tugas dokter

37
Faktor Faktor Faktor Faktor Orang Pasien Petugas Tim & Manajemen Faktor Faktor Faktor Faktor eksternal/ Komunikasi Lingkungan Tugas di luar RS Kerja Gambar 9.2 Teori Fish bone Untuk pengisian, lihat Faktor kontributor Tabel 9.1 Faktor Kontributor Investigasi Insiden Klinis FAKTOR KONTRIBUTOR, KOMPONEN, DAN SUBKOMPONEN DALAM INVESTIGASI INSIDEN KLINIS 1. FAKTOR KONTRIBUTOR EKSTERNAL DILUAR RUMAH SAKIT Komponen a. Regulator dan Ekonomi b. Peraturan dan Kebijakan Depkes c. Peraturan Nasional d.Hubungan dengan 16 CMP

Upload: jd

Post on 15-Apr-2016

37 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

jbj

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Dokter

Faktor Faktor Faktor Faktor Orang Pasien Petugas Tim & Manajemen

Faktor Faktor Faktor Faktor eksternal/ Komunikasi Lingkungan Tugas di luar RS

Kerja

Gambar 9.2 Teori Fish bone

Untuk pengisian, lihat Faktor kontributor

Tabel 9.1 Faktor Kontributor Investigasi Insiden Klinis

FAKTOR KONTRIBUTOR, KOMPONEN, DAN SUBKOMPONEN DALAM INVESTIGASI INSIDEN KLINIS

1. FAKTOR KONTRIBUTOR EKSTERNAL DILUAR RUMAH SAKITKomponen

a. Regulator dan Ekonomib. Peraturan dan Kebijakan

Depkesc. Peraturan Nasionald.Hubungan dengan

organisasi lain

2. FAKTOR KONTRIBUTOR ORGANISASI DAN MANAJEMEN

Komponen SubkomponenOrganisasi dan Manajemen a. Struktur Organisasi

b. Pengawasan c. Jenjang Pengambilan Keputusan

16

CMP

Page 2: Tugas Dokter

Kebijakan, Standar, dan Tujuan

a. Tujuan dan Misib. Penyusunan Fungsi Manajemenc. Kontrak Serviced. Sumber Keuangane. Pelayanan Informasif. Kebiajkan Diklatg. Prosedur dan Kebijakanh. Fasilitas dan Perlengkapani. Manajemen Resikoj. Manajemen K3k. Quality improvement

Administrasi Sistem AdministrasiBudaya Keselamatan a. Attitude Kerja

b.Dukungan manajemen dan seluruh stafSDM a. Ketersediaan

b. Tingkat Pendidikan dan Keterampilan Staf yang Berbeda

c. Beban kerja yang optimalDiklat ManajemenTraining/Pelatihan/Refreshing

3. FAKTOR LINGKUNGAN KERJAKomponen Subkomponen

Desain dan Bangunan a.Manajemen Pemeliharaanb.Penilaian Ergonomikc.Fungsionalitas

Lingkungan a. Housekeepingb. Pengawasan Lingkungan Fisikc. Perpindahan Pasien antar Ruangan

Perlengkapan a.Malfungsi Alatb.Ketidaktersediaanc.Manajemen Pemeliharaand.Fungsionalitase.Desain, Penggunaan dan Maintenance

Peralatan

4. FAKTOR KONTRIBUTOR: TIMKomponen Subkomponen

17

Page 3: Tugas Dokter

Supervisi dan Konsultasi a. Adanya kemauan staf junior berkomunikasi

b. Cepat tanggapKonsistensi a. Kesamaan tugas antar profesi

b. Kesamaan tugas antar staf yang setingkat

Kepemimpinan dan Tanggung Jawab

a. Kepemimpinan Efektifb. Uraian Tugas Jelas

Respon terhadap Insiden Dukungan peer group setelah insiden

5. FAKTOR KONTRIBUTOR: STAFKomponen Subkomponen

Kompetensi a. Verifikasi Kualifikasib. Verifikasi Pengetahuan dan

KeterampilanStressor Fisik dan Mental a. Motivasi

b. Stressor Mental: Efek Beban Kerja Beban Mental

c. Stressor Fisik: Efek Beban Kerja = Gangguan Fisik

6. FAKTOR KONTRIBUTOR: TUGASKomponen Subkomponen

Ketersediaan SOP a. Prosedur Peninjauan dan Revisi SOPb. Ketersediaan SOPc. Kualitas Informasid. Prosedur Investigasi

