tugas farmakoterapi inflamatory in cat

22
TUGAS FARMAKOTERAPI PENENTUAN RESEP OBAT STUDI KASUS “PAIN AND INFLAMATION IN CAT” DI SUSUN OLEH: Dina Anisa Isnu Hidayati 115130100111046/B Natiq Humayroh 115130100111048/B Dimas Amri H. 115130100111039/B Fahmi Arief 115130100111033/B Alda Putri Apriska 115130107111017/B Ahmad Lega 115130107111013/B Beni Sepfo Budi Pribadi 115130107111024/B PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Upload: nyakerol

Post on 13-Sep-2015

13 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

asdfghjkk

TRANSCRIPT

TUGAS FARMAKOTERAPIPENENTUAN RESEP OBATSTUDI KASUSPAIN AND INFLAMATION IN CAT

DI SUSUN OLEH:Dina Anisa Isnu Hidayati115130100111046/BNatiq Humayroh115130100111048/BDimas Amri H.115130100111039/BFahmi Arief115130100111033/BAlda Putri Apriska115130107111017/BAhmad Lega115130107111013/BBeni Sepfo Budi Pribadi115130107111024/B

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWANUNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2013

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangRadang atau inflamasi adalah respon dari suatu organisme terhadap patogen dan alterasi mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan yang mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi. Radang atau inflamasi adalah satu dari respon utama sistem kekebalan terhadap infeksi dan iritasi. Inflamasi distimulasi oleh faktor kimia (histamin, bradikinin, serotonin, leukotrien, dan prostaglandin) yang dilepaskan oleh sel yang berperan sebagai mediator radang di dalam sistem kekebalan untuk melindungi jaringan sekitar dari penyebaran infeksi. Proses inflamasi ini akan mengakibatkan respon seluler dari sel imun (makrofag dan neutrofil) dan sel-sel lainnya (sel schwan dan mast sel) yang akan memproduksi mediator-mediator yang dapat mengaktivasi serta menyebabkan sensitisasi dari pada nosiseptor.Secara umum nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman, baik ringan maupun berat. Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan eksistensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya (Tamsuri, 2007). Nyeri diakibatkan oleh stimuli yang timbulnya mendadak dan berlangsung singkat serta tidak menimbulkan kerusakan jaringan. Sehingga proses tidak berkepanjangan, begitu stimuli hilang proses yang terjadi di nosiseptor juga hilang, demikian juga proses pada kornu posterior. Umumnya nyeri fisiologis ini bermanfaat untuk mempertahankan kelangsungan hidup mahluk karena dapat menimbulkan refleks pertahanan tubuh.Nyeri Fisiologik merupakan nyeri yang timbul akibat berbagai stimuli yang tidak menimbulkan kerusakan jaringan. Nyeri Nosiseptif/Nyeri inflamasi merupakan nyeri yang timbul akibat berbagai stimuli yang menimbulkan kerusakan jaringan. Nyeri Neuropatik merupakan nyeri yang didahului atau disebabkan oleh lesi atau disfungsi primer pada sistem saraf. Nyeri Psikogenik/Nyeri Fungsional merupakan nyeri di mana faktor psikogenik dominan, tanpa kerusakan jaringan.1.2 Rumusan Masalah1.2.1 Bagaimana cara menentukan masalah pada pasien ?1.2.2 Bagaimana cara mengetahui tujuan terapi ?1.2.3 Bagaimana cara memilih P-Treatment dan P-Drugs yang tepat ?1.2.4 Bagaimana cara menuliskan resep yang benar untuk pasien ?1.2.5 Bagaimana cara memberi informasi, instruksi, dan perhatian pada pasien ?1.2.6 Bagaimana cara melakukan hasil terapi dan evaluasi ? 1.3 Tujuan1.3.1 Untuk mengetahui cara menentukan masalah pada pasien1.3.2 Untuk mengetahui cara mengetahui tujuan terapi1.3.3 Untuk mengetahui cara memilih P-Treatment dan P-Drugs yang tepat1.3.4 Untuk mengetahui cara menuliskan resep yang benar untuk pasien1.3.5 Untuk mengetahui cara memberi informasi, instruksi, dan perhatian pada pasien1.3.6 Untuk mengetahui cara melakukan hasil terapi dan evaluasi

BAB IIPEMBAHASAN

2.1Studi KasusSeekor anggora kucing betina (berat badan 5 kg) dibawa pemiliknya datang ke tempat praktek dokter hewan dengan keluhan kaki kanan depan kucing berdarah karena menginjak kaca. Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya luka robek dengan panjang 1 cm dan didapatkan pecahan kaca. Dokter hewan melakukan pembersihan dan penjahitan luka (hecting), kemudian memberikan resep obat analgesik antiinflamasi.

