tugas bioteknologi
TRANSCRIPT
Tugas Bioteknologi
Pembuatan bioetanol dari tanaman potensi tanaman Sulawesi Tenggara
“Jerami Padi”
Nama : Sumarlin
Nim : F1C1 07 028
Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Haluoleo
Kendari
2010
Latar belakang
Salah satu limbah pertanian di Sulawesi tenggara yang belum dimanfaatkan
adalah limbah tanaman padi (jerami). Jerami adalah tanaman padi yang telah diambil
buahnya (gabahnya), sehingga tinggal batang dan daunnya yang merupakan limbah
pertanian terbesar serta belum sepenuhnya dimanfaatkan karena adanya faktor teknis
dan ekonomis. Biasanya setelah panen, jerami dibiarkan begitu saja dan jerami
dianggap sebagai limbah pertanian sehingga menjadi permasalahan bagi petani,
sehingga sering di bakar untuk mengatasi masalah tersebut. Produksi jerami padi
dapat mencapai 12 - 15 ton per hektar per panen, bervariasi tergantung pada lokasi
dan jenis varietas tanaman padi yang digunakan.
Melihat kondisi ini maka ada baiknya jika kita mengolah jerami padi menjadi
suatu bahan yang bermanfaat dan menguntungkan dalam hal ini bernilai ekonomi.
Salah satu bahan yang dapat dihasilkan dari jerami padi ini adalah bioetanol. Hal ini
dikarenakan jerami padi mengandung selulosa. Selulosa merupakan komponen utama
yang terkandung dalam dinding sel tumbuhan dan mendominasi hingga 50% berat
kering tumbuhan. Jerami padi diketahui memiliki kandungan selulosa yang tinggi,
mencapai 34.2% berat kering, 24.5% hemiselulosa dan kandungan lignin hingga
23.4%.
Alasan saya mengambil bahan dasar pembuatan bioetanol dari limbah jerami
padi karena limbah ini sangat melimpah di Sulawesi Tenggara yang tersebar di
daerah kabupaten konawe (kecamatan wawotobi dan kecamatan pondidaha) dan
daerah kabupaten konawe selatan (kecamatan konda, kecamatan ranomeeto, dan
kecmatan punggaluku). Dimana limbah ini tidak pernah dimanfaatkan oleh petani
setempat, sehingga jika musim tanam akan tiba maka limbah jerami ini dimusnahkan
dengan cara dibakar sehingga meningkatkan polusi udara.
Prosedur Kerja
Konversi enzimatis jerami padi menjadi bioetanol melibatkan tiga langkah
dasar yakni proses pretreatment, proses hidrolisa dan proses fermentasi.
1. Proses pretreatment
Proses pretreatment bertujuan mempermudah akses enzim selulase untuk
menghidrolisa selulosa menjadi monomer-monomer gula. Caranya jerami padi
dihancurkan dan digiling kemudian direndam dalam larutan asam sulfat. Setelah
direndam maka sampel dihidrolisis.
2. Proses Hidrolisa
Proses hidrolisa bertujuan untuk memproduksi monomer-monomer gula dari
selulosa dan hemiselulosa dapat berlangsung melalui proses hidrolisa asam maupun
melalui hidrolisa enzimatis. Hidrolisa asam kurang menguntungkan karena tidak
ramah lingkungan. Sedangkan Hidrolisa selulosa secara enzimatis memiliki potensi
untuk meningkatkan efisiensi, konversi dan produktifitas. Hidrolisa selulosa secara
enzimatis melibatkan beberapa enzim yang berbeda. Enzim yang disekresi dari
filamentous fungi Trichordema reseei dapat mengkonversi biomassa menjadi gula
(Hayn,1993). Hidrolisa selulosa secara enzimatis memiliki beberapa keuntungan,
yakni konversi lebih tinggi, menghasilkan produk samping yang minimal, kebutuhan
energi lebih rendah dan kondisi operasi yang relatif lebih rendah. Proses enzimatis
merupakan proses bersih lingkungan. Saat ini, hidrolisa enzimatis merupakan
teknologi yang sangat menjanjikan guna mengkonversi biomassa menjadi gula untuk
selanjutnya dikonversi menjadi bioetanol. Hidrolisa sellulosa secara enzimatis
merupakan suatu kasus khusus dalam bidang enzimologi karena substrat berada
dalam fasa padat sehingga hidrolisa berlangsung pada fasa padat. Glukosa hasil
hidrolisa jerami padi secara enzimatis selanjutnya difermentasi untuk menghasilkan
bioetanol.
3. Proses fermentasi
Proses fermentasi dilakukan terhadap glukosa dengan bantuan yeast. Dari
hasil fermentasi ini maka akan dihasilkan etanol. Pembuatan etanol dari jerami padi
dapat dipresentasikan melalui diagram di bawah ini.
Setelah didapatkan etanol maka dilakukan pemurnian dengan metode
sentrifugasi atau dengan destilasi.