Ketersediaan dan akurasi hasil test

a. Test tidak Dilakukanb. Ketidaksesuaian antara interpretasi

hasil testFaktor Penunjang dalaam validasi alat medis

a. Ketersediaan, penggunaan, dan reliabilitas

b. KalibrasiDesain Tugas Penyelesaian tugas tepat waktu dan

sesuai SOP

7. FAKTOR KONTRIBUTOR: PASIEN

18

Page 4: Tugas Dokter

Komponen SubkomponenKondisi Penyakit yang kompleks, berat, multi

kompli kasiPersonal a. Kepribadian

b. Bahasac. Kondisi Sosiald. Keluarga

Pengobatan Menegtahui resiko yang berhubungan dengan pengobatan

Riwayat a. Riwayat Medisb. Riwayat Kepribadianc. Riwayat Emosi

Hubungan Staf dan Pasien Hubungan yang baik

8. FAKTOR KONTRIBUTOR KOMUNIKASIKomponen Subkomponen

Komunikasi Verbal a. Komunikasi antar staf junior dan seniorb. Komunikasi antar Profesic. Komunikasi antar Staf dan Pasiend. Komunikasi antar Unit Departemen

Komunikasi Tertulis Ketidaklengakapan Informasi

E. Rekomendasi Dan Rencana Kerja Untuk Improvement

LANGKAH 1 dan 2 : IDENTIFFIKASI INSIDEN DAN TENTUKAN TIM

INSIDEN :

Tim :Ketua :Anggota : 1. 4.

2. 5.3. 6.

19

Page 5: Tugas Dokter

Apakah semua area yang terkait sudah terwakili? YA TIDAK

Apakah macam-macam dan tingkat pengetahuan YA TIDAKYang berbeda sudah terwakili dari tim tersebut?

Siapa yang menjadi notulen? Tanggal dimulai Tanggal dilengkapi

LANGKAH 3 : KUMPULAN DATA DAN INFORMASI

- Observasi langsung :

- Dokumentasi : 1. 2. 3. 4. 5.

- Interview (dokter atau staf yang terlibat)1. 2. 3. 4. 5.

20

Page 6: Tugas Dokter

LANGKAH 4 : PETAKAN KRONOLOGI KEJADIAN

FORM TABULAR TIMELINEWaktu/

KejadianKejadianInformasi tambahan

GoodPracticeMasalah

Pelayanan

FORM TIME PERSON GRIDWaktu

Staf yangterlibat

LANGKAH 5: IDENTIFIKASI CMP

FORM MASALAH/CMPMASALAH INSTRUMENT/ TOOLS

1.2.3.

21

Page 7: Tugas Dokter

LANGKAH 6: ANALISIS INFORMASI

FORM TEKNIK (5) MENGAPAMASALAHMengapaMengapaMengapa

FORM ANALISIS PERUBAHANProsedur yang normal

(SOP)Prosedur yang

dilakukan saat insidenApakah terdapat bukti

perubahan dalam proses?

FORM ANALISIS PENGHALANGApa penghalang pada

masalah ini?Apakah penghalang

dilakukan?Mengapa penghalang

gagal? Apa dampaknya?

