tugas asministrasi dan managemen kesehatan lingkungan

76
TUGAS ASMINISTRASI DAN MANAGEMEN KESEHATAN LINGKUNGAN (AMKL) ANALISA PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL, YOGYAKARTA DISUSUN OLEH KELOMPOK 8 : ANNISYA AGUSTIN CHERLYA OKTAVIANI EKA PUSPITA NATALIA TRIDESIANA RAIHANA UTIN YULIANA POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK i

Upload: cherlyafgan-syahreza-siextrinic

Post on 14-Sep-2015

27 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

tugas AMKL

TRANSCRIPT

TUGAS ASMINISTRASI DAN MANAGEMEN KESEHATAN LINGKUNGAN (AMKL)ANALISA PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL, YOGYAKARTA

DISUSUN OLEHKELOMPOK 8 :ANNISYA AGUSTINCHERLYA OKTAVIANIEKA PUSPITANATALIA TRIDESIANARAIHANAUTIN YULIANA

POLTEKKES KEMENKES PONTIANAKJURUSAN KESEHATAN LINGKUNGANPRODI D-IV2014KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Administrasi dan Managemen Kesehatan Lingkungan dengan judul Analisa Pelaksanaan Program Kesehatan Lingkungan di Rumah Sakit Umum Penembahan Senoti Bantul, Yogyakarta. Tugas ini merupakan salah satu persyaratan akademik di Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak.Selanjutnya terimakasih kami sampaikan kepada dosen pengammpu mata kuliah dan pihak lain yang telah membimbing kami selama pembuatan tugas ini sehingga berjalan dengan lancar.Dalam hal ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun Tugas ini namun apabila masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi isi maupun penulisan maka kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.Akhir kata kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu di dalam penulisan Tugas ini dan semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin

Pontianak, November 2014

Penyusun

DAFTAR ISIKATA PENGANTARiiDAFTAR ISIiiiBAB I PENDAHULUAN1A.Latar Belakang1B.Tujuan;1C.Manfaat2BAB II GAMBARAN RSUD. PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL3A.Gambaran Umum3B.Komposisi Karyawan RSUD. Penembahan Senopati Bantul3C.ProgramPengelolaanKualitasKesehatanLingkunganRSUD.Panembahan Senopati Bantul5BAB III MANAGEMEN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN1A.Pengawasan Lingkungan Kerja1B.Pengawasan Makanan dan Minuman3C.Operasional dan Pengawasan Penyediaan Air Bersih5D.Pengawasan Pengelolaan Linen6E.Pengawasan Pengelolaan Limbah Padat dan Limbah B38F.Operasional dan Pengawasan IPAL10G.Pengawasan dan Pengendalian Serangga dan Binatang Pengganggu12H.Pengawasan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial14I.Upaya Penyuluhan Kesehatan Lingkungan16BAB IV HASIL PELAKSANAAN PROGRAM19A.Pengawasan Lingkungan Kerja19B.Pengawaasan Makanan dan Minuman21C.Operasional dan Pengawasan Penyediaan Air bersih23D.Pengawasan Pengelolaan Linen25E.Pengawasan Pengelolaan Limbah Padat dan Limbah B326F.Operasional dan Pengawasan IPAL27G.Pengawasan dan Pengendalian Serangga dan Binatang Pengganggu29H.Pengawasan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial30I.Upaya Penyuluhan Kesehatan Lingkungan34BAB V MASALAH PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN33A.Masalah dalam Pelaksanaan Program Kesehatan Lingkungan33B.Penentuan Prioritas Permasalahan34C.Analisis Penyebab Masalah36D.Alternatif Pemecahan Masalah38E.Prioritas Pemecahan Masalah39BAB V PENUTUP42A.Kesimpulan42

1

13

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangLingkungan merupakan salah factor yang berngaruh terhadap kesehatan manusia. Kondisi lingkungan sangat rentan terhadap pencemaran yang dapat diakibatkan oleh berbagai factor. Banyak tempat yang dapat mengakibatkan pencemaran pada lingkungan. Diantara banyak tempat terseut misalnya industry, pertokoan dan rumah sakit.Rumah sakit menjadi salah satu tempat yang memiliki resiko pencemaran pada lingkungan dan dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Selain pencemaran, ruamah sakit juga memiliki poten sebagai tempat terjadinya penyebaran atau berjangkinya suatu penyakit.Oleh karena banyaknya kemungkinan pencemaran dan gangguan kesehatan yang mungkin ditimbulkan dari kegiatan rumah sakit maka, perlu dilakukannya kegiatan-kegiatan guna mengendalikan pencemar-pencemar yang mungin timbul. Kegiatan atau program yang harus dijalankan antara lain pengolahan limbah baik cair, padat atau gas, baik infeksius atau non infeksius. Selain itu keadaan fisik RS juga harus memenuhi syarat yang telah ditentuakn oleh pemerintah. Program yang telah dijalankan d Rumah Sakit tentunya harus dikaukan evaluasi guna mengukur tingkat kesuksesan program dan pengaruhnya kepada lingkungan. Oleh karena itu, perlua adanya evaluasi dan analisa program kesehatann lingkungan guna menjaga kalitas lingkungan.B. Tujuan;Tujuan dari penyusunan Laporan ini ialah :1. Menganalisa masalah dalam pelaksanna program kesehatan lingkungan di RSUD. Panembahan Bantul2. Menentukan Pemecahan Masalah yang mungkin dilakukanC. ManfaatManfaat penyusunan Laporan ini adalah :1. Menambah Pengetahuan tentang administrasi dan managemen kesehatan lingkungan Rumah Sakit2. Menambah pengetahuan mengenai program yang harus dilaksanakan dalam rangka menjaga kualitas kesehatan lingkungan di rumah sakit3. Memberikan wawasan tentang caa menentukan masalah dan cara pemecahannya.

BAB IIGAMBARAN RSUD. PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

1. Gambaran UmumBerdiri sejak tahun 1953 sebagai RS hongeroedem (HO). Tahun 1956 resmi menjadi RS Kabupaten dengan 60 Tempat Tidur (TT), pada tahun 1967 menjadi 90 TT. Pada tanggal 1 April 1982 diresmikan Menkes RI sebagai RSUD Kabupaten Bantul Type D. Pada tanggal 26 Pebruari 1993 ditetapkan sebagai RS Type C (SK Menkes RI Nomor 202/Menkes/SK/11/1993. Pada tanggal 1 Januari 2003 menjadi RS Swadana dengan Perda No.8 tanggal 8 Juni 2002. Baru pada tanggal 29 Maret 2003 berubah nama menjadi RSD Panembahan Senopati Bantul. Pada tahun 2007, Sesuai SK Menkes No. 142/Menkes/SK/I/2007 Tanggal 31 Januari 2007 tentang Peningkatan Kelas RSUD Panembahan Senopati Bantul dari Type C menjadi Kelas B Non Pendidikan.Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul terletak diJalanDr.WahidinSudiroHusodo,TrirenggoBantul,DaerahIstimewaYogyakarta. 1. Komposisi Karyawan RSUD. Penembahan Senopati Bantul Jumlah tenaga per 31 Desember 2012 sebanyak 687 terdiri dari 452 PNS/CPNS dan 235 tenaga kontrak, sedang jumlah tenaga per 31 Desember 2013 sebanyak 682 terdiri dari 450 PNS/CPNS dan tenaga kontrak 232 orang. Berikut ini adalah komposisi karyawan RSUD. Panembahan Senopati Bantul secara umum termasuk tenaga sanitarian :Tabel 1. Komposisi Karyawan RSUD. Panembahan SenopatiNOJENIS TENAGAJUMLAHPNSCPNSKONTRAKKET