AMBULATORSignalement:Nama Pemilik/Alamat: Nn. Dinna/Papa putih 10Jenis Hewan: Kucing AngoraNama Hewan: CiripaKeterangan: Betina, 1 tahunBB/T: 5 kg/39,2CA/ kaki luka robek 1cmD/pain dan inflamasiTerjadi inflamasi pada lukaTerdapat pecahan kaca didalam kakiMakan normalMinum normalUrinasi-defekasi normal2.2Masalah/Diagnosa

2.3Tujuan TerapiUntuk menjahit luka robek akibat pecahan kaca, menghilangkan rasa sakit dan inflamasi pada kaki kanan.2.4Intervansi Terapi2.4.1Advice Penjagaan secara hati-hati agar kucing tidak kembali keluar Hindari kandang yang bertingkat agar kucing tidak terlalu agresif sehingga memperlambat masa pemulihan Berikan alas kandang yang empuk Menjaga kebersihan dan sanitasi kandang agar tidak memberikan peluang kepada mikroba dan agen-agen penyakit yang dapat menyebabkan infeksi sekunder pada kucing Letakkan kandang dengan sirkulasi udara dan pencahayaan yang baik agar kucing tidak stres dan mempercepat proses penyembuhan Ganti pembalut luka setiap hari agak tidak ada infeksi sekunder pada kucing2.4.2Non Drug Pembersihan lukaJika dilihat dari studi kasus disebutkan bahwa didapatkan adanya luka robek dengan panjang 1 cm dan didapatkan pecahan kaca pada kaki kanan depan kucing. Luka jenis ini termasuk luka jenis Vulnus punctum. Vulnus punctum atau luka tusuk adalah luka akibat tusukan benda runcing yang biasanya kedalaman luka lebih dari pada lebarnya. Luka ini menimbulkan efek tusukan yang dalam dengan permukaan luka tidak begitu lebar. Dalam proses pencucian/pembersihan luka yang perlu diperhatikan adalah pemilihan cairan pencuci dan teknik pencucian luka. Penggunaan cairan pencuci yang tidak tepat akan menghambat pertumbuhan jaringan sehingga memperlama waktu rawat dan meningkatkan biaya perawatan. Pemelihan cairan dalam pencucian luka harus cairan yang efektif dan aman terhadap luka. Selain larutan antiseptik yang telah dijelaskan diatas ada cairan pencuci luka lain yang saat ini sering digunakan yaitu Normal Saline. Normal saline atau disebut juga NaCl 0,9%. Cairan ini merupakan cairan yang bersifat fisiologis, non toksik dan tidak mahal. NaCl dalam setiap liternya mempunyai komposisi natrium klorida 9,0 g dengan osmolaritas 308 mOsm/l setara dengan ion-ion Na+ 154 mEq/l dan Cl- 154 mEq/l. Bila luka kotor dan dalam gunakan larutan H2O2/perl hidrol 10%Tujuan dilakukannya pembersihan luka adalah meningkatkan, memperbaiki dan mempercepat proses penyembuhan luka, menghindari terjadinya infeksi, membuang jaringan nekrosis dan debris. Beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam pembersihan luka yaitu :1. Irigasi dengan sebanyak-banyaknya dengan tujuan untuk membuang jaringan mati dan benda asing.2. Hilangkan semua benda asing dan eksisi semua jaringan mati.3. Berikan antiseptik4. Bila diperlukan tindakan ini dapat dilakukan dengan pemberian anastesi local dengan lidocain

