Keuangandan Provinsiatau PemerintahDaera 'Lainnya 137.138.668.055,00
15.355.000.000,00
Jumlah Arus Kas Masuk 1.755.876.485.679,83
1.493.207.597.850,62
Arus Kas Keluar
BelanJaPegawai 677.610.270.876,00
800.952.387.114,00
Belanja Barang 283.381.407.714,00
196.528.533.918,00
Belanja Subsidi 5.000.000.000,00
5.440.236.358,00
Belanja Hibah 54.273.270.260,00
77.868.219.706,00
Belanja BantuanSosial 55.299.432.234,00
32.152.227.100,00
Belanja Bantuan Keuangan 55.962.815.760,00
53.054.074.925,00
Belanja Tak Terduga 1.798.408.870,00
1.549.702.747,00
Jumlah Arus Kas Keluar 1.333.325.605.714,00
1.167.545.381.868,00
Arus Kas Bersih darl Aktlvltas Orerasional 422.550.879.965,83
325.662.215.982,62
Arus Kas darl Aktlvltas Investasl Non Keuangan
Arus Kas Keluar
Belanja Tanah 9.275.281.300,00
16.165.506.000,00
Belanja Peralatandan Mesin 40.738.254.238,00
37.886.814.320,00
Belanja Bangunandan Gedung 112.628.218.640,13
54.507.180.665,00
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 199.672.561.615,00 193.809 .996.499,00
Belanja Aset Tetap Lainnya 9.092.472.104,00
1.437.676.500,00
Jumlah Arus Kas Keluar 371.406.787.897,13
303.807.173.984,00
Arus Kas Berslh darl Aktivitas Investasl Non Keuangan (371.406,787.897,13) (303.807.173.984,00)
Arus Kas darl Aktivitas Pemblayaan
Arus Kas Keluar
PenyertaanModal (Investasi)PemerintahDaerah 2.500.000.000,00
2.000.000.000,00
PembayaranPokok Utang 229.334.440,83
1 2 3 4Jumlah Arus Kas Keluar 2.729.334.440,
83 2.000.000.000,
00
Page 25
Arus kas bersih dari aktivitas pembiayaan (2.729.334.4
40,83) (2.000.000.0
00,00)
Arus kas dari aktivitas non anggaran arus kas masuk
penerimaan perhitungan fihak kegita (PFK) 133.476.853.63
9,00 118.202.072.03
1,00
Jumlah Arus Kas Masuk 133.476.853.6
39,00 118.202.072.0
31,00 Arus Kas Keluar
Pengeluaran perhitungan pihak ketiga (PFK) 61.952.353.8
90,14 41.981.970.1
45,52
Jumlah arus kas keluar 110.367.111.5
18,01 61.952.353.8
90,14
Arus kas bersih dari aktivitas non anggaran 115.341.7
46,00
kenaikan / penurunan bersih kas selama periode 48.414.757.6
27,87 19.970.383.7
44,62
Saldo awal kas 61.952.353.8
90,14 41.981.353.8
90,14
saldo akhir kas 110.367.111.5
18,01 61.951.737.6
34,76
terdiri dari
Kas di kas Daerah 104.150.797.1
59,01 61.949.527.0
90,14
kas di Bendahara Pengeluaran 30.728.
000,00 2.626.
800,00
kas di FKTP 6.185.586.3
59,00 -
ANALISIS LAPORAN ARUS KAS
1. Analisis Pertumbuhan Arus Kas
Dari data laporan arus kas diatas dapat kita ringkas laporan arus kas
pemerintah daerah Kabupaten Aceh Utara dan analisi pertumbuhan arus kas
untuk tahun 2013 dan 2014 sebabagai berikut:
Arus Kas Bersih 2014 2013 PertumbuhanAktivitas operasi 422.550.879.965,83 325.662.215.982,62 29,75%Aktivitas investasi (371.406.787.897,13) (303.807.173.984,00) 22,25%Aktivitas pembiayaan (2.729.334.440,83) (2.000.000.000) 36,47%Kenaikan / Penurunan Kas 48.414.757.627,87 19.970.383.744,62Saldo awal kas 61.952.353.890,14 41.981.970.145,52Saldo akhir kas 110.367.111.518,01 61.952.353.890,14
Dari data pertumbuhan arus kas sebelum penyesuaian dapat kita analisis
pertumbuhan arus kas pemerintah Kabupaten Aceh Utara sebagai berikut:
1. Arus kas operasi selama tahun 2013 dan 2014 bersaldo positif, menunjukkan
Page 26
tidak adanya kesulitan keuangan pemerintah daerah aceh utara, begitu juga
kita lihat pertumbuhannya sangat baik yaitu 29,75% pada tahun 2014 terjadi
peningkatan arus kas operasi sejumlah Rp96.888.663.983,21. Dari tahun
sebelumnya hal ini sangat bagus.