FISH BONE/ ANALISIS TULANG IKAN(diagram fish bone lihat diatas)

22

Page 8: Tugas Dokter

LANGKAH 7: FORM REKOMENDASI dan RENCANA TINDAKANFaktorKontributor

Tindakan

Tingkat rekomendasi (individu, tim, direktorat, RS)

Penanggung Jawab

Waktu Sumber daya yang dibutuhkan

BuktiPenyelesaian

Paraf

ANALISIS RISIKO PROAKTIF (FMEA)Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) adalah metode

perbaikan kinerja dengan mengidentifiaksi dan mencegah potensi kegagalan sebelum terjadi. FMEA merupakan proses proaktif, dimana kesalahan dapat dicegah dan diprediksi. Mengantisipasi kesalahan akan meminimalkan dampak buruk.Failure (F) : saat dimana sistem atau bagian dari sistem tidak

berjalan seperti yang diharapkanMode (M) : suatu jalan/cara dimana sesuatu (termasuk

kegagalan) dapat terjadiEffect (E) : hasil atau konsekuensiAnalysis (A) : penyelidikan mendetil mengenai suatu elemen atau

struktur dari suatu prosesFMEA sudah diterapkan secara luas, lebih dari 30 tahun, terutama di

dunia industriHFMEA (Healthcare Failure Mode and Effect Analysis) adalah

suatu modifikasi dari FMEA yang diterapkan di dunia kesehatan, merupakan kombinasi dari:

1. FMEA (Failure Mode and Effect Analysis)2. HACCP (Hazard Analysis Clinical Control Points)3. RCA (Root Cause Analysis)

23

Page 9: Tugas Dokter

Langkah-langkah HFMEA1. Tetapkan topik2. Bentuk tim3. Gambarkan alur proses4. Buat hazard analysis5. Tindakan dan pengukuran outcome

Tabel 10.1 TIME LINE AND TEAM ACTIVITIESPremeeting Identify topic and notivy the team (step 1&2)1st team meeting Diagram the process, identified subprocess, verify the

scope2nd team meeting Visit the worksite to observe the process, verift that all

process & subprocess steps are correct (step 3)3rd team meeting Brainstorming failure modes, assign individual team

members to consult with process users (step 3)4th team meeting Identify failure modes causes, assign individual team

members to consult with process users for additional input (step 3)

5th team meeting Transfer FM & causes to the HFMEA worksheet (step 3).Begin the hazard analysis (step 4)Identify corrective actions and assign follow up reponsibilities (step 5)

6th, 7th,...ȵ team meeting plus 1

Asssign team members to follow up individual charged with taking corrective actions

ȵ team meeting plus 2

Refien corrective action based on feedback

ȵ team meeting plus 3

Test the proposed changes

ȵ team meeting plus4

Meet the top management to obtain approval for all actions

Postteam meeting

The advisor or his/her designee follow up until all actions are completed

24

Page 10: Tugas Dokter

Topik HFMEA dipilih dari proses yang dinilai memiliki resiko tinggi. Setelah topik disepakati, dibentuk Tim untuk melakukan analisa. Proses yang terpilih dijelaskan setiap kegiatannya sesuai dengan prosedur atau kebijakan yang berlaku. Jika proses terlalu kompleks, dapat dipilih satu proses atau subproses untuk ditindaklanjuti.

Contoh: Proses X

Kemudian sub proses diturunkan lagi menjadi modus kegagalan

Gambar 1. Contoh Sub Proses Yang Diturunkan Dalam Modus Kegagalan

Tentukan Hazard Score dan tiap mode kegagala, diperinci lagi menjadi “potensi penyebab”

25

1 2 3 4 5

Subprocess

ABCD

Subprocess

ABCD

Subprocess

ABCD

Subprocess

ABCD

Subprocess

ABCD

3A 3B 3C 3D

FailureMode

1234

FailureMode

1234

FailureMode

1234

FailureMode

1234

Page 11: Tugas Dokter

Tabel 5. Analisis Hazard- Tingkat BahayaANALISIS HAZARD-TINGKAT BAHAYA

DAMPAK

MODERAT2

MAYOR3

Kegagalan yang tidak mengganggu proses pelayanan kepada pasien

Kegagalan dapat mempengaruhi proses dan menimbulkan kerugian ringan

Kegagalan menyebabkan kerugian berat

Kegagalan menyebabkan kerugian besar

Pasien “tidak ada cedera” tidak ada perpanjangan hari rawat

“cedera ringan” ada perpanjangan hari rawat

“cedera luas/berat” perpanjangan hari rawat lebih lama (± >1 bulan)“Berkurangnya fungsi permanent organ tubuh (sensorik/motorik/psikologik/intelektual