Penjahitan lukaPenjahitan luka membutuhkan beberapa persiapan baik alat, bahan serta beberapa peralatan lain. Urutan teknik juga harus dimengerti oleh operator serta asistennya. Tujuan utama penjahitan luka adalah untuk merapatkan luka yang terbuka guna mempercepat proses penyembuhan. Dengan merapatkan kembali jaringan kulit yang terputus maka sel sel darah akan membentuk bekuan darah yang diikuti dengan pembentukan jaringan kulit baru. Proses ini akan mengurangi terjadinya perdarahan dan mempercepat penyembuhan luka. Penjahitan luka juga akan mengurangi terjadinya infeksi dan mencegah terbentuknya jaringan parut yang lebar. Untuk luka kecil dan terlokalisir maka dilakukan pembiusan lokal pada daerah luka tetapi bila luka besar dan tersebar maka sebaiknya dilakukan pembiusan umum. Pembiusan ini akan meniadakan rasa sakit selama proses penjahitan.Selanjutnya dilakukan penjahitan luka dengan benang yang sesuai dengan lokasi dan jenis luka. Bila luka terlalu dalam maka dilakukan dua kali penjahitan yakni penjahitan dalam dan luar. Penjahitan dalam gunanya untuk mencegah terbentuknya rongga dibawah kulit yang berpotensi menghambat penyembuhan luka. Benang yang digunakan untuk penjahitan dalam adalah benang yang diserap tubuh sementara untuk penjahitan luar digunakan benang sutera yang tidak diserap.Tidak seperti penjahitan dalam, penjahitan luar memerlukan perhatian khusus sebab akan menentukan bentuk luka setelah proses penyembuhan. Penjahitan dilakukan dengan memperhatikan garis garis lipatan kulit. Penggunaan ukuran benang pun disesuaikan dengan lokasi luka dan ketebalan kulit pada daerah luka. Setelah proses penjahitan selesai, selanjutnya dilakukan pentutupan luka. Pembalutan lukaPembalutan luka berfungsi sebagai pelindung terhadap penguapan, infeksi, mengupayakan lingkungan yang baik bagi luka dalam proses penyembuhan, sebagai fiksasi dan efek penekanan yang mencegah berkumpulnya rembesan darah yang menyebabkan hematom. Penggunaan hypavix sebagai dressing penutup luka agak tidak terjadi infeksi sekunder pada kucing. Hypafix, Dresing penutup luka lebar yang berperekat dan terbuat dari bahan non - woven polyster, bersifat hipoallergan, tembus udara, elastism dapat disterilisasi dan tembus sinar X.2.4.3P-DrugPenentuan P-Drug Golongan obat : AnalgesikNo.Golongan ObatEfficacySafetySuitabilityCost

1.NSAID (Non Steroidal Analgesic Antiinflammatory Drugs)Farmakokinetikdiserap dengan baik, dan makanan tidak mempengruhi biovailabilitas secara substansial. Sebagian besar dari NSAID sangat di metabolism, beberapa oleh mekanisme fase I dan fase II dan lainnya hanya oleh glukuronidasi langsung (fase II). Metabolisme dari seberapa besar NSAID berlangsung sebagian melalui enzim P450 kelompok CYP3A dan CYP2P dalam hati. Sekalipun ekskresi ginjal adalah rute yang paling penting untuk eliminasi terakhir, hampir semuanya melalui berbagai tingkat ekskresi empedu dan penyerapan kembali (sirkulasi enterohepatis). Kenyataanya tingkat iritasi seluruh cerna bagian bawah berkolerasi dengan jumlah sirkulasi enterohepatis. Sebagian besar dari NSAID berikatan protein tinggi , biasanya dengan albumin.

Farmakodinamik:Aktivitas anti inflamasi dari NSAID terutama diperantari melalui hambatan biosintesis prostaglandin. Berbagai NSAID mungkin memiliki mekanisme kerja tambahan, termasuk hambatan komitaksis, regulasi rendah, produksi interleukin-1, penurunan produksi redaikal bebas dan superoksida, dan campur tangan dengan kejadian-kejadian intraseluler yang diperantari kalsium.mekanisme kerja obatMenghambat prostaglandin dengan menghambat COX.efek obatInflamasi adalah rekasi tubuh untuk mempertahankan atau menghindari faktor lesi. COX2 dapat mempengaruhi terbentuknya PGs dan BK. Peran PGs didalam peradangan yaitu vasodilatasi dan jaringan edema, serta berkoordinasi dengan bradikinin menyebabkan keradangan.Efek samping/Toksisitasefek samping utama yang ditimbulkannya, yaitu efek samping pada saluran pencernaan (mual, muntah, diare, pendarahan lambung, dan dispepsia) serta efek samping pada ginjal (penahanan garam dan cairan, dan hipertensi). Efek samping ini tergantung pada dosis yang digunakan.

