tugas akhir studi eksperimental 2d runup dan … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian...

101
TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN RUNDOWN GELOMBANG PADA PEREDAM GELOMBANG SISI MIRING BERPORI OLEH: ABDUL RAHMAN A D 111 09 281 JURUSAN SIPIL FAKULTAS TENIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2014

Upload: others

Post on 11-Dec-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

TUGAS AKHIR

STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN RUNDOWN GELOMBANG

PADA PEREDAM GELOMBANG SISI MIRING BERPORI

OLEH:

ABDUL RAHMAN A

D 111 09 281

JURUSAN SIPIL

FAKULTAS TENIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2014

Page 2: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

ii

Page 3: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat Rahmat dan

Hidayah-Nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan

judul “STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN RUNDOWN

GELOMBANG PADA PEREDAM GELOMBANG SISI MIRING

BERPORI” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik

pada Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.

Selanjutnya dalam proses penyusunan Tugas Akhir ini , penulis banyak

sekali mendapatkan bantuan dan bimbingan dari banyak pihak. Untuk itu, pada

kesempatan ini izinkan kami menghaturkan rasa terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

Bapak Prof. Dr. Ir H. Lawalenna Samang, MS, M.Eng. selaku Ketua Jurusan

Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.

Bapak Dr. Tri Harianto, ST. MT. selaku Sekretaris Jurusan Sipil Fakultas

Teknik Universitas Hasanuddin.

Bapak Dr. Ir. M. Arsyad Thaha, MT.sebagai Dosen Pembimbing I dalam

penyusunan tugas akhir ini.

Bapak Silman Pongmanda, ST, MT. sebagai sebagai Dosen Pembimbing II

dalam penyusunan tugas akhir ini.

Bapak-Ibu staf dosen dan administrasi pada Jurusan Sipil Fakultas Teknik

Universitas Hasanuddin.

Page 4: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

iv

Bapak Dr.Eng. Mukhsan Putra Hatta, ST, MT. selaku Kepala Laboratorium

Hidrolika Jurusan sipil Fakultas Teknik.

Pak Fadli dan Pak Aswar selaku mahasiswa pascasarjana yang turut

membantu kami dalam persiapan mulai dari pra-penelitian sampai

pengambilan data.

Mas Kurniawan, selaku Laboran laboratorium jurusan sipil Kampus teknik

Gowa.

Wahyuddin darwis partner tugas akhir yang bersama melakukan persiapan

mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data.

Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada HMS FT-

UH.

Saudara-saudara dan teman-teman kami khususnya Sipil Angkatan 09

Universitas Hasanuddin yang selalu memberikan bantuan, dorongan dan

motivasi kepada kami hingga tugas akhir ini selesai.

Saudariku yang telah banyak membantu indah dan yuli.

Terkhusus penulis persembahkan sujud dan rasa terima kasih kami

kepada kedua orang tua Drs. H. Amiruddin dan Hj. Andi Sri yang telah begitu

besar memberikan pengorbanannya baik materi maupun doa demi keberhasilan

penulis.

Penulis sadar bahwa sebagai manusia biasa penulis tidak luput dari segala

kesalahan dan kekurangan sehingga tidak mustahil dalam tugas akhir ini terdapat

kekeliruan dan ketidaksempurnaan. Oleh karena itu dengan lapang dada, kami

akan menerima segala kritik dan saran yang sifatnya membangun.

Page 5: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

v

Akhirnya kami berharap tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi seluruh

yang membacanya, Amin.

Makassar, Mei 2014

Penulis

Page 6: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

vi

STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN RUNDOWN

GELOMBANG PADA PEREDAM GELOMBANG SISI MIRING

BERPORI

Abdul Rahman A

Mahasiswa S1 Jurusan Sipil Fakultas Teknik

Universitas Hasanuddin

Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10 Makassar

Email : [email protected]

Abstrak: Peredam gelombang sisi miring berpori adalah breakwater yang dirancang berada tegak

lurus garis pantai berguna untuk melindungi area pantai dari erosi dan abrasi yang disebabkan oleh

energi gelombang.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis parameter-parameter yang

berpengaruh terhadap runup dan rundown pada peredam gelombang serta pengaruh ketebalan dan

besar sudut peredam gelombang terhadap besaran runup dan rundown. Penelitian dengan

pemodelan fisik 2D dilakukan di Laboratorium Hidraulika Teknik Universiats Hasanuddin.Metode

yang digunakan berbasis eksperimental dengan model skala yang digunakan 1:20 karaterisitk

gelombang yang dihasilkan terdiri dari tiga variasi periode dan tinggi gelombang serta kedalaman

air konstan .Tinggi gelombang dan runup/rundown didepan model diukur secara manual .Hasil

penelitian menunjukkan bahwa parameter-parameter yang mempengaruhi runup dan rundown

gelombang pada perdam gelombang sisi miring berpori adalah yang dipengaruhi parameter

struktur terdiri dari ketebalan peredam dan besar sudut peredam, parameter gelombang yang

berpengaruh adalah tinggi gelombang depan struktur dan panjang gelombang . keempat parameter

diatas ternyata memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap runup tetapi, tidak signifikan

berpengaruh terhadap rundown gelombang.

Kata kunci : runup , rundown , Peredam gelombang sisi miring berpori

Abstract

Side tilt porous wave absorbers are breakwater designed to be perpendicular the shoreline is

useful to protect coastal areas from erosion and abrasion caused by wave energy .This research

purposed to analyze the parameters that affect the runup and rundown on wave absorbers as well

as the influence of the thickness and wide angle instead of the value runup and rundown. Research

performed by physical modeling in 2D Hydraulics Laboratory Engineering in University of

Hasanuddin.Method used based on experimental with scale models 1:20 waves charateristic

generated consists of three variations of wave height and period and a constant water depth. Wave

height and runup and rundown in front of models measured manually. Results showed that the

parameters affecting the wave runup and rundown on side tilt wave absorbers is influenced porous

structure parameters consist of thickness of absorber and wide of angle, wave parameters that

influence is wave height in front of structure and wavelength. base on above four parameters have

provided a considerable influence on the runup However, no significant effect on the wave

rundown.have provided a considerable influence on the runup However, no significant effect on

the wave rundown

Keyword : runup , rundown , Side tilt porous wave absorber

Dr. Ir. M. Arsyad Thaha, MT

Dosen Jurusan Sipil Fakultas Teknik

Universitas Hasanuddin

Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Makassar

Silman Pongmanda, ST, MT

Dosen Jurusan Sipil Fakultas Teknik

Universitas Hasanuddin

Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Makassar

Page 7: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

vii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR JUDUL ………………………………………………………. i

LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………… ii

KATA PENGANTAR..........……………………………………………… iii

ABSTRAK....................…………………………………………………… vi

DAFTAR ISI …………………………………………………………….. vii

DAFTAR TABEL ………………………………………………………. x

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………. xi

DAFTAR NOTASI ……………………………………………………. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………….. xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah……………………………….. ...... I-1

1.2. Rumusan Masalah..................…………………................ I-3

1.3. Pokok Bahasan dan Batasan masalah …............................... I-3

1.3.1. Pokok Bahasan……………………………………… I-3

1.3.2. Batasan Masalah……………………………………. I-3

1.4. Tujuan Penelitian............................................................. I-4

1.5. Manfaat Penelitian..........………………………………….. I-4

1.6. Sistematika Penulisan..........……………………………….. I-5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Beberapa Hasil Penelitian Yang Relevan...………………… II-1

2.2. Beberapa Studi Perforated Breakwater…….………………… II-2

Page 8: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

viii

2.3. Landasan Teori............…………………………………...... II-5

2.3.1. Teori Dasar Gelombang..........…………………….. II-5

2.3.2. Klasifikasi Teori Gelombang..…………………….. II-6

2.3.3. Parameter Gelombang……………………………… II-7

2.4. Teori Redaman Gelombang………………………………… II-8

2.5. Gelombang Berdiri Parsial…………………………….…… II-9

2.6. Runup dan rundown Gelombang…………..…….............. II-12

2.7. Hukum Dasar Model……………........……………….……. II-13

2.7.1. Sebangun Geometrik.................................................. II-14

2.7.2. Sebangun Kinematik..............................................… II-15

2.7.3. Sebangun Dinamik .................................................. II-15

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ……………………………… III-1

3.2. Studi Awal…………………………………….…………… III-1

3.2.1. Saluran Pembangkit Gelombang..…………………. III-1

3.2.2. Unit Pembangkit Gelombang....…………………... III-2

3.2.3. Karakteristik Gelombang…………………………… III-3

3.3. Jenis Penelitian dan Sumber Data…………………………. III-3

3.3.1. Jenis Penelitian……………………………………... III-3

3.3.2. Sumber Data…….………………………………… III-4

3.4. Parameter Yang Diteliti……………………………………. III-4

3.5. Prosedur dan Rancangan Penelitian……………………….. III-5

3.5.1. Prosedur…………………………………………… III-5

Page 9: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

ix

3.5.2. Perancangan Penelitian……………………………… III-5

3.5. Pelaksanaan Penelitian……………………………………. III-8

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian.............................….……………………… IV-1

4.1.1. Panjang Gelombang………………………………. IV-1

4.1.2. Data Tinggi Gelombang…………………………… IV-1

4.1.3. Data Run-up/Run down Gelombang................….. IV-7

4.1.4. Nilai Irribaren untuk Runup dan Rundown......... IV-11

4.2. Pembahasan.............…..………………………………… IV-15

4.2.1. Hubungan Perbandingan Runup dan Rundown

dengan Bilangan Irribaren untuk tiap Model............ IV-15

4.2.2. Pengaruh (Hi/Lo) Terhadap Nilai Run-Up Dan

Run- Down Gelombang dalam beberapa variasi sudut IV-18

4.2.3. Pengaruh Tebal peredam berpori (S) Terhadap

Runup dan Rundown Gelombang....................... IV-21

4.2.4. Hubungan Parameter tak Berdimensi (Ir.S/L)

dengan Runup dan Rundown Gelombang............. IV-23

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan ………………………………………………. V-1

5.2 Saran ……………………………………………………… V-2

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Tabel Keuntungan dan kerugian tipe pemecah gelombang .............. II-6

Tabel 3.1. Karateristik Gelombang.................................................................... III-3

Tabel 3.2. Skala Model ...................................................................................... III-8

Tabel 3.3. Nama dan karateristik model yang digunakan .................................. III-8

Tabel 3.4. Rancangan Simulasi Model ............................................................... III-9

Tabel 4.1. Pengamatan tinggi gelombang porositas 80 % sudut 40° ............... IV-3

Tabel 4.2. Pengamatan tinggi gelombang porositas 80 % sudut 450................ IV-4

Tabel 4.3. Pengamatan tinggi gelombang porositas 80 % sudut 500................. IV-5

Tabel 4.4. Pengamatan Runup / Rundown porositas 80 % sudut 40° ................ IV-8

Tabel 4.5. Pengamatan Runup / Rundown porositas 80% sudut 450 ............... IV-9

Tabel 4.6. Pengmatan Runup / Rundown porosiats 80 % sudut 50° ............. IV-10

Tabel 4.7. Hasil Perhitungan Runup / Rundown porositas 80 % sudut 40° .. IV-12

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Runup / Rundown porositas 80% sudut 45° .... IV-13

Tabel 4.9. Hasil Perhitungan Runup / Rundown porositas 80 % sudut 50° ... IV-14

Page 11: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Perforated-Wall Caison/ Breakwater (Takahashi, 1996 dalam

Indra, 2011)....................................................................................II-1

Gambar 2.2 Sketsa model perforated-wall caisson breakwater : (a) fully

perforated-wal l (b) partially perforated-wall (Suh dkk, 2006

dalam Indra 2011)........................................................................ II-2

Gambar 2.3 Sketsa konfigurasi penelitian Hollow Hemispherical Shape

Artificial Reefs (HSAR) oleh Armono dan Hall 2002 ................. II-3

Gambar 2.4. Sketsa percobaan perforated breakwater oleh Ariyarathne,

2007 (a) Tampak samping (b) Tampak depan ............................. II-4

Gambar 2.5 Sketsa Perforated Skirt Breakwater oleh Andojo dkk 2010 ......... II-5

Gambar 2.6 Gerakan orbital di bawah gelombang di perairan dangkal dan

perairan......... ............................................................................... II-6

Gambar 2.7 Profil gelombang berdiri parsial ................................................ II-10

Gambar 2.8 Definisi Runup Gelombang………………………………..... II-12

Gambar 2.9 Grafik Runup Gelombang.......... .........……………….............. II-13

Gambar 3.1 Tangki Pembangkit Gelombang (Wave Flume).......................... III-1

Gambar 3.2 Unit Pembangkit gelombang tipe flap......................................... III-2

Gambar 3.3 Flowchart Prosedur Percobaan Penelitian..................................... III-5

Gambar 3.4 Sketsa model Peredam Gelombang Berpori................................ . III-7

Gambar 3.5 Pengukuran porositas bahan.......................................................... III-7

Page 12: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

xii

Gambar 3.6 Model peredam Gelombang S-3..................................................... III-9

Gambar 3.7 Penempatan Model pada Flume .................................................... III-10

Gambar 3.7 Mistar Ukur pada Flume ................................................................ III-11

Gambar 4.1 Tinggi gelombang pada model ..................................................... IV-6

Gambar 4.2 Pengukuran gelombang pada model ............................................ IV-6

Gambar 4.3 Grafik Perbandingan run-up dan run-down relatif untuk

model S-1 ( porositas 80% ) .................................................... IV-16

Gambar 4.4 Grafik Perbandingan runup dan rundown relatif untuk

model S-2 (porositas 66,5% ) ................................................... IV-14

Gambar 4.5 Grafik Perbandingan runup dan rundown relatif untuk

model S-3 ( porositas 60% ) ..................................................... IV-15

Gambar 4.6 Grafik pengaruh (Hi/Lo) terhadap terhadap Run-up/Run-down

gelombang variasi sudut model S-1 ( porositas 80% ).............IV-19

Gambar 4.7 Grafik pengaruh (Hi/Lo) terhadap terhadap Run-up/Run-down

gelombang variasi sudut model S-2 (porositas 66,5%) ........... IV-19

Gambar 4.8 Grafik pengaruh (Hi/Lo) terhadap terhadap Run-up/Run-down

gelombang variasi sudut model S-3 (porositas 60%)................ IV-20

Gambar 4.9 Grafik pengaruh tebal peredam berpori (S) terhadap

Run-up/Run-down gelombang ....................................................IV-21

Gambar 4.10 Grafik runup / rundown relatif pengaruh tebal peredam

berpori (S) pada grafik Irribaren................................................IV-22

Gambar 4.11 Grafik Hubungan Parameter tak berdimensi (Ir.S/L) Dengan

Run-up/Run-down Gelombang...................................................IV-23

Page 13: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

xiii

DAFTAR ARTI NOTASI DAN SINGKATAN

B : Lebar Struktur

C : Kecepatan rambat gelombang

Ch : Koefisien Chesy

y : Kedalaman air

S : Ketebalan unit peredam

h : Kedalaman laut

η (x,t) : Fluktuasi muka air terhadap muka air diam

a : Amplitudo Gelombang

E : Energi rata-rata gelombang persatuan luas

Ek ; Energi kinetik persatuan lebar panjang gelombang

Ep : Energi potensial persatuan lebar panjang gelombang

Et : Energi total persatuan lebar panjang gelombang

f : Gaya gesek material

g : Percepatan gravitasi bumi

H : Tinggi gelombang

Ha : Tinggi gelombang absorbsi

HB : Tinggi gelombang selebar B (lebar bangunan)

Hi : Tinggi gelombang datang

Hmax : Tinggi gelombang maximum

Hmin : Tinggi gelombang minimum

Hs : Tinggi gelombang berdiri

Hp : Tinggi gelombang parsial

Hr : Tinggi gelombang refleksi

Ht : Tinggi gelombang transmisi

Hw : Tinggi gelombang pada dinding vertikal

k : Bilangan gelombang

Ka : Koefisien absorbsi gelombang

Page 14: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

xiv

Kr : Koefisien refleksi gelombang

Kt : Koefisien transmisi gelombang

KEa : Koefisien energi absorbsi gelombang

KEr : Koefisien energi refleksi

KEt : Koefisien energi transmisi

L : Panjang gelombang

na : Skala percepatan model

ng : Skala gravitasi

nh : Skala tinggi model

nL : Skala panjang model

nT : Skala waktu model

P : Panjang alat peredam ombak

P : Transfer energi gelombang rata-rata

ρ : Rapat massa air

t : Waktu penjalaran gelombang

T : Periode gelombang

U : Kecepatan partikel air arah horizontal

u : Percepatan partikel air arah horizontal

V : Kecepatan partikel air arah vertikal

v : Percepatan partikel air arah vertikal

x : Jarak penjalaran gelombang

z : Jarak vertikal suatu titik yang ditinjau terhadap muka air diam

θ : Sudut kemiringan peredam

σ : Frekwensi sudut gelombang

Page 15: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian

Lampiran 2. Tabel Pengamatan Tinggi Gelombang

Lampiran 3. Tabel Pengamatan Runup dan Rundown Gelombang

Lampiran 4. Tabel Pengolahan Data Runup dan Rundown Gelombang

Page 16: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

I-1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang masalah

Negara Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki pantai yang

cukup panjang. Panjang pantai yang dimiliki Indonesia sekitar 81.000 Km.

Indonesia berada pada urutan kedua dunia negara yang memiliki panjang pantai

cukup besar. hal ini merupakan potensi yang sangat baik sekaligus tantangan

untuk dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Namun tak dapat dipungkiri

bahwa banyaknya pantai di Indonesia yang mengalami kerusakan, contoh

kerusakan pantai yang paling mencolok adalah abrasi pantai. abrasi pantai

umumnya disebabkan oleh gempuran gelombang laut yang dapat menyebabkan

semakin menjoroknya garis pantai ke darat, yang mengakibatkan mundurnya garis

pantai.

Akibat mundurnya garis pantai maka, pembangunan struktur pantai untuk

menjaga garis pantai sangat diperlukan. Hal ini bertujuan untuk melindungi garis

pantai dari gempuran ombak atau dengan mereduksi energi gelombang agar tidak

sampai ke daerah pantai. Salah satu struktur pantai yang dapat mereduksi energi

gelombang adalah struktur peredam gelombang atau breakwater.