”kematian” kehilangan fungsi tubuh secara permanen (sensorik/motorik/psikologik/intelektual), mis-operasi pada bagian/pasin yang salah-tertukarnya bayi

Pengunjung

“tidak ada cedera” tidak ada penanganan “terjadi pada 1-2 pengunjung

‘cedera ringan” ada penanganan ringan “terjadi pada2-4 pengunjung

“cedera luas/berat” perlu rawat” terjadi pada 4-6 orang

“kematian” terjadi pada >6 pengunjung

Staf “tidaka da cedera” “tidak ada penangan

“cedera ringan” ada penanganan/tindakan

“cedera luas/berat” perlu dirawat “kehilangan

“kematian” perawatan >6 staf

26

Page 12: Tugas Dokter

an” terjadi pada 1-2 staf “tidak ada kerugian waktu/kec kerja

“kehilangan waktu/kec kerja 2-4 staf

waktu/kec kerja 4-6 staf

Fasilitas atau perlengkapan kesehatan

Kerugian <1.000.000 atau menimbulkan dampak terhadap pasien

Kerugian 1.000.000-10.000.000

Kerugian 10.000.000-50.000.000

Kerugian >50.000.000

Tabel 6. Analisa Hazard – Tingkat KemungkinanANALISA HAZARD – TINGKAT KEMUNGKINAN

LEVEL DEKRIPSI CONTOH1 Sering

(frequent)Hampir sering muncul dalam waktu yang relative singkat (mungkin terjadi beberapa kali dalam 1 tahun)

Kadang-kadang(occasional)

Kemungkinan akan muncul (dapat terjadi beberapa kali dalam 1 tahun)

2 Jarang (uncommon)

Kemungkinan akan muncul (dapat terjadi dalam .2 sampai 5 tahun)

Hampir tidak pernah (remote)

Jarang sekali terjadi (dapat terjadi dalam >5 sampai 30 tahun)

27

Page 13: Tugas Dokter

Tabel 6. Skor HazardSKOR HAZARD

TINGKAT BAHAYAKATASTROPIK

4MAYOR

3MODERAT

2MINOR

1SERING

44

KADANG3

6 3

JARANG2

6 4 2

HAMPIR TDK

PERNAH1

4 3 2 1

28

Page 14: Tugas Dokter

Gunakan pohon keputusan untuk menentukan apakah modus perlu tindak lanjut

Gambar 7. Cara Penggunaan Pohon Keputusan Dalam Penentuan Modus yang Perlu Tindak Lanjut

29

Apakah sering terjadi insiden akibat hazard ini? (nilai nhazard berkisar 8 atau lebih) Tidak

Apakah hazard ini merupakan poin kelemahan tunggal dalam proses? (cth: kegagalan akan terjadi akibat kegagalan sistem dalam proses ini?)

(KRITIS)

Tidak

Ya

Apakah terdapat pengendalian efektif berupa KONTROL untuk

mengidentifikasi hazard?

Ya

Tidak

Apakah hazard nyata dan dapat di DETEKSI?

Ya

Ya

Dilanjutkan ke HFMEA langkah 5

Page 15: Tugas Dokter

Contoh Langkah 4 dan 5Report Result – 3F

HFMFAFailure Mode:First Evaluate failure mode before determining potential causes

Potential causes Scoring Decision Time Analysis

Act

ion

Typ

e (C

ontr

ol,

Acc

ept,

Elli

min

ate)

Act

ion

of R

atio

nale

for

Stop

ping

Out

com

e M

easu

re

Pers

on R

espo

nsib

le

Man

agem

ent

Con

curr

ence

Seve

rity

Prob

abili

ty

Haz

Sco

re

Sing

le

Poin

t W

eakn

ess?