1DOKTER42

Dokter Umum13

Dokter Spesialis233

Dokter Gigi2

Dokter Gigi Spesialis1

2FARMASI32

Apoteker71

DIII Farmasi4

Asisten Apoteker911

3KEPERAWATAN255

S1 keperawatan17

DIV Keperawatan5

DIII Keperawtan13787

SPK9

4KEBIDANAN32

DIV Kebidanan4

DIII Kebidanan193

DI Kebidanan6

5KEPERAWATAN GIGI5

DIII Keperawatan Gigi4

SPRG1

6KESEHATAN MASYARAKAT10

SI Kesehatan Masyarakat4

Sanitarian6

7GIZI11

SI Gizi1

DIV Gizi4

DIII Gizi6

8KETERAPIAN FISIK6

Fisioterapis4

Keterapian fisik lainnya2Okupasi Terapi dan Terapi Wicara

9TEKNISI MEDIS56

DIV Radioterapis2

DIII Radiogafer7

Perekam Medis132

Teknik Elektromedik2

DIII ASTRO1

DIV analisi Kesehatan1

DIII Analisis Kesehatan118

SMAK6

DI Tranfusi Darah3

JUMLAH449326123

Sumber : Laporan Tahunan RSUD. Panembahan Senopati Bantul, 2013

1. ProgramPengelolaanKualitasKesehatanLingkunganRSUD.Panembahan Senopati BantulRSUD. Panembahan Senopati Bantul telah memiliki program-program yang dibuat guna menjaga kualitas kesehatan lingkungan di lingkungan rumah sakit. AdapunProgramProgramPengelolaanKualitasKesehatanLingkunganRSUD.Panembahan Senopati Bantul ialah sebagai berikut :Tabel1.ProgramProgramPengelolaanKualitasKesehatanLingkunganRSUD.Panembahan Senopati BantulNo.Program Kesehatan LingkunganRincian ProgramTarget PelaksanaanKet.

nPengawasan Lingkungan Kerjaa. Pemeriksaan Udara Ambient2x/th

b. Pemeriksaan Kebisingan lingkungan2x/th

c. Pemeriksaan Gas Buang2x/th

2Pengawasan Makanan dan Minumana. Pengawasan Pengelolaan Makanan dan Minuman2x/th

b. Pemeriksaan Sampel Makanan dan Minuman2x/th

c. Pemeriksaan Sampel Alat Makan 2x/th

3Operasional dan Pengawasan Penyediaan Air Bersiha. Pengukuran Penggunaan Air Bersih1x/bln

b. Pengurasan Bak Air bersih*Disesuaikan dengan jenis wadah

c. Pemeriksaan Kualitas Air Bersih1x/bln

d. Pengawasan Penyediaan Sumber Air Besih Alternatif*

4Pengawasan Pengelolaan Linena. Pemeriksaan Sampel Linen2x/bln

5Pengawasan Pengelolaan Limbah Padat dan Limbah B3a. Pengukuran Volume Limbah Domestik (Padat Non B3)1x/bln

b. Pengawasan Pengelolaan Limbah B3 di TPS*

6Operasional dan Pengawasan IPALa. Operasional IPAL*Disesuaikan dengan proses pengolahan air

b. Pemeriksaan Kimia Sampel IPAL1x/bln

c.Pelaporan Pengelolaan IPAL pada pihak terkait2-4x/thTujuan : BLH DIY & KeMen LH

7Pengawasan dan Pengendalian Serangga dan Binatang Pengganggua. Pengawasan dan Pengendalian Serangga dan Binatang Pengganggu1x/minggu tiap titik

8Pengawasan dan Pengendalian Infeksi Nosokomiala. Sterilisasi Ruangansetiap hari

b. Pemeriksaan Sampel Usap Ruang2x/bln

9Upaya Penyuluhan Kesehatan Lingkungana. Penyuluhan Sanitasi bagi Pasien dan Keluarga*

b. Penyebaran Pamflet tentang Kesehatan Lingkungan Bekerjasama dengan Instansi Terkait*

Sumber : :Laporan Tahunan RSUD. Panembahan Senopati Bantul

BAB IIIMANAGEMEN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN

1. Pengawasan Lingkungan KerjaDalam menjaga kualitas kesehatan lingkungan RSUD. Panemabahan Senopati Bantul, pihak Rumah Sakit melakukan program Pengawasan Lingkungan Kerja yang terdiri dari Pemeriksaan Udara Ambient, Kebisingan Lingkungan dan Gas Buang. Program ini ditargetkan dapat terlaksana 2 kali dalam setahun. Oleh karenannya guna melancarkan pelaksaannya perlu diketahui variabel unsur yang ada dalam program tersebut. Berikut adalah variabel unsur pelaksanaan Program Pengawasan Lingkungan Kerja : 1. Variabel UnsurBerikut adalah variabel unsur pelaksanaan Program Pengawasan Lingkungan Kerja : Tabel 3. Variabel Unsur Pelaksanaan Program Pengawasan Lingkungan KerjaNo.Variabel InputSumberRincianKet

1. Man Petugas Sanitasi Rumah Sakit Petugas BTKL Petugas Lab Hiperkes

4 orang tenaga sanitarian

8 petugas BTKL

8 petugas Lab Hiperkes

2.Material BTKL dan Lab Hiperkes HVAS Sound Level Meter

3.Methode- Pengambilan Sampel di lapangan Pemeriksaan Laboratorium**jika diperlukan

4.MoneyAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun Anggaran 2013 Pemeriksaan Udara Ambient :2 x Rp. 245.000,- (@ 1x)= Rp. 490.000,- Pemeriksaan Kebisingan Lingkungan :1 x 1 x Rp. 155.000,-( @ 1x BTKL)= Rp. 95.000,-2 x 3 x Rp. 100.000,-(@ titik sampel lab. Hiperkes)= Rp. 600.000,- Pemeriksaan Emisi gas Buang :2 x Rp. 220.000,- (@ 1x Lab. Hiperkes)= Rp. 440.000,- +

Total Biaya = Rp. 1.625.000,-

1. Pengawasan Makanan dan MinumanDalam menjaga kualitas kesehatan lingkungan RSUD. Panemabahan Senopati Bantul, pihak Rumah Sakit melakukan program Pengawasan Makanan dan Minuman yang terdiri dari Pengawasan Pengelolaan Makanan dan Minuman, Pemeriksaan Sampel Makanan dan Pemeriksaan Sampel Alat Makan. Program ini ditargetkan dapat terlaksana 2 kali dalam setahun. Oleh karenannya guna melancarkan pelaksaannya perlu diketahui variabel unsur yang ada dalam program tersebut. Berikut adalah variabel unsur pelaksanaan Program Pengawasan Makanan dan Minuman : 1. Variabel UnsurBerikut adalah variabel unsur pelaksanaan Pengawasan Makanan dan Minuman : Tabel 3. Variabel Unsur Pelaksanaan Pengawasan Makanan dan MinumanNo.Variabel InputSumberRincianKet

1. Man Petugas Sanitasi Rumah Sakit

4 orang tenaga sanitarian

2.Material Laboratorium Sanitasi RS Koloni meter Media Agar Timangan Analitik Inkubator dll.

