tugas akhir sistem pengendalian internal kas pada …
TRANSCRIPT
TUGAS AKHIR
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH SIDIKALANG
OLEH:
LITA ANDRIANI SIANTURI
152101093
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Pendidikan Pada Program Studi Diploma III
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
i
KATA PENGANTAR
Salam sejahtera puji syukur peneliti ucapkan atas kepada Tuhan Yang
Maha Esa, karena berkat, rahmat dan karunia-Nya peneliti telah diberi
kesempatan untuk menyelesaikan dengan baik tugas akhir ini. Tugas akhir ini
disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar ahli madya pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Diploma III Keuangan, Universitas Sumatera
Utara.
Judul yang dipilih untuk tugas akhir ini adalah “ Sistem Pengendalian
Internal Kas Pada Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang ”.
Peneliti menyadari selama proses penyelesaian tugas akhir ini banyak
kesulitan yang dihadapi, namun dengan bantuan, bimbingan, dukungan dan doa
yang tulus dari berbagai pihak, maka kesulitan tersebut dapat di atasi peneliti.
Untuk itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ramli SE, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Raja Bongsu Hutagalung, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi
Diploma Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara.
3. Ibu Yasmin Chairunisa Muchtar, SP, MBA selaku Sekertaris Program
Diploma Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara. Dan selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan
dan arahan yang membantu peneliti untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ii
4. Ibu Inneke Qamariah, SE, M.Si selaku dosen penguji
5. Teristimewa untuk kedua orang tua tercinta, Ayahanda Leo Sianturi,
Ibunda Maulina Sitanggang yang tiada henti-hentinya untuk memberikan
dukungan, motivasi dan doa kepada peneliti untuk menyelesaikan tugas
akhir ini.
6. Keluarga besar Op. Tulus Sianturi , terkhusus saudara/I saya Tulus
Sianturi, Rosiana Sihombing, Hendra, Mia, Octry dan Sri yang
memberikan doa,dukungan, dan semangat kepada peneliti.
7. Kepada sahabat saya Annisa, Rahma Puspa Dewi, Diah Arief, Dessy, Ayu
yang telah memberikan dorongan, semangat, dan bantuan kepada peneliti
sejak awal perkuliahan.
8. Kepada teman-teman organisasi KMK USU UP FEBD3, teristimewa
untuk Relina Saragih, Naomi, dan pengurus di UP FEBD3.
Peneliti menyadari bahwa penelitian tugas akhir ini masih belum
sempurna. Untuk itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari semua pihak demi kesempurnaan tugas akhir ini. Semoga
tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
Medan, Agustus 2018
Peneliti
Lita Andriani Sianturi
152101093
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. iv
DAFTAR TABEL .................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah .............................................................. 3
1.3 Tujuan dan Manfaat penelitian .......................................... 4
1.4 Rencana Penelitian ........................................................ 4
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah singkat RSUD Sidikalang .................................... 7
2.2 Visi dan Misi.................................................................... 8
2.3 Tujuan RSUD Sidikalang ................................................. 9
2.4 Struktur Organisasi ............................................................ 9
2.5 Job Description .................................................................. 10
2.6 Kinerja Kegiantan Terkini ................................................ 18
2.7 Rencana Program dan Kegiatan ....................................... 19
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengendalian Sistem Pengendalian Internal Kas ............. 22
3.2 Tujuan dan Fungsi Pengendalian Internal Kas ................. 29
3.3 Unsur-Unsur Pengendalian Internal Kas .......................... 33
3.4 Prosedur Penerimaan Kas dan Pengeluaran Kas .............. 34
3.5 Jenis-Jenis Penerimaan dan Pengeluaran Kas .................. 36
3.6 Sistem Pengendalian Internal Kas .................................... 40
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan........................................................................ 42
4.2 Saran.................................................................................. 43
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 45
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
iv
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
3.1 Prosedur Penerimaan Kas ............................................................ 35
3.2 Prosedur Pengeluaran Kas ........................................................... 35
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
v
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
1.1 Jadwal Penelitian ............................................................................ 5
3.1 Laporan Arus Kas RSUD Sidikalang ............................................. 38
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Melihat perkembangan Rumah Sakit Umum yang sedemikian pesat,
dimana data akutansi dalam perekonomian secara berhubungan dengan kegiatan
yang di dalam rumah sakit tersebut, yang mana dalam proses kegiatannya untuk
memberikan informasi tentang transaksi setiap kegiatan. Kemajuan suatu rumah
sakit dapat dilihat pada manajemen, sedangkan berhasil tidaknya manajemen
dalam setiap tanggung jawabnya akan terlihat dalam Laporan Keuangan yang
disajikannya, jika ditinjau dari fungsi manajemen itu sendiri. Dalam setiap
akutansi yang baik akan mengandung unsur-unsur pengawasan yang dapat
berjalan secara otomatis, yaitu melalui sistem prosedur tertentu yang telah
digariskan, hasil pelaksanaan bagian akan terkontrol oleh bagian lain melalui
berbagai laporan yang sampai ketangan pimpinan.
Teknologi yang semakin maju mempengaruhi perkembangan pada setiap
perusahaan maupun lembaga, baik swasta ataupun pemerintah. Masalah-masalah
yang dihadapi oleh perusahaan / instansi juga semakin rumit terutama dalam
penyajian laporan keuangan. Oleh karena itu, profesi akuntan memegang peranan
yang sangat penting dalam membantu menyusun laporan keuangan. Dalam fungsi
manjemen, pengendalian merupakan tanggung jawab yang tidak dapat diabaikan.
Setiap perusahaan memerlukan adaya prinsip akutansi yang baik, terutama
dalam hal pengelolaan kas. Kas sangat mempengaruhi transaksi dalam
perusahaan. Oleh karena itu penggunaannya harus secara optimal. Optimal dalam
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2
arti kata dapat menjaga keseimbangan antara jumlah yang cukup untuk menjaga
kelancaran operasi perusahaan dan menghindari kas yang menganggur. Dimana
hal ini harus didukung oleh adanya struktur organisasi yang baik dan penempatan
personil yang tepat.
Kas merupakan aset rumah sakit yang paling tinggi likuiditasnya. Hal ini
karena hampir seluruh transakasi dalam perusahaan berhubungan dengan kas baik
pada perusahaan industri, perusahaan dagang serta perusahaan jasa. Kas
merupakan sumber atau sasaran yang paling mudah untuk disalahgunakan,
sehingga banyak orang berusaha untuk menyelewengkan kas dengan berbagai
cara baik usaha penyelewengan sendiri maupun bersama. Pengendalian internal
yang memadai sangat dibutuhkan unttuk melindungi kas yang ada.
Pengendalian dapat diartikan sebagai alat untuk mengkoordinasikan
aktivitas-aktivitas perusahaan / instansi agar sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan sebelumnya. Salah satu cara untuk melaksanakan pengendalian adalah
dengan menyusun sistem pengendalian internal kas yang memadai dan tentunya
dapat di pertanggungjawabkan pelaksanaannya dalam mengamankan harta suatu
perusahaan / instansi, meningkatkan efisiensi dan mendorong karyawan untuk
selalu mematuhi kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh manajemen
sehingga kecurangan dan penyalahgunaan kas dapat diminimalisasi atau bahkan
dapat dihindari.
Sistem pengendalian internal kas adalah semua sarana, alat, mekanisme
yang dipergunakan organisasi untuk mengamankan, mencegah pemborosan,dan
penyalahgunaan kas, menjamin ketelitian,mendorong efisiensi dipatuhinya
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3
3
kebijakan kas manajemen kas. Apabila sistem pengendalian intern kas pada
RSUD Sidikalang telah berjalan dengan prosedur yang benar maka aktifitas
rumah sakit akan berkembang dan lebih maju untuk masa yang akan datang.
Adanya pencatatan penerimaan kas secara manual menyebabkan adanya
ketidaksesuaian pencataatan akutansi dengan yang dicatat dengan kompter
membuat sering sekali terjadi perbedaan pencataatan kas. Dengan dilandasi
pemikiran itulah, peneliti bermaksud memilih sejauhmana pelaksanaan
pengawasan kas yang dilakukan oleh RSUD Sidikalang.