Exi

stin

g

Con

trol

M

ea su

re?

Con

trac

tibili

ty

Proc

eed?

Computer Crash

May

or

Occ

asio

nal 0 N N V

3F(1)a Virus

May

or

Occ

asio

nal

0 N N V

Control Purchase and ins tall virus protection software

Software installed

Chief RM

Y

3F(1)b Old equipment

Mod

erat

e

Rem

ote Z Y Y N N/A

Ongoing/continuous program to replace existing equipment

Gambar 8. Langkah Petakan Kronologi Kejadian dan Identifikasi CMP

30

Page 16: Tugas Dokter

BAB IVDOKUMENTASI

1. Alur Pelaaporan Insiden2. Formulir Laporan Insiden Keselamatan Pasien ke Tim KPRS3. Formulir Laporan Insiden Keselamatan Pasien ke KKPRS4. Risk Grading Matrix5. Laporan RCA

31

Page 17: Tugas Dokter

PENUTUP

Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan di rumah sakit, maka pelaksanaan kegiatan keselamatan pasien sangatlah pasien. Melalui buku panduan pencatatan dan pelaporan insiden keselamatan pasien ini diharapkan seluruh karyawan RSJ Aceh dapat mengerti apa dan bagaimana melaksanakan keselamatan pasien. Program keselamatan apsien merupakan never ending process, karena itu diperlukan budaya dan juga motivasi yang cukup tinggi untuk bersedia melaksanakan program keselamatn pasien secara berkesinambungan dan berkelanjutan.

32

Page 18: Tugas Dokter

SOP PMKP

Peningkatan Mutu Dan Keselamatan PasienRSJD Dr. RM. Soedjarwadi

33

Page 19: Tugas Dokter

Logo RSJ

PERENCANAAN PROGRAM MUTU DANPROGRAM KESELAMATAN PASIEN

No. Dokumen :067/RSJ/0084/2014

No. Revisi : Halaman 1 dari 1

34

Page 20: Tugas Dokter

STANDAROPERASIONAL

PROSEDUR

Tanggal terbit :05 Mei 2014

DitetapkanDirektur RSJD Dr. RM. Soedjawardi

Provinsi Jawa Tengah

dr. Tri KuncoroNIP. 195505261997031006

PENGERTIAN Kegiatan yang dilakuakan oleh direktur dan tim mutu dan keselamatan RS dalam

rangka merencanakan program PMKP.

TUJUANMembuat program PMKP berkelanjutan yang akan dilaksanakan di RSJD Dr.

RM. Soedjawardi.

KEBIJAKANKebijakan keputusan Direktur RSJD Dr. RM. Soedjawardi Nomor :

800/137/2014 tanggal 04 Januari 2014 tentang Kebijakan Mutu Rumah Sakit.

PROSEDUR 1. Direktur bersama tim mutu dan tim keselamatan pasien

mengadakan pertemuan

2. Menyusun indikator mutu

3. Menyusun program keselamatan pasien

4. Direktur menetapkan program PMKP

UNIT TERKAIT

1. Semua Unit

Logo RSJ

PELAKSANAAN, MONITORING, EVALUASI, DAN SOSIALISASIPROGRAM KESELAMATAN PASIEN

No. Dokumen :067/RSJ/0084/2014

No. Revisi : Halaman 1 dari 1

35

Page 21: Tugas Dokter

STANDAROPERASIONAL

PROSEDUR

Tanggal terbit :05 Mei 2014

DitetapkanDirektur RSJD Dr. RM. Soedjawardi

Provinsi Jawa Tengah

dr. Tri KuncoroNIP. 195505261997031006

PENGERTIAN Kegiatan yang dilakukan oleh unit untuk melaksanakan program mutu dan

keselamatan pasien.

TUJUANMelaksanakan program mutu dan keselamatan pasien yang telah ditetapkan oleh

direktur.

KEBIJAKANKebijakan keputusan Direktur RSJD Dr. RM. Soedjawardi Nomor :

800/137/2014 tanggal 04 Januari 2014 tentang Kebijakan Mutu Rumah Sakit.