3.Methode- Pengambilan Sampel di lapangan Pemeriksaan Laboratorium**disesuaikan dengan jenis sampel dan parameter pemeriksaan

4.MoneyAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun Anggaran 2013 Pengawasan Pengelolaan Makanan :2 x Rp. 670.000,- (@ 1x)= Rp. 1.340.000,- Pemeriksaan Sampel Makanan :2 x Rp. 1.150.000,-= Rp. 2.200.000,- Pemeriksaan Sampel Alat Makan :2 x Rp. 1.345.000,-= Rp. 2.690.000,- + +

Total Biaya = Rp. 6.210.000,-

1. Operasional dan Pengawasan Penyediaan Air BersihDalam menjaga kualitas kesehatan lingkungan RSUD. Panemabahan Senopati Bantul, pihak Rumah Sakit melakukan program Operasional dan Pengawasan Penyediaan Air Bersih yang terdiri dari Pengukuran Penggunaan Air Bersih, Pengurasan Bak Air Bersih, Pemeriksaan Kualitas Air Bersih dan Pengawasan Penyediaan Sumber Air Bersih Alternatif. Program ini ditargetkan dapat terlaksana 2 kali dalam setahun. Oleh karenannya guna melancarkan pelaksaannya perlu diketahui variabel unsur yang ada dalam program tersebut. Berikut adalah variabel unsur pelaksanaan Operasional dan Pengawasan Penyediaan Air Bersih: 1. Variabel UnsurBerikut adalah variabel unsur pelaksanaan Pengawasan Makanan dan Minuman : Tabel 3. Variabel Unsur Pelaksanaan Operasional dan Pengawasan Penyediaan Air BersihNo.Variabel InputSumberRincianKet

1. Man Petugas Sanitasi Rumah Sakit6 orang tenaga sanitarian6 orang petugas BTKL

2.Material Laboratorium BTKL DIYDisesuaikan Dengan pemeriksaan yang dilakukan

3.Methode- Pengambilan Sampel di lapangan Pemeriksaan Laboratorium**disesuaikan dengan jenis sampel dan parameter pemeriksaan

4.MoneyAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun Anggaran 2013 Pemeriksaan Sampel Air Bersih :12 x Rp. 330.000,-= Rp. 3.960.000,- Pengurasan Bak Air Bersih :1. Detergen 12 kg x Rp. 17.000,-= Rp. 204.000,-2. Kaporit 50 kg x Rp. 25.000,-= Rp. 1.250.000,-3. Sikat 25 buah x Rp. 16.500,-= Rp. 425.000,-4. Selang Air 1 50 m x Rp. 35.000,- (per 5 meter)= Rp. 350.000,- +

Total Biaya = Rp. 6.189.000,-

1. Pengawasan Pengelolaan LinenDalam menjaga kualitas kesehatan lingkungan RSUD. Panemabahan Senopati Bantul, pihak Rumah Sakit melakukan program Pengawasan Pengelolaan Linen yang terdiri dari Pemeriksaan Sampel Linen. Program ini ditargetkan dapat terlaksana 2 kali dalam setahun. Oleh karenannya guna melancarkan pelaksaannya perlu diketahui variabel unsur yang ada dalam program tersebut. Berikut adalah variabel unsur pelaksanaan Program Pengawasan Pengelolaan Linen : 1. Variabel UnsurBerikut adalah variabel unsur pelaksanaan Pengawasan Pengelolaan Linen : Tabel 3. Variabel Unsur Pelaksanaan Pengawasan Pengelolaan LinenNo.Variabel InputSumberRincianKet

1. Man Petugas Sanitasi Rumah Sakit

6 orang tenaga sanitarian

2.Material Laboratorium Sanitasi RS Kapas Reagen Media agar Inkubator Tabung reaksi Koloni meteri

3.Methode- Pengambilan Sampel di lapangan Pemeriksaan Laboratorium**disesuaikan dengan jenis sampel dan parameter pemeriksaan

4.MoneyAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun Anggaran 2013 Koloni meteri :2 x Rp. 670.000,- (@ 1x)= Rp. 1.340.000,- Media agar :2 x Rp. 1.150.000,-= Rp. 2.200.000,- Reagen :2 x Rp. 1.345.000,-= Rp. 2.690.000,- + +

Total Biaya = Rp. 6.210.000,-

1. Pengawasan Pengelolaan Limbah Padat dan Limbah B3Dalam menjaga kualitas kesehatan lingkungan RSUD. Panemabahan Senopati Bantul, pihak Rumah Sakit melakukan program Pengawasan Pengelolaan Limbah Padat dan Limbah B3. Program ini ditargetkan dapat terlaksana 2 kali dalam setahun. Oleh karenannya guna melancarkan pelaksaannya perlu diketahui variabel unsur yang ada dalam program tersebut. Berikut adalah variabel unsur pelaksanaan Program Pengawasan Pengelolaan Limbah Padat dan Limbah B3:

1. Variabel UnsurBerikut adalah variabel unsur pelaksanaan Pengawasan Pengelolaan Limbah Padat dan Limbah B3: Tabel 3. Variabel Unsur Pengawasan Pengelolaan Pelaksanaan Limbah Padat dan Limbah B3No.Variabel InputSumberRincianKet

1. Man Petugas Sanitasi Rumah Sakit

6 orang tenaga sanitarian

2.Material Laboratorium Sanitasi RS Timbangan Alat tulis Incenerator Wadah limbah label

3.Methode- Pengambilan Sampel di lapangan Pemeriksaan Laboratorium**disesuaikan dengan jenis sampel dan parameter pemeriksaan

4.MoneyAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun Anggaran 2013 Timbangan :2 x Rp. 670.000,- (@ 1x)= Rp. 1.340.000,- Label Limbah :2 x Rp. 1.150.000,-= Rp. 2.200.000,- Transpor pengangkutan limbah :20 x Rp. 1.345.000,-= Rp. 2.690.0000,- +