Peredam Gelombang merupakan bangunan penahan gelombang yang

sangat efektif untuk digunakan sebagai pelindung pantai terhadap abrasi pantai

dengan menghancurkan energi gelombang sebelum mencapai pantai. Belakangan

ini telah banyak penelitian untuk mengembangkan struktur penahan gelombang

Page 17: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

I-2

yang efektif yang dapat mereduksi energi gelombang serta memberikan

keuntungan-keuntungan positif. Struktur peredam gelombang telah mengalami

perkembangan yang signifikan sampai saat ini. Struktur peredam gelombang

secara umum dibagi atas dua tipe yaitu:

- “Overtopping Breakwater”, yaitu pemecah gelombang yang

direncanakan dengan memperkenankan atau mengijinkan air

melimpas diatas pemecah gelombang tersebut. Pemecah gelombang

tipe ini biasanya direncanakan apabila daerah yang dilindungi tidak

begitu sensitif terutama terhadap gelombang yang terjadi akibat

adanya overtopping (pemecah gelombang untuk melindungi alur

pelayaran, jetty ataupun groin). Jika pemecah gelombang

direncanakan boleh overtopping, maka lereng pemecah gelombang

bagian dalam (“inner portion”) harus terjamin tidak akan rusak pada

saat terjadi hempasan air pada saat overtopping.

- “Non overtopping breakwater”, yaitu pemecah gelombang yang

direncanakan dengan tidak memperkenankan atau mengiijinkan air

melimpas di atas pemecah gelombang tersebut. Dalam hal ini tinggi

mercu atau puncak pemecah gelombang harus direncanakan atau

ditentukan berdasarkan “wave run-up” yang akan terjadi. Ukuran batu

pelindung bagian lereng dalam, dalam hal ini dapat lebih kecil dari

lapis lindung lereng luar. Kadang-kadang ukuran batu dibuat sama

namun lereng dalam lebih tegak.

Page 18: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

I-3

Dari permasalahan-permasalahan tersebut maka kami menuangkan dalam

bentuk penulisan tugas akhir atau skripsi dengan judul :

“STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN RUNDOWN GELOMBANG

PADA PEREDAM GELOMBANG SISI MIRING BERPORI”

1.2. Rumusan Masalah

Dari analisa latar belakang diatas maka timbul beberapa perumusan

masalah dalam penelitian Tugas Akhir ini,yaitu:

1. Bagaimana pengaruh antar parameter Runup dan Rundown pada

peredam gelombang sisi miring berpori?

2. Bagaimana pengaruh ketebalan (S) dan sudut (θ) pada peredam

gelombang sisi miring berpori terhadap besaran Runup dan Rundown

gelombang?

1.3 Pokok Bahasan dan Batasan masalah

1.3.1. Pokok Bahasan

Pokok bahasan pada penelitian kali ini adalah mengetahui besaran runup

dan rundown gelombang yang terjadi pada peredam sisi miring berpori.

1.3.2. Batasan Masalah

Berdasarkan fasilitas dan kondisi yang ada, maka batasan penelitian

ditetapkan sebagai berikut :

1. Arah datang gelombang tegak lurus terhadap struktur.

2. Gelombang model yang dibangkitkan adalah gelombang teratur (reguler

wave) belum pecah.

3. Kedalaman air adalah tetap atau konstan

Page 19: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

I-4

4. Gaya gelombang terhadap stabilitas model uji tidak dikaji.

5. Fluida yang digunakan dalam flume merupakan air tawar, salinitas dan

pengaruh mineral air tidak diperhitungkan.

6. Model yang digunakan adalah struktur yang di buat dengan sisi miring

yang terbuat dari bahan stainless steel, kemudian dikombinasikan dengan

peredam gelombang bepori berbahan karet sintetis permeable.

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan Tugas akhir ini adalah :

1. Untuk menganalisis parameter-parameter yang berpengaruh terhadap

Runup dan Rundown gelombang (limpasan energi gelombang) pada

peredam gelombang sisi miring berpori.

2. Untuk menganalisis pengaruh ketebalan (S) dan sudut (θ) pada

peredam gelombang sisi miring berpori terhadap besaran Runup dan

Rundown gelombang.

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penulisan skripsi ini yaitu :

1. Dapat dijadikan sebagai acuan dalam perencanaan struktur peredam

gelombang.

2. Dapat digunakan sebagai bahan perbandingan peredam gelombang

terhadap besaran runup dan rundown pada grafik Irribaren.

3. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian-penelitian

selanjutnya yang berkaitan dengan permasalahan tersebut.

Page 20: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

I-5

1.6. Sistematika Penulisan

Guna memudahkan penyusunan skripsi serta untuk memudahkan pembaca

memahami uraian dan makna secara sistematis, maka skripsi disusun berpedoman

pada pola sebagai berikut;

Bab I : PENDAHULUAN

Merupakan bab yang memberikan penjelasan singkat tugas akhir

ini sebelum memasuki tahap pembahasan.penjelasan pada bab

ini terdiri atas latar belakang penelitian, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penulisan dan manfaat penelitian.

Bab II : TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini dijelaskan mengenai kerangka acuan yang

memuat berisi tentang teori singkat yang digunakan dalam

menyelesaikan dan membahas permasalahan penelitian.

Bab III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dijelaskan langka-langkah sistematis penelitian

terdiri atas lokasi dan waktu penelitian, langkah – langkah

kegiatan penelitian, jenis penelitian, perolehan data, hukum

dasar model, variabel yang diteliti, perancangan model,

perancangan simulasi, bahan dan alat penelitian, dan simulasi

model.

Bab IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian dan

pembahasan.

Page 21: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

I-6

Bab V : PENUTUP

Bab ini merupakan penutup dari keseluruhan isi penelitian berupa

kesimpulan dan saran atas permasalahan yang telah dibahas pada

babsebelumnya.

Page 22: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

II-1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Beberapa Hasil Penelitian yang Relevan

Perforated wall breakwater pertama kali diusulkan pada tahun 1961 oleh G.

E. Jarlan. Breakwater jenis ini diadopsi dari breakwater bentuk kaison dengan

memodifikasi dinding vertikal bagian depan kaison (yang menghadap ke laut)

diberi perforasi, sedangkan dinding kaison bagian belakang adalah dinding

impermeable. Ruang yang ada diantara dinding depan dan belakang disebut wave

chamber.

Karena kemampuannya dalam menyerap energi gelombang dan stabilitas

yang tinggi terhadap gelombang, tipe kaison tersebut dimanfaatkan dan diadopsi

sebagai seawall dan breakwater. Meskipun pada awalnya perforated wall caisson

(kaison dinding berpori) ditujukan untuk laut yang relatif tenang, pada tahap

selanjutnya sudah dimanfaatkan untuk laut terbuka (Takahashi, 1996).

Gambar 2.1. Perforated-Wall Caison/Breakwater

(Takahashi, 1996 dalam Indra, 2011)

Page 23: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

II-2

2.2. Beberapa Studi Perforated Breakwater

Suh dkk (2006) dalam Indra (2011) mengembangkan model numerik untuk

menghitung refleksi dari gelombang irreguler untuk breakwater kaison dengan

perforasi pada sebagian dindingnya. Mereka memodifikasi penelitian sebelumnya

tentang model numerik dari refleksi gelombang reguler pada breakwater kaison

dengan perforasi penuh pada dindingnya. Model numerik tersebut kemudian

diverifikasi dengan melakukan pengujian model fisik di laboratorium.

Dari pengujian model kaison dengan perforasi pada sebagian dindingnya

(partially perforated-wall caisson breakwater) diperoleh bahwa, koefisien refleksi

bernilai minimum baik untuk gelombang regular dan irregular pada saat B/Lc dan

B/Lcs adalah sekitar 0,2 dimana B adalah lebar wave chamber, Lc adalah panjang

gelombang didalam wave chamber dan Lcs adalah panjang gelombang signifikan

didalam wave chamber.

Gambar 2.2 Sketsa model perforated-wall caisson breakwater : (a) fully perforated-wall

(b) partially perforated-wall (Suh dkk, 2006 dalam Indra 2011)

Armono dan Hall 2002 dalam Ariyarathne 2007 dalam Andojo dkk 2010

melakukan penelitian terhadap terumbu karang berongga/Hollow Hemispherical

Shape Artificial Reef (HSAR), mengungkapkan pengurangan tinggi gelombang

Page 24: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

II-3

dipengaruhi oleh kecuraman gelombang (wave steepness), kedalaman struktur

yang tenggelam dan geometri karang. Hasil penelitian mengungkapkan sekitar

60% energi gelombang yang datang dapat dikurangi. Konfigurasi penelitian oleh

Armono dan Hall dapat dilihat pada Gambar 2.3 beserta dengan parameter

penelitian, Adapun dalam penelitian tersebut, Armono dan Hall meletakkan

terumbu karang buatan berongga di atas struktur solid.

Gambar 2.3 Sketsa konfigurasi penelitian Hollow Hemispherical Shape Artificial

Reefs (HSAR) oleh Armono dan Hall 2002

Dimana :

B : lebar total dari beberapa terumbu karang

h : jarak dari dasar perairan hingga bagian teratas dari terumbu karang

d : kedalaman perairan

Ariyarathne 2007 dalam Andojo dkk 2010, melakukan penelitian terhadap

Perforated Breakwater. Dimana struktur breakwater terdiri dari struktur masif

dari dasar hingga ke bagian atas breakwater dengan bagian perforasi pada bagian

atas (gambar 2.4), Ariyarathne menemukan refleksi, transmisi dan energy disipasi

tergantung pada parameter B/L, dimana B adalah lebar struktur dan L adalah

panjang gelombang. Untuk kondisi gelombang yang diuji, energi disipasi berkisar

antara 56% dan 78%, dan untuk lebih dari 75% dari kasus yang diuji, energi

disipasinya di atas 69%. Ini berarti struktur sangat efektif untuk energy disipasi.

Page 25: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

II-4

Sementara koefisien refleksi menurun dengan meningkatnya B/L sampai sekitar

0,225 dan nilai koefisien refleksi mulai meningkat kembali. Koefisien refleksi

minimum terjadi pada B/L ≈ 0,2 - 0,25. Hal ini sejalan dengan Kondo (1979),

Suh, dkk. (2006) dan Hagiwara (1984).

Gambar 2.4. Sketsa percobaan perforated breakwater

(a) Tampak samping (b) Tampak depan

( Sumber : Ariyarathne, 2007 )

Sementara itu Andojo Wurjanto, Harman Ajiwibowo, dan Rahmat

Zamzami 2010 dalam Jurnal Teknik Sipil vol.17 no.3 Desember 2010 Jurusan

Ilmu Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung,

meneliti Perforated Skirt Breakwater. Andojo dkk mendapatkan semakin besar

nilai draft breakwater (S), maka nilai koefisien transmisi semakin kecil (KT) atau

semakin besar energi disipasi yang terjadi. Semakin kecil nilai koefisien KT

berarti semakin baik fungsi dari breakwater. Sketsa Penelitian Andojo dkk dapat

dilihat pada Gambar 2.5.

Page 26: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

II-5

a.

b.

c.

d.

a.Tampak Samping b. Tampak Depan

Gambar 2.5 Sketsa Perforated Skirt Breakwater oleh Andojo dkk 2010

2.3. Landasan Teori

2.3.1 Teori Dasar Gelombang

Bentuk gelombang di alam sangat kompleks dan sulit digambarkan

secara matematis karena ketidak-linieran, tiga dimensi dan mempunyai bentuk

yang random. Beberapa teori yang ada hanya menggambarkan bentuk gelombang

yang sederhana dan merupakan pendekatan gelombang alam.

Untuk menjelaskan fenomena gelombang laut para ilmuwan telah

mengembangkan beberapa teori gelombang, antara lain sebagai berikut :

1. Teori gelombang linier (Airy Wave Theory, Small-Amplitude Wave Theory)

2. Teori gelombang non linier (Finite-Amplitude Wave Theories), diantaranya :

Gelombang Stokes orde 2, orde 3, orde 4 dan seterusnya.

Gelombang Cnoidal

Gelombang Dean Stream Function

Gelombang Solitary

Page 27: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

II-6

Masing-masing teori tersebut mempunyai batasan keberlakuan yang

berbeda. Teori gelombang Airy merupakan gelombang amplitudo kecil, sedang

teori yang lain adalah gelombang amplitudo terbatas (finite amplitudo waves).

2.3.2 Klasifikasi teori gelombang

Jika ditinjau dari kedalaman perairan dimana gelombang menjalar, maka

gelombang dikelompokkan dalam 3 kategori yaitu gelombang air dangkal, transisi

dan air dalam. Batasan dari ketiga kategori tersebut didasarkan pada rasio antara

kedalaman dan panjang gelombang (d/L). Batasan penggunaannya dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 2.2 Batasan gelombang air dangkal, air transisi dan air dalam

Kategori gelombang d/L 2πd/L Tanh(2πd/L)

Air dalam

Air transisi

Air dangkal

> 0,5

0,05 – 0,5

< 0,05

> π

0,25 – π

< 0,25

1

Tanh(2πd/L)

2πd/L

Sumber: Teknik Pantai(Triatmodjo, 1999)

Dalam gelombang terdapat partikel-partikel air yang berubah selama penjalaran

gelombang dari laut dalam sampai laut dangkal. Bentuk partikel yang terdapat

dalam gelombang yang bergerak menuju laut dangkal digambarkan pada gambar

berikut.

Gambar 2.6 Gerakan orbital di bawah gelombang di perairan dangkal dan

perairan dalam (Shore Protection Manual, 1984).

Page 28: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

II-7

2.3.3 Parameter Gelombang

Berdasarkan teori Airy maka gerak gelombang dianggap sebagai kurva

sinus harmonis (sinusiodal progressive wave), gelombang dapat dijelaskan secara

geometris (Triatmojo, 1999) berdasarkan :

a. Tinggi gelombang (H), yaitu jarak antara puncak dan lembah gelombang

dalam satu periode gelombang.

b. Panjang gelombang (L), jarak antara dua puncak gelombang yang berurutan.

oL

dgTL

2tanh

2

2

(2.1)

Dengan menggunakan cara iterasi maka persamaan (2.1) dapat

diselesaikan untuk menentukan panjang gelombang (L). Pada persamaan (2.1)

diperlukan panjang gelombang awal (Lo) dengan menggunakan persamaan

berikut:

256,1 TLo (2.2)

c. Jarak antara muka air rerata dan dasar laut (d) atau kedalaman laut.

Ketiga parameter tersebut diatas digunakan untuk menentukan parameter

gelombang lainnya, seperti :

a. Kemiringan gelombang (wave steepness) = H/L

b. Ketinggian relatif (relative height) = H/d

c. Kedalaman relatif (relative depth) = d/L

Parameter penting lainnya seperti :

Amplitudo gelombang (A), biasanya diambil setengah tinggi

gelombang (2

H),

Page 29: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

II-8

Periode gelombang (T), yaitu interval waktu yang dibutuhkan antara

2 puncak gelombang (wave crest),

Frekuensi (f), yaitu jumlah puncak gelombang yang melewati titik

tetap per-detik. Frekuensi berbanding terbalik dengan periode,

Tf

1 . Satu periode gelombang dapat juga dinyatakan dalam ukuran

sudut (θ) = 2π seperti dijelaskan pada gambar dibawah ini.

2.4 Teori Redaman Gelombang

Gelombang yang menjalar melalui suatu rintangan, sebagian dari energi

gelombang akan dihancurkan melalui proses gesekan, turbulensi dan gelombang

pecah, dan sisanya akan dipantulkan (refleksi), dihancurkan (disipasi) dan yang

diteruskan (transmisi) tergantung dari karakteristik gelombang datang (periode,

tinggi gelombang dan panjang gelombang), tipe perlindungan pantai (permukaan

halus atau kasar) dan dimensi serta geometri perlindungan (kemiringan, elevasi

dan lebar halangan) serta kondisi lingkungan setempat (kedalaman air dan kontur

dasar pantai) (CERC, 1984). Parameter refleksi gelombang biasanya dinyatakan

dalam bentuk koefisien refleksi (Kr) yang didefinisikan sebagai berikut :

Kr = Hi

Hr =

Ei

Er................................................................................

(2.3)

Dimana energi refleksi Er = pgHr8

1² dan energi gelombang datang adalah

Ei = pgHi8

1² dengan adalah rapat massa zat cair dan g adalah percepatan

Page 30: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

II-9

gravitasi. Nilai Kr berkisar dari 1,0 untuk refleksi total dan 0 untuk tidak ada

refleksi. Sedangkan koefisien transmisi (Kt) dihitung dengan persamaan berikut :

Kt = Hi

Ht =

Ei

Et................................................................................. (2.4)

Dimana energi gelombang transmisi adalah Et = pgHt8

Menurut Horikawa (1978) bahwa besarnya energi gelombang yang

didipasikan (dihancurkan/diredam) adalah besarnya energi gelombang datang

dikurangi energi gelombang yang ditransmisikan dan direflesikan (Kd = 1-Kr-Kt).

2.5 Gelombang Berdiri Parsial

Apabila gelombang yang merambat melewati suatu penghalang, maka

gelombang tersebut akan dipantulkan kembali oleh penghalang tersebut. Apabila

pemantulanya sempurna atau gelombang datang dipantulkan seluruhnya, maka

tinggi gelombang di depan penghalang menjadi dua kali tinggi gelombang datang

dan disebut gelombang berdiri (standing wave). Akan tetapi jika penghalang

memiliki porositas atau tidak dapat memantulkan secara sempurna, maka tinggi

gelombang di depan penghalang akan kurang dari dua kali tinggi gelombang

datang dan pada kondisi ini disebut gelombang berdiri parsial (sebagian). Contoh

kejadian gelombang parsial adalah gelombang yang membentur pantai atau

pemecah gelombang (breakwater) mengalami pemantulan energi yang tidak

sempurna.

Jika suatu gelombang yang mengalami pemantulan yang tidak sempurna

membentur suatu penghalang, maka tinggi gelombang datang Hi akan lebih besar

Page 31: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

II-10

dari tinggi gelombang yang direfleksikan Hr. Periode gelombang datang dan yang

dipantulkan adalah sama, sehingga panjang gelombangnya juga sama. Profil

gelombang total di depan penghalang adalah (Dean dan Dalrymple, 1994) :

tkxH

tkxH ri cos

2cos

2.......................................... (2.5)

Karena pemantulan yang tidak sempurna, menyebabkan tidak ada node

yang sebenarnya dari profil gelombang tersebut. Profil gelombang untuk

gelombang berdiri parsial ini dapat dilihat pada (Gambar 2.6).