Dengan landasan pemikiran diatas, maka penulis memilih judul “Sistem
Pengendalian Internal Kas Pada Rumah Sakit Umum Sidikalang Kabupaten
Dairi”.
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan judul yang diambil maka penulis mengajukan masalaah
poko yang akan dibahs dalam Tugas Akhir ini yaitu sejauh mana pengendalian
internal kas baik secara operasional maupun dari sisi pembukuan pada Rumah
Sakit Umum Daerah Sidikalang.
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas pada Tugas Akhir ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem pengendalian internal penerimaan kas pada Rumah
Sakit Umum Daerah Sidikalang?
2. Bagaimana sistem Pengendalian Internal Pengeluaran Kas pada rumah
Sakit Umum Daerah Sidikalang?
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4
4
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai
berikut :
a. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana sistem pengendalian
internal penerimaan kas pada Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang.
b. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaiamana sistem pengendalian
pengeluaran terhadap kas pada Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang.
1.3.2 Manfaat penelitian
Adapun penelitian yang ingin dicapai penulis adalah :
a. Bagi Peneliti
Untuk menambah dan memperluas wawasan penulis mengenai
pengendalian internal kas pada masa yang akan dating.
b. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang
Dapat digunakan sebagai masukan yang bermanfaat dalam melaksanakan
pengendalian internal kas pada masa yang akan datang.
c. Bagi Pihak lain
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pihak yang ingin
meneliti atau membahas lebih lanjut mengenai sistem pengendalian internal
kas pada masa yang akan datang.
1.4 Rencana Penulisan
Rencana penulisan terdiri dari jadwal survey / observasi dan rencana isi
yang dibuat umtuk mempermudah penulis dalam menyusun tugas akhir.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5
5
1.4.1 Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian yang akan dilakukan penulis adalah sebagai berikut :
Tabel 1.1
Jadwal Penelitian
No KEGIATAN
MARET
2018
APRIL 2018 MEI
2018
JUNI 2018
III IV I II III IV I II I II III
1. Pengajuan Judul
2. Pengajuan Dosen
Pembimbing
3. Pengumpulan Data
4. Penyusunan Tugas Akhir
5. Bimbingan Tugas Akhir
6. Penyelesaian Tugas Akhir
1.4.1 Rencana Isi
Rencana isi tugas akhir ini terdiei dari empat bab, diamana setiap bab saling
berkaitan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas akhir
yang telah ditetapkan bahwa susunan tugas akhir harus praktis dan sistematis.
Oleh karena itu, laporan penelitian tugas akhir ini disusun sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang apa yang menjadi
latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, serta rencana penulisan yang terdiri dari jadwal survei
/ observasi dan reencana isi.
BAB II : RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIDIKALANG
Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang sejarah ringkas,
sturuktur organisasi, job description, kinerja usaha terkini.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
6
6
BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIDIKALANG
Pada bab ini peneliti mencoba umtuk menguraikan mengenai
pengertian, fungsi, tujuan dan manfaat pengendalian intern, jenis-
jenis dan juga mengenai pengertian dan fungsi kas, serta prosedur
pengendalian intern kas yang diterapkan oleh instansi atau
lembaga.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Sebagaimana akhir dari penulisan tugas akhir ini, maka penulis
akan mengambil kesimpulan dari penelitian yang dilakukan pada
Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang dan beberapa saran yang
mungkin akan bermanfaat bagi Rumah Sakit Umum Daerah
Sidikalang.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
7
BAB II
PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIDIKALANG
2.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang
Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang merupakan satu-satunya rumah
sakit di Kabupaten Dairi yang berdiri pada zaman penjajahan Belanda. Pada awal
berdiri rumah sakit ini berlokasi di Jalan Rumah Sakit Lama yang diperuntukkan
khusus untuk pasien tahanan tentara Belanda. Namun seiring waktu, rumah sakit
tersebut juga melayani masyarakat umum. Sesudah kemerdekaan status
kepemilikan atas Rumah Sakit Sidikalang diambil alih oleh Pemerintah yang
dalam perjalanannya menjadi Rumah Sakit Umum kelas D sampai tahun 1993.
Pada tahun 1982 direncanakan relokasi RSUD Sidikalang ke Jalan Rumah Sakit
Nomor 19 diatas areal 2,1 Ha. Dimulai dengan pembangunan poliklinik, hingga
tahun 1983 pembangunan rumah sakit yang baru tersebut selesai dan diresmikan
penggunaannya pada tanggal 5 September 1983 oleh Gubernur Sumatera Utara.
Pada saat diresmikan menjadi RSUD tipe C sesuai dengan SK Menkes
Nomor: 94/Menkes/SK/II/1994, RSUD Sidikalang belum memiliki dokter
spesialis untuk melayani pasien yang ada hanya dokter umum dan PPDS. Pada
tahun 2004 ada 2 (dua) orang dokter spesialis yakni dokter spesialis penyakit
dalam dan dokter spesialis obstetri & ginekologi. Pada tahun 2006 dokter spesialis
untuk 4 (empat) jenis pelayanan dasar sebagai prasyarat Rumah Sa kit Umum
Pemerintah kelas C sudah terpenuhi, yakni : dokter spesialis penyakit dalam,
dokter spesialis obstetri & ginekologi, dokter spesialis anak, dan dokter spesialis
bedah. Pada tahun 2008, selain 4 jenis pelayanan spesialis tersebut, ada
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
8
penambahan jenis pelayanan spesialis lainnya yakni : spesialis THT (Telinga
Hidung Tenggorokan), dan spesialis Patologi Klinik.
Seiring dengan berjalannya waktu, rumah sakit ini tumbuh dan
berkembang, berbagai fasilitas sarana dan standarisasi pelayanan diupayakan
untuk memenuhi peningkatan mutu pelayanan yang baik. Pada tanggal 19 Januari
2009 RSUD Sidikalang menjadi rumah sakit yang terakreditasi penuh untuk 5
(lima) jenis kegiatan pelayanan dasar atas penilaian Komite Akreditasi Rumah
Sakit (KARS) yakni : Pelayanan Administrasi dan Manajemen, Pelayanan Medis,
Pelayanan Keperawatan, Pelayanan Gawat Darurat, dan Rekam Medik yang
ditetapkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Kedudukan RSUD Sidikalang adalah :
1. RSUD Sidikalang merupakan lembaga teknis daerah
2. RSUD Sidikalang dipimpin oleh Direktur yang bertanggungjawab kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah.
2.2 Visi Dan Misi Rumah Sakit Daerah Umum Sidikalang
2.2.1 Visi Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang
Visi Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang adalah Menjadi Rumah Sakit
Pemerintah yang terdepan di Sumatera Utara.
2.2.2 Misi Rumah Sakit Umum Daersh Sidikalang
Dalam mencapai visi ini RSUD Sidikalang telah menetapkan misinya
yaitu :
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, efisien, efektif dan
terjangkau;
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
9
2. Tersedianya sumber daya (sarana dan prasarana) untuk peningkatan dan
pengembangan pelayanan kesehatan;
3. Terwujudnya sumber daya manusia yang professional dan berorientasi
pelanggan di semua unit pelayanan;
4. Meningkatkan kesejateraan pihak-pihak yang terkait.
2.3 Tujuan Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang
Tujuan Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang adalah :
1. Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit;
2. Meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit;
3. Tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas dan professional;
4. Terwujudnya kesejahteraan pegawai.
2.4 Struktur Organisasi RSUD Sidikalang
Sumber : RSUD Sidikalang, 2017
Gambar 2.1
Struktur Organisasi RSUD Sidikalang
Direktur
dr. Henry Manik
Bagian Tata Usaha
Lilis harefa
Bagian Keuangan
Ratu Dame
Pelayanan Medik
dr.Halim Purba
Pelayan Keperawatan
Yuli K. Harefa
Pelayanan Non Medik
Rosmaida Simamora
Wakil Direktur
Marta P.Sainturi
Bagian umum dan
kepegawaian
Tiarma Samosir
Sesi Pelayanan Medik 1
Natalina Sitohang
Sesi Pelayanan Medik 2
Sahta Pinem
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
10
2.5 Job Description
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor 06 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Struktur Organisasi
dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang ditetapkan sebagai
berikut:
1. Direktur
Tugas Pokok : melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan
kebijakan daerah yang bersifat spesifik dalam bidang kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat pada
Rumah Sakit Umum.
