tugas artikel pdf
TRANSCRIPT
SISTEM INFORMASI
DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN
BERBASIS KOMPUTER DAN MANFAATNYA
Disusun Dalam Rangka Memenuhi TugasM.A Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Oleh :
Neni Ampi Juwita SiraitNPM : 0906594545
Program Magister Ilmu Keperawat anKekhususan Keperawatan Anak
Fakultas Ilmu KeperawatanUniversitas Indonesia
Tahun 2008
SISTEM INFORMASI
DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN
BERBASIS KOMPUTER DAN MANFAATNYA
Abstrak
Artikel ini menjelaskan tentang sistem informasi keperawatan yang berfokus
pada dokumentasi asuhan keperawatan berbasis komputer dan manfaatnya.
Tujuannya adalah untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu layanan
keperawatan. Sebagaimana yang diungkapkan Graves dan Corcoran (1989),
Informatika keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer dan informasi ilmu
keperawatan. Kombinasi ini membantu dalam manajemen pemrosesan data
keperawatan, informasi dan pengetahuan dalam mendukung praktik
keperawatan dan pemberian perawatan.
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan keperawatan adalah salah satu p elayanan kesehatan yang memiliki
peranan sangat penting pada suatu rumah sakit. Perubahan dalam masyarakat
menimbulkan tuntutan baru untuk keperawatan. Teknologi dan penemuan
ilmiah baru mengharuskan perawat untuk secara terus menerus
memperbaharui pengetahuan dan keterampilan mereka. (blais et al, 2002).
Agar pelayanan keperawatan memiliki kualitas mutu yang baik, seorang
perawat dituntut untuk mampu memberikan a suhan keperawatan secara efisien
dan efektif dan dapat diakses dalam suatu rentang lingkungan kh ususnya
rumah sakit.
Standar asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien terdiri dari
pengkajian, penegakan diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan
evaluasi setelah itu dilakukan pendokumentasian . Saat ini sebagian besar
rumah sakit masih melakukan pendokumentasian asuhan kepe rawatan secara
manual, dimana dalam pelaksanaannya se ring diabaikan oleh perawat karena
hal ini menambah beban kerja perawat yang sudah banyak dan menghabiskan
waktu yang banyak untuk penulisan.
Pendokumentasian Keperawatan adalah hal penting yang dapat menunjang
pelaksanaan mutu asuhan keperawatan. (Kozier,E. 1990). Pendokumentasi
juga merupakan bukti akontabilitas terhadap asuhan keperawatan yang telah
diberikan perawat kepada pasien, sehingga tindakan tersebut dapat
dipertanggung jawabkan dan merupakan bukti praktik keperawatan
profesional. (Hariyati, RT, 1999).
Peningkatan kualitas sistem informasi keperawatan merupakan salah satu
solusi untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. Sejak pengenalan
sistem informasi keperawatan akut pada tahun 1965, perpaduan informatika
konsumen dan sistem informasi yang berpusat pada pasien (staggers,
Thompson, dan Snyder- Halpern, 2001). Saat ini sistem informasi
keperawatan dijadikan standar dalam sistem informasi perawatan kesehatan
terintegrasi yang lebih luas dan menyediakan alat – alat yang efektif dan
efisien untuk mendukung asuhan keperawatan. (Blais et all , 2002).
B. Kajian Literatur
a. Defenisi
Salah satu pengertian teknologi informasi adalah seperangkat alat yang
menolong mengerjakan sesuatu dengan informasi yang menghasilkan tugas
terkait proses pengolahan informasi. (Sungkar & Sabarguna, 2007). Istilah
informatika keperawatan pertama kali digunakan oleh Scholes dan Barber
pada tahun 1980 pada konferensi MEDINFO di T okyo. Simson (1998)
menefinisikan informatika keperawatan adalah susah karena terget
bidangnya sedang berkembang. Maka ia membuat definisi awal penggunaan
komputer diseluruh bidang kegiatan perawat, pelayanan kesehatan,
pendidikan dan riset. Definisi lain yang mereka kemukakan
adalah:penggunaan tekhnologi informasi dalam mendukung fungsi perawat.