Untuk memisahkan tinggi gelombang datang dan tinggi gelombang yang

direfleksikan, maka Persamaan (2.5) ditulis dalam bentuk lain seperti berikut :

tkxtkxH

tkxtkxH ri

t sin).sin(cos).cos(2

sin.sincoscos2

............................................................................................................................

(2.6)

tkxH

kxH

tkxH

kxH riri

t sin)sin(2

sin2

cos)cos(2

cos2

..................................................................................................................................

(2.7)

Gambar 2.7 Profil gelombang berdiri parsial

Hmax Hminx

L/4 L/4

Selubung atas (upper emplope)

Selubung bawah (lower

Page 32: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

II-11

Dengan menguraikan persamaan (2.6) dan (2.7) diperoleh elevasi muka air

maksimum dan minimum untuk gelombang berdiri sebagian seperti berikut

(Pao’tonan.C, 2006) :

2

max

ri

t

HH ................................................................................. (2.8)

2

min

ri

t

HH ................................................................................. (2.9)

Dengan mengeliminasi Persamaan (2.21) dan (2.22) diperoleh :

2

minmax HHH i

............................................................................. (2.10)

2

minmax HHH r

............................................................................. (2.11)

Jika gelombang datang menghantam penghalang sebagian ditransmisikan,

maka gelombang yang lewatpun akan mengalami hal yang sama seperti ketika

membentur penghalang. Apabila gelombang yang ditransmisikan terhalang oleh

suatu penghalang, maka tinggi gelombang transmisi Ht dapat dihitung dengan

rumus :

2

minmax tt

t

HHH

.................................................................

(2.12)

Dengan demikian untuk eksperimen di laboratorium, dilakukan

pengukuran pada beberapa titik baik di depan model maupun di belakang model

guna menentukan tinggi gelombang maksimum dan minimum. Selanjutnya

dengan menggunakan persamaan (2.10) sampai (2.12) tinggi gelombang datang,

reflkesi dan transmisi dapat dihitung.

Page 33: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

II-12

2.6 Runup dan Rundown Gelombang

Pada saat gelombang membentur penghalang dengan sisi miring, maka

sebagian energi gelombang diubah menjadi gerakan air yang meluncur ke lereng

penghalang, setelah mencapai elevasi maksimum akan terjadi aliran balik

(rundown) akibat pengaruh gravitasi. Runup tergantung pada bentuk dan

kekasaran bangunan, kedalaman air pada kaki bangunan, kemiringan dasar laut

depan bangunan, dan karakteristik gelombang (Bambang Triadmodjo,2012)..

Gambar 2.8 Definisi Runup

Berbagai penelitian tentang runup gelombang telah dilakukan di

laboratorium. Hasil penelitian tersebut berupa grafik-grafik yang dapat digunakan

untuk menentukan tinggi runup. Hasil percobaan yang paling sering digunakan

dalam penentuan tinggi runup gelombang pada bangunan miring adalah hasil

percobaan Irribaren.

Page 34: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

II-13

5,0

0 )/( r

LH

tg I

............................................................................. (2.12)

Dengan Ir : bilangan Irribaren

θ : Sudut kemiringan sisi pemecah gelombang

H : tinggi gelombang di lokasi bangunan

L0 : panjang gelombang

Gambar 2.9 Grafik Runup Gelombang

Grafik tersebut juga dapat digunakan untuk menghitung rundown (Rd), yaitu

turunnya permukaan air karena gelombang pada sisi bangunan pantai.

2.7 Hukum Dasar Model

Konsep dasar pemodelan dengan bantuan skala model adalah membentuk

kembali masalah atau fenomena yang ada di prototipe dalam skala yang lebih

kecil, sehingga fenomena yang terjadi di model akan sebangun (mirip) dengan

Page 35: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

II-14

yang ada di prototipe. Kesebangunan yang dimaksud adalah berupa sebangun

geometrik, sebangun kinematik dan sebangun dinamik (Nur Yuwono, 1996).

Hubungan antara model dan prototipe diturunkan dengan skala, untuk

masing-masing parameter mempunyai skala tersendiri dan besarnya tidak sama.

Skala dapat disefinisikan sebagai rasio antara nilai yang ada di prototipe dengan

nilai parameter tersebut pada model.

2.7.1 Sebangun Geometrik

Sebangun geometrik adalah suatu kesebangunan dimana bentuk yang ada

di model sama dengan bentuk prototipe tetapi ukuran bisa berbeda. Perbandingan

antara semua ukuran panjang antara model dan prototipe adalah sama. Ada dua

macam kesebangunan geometrik, yaitu sebangun geometrik sempurna (tanpa

distorsi) dan sebangun geometrik dengan distorsi (distorted). Pada sebangun

geometrik sempurna skala panjang arah horisontal (skala panjang) dan skala

panjang arah vertikal (skala tinggi) adalah sama, sedangkan pada distorted model

skala panjang dan skala tinggi tidak sama. Jika memungkinkan sebaiknya skala

dibuat tanpa distorsi, namun jika terpaksa, maka skala dapat dibuat distorsi.

Sebangun geometrik dapat dinyatakan dalam bentuk :

m

p

LL

Ln ........................................................................................... (2.13)

m

p

hh

hn ........................................................................................... (2.14)

Dengan :

nL = skala panjang

nh = skala tinggi

Page 36: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

II-15

Lp = ukuran panjang prototipe

Lm = ukuran panjang model

hp = ukuran tinggi pada prototipe

hm = ukuran tinggi pada model

2.7.2 Sebangun kinematik

Sebangun kinematik adalah kesebangunan yang memenuhi kriteria

sebangun geometrik dan perbandingan kecepatan dan percepatan aliran di dua

titik pada model dan prototipe pada arah yang sama adalah sama besar. Pada

model tanpa distorsi, perbandingan kecepatan dan percepatan pada semua arah

arah adalah sama, sedangkan pada model dengan distorsi perbandingan yang sama

hanya pada arah tertentu saja, yaitu pada arah vertikal atau horisontal. Oleh sebab

itu pada permasalahan yang menyangkut tiga dimensi sebaiknya tidak

menggunakan distorted model. Skala kecepatan diberi notasi nu, skala percepatan

na, dan skala waktu nT didefinisikan sebagai berikut :

T

L

m

p

un

n

u

un .................................................................................. (2.15)

2T

L

m

p

an

n

a

an ................................................................................. (2.16)

T

L

m

p

Qn

n

Q

Qn

3

................................................................................ (2.17)

m

p

TT

Tn ........................................................................................... (2.18)

Page 37: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

II-16

2.7.3 Sebangun dinamik

Sebangun dinamik adalah kesebangunan yang memenuhi kriteria

sebangun geometrik dan kinematik, serta perbandingan gaya-gaya yang bekerja

pada model dan prototipe untuk seluruh pengaliran pada arah yang sama adalah

sama besar. Gaya-gaya yang dimaksud adalah gaya inersia, gaya tekanan, gaya

berat, gaya gesek, gaya kenyal dan tegangan permukaan.

Beberapa sebangun dinamik yaitu sebangun dinamik Reynold (Reynold

Number) yang diekspresikan sebagai perbandingan gaya inersia terhadap gaya

gesek, sebangun dinamik froude ( Froude Number) yaitu perbandingan gaya

inersia dan gaya gravitasi, bilangan Cauchy (Cauchy Number) yaitu perbandingan

gaya inersia dan gaya elastik serta bilangan Weiber (Weiber Number) yaitu

perbandingan antara gaya inersia dan gaya tegangan permukaan.

Untuk penelitian refleksi dan transmisi gelombang terhadap gelombang

yang merambat melalui pemecah gelombang terapung banyak dipengaruhi gaya

gravitasi sehingga digunakan kesebangunan Froud. Dengan pertimbangan fasilitas

yang ada di laboratorium, maka pada penelitian ini, akan menggunakan skala

panjang yang sama dengan skala tinggi (undistorted models) dan menggunakan

kesebangunan Froude.

gL

U

gL

LULFr

2

3

23 )/)((

............................................................. (2.19)

Dengan demikian bila gaya gravitasi memegang peranan penting dalam

permasalahan, maka perbandingan gaya inersia dan gaya gravitasi pada model dan

prototipe harus sama.

Page 38: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

II-17

5,0L

UF

n

nn

r ...................................................................................... (2.20)

1

m

p

r

r

r

FF

Fn ................................................................................ (2.21)

Oleh karena digunakan model tanpa distorsi, maka skala panjang

gelombang nL, skala panjang struktur nB, skala kedalaman nd dan skala sarat ns

adalah sama seperti berikut :

sdHBL nnnnn ................................................................... (2.22)

Sedangkan skala waktu nT dan skala gravitasi ditulis seperti berikut:

nT = nL1/2 ........................................................................................... (2.23)

ng = 1 .............................................................................................. (2.24)

Page 39: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

III-1

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hidrolika kampus teknik Gowa Jurusan

Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, dengan waktu penelitian selama tiga

minggu.

3.2 Studi Awal

3.2.1 Saluran Pembangkit Gelombang (Wave Flume)

Penelitian dilakukan pada saluran gelombang multiguna berukuran panjang 15

m, lebar 0,30 m. Kedalaman efektif saluran 46 cm.

Gambar 3.1 Tangki Pembangkit Gelombang (Wave Flume)

Page 40: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

III-2

3.2.2 Unit Pembangkit Gelombang

Mesin pembangkit terdiri dari mesin utama, pulley yang berfungsi mengatur

waktu putaran piringan yang dihubungkan pada stroke sehingga menggerakkan flap

pembangkit gelombang.

Gambar 3.2 Unit pembangkit gelombang tipe flap

Mesin utama

Flap

Panel

kontrol

Stroke Pulley

Page 41: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

III-3

3.2.3 Karakteristik Gelombang

Karakteristik gelombang yang dihasilkan oleh wave generator terdiri dari 3

variasi periode dan tinggi gelombang. Periode gelombang dikontrol oleh putaran pulley.

Tinggi gelombang dikontrol oleh posisi stroke yang mengatur gerakan flap. Sedangkan

kedalaman air pada flume dibatasi konstan pada kedalaman 20 cm. Data karakteristik

diperoleh sebelum diletakkan model peredam gelombang.

Adapun karakteristik gelombang yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Karakteristik gelombang

Kedalaman

(cm)

Periode Gelombang

(detik)

Tinggi Gelombang

(cm)

Stroke 1 Stroke 2 Stroke 3

20

Pulley 1 2,42 6,3 6,4 6,6

Pulley 2 1,92 4,8 4,6 4,5

Pulley 3 1,56 4,5 4,5 4,2

3.3 Jenis Penelitian dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental. Moh. Nazir (1988)

mendefinisikan eksperimen yakni observasi di bawah kondisi buatan (artificial condition),

dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur sedemikian rupa, dengan demikian penelitian

eksperimental adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap

obyek penelitian serta adanya kontrol, dengan tujuan untuk menyelidiki ada-tidaknya

hubungan sebab akibat serta berapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara

memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan

menyediakan kontrol untuk perbandingan.

Page 42: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

III-4

3.3.2 Sumber Data

Pada penelitian ini akan menggunakan dua sumber data yakni :

1. Data primer yakni data yang diperoleh langsung dari pengamatan di

lapangan.

2. Data Sekunder yakni data yang diperoleh dari literatur dan hasil penelitian

yang sudah ada baik yang telah dilakukan di Laboratorium Hidrodinamika

Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin maupun

dilakukan di tempat lain yang berkaitan dengan penelitian Runup dan

Rundown.

3.4 Parameter Yang Diteliti

Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya,

maka variabel yang diteliti adalah tinggi gelombang datang (Hi), periode gelombang (T),

Ketebalan unit peredam sisi miring (S), porositas (%),besaran runup (Ru) dan besaran

rundown (Rd).

Page 43: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

III-5

3.5 Prosedur dan Rancangan Penelitian

3.5.1 Prosedur

Secara garis besar prosedur penelitian ini digambarkan pada flowchart berikut:

Gambar 3.3 Flowchart Prosedur Percobaan Penelitian

3.5.2 Perancangan Penelitian

Sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan perancangan model

berdasarkan variabel yang akan diteliti. Perancangan model peredam gelombang

didasarkan pada beberapa spesifikasi sebagai berikut :

ya

tidak

Selesai

Analisis data hasil penelitian

memenuhi

Pengambilan data (data pengamatan)

Mulai

Persiapan Alat dan Bahan

Pembuatan Model

Simulasi Model

Studi Literatur, Parameter/variable

Hasil Akhir

Page 44: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

III-6

a. Berdasarkan pertimbangan fasilitas di laboratorium, bahan yang tersedia dan

ketelitian pengukuran, maka digunakan kesebangunan geometrik dimana bentuk

yang ada dimodel sama dengan bentuk prototipe tetapi ukuran bisa berbeda.ada

bentuk sebangun yaitu distorsi dan tak terdistorsi,pada penelitian ini digunakan

sebangun geometrik tak distorsi dimana,skala panjang arah horisontal(skala

panjang) dan skala arah vertikal (skala tinggi) adalah sama.skala model 1:20, nilai

skala model selengkapnya Tabel 3.2

b. Model terbuat dari unit karet sintetis berpori sebagai komponen utama peredam

dan beri perkuatan struktur rang baja dengan ketebalan (S-1) = 3 cm ,(S-2) = 4,5

cm dan (S-3) = 6 cm.

Page 45: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

III-7

Gambar 3.4 Sketsa model peredam Gelombang Berpori

c. Menentukan porositas bahan berdasarkan rumus porositas umum maka, diperoleh

hasil untuk ketebalan 3 cm nilai porositas 80%,ketebalan 4,5 cm nilai porositas

66,5% dan ketebalan 6 cm nilai porositas 60%

Gambar 3.5 Pengukuran porositas bahan

Page 46: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

III-8

Tabel 3.2. Skala model

Variabel Notasi Skala

Skala tinggi

Skala Panjang

Kedalaman

Waktu (periode)

nH

nL

nd

nT

20

20

20

2,24

Pada penelitian ini, digunakan 3 buah model yang dibedakan berdasarkan ketebalan

peredam masing-masing model.

Berdasarkan gambar 3.4 di bawah, penamaan dan karakteristik model dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 3.3. Nama dan karakteristik model yang digunakan

Nama

Model

Porositas

(%)

Ketebalan unit

peredam (cm)

Besaran

sudut

(θ1)

Besaran

sudut

(θ2)

Besaran

sudut

(θ3)

S-1 80 3 40 45 50

S-2 66,5 4,5 40 45 50

S-3 60 6 40 45 50

Page 47: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

III-9

Gambar salah satu model dapat dilihat seperti berikut:

Gambar 3.4 Model peredam Gelombang S-3 porositas 60%

Untuk photo model lainnya dapat dilihat pada lampiran 1.

Setelah pembuatan model kemudian dilakukan simulasi (penelitian). Adapun rancang

simulasi untuk model disusun seperti pada Tabel (3.3). Tinggi gelombang diukur pada 9

titik di depan model, dengan jarak tiap titik pengukuran adalah panjang gelombang dibagi

9. Pengukuran tinggi gelombang dilakukan pada saat gelombang yang dibangkitkan pada

kondisi stabil, yaitu beberapa saat setelah gelombang dibangkitkan.

Tabel 3.4.Rancangan Simulasi Model

Model Kedalaman Air

(d) (cm)

Variasi Tinggi

Gelombang

(Stroke)

Variasi Periode

Gelombang

S-1 20 3 3

S-2 20 3 3

S-3 20 3 3

Page 48: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

III-10

3.5 Pelaksanaan Penelitian

Secara garis besar prosedur perolehan data adalah sebagai berikut

1. Mula-mula model diatur besar kemiringannya sesuai ketentuan.

2. Setelah model masuk ke dalam flume, posisi model diatur sedemikian hingga unit

lapis peredam berpori tidak mengambang akibat gaya apung oleh fluida dengan

cara,menjepit ujung unit dengan alas rangka stainless steel tersebut.

Gambar 3.6 Penempatan Model pada Flume

3. Atur tinggi muka air diam yang direncanakan dengan menggunakan mesin pompa

pada flume hingga tercapai kedalaman yang ditentukan.

4. Setelah semua komponen siap, running dimulai dengan membangkitkan

gelombang dengan menyalakan motor pada unit pembangkit gelombang,

5. Tinggi gelombang di depan model diukur pada masing-masing titik dengan jumlah

titik pengukuran 9 (sembilan) titik.

6. Pembacaan runup dan rundown gelombang diukur tepat disamping model peredam.

Page 49: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

III-11

Gambar 3.7 Mistar Ukur pada flume

7. Prosedur 1 sampai 5 dilakukan berulang-ulang sesuai variasi ketebalan model yang

ada.

Data pembacaan tinggi gelombang selengkapnya dapat dilihat dilampiran 2

Page 50: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

IV-1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Adapun uraian dari keseluruhan hasil penelitian yang dilakukan akan

dipaparkan sebagai berikut ini,

4.1.1. Panjang Gelombang

Penentuan panjang gelombang dapat dilakukan dengan dua cara yaitu

dengan pengukuran langsung dan metode iterasi dari persamaan panjang

geombang yang ada. Untuk pengukuran langsung di laboratorium dapat diketahui

dengan kasat mata dengan mengukur panjang gelombang langsung yang terdiri

dari 2 bukit dan 1 lembah. Sedangkan untuk metode iterasi kita cukup

membutuhkan data periode yang diperoleh pada saat pra-penelitian.

4.1.2. Data Tinggi Gelombang

Pada bab sebelumnya telah dibahas bahwa pengukuran tinggi gelombang

dilakukan 9 titik di depan model dimana pencatatan data diambil sebanyak 3 kali

pada tiap titiknya. Jarak antar titik pengukuran yang satu dengan lainnya sama dan

diatur pada satu panjang gelombang, yang dapat diketahui melalui kasat mata

yang terdiri dari 2 bukit dan 1 lembah.

Data utama yang diamati dan dicatat selama pengujian di laboratorium

adalah tinggi gelombang di depan model. Dari hasil eksperimen dan pencatatan

tinggi gelombang di tiap titik lokasi pengamatan diambil nilai maksimum Hmax

Page 51: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

IV-2

dan tinggi gelombang minimum Hmin, di depan model. Pencatatan menggunakan

alat ukur berupa meteran yang dibuat sendiri menggunakan kalkir yang diprint

lengkap dengan skala pembacaan hingga ketelitian mm.Dari hasil pengujian tanpa

model diperoleh nilai Hmax = 89,0 mm dan Hmin = 15,0 mm, untuk tabel tinggi

gelombang ketebalan 3 cm sudut 40 dapat dilihat pada Tabel 4.1. Berikut

disajikan tabel tinggi gelombang untuk ketebalan 3 cm sudut 40o serta hasil untuk

tiap – tiap ketebalan dan besaran sudut.

