tugas bk belajar (kelompok)
DESCRIPTION
Jurusan Bimbingan Konseling, UNP KediriTRANSCRIPT
BAB I
IDENTITAS KASUS
A. PROSES MENENTUKAN KASUS
Setelah menyaksikan film dari keluarga Nandkishore, maka saya
melihat pada pendahuluan dibacakan jumlah siswa 25 dari kelas III A,
terdapat siswa yang berhasil dan siswa yang gagal diantara siswa yang gagal
PERTAMA adalah No. 23 Kewal Talwar, No 20 Haris gwulani, No. 24 Helish
Shah, dan gagal yang KEDUA No. 17 Chandraprakash Siroha, No. 19 Gaurav
Sinha, No. 5 Ghulam Sheikh, dan No. 2 Ishaan Aswanthi, dan gagal KETIGA
No. 22 Kewal Talwar, No. 19 Mahavir Sinha, No. 17 Nimesh Desai dan No.
18 Nitin Rao.
B. IDENTITAS KONSELI
Saya menentukan No. 2 Ishaan Aswanthi kelas III A sekolah dasar di
India, dari keluarga NANDKISHORE yang tinggal di desa dari India, dua
bersaudara laki-laki semua dan kakaknya pandai sering mendapatkan juara
dengan ketekunanya orang tuanya sangat bangga.
Ishaan aswanthi termasuk siswa yang bandel, tidak konsentrasi
dalam PBM, menyendiri, berkelai, dan kurang percaya diri karena belum
bisa mandiri, hanya bermain yang dan melukis yang dia senangi. Ishaan
Aswanthi panggilanya adalah Inu.
C. GEJALA AWAL
Sebenarnya Ishaan Aswanthi sejak kecil termasuk anak yang normal
seperti teman-teman lainnya namun suatu ketika dia jatuh pada waktu
jalan baru timbul rasa malu, sering menangis dan kurang mandiri.
Setelah Ishaan Aswanthi menginjak di kelas III A, sering bangun tidur
kesiangan, menulis tidak baik, membaca tidak lancar, tidak mengerjakan PR
sehingga menjadi bahan tertawaan temannya yang paling sering dapat
hukuman dari para guru pengajar di kelas III A tersebut karena tidak
mengerjakan PR, tidak bisa membaca dengan lancer dan tidak bisa menulis
dengan baik.
BAB II
DIAGNOSA
A. AKUMULASI INFORMASI
Setelah Ishaan Aswanthi dipindahkan di Sekolah Dasar Niw Era
School Panchgani pertama kali masuk disekolah tersebut Ishaan Aswanthi
merasa terasing dan tambah tertekan karena harus menghadapi Sekolah
Dasar baru, guru baru, wali kelas baru serta teman-teman baru.
Ishaan Aswanthi sering tidak bisa tidur dan makan tidak enak tidak
bisa memakai pakaian sendiri termasuk sering ingin pulang ingat sama
keluarga.
Pada waktu pelajaran pertama di sekolah baru Ishaan disuruh
menterjemahkan puisi tapi yang diucapkan tidak sesuai dengan alur puisi
yang ada justru melenceng sesuai dengan apa yang dipikirkan dan yang
dilihat saat itu. Ketika menerima pelajaran keseniaan semua teman dan
guru pada menyanyi dan berjoget tapi Ishaan Aswanthi diam dengan
pandangan kosong tanpa menghiraukan teman dan guru yang
mengajarnya.
Teman dekat satu-satunya di sekolah itu adalah Rajan yang kakinya
sakit dan berjalan dengan menggunakan kruk tekun dan rajin sehingga guru
melihat Ishaan Aswanthi heran mengapa berbuat seperti itu? Ditanya diam
dan tidak berkata apapun juga namun sang guru menanyai teman dekatnya
yaitu Rajan dan Rajan tidak banyak informasi karena masih baru masuk
sekolah dasar tersebut.