Uraian Tugas Pokok :
a. Menetapkan program, rencana kegiatan dan anggaran Rumah Sakit
Umum.
b. Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas Bagian Tata Usaha
dan Bidang.
c. Mengkoordinasikan dan mengarahkan seluruh Staf agar dapat
melaksanakan tugas dengan baik.
d. Menetapkan kebijakan teknis dan operasional dalam rangka
penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum.
e. Menyusun Pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan pelayanan
kesehatan pada Rumah Sakit Umum.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
11
f. Mengkoordinasikan tugas pembinaan dengan instansi terkait di bidang
penyelenggaraan kebiatan pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum.
g. Menyampaikan usul, pertimbangan, saran kepada Bupati menyangkut
kebutuhan personil, anggaran dan asset di lingkungan Rumah Sakit
Umum.
h. Melaksanakan pembinaan atas pengelolaan urusan ketatausahaan Rumah
Sakit Umum.
i. Memberikan petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis.
j. Menetapkan dan menerbitkan DP-3 untuk kelancaran dan disiplin kerja
bawahan.
k. Menerbitkan kenaikan Gaji Berkala (KGB) dan Cuti, meliputi: Cuti
Tahunan, Cuti Sakit, Cuti Bersalin, dan Cuti karena Alasan Penting di
lingkungan Rumah Sakit Umum.
l. Melaporkan dan bertanggungjawab atas seluruh pelaksanaan tugas kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah.
m. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh atasan, sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
2. Bagian Tata Usaha
Tugas Pokok : Kepala bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok
mengkoordinasikan penyusunan program, kegiatan, anggaran dan pelaporan
serta memberikan pelayanan administratif kepada semua unsur di lingkungan
Rumah Sakit Umum.
Uraian Tugas Pokok :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
12
a. Menyusun program, rencana kegiatan dan anggaran Bagian Tata Usaha;
b. Mengkoordinasikan penyusunan program, rencana kegiatan dan anggaran
Rumah Sakit Umum;
c. Mengkordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas Sub Bagian;
d. Menyusun program teknis bidang ketatausahaan, meliputi: kepegawaian,
keuangan, perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat, kearsipan,
dokumentasi, keprotokolan dan administrasi lainnya di lingkungan Rumah
Sakit Umum.
e. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Rumah
Sakit, laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Rumah Sakit Umum, rancangan Peraturan Daerah, konsep Peraturan
Bupati/ Keputusan Bupati dan konsep surat Keputusan Direktur Rumah
Sakit Umum serta peraturan lainnya yang berkaitan dengan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum.
f. Mengelola inventaris Rumah Sakit Umum, meliputi : perencanaan,
pengadaan penggunaan, pemeliharaan, penyimpanan dan pengawasan
termasuk pengelolaan perekalan;
g. Mengkoordinasikan pelaksanaan ketatausahaan Rumah Sakit Umum
meliputi: pengelolaan administrasi kepegawaian, perlengkapan, rumah
tangga, surat – menyurat, kearsipan, dokumentasi, keprotokolan dan
urusan rumah tangga lainnya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
13
h. Mengkoordinasikan pelaksanaan penatausahaan keuangan Rumah Sakit
Umum, meliputi: pengelolaan administrasi anggaran, perbendaharaan,
pembukuan dan verifikasi serta pertanggungjawaban keuangan;
i. Mengkoordinasikan dan mengendalikan penerbitan Surat Perintah (SP)
dan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) di lingkungan Rumah Sakit
Umum.
j. Mengendalikan dan mengawasi penggunaan stempel pada Rumah Sakit
Umum.
k. Melegalisir penggandaan naskah – naskah dokumen yang berkaitan
dengan penyelenggaraan pelayanan umum dengan penyelenggaraan
pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum.
l. Mengkoordinasikan pelaksanaan pendataan atas inventaris Rumah Sakit
Umum.
m. Mengkoordinasikan penyusunan bahan usulan penghapusan barang di
lingkungan Rumah Sakit Umum.
n. Melaksanakan pembinaan terhadap pegawai di lingkungan Rumah Sakit
Umum;
o. Memberikan usul, pertimbangan, saran pendapat kepada Direktur Rumah
Sakit Umum tentang kebijakan serta langkah – langkah yang perlu
diambil;
p. Mengkoordinasikan penganalisaan dan evaluasi pencapaian kinerja Rumah
Sakit Umum;
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
14
q. Menyusun laporan Rumah Sakit Umum yang dikoordinasikan dengan
Bidang – bidang pada Rumah Sakit Umum;
3. Bagian Umum dan Kepegawaian
Tugas Pokok: melaksanakan penyiapan bahan – bahan penyusunan
perumusan kebijakan teknis, kegiatan serta fasilitasi pelaksanaan pengelolaan
administrasi perlengkapan, ketatausahaan, kepegawaian dan urusan rumah
tangga Rumah Sakit Umum.
Uraian Tugas Pokok :
a. Menyusun program, rencana kegiatan dan anggaran Sub Bagian Umum;
b. Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas Staf pada Sub
Bagian Umum;
c. Menyusun rencana kebutuhan dan pengadaan perlengkapan, peralatan
serta inventaris Rumah Sakit Umum sesuai ketentuan yang berlaku;
d. Menyiapkan bahan–bahan penyusunan rancangan Peraturan Daerah,
konsep Peraturan Bupati/ Keputusan Bupati dan konsep surat Keputusan
Direktur serta peraturan lainnya yang berkaitan dengan penyelenggaraan
Rumah Sakit Umum.
e. Menyiapkan administrasi kepegawaian Rumah Sakit Umum, meliputi:
usul kebutuhan formasi, mutasi/penempatan staf, pembinaan,
kesejahteraan, usul kenaikan pangkat, Kenaikan Gaji Berkala (KGB),
usul pendiun dan registrasi kepegawaian sesuai ketentuan yang berlaku;
f. Menyimpan dan memelihara administrasi kepegawaian PNS pada Rumah
Sakit Umum;
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
15
g. Melaksanakan urusan rumah tangga Badan, meliputi : kebersihan,
keamanan, ketertiban, dan keindahan lingkungan Rumah Sakit Umum;
h. Menghimpun data dan usul kebutuhan personil dari masing-masing
bidang/satuan organisasi di lingkungan Rumah Sakit Umum;
i. Melaksanakan urusan ketatausahaan, ketatalaksanaan dan rumah tangga
Rumah sakit Umum;
j. Melaksanakan urusan perlengkapan Rumah Sakit Umum, meliputi:
penggunaan, pengamanan, penyimpanan dan pemeliharaan inventaris;
k. Menyiapkan dan mengolah bahan hasil analisa beban tugas dan
kebutuhan personil pada masing–masing satuan organisasi di lingkungan
Rumah Sakit Umum;
l. Memberikan petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun
tertulis;
m. Menetapkan dan menerbitkan DP-3 untuk kelancaran dan disiplin kerja
bawahan;
n. Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Bagian Tata
Usaha;
o. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan, sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
5. Bidang Pelayanan Medik
Tugas Pokok : melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, program dan
kegiatan serta fasilitas koordinasi kebijakan teknis dan pemberian dukungan
pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan medik.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
16
Uraian Tugas Pokok :
a. Menyusun program kerja dan rencana anggaran Bidang Pelayanan Medik;
b. Mengkoordinasikan penyiapan bahan-bahan penyusunan pedoman dan
petunjuk teknis kegiatan pelayanan medis, penunjang medis, dan
pengendalian penerimaan dan pemulangan pasien rawat inap, rawat jalan,
rawat gawat darurat dan rawat intensif;
c. Mengkoordinasikan penyiapan bahan-bahan penyusunan pedoman dan
petunjuk teknis kegiatan pelayanan medis, penunjang medis, dan
pengendalian penerimaan dan pemulangan pasien rawat inap, rawat jalan,
rawat gawat darurat dan rawat intensif;
d. Melaksanakan pembinaan teknis di bidang pelayanan medis;
e. Memfasilitasi pemberian dukungan penyelenggaraan tugas di bidang
pelayanan medis;
f. Melaksanakan koordinasi atas pemenuhan pealatan medis dan penunjang
medis pada ruangan rawat inap, rawat jalan, rawat gawat darurat dan rawat
intensif.