Interaksi ObatObat yang menambah efek intoksitasi salisilat termasuk: asetazolamid, amonium klorid. Alkohol menambah resiko perdarahan lambung. Aspirin mendesak ikatan obat dari protein plasma, yakni pada: tolbutamid, klorpropamid, obat antiinflamasi nonsteroid, metotreksat, fenitoin, probensid. Kortikosteroid mengurangi aktivitas farmakologik spironolakton, antagonis efek heparin, kompetisi dengan penisilin G untuk sekresi tubuler rend an menghambat efek urikosurik dari sulfinpirazon dan probenesid.Indikasi meringankan rasa nyeri yang sering kali merupakan gejala awal yang terlihat dan keluhan utama yang terus menerus dari pasien, memperlambat atau membatasi proses kerusakan jaringan.

KontraindikasiGunakan NSAID secara hati-hati pada pasien pasien dengan riwayat gangguan perdarahan / perdarahan gastrointestinal, penyakit hati, ginjal , dan cardiofaskuler berat. Sedangkan keamanan NSAID pada kehamilan belum di tetapkan.

2.Analgesik NarkotikFarmakokinetik tidak dapat menembus kulit utuh,tetapi dapat di absorpsi melelui kulit luka.mofin juga dapat menembus mukosa.morfin dapat diabsorpsi usus tetapi efek analgetik setelah pemberian oral jauh lebih rendah dari pada efek analgetik yang timbul setelah pemberian parenteral dengan dosis yang sama. Mula kerja semua alkaloid opioid setelah suntikan IV sangat cepat,sedangkan setelah suntikan subkutan,absorpsi berbagai alkaloid opioid berbeda-beda.setelah pemberian dosis tunggal sebagian morfin mengalami konyugasi dengan asam glukoronat di hepar sebagian dkeluarkan dalam bentuk bebas dan 10% tidak diketahui nasipnya.ekrisi morfin terutama melalui ginjal sebagian kecil morfin bebas ditemukan dalam ginjal dan keringat.morfin yang terkoyugasi ditemukan dalam empedu sebagian yang sangat kecil dikeluarkan bersama cairan lambug.

Farmakodinamik:bekerja pada sistim saraf pusat sebagai depresan, kantuk, depresi pernapasan dan depresi reflek batuk dan sebagai stimulan SSP, berakibat muntah, miosis, konvulsi, nakrosis, analgesia. meransang otot polos, berakibat sasme otot gastrointestinal, saluran biliaris, dan saluran kemih, mengurangi motilitas usus dan mengakibatkan konstipasi.mekanisme kerja obatMekanisme kerja utamanya ialah dalam menghambat enzim sikloogsigenase dalam pembentukan prostaglandin yang dikaitkan dengan kerja analgesiknya dan efek sampingnya. Kebanyakan analgesik OAINS diduga bekerja diperifer . Efek analgesiknya telah kelihatan dalam waktu satu jam setelah pemberian per-oral. efek obatSementara efek antiinflamasi OAINS telah tampak dalam waktu satu-dua minggu pemberian, sedangkan efek maksimalnya timbul berpariasi dari 1-4 minggu. Setelah pemberiannya peroral, kadar puncaknya NSAID didalam darah dicapai dalam waktu 1-3 jam setelah pemberian, penyerapannya umumnya tidak dipengaruhi oleh adanya makanan. Volume distribusinya relatif kecil (< 0.2 L/kg) dan mempunyai ikatan dengan protein plasma yang tinggi biasanya (>95%). Waktu paruh eliminasinya untuk golongan derivat arylalkanot sekitar 2-5 jam, sementara waktu paruh indometasin sangat berpariasi diantara individu yang menggunakannya, sedangkan piroksikam mempunyai waktu paruh paling panjang (45 jam)Efek samping/ToksisitasHipoventilasi, mual, muntah, konstipasi, somnolen, konvusi, halusinasi, euphoria, tekanan darah menurun, pembentukan urin berkurang karena terjadi pelepasan ADH, suhu badan rendah. pada bayi mungkin timbul konvulsi.