Page 52: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

IV-3

Tabel 4.1. Pengamatan tinggi gelombang porositas 80% sudut 40°

2,38

1,92

1,57

2,4

1,92

1,58

2,41

1,93

1,57

30,0 15,0

85,0 37,0

80,0 38,0

89,0 38,0

73,0 42,0

60,0

49,0 40,0

55,0 35,0

60,0 32,0

65,0

Hmax Hmin

30,0 19,0

3

3

3

3

3

3

H3

H2

T1

T2

T3

T2

T1

T3

H T (detik)

H1

T1

T2

T3

No. Data L (cm) S (cm) Sudut (°) d (mm)

1 331,193 3 40 200

2 331,193 3 40 200

3 331,193 3 40 200

6 259,122 3 40 200

7 206,420 3 40 200

4 259,122 3 40 200

5 259,122 3 40 200

10 331,193 40 200

11 331,193 40 200

12 331,193 40 200

8 206,420 3 40 200

9 206,420 3 40 200

15 259,122 40 200

16 206,420 40 200

17 206,420 40 200

13 259,122 3 40 200

14 259,122 3 40 200

200

20 331,193 3 40 200

21 331,193 3 40 200

18 206,420 3 40 200

19 331,193 3 40 200

27,0 15,0

26,0 15,0

60,0 35,0

88,0 39,0

86,0 44,0

80,0 39,0

80,0 54,0

80,0 53,0

39,0

75,0 50,0

69,0 45,0

200

24 259,122

26 206,420 3 40 200

27 206,420 3 40

36,0

62,0 42,0

3 40 200

25 206,420 3 40 200

22 259,122 3 40 200

23 259,122 3 40

75,0 60,0

66,0 50,0

69,0 50,0

35,0 18,0

30,0 20,0

Page 53: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

IV-4

Tabel 4.2. Pengamatan tinggi gelombang porositas 80% sudut 45°

2,42

1,92

1,56

2,28

1,95

1,57

2,4

1,92

1,49

200

200

200

200

200

200

259,122 200

42 29

45 25

45

13 259,122

14

28

75 46

70 46

200

200

74 54

110 71

113 75

99 50

12 331,193

T (detik)

H1

T1

T2

T3

H2

T1

T2

T3

H

45

45

45

45

45

4 259,122

15 259,122

18 206,420

d (mm)

1 331,193 200

2 331,193 200

3 331,193 200

S (cm)

3

3

3

Sudut (°)

45

45

No. Data L (cm)

200

16 206,420 200

17 206,420 2003

200

5 259,122 200

6 259,122 200

7 206,420 200

3

3

3

3

8 206,420

9 206,420

10 331,193

11 331,193

200

19 331,193 200

20 331,193

21 331,193

3

3

3

3

45

45

45

Hmax Hmin

29 15

30 20

31 20

69 20

70 43

75 49

68 17

75

25 206,420 200

26 206,420 200

27 206,420 200

3

3

45

45

22 259,122 200

23 259,122 200

24 259,122 200

16

65 39

70 42

52 40

100 50

78 52

61 43

70 43

85 40

77 49

70 44

3

45

45

H3

T1

T2

T3

45

45

45

45

45

45

45

45

45

45

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

45

45

45

Page 54: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

IV-5

Tabel 4.3. Pengamatan tinggi gelombang porositas 80% sudut 50°

2,4

1,43

1,57

2,42

1,92

1,57

2,3

1,92

1,57

H3

H2

T1

T2

T3

T2

T1

T3

H T (detik)

H1

T1200

2 331,193 3 50 200

3 331,193 3 50 200

T2

T3

No. Data L (cm) S (cm) Sudut (°) d (mm)

1 331,193 3 50

7 206,420 3 50 200

8 206,420

5 259,122 3 50 200

6 259,122 3 50 200

4 259,122 3 50 200

19 331,193 3 50 200

12 331,193 3 50 200

9 206,420 3 50 200

10 331,193 3 50 200

15 259,122 3 50 200

200

40,0

53,0

16 206,420 3 50 200

13 259,122 3 50 200

14 259,122 3 50 200

3 50 200

11 331,193 3 50 200

25 206,420 3 50 200

26 206,420 3 50 200

23 259,122 3 50 200

24 259,122 3 50 200

3 50 200

22 259,122 3 50 200

50,0

36,0

52,0 28,0

55,0 21,0

52,0 24,0

90,0 50,0

20 331,193 3 50 200

17 206,420 3 50 200

18 206,420 3 50

27 206,420 3 50 200

Hmax Hmin

40,0 22,0

43,0 20,0

32,0 20,0

79,0 44,0

69,0 50,0

69,0 45,0

69,0 40,0

56,0

90,0 60,0

90,0 52,0

111,0 55,0

120,0 64,0

21 331,193

73,0 50,0

77,0 45,0

85,0 45,0

71,0 48,0

100,0 53,0

80,0 49,0

96,0 41,0

80,0 55,0

65,0 55,0

76,0

Page 55: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

IV-6

Gambar 4.1. Tinggi gelombang pada model

Gambar 4.2. Pengukuran tinggi gelombang

Tabel lengkap pengamatan tinggi gelombang dapat dllihat di lampiran 2.

Page 56: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

IV-7

4.1.3. Data runup dan rundown Gelombang

Selain data tinggi gelombang, data yang diamati dan dicatat selama

pengujian di laboratorium adalah runup/rundown gelombang. Pengamatan

runup/rundown diambil sebanyak 3 kali pembacaan. Pencatatan menggunakan

meteran yang diletakkan di bagian impermeabel model. Berikut disajikan tabel

data runup dan rundown gelombang untuk semua variasi ketebalan dan sudut:

Page 57: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

IV-8

Tabel 4.4. Pengamatan runup / runrdown porositas 80% sudut 40°

2,38

1,92

1,57

2,4

1,92

1,58

2,41

1,93

1,57

H2

12

T213

14

15

H T (detik) No. Data

H1

T11

2

3

T24

5

6

T37

8

9

S (cm)Run-up

(mm)

Run-Down

(mm)

213 186

212 187

214 186

T316

17

18

H3

T119

20

21

T222

23

24

T325

26

27

T110

11

3 220 180

3 225 185

3 220 180

40 200

40 200

40 200

3 230 160

3 235 165

3 230 170

40 200

40 200

40 200

3 250 165

3 240 160

3 245 170

40 200

40 200

40 200

3 213 185

3 215 180

3 216 185

40 200

40 200

40 200

3 235 180

3 230 185

3 240 180

40 200

40 200

40 200

3 230 170

3 215 175

3 235 170

40 200

40 200

40 200

3 250 168

3 240 170

3 240 160

40 200

40 200

40 200

3 250 170

3 250 165

3 255 170

40 200

40 200

40 200

Sudut (°) d (mm)

3 40 200

3 40 200

3 40 200

Page 58: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

IV-9

Tabel 4.5. . Pengamatan runup / runrdown porositas 80% sudut 45°

2,42

1,92

1,56

2,28

1,95

1,57

2,4

1,92

1,49

T110

11

12

T213

14

15

T (detik) No. Data

H1

T11

2

3

T24

5

6

T37

8

9

H

H2

T316

17

18

H3

T119

20

21

T222

23

24

T325

26

27

230 180

230 180

230 175

211 184

240 180

240 170

Run-up

(mm)

Run-Down

(mm)

211 185

210 185

235 150

225 170

220 175

215 185

245 160

230 155

230 180

220 180

225 185

230 160

270 180

260 160

240 180

240 160

250 170

220 170

250 180

260 183

265 165

S (cm) Sudut (°) d (mm)

3 45 200

3 45 200

3 45 200

3 45 200

3 45 200

3 45 200

3 45 200

3 45 200

3 45 200

3 45 200

3 45 200

3 45 200

3 45 200

3 45 200

3 45 200

3 45 200

3 45 200

3 45 200

3 45 200

3 45 200

3 45 200

3 45 200

3 45 200

3 45 200

3 45 200

3 45 200

3 45 200

Page 59: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

IV-10

Tabel 4.6. . Pengamatan runup / runrdown porositas 80% sudut 50°

2,4

1,43

1,57

2,42

1,92

1,57

2,3

1,92

1,57

H

H2

T110

11

12

T213

14

15

T (detik) No. Data

H1

T11

2

3

T24

5

6

T37

8

9

T316

17

18

H3

T119

20

21

T222

23

24

T325

26

27

3 214 185

3 250 170

3 240 170

50 200

50 200

50 200

S (cm)Run-up

(mm)

Run-Down

(mm)

3 217 185

3 216 186

Sudut (°) d (mm)

50 200

50 200

220 175

3 213 180

3 215 185

50 200

50 200

50 200

3 255 170

3 220 170

3 220 180

50 200

50 200

50 200

250 180

3 250 160

3 250 165

50 200

50 200

50 200

3 214 183

3 240 170

3 235 170

50 200

50 200

50 200

250 170

3 258 172

3 250 166

50 200

50 200

50 200

3 245 170

3 260 180

3 260 175

50 200

50 200

50 200

270 170

3 270 160

3 268 160

3 265 165

50 2003

50 200

50 200

50 200

3

3

3

Page 60: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

IV-11

Tabel pengamatan untuk runup / runrdown lainnya dapat dilihat di lampiran 3.

4.1.4. Nilai Irribaren Untuk runup / rundown

Nilai runup dan rundown gelombang yang terjadi tergantung pada

karakteristik gelombang yang datang serta kemiringan sisi bangunan yang ada.

Sehingga untuk menentukan hubungan antara besar runup dan rundown

gelombang pada model ini, digunakan persamaan fungsi bilangan Irribaren (2.12)

Salah satu contoh perhitungan fungsi bilangan Irribaren untuk ketebalan 3

cm sudut 40, yaitu sebagai berikut :

Diketahui : H = 24,5 mm

T = 2,38

α = 40°

2

0 56,1 TL

2

0 38,2.56,1L

L0 = 883,646

5,0

0 )/( r

LH

tg I

5,0)646,883/5,24(

40 r

tg I

Ir = 5,039

Berikut ini adalah salah satu tabel lengkap hasil perhitungan nilai fungsi

dari bilangan Irribaren dan runup / rundown tiap Model Peredam gelombang.

Page 61: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

IV-12

.

2,3

8

1,9

2

1,5

7

2,4

1,9

2

1,5

8

2,4

1

1,9

3

1,5

7

-0,3

51

-0,2

59

-0,3

36

-0,4

72

-0,5

38

-0,5

04

-0,4

78

-0,4

51

-0,5

93

0,7

69

0,9

24

0,7

46

0,6

02

0,5

93

Rd

/H

-0,5

71

-0,6

19

-0,6

83

-0,8

42

-0,7

87

-0,6

67

-0,4

35

-0,2

97

-0,3

85

-0,5

66

-0,8

00

-0,6

67

-0,5

74

-0,6

78

-0,4

72

-0,5

22

-0,5

05

-0,4

80

2,0

02

Ru

/H

0,5

31

0,5

71

0,6

83

0,6

32

0,7

87

0,6

67

0,4

35

0,4

95

0,3

85

0,4

91

0,6

00

0,7

11

0,8

20

0,6

78

0,7

09

0,5

22

0,3

03

0,5

60

0,6

14

0,5

17

0,6

72

0,7

87

2,0

94

3,3

45

3,3

16

3,2

74

2,5

38

2,5

09

2,6

22

2,0

10

2,0

17

0,1

09

0,1

12

0,1

02

0,1

74

0,1

73

0,1

76

Ir

5,0

39

5,4

42

5,5

08

2,9

19

3,0

16

2,9

99

2,4

26

2,3

15

2,2

82

4,8

86

5,0

30

5,3

02

2,5

76

2,6

19

2,5

25

2,1

83

2,3

53

38

4,5

24

38

4,5

24

Hi/

Lo

0,0

28

0,0

24

0,0

23

0,0

83

0,0

77

0,0

78

0,1

20

0,1

31

0,1

35

0,0

29

0,0

28

0,0

25

0,1

06

0,1

03

0,1

10

0,1

48

0,1

27

0,1

60

0,0

63

0,0

64

0,0

66

38

9,4

38

38

9,4

38

90

6,0

64

90

6,0

64

90

6,0

64

58

1,0

84

58

1,0

84

58

1,0

84

38

4,5

24

0,8

39

0,8

39

0,8

39

0,8

39

0,8

39

0,8

39

0,8

39

Lo

88

3,6

46

88

3,6

46

88

3,6

46

57

5,0

78

57

5,0

78

57

5,0

78

38

4,5

24

38

4,5

24

38

4,5

24

89

8,5

60

89

8,5

60

89

8,5

60

57

5,0

78

57

5,0

78

57

5,0

78

38

9,4

38

0,8

39

0,8

39

0,8

39

0,8

39

0,8

39

0,8

39

0,8

39

0,8

39

0,8

39

0,8

39

0,8

39

0,8

39

0,8

39

0,8

39

0,8

39

0,8

39

0,8

39

0,8

39

-20

-15

-20

-30

-35

-30

-32

-30

-40

50

55

50

40

40

dru

n-d

ow

n

(mm

)

-14

-13

-14

-40

-35

-30

-20

-15

-20

-15

-20

-15

-35

-40

-30

-30

-25

-30

20

0

dru

n-u

p

(mm

)

13

12

14

30

35

30

20

25

20

13

15

16

50

40

45

30

15

35

35

30

40

50

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

d (

mm

)

20

0

20

0

Ta

n θ

0,8

39

0,8

39

67

,52

40

16

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

67

,02

50

16

8

66

,52

40

17

0

65

,02

50

16

5

59

,52

55

17

0

59

,52

40

18

0

63

,52

50

17

0

57

,02

35

18

0

58

,02

30

18

5

49

,52

15

17

5

62

,52

35

17

0

63

,52

45

17

0

57

,52

30

17

0

61

,02

50

16

5

59

,02

40

16

0

18

6

47

,52

30

16

0

44

,52

35

16

5

25

,02

15

18

0

22

,52

16

18

5

52

,02

20

18

0

26

,52

13

18

5

Ru

n-u

p (

mm

)R

un

-Do

wn

(mm

)

24

,52

13

18

6

21

,02

12

18

7

H2

T1

T2

T3

23

01

70

46

,02

20

18

0

50

,52

25

18

5

21

4

H3

T1

T2

T3

HT

(d

eti

k)

H1

T1

T2

T3

Hi

(mm

)

20

,5

45

,0

25

9,1

2

25

9,1

2

25

9,1

2

20

6,4

2

20

6,4

2

20

6,4

2

0,0

30

0,0

29

0,0

29

0,0

30

0,0

29

0,0

29

0,0

29

L (

cm

)

33

1,1

9

33

1,1

9

33

1,1

9

25

9,1

2

25

9,1

2

25

9,1

2

20

6,4

2

20

6,4

2

20

6,4

2

33

1,1

9

33

1,1

9

33

1,1

9

25

9,1

2

25

9,1

2

25

9,1

2

20

6,4

2

20

6,4

2

20

6,4

2

33

1,1

9

33

1,1

9

33

1,1

9

S (

cm

)

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

0,0

34

0,0

30

0,0

30

0,0

30

3

Ir.S

/L

0,0

46

0,0

49

0,0

50

0,0

34

0,0

35

0,0

35

0,0

35

0,0

34

0,0

33

0,0

44

0,0

46

0,0

48

0,0

30

0,0

30

0,0

29

0,0

32

3 3 3 3Tab

el 4

.7.

Has

il P

erh

itu

nga

n r

un

up

dan

ru

nd

ow

n p

oro

sita

s 8

0%

sud

ut

40

°

Page 62: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

IV-13

2,4

2

1,9

2

1,5

6

2,2

8

1,9

5

1,5

7

2,4

1,9

2

1,4

9

T1

22

25

HT

(d

eti

k)

Hi

(mm

)

T1

T3

52

56

43

46

26

T2

45

0,0

24

6,4

44

0,5

00

-0,6

82

Hi/

Lo

IrR

u/H

Rd

/H

0,0

28

5,9

86

0,4

31

-0,6

27

0,0

27

6,0

45

0,4

00

-0,6

00

Ru

n-D

ow

n

(mm

)

dru

n-u

p

(mm

)

dru

n-d

ow

n

(mm

)T

anθ

18

41

1

T3

91

65

64

57

T2

75

T1

63

63

52

57

57

T3

62

T2

75

94

61

58

35

37

46

36

H1

H2

H3

d (

mm

)R

un

-up

(m

m)

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

02

11

20

02

30

-16

11

20

02

10

18

51

0-1

51

20

02

11

18

5

20

02

40

17

04

0-3

01

20

02

40

18

04

0-2

01

11

-15

1

20

02

30

17

53

0-2

51

20

02

30

18

03

0-2

01

20

0-2

03

01

80

23

0

1

20

02

15

18

51

5-1

511

20

02

20

18

02

0-2

01

20

0

20

0-2

0

-15

25

30

18

5

18

0

22

5

23

0

-50

1

20

02

25

17

02

5-3

011

20

02

30

15

53

0-4

51

20

0-4

04

5

35

16

0

15

0

24

5

23

5

1

20

02

60

18

36

0-1

711

20

02

20

17

02

0-3

01

-25

-20

20

50

17

5

18

0

22

0

25

0

16

03

0-4

011

20

02

40

16

04

0-4

01

-20

-30

40

50

18

0

17

0

24

0

25

0

Lo

91

3,5

98

91

3,5

98

91

3,5

98

1

20

02

65

16

56

5-3

51

27

01

80

70

-20

1

20

02

60

16

06

0-4

0

1

81

0,9

50

81

0,9

50

81

0,9

50

59

3,1

90

59

3,1

90

59

3,1

90

57

5,0

78

57

5,0

78

57

5,0

78

37

9,6

42

37

9,6

42

37

9,6

42

57

5,0

78

57

5,0

78

57

5,0

78

34

6,3

36

34

6,3

36

34

6,3

36

38

4,5

24

38

4,5

24

38

4,5

24

89

8,5

60

89

8,5

60

89

8,5

60

0,0

44

0,0

43

0,0

45

0,1

02

0,0

98

0,0

95

0,0

77

0,0

74

0,0

79

0,1

37

0,1

48

0,1

21

0,1

30

0,1

13

0,1

11

0,2

61

0,2

71

0,1

61

0,1

35

0,1

47

0,0

70

0,0

70

0,0

63

0,6

52

0,5

33

0,7

69

0,4

69

0,7

73

0,6

38

0,8

72

0,4

03

0,3

85

0,3

54

0,8

00

0,9

52

0,7

02

3,5

95

3,6

78

3,5

55

2,7

02

2,6

04

2,8

73

2,7

69

2,9

74

2,9

98

1,9

56

1,9

19

-0,5

33

-0,4

62

-0,6

25

-0,2

21

-0,4

26

2,1

56

2,4

90

2,7

19

2,6

09

3,7

92

3,7

77

3,9

70

0,5

63

0,7

14

0,4

11

0,7

44

0,5

17

0,6

19

4,7

80

4,8

14

4,7

14

3,1

31

3,1

98

3,2

40

-0,4

84

-0,4

81

-0,5

31

-0,3

20

-0,2

70

-0,3

51

-0,5

63

-0,4

29

33

1,1

93

-0,4

11

-0,6

61

-0,7

76

-0,8

85

-0,4

49

-0,7

06

-0,4

40

-0,3

85

-0,4

46

-0,4

35

S (

cm

)

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

0,8

99

0,9

41

0,6

59

0,5

77

0,5

36

0,0

34

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

L (

cm

)

33

1,1

93

33

1,1

93

33

1,1

93

25

9,1

22

25

9,1

22

25

9,1

22

20

6,4

20

20

6,4

20

20

6,4

20

33

1,1

93

33

1,1

93

33

1,1

93

25

9,1

22

25

9,1

22

25

9,1

22

20

6,4

20

20

6,4

20

20

6,4

20

33

1,1

93

33

1,1

93

25

9,1

22

25

9,1

22

25

9,1

22

20

6,4

20

20

6,4

20

20

6,4

20

Ir.S

/L

0,0

58

0,0

55

0,0

54

0,0

42

0,0

43

0,0

41

0,0

39

0,0

38

0,0

42

0,0

43

0,0

44

0,0

43

0,0

36

0,0

37

0,0

38

0,0

36

0,0

40

0,0

38

0,0

34

0,0

34

0,0

36

0,0

32

-0,4

70

0,2

15

0,0

35

0,0

28

0,0

28

0,0

31

Tab

el 4

.8.