2. Arus kas investasi selama tahun 2013 dan 2014 bersaldo negatif, menunjukkan
adanya pengeluaran kas untuk belanja modal yang besar dibandingkan
penerimaan kas dari penjualan aset tetap, hal ini bisa diasumsikan bahwa
pemerintah daerah Aceh Utara selama dua tahun tersebut aktif melakukan
pembangunan fisik dalam investasi aset tetap yang ditandai dengan terjadi
pengeluaran kas untuk belanja modal yang lebih besar dibandingkan
penerikaan kas dari penjualan aset tetap. Adapun besaran peningkatan dari
tahun sebelumnya sejumlah (Rp67.599.613.913,13). Atau sebesar 22,25% dari
tahun sebelumnya.
3. Arus kas dari aktivitas pembiayaan bersaldo negatif baik dari tahun 2013 dan
2014. Hal yang sama dengan arus kas investasi, aktivitas pembiayaan ini pada
tahun 2014 lebih besar dari 2013, hal ini mengidentifikasikan adanya
kenaikan kinerja keuangan pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013,
arus kas yang bersaldo negatif menunjukkan bahwa pada selama dua tahun
tersebut pemerintah daerah aceh utara telah menggunakan instrumen
pembiayaan penerimaan daerah yang lebih kecil dibandingkan dengan
pengeluaran pembiayaan. Namun pengingkatannya tidak terlalu signifikan
yaitu sejumlah (Rp729.334.440,83) atau sebesar 36,47%.
4. Jika dilihat dari kenaikan / penurunan kas selama tahun 2013 dan 2014 terjadi
kenaikan kas, hal itu sangat bagus bagi kesinambungan fiskal pemerintah
daerah Aceh Utara, kenaikan terjadi terus dari tahun 2013 sampai dengan
2014.
2. Analisis Arus Kas Untuk Setiap Komponen
a. Analisis Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus kas dari aktivitas operasi merekam perjalanan keluar masuk kas
untuk kegiatan operasional pemerintah daerah. Kas dari operasi mengukur
Page 27
jumlah kas yang dihasilkan dan yang digunakan oleh pemerintah daerah
sebagai sebagai konsekuensi dari dilakukannya aktivitas operasional rutin
pemerintah daerah terkait dengan penyediaan pelayanana publik. Aktivitas
operasioanl menggambarkan kegiatan keseharian pemerintah daerah yang hal
itu sangat esensial bagi kelangsungan jalannya pemerintahan. Jika arus kas
bersih dari aktivitas operasi ini bersaldo positif, maka hal itu
mengidentifikasikan bahwa secara internal pemerintah daerah memiliki
kemandirian dana yang cukup untuk membiayai kegiatan operasioanl rutinnya.
Tetapi jika arus kas bersih dari aktivitas operasi bersaldo negatif, maka hal itu
mengidentifikasikan diperlukannya suntikan dana dari luar yang
diperlukannya untuk menjaga kesinambungan operasi pemerintah daerah.
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara kas operasi selama tahun 2013
sebesar Rp325.662.215.982,62 dan tahun 2014 sebesar Rp422.550.879.965,83
yang bersaldo positif, hal ini menunjukkan tidak adanya kesulitan keuangan
pemerintah daerah, serta memiliki kemandirian dan yang cukup untuk
membiayai operasioanl rutinnya.
b. Analisis Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus kas dari aktivitas investasi terkait dengan pengeluaran kas untuk
memperoleh aset tetap baru atau penambahan kapasitas aset tetap lama serta
penerimaan kas dari penjualan aset tetap lama. Pemerintah daerah dalam
melakukan aktivitas investasi untuk menjaga kesinambungan operasional rutin
pemerintah daerah saat ini serta untuk meningkatkan kapasitas pemberian
pelayanan publik dimasa depan.