Total Biaya = Rp. 30.330.000,-

1. Operasional dan Pengawasan IPALDalam menjaga kualitas kesehatan lingkungan RSUD. Panemabahan Senopati Bantul, pihak Rumah Sakit melakukan program Operasional dan Pengawasan IPAL . Program ini ditargetkan dapat terlaksana 2 kali dalam setahun. Oleh karenannya guna melancarkan pelaksaannya perlu diketahui variabel unsur yang ada dalam program tersebut. Berikut adalah variabel unsur pelaksanaan Program Operasional dan Pengawasan IPAL:

1. Variabel UnsurBerikut adalah variabel unsur pelaksanaan Operasional dan Pengawasan IPAL : Tabel 3. Variabel Unsur Pelaksanaan Operasional dan Pengawasan IPALNo.Variabel InputSumberRincianKet

1. Man Petugas Sanitasi Rumah Sakit

4 orang tenaga sanitarian

2.Material Laboratorium Sanitasi RS Baeker glass Tawas Kaporit Jar test spektrofotometri

3.Methode- Pengambilan Sampel di lapangan Pemeriksaan Laboratorium**disesuaikan dengan jenis sampel dan parameter pemeriksaan

4.MoneyAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun Anggaran 2013 Tawas :2 kg x Rp. 670.000,- (@ 1x)= Rp. 1.340.000,- Kaporit :2 x Rp. 1.150.000,-= Rp. 2.200.000,- Jar test :2 x Rp. 1.345.000,-= Rp. 2.690.000,- + +

Total Biaya = Rp. 6.210.000,-

1. Pengawasan dan Pengendalian Serangga dan Binatang PenggangguDalam menjaga kualitas kesehatan lingkungan RSUD. Panemabahan Senopati Bantul, pihak Rumah Sakit melakukan program Pengawasan dan Pengendalian Serangga dan binatang Pengganggu. Program ini ditargetkan dapat terlaksana setiap minggu. Oleh karenannya guna melancarkan pelaksaannya perlu diketahui variabel unsur yang ada dalam program tersebut. Berikut adalah variabel unsur pelaksanaan Program Pengawasan dan Pengendalian Serangga dan binatang Pengganggu :

2. Variabel UnsurBerikut adalah variabel unsur pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Serangga dan binatang Pengganggu : Tabel 3. Variabel Unsur Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Serangga dan binatang PenggangguNo.Variabel InputSumberRincianKet

1. Man Petugas Sanitasi Rumah Sakit

4 orang tenaga sanitarian

2.Material Laboratorium Sanitasi RS Ovitrap Flytrap Fogging IRS

3.Methode- Pengambilan Sampel di lapangan Pemeriksaan Laboratorium**disesuaikan dengan jenis sampel dan parameter pemeriksaan

4.MoneyAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun Anggaran 2013 Ovitrap :20 x Rp. 670.000,- (@ 1x)= Rp. 13.400.000,- Flytrap :20 x Rp. 1.150.000,-= Rp. 22.000.000,- Fogging :2 x Rp. 1.345.0000,-= Rp. 26.900.000,- +

Total Biaya = Rp. 62.100.000,-

1. Pengawasan dan Pengendalian Infeksi NosokomialDalam menjaga kualitas kesehatan lingkungan RSUD. Panemabahan Senopati Bantul, pihak Rumah Sakit melakukan program Pengawasan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial. Program ini ditargetkan dapat terlaksana 2 kali dalam setahun. Oleh karenannya guna melancarkan pelaksaannya perlu diketahui variabel unsur yang ada dalam program tersebut. Berikut adalah variabel unsur pelaksanaan Program Pengawasan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial :

3. Variabel UnsurBerikut adalah variabel unsur pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial: Tabel 3. Variabel Unsur Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Infeksi NosokomialNo.Variabel InputSumberRincianKet

1. Man Petugas Sanitasi Rumah Sakit

4 orang tenaga sanitarian

2.Material Laboratorium Sanitasi RS Media agar Petridish Reagen Koloni meteri

3.Methode- Pengambilan Sampel di lapangan Pemeriksaan Laboratorium**disesuaikan dengan jenis sampel dan parameter pemeriksaan

4.MoneyAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun Anggaran 2013 Media Agar10 kg x Rp. 1.200.000,-= Rp. 12.000.000,- Petridish10 dus x Rp. 1.700.000,- = Rp. 17.000.000,- Reagen 50 botol x Rp. 500.000,- = Rp. 25.000.000,- +

Total = Rp. 54.000.000,-

1. Upaya Penyuluhan Kesehatan LingkunganDalam menjaga kualitas kesehatan lingkungan RSUD. Panemabahan Senopati Bantul, pihak Rumah Sakit melakukan program Upaya Penyuluhan Kesehatan Lingkungan. Program ini ditargetkan dapat terlaksana 2 kali dalam setahun. Oleh karenannya guna melancarkan pelaksaannya perlu diketahui variabel unsur yang ada dalam program tersebut. Berikut adalah variabel unsur pelaksanaan Program Upaya Penyuluhan Kesehatan Lingkungan :

1. Variabel UnsurBerikut adalah variabel unsur pelaksanaan Upaya Penyuluhan Kesehatan Lingkungan : Tabel 3. Variabel Unsur Pelaksanaan Upaya Penyuluhan Kesehatan LingkunganNo.Variabel InputSumberRincianKet

1. Man Petugas Sanitasi Rumah Sakit

4 orang tenaga sanitarian

2.Material PamfletPosterBuku panduan konseling sanitasi .

3.Methode- Konseling dan penyuluhan

4.MoneyAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun Anggaran 2013*Belum dianggarkan

BAB IVHASIL PELAKSANAAN PROGRAM

A. Pengawasan Lingkungan Kerja0. Melaksanakan pengawasan lingkungan kerjaa. Pemenuhan target kegiatanTabel 11. Pemenuhan Target KegiatanNoJenis pengawasantargetRealisasiJml titik pantauKet

1Pemeriksaan udara ambient (pihak kedua)2x/th2x4

2Pemeriksaan kebisingan lingkungan (pihak kedua)2x/th2x7

3Pemeriksaan gas buang (pihak kedua)2x/th2x2Jun, Nov

0. Rincian hasil pemeriksaan sampel kebisingan lingkunganTabel 12. Hasil pemeriksaan sampel kebisingan lingkunganNoLokasiNilai standarHasilKeterangan

tahap 1 Juntahap 2 sept/nov

1Laundry45 dB59,0-Jam 10.40 Sebelah Barat (4 m)

59,2-Jam 11.00Sebelah Utara (5 m)

56,4-Jam 11.15Sebelah Timur ( 3 m)

2Depan pos Satpam45 dB54,751,1

3Depan IPAL lama55 dB54,654,6

4Parkir Depan HD55 dB62,759,8

5Depan pavilyun mawar45 dB52,449.3

Keterangan: Sampel diambil dan diuji oleh: BTKL Yogyakarta (1) dan Laboratorium Hiperkes (2,3,4,5) Baku mutu berdasar: SK Gub DIY No.169 th 2003 Kesimpulan: Sampel uji yang memenuhi baku mutu hanya 18,2% Kecenderungan hasil dari tahap 1 dan tahap 2, telah terjadi penurunan nilai yang mengarah ke lebih baik.