Has

il P

erh

itu

nga

n r

un

up

/ r

un

rdow

n p

oro

sita

s 80

% s

ud

ut

45

°

Page 63: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

IV-14

2,4

1,4

3

1,5

7

2,4

2

1,9

2

1,5

7

2,3

1,9

2

1,5

7

0,0

44

0,0

43

0,0

40

0,0

40

0,0

38

0,0

43

0,0

38

0,0

38

0,0

40

0,0

37

0,0

35

Ir.S

/L

0,0

58

0,0

58

0,0

63

0,0

31

0,0

32

0,0

33

0,0

46

0,0

49

0,0

51

0,0

52

0,0

53

0,0

53

0,0

40

0,0

41

0,0

40

0,0

41

-0,3

25

-0,4

10

-0,4

62

-0,4

71

-0,4

44

-0,5

33

-0,5

63

-0,4

22

-0,3

26

0,6

54

0,9

33

0,9

58

0,7

83

0,7

61

Rd

/H

-0,4

84

-0,4

44

-0,5

77

-0,4

88

-0,5

04

-0,5

26

-0,5

50

-0,4

17

-0,5

62

-0,5

00

-0,3

95

-0,4

47

-0,4

29

-0,4

65

-0,2

92

-0,5

93

-0,5

83

-0,4

76

2,4

35

Ru

/H

0,5

48

0,5

08

0,5

38

0,8

13

0,6

72

0,9

65

0,3

67

0,4

17

0,4

49

0,3

25

0,3

95

0,3

68

0,5

71

0,5

43

0,7

30

0,7

41

0,8

33

0,7

14

0,9

76

0,9

84

0,7

69

0,9

75

2,9

42

4,3

63

4,3

81

4,2

44

3,7

03

3,2

65

3,2

98

2,7

72

2,5

64

3,5

01

5,6

92

5,8

40

5,8

40

3,4

14

3,5

56

3,4

51

2,8

43

3,0

15

Ir

6,4

12

6,3

61

7,0

02

2,7

13

2,7

58

2,8

18

3,1

64

3,3

71

0,0

75

0,0

74

0,0

79

0,1

03

0,1

33

0,1

30

0,1

85

0,2

16

0,2

39

57

5,0

78

57

5,0

78

38

4,5

24

38

4,5

24

38

4,5

24

Hi/

Lo

0,0

34

0,0

35

0,0

29

0,1

93

0,1

87

0,1

79

0,1

42

0,1

25

0,1

16

0,0

44

0,0

42

0,0

42

0,1

22

0,1

12

0,1

19

0,1

76

0,1

56

0,1

64

1,1

91

Lo

89

8,5

60

89

8,5

60

89

8,5

60

31

9,0

04

31

9,0

04

31

9,0

04

38

4,5

24

38

4,5

24

38

4,5

24

91

3,5

98

91

3,5

98

91

3,5

98

57

5,0

78

57

5,0

78

57

5,0

78

38

4,5

24

38

4,5

24

38

4,5

24

82

5,2

40

82

5,2

40

82

5,2

40

57

5,0

78

1,1

91

1,1

91

1,1

91

1,1

91

1,1

91

1,1

91

1,1

91

1,1

91

1,1

91

1,1

91

1,1

91

1,1

91

1,1

91

1,1

91

1,1

91

1,1

91

1,1

91

1,1

91

Ta

n θ

1,1

91

1,1

91

1,1

91

1,1

91

1,1

91

1,1

91

1,1

91

1,1

91

-20

-25

-30

-28

-34

-40

-40

-35

-30

50

70

68

65

70

dru

n-d

ow

n

(mm

)

-15

-14

-15

-30

-30

-30

-30

-20

-25

-20

-15

-17

-30

-30

-20

-40

-35

-30

20

0

dru

n-u

p

(mm

)

17

16

14

50

40

55

20

20

20

13

15

14

40

35

50

50

50

45

60

60

50

58

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

d (

mm

)

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

83

,02

65

16

5

92

,02

70

17

0

75

,02

70

16

0

71

,02

68

16

0

59

,52

58

17

2

76

,52

50

16

6

61

,02

60

17

5

65

,02

50

17

0

63

,02

45

17

0

61

,52

60

18

0

67

,52

50

16

0

60

,02

50

16

5

64

,52

35

17

0

68

,52

50

18

0

38

,02

14

18

3

70

,02

40

17

0

40

,02

13

18

0

38

,02

15

18

5

48

,02

20

18

0

44

,52

20

17

5

57

,02

55

17

0

54

,52

20

17

0

61

,52

50

17

0

59

,52

40

17

0

31

,52

16

18

6

26

,02

14

18

5

Hi

(mm

)R

un

-up

(m

m)

Ru

n-D

ow

n

(mm

)

31

,02

17

18

5

H2

T1

T2

T3

H3

T1

T2

T3

HT

(d

eti

k)

H1

T1

T2

T3

33

1,1

93

25

9,1

22

L (

cm

)

33

1,1

93

33

1,1

93

33

1,1

93

25

9,1

22

25

9,1

22

25

9,1

22

20

6,4

20

20

6,4

20

20

6,4

20

33

1,1

93

33

1,1

93

20

6,4

20

20

6,4

20

20

6,4

20

33

1,1

93

33

1,1

93

33

1,1

93

25

9,1

22

25

9,1

22

25

9,1

22

20

6,4

20

20

6,4

20

20

6,4

20

S (

cm

)

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

25

9,1

22

3 3 3 3 3 3 3 3

25

9,1

22

3

Tab

el 4

.9.

Has

il P

erh

itu

nga

n r

un

up

da

n r

un

do

wn

po

rosi

tas

80

% s

ud

ut

50

°

Page 64: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

IV-15

Tabel hasil pengolahan data runup / rundown lengkap untuk berbagai model dapat dilihat

pada lampiran 4.

4.2. Pembahasan

Pembahasan untuk hasil dari penelitian ini berupa grafik yang akan dijelaskan

sebagai berikut.

4.2.1. Hubungan Perbandingan runup Dan rundown Dengan Bilangan Irribaren

Untuk Tiap Model

runup dan rundown gelombang diukur dalam penelitian untuk menentukan

perbandingan gelombang runup yang akan digunakan pada struktur pemecah gelombang.

Untuk menunjukkan hubungan perrbandingan runup dan rundown pada tiap model

digunakan bentuk tak berdimensi untuk runup relatif Ru/H atau Rd/H sebagai fungsi dari

bilangan Irribaren, di mana Ru dan Rd adalah runup dan rundown yang diamati pada

pengujian ini.

Jika fungsi dari bilangan Irribaren diplot dalam grafik runup/rundown gelombang

dengan mengambil nilai Ru/H dan Rd/H sebagai variabel sumbu Y dan bilangan Irribaren

sebagai sumbu X untuk setiap model maka akan dihasilkan grafik seperti gambar 4.3 - 4.5.

Grafik-grafik tersebut tersebut memberikan perbandingan antara nilai runup dan rundown

dari tiap-tiap model.

Page 65: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

IV-16

Gambar 4.3. Grafik Perbandingan runup dan rundown relatif untuk

model S-1 ( tebal 3 cm, porositas 80%)

Dari gambar 4.3 menunjukkan hubungan antara Ru/H dan Rd/H dengan bilangan

Irribaren. Jika perbandingan ini di jabarkan secara matematis maka akan diperoleh

hubungan bahwa semakin tinggi gelombang maka runup dan rundown akan semakin besar,

dimana nilai Ru/H meningkat pada Ir 2,5-3,5 dan selanjutnya konstan pada nilai Ir yang

lebih rendah pada Rd/H nilai Ir meningkat diangka 4,0 dan selanjutnya konstan dinilai Ir

yang lebih tinggi . Hal ini juga ditunjukkan pada grafik dari model S-2 dan model S-3

dengan kenaikan besaran Ru/H dan Rd/H yang lebih tinggi pada tiap porositasnya. Berikut

adalah grafik untuk dua model yang berbeda.

-1,000

-0,800

-0,600

-0,400

-0,200

0,000

0,200

0,400

0,600

0,800

1,000

1,200

0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0 7,0 8,0

Rd

/H d

an R

u/H

Ir

Ru untuk S = 3

Rd untuk S = 3

Page 66: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

IV-17

Gambar 4.4. Grafik Perbandingan runup dan rundown relatif untuk

model S-2 (tebal 4,5 cm,porositas 66,5%)

Gambar 4.5. Grafik Perbandingan runup dan rundown relatif untuk

Model S-3 (tebal 6 cm, porositas 60%)

-1,000

-0,800

-0,600

-0,400

-0,200

0,000

0,200

0,400

0,600

0,800

1,000

1,200

1,400

0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0 7,0 8,0

Rd

/H d

an R

u/H

Ir

Ru untuk S 4,5

Rd untuk S 4,5

-0,800

-0,600

-0,400

-0,200

0,000

0,200

0,400

0,600

0,800

1,000

1,200

0,000 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000Rd

/H d

an R

u/H

Ir

Ru untuk S 6

Rd untuk S 6

Page 67: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

IV-18

4.2.2. Pengaruh (Hi/Lo) Terhadap Nilai runup Dan rundown Gelombang dalam

beberapa variasi sudut

Untuk menyajikan hubungan besaran sudut dengan nilai runup dan rundown

digunakan parameter tak berdimensi Hi/Lo atau kecuraman gelombang sebagai

parameter yang mempresentasikan karateristik gelombang yang digunakan (θ)

sebagai parameter besar sudut.

Berdasarkan hasil pengolahan data pada subbab sebelumnya diperoleh

kecuraman gelombang (Hi/Lo) dan runup relatif Ru/H serta rundown relatif Rd/H.

Jika nilai runup relatif dan rundown relatif diplot dengan mengambil Hi/Lo sebagai

variabel sumbu X dan Ru/H dan Rd/H sebagai variabel sumbu Y untuk tiap jenis

model maka akan didapatkan grafik seperti gambar 4.6. grafik tersebut menjelaskan

besaran runup terdistribusi secara linear seiring dengan semakin besar sudut yang

ditentukan berdasarkan penelitian “ yang menyelidiki interaksi gelombang dengan

pelat kaku yang ditempatkan di dalam air pada uji eksperimental dan perhitungan

numerik menghasilkan bahwa runup meningkat dengan kecuraman gelombang dan

fenomena ini adalah hasil dari interaksi antara

gelombang tersier yang terpantul dari dinding tegak” (Molin, dkk (2005)). Untuk

ketebalan lainnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Page 68: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

IV-19

Gambar 4.6. Grafik pengaruh (Hi/Lo) terhadap terhadap runup/rundown gelombang

dalam beberapa variasi sudut model S-1 ( tebal 3 cm, porositas 80 %)

Gambar 4.7. Grafik pengaruh (Hi/Lo) terhadap terhadap runup/rundown gelombang

dalam beberapa variasi sudut model S-2 (tebal 4,5 cm ,porositas 66,5%) .

-1,000

-0,800

-0,600

-0,400

-0,200

0,000

0,200

0,400

0,600

0,800

1,000

1,200

0,00 0,05 0,10 0,15 0,20 0,25 0,30

Linear (run-up sudut 40) Linear (run-up sudut 45)Linear (run-up sudut 50) Linear (run-down sudut 40)Linear (run-down sudut 45) Linear (run-down sudut 50)

Rd

/H d

an R

u/H

Hi/Lo

-1,000

-0,800

-0,600

-0,400

-0,200

0,000

0,200

0,400

0,600

0,800

1,000

1,200

1,400

0,00 0,05 0,10 0,15 0,20

Linear (run-up sudut 40) Linear (run-up sudut 45)Linear (run-up sudut 50) Linear (run-down sudut 40)Linear (run-down sudut 45) Linear (run-down sudut 50)

Rd

/H d

an R

u/H

Hi/Lo

Page 69: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

IV-20

Gambar 4.8. Grafik pengaruh (Hi/Lo) terhadap terhadap runup/rundown gelombang

dalam beberapa variasi sudut model S-3 (tebal 6 cm, porositas 60 %) .

Gambar 4.7 dan 4.8 menunjukan bahwa kecuraman gelombang (Hi/Lo)

mempengaruhi besar runup relatif dan rundown relatif dimana semakin besar

kecuraman gelombang maka akan semakin besar pula nilai runup.hal lain yang

ditunjukkan bahwa semakin besar sudut (tan θ) maka semakin besar runup yang

dihasilkan. Hal ini memberikan pemahaman bahwa geometri perlindungan

(kemiringan, elevasi dan lebar halangan) mempengaruhi karateristik gelombang

(CERC, 1984).

-0,800

-0,600

-0,400

-0,200

0,000

0,200

0,400

0,600

0,800

1,000

1,200

0,00 0,05 0,10 0,15 0,20 0,25

Linear (run-up sudut 40) Linear (run-up sudut 45)Linear (run-up sudut 50) Linear (run-down sudut 40)Linear (run-down sudut 45) Linear (run-down sudut 50)

Rd

/H d

anR

u/H

Hi/Lo

Page 70: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

IV-21

4.2.3. Pengaruh Tebal peredam berpori (S) Terhadap runup dan rundown

Gelombang

Untuk menyajikan hubungan S dengan Runup/Rundown digunakan bentuk tak

berdimensi untuk runup relatif Ru/H atau Rd/H sebagai fungsi dari bilangan Irribaren, di

mana Ru dan Rd adalah Runup dan Rundown yang diamati pada pengujian ini.

Jika fungsi dari bilangan Irribaren diplot dalam grafik Runup/Rundown gelombang

dengan mengambil nilai Ru/H& Rd/H sebagai variabel sumbu Y dan bilangan Iribarn

sebaggai sumbu X untuk setiap model maka akan dihasilkan grafik seperti gambar 4.9.

Grafik tersebut memberikan perbandingan antara nilai runup/rundown yang dihasilkan dari

semua variasi tebal peredam berpori.

Gambar 4.9. Grafik pengaruh tebal peredam berpori (S) terhadap runup/rundown

gelombang .

-1,000

-0,800

-0,600

-0,400

-0,200

0,000

0,200

0,400

0,600

0,800

1,000

1,200

1,400

0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0 7,0 8,0

Rd

/H d

an R

u/H

Ir

Ru untuk S = 3 Ru untuk S = 4,5 Ru untuk S = 6

Rd untuk S = 3 Ru untuk S = 4,5 Rd untuk S = 6

Page 71: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

IV-22

Dari gambar 4.9.menunjukkan bahwa besaran nilai Ru/H dipengaruhi oleh tebal peredam

berpori dimana semakin tebal peredam maka besaran runup semakin besar, hal ini

dikarenakan semakin kecil persentase pori pada peredam maka semakin sedikit energi

gelombang yang ditansmisikan sehingga sebagian besar energi gelombang meluncur ke

arah dinding peredam . pada besaran Rd/H dimana dimana hasil ketiga kerapatan

memberikan nilai yang hampir sama atau dengan kata lain ketiga ketebalan tersebut tidak

signifikan berpengaruh untuk nilai rundown.hal ini memberikan pemahaman bahwa

peredam serat sintesis tersebut memiliki kemampuan untuk memperkecil nilai runup.

Gambar 4.10. Grafik runup dan rundown relatif pengaruh tebal peredam bepori (S)Pada

grafik Irribaren.

Page 72: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

IV-23

Dari Gambar 4.10 menunjukkan nilai Ru/H dan Rd/H pada grafik lebih rendah dari kurva

pada penelitian sebelumnya.hal ini memperlihatkan peredam sisi miring ini efektif dalam

meredam gelombang.

4.2.4. Hubungan Parameter tak berdimensi (Ir.S/L) Dengan runup/rundown

Gelombang

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan parameter tak

berdimensi ,dimana Ir.S/L merupakan presentasi dari parameter gabungan dalam bentuk

tak berdimensi yang memberikan pengaruh secara bersama-sama terhadap Ru dan Rd.jika

parameter Ir.S/L diplot dan mengambilnya sebagai variabel sumbu X, kemudian

memploting Ru/H dan Rd/H sebagai variabel sumbu Y, maka akan terlihat hubungan

seperti gambar berikut.

Gambar 4.11. Grafik Hubungan Parameter tak berdimensi (Ir.S/L) Dengan

runup/rundown Gelombang.