B. PERKIRAAN SEBAB KESULITAN BELAJAR
Menurut hemat saya Ishaan Aswanthi ini termasuk siswa yang
mengalami kesulitan belajar dan kesulitan belajar ini disebabkan oleh
beberapa factor diantaranya:
1. Factor Intern
Merupakan factor yang muncul dari diri sendiri termasuk Pisiologi dan
Psikologi karena merasa tertekan dengan pelajaran termasuk belum bisa
menulis dan menbaca dengan lancar.
2. Factor Ekstern
Merupakan factor yang muncul dari luar dirinya.
a. Keluarga
Ayah Ishaan menginginkan Ishaan Aswanthi ini harus seperti
kakaknya selalu rajin, tekun, patuh, pandai dan sering mendapatkan
juara di kelasnya.
b. Sekolah
Guru bidang studi kurang perhatian terhadap siswanya salah satunya
Ishaan Aswanthi yang belum bisa menulis dan membaca dengan
lancar, guru sering menghukum, sering memarahi sehingga siswa
yang kurang bisa akan merasa tertekan dan takut untuk menghadapi
pelajaran tersebut.
c. Lingkungan Masyarakat
Di Masyarakat Ishaan Aswanthi ini tergolong suka membantu tetapi
dia tidak mau untuk dipaksakan sehingga sering berkelai dan tidak
punya teman di desanya. Merasa minder karena tidak bisa bergaul
juga sering menyendiri, kurang percaya diri.
C. PERKIRAAN BANTUAN YANG DIBERIKAN
Ada beberapa kemungkinan untuk memberikan bantuan kepada
Ishaan Aswanthi diantaranya adalah:
1. Tidak ditolong
Bila Ishan Aswanthi tidak ditolong maka akan berakibat fatal, masa
depanya suram sehingga menjadi anak yang nakal, liar dan sebagainya.
2. Ditolong
Ishaan Aswanthi termasuk siswa yang mempunyai masalah maka harus
segera ditangani, agar segera dientaskan masalahnya dan bisa kembali
normal seperti siswa yang lainya.
3. Keuntungan
Agar dapat menemukan jati dirinya serta dapat berkembang seoptimal
mungkin sesuati dengan bakat dan minat Ishaan Aswanthi, termasuk
orang tua akan merasa bangga anaknya dapat mencapai cita-citanya
sesuai dengan harapan orang tuanya dan masyarakat nusa dan bangsa
India.
4. Pertolongan khusus
Pemberian pertolongan harus dilakukan segera baik di luar jam
pelajaran atau didalam jam pelajaran namun lebih effektif bila diberikan
diluar jam pelajaran selama 1-2 jam sehari, sehingga bisa mengejar
ketinggalan dari teman-temanya.
5. Teknik yang dilakukan
Dengan melihat hasil ulangan dan buku raportnya serta catatan
komulatif recort, buku pelajaranya, melihat kegiatan dirumah yang
selama ini maka akan bisa menentukan cara dan metode apa yang harus
dilakukan untuk menangan siswa tersebut. Teknik konseling individual
atau teknik konseling kelompok agar bisa memaparkan permasalah yang
dia alami secara terbuka.
6. Pihak yang dilibatkan
Konselor tidak bisa mengerjakan sendiri namun harus berkolaborasi
dengan kepala sekolah, guru bidang, wali kelas, dan guru lain,
masyarakat, orang tuanya.
BAB III
TREATMENT
A. MENYUSUN RENCANA TINDAKAN
1. Preventif (Pencegahan Diri)
a. Program PAIKEM.
Dengan melakukan pembelajaran PAIKEM agar siswa dapat
memahami dan mengetahui serta menjelaskan apa yang telah
diajarkan serta lebih effektif dan effisien.
b. Program pengajaran langsung
Dengan melakukan pengajaran yang langsung kepada semua siswa
yang ada di sekolah tersebut.
c. Program penekanan kognitif
Dalam pengajaran harus sering diberikan latihan agar siswa dapat
berkembang kemampuan yang dia miliki seoptimal mungkin.
d. Program kombinasi
Pembelajaran yang dilakukan dengan mengkombinasikan cara
metode satu dengan yang lainya sehingga akan saling mengisi
kekuranganya.