PROSEDUR 1. Program yang telah ditetapkan disosialisasikan ke setiap unit

2. Apabila ada insiden keselamatan pasien segera dibuat laporan

insiden

3. Laporan insiden dengan grading hijau dan biru ditindaklanjuti oleh

bangsal yang bersangkutan

4. Sewaktu-waktu apabila ada laporan insiden pasien dengan grading

Kuning dan merah, panitia keselamatan pasien mengusulkan perlu

Tidaknya pembentukan tim RCA untuk ditetapkan direktur

5. Apabila sudah ditetapkan direktur, tim RCA melaksanakan

kegiatan

6. Hasil dari RCA dilaporkan ke panitia keselamatan pasien kepada

direktur untuk ditindaklanjuti unit terkait

7. Panitia keselamatan pasien melaporkan pelaksanaan program

Keselamatan pasien tiap 4 bulan

UNIT TERKAIT

1. Semua Unit

Logo RSJ

PELAKSANAAN, MONITORING, EVALUASI, DAN SOSIALISASIPROGRAM MUTU

No. Dokumen :067/RSJ/0084/2014

No. Revisi : Halaman 1 dari 1

STANDAR Tanggal terbit : Ditetapkan

36

Page 22: Tugas Dokter

OPERASIONALPROSEDUR 05 Mei 2014

Direktur RSJD Dr. RM. SoedjawardiProvinsi Jawa Tengah

dr. Tri KuncoroNIP. 195505261997031006

PENGERTIAN Kegiatan yang dilakukan oleh unit untuk melaksanakan, monitoring,

evaluasi dan sosialisai program mutu.

TUJUANMelaksanakan program mutu dan keselamatan pasien yang telah ditetapkan oleh

direktur.

KEBIJAKANKebijakan keputusan Direktur RSJD Dr. RM. Soedjawardi Nomor :

800/137/2014 tanggal 04 Januari 2014 tentang Kebijakan Mutu Rumah Sakit.

PROSEDUR 1. Program yang telah ditetapkan disosialisasikan ke setiap unit

2. Setiap unit mencatat dan melaporkan kegiatan pemantauan

Indikaor mutu kepada panitia mutu RSJD Dr. RM. Soedjawardi

3. Panitia Mutu RSJD Dr. RM. Soedjawardi mengadakan rapat rutin

Setiap 2 minggu sekali

4. Hasil pelaporan indikator mutu dari unit terkait dianalisa oleh

Panitia Mutu RSJD Dr. RM. Soedjawardi

5. Hasil analisa Panitia Mutu disampaikan kepada unit terkait untuk

Ditindaklanjuti

6. Panitia Mutu RSJD Dr. RM. Soedjawardi melaporkan hasil kerjanya

Kepada direktur tiap 4 bulan kepada direktur

UNIT TERKAIT

1. Semua Unit

Logo RSJ

PENCATATAN DAN PELAPORAN INDIKATOR MUTU

No. Dokumen :067/RSJ/0084/2014

No. Revisi : Halaman 1 dari 1

STANDAROPERASIONAL

PROSEDUR

Tanggal terbit :05 Mei 2014

DitetapkanDirektur RSJD Dr. RM. Soedjawardi

Provinsi Jawa Tengah

37

Page 23: Tugas Dokter

dr. Tri KuncoroNIP. 195505261997031006

PENGERTIAN Kegiatan yang dilakukan untuk mendokumentasikan dan melaporkan indikator

mutu meliputi indikator mutu klinis, menejerial dan keselamatan pasien kepada

panitia mutu Rumah Sakit.

TUJUANSebagai acuan langkah-langkah dalam pencatatan dan pelaporan indikator mutu

KEBIJAKANKebijakan keputusan Direktur RSJD Dr. RM. Soedjawardi Nomor :

800/137/2014 tanggal 04 Januari 2014 tentang Kebijakan Mutu Rumah Sakit.