Interaksi ObatKombinasi: Tidak mengaktivasi kerjanya dengan sempurna.Indikasi Untuk meredakan atau menghilangkan nyeri hebat yang tidak dapat diobati dengan analgesic non-opioid. morfin sering diperlukan untuk nyeri yang menyertai ; infark miokard, neoplasma, kolik renal atau kolik empedu, oklusio akut pembuluh darah perifer, pulmonal atau koroner, perikarditis akut, pleuritis, dan nyeri akibat troma

KontraindikasiDepresi pernafasan, penyakit obstruksi jalan nafas, penyakit hati akut, ileus paralitik

Kesimpulan P-Drug Golongan Obat: Analgesik

No.Golongan ObatEfficacySafetySuitabilityCost

1.NSAID ++++++++

2.Analgesik Narkotik++++++

Dipilih golongan obat NSAID karena obat lebih aman, lebih mudah didapat (dijual bebas), dan lebih ekonomis.

Penentuan P-Drug Jenis Obat : NSAIDNo.Jenis Obat (Nama Generik dan Nama Dagang/Paten)EfficacySafetySuitabilityCost

NSAID Non Selektif

1.KetoprofenKetoprofen, altofen, anrema, fetik, flamed, kaltrofen, ketros, lantiflam, nasaflam, noflam, ovurila E, profecom, profenid gel, pronalges, rematof, rhetoflam, suprafenidFarmakokinetikMerupakan derivat propionic acid yang menghambat COX secara nonselektif dan lipoxygenase. Waktu parohnya 1-3 jam dan dieliminasi secara lengkap di hati terutam menjadi glukoronide yang bisa mengalami pengaktifan kembali setelah melalui siklus enterohepatik. Ketoprofen memiliki efek ganda terhadap prostaglandin dan leukotrien tetapi tidak lebih baik dari NSAID.

Farmakodinamik:Mekanisme kerjabekerja dengan menghambat sintesa prostaglandinEfek obatefek antiinflamasi, analgesik dan antipiretikEfek samping/ToksisitasEfek sampingnya terutama terdapat pada saluran cerna dan system saraf pusat. Mual, muntah, diare, dyspepsia, konstipasi, pusing, sakit kepala, ulkus peptikum hemoragi perforasi, kemerahan kulit, gangguan fungsi ginjal dan hati, nyeri abdomen, konfusi ringan, vertigo, oedema, insomnia.Reaksi hematologi: trombositopenia.Bronkospasma dan anafilaksis jarang terjadi

Interaksi ObatKetoprofen akan mengalami penaikan kadar saat diberikan bersama probenecid dan meningkatkan waktu paroh plasmanya. Pemakaian bersama dengan warfarin, sulfonilurea atau hidantoin dapat memperpanjang waktu protrombin dan perdarahan gastrointestinal.Pemakaian bersama dengan metotreksat dilaporkan menimbulkan interaksi berbahaya, mungkin dengan menghambat sekresi tubular dari metotreksat.IndikasiUntuk mengobati gejala-gejala artritis rematoid, ankilosing spondilitis, gout akut dan osteoartritis serta kontrol nyeri dan inflamasi akibat operasi ortopedik

KontraindikasiHipersensitif terhadap ketoprofen, aspirin dan AINS lain.Gangguan fungsi ginjal dan hati yang berat

Bentuk obatKetoprofen Tablet : 50 mg (1 box berisi 5 strip @ 10 tablet), 100 mg (1 box berisi 5 strip @ 10 tablet), 200 mg Supositoria : 100 mg Injeksi : 50 mg/mL injeksi (1 box berisi 5 ampul @ 2 mL), 100 mg/ml-ampul, 100 mg/2ml, 100 mg/vial Gel : 2,5 mg/g, 25 mgTablet Rp 14.000 / strip

Injeksi Rp 24.000 / 50 mg/ml

NSAID Selektif COX-1

2.Asam mefenamatDismenore, MenoragiaFarmakokinetiktermasuk obat pereda nyeri yang digolongkan sebagai NSAID (Non Steroidal Antiinflammatory Drugs). Asam mefenamat merupakan satu-satunya fenamat yang menunjukkan kerja pusat dan juga kerja perifer. Tablet asam mefenamat diberikan secara oral. Diberikan melalui mulut dan diabsorbsi pertama kali dari lambung dan usus selanjutnya obat akan melalui hati diserap darah dan dibawa oleh darah sampai ke tempat kerjanya. konsentrasi puncak asam mefenamat dalam plasma tercapai dalam 2 sampai 4 jam. Pada manusia, sekitar 50% dosis asam mefenamat diekskresikan dalam urin sebagai metabolit 3-hidroksimetil terkonjugasi. dan 20% obat ini ditemukan dalam feses sebagai metabolit 3-karboksil yang tidak terkonjugasi.

