tugas bioteknologi (dna)

Upload: fathonah-fattah-hidayatullah

Post on 19-Jul-2015

72 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PENGAWASAN SECARA SINGKAT PROSES FOTODEGRADASI RANITIDINE HIDROKLORIDA YANG DIAMATI DENGAN FTIR DAN ATR-FTIRKelompok 08 Adawiyah Chitta Putri Novianti Fathonah Hidayatullah Sri Nurhayati

1

5/2/2012

PENDAHULUAN

2

Spektroskopi inframerah merupakan suatu metode yang mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang gelombang 0.75 1.000 m atau pada bilangan gelombang 13.000 10 cm-1 . Spektrofotometri FTIR menggunakan prinsip interferometer (Skoog et al. 2002) yang berguna untuk mengidentifikasi bahan kimia baik organik maupun anorganik. FTIR menggunakan karakteristik vibrasi dalam molekul untuk menghasilkan spektra sidik jari yang fitur-fiturnya didefinisikan dari gugus fungsi yang ada dalam sampel (Darusman et al 2005).

5/2/2012

PENDAHULUANPrinsip FTIR : ketika sampel berinteraksi dengan sinar (radiasi elektromagnetik), maka ikatan kimia pada panjang gelombang tertentu akan menyerap sinar tersebut dan akan bervibrasi. Vibrasi ini dapat berupa vibrasi tekuk atau vibrsi ulur. Absorbans atau vibrasi ini dihubungkan dengan ikatan tunggal atau gugus fungsi dari molekul untuk identifikasi senyawa yang tidak diketahui (Dunn & David 2005).5/2/2012

3

PENDAHULUAN

4

Attenuaeted Total Reflectance FTIR adalah teknik sampling yang digunakan yang berhubungan dengan spektroskopi inframerah yang memungkinkan sampel yang akan diperiksa langsung dalam padat , cair atau gas tanpa adanya preparasi sampel.

5/2/2012

PENDAHULUANATR menggunakan properti dari refleksi internal total yang mengakibatkan gelombang melintas dengan cepat pada sampel. Sebuah cahaya sinar inframerah dilewatkan melalui kristal ATR sedemikian rupa sehingga mencerminkan permukaan internal dari sampel yang berinteraksi dengan cahaya IR tersebut.

5

kristal ATR yang digunakan terbuat dari bahan optik dengan indeks bias tinggi.

5/2/2012

6

5/2/2012

7

DASAR PENELITIAN

Pengujian pada suatu obat merupakan hal yang sangat penting untuk mengetahui stabilitas dan kualitas obat selama penyimpanan, estimasi masa simpan dan temperatur yang aman pada masa penyimpanan untuk substansi yang tidak stabil. Kestabilan suatu substansi (obat) dipengaruhi oleh faktor instrinsik seperti struktur substansi itu sendiri maupun faktor lingkungan seperti suhu, cahaya, kelembaban dan pH.

5/2/2012

8

DASAR PENELITIAN

Cahaya merupakan salah satu faktor penyebab degradasi suatu zat yang ada dimana-mana dan sulit untuk dihindari khususnya selama proses produksi. Terkadang, adanya interaksi antara obat dengan cahaya mampu menghasilkan produk yang bersifat toksik yang dapat merusak sistem peredaran darah. Oleh karena itu informasi mengenai perubahan struktur obat karena degradasi harus didapatkan secepat mungkin.

5/2/2012

TUJUAN PENELITIANmenerangkan deteksi dan memonitor proses fotodegradasi dari ranitidine hidroklorida yang sangat cepat dengan teknik FTIR dan ATR-FTIR.

9

membandingkan spectra dari substansi yang tidak teriradiasi dan substansi teriradiasi setelah terpapar cahaya.

memilih teknik FTIR yang sesuai untuk memonitor perubahan permukaan substansi setelah kontak dengan iradiasi ultra violet.

mempelajari teknik ATR-FTIR yang digunakan mempelajari polimorpism dari ranitidine hidroklorida.

untuk

5/2/2012

10

ALAT & BAHAN PENELITIANSpektrofotometer FTIR spektrofotometer ATR-FTIR Ranitidine Hidroklorida KBr.

5/2/2012

METODE PENELITIAN

11

Pada teknik FTIR : 1 mg Ranitidin HCl + KBr hingga 100 mg dikompres pada disk dengan menggunakan mesin penekan hirdolik) dengan gaya tekan 10 Mpa disk tersebut digunakan untuk merekam spectra transmisi setelah pemaparan dengan cahaya. Pada teknik ATR-FTIR : melapiskan Ranitidin sebanyak 10 / 15 mg ke seluruh bagian adhesive dari matt adhesive tape tape tersebut digunakan untuk merekam spectra refleksi setelah pemaparan dengan cahaya.

5/2/2012

PARAMETER PENGUJIAN

12

Pengukuran nilai absorbsi diamati pada kisaran spektrum 4000900 cm-1 antara spektrum Ranitidin tidak terirradiasi dan Ranitidin terirradiasi dalam waktu yang lama.Disk sampel dan adhesive tape sampel yang ranitidin hidroklorida dipaparkan pada iradiasi UVB Suntest CPS+ Atlas Chamber yang dilengkapi dengan xenone (1,1 - 1,5 kW) dan dua penyaring : special glass dan Solar ID65. berisi dalam lampu window

Pencahayaan dilakukan pada dua kekuatan pemaparan yaitu : 280 dan 700 [W/m2] dalam waktu (1, 2, 3, 5, 10, 13 15, 30, dan 24, 48, 120 h). Tes iradiasi dilakukan pada temperature 25-45 C dan kelembaban relative yang sama selama pengujian.

5/2/2012

RANITIDIN HIDROKLORIDA

13

Ranitidin merupakan salah satu obat yang sangat representative untuk obat-obat yang bersifat labil terhadap paparan cahaya. Gugus amina dan nitro yang terdapat dalam molekul Ranitidin sering menimbulkan banyak masalah, terutama selama penyimpanan.

Sifat reaktif dari substituent 2-nitro-1,1vinildiamino memberikan perlakuan hidrolisis yang berbeda untuk kondisi asam dan basa.

Ranitidin juga mudah terdegradasi dalam waktu yang singkat dibawah sinar matahari pada waktu siang

5/2/2012

HASIL & PEMBAHASAN

14

5/2/2012

HASIL & PEMBAHASAN

15

5/2/2012

16

HASIL & PEMBAHASAN

5/2/2012

HASIL & PEMBAHASAN

17

5/2/2012

18

5/2/2012

19

5/2/2012

20

5/2/2012

21

KESIMPULANKestabilan obat harus dipelajari sesering mungkin kaitannya dengan panas, kelembaban, oksidasi dan pemaparan cahaya.

ATR-FTIR adalah metode analisis yang dapat digunakan untuk analisis semua material dengan nilai koefisien abrobsi yang sangat besar serta tidak membutuhkan baik peralatan maupun analit khusus.

5/2/2012

KESIMPULAN

22

Teknik ATR-FTIR merupakan teknik yang lebih efisien dibandingkan dengan teknik FTIR karena mampu mendeteksi perubahan yang terjadi setelah irradiasi lebih awal dibanding teknik FTIR.ATR-FTIR merupakan metode yang lebih efisien dibanding IR karena mampu mengamati perubahan substansi obat tanpa adanya isolasi dan identifikasi terlebih dahulu serta tanpa adanya preparasi sampel seperti yang dibutuhkan dalam metode IR.

5/2/2012