6. Bidang Pelayanan Keperawatan
Tugas Pokok : melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, program dan
kegiatan serta fasilitas koordinasi kebijakan teknis dan pemberian dukungan
pelaksanaan kegiatan bidang keperawatan, meliputi: pemberian asuhan
keperawatan, pelayanan keperawatan dan penyuluhan keperawatan pada
ruangan rawat inap dan rawat jalan.
Uraian Tugas Pokok :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
17
a. Menyusun program kerja rencana kegiatan dan anggaran Bidang
Keperawatan;
b. Mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas Seksi pada Bidang
Keperawatan;
c. Mengkoordinasikan penyiapan bahan-bahan penyusunan pedoman dan
petunjuk teknis kegiatan keperawatan;
d. Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan penilaian terhadap pelayanan
keperawatan pada ruangan rawat inap dan rawat jalan;
e. Melaksanakan pembinaan dan supervisi etika profesi keperawatan dan
bidan pada ruangan rawat inap dan rawat jalan;
f. Mengkoordinasikan penerapan metode asuhan keperawatan pada ruangan
rawat inap dan rawat jalan;
g. Menyusun program orientasi bagi siswa/mahasiswa pendidikan dan sistem
keperawatan;
h. Menyusun program orientasi bagi tenaga keperawatan yang baru akan
bekerja di rumah sakit;
i. Melaksanakan penerapan pengembangan mutu pelayanan/asuhan
keperawatan.
j. Menyusun program pengembangan mutu pelayanan/asuhan keperawatan;.
7. Bidang Pelayanan Non Medik
Tugas Pokok : melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, program dan
kegiatan serta fasilitas koordinasi kebijakan teknis dan pemberian dukungan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
18
pelaksanaan kegiatan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana,
pengelolaan rekam medik dan penunjang non medik.
a. Uraian Tugas Pokok :
b. Menyusun program kerja dan rencana anggaran Bidang Pelayanan Non
Medik;
c. Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas Seksi pada Bidang
Pelayanan Non Medik;
d. Mengkoordinasikan penyaiapan bahan – bahan penyusunan pedoman dan
petunjuk teknis pengelolaan sarana dan prasarana dan penunjang non
medik;
e. Mengkoordinasikan penyiapan bahan – bahan penyusunan pedoman dan
petunjuk teknis pengelolaan rekam medik;
f. Melaksanakan kebijakan teknis di bidang pelayanan non medik;
g. Melaksanakan pembinaan teknis di bidang pelayanan non medik;
h. Melaksanakan pengadaan sarana dan prasarana kesehatan dan penunjang
non medik.
2.6 Kinerja Kegiatan Terkini
Setiap imstansi tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan
sesuai dengan tujuan instansi, butuh waktu untuk mencapainya, begitu juga
dengan Rumah Sakit Umum Sidikalang terus berupaya agar tujuan yang telah
digaridkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang dapat terwujud. Tidak
mudah dalam mewujudkan itu semuakarena membutuhkan kerja keras dan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
19
semangat yang gigih. Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal
diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat.
Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan RSUD Sidikalang adalah
Tersedianya pelayanan rumah sakit dengan jenis pelayanan dan mutu sesuai
dengan rumah sakit kelas B, terakreditasinya pelayanan rumah sakit, sistem
pengelolaan keuangan rumah sakit dengan menerapkan ppk-blud, tersedianya
sarana dan prasarana rumah sakit yang sesuai dengan standar, meningkatnya
kapasitas sumber daya aparatur dengan kuantitas serta kualitas yang memadai,
meningkatnya disiplin aparatur. kesejahteraan dan hak pegawai dapat terpenuhi
denga tersedianya sarana dan prasarana aparatur, masyarakat miskin dapat
terlayani, meningkatnya kerjasama/kemitraan dengan rumah sakit lainnya dan
instansi pendidikan kesehatan.
2.7 Rencana Program dan Kegiatan
Beberapa program yang dilaksanakan di RSUD Sidikalang tahun 2018
beserta dengan jenis kegiatannya, sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a. Penyediaan jasa surat menyurat
b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
c. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional
d. Penyediaan jasa kebersihan kantor
e. Penyediaan alat tulis kantor
f. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
g. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
20
h. Penyediaan makanan dan minuman
i. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
j. Penyediaan jasa pendukung administrasi/teknis perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a. Pengadaan perlengkapan gedung kantor
b. Pengadaan peralatan gedung kantor
c. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
d. Pemeliharaan peralatan gedung kantor
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
a. Bimbingan teknis tenaga kesehatan
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
5. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
a. Pengelolaan pelayanan BPJS
6. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
a. Evaluasi dan pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan
b. Pembentukan BLUD RSUD Sidikalang
7. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah
Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru/Rumah Sakit Mata
a. Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit
b. Pengadaan logistik rumah sakit
c. Pengadaan ambulance
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
21
d. Pengadaan mebeleur rumah sakit
e. Pengadaan perlengkapan rumah tangga rumah sakit
f. Pengadaan obat
g. Rehab total ruang melur (perawatan anak)
h. Pembangunan selasar IGD dan lintasan emergency
8. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit
Jiwa/Rumah Sakit Paru/Rumah Sakit Mata
a. Pemeliharaan rutin/berkala rumah sakit
b. Pemeliharaan rutin/berkala alat-alat kesehatan rumah sakit
c. Pemeliharaan rutin/berkala instansi pengolahan limbah rumah sakit
d. Pemeliharaan rumah dinas
9. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
a. Kemitraan pengadaan dokter spesialis
10. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan
Daerah
a. Peningkatan manajemen mutu.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
22
BAB III
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH SIDIKALANG
3.1 Pengertian Sistem Pengendalian Internal Kas
Maju mundurnya suatu perusahaan / instansi sangat bergantung pada cara
pengelolaan manajemen yang diterapkan. Sedangkan berhasil tidaknya
manajemen dalam menjalankan tugasnya akan tercermin dalam laporan keuangan
yang disajikan, dalam hal ini pengendaliam merupakan salah satu fungsi
manajemen dalam menyelenggarakan seluruh rencana kegiatan yang telah
ditetapkan agar dapat berjalan dengan baik.
Setiap perusahaan / instansi memerlukan kas dalam menjalankan aktivitas
usahanya baik sebagai alat tukar dalam memperoleh barang atau jasa maupun
sebagai investasi dalam perusahaan / instansi tersebut.
Menurut Agoes, (2012 : 166) “ kas merupakan harta lancer perusahaan
yang sangat menarik dan mudah untuk diselewengkan. Selain itu banyak transaksi
perusahaan yang menyangkut uang kas perusahaan, diperlukan adanya
pengendalian intern yang baik atas kas dan setara kas ”.
Kas dapat dikatakan merupakan satu-satunya pos yang paling penting
dalam neraca. Karena berlaku sebagai alat tukar dalam perekonomian kita, kas
terlihat secara langsung dalam hampir semua transaksi usaha. Hal ini sesuai
dengan sifat-sifat kas yaitu :
1. Kas selalu terlibat dalam hampir semua transaksi perusahaan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
23
2. Kas merupakan harta yang siap dan mudah digunakan dalam transaksi serta
ditukarkan dengan harta lain, mudah dipindahkan dan beragam tanpa tanda
pemilik.
3. Jumlah uang kas yang dimiliki oleh perusahaan harus dijaga sedemikian rupa
sehingga tidak terlalu banyak dan tidak kurang.