Farmakodinamik:mekanisme kerjaMekanisme kerja asam mefenamat adalah dengan menghambat kerja enzim sikloogsigenase.efek obatAsam mefenamat mempunyai khasiat sebagai analgetik dan anti inflamasi.Efek samping/ToksisitasDapat terjadi gangguan saluran cerna, antara lain iritasi lambung, kolik usus, mual, muntah dan diare, rasa mengantuk, pusing, sakit kepala, penglihatan kabur, vertigo, dispepsia. Pada penggunaan terus-menerus dengan dosis 2000 mg atau lebih sehari dapat mengakibatkan agranulositosis dan anemia hemolitik.

Interaksi ObatObat-obat anti koagulan oral seperti warfarin, asetosal (aspirin) dan insulinIndikasiDapat menghilangkan nyeri akut dan kronik, ringan sampai sedang sehubungan dengan sakit kepala, sakit gigi, dismenore primer, termasuk nyeri karena trauma, nyeri sendi, nyeri otot, nyeri sehabis operasi, nyeri pada persalinan.

KontraindikasiPada penderita tukak lambung, radang usus, gangguan ginjal, asma dan hipersensitif terhadap asam mefenamat.Pemakaian secara hati-hati pada enderita penyakit ginjal atau hati dan peradangan saluran cerna

Bentuk obat Tablet 500 mg

Tablet Rp 19.000 25.000 / kemasan

NSAID Selektif COX-2

3.CelecoxibCelebrexFarmakokinetikCelecoxib sangat selektif COX-2 inhibitor dan terutama menghambat isoform ini siklooksigenase (dan dengan demikian menyebabkan penghambatan produksi prostaglandin), sedangkan NSAID tradisional menghambat dengan baik COX-1 dan COX-2. Celecoxib kurang lebih 10-20 kali lebih selektif pada COX-2 atas penghambatan COX-1. Ia mengikat dengan rantai samping sulfonamida untuk sisi hidrofilik dekat lokasi COX-2 yang aktif mengikat. Secara teori, selektivitas ini memungkinkan celecoxib dan inhibitor COX-2 lainnya untuk mengurangi peradangan (dan sakit) sambil meminimalkan efek samping obat gastrointestinal (misalnya radang perut) yang umum dengan NSAID non-selektif. Konsentrasi plasma puncak dicapai dalam 3 jam setelah dosis oral. Bila dibeikan bersama makanan kaya lemak konsentrasi plasma puncak tertunda 1-2 jam dengan peningkatan AUC sebesar 10-20%. Konsentrasi plasma menurun 37% bila diberikan bersama antacid yang mengandung aluminium dan magnesium. Celebrex dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Celebrex di metabolism oleh sitokrom P-450 2C9. Metabolit bersifat inactive. Diekskesi melalui feses sebesar 57% dan 27% melalui urin.

Farmakodinamik:mekanisme kerjaCelecoxib menghambat COX-2 tanpa mempengaruhi COX-1. COX-1 terlibat dalam sintesis prostaglandin dan tromboksan, tapi COX-2 hanya terlibat dalam sintesis prostaglandin. Oleh karena itu, penghambatan COX-2 menghambat sintesis prostaglandin hanya tanpa mempengaruhi tromboksan dan dengan demikian tidak berpengaruh pada agregasi platelet atau penggumpalan darah.efek obatefek anti inflamasi, analgesic dan antipiretikEfek samping/ToksisitasNyeri abdomen, diare, dispepsia, kembung, mual, nyeri punggung, edema perifer, luka karena kecelakaan, pusing, sakit kepala, insomnia, faringitis, rinitis, sinusitis, ruam kulit, memperburuk hipertensi, angina pektoris. Dapat menyebabkan tukak dan perdarahan GI

Interaksi ObatACE inhibitor, furosemid, tiazid, aspirin, flukonazol, litium, warfarinIndikasi Celebrex diindikasikan untuk menghilangkan tanda-tanda dan gejala osteoarthritis, rheumatoid arthritis, dan ankylosing spondylitis, dan untuk pengelolaan nyeri akut

KontraindikasiReaksi alergi terhadap sulfonamid, aspirin, golongan AINS lain, asma, dan urtikaria. Mengatasi nyeri peri-operasi pada bedah pintas arteri koroner

Bentuk obat Celebrex 100mg, karton 3 blister @ 10 kapsul. Celebrex 200 mg karton 3 blister @ 10 kapsulKapsulRp 442.700 / boxRp 15.000 / kapsul