0. Rincian hasil pemeriksaan sampel kualitas udara ambientTabel 13. Hasil Pemeriksaan Sampel Kualitas Udara AmbientNoLokasiBulanParameter/ baku mutu (g/m3)

NO2SO2CO*)OTSP

400g/m3900g/m330.000g/m3235g/m3230g/m3

1Barat Laut/Depan Pos SatpamS = 07.53,520 E = 110.20,207 Elevasi = 58 m24 Jun11,4250,53453,985,1787,17

04 Nov1264,33543,847,6392,28

2Timur Laut/Depan IpalS = 07.53,515 E = 110.20,313Elevasi = 63 m24 Jun10,3265,02400,25218,57

04 Nov15,686,9607,598,5955,4

3Tenggara/Depan HDS = 07.53,582E = 110.20,312Elevasi = 63 m24 Jun12,07116,04863,810,5738,83

04 Nov11,58108,72797,797,5140,72

4Barat Daya/Depan Mawar&WKS = 07.53,553E = 110.20,245Elevasi = 66 m24 Jun8,5584294,572,9737,84

04 Nov16,01145,57443,18,3447,96

Keterangan: Sampel diambil dan diuji oleh: Laboratorium Hiperkes (2,3,4,5) Baku mutu berdasar : SK Gub DIY No.153 th 2002 Kesimpulan : Semua parameter uji memenuhi baku mutu

0. Rincian hasil pemeriksaan sampel emisi gas buangTabel 14. Hasil Pemeriksaan Sampel Emisi Gas Buang

NoLokasiBulanParameter/ baku mutu/satuan

NOSOPartikelOpasitas

1000mg/m3800mg/m3230mg/m320%

1Genset 1 (area barat) Merk: deutz Stamford 150 kva24 Jun330,18945,26589,2757

04 nov331,13246,58886,7838

2Genset 2 (area timur) Merk: deutz Stamford 200 kva24 jun275,47241,82484,8826

04 nov276,41542,61889,1147

Keterangan: Sampel diambil dan diuji oleh: Lab Hiperkes dan keselamatan kerja Baku mutu berdasar : SK Gub DIY No.169 th 2003 tentang Baku mutu sumber tidak bergerak untuk industri dan jenis kegiatan lain Kesimpulan: Semua parameter uji memenuhi baku mutu

B. Pengawaasan Makanan dan Minuman1. Pengawasan pengelolaanTabel 15. Pelaksanaan Pengawasan Pengelolaan Makanan dan MinumanNoJenis pengawasantargetRealisasiJml titik pantauHasil baik (%)Keterangan

1Penyimpanan2x/th00-Belum terlaksana

2Pengolahan2x/th00-Belum terlaksana

3Pengangkutan2x/th00-Belum terlaksana

4Penyajian2x/th00-Belum terlaksana

2. Pemenuhan target pemeriksaan sampelTabel 16. Pemenuhan Target Pemeriksaan Sampel

NoJenis SampelTargetRealisasiJumlah sampelKeterangan

1Makanan/ minuman2x/th00Belum terlaksana

2Alat makan2x/th1x

3. Rincian hasil pemeriksaan sampel alat makanTabel 17. Hasil Pemeriksaan Sampel Alat makan

NoLokasiParameter/ satuan (Angka lempeng total)Nilai standarHasilKet

tahap 1Mtahap 2

1Nusa indah 1Usappiring (CFU/cm2)1004-

Usapgelas (CFU/cm2)44-

Usapsendok (CFU/cm2)95-

2Nusa indah 2Usappiring (CFU/cm2)1002-

Usapgelas (CFU/cm2)85-

Usapsendok (CFU/cm2)1-

3FlamboyanUsapplato (CFU/cm2)1004-

Usapgelas (CFU/cm2)37-

Usapsendok (CFU/cm2)--

4Alamanda 3Usappiring (CFU/cm2)1000-

Usapgelas (CFU/cm2)73-

Usapsendok (CFU/cm2)1-

5MelatiUsapplato (CFU/cm2)1001-

Usapgelas (CFU/cm2)370-

Usapsendok (CFU/cm2)4-

6BakungUsapplato (CFU/cm2)1009-

Usapgelas (CFU/cm2)380-

Usapsendok (CFU/cm2)4600-

7AnggrekUsapplato (CFU/cm2)10072-

Usapgelas (CFU/cm2)9-

Usapsendok (CFU/cm2)93-

8CempakaUsappiring (CFU/cm2)1004-

Usapgelas (CFU/cm2)13-

Usapsendok (CFU/cm2)9-

9MawarUsappalto (CFU/cm2)10093-

Usapgelas (CFU/cm2)38-

Usapsendok (CFU/cm2)21-

4. Grafik pemenuhan baku mutu pemeriksaan sampel alat makan

Ket: Jumlah sampel masing-masing = 9 alat

Grafik 1. Pemenuhan Baku Mutu Pemeriksaan Sampel Alat Makan

C. Operasional dan Pengawasan Penyediaan Air bersih1. Penggunaan air bersihTabel 18. Volume Penggunaan Air Bersih di Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul

No.Sumber airJml Total (m3)Rata2/Hari (m3)Rata2/Bln (m3)

1Air tanah71.5841975.988

2PDAM881273

Jumlah72.7351996.061

2. Grafik penggunaan air bawah tanah (m3)

Ket:Selain dipengaruhi pengguna air, juga dipengaruhi oleh kelancaran meteran ukur

3. Grafik penggunaan air PDAM (m3) menurut pengamatan petugas Rumah Sakit

Ket: - PDAM digunakan di instalasi gizi dan klinik gigi- Klinik gigi kadang menggunakan air bawah tanah (tergantung kondisi air)

4. Pemenuhan target kegiatan pengurasan bak air bersihTabel 19. Pemenuhan target kegiatan pengurasan bak air bersihNoLokasiTargetRealisasi setahunKeterangan

1Bak+tower induk1x/bln12xTercapai 100%

2Tower mawar1x/3 bln4xTercapai 100%

3Tower radiologi1x/3 bln4xTercapai 100%

4Bak+Tower cempaka1x/3 bln4xTercapai 100%

5Bak+Tower anggrek1x/3 bln4xTercapai 100%

6Bak+Tower Poliklinik1x/3 bln4xTercapai 100%

7Bak+Tower laborat1x/3 bln4xTercapai 100%

8Bak hemodialisa1x/bln12xTercapai 100%

5. Pemenuhan baku mutu air bersihTabel 20. Pemenuhan Baku Mutu Air Bersih

NoJenis TargetJumlah targetRealisasiKet

Angka%

1Jumlah titik sampel (6 titik/ bulan)727198,6 %Apr krg 1 titik

2

Memenuhi baku mutuMPN Coliform total7171100 %

Kekeruhan7171100 %

Suhu7171100 %

Besi (Fe)7171100 %

Flourida (F)5959100 %

Kesadahan5959100 %

Clorida (Cl)5959100 %

Mangan (Mn)7171100 %

Zat organik5959100 %

pH592135,6 %

Sulfat5959100 %

Pembahasan parameter tidak memenuhi baku mutu: Parameter melebihi batas baku mutu : pH Terjadi bulan: April September Titik lokasi sampel: semua Baku mutu: 6,5 9,0 Hasil rata2: 9,1 9,6