Seperti pendapat Scholes dan Barber, definisi yang lain menyebutkan
penggunaan komputer mulai dari pengolah kata (word) sampai kecerdasan
buatan (artificial intelligence) untuk perawat dalam parktik keperawatan
proffesional. (Irdawaty & Sudaryanto, 2003).
Informatika perawatan kesehatan adalah aplikasi teknologi informasi untuk
memfasilitasi akuntabilitas, membantu pengendalian biaya dan
meningkatkan kualitas perawatan (Ball dan Douglas, 1977), menurut
Graves dan Corcoran (1989) , Informatika keperawatan adalah kombinasi
ilmu komputer dan informasi ilmu keperawatan. Kombinasi ini membantu
dalam manajemen pemrosesan data keperawatan, informasi dan
pengetahuan dalam mendukung praktik keperawatan dan pemberian
perawatan. (Blais et all, 2002)
b. Manfaat
Menurut Holmas (2003) terdapat beberapa keuntungan utama dari
dokumentasi berbasis komputer yaitu:
1. Standarisasi, terdapat pelaporan data klinik yang standar yang mudah dan
cepat diketahui
2. Kualitas, meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus
meningkatkan waktu perawat berfokus pada pemberian asuhan
3. Accessibility & legibility, mudah membaca dan mendapat informasi
klinik tentang semua pasien dan suatu lokasi (Ratna Sitorus, 2006)
ANA mengatakan bahwa system informasi keperawatan berkaitan dengan
legalitas untuk memperoleh dan menggunakan data, info rmasi dan
pengetahuan tentang standar dokumentasi , komunikasi, mendukung proses
pengambilan keputusan, mengembangkan dan mendesiminasikan
pengetahuan baru, meningkatkan kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan
keperawaratan dan memberdayakan pasien untuk memilih asuhan kesehatan
yang diiinginkan. Kehandalan suatu sistem informasi pada suatu organisasi
terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada sehingga dapat
dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna, akurat,
terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi. (Vestal, Khaterine,
1995 dikutip oleh Hariyati, RT., 1999) .
Manfaat penerapan sistem informasi keperawatan di lingkungan rumah
sakit salah satunya adalah membantu perawat dalam melakukan
pendokumentasian asuhan keperawatan. Dengan memanfaatkan sistem
informasi keperawatan tersebut perawat dapat menghemat waktu untuk
melakukan pencatatan dibandingkan bila dilakukan pencatatan secara
manual. Di samping itu, data yang tercatat dengan menggunakan sistem
informasi keperawatan akan lebih terjamin keberadaannya. Resiko data
yang dicatat akan hilang sangat kecil. Berbeda dengan pencatatan ya ng
berdasarkan paper base, dimana kemungkinan untuk hilangnya data sangat
mungkin untuk terjadi. Selain itu keberadaan sistem informasi keperawatan
juga akan meningkatkan keefektifan dan efisien kerja dari tenaga
keperawatan.
c. Program Sistem Pendokumentasi an Asuhan Keperawatan
1. Standard Asuhan Keperawatan
Standar Asuhan Keperawatan menggunakan standar Internasional dengan
mengacu pada Diagnosa Keperawatan yang dikeluarkan oleh North
American Nursing Diagnosis Association, standar outcome keperawatan
mengacu pada Nursing Outcome Clasification dan standar intervensi
keperawatan mengacu pada Nursing Intervention Clasification (NIC) yang
dikeluarkan oleh Iowa Outcomes Project. Standar Asuhan Keperawatn ini
juga telah dilengkapi dengan standar pengkajian perawat an dengan
mengacu pada 13 Divisi Diagnosa Keperawatan yang disusun oleh Doenges
dan Moorhouse dan standar evaluasi keperawatan dengan mengacu pada
kriteria yang ada dalam Nursing Outcome Clasification (NOC) dengan
model skoring
2. Proses keperawatan
a. Pengkajian
Proses keperawatan dimulai dengan pengumpulan data menilai status
pasien sekarang dalam perbandingan dengan kriteria dan harapan
normalitas.