Pengelolaan kas dapat dikriteriakan sebagai berikut :
1. Diakui secara umum sebagai alat pembayaran yang sah.
2. Dapat digunakan setiap saat bila dikehendaki.
3. Penggunaannya secara bebas.
Menurut Munawir (2009) kas adalah uang tunai yang bisa dimanfaatkan
untuk membiayai operasional sebuah perusahaan. Selain itu, kas bisa diartikan
sebagai cek yang diterima dari seseorang dan simpanan dalam sebuah perusahaan
berbentuk giro atau demand deposito (simpanan yang sewaktu-waktu bisa diambil
dengan memakai cek atau bilyet giro). Kas sebagai bagian dari sistem transaksi,
memiliki ciri-ciri umum yang membedakannya dengan sistem transaksi lainnya.
Ciri-ciri tersebut adalah:
1. Bersifat lancar, mudah, dan bisa cepat diuangkan
2. Memiliki syarat dan ketentuan berlaku sehingga bisa dipakai untuk alat
bayar di bank atau perusahaan
3. Dapat direncanakan pengeluaran dan penerimaannya, serta dikendalikan
oleh perusahaan yang berkaitan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
24
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia ( IAI ) (2009:22), memberikan defenisi
sebagai berikut :
Kas terdiri dari saldo kas rekening giro. Setara kas adalah investasi yang
sifatnya likuit berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam
jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan.
Kas terdiri dari saldo kas yang ada ditangan perusahaan dan termasuk
rekening giro. Setoran kas adalah aset yang dimiliki untuk memenuhi komitmen
kas jangka pendek, bukan untuk investasi dan dengan cepat dapat dijadikan
menjadi kas. Arus kas adalah arus masuk dan merupakan salah satu dari beberapa
elemen laporan keuangan yang dipublikasikan. Laporan keuangan yang lengkap
terdiri dari komponen-komponen berikut ini :
1. Neraca
2. Laporan Realisasi Anggaran
3. Laporan arus kas
4. Catatan atas laporan keuangan
Sedangkan pengendalian berarti pengawasan atas kemajuan (tugas)
dengan membandingkan hasil dan sasaran (kegiatan) dengan hasil pengawasan.
Pengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur yang melindungi dari
penyalahgunaan, memastikan bahwa perundang-undangan serta perarturan
dipatuhi sebagaimanana mestinya. Sistem ini mencipatakan pengendalian internal
yang cukup terghadap kas, diperolehnya data akutansi yang tepat dan dapat
dipercaya, meningkatkan efisiensi usaha serta dipenuhinya kebijaksanaan
pimpinan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
25
Sistem pengendalian intern yang terdapat dalam perusahaan merupakan
faktor yang menentukan dapat dipercaya atau tidaknya laporan keuangan yang
dihasilkan oleh perusahaan. Pada dasarnya suatu sistem pengendalian intern yang
baik tidak hanya terbatas pada masalah-masalah yang berkaitan langsung dengan
akuntansi dan keuangan, tetapi juga meliputi anggaran , biaya standar pelaksanaan
yang lain, laporan-laporan operasi secara berkala dan lainnya yang berkaitan
dengan kegiatan perusahaan.
Sistem Pengendalian Intern dalam suatu perusahaan meliputi struktur
organisasi dan standar perusahaan untuk menjaga kekayaan harta, ketelitian data,
dan efisiensi waktu kerja. Hal ini juga didefinisikan oleh Mulyadi (2009)
pengertian Sistem Pengendalian Internmeliputi struktur organisasi, metode, dan
ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek
ketelitian, dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, dan mendorong
dipatuhinya kebijakan manajemen”.
Sistem Pengendalian Intern pada perusahaan digunakan untuk melindungi
aset perusahaan dari tindakan penyalahgunaan. Dalam hal ini terdapat pengertian
yang menjelaskan sistem pengendalian intern merupakan seperangkat kebijakan
dan prosedur untuk melindungi aset atau kekayaan perusahaan dari segala bentuk
tindakan penyalahgunaan, menjamin tersedianya informasi akuntansi perusahaan
yang akurat, serta memastikan bahwa semua ketentuan hukum/ undang-undang
serta kebijakan manajemen telah dipatuhi oleh seluruh karyawan.
(Hery, 2013:159) Dalam suatu perusahaan, terlebih lagi perusahaan yang
berskala besar, terjadi puluhan bahkan ratusan transaksi setiap harinya. Setiap
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
26
transaksi itu harus berada dalam suatu pengawasan agar masing-masing berada
dalam jalur usaha perusahaan. Maksudnya, transaksi yang terjadi haruslah
transaksi yang berorientasi pada proses usaha perusahaan, bukan yang
berkepentingan dengan kepentingan non perusahaan lebih-lebih lagi demi
kepentingan individu karyawan semata. Sementara itu Bambang Hartadi dalam
laporan Coso, (2010: 81) menjelaskan sistem pengendalian intern yaitu suatu
proses, yang mempengaruhi oleh aturan direksi, manajemen, personalia lainnya,
yang disusun untuk memberi jaminan yang berhubungan dengan pencapaian
tujuan berikut ini:
1. Dapat dipercaya laporan keuangan.
2. kesesuaian dengan undang-undang yang ditetapkan dan aturan.
3. Efektivitas dan efisiensi operasi.
Sedangkan sistem pengendalian internal suatu organisasi terdiri dari
kebijakan dan prosedur yang diciptakan untuk memberikan jaminan yang
memadai agar tujuan organisasi dapat tercapai. Dari defenisi tersebut dapat
disimpulkan bahwa sistem yang menjadi alat pengendalian internal merupakan
penekanan pada penggunaan, cara-cara dan prosedur-prosedur yang bertujuan
untuk :
1. Melindungi harta atau aktiva perusahaan.
2. Memeriksa kecermatan dan seberapa jauh kehandalan data akutansi yang
disajikan dapat dipercaya keabsahannya.
3. Meningkatkan efisiensi kerja karyawan.
4. Mendorong dipatuhinya kebijaksanaan perusahaan yang telah ditetapkan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
27
Selain Sistem Pengendalian Intern, perusahaan juga memerlukan Sistem
Pengendalian Intern Terhadap Pengeluaran Kas untuk mengontrol pengeluaran
kas suatu perusahaan. Adapun pengertian sistem pengendalian intern terhadap
pengeluaran kas yaitu suatu cara yang digunakan perusahaan untuk memberikan
jaminan bahwa pengeluaran kas hanya dilakukan untuk transaksi yang
benarbenar telah diotorisasi dengan semestinya, dan mengontrol kas digunakan
secara efisien. (Hery, 2013:179) Sesuai dengan pendapat ahli, dapat disimpulkan
bahwa Sistem Pengendalian Intern Terhadap Pengeluaran Kas adalah cara yang
dilakukan perusahaan untuk mengontrol pengeluaran kas agar digunakan dengan
sebagaimana mestinya sesuai dengan aturan perusahaan yang berlaku.
Unsur Sistem Pengendalian Intern Pengeluaran Kas Sistem Pengendalian
Intern yang baik dalam perusahaan harus memenuhi unsur-unsur pokok agar
tujuan suatu perusahaan dapat tercapai dengan semestinya. Menurut Mulyadi
(2009:164) unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern pengeluaran kas terdiri dari:
a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas
14 Sruktur organisasi merupakan rerangka (framework) pembagian tanggung
jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk
melaksanakan kegiatankegiatan pokok perusahaan.Pembagian tanggung
jawab fungsional dalam organisasi ini didasarkan pada prinsip-prinsip:
1. Harus dipisahkannya fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi
akuntansi
2. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan
semua tahap suatu transaksi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
28
b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan
yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya. Dalam
organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang
memiliki wewenang untuk menyutujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh
karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian
wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi.
Jadi pada dasarnya, pengendalian internal kas bertujuan untuk melindungi
harta perusahaan, dan berusaha sedapat mungkin menghindari penyelewengan
dan penyalahgunaan harta perusahaan.