6. Pengawasan penyediaan sumber air bersih alternatif. Belum dilakukan simulasi.

D. Pengawasan Pengelolaan Linen1. Rekapitulasi hasil pemeriksaan sampel linenTabel 21. Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan Sampel Linen

NoLokasiParameter/ satuan (Bacillus sp)Nilai standarHasilKet.

tahap 1Mtahap 2

1LaundryUsap spreikualitatifPositif-

Usap selimutNegatif-

Usap sarung bantalPositif-

2. Pemenuhan target kuantitas dan kualitas pemeriksaan sampel linenTabel 22. Pemenuhan Target Kuantitas Dan Kualitas Pemeriksaan Sampel Linen

NoJenis SampeltargetRealisasiJumlah sampelHasil baik (%)Keterangan

1Usap linen Di laundry2x/th1x333,3%

2Usap linen di ruang ranap2x/th0--Belum terlaksana

3Usap linen steril di kamar operasi2x/th0--Belum terlaksana

E. Pengawasan Pengelolaan Limbah Padat dan Limbah B31. Pengawasan pengelolaan limbah domestik (padat non B3)di TPS dan perbandingan volume pada 2 tahun terakhir

Tabel 23. Pengawasan pengelolaan limbah domestik (padat non B3)di TPS dan perbandingan volume pada 2 tahun terakhirNoJenis B3Volume total (m3)Rerata/blnPerubahan Volume

1Limbah domestik1.0062,8-

2. Grafik volume limbahdomestik (padat non B3) menurut bulan

3. Pengawasan pengelolaan limbah B3 (neraca) di TPSTabel 24. Pengawasan pengelolaan limbah B3 (neraca) di TPSNoJenis B3Volume masuk (Kg)Volume keluarSisaTelah terangkut (%)

Sisa th laluJumlah sekarang

1Medis059.187,459.187,40100%

2Lampu bekas30,142,5472,640100%

3Aki, Baterai kering112,34999,162,261,4%

4Oli bekas28,03838,827,258,8%

5fixer, developer (Radiologi)78,038510735623,1%

4. Perbandingan volume (Kg) limbahB3 2 tahun terakhirTabel 25. Perbandingan volume (Kg) limbahB3 2 tahun terakhirNoJenis B3Volume total (Kg)Rerata/blnPerubahan Volume

2012201320122013

1Medis46.744,559.187,43.8954.932Naik = 26,6%

2Lampu bekas30,142,5434Naik = 41,3%

3Aki, Baterai112,34994Turun = 56,4%

4Oli bekas28,03823Naik = 35,7%

5fixer, developer (Radiologi)78,0385732Naik = 393,6%

F. Operasional dan Pengawasan IPAL1. Operasional IPALTabel 26. Kegiaatan Operasional IPALNoKegiatanTargettercapaiketerangan

Frek kegJml kegAngkapersen

1Clorinasi1x/mgg4848100

2Back wash1x/mgg4848100

3Pompa hidup/ normaltiap hari (semua)100%100%100

4Pemeriksaan bak kontrol/ komunaltiap hari (semua)100%100%100

2. Hasil pemeriksaan lab kimia sampel IPALTabel 27. Hasil pemeriksaan lab kimia sampel IPAL

3. Data jenis dan jumlah sumber penghasil limbah yang sudah dan belum masuk ke jaringan IPALTabel 28. Data jenis dan jumlah sumber penghasil limbah yang sudah dan belum masuk ke jaringan IPALNoJenis limbahSumber limbahMasuk IPAL (%)Keterangan

SudahBelum

1Km/wcSemua gedung95,5%4,5%45 gedung

2Cuci tangan/ wastafelSemua gedung95,5%4,5%45 gedung

3Cuci alat medis/ spool hookGedung pelayanan medis90,0%10%20 gedung

4Limbah laboratoriumUnit laboratorium100%01 gedung

5Residu hemodialisaUnit Hemodialisa100%01 gedung

6Limbah dapurInst gizi dan kantin100%02 gedung

7Limbah laundryUnit laundry100%01 gedung

8Licit limbah B3 & non B3TPS100%01 gedung

Keterangan:Limbah km/wc, wastafel, dan cuci alat medis yang belum masuk IPAL, masih menggunakan resapan, 2 yaitu gedung : Poliklinik selatan dan Hemodialis.

4. Dokumen laporan pengelolaan kepada pihak/ instansi terkaitTabel 29. Laporan Pengelolaan Kegiatan operasional dan Pengawasan IPALNoJenis laporanTujuanTarget/tahunTercapai

AngkaPersen

1Laporan tribulanan UKL,UPLBLH DIY44100%

2Laporan semesteran UKL,UPLBLH DIY22100%

3Laporan triwulananPemusnahan limbah B3Kemen LH44100%

G. Pengawasan dan Pengendalian Serangga dan Binatang Pengganggu1. Pengawasan dan pengendalian Serangga dan Binatang PenggangguTabel 30. Kegiatan Survey keberadaan Serangga dan Binatang PenggangguNoKegiatan G titik pantaufrek pantauDitemukan

Angka%

1Survey jentik20914.36800%

2Survey nyamuk di ruang ranap20----

3Survey kepadatan lalat20----

4Survey populasi tikus202096080,8%

5Survey populasi kucing202096050,5%

6Survey populasi kecoa&semut20----

Keterangan: Survey dilakukan : 1x/minggu tiap titik pantau Survey Nyamuk dewasa, lalat, kecoa, dan semut: belum dilakukan Lokasi penemuan populasi tikus (0,8%): Nusa indah-1 (2x), nusa indah-2 (2x), Gizi (3x), Alamanda-2 (1x) Lokasi penemuan populasi kucing (0,5%): Nusa indah-1 (1x), nusa indah-2 (1x), Gizi (1x), Laundry (1x), RB (1x)

H. Pengawasan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial3. Data sterilisasi ruanganTabel 31. Data Sterilisasi RuanganNoJumlah kegiatanRata-rata/ hariRata-rata/ bulanKeterangan

11.7155143Alkohol(1 jan - 13 sept) = 1.322 = 77,1%Virkon(14 sep 31 des) = 393 = 22,9%

