tugas dokter '' fisiologi cairan tubuh
TRANSCRIPT
Tugas!!!
DI SUSUN :
O
L
E
H
KELOMPOK 9
WA ODE AULIA NURFATULLAH
WA LIATI
WAODE WAHYUNI
WAODE FITRIYANTI
WAODE HARTIMAN
T.A 2013-2014
BAB I
FISOLOGI CAIRAN TUBUH
- Cairan tubuh penting untuk berbagai proses fisiologis dalam tubuh.
- Kemampuan bertahan hidup tergantung dari cairan tubuh.
- Berbagai mekanisme yang berfungsi untuk mengatur volume & komposisi cairan tubuh agar
tetap dalam keadaan seimbang Homeostasis.
- Organ - organ yang berperan :
Sistem kordiovaskuler adalah ginjal, paru-paru & hati
- TBW berbeda - beda tergantung :
Umur
Jenis kelamin
Lemak
Otak.
- Laki - laki dengan berat badan 70 kg TBW 55-60 % ≈ 57%
≈ 40 LITER.
- Perempuan, Tinggi Badan Wanita : 45-50 %
- Berat badan laki-laki & tinggi badan wanita ≈ 75%
- > 60 Tahun, tinggi badan wanita ≈ 50%.
- Tiap organ berbeda - beda : Ginjal, jantung, paru - paru, otot skelet, otak, kulit, hati, tulang,
jaringan lemak.
Petukaran cairan tubuh :
- Daily intake of water : 2/3 minuman yang terdiri atas air murni & minuman lain.
: 1/3 makanan.
- Oksidasi hydrogen dari makan ± 150-250 mL/Hr
- Total asupan air termasuk hasil sintesa dalam tubuh ± 2300 mL/Hr
OUTPUT CAIRAN
- Urine ± 1400 ml/Hr
- Insesible water loss:
Kulit ± 350 ml/Hr
Pernapasan ± 350 ml/Hr
Tinja 100
Keringat
- Kenaikan pada suhu panas dan latihan berat & lama menjadikan kondisi patologik seperti
Combutsio luas.
- Penurunan 2 mekanime yaitu
Latihan fisik menuju kenaikan ventilasi menjadikan jumlah cairan yang hilang naik.
Latihan fisik menuju kenaikan produksi panas menjadikan keringat naik.
PEMBAGIAN CAIRAN TUBUH
- Cairan Ekstrasel
Semua cairan yang terdapat di luar sel
Terdapat : - ion – ion Na⁺, Clˉ, HCO3ˉ ( Banyak )
Bahan nutrisi untuk sel oksigen, glukosa, fatty acid, Amino acid.
CO2 untuk di ekrskresi melalui paru – paru
K⁺ , Ca⁺⁺, Mg⁺⁺, ( sedikit),
Larutan ini berfungsi untuk mempertahankan fungsi sel melalui pertumbuhan &
perkembangangi fungsi khusus.
1/3 bagian tinggi badan wanita
Bergeak secara K pada seluruh tubuh
Ditransport ke dalam sirkulasi melalui dinding kapiler.
Komponen cairan ekstrasel : = Plasma
± cairan interstitial
= cairan transeluler.
Termasuk cairan transeluler adalah cairan pada lumen saluran pencernaan, keringat, cairan
serebrospinal, cairan pericand, cairan peritoneum, empedu, cairan intraocular, cairan
pleura, cairan synovial, & cairan cochlea.
- Cairan Intrasel
Semua cairan yang terdapat di dalam sel
2/3 tinggi badan wanita
>>> larutan ion K⁺, Mg⁺⁺, SO4 ⁼, HPO4⁼
Konsentrasi protein kira - kira 4 kali besar kenaikan dari pada konsentrasi protein Plasma
Tiap sel punya komposisi cairan intrasel yang berbeda, tentang konsentrasi dari tiap-tiap
cairan intrasel relative sama.
pH besar penurunannya cairan ekstrasel yaitu : 6,8 – 7,2
Ditribusi Cairan Tubuh : otot 50%
: kulit 15%
: darah 15%
: organ lain 20%.