b. Diagnosa
Diagnosis keperawatan yang dikembangkan oleh the North American
Nursing Diagnosis Association (NANDA): Bermula dari
pengorganisasian diagnosis keperawatan yang dikembangkan dari daftar
abjad, selanjutnya berkembang menjadi sistem konseptual sebagai
penuntun klasifikasi diagnosis keperawatan dalam sebuah taksonomi
c. Intervensi – Implementasi
The Nursing Interventions Classification (NIC) adalah daftar
komprehensif intervensi keperawatan yang dikelompokkan berdasarkan
label yang mendeskripsikan aktivitas keperawatan. NIC dibagi menjadi
tujuh bidang, yaitu:
1) Fisiologis–dasar (physiological–basic): Mendukung fungsi fisik.
2) Fisiologis–kompleks (physiological–complex): Mendukung regulasi
homeostatis
3) Perilaku (behavioral): Mendukung perubahan fungsi sosial dan gaya
hidup.
4) Keselamatan (safety): Mendukung proteksi terhadap gangguan.
5) Keluarga (family): Mendukung unit keluarga.
6) Sistem kesehatan (health system): Mendukung penggunaan sistem
layanan kesehatan.
7) Komunitas (community): Mendukung kesehatan komunitas.
d. Evaluasi
Melalui proses kognitif yang spesifik bagi masing -masing disiplin,
pelabelan diagnostik diaplikasikan, tujuan pengobatan diidentifikasi
dengan tenggat waktu untuk evaluasi, serta intervensi pengobatan dipilih
dan diimplementasikan. Pada interval tertentu, pasien dinilai kembali,
efektivitas perawatan dievaluasi, serta tujuan dan intervensi pengobatan
dilanjutkan atau disesuaikan menurut kebutuhan. Jika penilaian kembali
menunjukkan bahwa pasien tidak membutuhkan lagi perawatan, layanan
diakhiri.
3. Skema alur kerja proses keperawatan (Ozbolt et al, 1985)
tidak ya
tidak ya
C. Pembahasan
Luasnya lingkup tanggung jawab keperawatan dan kehadiran perawat secara
kontinu mendampingi pasien menempatkan keperawatan pada posisi sentral
bagi layanan kesehatan dan pusat informasi pasien untuk membangkitkan
perkembangan informatika keperawatan yang dapat menginformasikan
perkembangan aplikasi multidisiplin terintegrasi bagi pelayanan pasien .
Dokumentasi asuhan keperawatan adalah salah satu sistem inform asi dalam
Pengumpulan data
Sintesis diagnosis keperawatan
Analisa data
Masuk
Apakah perawatanyang diberikan perludievaluasi
Evaluasikeperawatan yangdiberikan
Analisa sebabkeberhasilan dankegagalan
Formulasi tujuan
Penentuan prioritas untuk tujuan
Penentuan data target untukevaluasi tujuan
Seleksi intervensi keperawatan
Implementasi intervensi keperawatan
Apakah perawatan diakhiri Keluar
pelayanan keperawatan, dewasa ini sistem pendokumentasian asuhan
keperawatan di beberapa rumah sakit masih menggunakan sistem tertulis
(manual), dimana sistem ini memiliki banyak kekurangan diantaranya adalah
pendokumentasian tertulis ini serin g membebani perawat karena perawat
harus menuliskan dokumentasi pada form yang telah tersedia dan
membutuhkan waktu banyak untuk mengisinya. Permasalahan lain yang
sering muncul adalah biaya pencetakan form mahal sehingga sering form
pendokumentasian tidak tersedia. Pendokumentasian secara tertulis dan
manual juga mempunyai kelemahan yaitu sering hilang. Pendokumentasian
yang berupa lembaran-lembaran kertas maka dokumentasi asuhan
keperawatan sering terselip. Selain itu pendokumentasian secara tertulis ju ga
memerlukan tempat penyimpanan dan akan menyulitkan untuk pencarian
kembali jika sewaktu-waktu pendokumentasian tersebut diperlukan.
Dokumentasi yang hilang atau terselip di ruang penyimpanan akan merugikan
perawat. Hal ini karena tidak dapat menjadi buk ti legal jika terjadi suatu
gugatan hukum, dengan demikian perawat berada pada posisi yang lemah dan
rentan terhadap gugatan hukum. (Hariyati RT, 1999).
Oleh karena itu sudah selayaknya sistem informasi keperawatan terutama
pendokumentasian asuhan keperawa tan dikembangkan berbasis komputer
sebagai solusi untuk meningkatkan pelayanan keperawatan , Menurut Sungkar
dan Sabarguna, (2007) dengan informasi yang berbasis komputer atau digital
diharapkan, mudah digunakan oleh tenaga administrasi dan kesehatan, cepat
dan mudah untuk dapat mengukur data pasien , administrasi yang mudah,
memungkinkan pengembangan jaringan dengan mudah, fleksibilitas yang
tinggi untuk tampilan sendiri, integrasi data dari berbagai sistem .
Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Graves dan corcoran, (1989)
bahwa Informatika keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu
informasi, dan ilmu keperawatan yang dirancang untuk membantu manajemen
dan pemrosesan data, informasi, dan pengetahuan keperawatan untuk
menunjang praktek keperawatan dan penyampaian layanan keperawatan
D. Penutup
1. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi dokumentasi
asuhan keperawatan berbasis komputer merupakan solusi yang tepat untuk
mengatasi masalah pendokumentasian asuhan keperawata n. merupakan
komponen kritis bagi pengambilan keputusan yang efektif serta praktek
keperawatan berkualitas tinggi . Informasi dan pengetahuan yang diperoleh
melalui informatika keperawatan dapat meningkatkan kesadaran serta
pemahaman terhadap isu-isu keperawatan dan layanan kesehatan.
Informatika keperawatan dengan sepenuhnya memelihara perspektif klinik
dan mempromosikan penelitian yang secara langsung mendukung
peningkatan layanan pasien.
2. Rekomendasi
Untuk mendukung sistem ini diperlukan pelatihan terhad ap perawat dan
dibuat suatu software yang baku untuk dokumentasi asuhan keperawatan
berdasarkan standard.
Daftar Rujukan
Blais et all. Praktik Keperawatan Profesional konsep dan perspektif edisi 4, EGC(2002)
Budiana & Apriyadi (2008). Pengembangan prototip sehat sistem informasimanajemen klinik praktek bersama. Konferensi dan Temu Nasional TeknologiInformasi dan Komunikasi untuk Indonesia
Carpenito. (1985). Nursing diagnosis application to clinical practice . J.B.Lippincott Co.,. Philadephia .
Graves JR, Corcoran S. The study of nursing informatics. Image: Journal ofNursing Scholarship 1989;21:227 -31.
Hariyati, S. T. (1999). Hubungan antara pengetahuan aspek hukum dari perawat dan karakteristik perawat terhadap kualitas dokmentas i keperawatan diRS.Bhakti Yudha, Tidak dipublikasikan
Irdawaty & Sudaryanto (2008). Pemanfaatan teknologi dalam pelayanankesehatan. Diakses dari www.google.com tanggal 10 oktober 2010
Kaminski J. Nursing informatics and nursing culture: Is there a fit? [editorial]Online Journal of Nursing Informatics. Oct 2005 Diakses. dari: URL:http://eaa-knowledge.com/ojni/ni/9_3/oct.htm . tanggal 3 oktober 2010
Ozbolt JF, Schultz II S, Swain MA, Abraham II. A proposed expert system fornursing practice: A springboard to nursing science. Journal of Medical Systems1985;9:175-85.
Safrizal & Sabarguna, (2006). Master plan sistem informasi kesehatan; JatengDIY, Konsorsium rumah sakit islam.
Sungkar & Sabarguna. (2007) Sistem Informasi Medis. UI – PRESS
____________(2008), Sistem Infomasi Manajemen Berbasis Komputer Di
Indonesia, Sudah Perlukah ? diakses dari http://www.fik.ui.ac.id/ tanggal 12
oktober 2010