Kesimpulan P-Drug Jenis Obat: NSAID untuk kucing

No.Golongan ObatEfficacySafetySuitabilityCost

1.Ketoprofen+++++++++

2.Asam mefenamat+++++++

3.Celecoxib++++++++

Dipilih jenis obat Ketoprofen dan sediaan obat tablet yang dibuat puyer karena ketoprofen dapat diberikan untuk spesies kucing dan lebih aman daripada obat jenis lain, selain bersifat analgesik juga memiliki efek antiinflamasi yang diperlukan untuk meredakan peradangan pada kucing, dan ekonomis.Dosis obat untuk kucing 0,5 mg/kg/hari per oral diberikan setelah makan karena ada efek samping iritasi lambung.

2.5Penulisan Resep Obat

drh. Natiq HumayrohSIP. 001/DH/2012Praktik: Jl. M.T Haryono 139A, Malang, Telp. (0341) 360298Kantor: RSH. Univ. Brawijaya, Jl. Sukarno-Hatta No. 7, Malang, Telp. (0341) 404948Tgl. 13/10 13R/ Ketoprofen Tab25 mgR. Cardinalem.f.l.apulv. d.t.d No. X 2 d.dpulv. p.cparafR/Nebacetin UngTb No. I u.eparafPro: Nn. DinnaNama Hewan: CiripaUmur/BB: 1 thn/5 kgAlamat: Papa Putih 10, Malang

2.6Komunikasi, Informasi, Perhatiana. Obat yang diberikan merupakan antiinflamasi dan analgesikb. Pemberian obat antibiotic salep digunakan untuk infeksi local pada membrane mukosa dan kulitb. Penggunaan antibiotic disini adalah untuk eradikasi bakteri yang menyebabkan infeksi sekunder pasca operasi/jahitanc. Penggunaan antiinflamasi disini bertujuan untuk menghilangkan efek radang atau pembengkakan pada kaki yang tertusuk kacad. Penggunaan analgesik disini untuk membantu menghilangkan rasa nyeri atau sakit akibat tusukan kaca pada kakie. Obat analgesik dan antiinflamasi ini harus dihabiskan sesuai aturan yang dianjurkan untuk menghindari terjadinya peradangan ulangf. Ketoprofen tidak boleh digunakan dalam dengan NSAID atau kortikosteroid lainnya, karena hal ini meningkatkan risiko ulserasi GI. Ini juga harus digunakan dengan hati-hati dengan antikoagulan laing. Obat antibiotik salep digunakan tidak boleh lebih dari 7 hari. Setelah selesai fase pengobatan, pemberian Nebacetin sebaiknya tidak diulangi minimal selama tiga bulanh. Pemberian bersama aminoglikosida lainnya tidak dianjurkani. Klien juga seharusnya membantu pasien untuk rutin membersihkan bagian kaki, agar tidak terjadi infeksi sekunder akibat adanya infeksi dari mikroba lainj. Perhatikan sanitasi lingkungan rumah pemilik dan kandang kucing agar kucing dapat segera pulihk. Perhatikan struktur kandang kucing dan rumah majikannya agar kucing tidak hiperaktif sehingga membahayakan si kucingl. Tetap sediakan makan dan minum secara ad libitum agar asupan gizi terpenuhi sehungga membantu proses kesembuhanm. Jangan sampai luka basah atau terkena airn. Ganti pembalut luka atau kassa setiap hari agak tidak ada infeksi sekunder pada kucingo. Jangan mengotori luka. Anda harus menjaga luka tetap bersih selama proses penyembuhan. Jika kotor maka infeksi akan mudah masuk dan jahitan luka akan rusak. Bila ini terjadi maka akan dilakukan penjahitan ulang2.7 Monitoring dan Evaluasi a. Jika ada keluhan atau obat yang diberikan memberikan efek samping yang signifikan, harap segera control kembali kepada dokter hewan.b. Apabila nyeri dan bengkak tetap berlangsung maka konsultasikan kebali kepada dokter hewan.c. Harap melakukan control setelah 10 hari pasca operasi untuk melihat atau mengontrol bekas jahitan luka. Jahitan diangkat bila fungsinya sudah tidak diperlukan lagi. Waktu pengangkatan jahitan tergantung dari berbagai faktor seperti, lokasi, jenis pengangkatan luka, usia, kesehatan, sikap penderita dan adanya infeksi