Distribusi Cairan Tubuh diatur oleh mekanisme system transport & spesifik. System transport ini
berperan dalam :
1. Mengatur volume & komposisi cairan tubuh
2. Mengatur bahan-bahan yang di butuhkan seperti glukosa, asam amino masuk kedalam sel,
mengeluarkan bahan - bahan yang tidak dibutuhkan oleh sel
3. Menimbulkan gradient konsentrasi untuk ion - ion tersebut yang berperan dalam exitabilitas sel
saraf dan otot.
- Transport melalui membran dimungkinkan oleh struktur membran yang terdapat lipid bilayer &
protein yang terdapat pada lipid bilayer tersebut.
- Pori – pori pada lipid bilayer memungkinkan air dapat masuk & keluar dari sel dengan mudah.
- Proses transport melalui membran sel terjadi melalui 2 mekanisme yaitu ; transport pasif &
transport aktif.
1. Tranpor pasif
Difusi
Tanpa menggunakan energy
Terjadi untuk adanya perbedaan konsentrasi elektrokimia.
Dapat terjadi secara sederhana atau melalui fasilitas (simple diffusion & facilitated diffusion)
Difusi adalah pergerakan molekul secara random dari suatu bahan, molekul demi molekul baik melalui
ruang intermolekuler pada membran maupun dalam kombinasi protein carier.
Energy yang menyebabkan difusi adalah energy dari gerak – gerakan kinetik dari suatu materi.
Seluruh molekul & ion – ion yang terdapat dalam cairan tubuh termasuk molekul air & bahan – bahan
yang terlarut berada dalam keadaan gerak secara konstan “ CONSTANT MOTION ” dan setiap partikel
bergerak dalam arahnya sendiri terpisah dari yang lain. Gerakan ini menghasilkan panas. Semakin besar
gerakan , semakin naik temperatur, gerakan ini tidak pernah berhenti dalam keadaan apapun, kecuali
pada T0 nol absolute.
Pada difusi sederhana , molekul akan bergerak melalui lipid bilayer dari membran tanpa membutuhkan
energy adalah bantuan dari suatu carier.
Difusi di awali oleh pergerakan dari molekul dari luar sel memasuki daerah hidrofobik dari lipid bilayer.
Difusi bahan – bahan yang larut dalam lemak tergantung kelarutan bahan tersebut dalam lemak. Bahan-
bahan yang mempunyai kelarutan tinggi dalam lemak seperti oksigen, karbondiksida dan alkohol dapat
dengan mudah berdifusi melalui membrane sel.
Air, walaupun tidak mudah larut dalam lemak mempunyai kemampuan yang besar untuk berdifusi
melalui membrane sel , hal ini di sebabkan oleh :
Molekul air menjsdi air
Energy kinetik cukup tinggi
Bahan – bahan yang tidak larut dalam lemak, dapat berdifusi bila struktur molekulnya sehingga mampu
melewati membrane sel.
Beberapa ion walaupun ukurannya cukup kecil, sangat sulit melalui membran sel jika :
1. Muatan listrik ion – ion , menarik ion Hidrogen menghasilkan “ Hidratet ion “
2. Muatan negative pada membran menghasilkan menolak ion sejenis.
Ion – ion yang sulit melalui membrane sel secara difusi sederhana dapat melalui membran sel melalui
saluran protein adalah “ion channel”. Ion chanel ini mempunyai karakteristik . Selektifitas ion channel di
tentukan oleh ukuran, bentuk, muatan listrik sepanjang channel tersebut.
Proses terbuka & tertutupnya channel tersebut (gating) terjadi akibat POTENSIAL LISTRIK. Sepanjang
membran sel dan melalui ikatan channel dengan suatu hormon adalah neurotrans mitter (Ligand Gatin).