-1,000

-0,800

-0,600

-0,400

-0,200

0,000

0,200

0,400

0,600

0,800

1,000

1,200

1,400

0,00 0,02 0,04 0,06 0,08 0,10 0,12Rd

/H d

an R

u/H

Ir.S/L

Run-up (Ru)

Run-down (Rd)

Page 73: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

IV-24

Gambar 4.11. menunjukkan bahwa parameter Ir.S/L dimana fungsi (S) ketebalan

peredam berpori,(L) panjang gelombang dan angka Irribaren (Ir) memberikan pengaruh

bersama-sama terhadap pertambahan Ru/H dimana semakin besar nilai Ir.S/L maka

semakin besar Ru/H kenaikan nilai runup sebagai fungsi logaritma namun, tidak signifikan

berpengaruh terhadap Rd/H cenderung konstan pada nilai parameter gabungan yang lebih

besar.

Page 74: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

IV-15

Page 75: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

V-1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Parameter-parameter yang mempengaruhi runup/rundown gelombang pada

peredam gelombang sisi miring berpori adalah yang dipengaruhi parameter struktur

yang terdiri dari ketebalan peredam (S), besar sudut peredam (θ), parameter

gelombang yang berpengaruh adalah tinggi gelombang depan struktur (Hi), panjang

gelombang (L).

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat parameter yang disebutkan pada

butir 1 di atas ternyata memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap Ru/H

tetapi, tidak signifikan berpengaruh terhadap Rd/H gelombang pada peredam sisi

miring berpori.

3. runup dan rundown yang dihasilkan oleh peredam sisi miring berpori cukup kecil

dibandingkan dengan teori Ru pada breakwater seperti Dolos dan Tetrapod

dengan demikian peredam sisi miring berpori ini cukup efektif dalam meredam

gelombang.

Page 76: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

V-2

5.2 Saran

Kami sadar penelitian ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kami

menyarankan penelitian ini masih perlu dikaji untuk beberapa kondisi berikut :

- Variasi kedalaman air,variasi peletakan model,variasi arah gelombang sehingga

diharapakan ada peneliti lain yang mengkaji lebih lanjut.

- Menggunakan probe meter sebagai alat ukur pencataan tinggi gelombang sehingga

dapat yang didapat lebih teliti dan akurat serta mengurangi kesalahan error

pembacaan data.

Page 77: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

DAFTAR PUSTAKA

Ariyarathne. 2007. Efficiency of Perforated Breakwater And Associated Energy

Dissipation. Texas A&M University. Texas.

CERC,1984.Shore Protection Manual 4th

ed. Volume 1&II.Departementof The

Army WESCE: Vicksburg

Dean, R.G. Dalrymple, R.A. 2000. Water Wave Mechanics For Engineer and Scienties.

World Scientific. Singapore.

Horikawa, K. 1978. Dirgayusa. 1997 Coastal Engineering. University Of Tokyo Press.

Tokyo.

Mutiara,I.2011.Studi Eksperimental Transmisi Gelombang melalui Single Sreen

Perforated Breakwater.Universitas Hasanuddin: Makassar

Rineka Moh.Nazir,1988. metode penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

hlm :68-71

Thaha,A.M.,Surimiharja,A.D., Paotonan,C.2007.Usul Penelitian Hibah Bersaing

“Kajian Rangkaian Bambu sebagai Alat Peredam Ombak (APO) untuk

melindungi areal penanaman Mangrove”.Universitas Hasanuddin: Makassar

Triatmodjo, B. 2012. Perencanaan bangunan pantai. Beta Offset. Yogyakarta.

Triatmodjo, B. 1999. Pelabuhan. Beta Offset. Yogyakarta.

Wurjanto, A. dkk. 2010. Jurnal Teknik Sipil. Pemodelan Fisik 2-D untuk mengukur

Tingkat Efektivitas Perforated Skirt Breakwater pada Kategori gelombang

Panjang. Institut Teknologi Bandung. Bandung

Yuwono, Nur. 1996. Perencanaan Model Hidraulik. Laboratorium Hidraulik dan

Hidrologi Pusat Antar Universitas Ilmu Teknik Universitas Gadjah Mada.

Yogyakarta.

Page 78: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

LAMPIRAN

Page 79: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

LAMPIRAN 1

MODEL PEREDAM S-1 3 CM MODEL PEREDAM S-2 4,5 CM

MODEL PEREDAM S-3 6 CM

Page 80: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

TAMPAK SAMPING MODEL PADA SALURAN PEMBANGKIT GELOMBANG

RUN-UP PADA MODEL

RUN-DOWN PADA MODEL

Page 81: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

LAMPIRAN 2

Tabel Pengamatan Tinggi gelombang ketebalan 4,5 cm sudut 40°

2,17

1,93

1,57

2,41

1,92

1,57

2,40

1,93

1,57

27

No. Data

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

69,0 58,0

70,0 54,0

49,0 37,0

76,0 49,0

82,0 50,0

78,0 50,0

70,0 60,0

64,0 48,0

61,0 48,0

64,0 50,0

48,0 38,0

49,0 38,0

49,0 33,0

48,0 33,0

77,0 42,0

75,0 44,0

72,0 48,0

40 200

Hmax Hmin

51,0 38,0

51,0 38,0

50,0 39,0

54,0 22,0

55,0 27,0

54,0 28,0

52,0 36,0

50,0 33,0

53,0 38,0

48,0 35,0

40 200

206,420 4,5 40 200

206,420 4,5 40 200

40 200

259,122 4,5 40 200

259,122 4,5 40 200

206,420 4,5 40 200

331,193 4,5 40 200

331,193 4,5 40 200

259,122 4,5 40 200

206,420 4,5 40 200

206,420 4,5 40 200

331,193 4,5 40 200

259,122 4,5 40 200

259,122 4,5 40 200

206,420 4,5 40 200

331,193 4,5 40 200

331,193 4,5 40 200

259,122 4,5 40 200

206,420 4,5 40 200

206,420 4,5 40 200

331,193 4,5 40 200

259,122 4,5 40 200

259,122 4,5 40 200

L (cm) S (cm) Sudut (°) d (mm)

331,193 4,5 40 200

331,193 4,5 40 200

H2

T1

T2

T3

H3

T1

T2

T3

H T (detik)

H1

T1

T2

T3

331,193 4,5

259,122 4,5

206,420 4,5

21

22

23

24

25

26

Page 82: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

Tabel Pengamatan Tinggi gelombang ketebalan 4,5 cm sudut 45°

2,42

1,92

1,58

2,41

1,94

1,57

2,42

1,93

1,57

62,0 35,0

66,0 34,0

78,0 54,0

78,0 54,0

82,0 51,0

71,0 44,0

56,0 43,0

52,0 40,0

58,0 40,0

66,0 34,0

62,0 35,0

67,0 32,0

63,0 35,0

66,0 45,0

64,0 44,0

41,0

53,0 37,0

41,0 31,0

43,0 29,0

42,0 34,0

Hmax Hmin

31,0 25,0

30,0 24,0

32,0 23,0

79,0 38,0

65,0 39,0

66,0 37,0

56,0 38,0

54,0

26 206,420 4,5 45 200

27 206,420 4,5 45 200

23 259,122 45 200

24 259,122 45 200

25 206,420 4,5 45 200

21 331,193 4,5 45 200

22 259,122 45 200

19 331,193 4,5 45 200

20 331,193 4,5 45 200

17 206,420 4,5 45 200

18 206,420 4,5 45 200

15 259,122 4,5 45 200

16 206,420 4,5 45 200

13 259,122 4,5 45 200

14 259,122 4,5 45 200

45 200

11 331,193 4,5 45 200

12 331,193 4,5 45 200

7 206,420 4,5 45 200

8 206,420 4,5 45 200

5 259,122 4,5 45 200

6 259,122 4,5 45 200

2 4,5 45 200

3 4,5 45 200

4 4,5 45 200

No. Data L (cm) S (cm) Sudut (°) d (mm)

1 331,193 4,5 45 200

H2

T1

T2

T3

H3

T1

T2

T3

H T (detik)

H1

T1

T2

T3

4,5

4,5

4,5

9 206,420 4,5 45 200

10 331,193 4,5

331,193

331,193

259,122

Page 83: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

Tabel Pengamatan Tinggi gelombang ketebalan 4,5 cm sudut 50°

2,40

1,91

1,56

2,40

1,94

1,57

2,41

1,93

1,58

92,0 46,0

64,0 20,0

87,0 56,0

86,0 49,0

52,0 33,0

64,0 19,0

65,0 20,0

65,0 65,0

57,0 35,0

52,0 32,0

75,0 38,0

72,0 48,0

65,0 49,0

43,0 27,0

78,0 39,0

78,0 36,0

66,0 43,0

46,0 27,0

43,0 27,0

66,0 37,0

65,0 41,0

66,0 46,0

Hmax Hmin

27,0 21,0

28,0 21,0

28,0 19,0

59,0 38,0

61,0 36,0

26 206,420 4,5 50 200

27 206,420 4,5 50 200

24 259,122 4,5 50 200

25 206,420 4,5 50 200

22 259,122 4,5 50 200

23 259,122 4,5 50 200

20 331,193 4,5 50 200

21 331,193 4,5 50 200

18 206,420 4,5 50 200

19 331,193 4,5 50 200

16 206,420 4,5 50 200

17 206,420 4,5 50 200

14 259,122 4,5 50 200

15 259,122 4,5 50 200

12 331,193 4,5 50 200

13 259,122 4,5 50 200

10 331,193 4,5 50 200

11 331,193 4,5 50 200

8 206,420 4,5 50 200

9 206,420 4,5 50 200

6 259,122 4,5 50 200

7 206,420 4,5 50 200

4 259,122 4,5 50 200

5 259,122 4,5 50 200

2 331,193 4,5 50 200

3 331,193 4,5 50 200

No. Data L (cm) S (cm) Sudut (°) d (mm)

1 331,193 4,5 50 200

H2

T1

T2

T3

H3

T1

T2

T3

H T (detik)

H1

T1

T2

T3

Page 84: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

Tabel Pengamatan Tinggi gelombang ketebalan 6 cm sudut 40°

2,17

1,93

1,57

2,41

1,92

1,57

2,40

1,93

1,57

6,0 40

6,0 40

6,0 40

6,0 40

6,0 40

6,0 40

6,0 40

6,0 40

6,0 40

6,0 40

6,0 40

6,0 40

6,0 40

6,0 40

6,0 40

S (cm) Sudut (°)

6,0 40

6,0 40

6,0 40

6,0 40

6,0 40

6,0 40

6,0 40

6,0 40

62,0 33,0

67,0 51,0

68,0 51,0

69,0 51,0

6,0 40

6,0 40

6,0 40

6,0 40

63,0 44,0

52,0 32,0

53,0 41,0

64,0 30,0

64,0 25,0

61,0 38,0

61,0 33,0

56,0 47,0

58,0 44,0

58,0 48,0

56,0 44,0

41,0 32,0

41,0 30,0

42,0 27,0

62,0 40,0

200

200

200

200

200

200

Hmax Hmin

85,0 27,0

38,0 26,0

79,0 28,0

55,0 38,0

55,0 38,0

53,0 37,0

65,0 43,0

63,0 40,0

27

L (cm)

331,193

331,193

331,193

259,122

259,122

259,122

206,420

206,420

206,420

331,193

331,193

331,193

259,122

259,122

259,122

206,420

206,420

206,420

331,193

331,193

331,193

259,122

18

19

20

21

22

23

24

25

26

9

10

11

12

13

14

15

16

17

No. Data

1

2

3

4

5

6

7

8

H2

T1

T2

T3

H3

T1

T2

T3

H T (detik)

H1

T1

T2

T3

259,122

259,122

206,420

206,420

206,420

200

200

200

200

d (mm)

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

Page 85: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

Tabel Pengamatan Tinggi gelombang ketebalan 6 cm sudut 45°

2,40

1,91

1,56

2,40

1,94

1,57

2,41

1,93

1,58

S (cm) Sudut (°)

6,0 50

6,0 50

6,0 50

6,0 50

6,0 50

6,0 50

6,0 50

6,0 50

6,0 50

6,0 50

84,0 52,0

143,0 51,0

92,0 52,0

57,0 42,0

62,0 42,0

67,0 42,0

76,0 42,0

76,0 42,0

99,0 36,0

68,0 44,0

68,0 45,0

63,0 48,0

60,0 42,0

52,0 32,0

52,0 34,0

51,0 32,0

63,0 38,0

60,0 38,0

52,0 25,0

54,0 28,0

62,0 42,0

62,0 41,0

62,0 36,0

Hmax Hmin

43,0 28,0

42,0 28,0

47,0 23,0

50,0 26,0

25 206,420 200

26 206,420 200

27 206,420 200

6,0 50

6,0 50

6,0 50

22 259,122 200

23 259,122 200

24 259,122 200

6,0 50

6,0 50

6,0 50

19 331,193 200

20 331,193 200

21 331,193 200

6,0 50

6,0 50

6,0 50

16 206,420 200

17 206,420 200

18 206,420 200

6,0 50

6,0 50

6,0 50

13 259,122 200

14 259,122 200

15 259,122 200

6,0 50

6,0 50

6,0 50

10 331,193 200

11 331,193 200

12 331,193 200

6,0 50

6,0 50

7 206,420 200

8 206,420 200

9 206,420 200

200

4 259,122 200

5 259,122 200

6 259,122 200

H2

T1

T2

T3

H3

T1

T2

T3

H T (detik)

H1

T1

T2

T3

No. Data L (cm) d (mm)

1 331,193 200

2 331,193 200

3 331,193

Page 86: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

Tabel Pengamatan Tinggi gelombang ketebalan 6 cm sudut 50°

2,42

1,92

1,58

2,41

1,94

1,57

2,42

1,93

1,576,0 45

6,0 45

6,0 45

6,0 45

6,0 45

6,0 45

6,0 45

6,0 45

6,0 45

6,0 45

6,0 45

6,0 45

6,0 45

6,0 45

6,0 45

6,0 45

6,0 45

6,0 45

6,0 45

6,0 45

6,0 45

6,0 45

6,0 45

6,0 45

6,0 45

6,0 45

6,0 45

S (cm) Sudut (°)

81,0 51,0

87,0 60,0

51,0 22,0

80,0 44,0

88,0 50,0

76,0 48,0

81,0 51,0

68,0 42,0

69,0 41,0

69,0 41,0

56,0 37,0

55,0 39,0

33,0

50,0 33,0

64,0 32,0

63,0 34,0

61,0 36,0

200

Hmax Hmin

54,0 30,0

84,0 32,0

43,0 26,0

50,0 20,0

50,0 17,0

46,0 18,0

65,0 38,0

57,0 39,0

61,0 35,0

51,0 34,0

50,0

200

200

200

200

200

200

200

200

200

259,122

259,122

259,122

206,420

206,420

206,420

d (mm)

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

26

27

L (cm)

331,193

331,193

331,193

259,122

259,122

259,122

206,420

206,420

206,420

331,193

331,193

331,193

259,122

259,122

259,122

206,420

206,420

206,420

331,193

331,193

331,193

17

18

19

20

21

22

23

24

25

H3

T1

T2

T3

No. Data

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

H1

T1

T2

T3

H2

T1

T2

T3

H T (detik)

Page 87: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

LAMPIRAN 3

Tabel Pengamatan Run Up/Run Down ketebalan 4,5cm sudut 40°

2,17

1,93

1,57

2,41

1,92

1,57

2,40

1,93

1,57

4,5 40 200

40 200

40 200

40 200

40 200

40 200

4,5 40 200

4,5 40 200

Sudut (°) d (mm)

40 200

40 200

40 200

40 200

4,5 250 175

4,5 250 170

4,5 260 167

40 200

40 200

40 200

4,5 260 170

4,5 260 164

4,5 261 168

40 200

40 200

40 200

4,5 232 182

4,5 231 183

4,5 232 185

40 200

40 200

40 200

4,5 245 172

4,5 242 176

4,5 240 180

40 200

40 200

40 200

4,5 252 162

4,5 250 167

4,5 245 166

40 200

40 200

40 200

4,5 231 186

4,5 230 187

4,5 233 188

231 187

240 184

236 187

240 185

23

24

25

26

27

S (cm)Run-up

(mm)

Run-Down

(mm)

4,5 243 182

4,5 242 183

4,5 242 181

4,5 235 188

4,5 232 188

4,5

No. Data

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

T3

H T (detik)

H1

T1

T2

T3

H2

T1

T2

T3

H3

T1

T2

Page 88: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

Tabel Pengamatan Nilai Run Up/Run Down ketebalan 4,5cm sudut 45°

2,42

1,92

1,58

2,41

1,94

1,57

2,42

1,93

1,57

260 179

260 173

259 176

250 184

245 183

240 172

242 172

242 168

231 165

245 176

244 174

243 173

250 183

232 186

231 188

230 187

232 172

231 170

252 163

245 180

235 180

239 178

240 175

Run-up

(mm)

Run-Down

(mm)

221 190

220 191

221 189

242 182

200

200

200

200

200

200

20027 4,5 45

d (mm)

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

200

24 4,5 45

25 4,5 45

26 4,5 45

21 4,5 45

22 4,5 45

23 4,5 45

18 4,5 45

19 4,5 45

20 4,5 45

15 4,5 45

16 4,5 45

17 4,5 45

12 4,5 45

13 4,5 45

14 4,5 45

9 4,5 45

10 4,5 45

11 4,5 45

6 4,5 45

7 4,5 45

8 4,5 45

3 4,5 45

4 4,5 45

5 4,5 45

No. Data S (cm) Sudut (°)

1 4,5 45

2 4,5 45

T1

T2

T3

H3

T1

T2

T3

H T (detik)

H1

T1

T2

T3

H2

Page 89: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

Tabel Pengamatan Nilai Run Up/Run Down ketebalan 4,5cm sudut 50°

2,40

1,91

1,56

2,40

1,94

1,57

2,41

1,93

1,58

272 172

273 178

271 179

229 186

229 180

241 181

242 179

242 180

261 163

263 165

264 163

263 160

230 182

182

215 185

217 184

256 162

255 160

Run-up

(mm)

Run-Down

(mm)

212 188

213 185

214 186

242 187

245 180

243 173

232 172

245 170

241 168

221

4,5 50 200

4,5 50 200

4,5 50 200

4,5 50 200

4,5 50 200

4,5 50 200

4,5 50 200

4,5 50 200

4,5 50 200

4,5 50 200

4,5 50 200

4,5 50 200

4,5 50 200

4,5 50 200

4,5 50 200

4,5 50 200

4,5 50 200

200

4,5 50 200

4,5 50 200

4,5 50 200

27

S (cm) Sudut (°) d (mm)

4,5 50 200

4,5 50 200

4,5 50 200

4,5 50 200

4,5 50 200

4,5 50 200

4,5 50

18

19

20

21

22

23

24

25

26

9

10

11

12

13

14

15

16

17

No. Data

1

2

3

4

5

6

7

8

H2

T1

T2

T3

H3

T1

T2

T3

H T (detik)