Pengendalian Internal Kas meliputi 3 hal :
3.1.1 Pengendalian akutansi
Pengendalian akutansi meliputi rencana organisasi dan prosedur-prosedur
serta catatan-catatan keuangan yang dapat dipercaya, oleh karena itu disusun
sedemikian rupa untuk meyakinkan bahwa :
a. Transaksi-transaksi dilaksanakan sesuai dengan persetujuan atau wewenang
pimpinan, baik yang bersifat umum maupun khusus.
b. Transaksi-transaksi dicatat sedemikian rupa sehingga memungkinkan
ikhtisar-ikhtisar keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akutansi atau
kriteria lain sesuai dengan tujuan ikhtisar tersebut dan menekankan
pertanggungjawaban atas harta kekayaan perusahaan / instansi.
c. Penguasaan atas harta perusahaan / instansi diberikan hanya dengan
persetuajuan atau wewenang pimpinan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
29
d. Jumlah aktiva / harta kekayaan perusahaan / instansi seperti yang tercantum
dalam catatan perusahaan dicocokkan dengan aktiva / harta yang ada pada
waktu yang tepat dengan tindakan yang sewajarnya diambil jika terjadi
perbedaan.
3.1.2 Pengendalian administratif
Pengendalian administratif meliputi rencana serta prosedur dan pencatatan
yang berhubungan dengan proses pembuatan keputusan yang membuat pimpinan
perusahaan untuk menyetujui atau memberi wewenang atas terjadinya transaksi-
transaksi.
3.1.3 Pengendalian penggunaan
Tujuan dari pengendalian ini adalah untuk mengetahui apakah suatu
barang atau inventaris sudah benar penggunaannya. Penggunaan ini penting
artinya guna menentukan nilai ekonomis aktiva tetap seperti keamanan atau
keutuhan, keawetan, maupun pendayagunaan barang-barang yang ada.
3.2 Tujuan dan Fungsi Pengendalian Internal Kas
3.2.1 Tujuan sistem pengendalian internal kas
Pengendalian intern kas disusun berdasarkan tujuan untuk memberikan
keyakinan yang memadai laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan
prinsip akutansi berterima umum di Indonesia.
Mengingat mayoritas transaksi diperusahaan melibatkan kas, maka
pengendalian internal kas sangat diperlukan guna menghindari terjadinya
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
30
penyelewengan yang dilakukan terhadap kas. Pada dasarnya tujuan pengendalian
internal kas adalah :
a. Diperolehnya data atau informasi mengenai kas yang sebenarnya.
b. Untuk memeriksa antara dana dari catatan menurut pembukuan dengan saldo
kas yang sebenarnya.
c. Untuk memeriksa pelaksanaan kegiatan / aktivitas mengenai kas sehingga
apabila terjadi penyimpangan dari sistem yang diterapkan dapat diambil
tindakan koreksi.
Pengendalian terhadap kas dapat diterapkan dengan cara, yaitu :
1) Pengendalian terhadap penerimaan kas.
Sumber penerimaan uang kas yang lazim dalam perusahaan berasal dari
penjualan tunai, penerimaan kas pelunasan piutang untuk penjualan kredit,
dan penerimaan lainnya seperti hasil penjualan investasi sementara atau
penjualan aktiva tetap perusahaan. Agar semua hasil penerimaan ini dapat
diamankan dan menjadi milik perusahaan maka pengendalian internal yang
baik harus diciptakan dan dibina.
2) Pengendalian terhadap pengeluaran kas.
Sam halnya dengan penerimaan kas, pengeluaran kas juga harus dikelola
sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kesalahan atau kecurangan dalam
pelaksanaanya yang mengakibatkan kerugian perusahaan. Pengeluaran kas
biasanya berupa pembayaran gaji karyawan dan biaya-biaya lainnya.
Adapun yang menjadi tujuan dari sistem pengendalian internal kas adalah
sebagai berikut :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
31
a. Menjaga keamanan harta milik perusahaan.
Tanggung jawab utama menjaga harta milik perusahaan dan mencegah serta
menemukan kesalahan-kesalahan terletak ditangan manajemen, perlu adanya
pengendalian internal yang baik agar dapat melimpahkan tanggung jawab
secara tepat.
b. Menjaga ketelitian data akutansi
Sistem akutansi dan administrasi sangat diperlukan guna menjaga ketelitian
data akutansi yang ada, system ttersebut dapat berjalan baik dengan
mengadakan formulir dan bukti pencatatan sebagai dasar pengendalian.
c. Mewujudkan efisiensi kerja
Untuk dapat mewujudkan efisiensi kerja, perlu dirancang suatu system dan
prosedur operasional tiap-tiap bagian operasi perusahaan dapat beerjalan
dengan lancer dan tertib.
d. Membentuk dan menjaga kebijaksanaan manajemen.
Dengan adanya formulir-formulir, bukti pencatatan dan prosedur yang telah
ditetapkan serta adanya pemisahan tanggungjawab yang jelas,diharapkan
dapat membantu serta menjaga kebijaksanaan manajemen yang telah
ditetapkan.
3.2.2 Fungsi pengendalian internal kas
Fungsi pengendalian internal kas secara umum yaitu untuk menjamin
terselenggaranya pencatatan kas yang akurat, tersimpannya kas dengan aman dan
adanya pengeluaran kas yang dilakukan dan disahkan oleh personil dan yang
berwenang dan dengan jumlah yang benar.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
32
Terdapat tujuh macam fungsi struktur pengendalian internal kas secara
rinci yang harus terpenuhi untuk mencgah setiap kesa;ahan yang mungkin terjadi
di dalam pencatatan. Struktur pengendalian internal kas tersebut harus
memberikan kepastian pada :
a. Setiap yang dicatat adalah sah
Sturktur pengendalian internal kas tidak dapat memberikan transaksi fiktif,
dan yang sebenarnya tidak terjadi didalam catatan akutansi lainnya.
b. Setiap transaksi diotorisasi dengan tepat
Dalam hal ini, jika suatu transaksi tidak diotorisasi, maka dapat
mengakibatkan otorisasi yang curang.
c. Setiap transaksi yang terjadi harus dicatat dan hal ini dilakukan guna
mencegah hilangnya setiap transaksi dari catatan.
d. Setiap transaksi harus dinilai denagn tepat dan cepat
Pengendalian yang memadai harus disertai dengan prosedur untuk
menghindari kesalahan dalam perhitungan dan pencatatan transaksi pada
berbagai langkah-langkah proses pencatatan.
e. Transaksi yang terjadi dicatat pada waktu yang tepat.
f. Setiap transaksi dimasukkan dengan tepat kedalam catatan tambahan dan
diikhtisar dengan benar.
3.3 Unsur-Unsur Pengendalian Internal Kas
Adapun yang menjadi syarat pengendalian iternal adalah sebagai berikut :
1. Suatu rencana organisasi harus memiliki pemisahan fungsi secara tepat.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
33
Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tanggung jawab
fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Pembagian tanggung jawab funsional
dalam organisasi harus dipisahkan berdasarkan fungsi-fungsi operasi dan
penyimpanan dari funsi akutansi.
2. Sistem pemberian wewenang dan prosedur pencatatan yang layak untuk
melaksanakn pengendalian akutansi yang cukup terhadap harta, hutang
dan pendapatan serta biaya.
a. Sistem wewenang dan prosedur pembukuan dalam suatu perusahaan
merupakan alat bagi manajemen untuk mengadakan pengendalian terhadap
operasi dan transaksi-transaksi yang terjadi dan juga untuk menghasilkan
data keuangan yang tepat.
b. Membantu mempermudah penyususnan laporan-laporan dengan ekonomis,
meliputi rekening-rekening yang diperlukan untuk menggambarkan
dengan baik dan teliti semua harta, hutang, pendapatan, harga pokok dan
biaya-biaya yang harus dirinci sehingga memuaskan dan berguna bagi
manajemen didalam melakukan operasi.
c. Menguraikan dengan teliti dan singkat apa yang harus dimuat dalam setiap
rekening, memberi batas sejels-jelasnya antara pos-pos aktiva, modal,
pendapatan dan biaya-biaya.