Difusi fasilitas “ carrer medieted – diffusion ”berbeda dengan simple diffusion dalam hal :
1. Difusi fasilitas terjadi melalui carrier yang spesifik untuk suatu materi tersebut.
2. Difusi fasilitas mempunyai kecepatan transport maksimal ( volume maksimal )
ʘ KONSENTRASI BAHAN
Difusi fasilitas dengan : materi + protein carrier menjadikan chanel terbuka lalu terlepas kemudian
masuk kedalam sel.
Contoh :
Glukosa
Asam amino
Kecepatan difusi suatu badan tergantung beberapa factor yaitu :
1. Permiabelitas membrane sel
2. Perbedaan konsentrasi molekul oleh ion yang akan berdifusi
3. Perbedaan tekanan pada ke-2 sisi membran
4. Perbedaan potensial listrik pada ke-2 sisi membran
5. Luas permukaan membrane
Permiabilitas membran sel dipengaruhi oleh :
- Ketebalan membran
- Kelarutan bahan tersebut dalam lemak
- Jumlah protein channel
- Temperature
- Berat molekul
Dalam menjalankan fungsi : tubuh mempertahankan keseimbangan cairan ā ICF & ECF terutama pada
orang yang sakit berat.
Bila suatu membran yang terletak di ā, dua rongga yang berisi cairan bersifat permiabel tersebut yang
berasal dari konsentrasi yang lebih rendah “ hipotonik ” menuju konsentrasi yang lebih tinggi ‘’
hipertonik ” .
Osmosis merupakan perpindahan pelaut (misalnya air) dari suatu bahan melalui membrane
sermipemiabel tersebut yang berasal dari konsentrasi – konsentrasi yang paling rendah “ hipotonik ”
menuju konsentrasi yang lebih tinggi “hipertonik”.
Unit yang di pakai untuk menilai aktifitas osmotik m. Osm/ L yang mengukur konsentrasi partikel yang di
hasilkan oleh disosiasi 1 m mol substansi.
Misalnya; NaCl Na+ + Cl –
1 m mol NaCl akan menimbulkan P. Osm 2 m osm/L
Osmosis terjadi jika pergerakan kinetic dari tiap partikel dari ion adalah molekul pada larutan ke-
2 sisi membrane, di pengaruhi oleh : - suhu
- konsentrasi pelarut
- ion -ion
Perpidahan air melalui membrane dengan proses osmosis dapat terjadi dengan begitu cepat
sehingga g2 keseimbangan osmosis, secara terkoreksi.
Pada orang normal dibutuhkan waktu 30o untuk tercapainya keseimbangan osmosis
diseluruh tubuh setelah minum air?
Gangguan keseimbangan cairan tubuh dapat berupa gerak kesimbangan volume , komposisi,
ditribusi, atau kombinasinya pada dasarnya :
Kelebihan cairan Edema
Kekurangan cairan Dehidrasi.
1. Edema
Bahasa yunani yang berarti bengkak
Untuk akumulasi cairan pada jaringan +++
Terutama ekstrasel ‘’ interstitial’’
Pada ruang intrasel untuk peradangan permibilitas naik (Na+ & H2O) masuk.
Gerakan metabolism sel
Gerakan nutrisi
MEKANISME EDEME:
1. Adanya perubahan dalam hemodinamik kapiler yang menyebabkan cairan dapat bergerak keluar
dari ruang intravaskuler ke ruang interstitial
2. Retensi Na + & air oleh ginjal
Klinik udema bila volume cairan ruang interstitial ± 2,5 – 3 L.
Pertukaran cairan ā plasma & ruang interstitial ditentukan oleh :
- Tekanan hidrostatik kapiler
- Tekanan koloid osmotik
Tekanan hidrostatik kapiler di timbulkan oleh adanya kontraksi jantung
Perubahan TD adalah menyebabkan spinchter prekapiler berkotraksi oleh relaksasi untuk
mengatur tekanan hidrostatik kapiler.
TD naik spinchter berkontraksi aliran darah ke kapiler menurun P naik Tekanan
hidrostatik kapiler di cegah.
Tekanan vena tidak sama dengan seefektif kapiler. Tekanan vena naik tekanan hidrostatik
kapiler dicegah.
