tugas bu kholis p2b2

Upload: dhita-kemala-ratu

Post on 02-Jun-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Tugas Bu Kholis p2b2

    1/3

    1. Program P2B2 ?

    Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2)

    Program P2B2 yang akan dievaluasi adalah program pengendalian penyakit DBD karena

    Jakarta merupakan daerah endemis DBD. Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh

    virus dengue. DBD hingga saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di

    Indonesia, yang cenderung meningkat jumlah penderitanya serta semakin luas penyebarannya.

    Hal ini disebabkan karena masih tersebarnya nyamuk Aedes agypti yang merupakan penular

    penyakit DBD. Peningkatan dan penyebaran kasus DBD disebabkan oleh pertumbuhan

    penduduk yang tinggi, urbanisasi yang tidak terencana dan tidak terkendali, tidak adanya kontrol

    vektor nyamuk yang efektif di daerah endemis dan peningkatan sarana transportasi. (Myrnawati,

    2004).Kebijakan pemberantasan penyakit DBD di kawasan Pademangan dititik beratkan pada :

    a. Kewaspadaan dini terhadap penyakit DBD dengan melaksanakan surveilens guna

    mencegah dan membatasi agar tidak terjadi wabah atau kejadian luar biasa.

    b. Pemberantasannya terhadap nyamuk penularnya baik terhadap nyamuk dewasa ataupun

    jentiknya

    Kewaspadaan dini penyakit DBD atau upaya pemberantasan DBD dilaksanakan

    dengan kegiatan sebagai berikut:

    A. Penemuan, pelaporan dan pelacakan kasus penderita DBD yang dilakukan oleh

    Petugas.

    Diagnosis sementara penyakit DBD/tersangka DBD ditegakkan dengan kriteria yang

    longgar yaitu: panas tinggi tanpa sebab yang jelas, adanya tanda-tanda perdarahan :

    a. Rumpled leed test

    b. Jumlah trombosit

  • 8/10/2019 Tugas Bu Kholis p2b2

    2/3

    B. Penanggulangan fokus

    Penanggulangan fokus bertujuan untuk membatasi penyebaran penyakit dengan cara :

    1. Penyelidikan Epidemiologi ( PE ) Kasus Demam Berdarah

    Penyelidikan Epidemiologi (PE) adalah kunjungan ke rumah pada kasus DBD dan

    daerah sekitarnya dalam radius sekurang-kurangnya 100 meter (20 rumah) serta di

    sekolah, jika kasus DBD adalah anak sekolah penting dilakukan. Kegiatan ini meliputi :

    - Pencarian kasus / tersangka DBD lainnya, dan

    - Pemeriksaan jentikAedes aegypty

    PE ini dimaksudkan untuk mengetahui adanya kemungkinan terjadinya penularan

    lebih lanjut sehingga perlu dilakukan penyemprotan insektisida. PE dilakukan pada

    semua laporan yang diterima Puskesmas Kecamatan Pademangan. Laporan bersumber

    dari masyarakat, internet, Rumah Sakit, Puskesmas Kelurahan.

    Cakupan PE terhadap DBD :

    ( PE (+) + PE (-) + Non DBD + Tidak ditemukan ) X 100%

    Jumlah kasus DBD

    2. Fogging Fokus

    Fogging Focus DBD pada Laporan DBD yang telah di PE dengan hasil PE

    positif. PE positif apabila dalam radius 100 meter (20 rumah yang diperiksa) ditemukan

    satu atau lebih penderita DBD atau ditemukan tiga atau lebih penderita panas tanpa sebab

    yang jelas dan atau ditemukan jentik. PE negatif apabila tidak ditemukan panas, jentik

    atau penderita DBD lain.Fogging Focusdilakukan dua siklus dengan jarak satu minggu,

    luas empat Ha sekitar penderita.

    Cakupan Fogging focus terhadap PE (+) = Jumlah fogging focus X 100%

    PE (+)

    3. Pemberantasan Vektor Intensif

    Pemberantasan intensif dilakukan dengan cara:

  • 8/10/2019 Tugas Bu Kholis p2b2

    3/3

    Penyuluhan, kegiatan ini ditujukan agar masyarakat melakukan usaha-usaha pencegahan

    dan membantu memberantas penyakit DBD dengan cara:

    a.Melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan melaksanakan usaha

    kebersihan lingkungan.b.Berobat sedini mungkin ke Puskesmas, dokter praktek dan rumah sakit bila ada gejala

    DBD.

    c.Mengikuti petunjuk petugas Puskesmas yang berwenang dalam pengasapan dan bila

    diperlukan ikut secara aktif dalam melaksanakan abatisasi

    d.Kegiatan kerja bakti dalam program PSN ditujukan agar masyarakat melaksanakan

    upaya pencegahan dan membantu mengurangi berkembang biaknya jentik-jentik

    nyamukAedes aegyptisehingga penularan DBD dapat dicegah.

    1. Fogging fokus, hanya dilakukan bila hasil PE memenuhi kriteria

    2. Abatisasi selektif, dilaksanakan ditempat-tempat penampungan air yang sulit

    dilakukan pengurasan. Semua tempat penampungan air di rumah dan bangunan yang

    ditemukan jentikAedes aegeptyditaburi bubuk abate sesuai dosis satu sendok makan

    peres (10 G) abate untuk 100 liter air

    3. Gerakan PSN dilaksanakan dengan kegiatan 3M oleh masyarakat setiap hari jumat,

    yang merupakan perwujudan dari Kegiatan Jumat Bersih serta perwujudan dari aspek

    budaya bersih.

    Gerakan 3M dilakukan setiap tahun sehingga dapat menjadi kegiatan sehari-hari yang selalu

    dikerjakan masyarakat. Gerakan 3M plus yang biasanya dilakukan adalah Menguras,

    Menutup, Menabur abate dan Menyingkirkan atau mengubur barang bekas serta

    menghindarkan gigitan nyamuk, misalnya dengan menggunakan repelen atau kelambu.