3. Grafik jumlah kegiatan sterilisasi ruang menurut bulan

3. Grafik jumlah kegiatan seterilisasi ruangan menurut lokasi

3. Grafik kegiatan seterilisasi ruangan menurut klasifikasi kasus

Keterangan:8. Infeksius= 56,2%8. Non infeksius= 40,6%8. Lain-lain= 3,2% (rutin, lama tidak dipakai, pasca renovasi, tanpa keterangan kasus

3. Rekapitulasi hasil pemeriksaan sampel usap ruangTabel 32. Rekapitulasi hasil pemeriksaan sampel usap ruangNoLokasiParameter/ satuanNilai standarHasilKet.

tahap 1Mtahap 2

1Mawar km.27Udara (CFU/m3)200-500330

Usap lantai (CFU/cm25-104

Usap dinding (CFU/cm25-100

2Mawar Km.24Udara (CFU/m3)200-500330

Usap lantai (CFU/cm25-105

Usap dinding (CFU/cm25-103

3Mawar km.17Udara (CFU/m3)200-500670

Usap lantai (CFU/cm25-101

Usap dinding (CFU/cm25-100

4Ruang bersalinUdara (CFU/m3)2003303300

Usap lantai (CFU/cm25-104214

Usap dinding (CFU/cm25-1022

5Cempaka R.utama 1Udara (CFU/m3)200-50070001000

Usap lantai (CFU/cm25-1078010

Usap dinding (CFU/cm25-1010

6Anggrek Km.4Udara (CFU/m3)200-5001700

Usap lantai (CFU/cm25-10210

Usap dinding (CFU/cm25-103

7Nusa Indah 2 Km.1Udara (CFU/m3)200-5002300

Usap lantai (CFU/cm25-10130

Usap dinding (CFU/cm25-102

8BakungUdara (CFU/m3)200-500670

Km.6Usap lantai (CFU/cm25-10370

Usap dinding (CFU/cm25-102

9Alamanda 3 Km.1Udara (CFU/m3)200-5000

Usap lantai (CFU/cm25-1011

Usap dinding (CFU/cm25-102

10Flamboyan Km.5Udara (CFU/m3)200-500670

Usap lantai (CFU/cm25-10260

Usap dinding (CFU/cm25-101

11Melati 1 Km.1&6Udara (CFU/m3)200-5001900

Usap lantai (CFU/cm25-1093

Usap dinding (CFU/cm25-109

12Melati 2 Km. isolasiUdara (CFU/m3)200-500330

Usap lantai (CFU/cm25-10550

Usap dinding (CFU/cm25-104

13Nusa Indah 1 Km.6Udara (CFU/m3)200-5002000

Usap lantai (CFU/cm25-1053

Usap dinding (CFU/cm25-102

14PerinatalUdara (CFU/m3)200-500670

Usap lantai (CFU/cm25-1025

Usap dinding (CFU/cm25-101

15IGDUdara (CFU/m3)200-5001700

Usap lantai (CFU/cm25-10130

Usap dinding (CFU/cm25-101

16IBSRuang 1Udara (CFU/m3)200-5000

Usap lantai (CFU/cm25-102

Usap dinding (CFU/cm25-100

KlebsiellaKualitatifNegatif

Pseudomonas spKualitatifNegatif

Spora gas gangreneKualitatifNegatif

17IBSRuang recoveryUdara (CFU/m3)200-5003000

Usap lantai (CFU/cm25-10120

Usap dinding (CFU/cm25-100

KlebsiellaKualitatifNegatif

Pseudomonas spKualitatifNegatif

Spora gas gangreneKualitatifNegatif

18IBSRuang 1AC (legionella sp)KualitatifNegatif

19IBSRuang 2AC (legionella sp)KualitatifNegatif

20IBSR.recoveryAC (legionella sp)KualitatifNegatif

I. Upaya Penyuluhan Kesehatan Lingkungan1. Penyuluhan sanitasi bagi pasien dan keluarganyaKegiatan belum terlaksana.Hambatan : belum ada sarana dan wadahnya (poli konsultasi kesehatan lingkungan)2. Penyebaran pamflet tentang kesehatan lingkungan bekerjasama dengan unit terkaitKegiatan belum terlaksana. Hambatan : belum dianggarkan

BAB VMASALAH PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN

A. Masalah dalam Pelaksanaan Program Kesehatan LingkunganTabel 33. Masalah dalam Program Kesehatan LingkunganNo.Program Kesehatan LingkunganMasalahBukti Dasar

1Pengawasan Makanan dan MinumanBelum terlaksananya kegiatan pengawasan pengelolaan makananLaporan pelaksanaan program kesehatan lingkungan tahun 2013

Belum terlaksananya pemeriksaan sampel makananLaporan pelaksanaan program kesehatan lingkungan tahun 2013

Tidak adanya hasil atau data tentang pemeriksaan sampel makanan

2Operasional dan Pengawasan Penyediaan Air Bersihbelum dilaksanakanya pengawasan penyediaan sumber air bersih alternatifLaporan pelaksanaan program kesehatan lingkungan tahun 2013

3Pengawasan Pengelolaan LinenMasih ditemukannya bakteri Bacillus sp. Pada sampel sprei dan sarung bantalLaporan pelaksanaan program kesehatan lingkungan tahun 2013

Hasil Pemeriksaan Kualitatif Usap linen pada sampel linen sprei dan sarung bantal

Belum terlaksananya Pemeriksaan sampel linen di ruang ranap dan operasiLaporan pelaksanaan program kesehatan lingkungan tahun 2013

4Pengawsan Pengelolaan Limbah Padat dan limbah cairMasih banyak limbah yang belum terangkut di TPSLaporan pelaksanaan program kesehatan lingkungan tahun 2013

Masih banyaknya limbah b3 yang berada di TPS

5Operasional dan Pengawasan IPALAir Limbah belum memenuhi baku mutu pada beberapa parameter Laporan pelaksanaan program kesehatan lingkungan tahun 2013

Hasil pemeriksaan Lab. Kimia terhadap sampel air limbah

6Pengawasan dan Pengendalian Serangga dan Binatang PenggangguBelum terlaksanakannya survey pada nyamuk dewasa, lalat, kecoa dan semut)Laporan pelaksanaan program kesehatan lingkungan tahun 2013

7Pengawasan dan Pengendalian Infeksi NsokomialAngka CFU pada sampel udara dan serangga dibeberapa ruangan belum mememnuhi standarLaporan pelaksanaan program kesehatan lingkungan tahun 2013

8Upaya Penyuluhan Kesehatan LingkunganBelum telaksananya kegiatan penyuluhan bagi pasien dan keluargaLaporan pelaksanaan program kesehatan lingkungan tahun 2013

Belum terlaksakannyakegiatan penyebaran pamflet tentang kesehata ingkungan dan bekerja sama dengan pihak akademikLaporan pelaksanaan program kesehatan lingkungan tahun 2013