Tekanan vena menaik yaitu:
1. Darah vena naik ” gagal jantung “
2. System vena “ cirrhosis hepatitis “
FAKTOR – FAKTOR YANG MENYEBABKAN EDEMA :
1. Menaiknya tekanan hidrostatik kpiler
2. Menurunnya tekanan osmotik plasma
3. Menaiknya permiabilitas kapiler
4. Obstruksi saluran limfe.
A. Meningkatnya tekanan hidrostatik kapiler
1. Tekanan vena menaik :
- Gagal jantung
- Obstruksi vena local
- Kegagalan pompa vena
2. Retensi Na + dan air
- Gagal ginjal
3. Menurunnya resistensi arteriole
- Panas tubuh b’>>an
- Paralisis secara simpatis
- Eek obat – obat rasoditor
B. Menurunnya tekanan koloid osmotic plasma
1. Kehilangan protein melalui urine
- Sindroma nefrotik
2. Kehilangan protein melalui kulit
- Luka bakar
- Luka yang luas
3. Kegagalan produksi protein
- Penyakit hati
- Malnutrisi protein atau kalori yang serius.
C. Permabilitas kapiler meningkat
1. Reaksi alergi
2. Infeksi
3. Ischemia yang lama
4. Luka baka
D. Obstruksi saluran limfe
1. Kanker
2. Infeksi filariasis
3. Kelainan congenital
Di klinik : gagal ginjal
Sindrom nefrotik
Dehidrasi : kekurangan cairan & elektrolitsering di kacaukan dengan Hipovolemia.
Penyebab dehidrasi:
a. Hilangnya cauran melalui saluran pemcernaan
- Muntah
- Diare
- Obtruksi usus
- Peritonititis
- Fistula
b. Hilangnya cairan melalui ginjal
- Insufisiensi adrenal
- Dieresis osmosis
- Diabetes insipidus
- Diuretic yang b’>>an.
c. Hilangnya cairan melalui kulit & saluran napas
-
- Luka bakar
- Kepanasan melalui paru – paru
Jenis – jenis dehidrasi menurut perubahan volume :
1. Dehidrasi isoosmotik
2. Dehidrasi hiperosmotik
3. Dehidrasi hiposmotik
Transport Aktif
Untuk mempertahankan ion – ion penting tersebut baik didalam maupun diluar sel .
Transport pasif “keseimbangan konsentrasi” ekstrasel & intrasel
Dibutuhkan energy untuk melawan perbedaan konsentrasi pada ke-2 sisi membran sel.
Bahan – bahan yang ditransport secara aktif adalah : Na + , Cl-Ca + , HCO 3 0 , K+.Mg ++ ,HPO4
= ,
SO4=.
Sesuai energy yang digunakan , transport aktif terdiri dari :
- Transport aktif primer
1. Energy yang di gunakan , secara langsung berasal dari pemecahan ATP dengan
proses hidrolisis
2. Dibantu oleh peranan protein Na+ k+ pump ( Na+ K+ - ATPase) & Ca+ pump.
3-Na⁺
Extra sel 2 K⁺
ATP ase
3-Na⁺ 2 K⁺ Intra sel ATP ADP T.Pi
Ilustrasi Na+ - ka+ pump
Transport aktif sekunder
1. Terjadi jika peredaan konsentrasi sumber energy yang cukup besar
2. Asam amino & glukosa ditransportbesama ion Na+ , yang terlebih dahulu ion Na + terikat
dengan carrier yang terdapat di luar sel.
3. Afinitas yang kuat terjadi antara carrier dengan glukosa oleh karena itu AA mudah di
transport.
4. >>> terjadi di ganjil , mengatur kontraktititas jantung.
BAB II
FISIOLOGI SALURAN PERNAPASAN
a. Filosofi Hidung
Tempat pertama yang di lalui adalah udara dari luar.