3. Praktek-praktek yang sehat harus dijalankan didalam menjalankan
tugas dan fungsi setiap bagian organisasi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
34
Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam
menciptakan praktek yang sehat adalah :
Penggunaan formulir bernomor urut cetak yang pemakaiannya harus
dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang. Setiap transaksi tidak boleh
dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh suatu organisasi tanpa ada campur
tangan dari organisasi lainnya. Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan
yang berhak. Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek
efektivitas unsur-unsur system pengawasan internal kas.
4. Pegawai yang cakap dan seimbang dengan tanggung jawabnya
Tingkat kecakapan pegawai mempengaruhi sukses tidaknya suatu sistem
pengendalian internal. Apabila sudah disusun struktur organisasi yang tepat,
prosedur-prosedur yang baik, tetapi tingkat kecakapan pegawai tidak
memenuhi sayrat-syarat yang diminta, bisa dipastikan bahwa system
pengendalian tidak akan berhasil dengan baik.
3.4 Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas
3.4.1 Prosedur penerimaan kas
Prosedur penerimaan kas yang dilaksanakan RSUD Sidikalang meliputi
serangkaian proses pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan
keuangan yang berkaitan dengan penerimaan kas serta pertanggungjawaban
kembali, proses ini dapat dilakukan secara manual ataupun menggunakan sistem
komputerisasi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
35
Sumber : RSUD Sidikalang, 2017
Gambar 3.1
Prosedur Penerimaan Kas
3.4.2 Prosedur pengeluaran kas
Prosedur pengeluaran kas pada RSUD Sidikalang meliputi serangkaian
proses baik manual maupun terkomputerisasi mulai pencatatan, penggolongan,
peringkasan, transaksi atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan dalam
rangka pertanggungjawaban yang berkaitan dengan pengeluaran kas pada Rumah
Sakit Umum Daerah Sidikalang.
Adapun prosedur pengeluaran kas secara rinci yang dilaksanakan oleh
Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang meliputi :
Sumber : RSUD Sidikalang, 2017
Gambar 3.2
Prosedur Pengeluaran Kas
Pencatatan Pengikhtisaran Pelaporan Keuangan
Pertangung-jawaban
Menerima berkas / kwitansi tagihan
pembayaran
Melampirkan dokumen pendukung pengeluaran
Membuat bukti pengeluaran kas / cek
dan mencetaknya
Memaraf / meminta tanda tangan
pengesahan persetujuan pembayaran di bukti pengeluarankas / cek.
Meminta pengesahan pejabat penata usaha
keuangan yang berhak menyetujui pembayaran
di bukti pengeluaran kas / bank.
Untuk pembayaran melalui bank dibuatkan
cek / giro.
Mencatat buku kas atau buku besar keuangan
setiap jumlah
pegeluaran.
Membuat laporan dalam bentuk Realisasi Anggaran untuk selanjutnya dilaporkan kembali pada bagian keuangan di kantor
Bupati Dairi Sumutera Utara.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
36
3.5 Jenis-jenis penerimaan dan pengeluaran kas
3.5.1 Jenis-jenis penerimaan kas
Penerimaan kas pada Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang bersumber dari:
a. APBD Kabupaten Dairi
Dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Dairi dialokasikan untuk belanja
tidak langsung (gaji pegawai), belanja operasional serta belanja barang dan jasa.
b. Dana Alokasi Khusus (DAK)
Pembiayaan yang bersumber dari DAK dialokasikan untuk pembangunan
gedung rawat inap ruang dahlia (ruang perawatan bedah) dan Incenerator.
c. Bantuan Daerah Bawahan (BDB)
Pembiayaan yang bersumber dari DBD dialokasikan untuk pembangunan
gedung rawat inap ruang melati (ruang perawatan penyakit dalam).
d. APBN
Pembiayaan yang bersumber dari APBN dialokasikan untuk pengadaan
peralatan medis dalam upaya peningkatan dan pengembangan pelayanan
kesehatan di RSUD Sidikalang.
3.5.2 Jenis-jenis pengeluaran kas
Pengeluaran kas pada RSUD Sidikialang, baik keperluan operasi pegawai dan
lain-lain secara umum mencakup :
a. Belanja pegawai
Belanja pegawai terdiri dari :
1) Biaya penelitian.
2) Pengabdian kepada masyarakat.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
37
3) Pembinaan dan pelayanan kepada masyarakat.
4) Tim pengembangan program-program yang ada di RSUD Sidikalang.
b. Belanja barang
Belanja mencakup :
1) Langganan daya dan jasa, seperti rekening telepon.
2) Penyelenggaraan, mencakup :
a. Proses pengerjaan tugas-tugas pegawai.
b. Penyelenggaraan kegiatan rapat, upacara dan sebagainya.
c. Belanja pemeliharaan
Belanja barang mencakup :
1) Pemeliharaan kendaraan operasional.
2) Pemeliharaan gedung, instalasi air, dan listrik.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
38
Tabel 3.1
LAPORAN ARUS KAS RSUD SIDIKALANG
Untuk Tahun Yang Berakhir Sampai dengan 31 desember 2017
Sumber : RSUD Sidiklang, 2017
Uraian
Arus kas
Arus kas masuk
Pendapatan dari APBD Rp.49.000.000.000
Pendapatan dari BDB ( Bantuan daerah bawahan ) Rp.563.000.000
Pendapatan dari DAK ( Dana alokasi khusus) Rp.455.380.000
Pendapatan dari Rawat Jalan Rp.95.077.000
Pendapatan dari Rawat Inap Rp.647.087.300
Pendapatan dari Penunjang Diagnostik Rp.346.544.200
Pendapatan dari Tindakan Medik Rp.584.641.000
Pendapatan dari Perawatan Jenazah Rp.550.000
Pendapatan dari Persalinan Rp.72.800.000
Pendapatan dari Pengobatan Gigi Rp.11.554.000
Pendapatan dari Pelayanan Kes Lainnya Rp.20.964.000
Pendapatan dari Oksigen Rp.32.740.000
Pendapatan dari Ambulance Rp.12.553.000
Pendapatan dari Parkir Rp.25.259.000
Pendapatan dari Retribusi Jasa Sarana Kesehatan
(Ret Klaim Askes Sos)
Rp.1.093.223.312,72
Jumlah Arus Masuk Kas Rp.52.961.372.812,72
Arus Kas Keluar
Belanja pegawai Rp. 49.750.500.000
Belanja barang dan jasa Rp.1.800.380.000
Belanja pemeliharaan Rp.867.900.000
Jumlah Arus Kas Keluar Rp.52.418.780.000
Arus kas bersih Rp. 542.592.810
Saldo awal kas Rp. 430.960.800
Saldo akhir kas RSUD Sidikalang Rp. 973.553.610
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
39
Analisis dari table 3.1 adalah sebagai berikut :
a. Pendapatan
Pendapatan yang diperoleh RSUD Sidikalang tahun 2017 yaitu sebesar
Rp.52.961.372.812,72 dana tersebut 94,44 % diperoleh dari pemerintah yaitu
sebesar Rp.50.018.380.000 dan sisanya 5,99 % yaitu sebesar Rp.