H1

T1

T2

T3

Page 90: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

Tabel Pengamatan Nilai Run Up/Run Down ketebalan 6 cm sudut 40°

2,17

1,93

1,57

2,41

1,92

1,57

2,40

1,93

1,57

241 170

260 180

255 175

259 185

242 186

240 186

241 185

242 172

243 177

245 180

246 178

250 182

250 184

250 185

230 178

230 186

228 187

231 186

250 170

6,0 40 200

6,0 40 200

Run-up

(mm)

Run-Down

(mm)

235 184

232 185

234 183

235 180

240 177

240 180

240 182

235 180

6,0 40 200

6,0 40 200

6,0 40 200

6,0 40 200

6,0 40 200

6,0 40 200

6,0 40 200

6,0 40 200

6,0 40 200

6,0 40 200

6,0 40 200

6,0 40 200

6,0 40 200

6,0 40 200

6,0 40 200

200

6,0 40 200

6,0 40 200

6,0 40 200

27

S (cm) Sudut (°) d (mm)

6,0 40 200

6,0 40 200

6,0 40 200

6,0 40 200

6,0 40 200

6,0 40 200

6,0 40

18

19

20

21

22

23

24

25

26

9

10

11

12

13

14

15

16

17

No. Data

1

2

3

4

5

6

7

8

H2

T1

T2

T3

H3

T1

T2

T3

H T (detik)

H1

T1

T2

T3

Page 91: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

Tabel Pengamatan Nilai Run Up/Run Down ketebalan 6 cm sudut 45°

2,42

1,92

1,58

2,41

1,94

1,57

2,42

1,93

1,57

20

21

22

23

24

25

26

27

270 168

270 166

No. Data

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

240 180

261 170

265 168

262 170

272 172

260 188

258 185

261 180

240 187

241 186

232 186

233 187

248 177

249 170

250 178

228 180

250 183

250 188

250 188

232 188

235 187

237 186

235 186

228 180

227 179

6,0 45 200

6,0 45 200

6,0 45 200

6,0 45 200

6,0 45 200

6,0 45 200

6,0 45 200

6,0 45 200

6,0 45 200

6,0 45 200

6,0 45 200

6,0 45 200

6,0 45 200

6,0 45 200

6,0 45 200

6,0 45 200

6,0 45 200

6,0 45 200

6,0 45 200

6,0 45 200

6,0 45 200

T3

S (cm) Sudut (°) d (mm)

6,0 45 200

6,0 45 200

6,0 45 200

6,0 45 200

6,0 45 200

6,0 45 200

H T (detik)

H1

T1

T2

T3

H2

T1

T2

T3

H3

T1

T2

Run-up

(mm)

Run-Down

(mm)

Page 92: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

Tabel Pengamatan Nilai Run Up/Run Down ketebalan 6 cm sudut 50°

2,40

1,91

1,56

2,40

1,94

1,57

2,41

1,93

1,58

275 165

272 158

271 164

251 178

251 179

250 178

251 176

250 175

252 176

258 172

262 169

260 164

250 181

176

231 179

232 174

250 178

249 179

6,0 50 200

Run-up

(mm)

Run-Down

(mm)

225 178

226 178

225 177

231 178

232 176

231 174

253 175

255 179

254 179

232

6,0 50 200

6,0 50 200

6,0 50 200

6,0 50 200

6,0 50 200

6,0 50 200

6,0 50 200

6,0 50 200

6,0 50 200

6,0 50 200

6,0 50 200

6,0 50 200

6,0 50 200

6,0 50 200

6,0 50 200

6,0 50 200

6,0 50 200

6,0 50 200

6,0 50 200

6,0 50 200

6,0 50 200

6,0 50 200

6,0 50 200

6,0 50 200

S (cm) Sudut (°) d (mm)

6,0 50 200

6,0 50 200

26

27

17

18

19

20

21

22

23

24

25

H3

T1

T2

T3

No. Data

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

H1

T1

T2

T3

H2

T1

T2

T3

H T (detik)

Page 93: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

LAMPIRAN 4

2,1

7

1,9

3

1,5

7

2,4

1

1,9

2

1,5

7

2,4

0

1,9

3

1,5

7

-0,5

32

-33

0,8

39

38

3,7

90

0,1

62

2,0

87

0,9

68

-0,3

85

-30

0,8

39

38

3,7

90

0,1

65

2,0

63

0,7

87

-0,4

72

-25

0,8

39

38

3,7

90

0,1

69

2,0

39

0,7

69

-0,5

45

-32

0,8

39

57

8,6

78

0,1

11

2,5

23

0,9

53

-0,5

00

-36

0,8

39

57

8,6

78

0,1

14

2,4

84

0,9

09

-0,3

49

-30

0,8

39

57

8,6

78

0,1

08

2,5

53

0,9

60

-0,4

80

-15

0,8

39

90

1,1

83

0,0

48

3,8

41

0,7

44

-0,4

19

-17

0,8

39

90

1,1

83

0,0

48

3,8

19

0,7

13

-0,3

91

-18

0,8

39

90

1,1

83

0,0

48

3,8

41

0,7

44

-0,4

40

-20

0,8

39

38

3,0

56

0,1

49

2,1

75

0,7

02

-0,3

51

-24

0,8

39

38

3,0

56

0,1

42

2,2

24

0,7

71

-0,5

67

-28

0,8

39

38

3,0

56

0,1

46

2,1

94

0,8

04

-0,5

00

-34

0,8

39

57

2,3

86

0,1

05

2,5

91

0,7

50

-0,6

39

-33

0,8

39

57

2,3

86

0,1

04

2,6

02

0,8

40

-0,5

55

-38

0,8

39

57

2,3

86

0,1

04

2,6

02

0,8

74

-0,3

17

-12

0,8

39

90

9,0

74

0,0

45

3,9

75

0,8

15

-0,2

96

-13

0,8

39

90

9,0

74

0,0

45

3,9

51

0,7

32

-0,3

30

-14

0,8

39

90

9,0

74

0,0

46

3,9

27

0,7

47

-0,3

37

-15

0,8

39

38

3,0

56

0,1

19

2,4

34

0,8

79

-0,3

64

-13

0,8

39

38

3,0

56

0,1

08

2,5

49

0,8

67

-0,3

13

-16

0,8

39

38

3,0

56

0,1

15

2,4

76

0,9

09

-0,2

93

-13

0,8

39

58

1,3

86

0,0

71

3,1

59

0,7

56

-0,3

17

-12

0,8

39

58

1,3

86

0,0

71

3,1

59

0,7

80

-0,4

27

-12

0,8

39

58

1,3

86

0,0

65

3,2

82

0,9

21

-0,3

16

-19

0,8

39

73

4,5

88

0,0

61

3,4

09

0,9

44

73

4,5

88

0,0

61

3,4

09

0,9

44

-0,3

82

73

4,5

88

0,0

61

3,4

09

0,9

66

-0,4

04

Lo

Hi/

Lo

IrR

u/H

Rd

/H

61

50

50

60

dru

n-d

ow

n

(mm

)T

an

θ

-18

0,8

39

-17

0,8

39

40

32

31

32

60

60

33

52

50

45

45

42

31

40

36

40

31

30

dru

n-u

p (

mm

)

43

42

42

35

32

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

d (

mm

)

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

63

,52

50

17

0

62

,02

60

16

7

64

,02

61

16

8

65

,02

50

17

5

62

,52

60

17

0

66

,02

60

16

4

43

,52

31

18

3

43

,02

32

18

5

57

,02

40

18

0

43

,02

32

18

2

56

,02

45

17

2

54

,52

42

17

6

59

,52

50

16

7

60

,02

45

16

6

40

,52

33

18

8

59

,52

52

16

2

41

,52

31

18

6

41

,02

30

18

7

41

,52

36

18

7

45

,52

40

18

5

41

,02

31

18

7

44

,02

40

18

4

38

,02

35

18

8

41

,02

32

18

8

44

,52

42

18

3

44

,52

42

18

1

Hi

(mm

)R

un

-up

(m

m)

Ru

n-D

ow

n

(mm

)

44

,52

43

18

2

H3

T1

T2

T3

H2

T1

T2

T3

HT

(d

eti

k)

H1

T1

T2

T3

4,5

20

6,4

20

S (

cm

)L (

cm

)

4,5

33

1,1

93

4,5

33

1,1

93

4,5

33

1,1

93

4,5

25

9,1

22

4,5

25

9,1

22

4,5

25

9,1

22

4,5

20

6,4

20

4,5

20

6,4

20

4,5

33

1,1

93

4,5

33

1,1

93

4,5

33

1,1

93

4,5

25

9,1

22

4,5

25

9,1

22

4,5

25

9,1

22

4,5

20

6,4

20

4,5

20

6,4

20

4,5

20

6,4

20

4,5

33

1,1

93

4,5

33

1,1

93

4,5

33

1,1

93

4,5

25

9,1

22

4,5

25

9,1

22

4,5

25

9,1

22

4,5

20

6,4

20

4,5

20

6,4

20

Ir.S

/L

0,0

46

0,0

46

0,0

46

0,0

57

0,0

55

0,0

55

0,0

54

0,0

56

0,0

53

0,0

53

0,0

54

0,0

54

0,0

45

0,0

45

0,0

45

0,0

48

0,0

48

0,0

47

0,0

52

0,0

52

0,0

52

0,0

44

0,0

43

0,0

44

0,0

44

0,0

45

0,0

46

4,5

20

6,4

20

Tab

el P

engo

lah

an d

ata

Ru

n u

p/R

un

do

wn

ket

eb

alan

4,5

cm

su

du

t 4

Page 94: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

2,4

2

1,9

2

1,5

8

2,4

1

1,9

4

1,5

7

2,4

2

1,9

3

1,5

7

0,8

87

-0,3

61

59

-24

1,0

00

38

2,8

12

0,1

74

2,3

99

0,9

09

-0,3

18

60

-27

1,0

00

38

2,8

12

0,1

72

2,4

08

0,9

09

-0,4

09

60

-21

1,0

00

38

2,8

12

0,1

72

2,4

08

0,8

66

-0,5

77

42

-32

1,0

00

58

0,4

82

0,0

86

3,4

07

0,8

40

-0,6

40

42

-28

1,0

00

58

0,4

82

0,0

84

3,4

60

0,9

18

-0,3

47

40

-28

1,0

00

58

0,4

82

0,0

86

3,4

07

0,8

00

-0,5

60

45

-17

1,0

00

91

5,1

09

0,0

54

4,3

22

1,0

10

-0,3

43

50

-16

1,0

00

91

5,1

09

0,0

50

4,4

60

1,0

87

-0,3

48

50

-17

1,0

00

91

5,1

09

0,0

54

4,3

00

0,8

15

-0,4

81

43

-27

1,0

00

38

4,0

35

0,1

50

2,5

84

0,7

48

-0,4

70

44

-26

1,0

00

38

4,0

35

0,1

41

2,6

67

0,6

33

-0,7

14

45

-24

1,0

00

38

4,0

35

0,1

45

2,6

31

0,8

11

-0,4

32

31

-35

1,0

00

58

5,6

09

0,0

84

3,4

57

0,6

60

-0,5

77

31

-30

1,0

00

58

5,6

09

0,0

85

3,4

40

0,6

26

-0,6

06

32

-28

1,0

00

58

5,6

09

0,0

83

3,4

75

0,8

61

-0,3

33

30

-13

1,0

00

90

5,3

12

0,0

42

4,8

81

0,7

89

-0,3

42

31

-12

1,0

00

90

5,3

12

0,0

40

5,0

15

0,8

89

-0,5

56

32

-14

1,0

00

90

5,3

12

0,0

40

5,0

15

0,8

89

-0,3

89

40

-25

1,0

00

38

8,6

99

0,1

16

2,9

39

0,7

45

-0,4

26

39

-22

1,0

00

38

8,6

99

0,1

22

2,8

61

0,8

21

-0,4

63

35

-20

1,0

00

38

8,6

99

0,1

21

2,8

76

1,0

00

-0,7

12

45

-20

1,0

00

57

6,5

77

0,0

89

3,3

46

0,8

74

-0,3

88

52

-37

1,0

00

57

6,5

77

0,0

90

3,3

30

0,7

64

-0,4

00

42

-18

1,0

00

57

6,5

77

0,1

01

3,1

39

0,7

18

-0,3

08

21

-11

1,0

00

91

2,0

89

0,0

30

5,7

59

0,7

50

-0,3

57

20

-91

,00

09

12

,08

90

,03

05

,81

20

,74

1-0

,33

3

21

-10

1,0

00

91

2,0

89

0,0

31

5,7

07

dru

n-u

p (

mm

)d

run

-do

wn

(mm

)T

an

θLo

Hi/

Lo

IrR

u/H

Rd

/H

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

d (

mm

)

20

0

50

,02

42

16

8

66

,02

60

17

9

50

,02

40

17

2

48

,52

42

17

2

66

,02

60

17

3

66

,52

59

17

6

46

,02

50

18

4

49

,02

45

18

3

57

,52

43

17

3

49

,52

50

18

3

55

,52

45

17

6

54

,02

44

17

4

49

,52

31

17

0

49

,02

31

16

5

38

,02

30

18

7

48

,52

32

17

2

36

,02

32

18

6

36

,02

31

18

8

47

,52

39

17

8

45

,02

40

17

5

51

,52

45

18

0

47

,02

35

18

0

58

,52

42

18

2

52

,02

52

16

3

27

,02

20

19

1

27

,52

21

18

9

Hi

(mm

)R

un

-up

(m

m)

Ru

n-D

ow

n

(mm

)

28

,02

21

19

0

H3

T1

T2

T3

H2

T1

T2

T3

HT

(d

eti

k)

H1

T1

T2

T3

4,5

20

6,4

20

S (

cm

)L (

cm

)

4,5

33

1,1

93

4,5

33

1,1

93

4,5

33

1,1

93

4,5

25

9,1

22

4,5

25

9,1

22

4,5

25

9,1

22

4,5

20

6,4

20

4,5

20

6,4

20

4,5

33

1,1

93

4,5

33

1,1

93

4,5

33

1,1

93

4,5

25

9,1

22

4,5

25

9,1

22

4,5

25

9,1

22

4,5

20

6,4

20

4,5

20

6,4

20

4,5

20

6,4

20

4,5

33

1,1

93

4,5

33

1,1

93

4,5

33

1,1

93

4,5

25

9,1

22

4,5

25

9,1

22

4,5

25

9,1

22

4,5

20

6,4

20

4,5

20

6,4

20

Ir.S

/L

0,0

78

0,0

79

0,0

78

0,0

55

0,0

58

0,0

58

0,0

63

0,0

62

0,0

64

0,0

68

0,0

68

0,0

66

0,0

60

0,0

60

0,0

60

0,0

57

0,0

58

0,0

56

0,0

58

0,0

61

0,0

59

0,0

59

0,0

60

0,0

59

0,0

53

0,0

53

0,0

52

4,5

20

6,4

20

Tab

el P

engo

lah

an d

ata

Ru

n u

p/R

un

do

wn

ket

eb

alan

4,5

cm

su

du

t 4

Page 95: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

2,4

0

1,9

1

1,5

6

2,4

0

1,9

4

1,5

7

2,4

1

1,9

3

1,5

8

0,0

67

0,0

63

0,0

72

0,0

75

0,0

75

0,0

77

0,0

77

0,0

77

0,0

61

0,0

62

0,0

62

Ir.S

/L

0,0

99

0,0

98

0,1

00

0,0

71

0,0

71

0,0

69

0,0

69

0,0

67

0,0

68

0,0

80

0,0

82

0,0

82

0,0

65

0,0

66

0,0

67

0,0

66

1,0

29

-0,3

04

71

-21

1,1

91

38

8,6

99

0,1

78

2,8

27

1,0

07

-0,3

92

73

-22

1,1

91

38

8,6

99

0,1

74

2,8

58

1,0

81

-0,3

26

72

-28

1,1

91

38

8,6

99

0,1

84

2,7

77

0,9

88

-0,4

94

42

-20

1,1

91

58

2,5

91

0,0

72

4,4

36

1,0

00

-0,4

76

42

-21

1,1

91

58

2,5

91

0,0

73

4,4

10

0,6

82

-0,4

71

41

-19

1,1

91

58

2,5

91

0,0

71

4,4

62

0,9

88

-0,4

58

29

-20

1,1

91

90

4,5

60

0,0

47

5,4

95

0,6

52

-0,3

91

29

-14

1,1

91

90

4,5

60

0,0

46

5,5

27

0,6

90

-0,3

33

30

-18

1,1

91

90

4,5

60

0,0

51

5,2

81

1,1

23

-0,6

49

63

-40

1,1

91

38

4,2

80

0,1

69

2,8

96

0,9

69

-0,6

15

64

-37

1,1

91

38

4,2

80

0,1

48

3,0

92

1,0

80

-0,6

55

63

-35

1,1

91

38

4,2

80

0,1

56

3,0

14

1,0

50

-0,5

83

61

-37

1,1

91

58

6,5

16

0,0

96

3,8

37

0,9

57

-0,6

50

55

-40

1,1

91

58

6,5

16

0,0

97

3,8

20

0,9

65

-0,7

02

56

-38

1,1

91

58

6,5

16

0,1

00

3,7

71

0,4

29

-0,4

29

17

-16

1,1

91

89

9,6

84

0,0

39

6,0

38

0,4

86

-0,4

57

15

-15

1,1

91

89

9,6

84

0,0

39

6,0

38

0,7

52

-0,5

87

21

-18

1,1

91

89

9,6

84

0,0

41

5,9

13

0,5

75

-0,4

93

41

-32

1,1

91

37

7,6

97

0,1

44

3,1

35

0,6

04

-0,5

28

45

-30

1,1

91

37

7,6

97

0,1

48

3,0

93

0,8

04

-0,5

36

32

-28

1,1

91

37

7,6

97

0,1

40

3,1

79

0,9

28

-0,4

12

43

-27

1,1

91

56

7,0

20

0,0

91

3,9

52

0,8

35

-0,5

24

45

-20

1,1

91

56

7,0

20

0,0

86

4,0

72

0,5

96

-0,5

96

42

-13

1,1

91

56

7,0

20

0,0

86

4,0

72

0,8

66

-0,2

68

14

-14

1,1

91

90

0,4

33

0,0

26

7,3

72

0,5

00

-0,5

00

13

-15

1,1

91

90

0,4

33

0,0

27

7,2

20

0,5

31

-0,6

12

12

-12

1,1

91

90

0,4

33

0,0

27

7,2

95

dru

n-u

p (

mm

)d

run

-do

wn

(mm

)T

an

θLo

Hi/

Lo

IrR

u/H

Rd

/H

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

d (

mm

)