2. Kuratif (Penyembuhan)
a. Konseling Individual
Menangani siswa yang bermasalah secara perorangan agar siswa
terseut dapat mencurahkan isi hatinya dengan bebas dan leluasa
tanpa ada tekanan dari pihak lain yang sifatnya rahasia.
b. Konseling Kelompok
Menangani siswa yang bermasalah secara kelompok, sehingga
masing-masing siswa mengutarakan masalahnya sendiri-sendiri lalu
konselor menentukan mana yang diprioritaskan dari masalah yang
ada dengan membatasi waktu 1 jam atau lebih dengan kesepakatan
bersama konseli.
c. Remidial
Para guru bisa melakukan remedial kepada siswa yang nilainya
dibawa KKM sehingga bisa mencapai target nilai standar yang sudah
ditentukan oleh sekolah.
B. MERENCANAKAN INTERVENSI
Dari kepedulian seorang guru kesenian yang selalu memperhatikan
siswanya maka guru tersebut mengetahui gejala awal dari siswanya yang
mempunyai masalah.
Dengan mengadukan kepada kepala sekolah maka kepala sekolah
merestui sang guru untuk melakukan penyelidikan, melihat hasil ulangan
yang dicapai, buku pelajaran yang dipelajari sehari-hari, menanyakan
kepada guru bidang studi dan guru lainya.
Melakukan home visit dengan menanyakan kepada orang tua wali
murid sang guru membeberkan segalanya kepada orang tuanya tetapi
orang tuanya terkejut dan membantah bila anak mengalami masalah
tersebut. Dengan panjang lebar contoh yang dilontarkan maka baru
menyadari bila anaknya mengalami masalah kesulitan belajar lalu orang
tuanya setuju dan minta bantuan kepada guru kesenian tersebut.
Guru kesenian dengan tekun mendekati Ishaan Aswanthi,
memperhatikan, penuh kasih sayang sehingga Ishaan Aswanthi mulai
terbuka cakra walanya dan sudah lancar dalam membaca dan menulis
termasuk membuat karya yang bagus dibandingkan temannya.
Suatu ketika guru kesenian melaksanakan lomba melukis yang diikuti
oleh semua siswa, guru, karyawan, termasuk anak luar sekolah tersebut
dengan mendatangkan juri senior dari guru kesenian. Setelah dikumpulkan
hasil lukisan dari para peserta maka dari siswa juara I adalah Ishaan
Aswanthi dan dari guru juara I guru kesenian, hasil lukisan yang juara
digunakan sebagai kaver majalah sekolah dasar New Era School Pancgani.
Liburan tiba Ishaan Aswanthi dijemput orang tuanya dengan gelar
sang juara melukis, orang tuanya bangga, gurunya bangga, sekolahnya
berhasil dalam melaksanakan pengajaran dan Ishaan Aswanthi sudah
kembali normal seperti sediakala serta Ishaan Aswanthi mempunyai bakat
dan minat yang luar biasa dalam hal melukis.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Siswa yang bermasalah segera mendapat pertolongan agar dientaskan
masalah yang dihadapinya.
2. Siswa yang mendapatkan kesulitan belajar harus dengan tekun untuk
melatih belajar membaca dan menulis agar tidak ketinggalan dengan
teman yang lainnya.
3. Siswa perlu mendapatkan perhatian dan kasih sayang agar tidak
terbunuh kreatifitasnya.
4. Siswa harus dihargai hasil karyanya agar lebih berkembang secara
optimal.
B. SARAN
1. Sekolah dalam membuat program harus disesuaikan dengan kebutuhan
para siswanya.
2. Guru pengajar seyogyanya selalu memperhatikan siswanya dalam
pembelajaran, harus pembelajaran yang kondusif dan berwibawa.
3. Siswa harus selalu rajin dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru.
4. Siswa seharusnya lebih kreatif dalam kegiatan di sekolah dan di keluarga
serta di masyarakat.
5. Keluarga harus mengetahui masalah yang dihadapi putra dan putrinya.
6. Keluarga harus peduli terhadap pendidikan putra dan putrinya
Disajikan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Bimbingan dan
Konseling belajar
Disusun Oleh:
Suyono 13.1.01.01.0264P
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI
KEDIRI
2015