Berfungsi sebagai - air conditioning (AC)
(primer) - penghidung
AC - mengatur aliran uadara
- Pengaturan kelembaban
- Pengaturan temperatur
- Pembrsihan udara
Pembersihan udarra di lakukan oleh vibrisae,mucous blangket,cilio,enzim lisozim.
Sel penciuman adalah bipolen termsuk dalam SSP yang sampai permukaan tubuh yang terdapat
di daerah olvactorius.
Hiposmia
Ada gangguan pada hidung
Anosmia
Phonasi Sumbatan seryau
Fungsi lain
Gustatorius Sumbatan aroma akan
Akan hilang
Fungsi AC di perankan oleh – rambut hidung
-mucosa cavumnobi
-sinu paranalis”SPN”
Pengaturan panas dan kelembaban trjadi bersamaan pada jaringan subefipelial conehae dan
septum nobi .
b. Fisiologi Laring ( LARINX)
Oragan yang dilewati oleh udara respirasi dan mengalami modifikasi atau menimbulkan suara.
Dibentuk oleh caertilago,ligamentum,dan membran mucosa.
Memiliki kutub “epislotis
Jika udara besar menuju tenggorokan(trakker),faring dan epiglotis untuk membuka jalan napas
Terdapat selaput suara, akan bergetar bila udara lewat
c. Fisiologi Farumng
Secara umum fungsi faring (di laksanakan oleh NF)
Saluran pernapasan
Saluran makanan
Untuk resonansisuara (komunikasi)
Untuk drainase”sekret dari rongga hidung”
Anatomi Singka
Nasovaring
Faring Oofaring = Mesovaring
Laringofaring = Hipofaring
Pinggir atas epiglottis merupakan batas antara Of dan Lf
Oofaring dan laringovaring berperan dalamproses menelan.
d. Fisiologi Trakkea
Batang tenggorokkan terletak di daerah leher.
Berbentuk pipa,tersusun atas gelang-gelang tulang rawang.
Mukosa selaput lendir berupa rambut getar yang berfungsi menolak debu atau benda-benda
asing keluar.
Ada gejala tiba-tiba bersin atau tersedak.
BRONKUS
Trakkea bercabang 2 yaitu brongkus utama kiri dan kanan.
Sebagai saluran pernapasan murni.
Difusi O2 terjadi di alveolus.
PULMO
Terletak antara thorakal tepat diatas srkat diafragma.
Diafragma ”sekat” yang membatasi rongga dada dan perut.
Pulmo sx terdapat 3 lobus, polmo sin trdapat dua lobus.
Dinding alveolus =300 jutabuah.
O2 dalam alveolus berdifusi menembus dinding alveolus.
Darah yang mengelilingi alveolus <pembulu darah (berikatan dengan HB)<ikatan HbO2,seluruh
tubuh.
Setelahsampai di seliruh tubuh HbO2 < Hb+O2
O2 di pakai untuk oksidasi`
-
Udara
Dinding ovucocus Dinding kapiler
CO₂ O₂
Eritrosit
2 0 -2 -4
-6 -8
TINJAUAN FISIOLOGI PERNAPASAN
Proses fis pernapasan dimana O2 di pindahkan dari udara ke jaringan-jaringan CO2 di keluarkan pada
proses ekspirasi.
3 Stadium
1.Fentilasi, masuknya campuran gas-gas ke dalam dan keluar paru-paru.
2.Transportasi terdiri dari beberapa aspek:
Difusi gas antara alveolus dan kapiler paru-paru (respirasi eksternal) dan antara darah sistemik
dan sel-sel jaringan
Distribusi darah dalam sirkulasi pumonen dan penyesuaiannya dengan distribusi udara dalam
alveolus
Reaksi kimia dan fisik dari O2 dan CO2dengan darah
3.Respirasi sel atau respirasi interna saat dimana metabolik di oxidasi untuk mendapatkan En dan
CO2 (sampah metabolik) di keluarkan oleh paru-paru.
VENTILASI lama berada di udara bergerak keparu-paru karena ada perbedaan tekanan alveolus dan
atmosfer akibat kerja otot-otot dinding thorax yang berfungsi sebagai penghembus.
Selama inspirasi, volume thorax bertambah besar oleh diafragma turun dan hingga terangkat akibat
kontrasi beberapa otot yaitu:strnoclei domastoideus mengangat sterrumke atas dan otot 1oo0 skalenus
dan interkostalis mengangkat
Thorax membesar ke-3 arah menuju anteropostorion ,lateral,dan vertikal.
Peningkatan volume ini menuju tekanan antara plaural dan pada saat yang sama tekanan
itralpulmonan munal(tekanan jalan napas) dan selisi tekanan antara saluran udara
(intrapulmona)dengan atsmosfer menyebabkan udara mengalir kedalam paru-paru sampai
tekanan udara akhir inspirasi sama lagi dengan tekanan atmosfer.
Selama pernapasan tenang ,ekspirasi manakah yang akan pasif akibat elastisitas dinding dada
dan paru-paru.
Pada saat ekspirasi, pengurangan volume thorasx melalui tekanan intrapulmonal dan
intrapleural.
Tekanan intrapleural selama berada di bawah tekanan atmosfer selama pernapasan
Insp, Exp
T. Jalan Napas Mmtlg
Relatif
Terhadap
P.atm
1 Lt 0
T. Int. Pleura
Vol. Pernapasan
4 S TRANSPORTASI
-Tahap II proses pernapasan yaitu transportasi
- Kekuatan pendorong untuk pemindahan ini adalah selisi tekanan partial antara darah dan fase gas.
-Hanya udara bersih yang mencapai alveolus yang merupakan fentilasi efektif
-P.VnO2=40 mmHg<Pae.O2=103 mmHg
-Karenanya O2 dengan mudah berdifusi kedalam aliran darah.
-Perbedaan P.CO2 antara darah dan alveolus(6 mmHg) menuju CO2 berdifisi kedalam alveolus
-CO2 lalu di keluarkannya ke atmosfer di mana konsentrasinya NOL
-Walaupun selisi CO2 antara darah dan alveolus amat kecil, namun memadai karena CO2 masih dapat ke
difusi melalui membran alveolus kapiler lebih kurang 20x> cepat dilakukan O2 karena daya larutnya
>besar
-Dalam keadaan istrahat N, difusi dan keseimbangan O2 di kapiler darah paru-paru dan alveolus
berlangsung + 0,25 detik /total waktu kontak menuju 0,75 detik .Hal ini menunjukan bahwa paru-paru N
memiliki cukup cadangan waktu difusi.
Secara umum, faktor-faktor yang menentukan di fusi gas respirasi melintasi membran alveolus dan
kapiler darah adalah:
- tekanan prsial gas tergantung presentasenya dalam seluruh bagian uadara
- permiabelitas epitel membran respirasi
- luas prmukaan atau epitel membran respirasi
- kecepatan sirkulasi darah
- kecepatan reaksi kimia dalam darah
HUBUNGAN VENTILASI –PERFUSI
Perpindahan gas secara efektif antara alveolus dan kapiler paru-paru membutuhkan distribusi
secara merata dari udara dalam paru-paru dan perfusi(aliran darah) dalam kapiler.
Dengan perkataan lain fentilasi dan perfusi dari unit pulmonal harus sesuai
Pada orang N dengan posisi tegak dan istrahat maka fentilasi dan perfusi hampir seimbang
kecuali pada apex paru
Sirkulasi purmonen yang dengan tekanan dan resistensi rendah mengakibatkan aliran darah di
basis paru-paru lebih besar daripada bagian apex.
Nilai rata – rata rasio ventilasi/ perfusi (v/Q) –0,8 diperoleh dari rasio rata2 laju ventilasi alveolar
N –4L/mnt`
CO₂ CO₂ O₂
A B D C
A : VENTILASI + , PERFUSI +
B : VENTILASI + , PERFUSI - C : VENTILASI - , PERFUSI + D : VENTILASI - , PERFUSI -
PENGATURAN SISTEM PERNAPASAN
Otot-otot pernapasan yang merupakan bagian dinding toraks merupakan sumber kekuatan untuk
Diafragma (di bantu dengan oto-otot yang mampu mengangkat tulang rusuk dan tulang dada)
merupakan otot utama yang ikut berperan dalam peningatan volume paru-paru dan dinding dada
selsma inspirasi.
Otot-ototpernapasan di atur oleh pusat pernapasan yang terdiri dari neuron dan reseptorpada pons
dan medula oblongata,yang mengatur pola dan irama pernapasan.
Faktor utama pada pengaturan pernapasan adalah respon dari pusat kemereseptor dalam pusatpernapasan terhadap tekanan pensial CO2(PaCO2) dan PH darah arteri P PaCO2 atau p ph
merangsang pernapasan.
p paO2 dalam darah arteri juga merangsang ventilasi
kemoreseptor perifer terdapat dalam badan karotis.(pada percabangan a.carotis comunnis di
arcusaontae).
Keluaran motorik akhir disalurkan mll medula spinalis dan n.phrenicus yang merangsang diafragma.
Na.intencostales n.asesonius juga ikut berperan (berserakkan M.intercostalis dan otot bantu
pernapasan)
Volume dan kapasitas paru – paru
3.3
IRV
6.0
0.5
TV 2.7 Volume
( L )
1.0
ERV 2.2
1.2 RV 1.2
0
IRV : Inspiratory Reserve Volume = volume cadangan inspirasi, yi: volume yang masih dapat masuk
kedalam paru paru pada inspirasi maksimal,setelah inspirasi biasa(3000-3300 Ml)
TV : Tidal volume = Volume alun napas bayi=volume udara yang masuk kedalam paru-paru atau yang
keluar dariparu-paru pada setiap kali bernapas normal
ERV : Expiratory Reserve Vilume = volume cadangan expirasi bayi : volume udara yang masih dapat
dikeluarkan secara aktif (kuat) setelah ekspirasi normal.(1000-1100 Ml)
Rv : residual volume bayi volume udara yang masih tersisa dalam paru-paru setelah expirasi makximal
IRV + TV = Kapsitas Inspirasi.
ERV + RV =Kapasitas Residu Fungsional.
IRV + TV + ERV = Kapasitas Vital.(VC)
VC + RV = TLC =Total Lung Capacity
Metode : Spirometri
Alat : Spirometer
Faktor yang mempengaruhi frekuensi Respirasi
1. Umum
2. Jenis kelamin
3. Suhu tubuh
4. Posisi tubuh
5. Aktivitas
6. Kondisi patologik
IRV TV ERV RV TLV
Laki-laki 3.3 0.5 1.0 1.2 6.0
Perempuan 1.9 0.5 0.7 1.1 4.2
Frekuensi pernapasan manusia normal dalam keadaan istrahat 12-15/menit
Volume respirasi semenit 6-8 L ventilasi paru
Ventilasi volunter maximum volume gas terbesar yang dapat dimasukkan dan dikeluarkan
selama 1 menit secara voluner 125-170 L
Ventilasi alucolar : jumlah udara yang mencapai alucolus /menit.lebih sedikit dari pada volume
respirasi semenit akibatadanya ruang rugi.
Volume ruang rugi ~ BB (PON) BB 68 Kg 150 pon
Pernapasan cepat dan dangkal VVA < pernapasan lambat dan dalam.
Pengaruh variasi frekuensi dan kedalaman pernapasan pada ventilasi alucolar.
Frekuensi pernapasan 30/menit 10/menit
Tidal volume 2oo ml 600 ml
Volume pernapasan semenit (200-150)x30 (600-150)x10
=1500 ml =4500 ml
Kondisi sehat RRA dan RRF Identik
RRA ruang rugi anatomi adalah volume udara dalam sistem pernapasan selain alvcoli.
RRF ruang rugi fisiologis = RR.total adalah volume udara yang tidak mencapai
keseimbangan dengan darah , bayi ventilasi yang terbuang.