Pemerintah daerah Kabupaten Aceh Utara tahun 2013 mempunyai arus
kas bersih dari aktivitas investasi sejumlah (Rp.303.807.173.984,00) dan tahun
2014 sejumlah (Rp371.406.787.897,13) hal ini berati terjadi peningkatan arus
kas investasi dan hal ini pemerintah menambah belanja modal pada tahun
2014.
Page 28
c. Analisis arus kas dari aktivitas pembiayaan
Arus kas dari aktivitas pembiayaan menunjukkan arus kas yang terkait
dengan struktur ekuitas pemerintah daerah, yaitu struktur ekuitas dana dan
kewajiban. Arus kas dari aktivitas operasi meliputi penerimaan kas yang
berasal dari sumber pembiayaan internal maupun eksternal serta pengeluaran
kas untuk pembentukan dana cadangan, penyertaan modal, pembayaran pokok
pinjaman serta pemberian pinjaman daerah. Penerimaan kas yang bersumber
dari pembiayaan internal meliputi penggunaan sisa lebih perhitungan anggaran
tahun lalu (SiLPA) – penggunaan dana cadangan, penjualan kekayaan daerah
yang dipisahkan pengelolaannya (divestasi dan privatisasi perusahaan daerah),
serta penerimaan kembali piutang, sedangkan pembiayaan eksternal berasal
dari penerimaan pinjaman dan hibah.
Arus kas dari aktivitas pembiayaan yang bersaldo positif
mengidentifikasikan adanya masalah keuangan di pemerintah daerah misalnya
berupa defisit yang bersar jumlahnya sehingga memaksa digunakan sumber
pembiayaan internal dan eksternal. Sebaliknya arus kas dari pembiayaan yang
bersaldi negatif mengidentifikasikan adanya kesehatan keuangan daerah yang
cukup baik, terjadinya surplus dana sehingga kelebihan dana itu dimanfaatkan
untuk menambah dana cadangan, melakukan investasi aset keuangan daerah
dalam bentuk surat berharga dan penyertaan modal, melunasi pinjaman
daerah, atau pemberian pinjaman daerah.
Pemerintah daerah kabupaten aceh utara selama tahun 2014 dan 2013
bersaldo negatif sebagai berikut masing-masing (Rp2.729.334.440.83) dan
(Rp.2.000.000.000) mengidentifikasikan adanya kesehatan keunagan daerah
yang cukup baik. Terjadi surplus dana sehingga kelebihan dana yang
dimanfaatkan untuk menambah dana cadangan, melakukan investasi aset
keuangan daerah dalam bentuk penyertaan modal, melunasi pinjaman daerah
ataupun pemberian pinjaman daerah.
Page 29
3. Analisis arus kas bebas
Arus kas bebas adalah arus kas operasi dikurangi dengan pengeluaran kas
untuk belanja modal yang terdapat pada aktivitas investasi. Arus kas bebas
menunjukkan jumlah uang yang masih tersisa setelah pemerintah daerah
menjalankan operasional pokoknya dan melakukan belanja modal dalam rangka
menjaga kesinambungan pelayanan dan peningkatan kapasitas pelayanan. Arus
kas bebas dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Arus kas bebas = arus kas bersih aktivitas operasi – arus kas pengeluaran
aktivitas investasi aset
Pada pemerintah kabupaten aceh utara dapat kita hitung arus kas bebas sebagai
berikut:
2013 2014 Naik / TurunKas dari operasi 325.662.215.982,62 422.550.879.965,83 96.888.663.983,21
Arus kas dari kas aktivitas investasi aset non keuangan
2000.000.000 2.500.000.000 500.000.000
Arus kas bebas 323.162.215.982,62 420.550.879.965,83 96.388.663.983,21
Pada prinsipnya semakin besar arus kas bebas, maka semakin baik bagi
organisasi karena berarti tidak ada maslah liquiditas yang melilit organiasi /
instansi tersebut. Dari tabel diatas arus kas bebas bersalod positif yang berarti
bagusnya kinerja keuangan pemerintah daerah kabupaten aceh utara dimana
mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya hal ini menunjukkan jumlah uang
yang tersisa masih banyak, setelah pemerintah menjalankan seluruh operasional
pokonya dan melakukan belanja modal dalam rangka menjaga kesinambungan
pelayanan dan peningkatan kapasitas pelayanan. Jumlah kenaikannya
Rp96.388.663.983,21 atau sebesar 22,95%
Page 30