B. Penentuan Prioritas Permasalahan0. Metode penentuan prioritas masalahPenentuan prioritas masalah kami menggunakan metode Hanlon.Metode ini hampir sama dengan metode Delbeq, dilakukan dengan memberikan skor atas serangkaian kriteria A, B, C dan D (PEARL).a. A= Besar masalah yaitu % atau jumlah atau kelompokpenduduk yang terkena masalah serta keterlibatanmasyarakat dan instansi terkait. Skor 0-10 (kecil-besar).b. B= Kegawatan masalah yaitu tingginya angkamorbiditas dan mortalitas,kecenderungannya dariwaktu ke waktu. Skor 0-10 (tidak gawat - sangatgawat).c. C= Efektifitas atau kemudahan penanggulanganmasalah, dilihat dari perbandingan antara perkiraanhasil atau manfaat penyelesaian masalah yangakan diperoleh dengan sumber daya (biaya, saranadan cara) untuk menyelesaikan masalah. Skor 0-10(sulit mudah).d. D=PEARLBerbagai pertimbangan dalam kemungkinanpemecahan masalah. Skor 0 = tidak dan 1 = yae. P= Propriatness yaitu kesesuaian masalahdengan prioritas berbagaikebijaksanaan/program/kegiataninstansi/organisasi terkait.f. E= Economic feasibility yaitu kelayakan darisegi pembiayaan.g. A = Acceptability yaitu situasi penerimaanmasyarakat dan instansi terkait/instansilainnya.h. R = Resource availability yaitu ketersediaansumber daya untuk memecahkan masalah(tenaga, sarana/peralatan, waktu)i. L= Legality yaitu dukungan aspekhukum/perundangan-undangan/peraturanterkaitsepertiperaturanpemerintah/juklak/juknis/protap.Setelah kriteria tersebut berhasil diisi, maka selanjutnya menghitung nilai NPD dan NPT dengan rumus sebagai berikut:NPD= Nilai Prioritas dasar=(A+B)xCNPT= Nilai Prioritas Total=(A+B)xCxDPrioritas pertama adalah masalah dengan skor NPT tertinggi. Metode Hanlon (Kuantitatif) ini lebih efektif bila digunakan untuk masalah yang bersifat kuantitatif. 0. Penentuan prioritas masalahTabel Penentuan Prioritas Masalah Berdsarkan Hasil Kegiatan Kesehatan Lingkungan Tahun 2013NoDaftar MasalahKriteria dan bobot maksimumNPTPrioritas Masalah

ABCD (PEARL)NPD

1Pengawasan Makanan dan minuman75617272III

2Operasi dan Pengawasan penyediaan Air Bersih52414040VII

3Pengawasan Linen77517070IV

4Pengawasan Pengelolaan Limbah Padat dan Limbah B376415252VII

5Operasional dan Pengawasan IPAL88518080I

6Pengawasan dan Pengendalian Serangga dan Biantang Pengganggu87,5416262V

7Pengawasan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial87416060VI

8Upaya Penyuluhan Kesehatan Lingkungan65717777II

C. Analisis Penyebab MasalahBerdasarkan tabel identifikasi permasalahan di tas, ada beberapa hal yang menjadi penyebab permasalahan tersebut. Metode yang digunakan dalam menentukan penyebab masalah adalah dengan menggunakan metode tulang ikan (fish bone analysis ishikawa).

Tabel Analisis Penyebab Masalah Berdasarkan Hasil Kegiatan Kesehatan Lingkungan Tahun 2013MasalahPenyebab MasalahEvidance Base

Operasional dan Pengawasan IPALManMasih kurangnya pengetahuan sanitarian tentang proses pengolahan air limbah Hasil wawancara masih ada sanitarian yang memahami tentang teknik pengolahan air limbah

belum adanya pelatihan sanitarian

Method Teknik pengolahan kurang efektif dalam mereduksi zat melebihi NAB

Berdasarkan hasil observasi IPAL dan hasil pemeriksaaan sampel air limbah

MaterialTidak adanya panduan tetap tentang teknik pengolahan air limbahHasil wawancara dan observasi tidak ada panduan pengolahan air limbah

MarketBelum adanya perbaikan IPAL sejak dibangunHasil wawancara dengan petugas sanitarian bahwa IPAL sudah lama tidak ada perbaikan atau perawatan .

Di bawah ini dapat dilihat hubungan antara keempat faktor tersebut dengan menggunakan fishbone anlysis Ishikawa.Tidak adanya panduanMarketPerbaikan IPALMaterialOperasional dan pengawasan IPAL

Man

Kurangnya pengetahuan

Metode kurang efektif

Method

D. Alternatif Pemecahan MasalahTabel Strategi dan Alternatif Pemecahan Masalah (Plan of Actions) Berdasarkan Hasil Kesehatan Lingkungan Tahun 2013NoKegiatanTujuanSasaranPelaksana KegiatanTempatWaktu

1Pelatihan SanitarianAgar pengetahuan dan pemahaman sanitarian dapat bertambah mengenai tentang pengolahan air limbahPetugas sanitarian BLHD

2Perbaikan metode pengolahan air limbahAgar mutu air limbah sesuai standarPengolahan limbah yang baikPetugas sanitarian

3Pembuatan panduan teknik pengolahan air limbahAgar memudahkan sanitarian dalam memahami sistem pengolahan limbahPanduan teknik pengolahan limbahPetugas sanitarian

4Perbaikan IPALAgar IPAL menjadi lebih efektif dan optimalIPAL RSSanitarian

E. Prioritas Pemecahan Masalah1. MetodeMetode CARL merupakan metode yang cukup baru di kesehatan. Metode CARL juga didasarkan pada serangkaian kriteria yang harus diberi skor 0-10. Kriteria CARL tersebut mempunyai arti:a. C = Capability yaitu ketersediaan sumber daya (dana, sarana dan peralatan)b. A = Accessibility yaitu kemudahan, masalah yang ada mudah diatasi atautidak. Kemudahaan dapat didasarkan pada ketersediaanmetode/cara/teknoloi serta penunjang pelaksanaan seperti peraturan ataujuklak.c. R = Readiness yaitu kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapansasaran, seperti keahlian atau kemampuan dan motivasi.d. L = Leverage yaitu seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yanglain dalam pemecahan masalah yang dibahas.Setelah masalah atau alternatif pemecahan masalah diidentifikasi, kemudian dibuat tabel kriteria CARL dan diisi skornya. Bila ada beberapa pendapat tentang nilai skor yang diambil adalah rerata.Nilai total merupakan hasil perkalian: C x A x R x L2. Penentuan prioritas pemecahan masalahNoDaftar Pemecahan MasalahCARLTotal NilaiUrutan

1Pelatihan Sanitarian99895832I

2Perbaikan metode pengolahan air limbah98884608III

3Pembuatan panduan teknik pengolahan air limbah88773136IV

4Perbaikan IPAL9985184II

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa masalah program kesehatan lingkungan di Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul, Masalah yang menjadi prioritas pemecahan adalah Operasional dan Pengawasan IPAL. Oleh karenannya, guna mengatasinya telah diputuskan untuk mengadakan Pelatihan Tenaga Sanitarian.