PROSEDUR 1. Panitia mutu menyediakan form pencatatan dan pelaporan

indikator mutu

2. Penganggung jawab pengumpul data di ruangan melakukan

Pencatatan setiap indikator mutu dengan menggunakan buku

Bantu/ log book

3. Penanggung jawab mengumpulkan data unit mengambil form

Pencatatan dan pelaporan dan mengisi data indikator mutu

4. Penanggung jawab mencatat indikator mutu pada form yang telah

Disediakan

5. Penanggung jawab merekap dan melaporkan ke panitia mutu RS

Tiap akhir bulan.

UNIT TERKAIT

1. Semua Unit

Logo RSJ

ANALISA DATA INDIKATOR MUTU

No. Dokumen :067/RSJ/0088/2014

No. Revisi : Halaman 1 dari 1

STANDAROPERASIONAL

PROSEDUR

Tanggal terbit :05 Mei 2014

DitetapkanDirektur RSJD Dr. RM. Soedjawardi

Provinsi Jawa Tengah

38

Page 24: Tugas Dokter

dr. Tri KuncoroNIP. 195505261997031006

PENGERTIAN Kegiatan yang dilakukan untuk membandingkan data indikator mutu

Dengan standar yang ditetapkan rumah sakit.

TUJUANSebagai acuan dalam menganalisa data indikator mutu.

KEBIJAKANKebijakan keputusan Direktur RSJD Dr. RM. Soedjawardi Nomor :

800/137/2014 tanggal 04 Januari 2014 tentang Kebijakan Mutu Rumah Sakit.

PROSEDUR 1. Panitia mutu merekap laporan indikator mutu dari unit-unit

2. Panitia mutu melaksanakan validasi data

3. Panitua mutu menghitung capaian indikator setiap bulan

4. Panitia mutu melakukan analisa tiap 3 bulan

5. Panitia mutu membandingkan capaian indikator mutu dengan

Standar yang ditetapkan RS

6. Panitia mutu selanjutnya bisa membandingkan capaian indikator

mutu dengan standar yang ditetapkan dalam undang-undang /

peraturan RS lain atau capaian dari RS lain

7. Panitia mutu melaporkan hasil analisa kepada direktur untuk

Ditindaklanjuti masing-masing unit

UNIT TERKAIT

1. Panitia mutu

Logo RSJ

VALIDASI DATA INDIKATOR MUTU

No. Dokumen :067/RSJ/0089/2014

No. Revisi : Halaman 1 dari 2

STANDAROPERASIONAL

PROSEDUR

Tanggal terbit :05 Mei 2014

DitetapkanDirektur RSJD Dr. RM. Soedjawardi

Provinsi Jawa Tengah

39

Page 25: Tugas Dokter

dr. Tri KuncoroNIP. 195505261997031006

PENGERTIAN Kegiatan yang dilakukan untuk mengecek kebenaran laporan data

Indikator mutu

TUJUANAgar tidak terjadi kesalahan data laporan indikator mutu

KEBIJAKAN Kebijakan keputusan Direktur RSJD Dr. RM. Soedjawardi Nomor :

800/137/2014 tanggal 04 Januari 2014 tentang Kebijakan Mutu Rumah Sakit.

Validasi data dilakukan oleh dua orang yang tidak teribat dalam

Pengumpulan data

PROSEDUR 1. Pengumpul data di unit kerja merekap data indikator mutu unit

2. Data yang sudah terkumpul di unit, divalidasi

Kepala ruang

3. Data yang sudah divalidasi disampaikan kepada panitia mutu

4. Panitia mutu melakukan validasi data yang dikumpukan dari unit

Oleh pengumpul data

Logo RSJ

PELAKSANAAN, MONITORING, EVALUASI, DAN SOSIALISASIPROGRAM KESELAMATAN PASIEN

No. Dokumen :085/RSJ/0089/2014

No. Revisi : Halaman 2 dari 2

UNIT TERKAIT

1. Panitia mutu

2. Semua unit kerjs RSJD Dr. RM. Soedjawardi

40

Page 26: Tugas Dokter

Logo RSJ

VALIDASI DATA YYANG DISAMPAIKAN KE PUBLIK

No. Dokumen :067/RSJ/0090/2014

No. Revisi : Halaman 1 dari 1

STANDAROPERASIONAL

PROSEDUR

Tanggal terbit :05 Mei 2014

DitetapkanDirektur RSJD Dr. RM. Soedjawardi

Provinsi Jawa Tengah

41

Page 27: Tugas Dokter

dr. Tri KuncoroNIP. 195505261997031006

PENGERTIAN Kegiatan yang dilakukan panitia mutu untuk mengecek kebenaran

Data yang akan disampaikan ke masyarakat.

TUJUANSebagai acuan dalam memvalidasi data yang akan disampaikan

Ke publik/ masyarakat.

KEBIJAKANKebijakan keputusan Direktur RSJD Dr. RM. Soedjawardi Nomor :

800/137/2014 tanggal 04 Januari 2014 tentang Kebijakan Mutu Rumah Sakit.

PROSEDUR 1. Panitia mutu menyerahkan data yang akan disampaikan ke publik

Ke Instaasi Humas, Promkes, dan Hukum

2. Instalasi Humas, Promkes, dan Hukum mengecek ulang kebenaran

Data dengan menanyakan ke panitia mutu

3. Instalasi Humas, Promkes dan Hukum menyampaikan data

Kepada direktur

4. Setelah mendapat persetujuan direktur data dapat disampaikan ke

Masyarakat melalui website, leaflet, buletin/majalah

UNIT TERKAIT

1. Panitia mutu

Logo RSJ

PENYELENGGARAAN BARANG JASA DAN BELANJA MODALPEMBELIAN LANGSUNG

No. Dokumen :067/RSJ/0156/2014

No. Revisi : Halaman 1 dari 2

STANDAROPERASIONAL

PROSEDUR

Tanggal terbit :30 Juni 2014

DitetapkanDirektur RSJD Dr. RM. Soedjawardi

Provinsi Jawa Tengah

42

Page 28: Tugas Dokter

dr. Tri KuncoroNIP. 195505261997031006

PENGERTIAN Penyedian barang dan jasa dan belanja modal untuk kebutuhan Operasional

rumah sakit dengan pihak ketiga atau penyedia barang Dan jasa berdasarkan

perencanaan yang telah dibuat oleh rumah Sakit ditetapak oleh direktur

TUJUAN Mempermudah penyedia barang dan jasa untuk memasok kebutuhan rumah sakit

sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan

KEBIJAKANPeraturan Presiden Nomor 7 tahun 2012 tentang Pengadaan Barang dan Jasa.

PROSEDUR a. Pejabat pengadaan membuat surat penawaran kepada penyedia

barang dan jasa

b. Penyedia baraang dan jasa datang ke rumah sakit dengan membawa

penawaran harga kepada pejabat pengadaan

c. Pejabat pengadaan menerima surat penawaran harga dari penyedia

barang dan jasa

d. Pejabat pengadaan memeriksa dokumen untuk dicocokkan dengan

surat penawaran harga

e. Pejabat pengadaan melakukan negosiasi harga terhadap dokumen

dari penyedia barang dan jasa

f. pejabat pengadaan barang dan jasa membuat kesepakatan harga

dengan penyedia barang dan jasa

g. Pejabat pengadaan membuat dokumen pengadaan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku

h. Penyedia barang dan jasa memasok barang sesuai dengan dokumen

pengadaan

i. Barang diterima oleh panitia pemeriksa dan dan penerima barang

j. Barang dikirim di gudang material

Logo RSJ

PENYELENGGARAAN BARANG JASA DAN BELANJA MODALPEMBELIAN LANGSUNG

No. Dokumen :067/RSJ/0156/2014

No. Revisi : Halaman 2 dari 2

UNIT TERKAIT

1. Pejabat penerima

2. Pejabat pemeriksa

3. Gudang material

43

Page 29: Tugas Dokter

44