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

67

,52

73

17

8

69

,02

71

17

9

42

,02

42

18

0

71

,52

72

17

2

41

,52

41

18

1

42

,52

42

17

9

42

,02

29

18

6

42

,52

29

18

0

65

,02

63

16

0

46

,02

30

18

2

60

,02

63

16

5

57

,02

64

16

3

57

,02

55

16

0

56

,52

61

16

3

35

,02

17

18

4

58

,52

56

16

2

36

,52

21

18

2

35

,02

15

18

5

56

,02

45

17

0

54

,52

41

16

8

51

,52

43

17

3

53

,02

32

17

2

48

,52

42

18

7

48

,52

45

18

0

24

,52

13

18

5

23

,52

14

18

6

H3

T1

T2

T3

H2

T1

T2

T3

HT

(d

eti

k)

H1

T1

T2

T3

Hi

(mm

)R

un

-up

(m

m)

Ru

n-D

ow

n

(mm

)

24

,02

12

18

8

S (

cm

)L (

cm

)

4,5

33

1,1

93

4,5

33

1,1

93

4,5

33

1,1

93

4,5

25

9,1

22

4,5

25

9,1

22

4,5

25

9,1

22

4,5

20

6,4

20

4,5

20

6,4

20

4,5

20

6,4

20

4,5

33

1,1

93

4,5

33

1,1

93

4,5

33

1,1

93

4,5

25

9,1

22

4,5

25

9,1

22

4,5

25

9,1

22

4,5

20

6,4

20

4,5

20

6,4

20

4,5

20

6,4

20

4,5

20

6,4

20

4,5

33

1,1

93

4,5

33

1,1

93

4,5

33

1,1

93

4,5

25

9,1

22

4,5

25

9,1

22

4,5

25

9,1

22

4,5

20

6,4

20

4,5

20

6,4

20

Tab

el

Pen

gola

han

dat

a R

un u

p/R

un d

ow

n k

eteb

alan

4,5

cm

sud

ut

50°

Page 96: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

2,1

7

1,9

3

1,5

7

2,4

1

1,9

2

1,5

7

2,4

0

1,9

3

1,5

7

0,9

83

-0,2

50

59

-15

0,8

39

38

3,7

90

0,1

56

2,1

22

1,0

17

-0,3

39

55

-25

0,8

39

38

3,7

90

0,1

55

2,1

31

0,9

24

-0,4

20

60

-20

0,8

39

38

3,7

90

0,1

54

2,1

40

0,9

66

-0,5

17

41

-30

0,8

39

57

8,6

78

0,0

82

2,9

28

0,8

63

-0,6

32

43

-23

0,8

39

57

8,6

78

0,0

77

3,0

26

0,8

72

-0,3

19

42

-28

0,8

39

57

8,6

78

0,0

81

2,9

44

0,8

94

-0,5

96

41

-15

0,8

39

90

1,1

83

0,0

52

3,6

74

0,7

85

-0,2

62

40

-14

0,8

39

90

1,1

83

0,0

47

3,8

86

0,9

52

-0,3

33

42

-14

0,8

39

90

1,1

83

0,0

59

3,4

43

0,9

80

-0,3

14

50

-15

0,8

39

38

3,0

56

0,1

38

2,2

56

0,9

43

-0,2

83

50

-16

0,8

39

38

3,0

56

0,1

33

2,2

99

0,9

79

-0,4

68

50

-18

0,8

39

38

3,0

56

0,1

34

2,2

88

0,9

71

-0,3

50

46

-22

0,8

39

57

2,3

86

0,0

82

2,9

28

0,9

80

-0,5

88

45

-20

0,8

39

57

2,3

86

0,0

86

2,8

53

0,9

09

-0,4

04

50

-30

0,8

39

57

2,3

86

0,0

89

2,8

11

0,7

89

-0,3

66

31

-14

0,8

39

90

9,0

74

0,0

38

4,3

07

0,8

99

-0,4

06

28

-13

0,8

39

90

9,0

74

0,0

39

4,2

46

0,6

00

-0,4

40

30

-14

0,8

39

90

9,0

74

0,0

40

4,1

87

0,8

22

-0,3

84

30

-22

0,8

39

38

3,0

56

0,1

31

2,3

22

0,7

41

-0,3

33

35

-20

0,8

39

38

3,0

56

0,1

31

2,3

22

0,7

00

-0,4

00

40

-18

0,8

39

38

3,0

56

0,1

41

2,2

35

0,8

60

-0,4

95

40

-20

0,8

39

58

1,3

86

0,0

77

3,0

16

0,8

89

-0,4

44

40

-23

0,8

39

58

1,3

86

0,0

80

2,9

67

0,6

36

-0,3

18

35

-20

0,8

39

58

1,3

86

0,0

80

2,9

67

0,7

53

-0,4

30

34

-17

0,8

39

73

4,5

88

0,0

73

3,1

09

0,8

39

73

4,5

88

0,0

44

4,0

20

1,0

00

-0,4

69

0,8

39

73

4,5

88

0,0

76

3,0

39

0,6

25

-0,2

86

Ta

n θ

Lo

Hi/

Lo

IrR

u/H

Rd

/H

20

0

20

0

20

0

20

0

dru

n-u

p

(mm

)

dru

n-d

ow

n

(mm

)

35

-16

32

-15

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

d

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

47

,52

41

17

0

59

,02

60

18

0

47

,02

42

17

2

44

,52

43

17

7

59

,52

55

17

5

60

,02

59

18

5

42

,02

40

18

6

47

,02

41

18

5

53

,02

50

18

5

53

,52

42

18

6

51

,52

50

18

2

51

,02

50

18

4

49

,52

45

18

0

47

,02

46

17

8

54

,02

40

18

2

34

,52

31

18

6

51

,02

50

17

0

36

,52

30

18

6

35

,52

28

18

7

HT

(d

eti

k)

H1

T1

T2

T3

46

,52

35

18

0

46

,52

40

17

7

32

,02

32

18

5

53

,52

34

18

3

50

,02

35

25

9,1

22

62

06

,42

0

62

06

,42

0

H3

T1

T2

T3

H2

T1

T2

T3

18

0

50

,02

30

17

8

45

,02

40

18

0

Hi

Ru

n-u

p

(mm

)

Ru

n-D

ow

n

(mm

)

56

,02

35

18

4

63

31

,19

3

63

31

,19

3

63

31

,19

3

62

06

,42

0

S (

cm

)L (

cm

)

63

31

,19

3

63

31

,19

3

63

31

,19

3

62

59

,12

2

62

59

,12

2

6 62

59

,12

2

62

59

,12

2

62

59

,12

2

62

06

,42

0

62

06

,42

0

62

06

,42

0

63

31

,19

3

63

31

,19

3

63

31

,19

3

62

59

,12

2

62

59

,12

2

62

59

,12

2

62

06

,42

0

62

06

,42

0

Ir.S

/L

0,0

55

0,0

73

0,0

56

0,0

69

0,0

69

0,0

70

0,0

65

0,0

68

0,0

68

0,0

76

0,0

77

0,0

78

0,0

65

0,0

66

0,0

68

0,0

67

0,0

67

0,0

66

0,0

62

0,0

70

0,0

67

0,0

68

0,0

70

0,0

68

0,0

62

0,0

62

0,0

62

62

06

,42

0

Tab

el

Pen

gola

han

dat

a R

un u

p/R

un d

ow

n k

eteb

alan

6 c

m s

ud

ut

40°

Page 97: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

2,4

2

1,9

2

1,5

8

2,4

1

1,9

4

1,5

7

2,4

2

1,9

3

1,5

7

0,9

52

-0,4

63

70

-34

1,0

00

38

2,8

12

0,1

92

2,2

82

1,0

91

-0,4

24

70

-32

1,0

00

38

2,8

12

0,1

72

2,4

08

1,0

61

-0,4

85

72

-28

1,0

00

38

2,8

12

0,1

72

2,4

08

0,9

42

-0,4

64

62

-30

1,0

00

58

0,4

82

0,1

07

3,0

60

1,0

00

-0,4

84

65

-32

1,0

00

58

0,4

82

0,1

19

2,9

00

1,0

96

-0,5

48

61

-30

1,0

00

58

0,4

82

0,1

07

3,0

60

0,9

84

-0,4

84

40

-20

1,0

00

91

5,1

09

0,0

40

5,0

07

0,8

60

-0,2

80

41

-14

1,0

00

91

5,1

09

0,0

51

4,4

13

0,8

72

-0,2

98

40

-13

1,0

00

91

5,1

09

0,0

51

4,4

36

1,0

55

-0,2

73

61

-20

1,0

00

38

4,0

35

0,1

43

2,6

42

1,1

09

-0,3

64

58

-15

1,0

00

38

4,0

35

0,1

43

2,6

42

1,0

31

-0,4

54

60

-12

1,0

00

38

4,0

35

0,1

43

2,6

42

1,0

91

-0,2

18

50

-22

1,0

00

58

5,6

09

0,0

83

3,4

75

1,0

00

-0,4

79

49

-30

1,0

00

58

5,6

09

0,0

83

3,4

75

1,0

10

-0,6

19

48

-23

1,0

00

58

5,6

09

0,0

82

3,4

93

0,7

71

-0,3

37

33

-13

1,0

00

90

5,3

12

0,0

46

4,6

71

0,7

95

-0,3

13

32

-14

1,0

00

90

5,3

12

0,0

46

4,6

71

1,0

42

-0,2

50

32

-12

1,0

00

90

5,3

12

0,0

47

4,6

15

0,7

53

-0,2

82

50

-12

1,0

00

38

8,6

99

0,1

23

2,8

46

0,9

71

-0,3

30

50

-12

1,0

00

38

8,6

99

0,1

23

2,8

46

1,0

42

-0,2

50

50

-17

1,0

00

38

8,6

99

0,1

32

2,7

47

0,8

06

-0,6

27

28

-20

1,0

00

57

6,5

77

0,0

55

4,2

45

0,8

75

-0,6

25

27

-21

1,0

00

57

6,5

77

0,0

58

4,1

49

1,0

14

-0,4

06

28

-20

1,0

00

57

6,5

77

0,0

61

4,0

59

0,8

00

-0,5

71

35

-14

1,0

00

91

2,0

89

0,0

38

5,1

42

0,8

33

-0,3

10

37

-14

1,0

00

91

2,0

89

0,0

64

3,9

66

0,6

38

-0,2

41

35

-13

1,0

00

91

2,0

89

0,0

46

4,6

60

dru

n-u

p

(mm

)

dru

n-d

ow

n

(mm

)T

an

θLo

Hi/

Lo

IrR

u/H

Rd

/H

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

d

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

62

,02

62

17

0

66

,02

72

17

2

62

,02

61

17

0

69

,02

65

16

8

66

,02

70

16

8

73

,52

70

16

6

47

,02

41

18

6

36

,52

40

18

0

55

,02

61

18

0

46

,52

40

18

7

55

,02

60

18

8

55

,02

58

18

5

48

,52

49

17

0

48

,52

50

17

8

41

,52

33

18

7

48

,02

48

17

7

42

,52

32

18

8

41

,52

32

18

6

48

,02

50

18

8

48

,02

50

18

8

32

,02

28

18

0

51

,52

50

18

3

35

,02

28

18

0

33

,52

27

17

9

58

,02

37

18

6

34

,52

35

18

6

H3

T1

T2

T3

H2

T1

T2

T3

HT

(d

eti

k)

H1

T1

T2

T3

Hi

Ru

n-u

p

(mm

)

Ru

n-D

ow

n

(mm

)

42

,02

35

18

7

62

06

,42

0

S (

cm

)L (

cm

)

63

31

,19

3

63

31

,19

3

63

31

,19

3

62

59

,12

2

62

59

,12

2

62

59

,12

2

62

06

,42

0

62

06

,42

0

63

31

,19

3

63

31

,19

3

63

31

,19

3

62

59

,12

2

62

59

,12

2

62

59

,12

2

62

06

,42

0

62

06

,42

0

62

06

,42

0

63

31

,19

3

63

31

,19

3

63

31

,19

3

62

59

,12

2

62

59

,12

2

62

59

,12

2

62

06

,42

0

62

06

,42

0

Ir.S

/L

0,0

84

0,0

72

0,0

93

0,0

94

0,0

96

0,0

98

0,0

80

0,0

83

0,0

83

0,0

84

0,0

85

0,0

85

0,0

81

0,0

80

0,0

80

0,0

77

0,0

77

0,0

77

0,0

80

0,0

80

0,0

91

0,0

71

0,0

67

0,0

71

0,0

70

0,0

70

0,0

66

62

06

,42

0

Tab

el P

engola

han

dat

a R

un u

p/R

un d

ow

n k

eteb

alan

6 c

m s

ud

ut

45°

Page 98: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada

2,4

0

1,9

1

1,5

6

2,4

0

1,9

4

1,5

7

2,4

1

1,9

3

1,5

8

0,9

86

-0,5

00

71

-36

1,1

91

38

8,6

99

0,1

85

2,7

67

1,1

03

-0,5

15

72

-42

1,1

91

38

8,6

99

0,2

50

2,3

84

0,7

42

-0,4

33

75

-35

1,1

91

38

8,6

99

0,1

75

2,8

48

0,8

64

-0,4

07

50

-25

1,1

91

58

2,5

91

0,1

01

3,7

43

0,8

47

-0,4

24

51

-24

1,1

91

58

2,5

91

0,1

01

3,7

43

0,9

81

-0,4

04

50

-22

1,1

91

58

2,5

91

0,0

94

3,8

94

0,9

17

-0,4

04

51

-21

1,1

91

90

4,5

60

0,0

57

4,9

67

0,9

80

-0,3

73

51

-22

1,1

91

90

4,5

60

0,0

55

5,0

91

1,0

30

-0,4

44

50

-19

1,1

91

90

4,5

60

0,0

56

5,0

16

1,0

97

-0,5

49

60

-36

1,1

91

38

4,2

80

0,1

44

3,1

34

1,0

81

-0,6

49

62

-31

1,1

91

38

4,2

80

0,1

47

3,1

06

0,7

70

-0,3

56

58

-28

1,1

91

38

4,2

80

0,1

46

3,1

20

1,0

36

-0,5

00

52

-24

1,1

91

58

6,5

16

0,1

15

3,5

11

0,9

90

-0,4

36

49

-21

1,1

91

58

6,5

16

0,0

84

4,1

21

1,0

00

-0,4

29

50

-22

1,1

91

58

6,5

16

0,0

86

4,0

59

0,7

21

-0,4

88

32

-26

1,1

91

89

9,6

84

0,0

46

5,5

45

0,7

71

-0,6

27

31

-21

1,1

91

89

9,6

84

0,0

48

5,4

48

1,1

02

-0,4

29

32

-24

1,1

91

89

9,6

84

0,0

47

5,5

12

0,7

62

-0,5

71

54

-21

1,1

91

37

7,6

97

0,1

30

3,3

07

1,0

19

-0,4

81

55

-21

1,1

91

37

7,6

97

0,1

36

3,2

25

1,0

68

-0,4

08

53

-25

1,1

91

37

7,6

97

0,1

38

3,2

10

0,8

31

-0,6

23

31

-26

1,1

91

56

7,0

20

0,0

72

4,4

29

0,7

56

-0,6

34

32

-24

1,1

91

56

7,0

20

0,0

68

4,5

71

0,7

14

-0,6

57

31

-22

1,1

91

56

7,0

20

0,0

67

4,6

01

0,8

16

-0,5

79

25

-23

1,1

91

90

0,4

33

0,0

39

6,0

41

0,7

04

-0,6

20

26

-22

1,1

91

90

0,4

33

0,0

39

6,0

41

0,7

43

-0,6

29

25

-22

1,1

91

90

0,4

33

0,0

39

5,9

98

dru

n-u

p

(mm

)

dru

n-d

ow

n

(mm

)T

an

θLo

Hi/

Lo

IrR

u/H

Rd

/H

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

d

20

0

20

0

20

0

20

0

20

0

97

,02

72

15

8

72

,02

71

16

4

59

,02

50

17

5

68

,02

75

16

5

54

,52

50

17

8

59

,02

51

17

6

49

,52

51

17

8

52

,02

51

17

9

55

,52

60

16

4

51

,02

50

18

1

56

,02

58

17

2

56

,52

62

16

9

49

,02

49

17

9

67

,52

52

17

6

41

,52

32

17

4

50

,52

50

17

8

42

,02

32

17

6

43

,02

31

17

9

51

,52

55

17

9

49

,02

54

17

9

41

,02

31

17

4

52

,02

53

17

5

38

,02

31

17

8

38

,52

32

17

6

35

,02

26

17

8

35

,02

25

17

7

H3

T1

T2

T3

H2

T1

T2

T3

HT

(d

eti

k)

H1

T1

T2

T3

Hi

Ru

n-u

p

(mm

)

Ru

n-D

ow

n

(mm

)

35

,52

25

17

8

62

06

,42

0

S (

cm

)L (

cm

)

63

31

,19

3

63

31

,19

3

63

31

,19

3

62

59

,12

2

62

59

,12

2

62

59

,12

2

62

06

,42

0

62

06

,42

0

63

31

,19

3

63

31

,19

3

63

31

,19

3

62

59

,12

2

62

59

,12

2

62

59

,12

2

62

06

,42

0

62

06

,42

0

62

06

,42

0

63

31

,19

3

63

31

,19

3

63

31

,19

3

62

59

,12

2

62

59

,12

2

62

59

,12

2

62

06

,42

0

62

06

,42

0

Ir.S

/L

0,1

09

0,1

09

0,1

09

0,1

07

0,1

06

0,1

03

0,0

93

0,0

94

0,0

96

0,1

00

0,0

99

0,1

00

0,0

94

0,0

95

0,0

81

0,0

91

0,0

90

0,0

91

0,0

91

0,0

92

0,0

90

0,0

90

0,0

87

0,0

87

0,0

83

0,0

69

0,0

80

62

06

,42

0

Tab

el

Pen

gola

han

dat

a R

un u

p/R

un d

ow

n k

eteb

alan

6 c

m s

ud

ut

50

Page 99: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada
Page 100: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada
Page 101: TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL 2D RUNUP DAN … · 2017. 2. 28. · mulai dari pra-penelitian sampai pengambilan data. Terima Kasih saya juga sampaikan yang sebesar-besarnya kepada