2.942.992.810,72 merupakan dana dari aktivitas operasi dari Rumah Sakit
Umum Daerah Sidikalang. Pendapatan RSUD Sidikalang setiap tahunnya
meningkat namun peningkatan pendapatan tersebut sebagian besar karena
alokasi dana dari pemerintah.
b. Belanja
Belanja yang terjadi di RSUD Sidikalang yaitu belanja pegawai, belanja
barang dan jasa, belanja pemeliharaan. Belanja yang paling besar adalah
belanja pegawai yaitu 94,90 % dari jumlah keseluruhan kas keluar RSUD
Sidikalang atau sebesar Rp. 49.750.500.000. Sedangkan belanja yang paling
sedikit yaitu pemeliharaan sebesar Rp.867.900.000 atau sebesar 1.65 % dari
jumlah arus kas keluar. Dan sisanya 3,55 % merupakan belanja pemeliharaan
yaitu sebesar Rp.1.800.380.000. Seiring dengan bertambah nya pendapatan
maka belanja pada RSUD Sidikalang pun meningkat juga. Hal ini
dikarenakan bertambah pula kebutuhan yang harus dipenuhi pada RSUD
Sidikalang misalnya untuk menambah ruangan atau kamar pasien juga untuk
pemberian pelayanan yang semakin maksimal yang di kerjakan oleh tenaga
kerja yang ada di RSUD Sidikalang.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
40
3.6 Sistem pengendalian internal kas
3.6.1 Sistem pengendalian internal penerimaan kas pada Rumah Sakit
Umum Daerah Sidikalang
Untuk mengendalikan prosedur penerimaan di RSUD Sidikalang maka pihak
manajemen menerapkan hal-hal berikut :
a. Tanngung jawab dalam setiap penanganan kas dilakukan secara tegas dan
pasti.
b. Pemakaian kwitansi yang bernomor urut harus dicatat segera setiap adanya
pemasukan kas.
c. Memeriksa keabsahan penerimaan kas, misalnya berapa jumlah yang diterima
dan siapa yang menerima.
d. Fungsi peneriman kas dibedakan dengan fungsi pembukuan, keduanya dijabat
oleh orang yang berbeda.
e. Saldo kas yang ada selalu diperiksa oleh yang berwenang setiap periodenya.
f. Untuk membuktikan kebenaran buku kas, bukti-bukti pendukung tetap
disimpan oleh bagian keuangan.
g. RSUD Sidikalang hanya menyimpan sejumlah kas yang cukup untuk
kebutuhan kantor sehari-hari dan selebihnya disimpan di Bank.
3.6.2 Pengendalian internal pengeluaran kas RSUD Sidikalang
Sistem pengendalian yang dilakukan oleh RSUD Sidikalang adalah sebagai
berikut :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
41
a. RSUD Sidikalang menetapkan bagian-bagian tertentu yang berwenang untuk
menandatangani kwitansi, cek dan alat pembayaran lainnya dalam jumlah
tertentu.
b. Penandatangan cek dan alat pembayaran lainnya dilakukan oleh sekurang-
kurangnya oleh 2 bagian.
c. Semua kwitansi yang akan dibayar umumnya mempunyai nomor urut.
d. Fungsi pengeluaran kas dan pembukuan dilakukan oleh orang yang berbeda.
e. Bagian keuangan membuat laporan pengeluaran setiap bulannya.
f. Bagian keuangan akan mengeluarkan dana setelah terlebih dahulu memeriksa
bukti pendukungnya dan telah memenuhi syarat pembayaran.
g. Setelah pembayaran dilakukan semuua dokumen pendukung diberi tanda
lunas dana diberi tanggal sesuai kapan transaksi tersebut terjadi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
42
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa terhadap sistem pengendalian
internal kas pada Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang, maka peneliti dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada lingkungan pengendalian dilihat pada struktur organisasi sudah baik
dimana tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari pegawai sudah jelas,
sehingga tidak menimbulkan pekerjaan yang tumpah tindih ataaupun
birokrasi yang panjang yang dapat mengurangi operasi pada RSUD
Sidikalang.
2. Pengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur yang melindungi
aktiva dari penyalahgunaan, memastikan bahwa informasi usaha akurat,
memastikan bahwa perundang-udangan serta peraturan dipatuhi sebagaimana
mestinya.
3. Penaksiran resiko yang diterapkan RSUD Sidikalang sudah berjalan dengan
baik dimana sebelum bagian penerimaan kas melakukan penyerahan uang ke
bank sudah dilakukan pemeriksaan secara rutin. Sehingga resiko kas
perusahaan diselewengkan kecil kemugkinannya untuk dilakukan, karena
sudah dilakukannya pemeriksaaan secara rutin sebelum uang diserahkan.
Dengan demikian penaksiran resiko di RSUD Sidikalang berdampak positif
bagi pengendalian internanya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
43
4. Pada tahun 2017 sistem pengendalian internal penerimaan kas di RSUD
Sidikalang sudah baik, Sistem pengendalian internal penerimaan kas pada
RSUD Sidikalang dapat dikatakan baik karena sudah dikerjakannya prosedur
ataupun cara-cara agar dipatuhinya manajemen kas yang bertujuan untuk
mengurangi dan sebisa mungkin mencegah terjadinya kecurangan maupun
penyalahgunaan kas oleh oknum – oknum yang tidak bertanggungjawab.
Pada sistem pengendalian penerimaan kas yang dikerjakan oleh RSUD yang
paling berdampak pada manajemen kas yaitu pemeriksaan rutin terhadap
laporan kas yang disajikan beserta bukti-bukti pendukungnya, dan hal ini
dikerjakan sekali sebulan.
5. Pada tahun 2017 sistem pengendalian internal pengeluaran kas pada RSUD
Sidikalang sudah mulai dikerjakan namun pelaksanaannya belum maksimal.
Adanya prosedur yang dikerjakan serta cara-cara dalam pengeluaran kas yang
ada pada RSUD Sidikalang sudah dapat dikatakan baik karena pada sistem
pengeluaran kas yang dikejakan adalah dengan memeriksa secara rutin
kebutuhan kantor sehari-hari untuk melihat berapa dana yang dibutuhkan
setiap harinya di RSUD Sidikalang. Sehingga setiap pengeluaran kas yang
ada sudah dicatat terlebih dahulu dan sudah diadakan dana tersendiri.
4.2 Saran
Untuk menambah manfaat penulisan tugas akhir ini, maka peneliti
memberikan saran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki antara lain :
1. Pada informasi dan komunikasi seharusnya diberikan bukti penerimaan kas
dan dokumen pendukungnya harus dibubuhi cap lunas setelah melakukan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
44
transaksi pembayaran tetapi pada prakteknya RSUD Sidikalang belum
maksimal karena bukti penerimaan kas belum dibubuhi cap lunas. Ini dapat
menimbulkan dampak terjadinya pencatatan kembali oleh karyawan yang
tidak bertanggungjawab dan mengakibatkan komunikasi yang salah antara
pihak Rumah Sakit dengan pelanggan.
2. Satuan pengawasan intern memeriksa semua aktivitas yang berhubungan
sejak awal sampai pelaksanaan pekerjaan dibayar lunas oleh pelanggan.
Dalam hal ini fungsi internal pengawasan internal perusahaan belum
melaksanakan fungsinya dengan baik karena pengawasan internal pada
RSUD Sidikalang belum melaksanakan tugas sebagaimana mestinya, yaitu
dalam sistem penerimaan kas masih ada pihak-pihak lain yang dapat
menerima kas selain kasir, sehingga hal tersebut membuka peluang fungsi
bagi pemegang kas untuk dapat melakukan penyelewengan dana kas.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
45
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno, 2012. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik, Edisi 4, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta.
Beams, Floyd A, Anthony, Joseph H, Clement, Robin P, dan Lowensohn, Suzane
H, 2009. Akuntansi Lanjutan Jilid 2, Edisi Kedelapan, Jakarta.
Halim, Abdul, 2012. Akuntansi Sektor Publik (Akuntansi Keuangan Daerah)
Salemba Empat, Jakarta.
Ikatan alumni Indonesia, 2009. Standar Akutansi Keuangan, Salemba Empat,
Jakarta.
Slamet Sugiri & Bogat Agus Riyono. Akuntansi Pengantar I, 2011 Penerbit VPP
AMP YKPN, Yogyakarta.
Suwardjono, SE, Mscr, 2010. Akuntansi dan Pengantar (Konsep Penyelesaian
Laporan, Pendekatan Sistem dan Terpadu) Bagian 1, Penerbit BPFE,
Yogyakarta.
Warren, Carl S, James M. Reevevdan Philip E. Fess, 2009. Accounting, salemba
Emapat, Jakarta
.
WIT & Dr. Erhans Anggawirya, 2010. Akuntansi I. Penerbit PT. Ercontara
Rajawali Jakarta.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA