evaluasi efektivitas pengendalian … fileevaluasi efektivitas pengendalian internal sistem...

113
EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, Gunungkidul, Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Progam Studi Akuntansi Oleh: Yohanes Andria Kurniawan NIM : 132114022 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTASI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: lamcong

Post on 31-Aug-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

i

EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM

PENERIMAAN KAS

Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, Gunungkidul, Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Progam Studi Akuntansi

Oleh:

Yohanes Andria Kurniawan

NIM : 132114022

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTASI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

i

EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM

PENERIMAAN KAS

Studi Kasus di Gereja Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor, Gunungkidul

HALAMAN JUDUL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Yohanes Andria Kurniawan

NIM : 132114022

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTASI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, Imanmu telah

menyelamatkan engkau.”

Matius 9: 22

Kupersembahkan untuk:

Yesus Kristus dan Bunda Maria Penolong Sejati

Papa dan Mama yang saya cintai

Ita Yustian Free Diyana

Semua teman seperjuangan skripsi

Sahabat-sahabatku yang terkasih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus dan

Bunda Maria Ratu Segala Bangsa, dan Santo Yudas Tadeus, karena berkat, rahmat

serta kasih-Nya yang melimpah, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Evaluasi Efektivitas Sistem Penerimaan Kas Paroki Santo Petrus dan Paulus

Kelor” dengan baik. Penulisan ini bertujuan untuk memperoleh gelar sarjana pada

Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi tidak akan terwujud tanpa

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

yang tak terhingga kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria bunda segala bangsa yang selalu

menerangi dan memberkati proses selama pembuatan skripsi ini.

2. Johannes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan untuk menimba ilmu

dan mengembangkan minat dan bakat pada penulis.

3. A. Diksa Kuntara, S.E., M.F.A., QIA selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

dengan sangat sabar membimbing dan memberikan arahan serta motivasi yang

membangun dalam penyusunan skripsi.

4. Romo Constansius Padmaka Sigid Pr selaku Pastor Paroki Santo Petrus dan

Paulus Kelor, Romo Heribertus Suprihadi Pr dan seluruh keluarga besar Gereja

Santo Petrus dan Paulus Kelor yang telah memberikan izin untuk melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

viii

penelitian dan telah banyak membantu pengumpulan data yang dibutuhkan

dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Papa Yohanes Sumardi dan Mama Maria Magdalena Hartatik atas doa dan

kesabarannya serta dukungan baik moril maupun materil sampai selesainya

skripsi ini.

6. Keluarga besar Yohanes Hardjo Wiyono dan keluarga Yustinus Sudi Martono

yang telah memberikan semangat, dan motivasi di saat penulis merasa gundah

dan sedih, terimakasih atas semua yang telah diberikan.

7. Ita Yustian Free Diyana yang dengan tulus memberikan kasih sayangnya

selama kuliah di Jogja serta selalu memberikan dorongan dan motivasi dalam

pembuatan skripsi “I Will Always Love You until The End of Time.”

8. Sahabat paling kocak dan gokil seperjuanganku Nunu, Denny, Tya, dan Donny

yang telah memberikan semangat dan perhatiannya kepada penulis.

9. Teman sekelas MPAT (Agil, Yovita, Saras, Galuh, Nitty, Vellyn, Tika, Amel,

Giat, Ika, Arne, yang telah memberikan dorongan selalu kepada penulis untuk

terus maju.

10. Sahabat-sahabatku kosan Gg. Surya No.11 Mas Dedy, Alfa, Sigit, Alek, dan

Charles yang telah memberikan motivasi selama penulisan skripsi ini.

11. Dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah membantu

penulis selama proses penulisan skripsi ini sampai dengan selesai.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata, penulis berharap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ...................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................................. vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

ABSTRAK ........................................................................................................... xiv

ABSTRACT ............................................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 4

C. Batasan Penelitian ................................................................................. 4

D. Tujuan Penelitian .................................................................................. 5

E. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5

F. Sistematika Penulisan ............................................................................ 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................... 8

A. Pengendalian internal ............................................................................ 8

B. Akuntansi Penerimaan Paroki ............................................................. 22

C. Prosedur Pencatatan Hasil Kolekte ..................................................... 32

D. Organisasi Nirlaba............................................................................... 34

E. Organisasi Gereja ................................................................................ 38

F. Pengujian Pengendalian ....................................................................... 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................... 45

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

xi

B. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................. 45

C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................... 45

D. Data yang diperlukan .......................................................................... 46

E. Teknik Pengambilan Sampel ............................................................... 46

F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 48

G. Teknik Analisis Data ........................................................................... 49

BAB IV GAMBARAN UMUM ........................................................................... 57

A. Sejarah dan Perkembangan Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor .... 57

B. Visi, Misi, Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor ............................... 59

C. Tujuan, Fungsi, Wewenang dan Tanggungjawab Dewan Paroki ....... 60

D. Skema Organisasi Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor ................... 62

E. Tugas Anggota Dewan Paroki ............................................................. 62

F. Prosedur Penerimaan Hasil Kolekte Paroki Santo

Petrus dan Paulus Kelor ..................................................................... 65

BAB V ANALISIS DATA .................................................................................... 67

A. Pengujian adanya kepatuhan terhadap pengendalian internal............. 67

B. Pengujian tingkat kepatuhan terhadap pengendalian internal ............ 71

BAB VI PENUTUP ............................................................................................... 80

A. Kesimpulan ......................................................................................... 80

B. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 81

B. Saran .................................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 83

LAMPIRAN ........................................................................................................... 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian .................... 51

Tabel 2 Stop-or-Go-Decision ................................................................................ 52

Tabel 3 Atribut Sampling Table fo Determining Stop-or-Go Sampling Size and

Upper Precision Limit Population Occurance Rate Based om Sample

Result ..................................................................................................... 53

Tabel 4 Tabel Hasil Kuesioner ............................................................................... 70

Tabel 5 Tabel Hasil Kuesioner (Lanjutan) ............................................................. 71

Tabel 6 Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian .................... 73

Tabel 7 Pemilihan Sampel Dokumen Penerimaan Kas (BAPK) ........................... 73

Tabel 8 Hasil Pemeriksaan Dokumen BAPK ........................................................ 74

Tabel 9 Atribut Sampling Table fo Determining Stop-or-Go Sampling Size and

Upper Precision Limit Population Occurance Rate Based om Sample

Result ..................................................................................................... 75

Tabel 10 Ringkasan hasil pengujian kepatuhan pada atribut penerimaan kas ....... 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Skema Organisasi Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor ..................... 62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

xiv

ABSTRAK

EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM

PENERIMAAN KAS

Studi kasus Gereja Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor Gunungkidul

Yohanes Andria Kuniawan

NIM: 132114022

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2017

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai efektivitas pengendalian

internal sistem penerimaan kas yang diterapkan di Gereja Paroki Santo Petrus dan

Paulus Kelor Gunungkidul. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Untuk menjawab

rumusan masalah dilakukan pengujian kepatuhan terhadap pengendalian internal

sistem penerimaan kas yang terdapat pada Gereja Paroki Santo Petrus dan Paulus

Kelor Gunungkidul. Penulis menggunakan metode sampling atribut yaitu dengan

stop or go sampling.

Berdasarkan hasil dari analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa

Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor Gunungkidul telah melaksanakan sistem

pengendalian internal dengan efektif. Hasil tersebut ditunjukan dengan uji

kepatuhan yang dilakukan menggunakan metode sampling atribut yaitu stop or go

sampliing atribute. Menunjukan bahwa dengan R=95% dan DUPL=5% diperoleh

hasil AUPL=DUPL= 5%.

Kata kunci: efektivitas, sistem penerimaan kas, gereja, sampling atribut, stop or-go

sampling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

xv

ABSTRACT

AN EVALUATION OF THE EFFECTIVENESS OF INTERNAL

CONTROL IN CASH RECEIPT SYSTEM

A Case Study of the Parish Church of St. Petrus and Paulus in Kelor,

Gunungkidul

Yohanes Andria Kurniawan

Student number: 132114022

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2017

This research aims to analyze the effectiveness of internal control in cash

receipt system applied at the parish church of St. Petrus and Paulus in Kelor,

Gunungkidul. This research is a case study. To answer the research questions, the

researcher conducted a compliance test on the internal control of cash receipt

system at the parish church of St. Petrus and Paulus in Kelor, Gunungkidul.

Furthermore, the researcher employed an attribute sampling method which is by

stop or go sampling.

Based on the analysis, it can be concluded that the parish church of St. Petrus

and Paulus in Kelor, Gunungkidul has implemented internal control system

effectively. It can be proved by the results of compliance test using an attribute

sampling method which is stop or go sampling atribute showing that using

confidence level 95% and DUPL 5% the result gained was AUPL=DUPL= 5%.

Keywords: Effectiveness, cash receipt system, church, attribute sampling, stop or

go sampling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Organisasi dibedakan menjadi 2 jenis yaitu organisasi profit dan

organisasi non-profit. Organisasi profit adalah organisasi yang bertujuan

untuk memperoleh laba dari aktivitasnya. Organisasi non-profit adalah

organisasi yang bertujuan untuk melayani masyarakat. Sumber dana yang

diperoleh organisasi profit berasal dari laba penjualan barang atau jasa,

saham yang ditanam oleh investor. Organisasi non-profit memperoleh

sumber dananya dari sumbangan para anggota dan para penyumbang lain

yang tidak mengaharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut

(Mahsun, dkk 2013: 185). Contoh dari organisasi non-profit adalah LSM,

Masjid, dan Gereja.

Gereja adalah salah satu bentuk dari organisasi non-profit. Gereja

dalam tujuannya sebagai sarana untuk berdoa juga sebagai tanda kesatuan

antara umat manusia dengan Allah (Lumen Gensium 1990: 1). Gereja hadir

untuk memfasilitasi hubungan antara umat dengan Allah. Untuk

memperlancar kegiatan operasional Gereja, diperlukan sejumlah dana dari

umat untuk memperlancar kegiatan operasional Gereja. Dana yang

didapatkan Gereja dari umat diperoleh Gereja pada hari minggu.

Umat Katolik melaksanakan kewajiban ibadah yaitu misa pada

setiap hari minggu di Gereja. Pada misa tersebut sumbangan umat dilakukan

setiap minggunya. Sumbangan tersebut bertujuan untuk memperlancar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

2

kegiatan operasional di Gereja tersebut. Sesuai dengan Petunjuk Teknis

Keuangan dan Akuntansi Paroki (PTKAP) sumber daya yang dibutuhkan

diperoleh dari sumbangan umat yang tidak mengharapkan imbalan apapun.

rSumbangan dari umat kepada Gereja dalam bentuk kolekte umum

persembahan, kolekte khusus, sumbangan umat, dan sumbangan barang

devosi. Sumbangan tersebut terjadi pada setiap minggunya yaitu kolekte

umum persembahan hal ini sering disebut kolekte untuk diisi kas oleh umat,

karena kolekte tersebut diedarkan pada saat misa berlangsung di dalam

Gereja. Pada umumnya sumbangan tersebut berwujud uang.

Kas menurut Munawir (1983:14) merupakan uang tunai yang dapat

digunakan untuk membiayai operasi perusahaan. Kas pada Gereja

merupakan harta kekayaan yang dimiliki Gereja tersebut (Arlin 2012). Kas

yang telah diterima dari umat untuk Gereja digunakan untuk memperlancar

kegiatan operasional dari Gereja tersebut. Kas yang telah diterima oleh

Gereja akan dicatat ke dalam dokumen penerimaan kas untuk menjaga

transparansi Gereja dalam penerimaan kasnya.

Dokumen yang digunakan oleh Gereja khususnya dalam penerimaan

kasnya yaitu Berita Acara Penghitungan dan penyerahan hasil Kolekte

(BAPK). Dokumen tersebut digunakan oleh Gereja dalam mencatat hasil

penerimaan khususnya kolekte yang telah diterima dari umat setelah misa

selesai. Dokumen tersebut berisikan hari tanggal, jenis dana, penghitungan

dana yang diterima serta otorisasi dari pihak yang terkait dalam proses

penghitungan hasil kolekte tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

3

Gereja Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor Gunungkidul ini telah

melakukan dokumentasi atas penerimaan kas khususnya kolekte. Kolekte

tersebut dihitung dan dicatat dalam dokumen BAPK tersebut dan ditulis

oleh tim penghitung yang berasal dari Paroki ini. Tim penghitung ini

bertugas untuk menghitung hasil kolekte, mencatat hasil kolekte ke dalam

dokumen BAPK, dan menyerahkan sejumlah uang yang telah dihitung

beserta dananya kepada bendahara dewan paroki. Untuk

mempertanggungjawabkan hasil penghitungannya, tim penghitung

membubuhkan tanda tangannya sebagai bentuk pertanggungjawaban atas

hasil yang telah mereka hitung. Tim penghitung ini dipilih Gereja

berdasarkan kejujuran dan kepercayaan antara satu dengan lainnya. Oleh

karena itu dimungkinkan akan timbulnya risiko kecurangan yang mungkin

dapat terjadi, meskipun sudah terdapat dokumen sebagai bentuk

pengendalian internalnya.

Atas dasar permasalahan yang terjadi di atas maka penulis ingin

melihat keefektifan dokumen yang digunakan oleh Gereja Paroki Santo

Petrus dan Paulus Kelor sebagai bentuk pengendalian untuk mengurangi

risiko kecurangan yang mungkin terjadi. Harapannya adalah sebagai bahan

evaluasi mengenai sistem penerimaan kas yang telah terjadi. Diharapkan

risiko-risiko yang akan terjadi dapat dihindari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

4

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pengendalian

internal sistem penerimaan kas di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor

sudah efektif ?

C. Batasan Masalah

Terdapat 5 komponen pengendalian internal menurut Committe of

Sponsoring Organization of the Treadway Commission (COSO) yaitu

lingkungan pengendalian, perhitungan risiko, informasi dan komunikasi,

aktivitas pengendalian, dan pemonitoran. Pada penelitian ini penulis

membatasi ruang lingkup komponen pengendalian internal yaitu informasi

dan komunikasi dan aktivitas pengendalian di Gereja Santo Petrus dan

Paulus Kelor, Gunungkidul. Dalam penelitian ini penulis juga membatasi

ruang lingkup penelitian pada efektivitas pengendalian internal sistem

penerimaan kas di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, Gunungkidul.

Paroki tersebut mempunyai sumber penerimaan kas berupa: kolekte

mingguan, dan sumbangan dari umat. Penulis berfokus pada kolekte

mingguan karena pada kolekte ini merupakan penerimaan terbesar dalam

paroki ini serta adanya tim penghitung di paroki ini yang ditugaskan

berdasarkan kepercayaan dan kejujurannya, sehingga terdapat risiko

kecurangan dalam pelaksanaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

5

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas pengendaian

internal sistem penerimaan kas di Gereja Paroki Santo Petrus dan Paulus

Kelor, Gunungkidul.

E. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan memberikan suatu hal positif bagi

pihak pihak yang memerlukannya, yaitu :

1. Bagi Gereja Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor, Gunungkidul

Hasil dari penelitian ini dapat membantu dan memberi masukan kepada

Gereja dalam pengendalian internal pada sistem penerimaan kas.

2. Bagi Universitas

Hasil dari penelitian ini dapat menambah kepustakaan di dalam

Universitas serta berguna bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta dalam memberi masukan khususnya pada sistem

pengendalian internal pada organisasi nirlaba.

3. Bagi Pembaca

Hasil dari penelitian ini dapat menambah pengetahuan pembaca tentang

pengendalian internal pada sistem penerimaan kas khusunya pada

organisasi keagamaan yaitu Gereja serta menggugah keinginan untuk

melakukan penelitian pada bidang ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

6

F. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini terdapat sistematika penulisan, berikut adalah

sistematika yang terdapat pada skripsi ini:

Bab I: Pendahuluan

Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penelitian.

Bab II: Kajian pustaka

Bab ini berisikan tentang teori-teori yaitu: pengendalian internal,

organisasi nirlaba, organisasi gereja, sistem penerimaan kas Paroki,

dan jenis-jenis penerimaan kas Paroki.

Bab III: Metode penelitian

Bab ini menjelaskan mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu

penelitian, subjek dan objek penelitian, data yang diperlukan,

teknik pengumpulan data, dan analisis data.

Bab IV: Gambaran umum organisasi

Bab ini berisi tentang sejarah organisasi, visi dan misi organisasi,

lokasi organisasi, struktur organisasi paroki, tugas dan wewenang

Dewan Paroki khususnya Bendahara, Romo Paroki, Ketua Dewan

Paroki, prosedur penerimaan kolekte serta alir dari penerimaan

kolekte.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

7

Bab V: Analisis data dan pembahasan

Bab ini berisikan analisis data dan pembahasan dari data yang telah

diperoleh pada saat melakukan survei pendahuluan serta

melakukan pengujian pengendalian terhadap atribut-atribut terkait

dengan penerimaan kas.

Bab VI: Penutup

Bab ini berisikan kesimpulan dari analisis dan pembahasan,

keterbatasan dalam penelitian serta saran untuk tempat penelitian

ini dilakukan dan keterbatasan dalam penulisan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengendalian internal

1. Pengertian Pengendalian internal

Terdapat beberapa definisi mengenai pengendalian internal, yaitu:

Menurut International Standard on Auditing (ISA 315: 4c) dalam

Tuanakotta (2012: 126)

“Pengendalian internal adalah proses yang dirancang,

diimplementasi dan dipelihara oleh TCGW (Those charged with

governance), manajemen, dan karyawan lain untuk memberikan

asurans yang memadai tentang tercapainya tujuan entitas mengenai

keandalan pelaporan keuangan, efektif dan efisiennya operasi, dan

kepatuhan terhadap hukum dan ketentuan perundang-undangan.”

Pengendalian internal menurut Mulyadi (2014:180) menyatakan

bahwa:

“Pengendalian internal ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling

berkaitan: pelaporan keuangan, kepatuhan, dan operasi.”

Pengendalian internal menurut Tuanakotta (2012: 352) menyatakan

bahwa:

“Pengendalian internal adalah proses, kebijakan, dan prosedur yang

dirancang oleh manajemen untuk memastikan pelaporan keuangan

yang andal dan pembuatan laporan keuangan sesuai dengan

kerangka akuntansi yang berlaku.”

2. Tujuan Pengendalian internal

Pengendalian internal merupakan jawaban manajemen untuk

menangkal risiko yang diketahui, atau dengan kata lain, pengendalian

internal dibuat untuk mencapai suatu tujuan pengendalian (control

objective) (Tuanakotta, 2012: 127).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

9

Tujuan pengendalian internal secara garis besar menurut Tuanakotta

(2012: 127) terbagi dalam empat kelompok yaitu:

a. Strategis, sasaran-sasaran utama (high-level goals) yang

mendukung misi entitas;

b. Peloporan keuangan (pengendalian internal atas pelaporan

keuangan);

c. Operasi (pengendalian operasional atau operational controls);

d. Kepatuhan terhadap hukum dan ketentuan perundang-undangan.

Menurut CPA Australia (2011: 4), tujuan dari pengendalian internal

yaitu: Help align the performance of the organization with the overall

objectives, Encourage good management, Ensure proper financial

reporting, Safeguard assets; Deter and detect fraud and error, Reduce

exposure to risks.

Menurut Mulyadi (2016: 140) tujuan pengendalian internal

akuntansi adalah sebagai berikut:

a. Menjaga kekayaan perusahaan:

1) Penggunaan kekayaan perusahaan hanya melalui sistem

otorisasi yang telah ditetapkan;

2) Pertanggungjawaban kekayaan perusahaan yang dicatat

dibandingkan dengan kekayaan yang sesungguhnya ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

10

b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi:

1) Pelaksanaan transaksi melalui sistem otorisasi yang telah

ditetapkan;

2) Pencatatan transaksi yang terjadi dalam catatan akuntansi.

Tujuan tersebut dirincikan oleh Mulyadi (2016: 141) sebagai

berikut:

a. Penggunaan kekayaan perusahaan hanya melalui sistem otorisasi

yang telah ditetapkan: (1) Pembatasan akses langsung terhadap

kekayaan, (2) Pembatasan akses tidak langsung terhadap kekayaan.

b. Pertanggungjawaban kekayaan perusahaan yang dicatat

dibandingkan dengan kekayaan yang sesungguhnya ada: (1)

Pembandingan secara periodik antara catatan akuntansi dengan

kekayaan yang sesungguhnya ada, (2) Rekonsiliasi antara catatan

akuntansi yang diselenggarakan.

c. Pelaksanaan transaksi melalui sistem otorisasi yang telah

diterapkan: (1) Pemberian otorisasi oleh pejabat yang berwenang,

(2) Pelaksanaan transaksi sesuai dengan otorisasi yang diberikan

oleh pejabat yang berwenang.

d. Pencatatan transaksi yang terjadi dalam catatan akuntansi: (1)

Pencatatan semua transaksi yang terjadi, (2) Transaksi yang dicatat

adalah benar-benar terjadi, (3) Transaksi dicatat dalam jumlah yang

benar, (4) Transaksi dicatat dalam periode akuntansi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

11

seharusnya, (5) Transaksi dicatat dengan penggolongan yang

seharusnya, (6) Transaksi dicatat dan diringkas dengan teliti.

3. Komponen Pengendalian internal

Menurut COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the

Treadway Commission) dalam Jusup (2001: 257-270) terdapat lima

komponen pengendalian internal yang saling berkaitan sebagai berikut:

a. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian mempengaruhi suasana suatu

organisasi, mempengaruhi kesadaran tentang pengendalian kepada

orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan landasan

bagi komponen-komponen pengendalian lainnya, dengan

menciptakan displin dan struktur. Lingkungan pengendalian terdiri

dari beberapa faktor yaitu:

1) Integritas dan Nilai-nilai Etika

Untuk menekankan pentingnya integritas dan nilai-nilai

etika diantara personil suatu organisasi , manajemen puncak

harus melakukan beberapa hal sebagai berikut:

a) Menciptakan iklim dengan memberikan contoh;

menunjukan integritas dan berperilaku dengan standar

etika yang tinggi

b) Mengkomunikasikan kepada karyawan, secara lisan dan

melalui kebijakan serta aturan-aturan perilaku tertulis,

untuk menunjukan bahwa karyawan mempunyai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

12

tanggungjawab melaporkan tentang semua pelanggaran

yang diketahui atau dicurigai kepada atasannya;

c) Memberi pedoman moral kepada karyawan;

d) Mengurangi atau menghilangkan dorongan dan godaan

yang bisa membuat orang menjadi tidak jujur, melanggar

hukum, dan bertindak tidak etis.

2) Komitmen terhadap Kompetensi

Komtimen terhadap kompetensi meliputi pertimbangan

manajemen tentang pengetahuan dan keterampilan yang

diperlukan, dan perpaduan atara intelegensi, keterampilan, dan

pengalaman yang diminta untuk pengembangan kompetensi.

3) Dewan komisaris dan Komite Audit

Komposisi dewan komisaris dan komite audit serta cara

bagaimana mereka melakukan tanggungjawab pengawasan

terhadap pengawasan dampak yang besar terhadap lingkungan

pengendalian. Komiten audit yang hanya terdiri dari luar

perusahaan dapat berkontribusi secara signifikan terhadap

pemenuhan tujuan pelaporan keuangan suatu entitas dengan

meningkatan independensi auditor eksternal.

4) Falsafah Manajemen dan Gaya Operasi

Banyak karakteristik yang membentuk falsafah manajemen

dan gaya operasi, dan memiliki dampak terhadap lingkungan

pengendalian. Karateristik tersebut meliputi: pendekatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

13

untuk mengambil dan memonitor risiko bisnis, penekanan

pada kontak-kontak informal langsung dengan manajer-

manajer kunci atau pada sistem kebijakan tertulis yang formal.

Indikator-indikator kinerja dan laporan penyimpangan,

kebiasaan, dan tindakan terhadap laporan keuangan,

pemillihan prinsip akuntansi alternatif, kehati-hatian dan

konservatif dalam mengembangkan taksiran akuntansi, serta

kebiasaan dalam mengolah informasi dan fungsi akuntansi

serta personalia.

5) Struktur Organisasi

Struktur organisasi sangat berpengaruh terhadap

kemampuan perusahaan dalam memenuhi tujuannya, karena

struktur organisasi memberikan kerangka menyeluruh serta

perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan serta pemonitoran

aktivitas perusahaan.

Struktur organisasi berkontribusi terhadap kemampuan

entitas untuk memenuhi tujuan dengan menyediakan kerangka

kerja menyeluruh atas perencanaan, pelaksanaan, pengendalian

dan pemantauan aktivitas suatu entitas. Pada struktur organisasi

terdapat penetapan wewenang dan tanggungjawab serta kepada

siapa tanggungjawab tersebut dibebankan (Kell, 2003: 382).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

14

6) Perumusan Kewenangan dan Tanggungjawab

Perumusan kewenangan dan tanggungjawab ini merupakan

lanjutan pengembangan stuktur organisasi. Hal ini menyangkut

tentang bagaimana dan kepada siapa kewenangan serta

tanggungjawab diberikan.

7) Kebijakan dan Praktik di Bidang Sumber Daya Manusia

Keefektifan pengendalian internal sangat tergantung kepada

kebijakan dan praktik tentang sumber daya manusia yang

dianut, yang menentukan apakah personil perusahaan memiliki

tingkat integritas yang diharapkan, nilai-nilai, etika, dan

kompetensi.

Menurut Kell (2003: 383), kebijakan dan praktik yang sehat

menjamin personel memiliki integritas, nilai etika, dan

kompetensi yang diharapkan.

b. Perhitungan Risiko

Perhitungan risiko untuk tujuan pelaporan keuangan adalah

identifikasi, analisis, dan pengelolaan risiko suatu perusahaan

berkenaan dengan penyusunan laporan keuangan yang disajikan

secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum.

c. Informasi dan Komunikasi

Sistem informasi yang berhubungan dengan tujuan

pelaporan keuangan, yang mencakup sistem akuntansi, terdiri dari

metode dan catatan-catatan yang digunakan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

15

mengidentifikasi, menggabungkan, menganalisis, menggolongkan,

mencatat, dan melaporkan transaksi perusahaan dan

menyelengarakan pertanggungjawaban atas aktiva dan kewajiban

yang bersangkutan. Komunikasi menyangkut pemberian

pemahaman yang jelas tentang peran dan tanggungjawab masing-

masing individu berkenaan dengan struktur pengendalian internal

atas pelaporan keuangan.

d. Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang

membantu meyakinkan bahwa perintah manajemen telah

dijalankan. Kebijakan dan prosedur tersebut membantu

meyakinkan bahwa tindakan yang telah diperlukan telah dijalankan

untuk mencapai tujuan perusahaan. Aktivitas pengendalian

memiliki berbagai tujuan dan diterapkan pada berbagai jenjang

organisasi dan fungsi. Aktivitas pengendalian yang relevan pada

audit laporan keuangan dapat dikelompokkan dengan berbagai cara

pengendalian pengolahan informasi yaitu:

1) Pengendalian Umum

Pengendalian umum berhubungan dengan pengoperasian

pusat data secara keseluruhan yang antara lain meliputi

pengorganisasian pusat data, perangkat keras, dan penerapan

sistem lunak beserta pemeliharaannya termasuk juga prosedur

backup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

16

2) Pengendalian Aplikasi

Pengendalian aplikasi berhubungan dengan pengelolaan

jenis transaksi tertentu, seperti pembuatan faktur untuk

pelanggan, pembayaran ke pemasok, dan penyiapan daftar gaji.

Pengendalian yang berhubungan dengan pengolahan transaksi-

transaksi tertentu, baik dilakukan dengan menggunakan

komputer maupun dikerjakan secara manual, dapat

dikelompokkan sebagai berikut: pengotorisasian yang tepat,

dokumen dan catatan, dan pengecekan independen.

3) Pemisahan Tugas

Pemisahan tugas dimaksudkan untuk menjamin bahwa

seseorang tidak melakukan perangkapan tugas yang tidak boleh

dirangkap. Tugas-tugas dipandang tidak bisa dirangkap dari

sudut pengendalian apabila terdapat kemungkinan seseorang

melakukan kekeliruan dan ketidakbenaran dan kemudian dalam

posisi yang lain seseorang tersebut mempunyai kesempatan

untuk menyembunyikannya.

4) Pengawasan Fisik

Pengawasan fisik berhubungan dengan pembatasan dua jenis

akses terhadap aktiva dan catatan-catatan penting yaitu: akses

fisik secara langsung dan akses tidak langsung melaui

pembuatan atau pengelolaan dokumen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

17

5) Review Kinerja

Review atas kinerja mencakup review dan analisis yang

dilakukan oleh manajemen atas: laporan yang berisi saldo-saldo

rekening, hasil sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran,

atau dengan periode tahun lalu, dan hubungan antara berbagai

data yang berbeda seperti antara data keuangan dan data

nonkeuangan

e. Pemonitoran (Monitoring)

Pemonitoran adalah suatu proses penilaian kualitas kinerja

struktur pengendalian internal sepanjang masa. Hal itu menyangkut

penilaian tentang rancangan dan pelaksanaan operasi pengendalian

oleh orang yang tepat untuk setiap periode waktu tertentu, waktu

menentukan bahwa sistem pengendalian internal telah berjalan

sesuai dengan yang dikehendaki dan bahwa modifikasi yang

diperlukan karena adanya perubahan-perubahan kondisi telah

dilakukan.

4. Unsur Sistem Pengendalian internal

Dalam sistem pengendalian internal terdapat empat unsur pokok

menurut Mulyadi (2016: 130-135) diantaranya adalah:

a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional

secara tegas

Struktur organisasi merupakan rerangka (framework) pembagian

tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

18

dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan.

Dalam pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini

berdasarkan kepada prinsip berikut:

1) Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari

fungsi akuntansi. Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki

wewenang untuk melaksanakan suatu kegiatan;

2) Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk

melaksanakan semua tahap suatu transaksi.

b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan

perlindungan yang cukup terhadap aset, utang, pendapatan, dan

beban.

Setiap transaksi hanya terjadi apabila terdapat otorisasi dari

pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya

transaksi tersebut. Formulir menjadi alat untuk merekam setiap

penggunaan wewenang dalam memberikan otorisasi terjadinya

transaksi dalam organisasi. Pencatatan akuntansi menggunakan

formulir berguna sebagai dokumen yang dipakai untuk membuat

laporan keuangan. Prosedur pencatatan yang baik akan menjamin

catatan akuntansi dengan tingkat ketelitian dan keandalannya

(reliability) yang tinggi. Sistem otorisasi dibuat untuk membagi

wewenang untuk otorisasi atas transaksi yang terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

19

c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit

organisasi.

Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang

dan prosedur pencatatan dibuat dengan tujuan menciptakan praktik

yang sehat dalam pelaksanaannya. Banyak cara-cara yang

ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat

yaitu dengan:

1) Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang

pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh yang

berwenang. Formulir merupakan alat untuk memberikan

otorisasi terlaksananya transaksi, pengendaliannya

menggunakan nomor urut tercetak sehingga dapat

dipertanggungjawabkan atas terlaksananya transaksi.

2) Pemeriksaaan mendadak (suprised audit) dilakukan tanpa ada

pemberitahuan sebelumnya. Pemeriksaan ini akan mendorong

karyawan dalam mematuhi aturan yang telah ditetapkan.

3) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai

akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada

campur tangan dari orang atau unit organisasi lain. Transaksi

yang dilaksanakan dengan campur tangan pihak lain maka

akan terjadi intern check terhadap pelaksanaan tugas setiap

unit organisasi yang terkait.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

20

4) Perputaran jabatan (job rotation) dilakukan untuk menjaga

independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya sehingga

persekongkolan dapat dihindari.

5) Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak. Hal

ini dilakukan oleh karyawan kunci. Pada saat cuti yang

dilakukan oleh karyawan kunci tersebut maka posisinya akan

digantikan oleh karyawan lain sehingga apabila terjadi

kecurangan oleh karyawan kunci akan terungkap.

6) Secara periodik diadakan pencocokan fisik aset dengan

catatannya. Hal ini dilakukan untuk menjaga kekayaan

organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan catatan

akuntansinya melalui pencocokan atau rekonsiliasi antara

kekayaan fisik dengan catatan akuntansi.

7) Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek

efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian internal yang lain.

Keefektifan dalam menjalankan tugasnya maka dibuatlah

satuan pengawas intern yang bertujuan untuk menjamin

efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian internal.

d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

Mutu karyawan merupakan unsur sistem pengendalian internal

yang paling penting. Perusahaan yang memiliki karyawan yang

berkompeten dan jujur, unsur pengendalian dapat dikurangi sampai

pada batas minimum. Karyawan yang berkompeten dan dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

21

dipercaya tidak menjadi satu-satunya unsur di dalam pengendalian

internal karena karyawan memiliki sifat yang manusiawi yaitu: cepat

bosan, tidak pernah puas, dan memiliki masalah pribadi yang

mengganggu pekerjaannya. Perusahaan dituntut untuk mendapatkan

karyawan yang berkompeten dan dapat dipercaya, berbagai cara

yang ditempuh perusahaan untuk mendapatkan karyawan yang

berkompeten dan dapat dipercaya sebagai berikut:

1) Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut

oleh pekerjaannya.

2) Menganalisis jabatan yang ada dalam perusahaan dan

menentukan syarat-syarat yang dipenuhi oleh calon karyawan

yang akan menduduki jabatan tersebut.

3) Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan

perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan

perusahaannya.

5. Sistem Pengendalian internal pada Paroki

Berdasarkan petunjuk teknis keuagan paroki (PTKAP) (2008: 198)

terdapat pedoman penyusunan pelaksanaan keuangan dan akuntansi

paroki (PPKAP) wajib memasukan pengendalian internal yang baik

yaitu:

a. Adanya pembagian tugas dalam pengelolaan keuangan khususnya

yang berkaitan dengan kewenangan otorisasi (pemberian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

22

persetujuan), pencatatan transaksi, penyimpanan uang, dan

pengelolaan aktiva tetap (Harta benda Gerejawi selain uang)

b. Prosedur pencatatan transaksi keuangan, contoh: prosedur

penerimaan kolekte harus dibuat dan ditetapkan sedemikian rupa

sehingga kebocoran (penyelewengan) tidak terjadi.

c. Pemberian nomor urut tercetak pada setiap dokumen akuntansi yang

digunakan.

d. Adanya dokumentasi yang baik untuk setiap transaksi keuangan

yang mencakup pemberian nomor bukti transaksi dan penyimpanan

secara rapi sehingga pencarian kembali mudah dilakukan.

e. Adanya monitoring secara berkala dan berjenjang atas pengelolaan

keuangan dan proses akuntansi yang dilakukan oleh pihak-pihak

yang berwenang.

f. Adanya Rancangan Anggaran Penerimaan dan Biaya (RAPB) dan

Rancangan Anggaran Investasi (RAI) yang disusun berdasarkan

visi, misi, dan fokus pastoral Paroki.

g. Laporan keuangan yang tepat waktu.

B. Akuntansi Penerimaan Paroki

1. Pengertian Penerimaan Paroki

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no. 23

tentang pendapatan yang tercantum dalam Petunjuk Teknis Keuangan

dan Akuntansi Paroki (PTKAP) (2008: 58) penerimaan diartikan sebagai

arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

23

paroki selama suatu periode, arus kas masuk itu mengakibatkan kenaikan

aktiva bersih.

2. Klasifikasi Penerimaan Paroki

Berdasarkan jenisnya menurut PTKAP (2008: 58) penerimaan yang

mengakibatkan kenaikan aktiva bersih berdasarkan pada ada tidaknya

pembatasan diklasifikasikan menjadi:

a. Penerimaan aktiva bersih tidak terikat yaitu penerimaan aktiva

bersih yang penggunaannya tidak dibatasi

b. Penerimaan aktiva bersih terikat sementara yaitu penerimaan aktiva

bersih yang penggunaannya dibatasi sampai dengan periode tertentu

atau sampai dipenuhinya keadaan tertentu.

3. Penerimaan Aktiva Bersih Tidak Terikat terdiri dari:

a. Penerimaan Aktiva Tidak Terikat – Kolekte dan Persembahan

Penerimaan aktiva tidak terikat di dalam paroki seperti kolekte dan

persembahan. Kolekte adalah penerimaan persembahan dari umat,

berikut adalah rincian kolekte sebagai berikut:

1) Kolekte Umum dan persembahan bulanan

Penerimaan kolekte misa mingguan dan persembahan

bulanan dari umat. Kolekte umum dan persembahan bulanan

ini dipakai untuk perhitungan dana solidaritas yang wajib

disetorkan kepada Keuskupan Agung Semarang (KAS) sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

24

2) Kolekte Misa dan Persembahan Paskah

Penerimaan kolekte misa yang terjadi pada Rabu Abu dan Tri

Hari Suci serta persembahan Paskah.

3) Kolekte Misa dan Persembahan Natal

Penerimaaan kolekte ini terjadi pada kolekte misa Natal dan

persembahan Natal.

4) Kolekte Novena

Penerimaan kolekte yang diterima dalam penyelenggaraan

Novena

5) Kolekte Misa lain

Penerimaan ini yaitu penerimaan kolekte misa yang diterima

selain dari kolekte yang telah disebutkan diatas dan tidak

ditentukan intensinya.

b. Penerimaan Akiva Bersih Tidak Terikat – Penerimaan Sumbangan

Bebas

Penerimaan aktiva bersih tidak terikat atau penerimaan sumbangan

bebas yaitu penerimaan yang berasal dari sumbangan yang oleh

penyumbang tidak ditentukan atau dibatasi penggunaannya, berikut

adalah rincian sumbangan tidak terikat:

1) Sumbangan Umat yaitu sumbangan dari umat yang tidak

memiliki maksud tertentu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

25

2) Sumbangan perkawinan yaitu sumbangan yang diperoleh

umat yang akan melangsungkan pernikahan dan bukan

diterima karena pemakaian gedung Gereja

3) Sumbangan pemakaian Gereja yaitu sumbangan yang

diperoleh dari penggunaan gedung Gereja umtuk kepentingan

khusus dan atau kelompok umat misalkan Misa perkawinan

4) Sumbangan pemakaian wisma Paroki yaitu sumbangan yang

diperoleh dari penggunaan wisma Paroki misal: resepsi

pernikahan, dan rekoleksi

5) Sumbangan cetak lembaran misa yaitu sumbangan yang

diperoleh dari umat sebagai penggantian ongkos cetak teks

misa hari sabtu dan minggu (selain buku misa hari raya

Paskah dan Natal)

6) Sumbangan bebas lain yaitu sumbangan yang tidak memiliki

maksud tertentu dan yang tidak masuk salah satu klasifikasi

di atas

c. Penerimaan Aktiva Bersih Tidak Terikat – Penerimaan

Devosionalia

Penerimaan Devosionalia adalah salah satu contoh dari

penerimaan aktiva bersih tidak terikat. Penerimaan Devosionalia

yaitu penerimaan yang sumber dananya berasal dari penyediaan

benda devosi sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

26

1) Sumbangan barang devosi yaitu sumbangan dari umat yang

diberikan sebagai pengganti ongkos barang-barang devosi

2) Sumbangan lilin devosi yaitu hasil sumbangan kotak lilin

devosi yang disediakan untuk umat di tempat doa

3) Sumbangan buku panduan teks misa yaitu sumbangan

penggantian ongkos cetak dan sumbangan lain yang terkait

dengan pengadaan buku misa pada hari besar, misal: misa

Paskah, Natal, HUT Paroki, dll

4) Penerimaan devosionalia lain yaitu penerimaan lain

devosionalia yang tidak masuk salah satu klasifikasi di atas.

d. Penerimaan Aktiva Bersih Tidak Terikat – Penerimaan Subsidi

Penerimaan subsidi yaitu penerimaan untuk membiayai aktivitas

rutin dan program kegiatan Paroki dengan rincian sebagai

berikut:

1) Penerimaan Subsidi dari KAS yaitu penerimaan subsidi dari

KAS untuk membiayai aktivitas rutin dan program kegiatan

2) Penerimaan subsidi dari Tarekat yaitu penerimaan subsidi

dari tarekat untuk membiayai aktivitas rutin dan program

kegiatan

3) Penerimaan subsidi dari Paroki yaitu penerimaan subsidi dari

Paroki untuk membiayai aktivitas rutin dan program kegiatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

27

e. Penerimaan Aktiva Bersih Tidak Terikat – Penerimaan Lain-lain

Penerimaan lain-lain digunakan untuk mencatat penerimaan yang

tidak bisa diklasifikasikan berdasarkan klasifikasi yang sudah ada

sebagai berikut:

1) Hasil bunga bank, netto yaitu penerimaan dari bunga dan jasa

giro bank setelah dikurangi pajak

2) Hasil parkir yaitu penerimaan sumbangan parkir dari umat

pada kegiatan Gereja

3) Hasil kantin yaitu penerimaan dari hasil pengelolaan kantin

paroki

4) Hasil bunga dan cinta kasih, netto yaitu penerimaan dari

bunga dan jasa giro bank dana cinta kasih setelah dikurangi

pajak

5) Keuntungan selisih kurs yaitu kelebihan nilai yang timbul

karena penjabaran nilai valuta asing dalam valuta yang

berbeda

6) Keuntungan penjualan aktiva tetap yaitu penerimaan yang

timbul dari penjualan atas pelepasan aktiva tetap

7) Hasil atau penerimaan lain-lain yaitu penerimaan lain yang

tidak masuk dalam salah satu klasifikasi di atas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

28

f. Penerimaan Aktiva Bersih Tidak Terikat Karena Berakhirnya

Pembatasan (KBP)

KBP digunakan untuk mencatat penerimaan dari ABTS yang

berakhir pembatasannya dengan rincian sebagai berikut:

1) Penerimaan dana ABTS-KBP dana papa miskin yaitu

penerimaan dari ABTS dana papa miskin yang telah berakhir

pembatasannya

2) Penerimaan dana ABTS-KBP dana pendidikan yaitu

penerimaan dari ABTS dana pendidikan yang telah berakhir

pembatasannya

3) Penerimaan dana ABTS-KBP dana kesehatan yaitu

penerimaan ABTS dana kesehatan yang telah berakhir

pembatasannya

6. Penerimaan Aktiva Bersih Terikat Sementara

Penerimaan aktiva bersih terikat sementara adalah penerimaan arus

masuk bruto dari manfaat ekonomi yang penggunaannya dibatasi

sampai dengan periode waktu tertentu atau sampai dipenuhinya

keadaan tertentu dan mengakibatkan kenaikan aktiva bersih terikat

sementara. Penerimaan aktiva bersih terikat sementara terdiri dari:

a. Penerimaan APP dan Kolekte Khusus

Penerimaan Aksi Puasa Pembangunan (APP) dan kolekte tertentu

tertentu yang wajib disetorkan kepada KAS, yang terdiri dari:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

29

1) Penerimaan Kolekte Pelayan-pelayan Gereja yaitu kolekte

kedua pada misa mingguan (sabtu dan minggu ketiga) yang

berdasarkan surat keputusan Uskup ditetapkan untuk

membiayai keperluan para pelayan Gereja dan pelaksanaannya

dikoordinir oleh KAS.

2) Penerimaan APP yaitu penerimaan uang yang

pengumpulannya dilakukan selama masa pra-paskah termasuk

kolekte Minggu Palma sebagai salah satu perwujudan tobat

umat.

3) Penerimaan Kolekte Minggu Kitab Suci yaitu kolekte misa

mingguan (sabtu dan minggu) yang penggunaannya secara

khusus ditetapkan untuk kitab suci.

4) Penerimaan Kolekte Minggu KOMSOS yaitu kolekte misa

mingguan (sabtu dan minggu) yang penggunaannya secara

khusus ditetapkan untuk komunikasi sosial.

5) Penerimaan Kolekte Kerasulan Kaum Remaja (Karya

Kepausan Indonesia (KKI) – Anak dan Remaja) yaitu kolekte

misa mingguan (sabtu dan minggu) yang penggunaannya

secara khusus ditetapkan untuk kerasulan anak dan remaja.

6) Penerimaan Kolekte Minggu Panggilan (Karya Kepausan

Indonesia (KKI) – Minggu Panggilan) yaitu kolekte misa

mingguan (sabtu dan minggu) yang penggunaannya secara

khusus ditetapkan untuk Panggilan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

30

7) Penerimaan Kolekte Karya Kerasulan Sri Paus yaitu kolekte

misa mingguan (sabtu dan minggu) yang penggunaannya

secara khusus ditetapkan untuk karya Sri Paus.

8) Penerimaan Kolekte Minggu Misi (Karya Kepausan Indonesia

(KKI) – Minggu Misi) yaitu kolekte misa mingguan (sabtu dan

minggu) yang penggunaanya secara khusus ditetapkan untuk

misionaris.

9) Penerimaan Kolekte Khusus Lain yang ditetapkan oleh Uskup.

b. Penerimaan Untuk Maksud Tertentu

Penerimaan yang perolehannya dibatasi hanya boleh digunakan

untuk maksud atau tujuan tertentu. Penerimaan untuk maksud

tertentu terdiri dari:

1) Penerimaan Dana Papa Miskin yaitu penerimaan yang

merupakan alokasi dari penerimaan Kolekte Umum dan

Persembahan Bulanan yang besarnya ditetapkan sebesar 10%

dari penerimaan Kolekte Umum dan Persembahan Bulanan

yang diterima oleh Paroki setiap bulan. Penerimaan untuk

keperluan papa miskin dari sumber lain dicatat dalam rekening

atau pos penerimaan untuk maksud tertentu lainnya.

2) Penerimaan Sumbangan pendidikan yaitu penerimaan

sumbangan dari umat yang hanya boleh digunakan untuk

membiayai program kegiatan dalam bidang pendidikan seperti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

31

beasiswa dan pemberian sumbangan untuk membiayai

pendidikan lainnya.

3) Penerimaan Dana Kesehatan yaitu penerimaan sumbangan dari

umat dan atau sumber penerimaan lain (contoh: hasil kolekte

misa jumat pertama intensinya untuk dana kesehatan) yang

hanya boleh digunakan untuk pemberian sumbangan biaya

kesehatan.

4) Penerimaan Sumbangan Seminari yaitu penerimaan

sumbangan dari umat yang hanya boleh digunakan untuk

pemberian sumbangan kepada seminari.

5) Pemberian Dana APP Untuk Paroki yaitu penerimaan yang

merupakan alokasi dari penerimaan APP dan Kolekte Minggu

Palma yang besarnya ditetapkan sebasar 25% dari penerimaan

APP dan Kolekte Minggu Palma yang diterima oleh Paroki.

Penerimaan untuk keperluan APP Paroki dari sumber lain

dicatat dalam rekening/pos penerimaan untuk maksud tertentu

lainnya.

6) Penerimaan Tempat Ziarah yaitu penerimaan sumbangan dan

atau sumber pendanaan lain yang digunakan untuk kepentingan

tempat Ziarah Paroki.

7) Penerimaan untuk maksud tertentu lain yaitu penerimaan

sumbangan dari umat yang hanya boleh digunakan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

32

maksud tertentu lainnya yang tidak dapat diklasifikasikan ke

dalam maksud tertentu yang telah ada.

Rincian dari penerimaan aktiva bersih terikat sementara dapat

dikembangkan atau ditambah sesuai dengan kebutuhan masing-masing

Paroki.

C. Prosedur Pencatatan Penerimaan Hasil Kolekte

Prosedur pencatatan transaksi keuangan berdasarkan Petunjuk

Teknis Keuangan dan Akuntansi Paroki (PTKAP) (2008: 154-155) untuk

mencatat transaksi keuangan harus disajikan dalam Pedoman Pelaksanaan

Keuangan dan Akuntansi Paroki (PPKAP).

Tujuan utama prosedur pencatatan transaksi keuangan adalah agar

setiap transaksi keuangan yang terjadi dicatat melalui langkah-langkah

tertentu yang ditetapkan sehingga hal-hal yang tidak dikehendaki dapat

diminimalisir. Berikut disajikan beberapa langkah prosedur pencatatan

penerimaan hasil kolekte untuk dijadikan refrensi pembuatan prosedur

pencatatan transaksi keuangan oleh setiap Paroki. (lih. Lampiran 1 – gambar

1A):

1. Petugas/Tim Penghitung Kolekte setelah selesai misa, melakukan

penghitungan kolekte di tempat yang ditentukan dan setelah selesai

wajib mengisi dan menandatangani BAPK (Berita Acara Perhitungan

dan Penyerahan Kolekte).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

33

2. BAPK dibuat masing-masing untuk Kolekte pertama dan Kolekte

kedua.

3. Petugas/Tim Penghitung Kolekte selanjutnya menyerahkan BAPK

beserta uang hasil kolekte kepada Kasir.

4. Kasir mencocokan jumlah uang dengan yang tertulis pada BAPK,

kemudian menandatangani BAPK.

5. Kasir selanjutnya mencatat penerimaan uang hasil kolekte tersebut pada

Catatan Penerimaan Hasil Kolekte, Parkir, Teks Misa, dan Kotak Lilin

(CKPTL).

6. Berdasarkan BAPK, kasir membuat Bukti Kas Masuk (BKM) dan

menyerahkan uang kolekte, BAPK, BKM, dan CKPTL kepada

Bendahara Dewan Paroki.

7. Bendahara Dewan Paroki mencocokkan jumlah uang dengan yang

tertulis pada BAPK, CKPTL dan BKM.

8. Kemudian Bendahara Dewan Paroki menandatangani CKPTL dan

menyerahkan CKPTL kepada Kasir.

9. Bendahara Dewan Paroki menandatangani BKM dan mencatat

penerimaan kas pada Buku Kas Dewan Paroki (BKDP).

10. Selanjutnya Bendahara Dewan Paroki membuat dan menandatangani

Bukti Kas Keluar (BKK) lalu menyetorkan uang kolekte ke Bank dan

mencatat pengeluaran kas pada BKDP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

34

11. Berdasarkan bukti setoran Bank, Bendahara Dewan Paroki membuat

dan menandatangani Bukti Bank Masuk (BBM) dan mencatat pada

Buku Bank Tidak Terikat (BBTT).

12. Berdasarkan BKM, BKK, dan BBM yang telah ditandatangani Pastor

Paroki dan bukti-bukti pendukungnya, Operator Akuntansi Paroki

memasukan/entry data ke komputer dengan menggunakan program

akuntansi yang telah disediakan.

13. Operator Akuntansi Paroki menyimpan BKM, BKK, dan BBM beserta

bukti-bukti pendukungnya.

D. Organisasi Nirlaba

1. Pengertian Organisasi Nirlaba

Organisasi nirlaba dalam pengertiannya menurut Ikatan Akuntan

Indonesia (2011:45.1) dalam Pernyataan Standar Akuntansi no.45

adalah organisasi yang memperoleh sumber daya yang dibutuhkan

untuk melakukan berbagai aktivitas operasinya. Organisasi nirlaba

memperoleh sumber daya dari pemberi sumber daya yang tidak

mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang

sebanding dengan jumlah dana yang diberikan.

Menurut Kohler (1972: 295) organisasi nirlaba dapat diartikan:

“An incorporated charity, or any corporation operated under a

policy by which no stockholder or trustee shares in the profit or

loses, if any, of the enterprise.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

35

Menurut Nainggolan (2005: 1), lembaga atau organisasi nirlaba

merupakan suatu lembaga atau kumpulan dari beberapa individu yang

memiliki tujuan tertentu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan,

dalam pelaksanaannya kegiatan yang mereka lakukan tidak berorientasi

kepada pemupukan laba atau kekayaan semata.

Berdasarkan kedua pengertian tersebut maka, organisasi nirlaba

adalah suatu badan yang terbentuk dari beberapa kumpulan orang yang

bekerja sama untuk mencapai tujuan dan dalam memperoleh sumber

dayanya, pemberi dana tidak mengharapkan timbal balik atau manfaat

ekonomi yang sebanding dengan jumlah dana yang diberikan.

2. Karateristik Organisasi Nirlaba

Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 45

(PSAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia, terdapat

beberapa karakteristik organisasi nirlaba yaitu:

a. Sumber daya organisasi nirlaba yang berasal dari pemberi sumber

daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat

ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang

diberikan;

b. Menghasilkan barang dan atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba,

dan jika organisasi nirlaba menghasilkan laba, maka jumlahnya

tidak dibagikan kepada pendiri atau pemilik organisasi nirlaba

tersebut;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

36

c. Tidak ada kepemilikan seperti pada organisasi bisnis, dalam arti

kepemilikan dalam organisasi nirlaba bahwa kepemilikan dalam

entitas nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, ditebus kembali, atau

kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian

sumber daya organisasi nirlaba pada saat likuidasi atau

pembubaran organisasi nirlaba.

Gereja termasuk kedalam yayasan keagamaan menurut Undang-

undang No.16 tahun 2001 Tentang Yayasan. Yayasan adalah suatu

badan hukum yang kekayaannya terdiri dari kekayaan yang dipisahkan

untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan

kemanusiaan dengan tidak memiliki anggota. Tujuan dari Gereja selain

sebagai sarana untuk berdoa, adalah pelayanan kepada masyarakat atau

umat di dalam lingkup Gereja tersebut. Dalam mendukung tujuan

Gereja, Gereja mendapatkan sumber dananya dari umat yang tidak

mengharapkan kembali sebesar jumlah dana yang disumbangkan serta

tidak dapat mendapatkan keuntungan atau manfaat ekonomi dari

kegiatan yang dilakukan Gereja.

3. Perbedaan Organisasi Bisnis dengan Organisasi Nirlaba

Perbedaan organisasi bisnis dan nirlaba menurut Mardiasmo (2005:

7) yaitu:

b. Tujuan entitas (Organizational Objectives). Pada organisasi bisnis

terdapat semangat untuk memaksimumkan laba (profit motive),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

37

sedangkan pada organisasi nirlaba tujuan utama bukan untuk

memaksimumkan laba akan tetapi pemberian pelayanan publik

(public service)

c. Sumber Pembiayaan (source of financial resources). Pada

organisasi nirlaba sumber pendanaan berasal dari pajak dan

retribusi, charging for services, laba perusahaan milik Negara,

pinjaman pemerintah berupa utang luar negeri, obligasi

pemerintah, sumbangan, dan pendapatan lain yang tidak

bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku. Sumber

pembiayaan organisasi bisnis terbagi menjadi dua yaitu: sumber

pembiayaan internal, dan sumber pembiayaan eksternal. Sumber

pembiayaan internal adalah bagian atas laba yang diinvestasikan

kembali ke perusahaan (retained earnings) sedangkan sumber

pembiayaan eksternal didapatkan dari utang bank, penerbitan

obligasi, dan penerbitan saham baru untuk mendapatkan dana dari

publik.

d. Pola Pertanggungjawaban. Pada organisasi bisnis manajemen

bertanggungjawab kepada pemilik perusahaan (pemegang saham),

dan kreditor atas dana yang diberikan. Organisasi nirlaba

bertanggungjawab kepada masyarakat karena sumber dana yang

digunakan organisasi dalam memberikan pelayanan kepada publik

berasal dari masyarakat (public funds).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

38

e. Struktur Organisasi. Struktur organisasi nirlaba bersifat birokratis,

kaku, dan hierarkis. Organisasi bisnis lebih fleksibel, dapat

berbentuk datar, piramid, lintas fungsional (cross functional), dan

lainnya sesuai dengan pilihan organisasi.

f. Karakteristik Anggaran dan Stakeholder. Pada karakteristik

anggaran organisasi nirlaba rencana anggaran dipublikasikan

kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan,

sementara organisasi bisnis anggaran bersifat tertutup bagi publik

karena anggaran merupakan rahasia perusahaan.

g. Sistem akuntansi. Sistem akuntansi yang digunakan pada

organisasi bisnis adalah akuntansi berbasis akrual (accrual

accounting), sedangkan organisasi nirlaba lebih banyak

menggunakan sistem akuntansi berbasis kas (cash accounting).

E. Organisasi Gereja

Di dalam Gereja terdapat paroki sebagai kesatuan dari umat beriman.

Paroki merupakan bagian dari keuskupan.

1. Pengertian Paroki

Pengertian Paroki menurut pedoman pelaksanaan dewan paroki

Keuskupan Agung Semarang (PPDP KAS) 2004, pasal 4:1 “Paroki

adalah persekutuan paguyuban-paguyuban umat beriman sebagai

bagian dari Keuskupan dalam batas-batas wilayah tertentu yang sudah

memiliki Pastor Kepala, yang berdomisili di parokinya sendiri.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

39

Menurut Mahsun (2013: 213) bahwa paroki-paroki di kota Yogyakarta

dikategorikan sebagai organisasi nirlaba karena dalam memperoleh sumber

dananya dari anggota (umat) yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari

Paroki. Paroki menggunakan dana tersebut untuk dapat melakukan aktivitas

operasinya. Paroki di Kota Yogyakarta merupakan yayasan gerejawi karena

didirikan berdasarkan Stichting brief kerk en armbestur/Surat Yayasan

Gerejawi atau Oprich-tingsbrief kerk en ambestur/Surat Pendirian Gereja,

yaitu atas nama Pengurus Gereja dan Papa Miskin (PGPM).

F. Pengujian Pengendalian

Pengujian pengendalian adalah prosedur audit yang dilaksanakan

untuk menentukan efektivitas desain atau operasi pengendalian internal

(Mulyadi 2002: 229). Dalam memenuhi standar auditing menurut Mulyadi

(2002: 198-200) perlu dibedakan antara prosedur pemahaman atas

pengendalian internal dan pengujian pengendalian (test of control). Auditor

melaksanakan prosedur pemahaman pengendalian internal dan informasi

apakah desain tersebut dilaksanakan. Pelaksanaan standar mewajibkan

auditor untuk melakukan pengujian terhadap efektivitas pengendalian

internal untuk dapat mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan.

Pengujian kepatuhan (compliance test) yaitu untuk menentukan informasi

yang dikumpulkan oleh auditor benar-benar ada atau pengujian

pengendalian (test of control). Untuk menguji tingkat kepatuhan terhadap

pengendalian internal, auditor melakukan dua macam pengujian yaitu:

1. Pengujian adanya kepatuhan terhadap struktur pengendalian internal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

40

Pengujian adanya kepatuhan untuk menentukan apakah informasi

mengenai struktur pengendalian yang dikumpulkan oleh auditor benar-

benar ada. Pengujian kepatuhan dapat dilakukan dengan dua macam

yaitu:

a. Pengujian transaksi dengan cara mengikuti pelaksanaan transaksi

tertentu.

Dalam membuktikan adanya kepatuhan pengendalian internal,

auditor dapat memilih beberapa transaksi tertentu, kemudian

melakukan pengamatan adanya unsur-unsur struktur pengendalian

internal. Auditor melakukan pengamatan unsur-unsur struktur

pengendalian internal sejak cek diterima oleh fungsi penerima surat

sampai dengan cek disetor oleh fungsi penerima kas ke bank.

Terdapat beberapa pengujian untuk transaksi ini yaitu:

1) Pengamatan (mungkin bersifat mendadak) terhadap penerimaan

cek dan surat pemberitahuan dari debitur yang dilakukan oleh

fungsi penerima surat. Auditor bertugas untuk mengamati

pembuatan daftar surat pemberitahuan oleh fungsi penerima

surat dan pengiriman cek ke fungsi penerima kas serta

pengiriman surat pemberitahuan dan daftar surat pemeritahuan

ke fungsi pencatat piutang.

2) Pengamatan terhadap pembuatan bukti setor bank. Auditor

mengamati endorsement atas setiap cek oleh pejabat yang

berwenang, memastikan bahwa jumlah cek yang akan diterima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

41

disetor segera ke bank dengan melakukan rekonsiliasi bukti

setor bank dengan daftar surat pemberitahuan yang dibuat oleh

fungsi penerima surat.

3) Pengamatan penyetoran cek ke bank. Dalam hal tertentu auditor

tidak melakukan pengamatan penyetoran cek ke bank, namun

menempuh konfirmasi ke bank untuk memastikan bahwa

jumlah kas yang diterima dari piutang disetor seluruhnya ke

bank dengan segera.

4) Pemeriksaan atas pencatatan penerimaan kas dari debitur

tersebut ke dalam kartu piutang debitur yang bersangkutan dan

ke dalam jurnal penerimaan kas.

b. Pengujian transaksi tertentu yang telah terjadi dan yang telah dicatat

Auditor melakukan pengujian pengendalian terhadap

pengendalian internal dengan cara melaksanakan pengujian terhadap

transaksi tertentu yang telah terjadi dan telah dicatat dalam catatan

akuntansi. Dalam hal ini auditor harus memilih transaksi tertentu

kemudian mengikuti pelaksanaannya (reperforming) sejak awal

sampai selesai, melalui dokumen-dokumen yang dibuat dalam

transaksi tersebut dan pencatatannya dalam catatan akuntansi.

2. Pengujian tingkat kepatuhan terhadap pengendalian internal.

Dalam pengujian pengendalian terhadap pengendalian internal,

auditor tidak hanya berkepentingan terhadap eksistensi unsur-unsur

struktur pengendalian internal, namun auditor juga berkepentingan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

42

terhadap tingkat kepatuhan klien terhadap pengendalian internal.

Pengujian tingkat kepatuhan klien terhadap pengendalian internal

penerimaan kas, auditor dapat menempuh prosedur audit sebagai

berikut:

a. Mengambil sampel bukti penerimaan kas dan memeriksa

kelengkapan dokumen pendukungnya serta tanda tangan pejabat

yang berwenang. Tujuan pengujian ini adalah untuk mendapatkan

kepastian transaksi penerimaan kas telah diotorisasi oleh pejabat-

pejabat berwenang.

b. Melaksanakan pengujian bertujuan ganda (dual-purpose test), yang

merupakan kombinasi antara pengujian yang tujuannya untuk

menilai efektivitas pengendalian internal (pengujian pengendalian)

dan pengujian yang bertujuan menilai kewajaran informasi yang

disajikan dalam laporan keuangan (pengujian substantif).

Dalam melakukan pengujian terhadap karakteristik sebagian

bukti tersebut, menurut Mulyadi (2002: 251-273) auditor dapat

menempuh 4 cara yaitu: mengambil sampel 100%, melaksanakan

judgement sampling, melakukan representative sampling, atau

melakukan statistical sampling. Penggunaan statistical sampling

auditor memilih anggota sampel secara acak dari seluruh anggota

populasi, dan menganalisis hasil pemeriksanaan terhadap anggota

sampel secara sistematis. Pada statistical sampling terdapat atributte

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

43

sampling yang digunakan untuk menguji efektivitas pengendalian

internal. Terdapat tiga model atribut sampling yaitu:

1. Fixed-sample size attributte sampling

Model pengambilan sampel ini adalah model yang paling banyak

digunakan dalam audit, karena model ini ditujukan untuk

memperkirakan persentase terjadinya mutu tertentu dalam populasi.

Berikut adalah prosedur pengambilan sampel yang dipakai pada model

fixed-sample size attributte sampling:

a. Penentuan atributte yang akan diperiksa untuk menguji efektivitas

pengendalian internal

b. Penentuan populasi yang akan diambil sampelnya

c. Penentuan besarnya sampel

d. Pemilihan anggota sampel dari seluruh anggota populasi

e. Pemeriksaan terhadap atributte yang menunjukan efektivitas unsur

pengendalian internal

f. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap atributte anggota sampel.

2. Stop-or-go sampling

Model pengambilan sampel ini disebut dengan decision atributte

sampling. Model ini dapat mencegah auditor dari pengambilan sampel

yang terlalu banyak, yaitu dengan cara menghentikan pengujian sedini

mungkin. Model ini digunakan auditor jika auditor yakin bahwa

kesalahan yang diperkirakan dalam populasi sangat kecil. Berikut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

44

adalah prosedur yang ditempuh auditor dalam menggunakan stop-or-

go sampling.

a. Tentukan desired upper precision dan tingkat keandalan

b. Gunakan tabel besarnya sampel minimum untuk pengujian

pengendalian guna menentukan sampel pertama yang harus diambil

c. Buatlah tabel stop-or-go decision

d. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel.

3. Discovery sampling

Model pengambilan sampel ini cocok digunakan jika tingkat

kesalahan yang diperkirakan dalam populasi sangat rendah atau

mendekati nol. Model ini dipakai auditor untuk menemukan

kecurangan, pelanggaran yang serius dari unsur pengendalian internal,

dan ketidakberesan yang lain. Prosedur yang digunakan oleh auditor

dalam pengambilan sampel pada model ini yaitu:

a. Tentukan atribut yang akan diperiksa

b. Tentukan populasi dan besar populasi yang akan diambil sampelnya

c. Tentukan tingkat keandalan

d. Tentukan desired upper precision limit

e. Tentukan besarnya sampel

f. Periksa atributte sample

g. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap karakteristik sampel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

45

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus merupakan suatu

penelitian dengan melihat pada masalah yang berhubungan dengan latar

belakang masalah dan keadaan pada masa sekarang dari suatu objek dan

subjek penelitian serta bagaimana interaksinya dengan lingkungan sekitar

(Arlin, 2012).

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2017.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor,

Gunungkidul yang berlokasi di Jl. Raya Kelor, Kelor, Karangmojo,

Gunungkidul, Yogyakarta

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian adalah pengendalian internal dan sistem

penerimaan kas di Gereja Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor.

2. Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah Berita Acara Penghitungan dan

Penyerahan Hasil Kolekte (BAPK).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

46

D. Data yang diperlukan

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah:

1. Sejarah Gereja

2. Visi dan Misi Organisasi Gereja

3. Skema organisasi oragnisasi Gereja

4. Prosedur penerimaan kas

5. Dokumen penerimaan kas (Berita Acara Penghitungan dan Pemeriksaan

Kolekte)

6. Gambaran Umum Organisasi Gereja

E. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik untuk mendukung penelitian ini adalah probability

sampling, yaitu simple random sampling. Probability sampling adalah cara

pengambilan sampel dengan memberikan kesempatan yang sama bagi

anggota populasi untuk terambil sebagai sampel. Simple random sampling

merupakan teknik pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan

stara/tingkatan anggota tersebut.

Penelitian ini menggunakan komputer sebagai alat bantu dalam

menentukan sampel yang diambil secara acak. Penulis menggunakan

Microsoft Excel sebagai alat bantu dalam penelitian ini, berikut adalah

langkah untuk menghasilkan angka acak dalam microsoft excel:

1. Buatlah 2 kolom yang berisikan kolom nomor urut BAPK dan random

sampling. Isilah kolom pertama pada Ms.Excel dengan nomor urut

BAPK yaitu: BAPK01, BAPK02, BAPK03, ... BAPK114.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

47

2. Penulis menggunakan fungsi interger atau INT yang ditempatkan pada

kolom kedua pada Ms.Excel, berikut adalah rumus yang digunakan

penulis untuk menghasilkan angka acak dalam pengambilan sampel:

Random Sampling =INT(RAND()*(a-b)+b)

Keterangan:

INT = intruksi untuk memperoleh angka yang sudah dibulatkan

(interger),

RAND = intruksi untuk memperoleh angka interger,

‘a’ = nomor terbesar di dalam populasi,

‘b’ = nomor terkecil di dalam populasi.

Tujuan dari mengalikan ‘a’ agar angka terbesar dalam populasi

memungkinkan untuk dipilih sebagai sampel. Sebagai contoh, penulis

akan mengambil populasi sebanyak 114 dan selanjutnya 60 akan

dijadikan sebagai sampel pendahuluan, maka penyelesaiannya adalah:

Random sampling =INT(RAND()*(114-1)+1)

3. Rumus tersebut dimasukan kedalam baris dalam Ms. Excel sesuai dengan

contoh di atas, kemudian tekan enter sesudah mendapatkan satu angka di

dalam cell tersebut, maka letakkan kursor di pojok kanan cell sampai

tampak tanda (+) kemudian drag kursor sampai dengan cell ke-114.

4. Kemudian tekan Ctrl + C pada kolom random sampling lalu klik kanan

dan pilih paste spesial values.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

48

5. Masih dalam keadaan kedua kolom tersebut di-block lalu klik kanan dan

pilih sort > custom sort > sort on pilih pada random sampling, kemudian

ambil 60 nomor BAPK dari 114 nomor BAPK dan selanjutnya bisa

digunakan sebagai sampel pendahulan.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Dokumentasi

Dalam proses penelitian ini mengunakan dokumentasi seperti;

dokumen penerimaan kas BAPK (berita acara penghitungan dan

penyerahan kolekte), sejarah organisasi, dan visi misi organisasi.

2. Wawancara

Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi secara

langsung kepada subjek atau staf yang berkaitan langsung dengan sistem

penerimaan kas Paroki.

3. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan membuat

beberapa pernyataan mengenai pengendalian internal yang perlu

dipertimbangkan auditor untuk mencegah adanya salahsaji yang

material. Dalam kuesioner tersebut terdapat jawaban Ya dan Tidak serta

dalam kuesioner terdapat kolom komentar untuk memberikan penjelasan

singkat mengenai unsur pengendalian internal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

49

4. Observasi

Observasi dilakukan untuk melihat secara langsung kegiatan Gereja

terutama yang terkait dengan pengendalian internal sistem penerimaan

kas.

G. Teknik Analisis Data

Untuk menjawab rumusan masalah pada bab 1 dilakukan beberapa

langkah sebagai berikut:

1. Pengujian adanya kepatuhan terhadap pengendalian internal

a. Pengujian transaksi dengan cara mengikuti pelaksanaan transaksi

tertentu.

b. Pengujian penerimaan kas yang telah terjadi dan yang telah dicatat.

2. Pengujian tingkat kepatuhan terhadap pengendalian internal.

a. Mengambil sampel Berita Acara Pemeriksaan dan penyerahan hasil

Kolekte (BAPK) tahun 2016. Pada pengambilan sampel ini auditor

menggunakan model atribut sampling yaitu stop or-go. Berikut

adalah prosedur yang harus ditempuh oleh auditor dalam

menggunakan stop or-go.

menghentikan pengambilan sampelnya. berikut adalah beberapa

langkah yang harus ditempuh yaitu:

1) Menentukan Populasi

Populasi yang digunakan adalah dokumen penerimaan kas,

yaitu Berita Acara Perhitungan dan Penyerahan Kolekte

(BAPK) selama tahun 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

50

2) Menspesifikasi Atribut-atribut yang dikehendaki

Atribut adalah penyimpangan dari atau tidak adanya unsur

tertentu dalam suatu pengendalian internal yang seharusnya ada

(Mulyadi, 2014: 254). Atribut untuk setiap pengendalian yang

digunakan untuk mengurangi risiko pengendalian atas sebuah

asersi. Atribut yang ditentukan untuk menguji efekivitas

pengendalian internal yaitu:

a) Keterjadian dan Kelengkapan: BAPK harus dilengkapi

dengan hari dan tanggal serta keterangan jenis dana pada

setiap perhitungan yang dilakukan setiap hari Minggu.

b) Hak dan Kewajiban: menunjukan adanya otorisasi

dokumen BAPK yang dilakukan oleh pihak yang

berwenang, yaitu: tim penghitung, koordinator tim

penghitung, dan kasir.

3) Menentukan desired upper precision limit (DUPL) dan tingkat

keandalan (R%)

Tingkat keandalan (R%) adalah profitabilitas benar dalam

mempercayai efektivitas struktur pengendalian internal dan

DUPL adalah penentuan batas ketepatan atas yang diinginkan.

Dalam pengujian pengendalian ini penulis menggunakan

tingkat keandalan (R%)= 95% dan desired upper precision limit

(DUPL)= 5%. Penentuan R% dan DUPL tersebut karena dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

51

pengendalian internal yang baik auditor menyarankan

mengunakan R%= 95% dan DUPL= 5%.

4) Menggunakan tabel besarnya sampel untuk pengujian

pengendalian untuk menentukan sampel pertama yang harus

diambil.

Setelah menentukan R% dan DUPL langkah selanjutnya adalah

menentukan besarnya sampel pertama yang harus diambil untuk

pengujian pengendalian. Pada tabel 1 titik pertemuan antara

DUPL dan tingkat keandalan adalah pada angka 60, maka

jumlah sampel pertama yang akan diambil adalah 60.

Tabel 1 Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian

(Zero Expected Occurances)

Acceptable

Upper

Precision

Limit

Sampel Size Based on Confindence Levels

90% 95% 97,5%

10%

9

8

7

6

5

4

3

2

1

24

27

30

35

40

48

60

80

120

240

30

34

38

43

50

60

75

100

150

300

37

42

47

53

62

74

93

124

185

370

Sumber: Mulyadi, 2014:265

5) Membuat tabel stop-or-go decision

Setelah besarnya sampel minimum ditentukan, langkah

selanjutnya adalah membuat tabel keputusan stop-or-go. Pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

52

tabel 2 auditor dapat mengambil sampel sampai 4 kali. Akan

tetapi pada umumnya auditor hanya mengambil sampel tidak

lebih dari 3 kali. Apabila auditor mengambil sampel sebanyak 4

kali dan masih ditemukan kesalahan maka auditor disarankan

menggunakan metode fixed sample-size attributte sampling.

Tabel 2 Stop-or-Go-Decision

Langkah

ke-

Besarnya

sampel

kumulatif

yang

digunakan

Berhenti

jika

kesalahan

kumulatif

yang terjadi

sama

dengan

Lanjutkan

ke langkah

berikutnya

jika

kesalahan

yang terjadi

sama

dengan

Lanjutkan

ke langkah

5 jika

kesalahan

paling

tidak

sebesar

1

2

3

4

5

60

96

126

156

Gunakan

fixed

sample-

size-atribut

sampling

0

1

2

3

1

2

3

4

4

4

4

4

Sumber: Mulyadi, 2014: 266

Langkah dalam penyusunan tabel stop-or-go decision yaitu

sebagai berikut:

Langkah 1:

Auditor menentukan besarnya sampel minimum dengan

menggunakan tabel 3.1. jumlah sampel ditentukan dengan

mencari titik temu dari tingkat keandalan 95% dan DUPL 5%

maka akan diperoleh 60 sampel. Jika dari pemeriksaan terhadap

60 sampel tersebut auditor tidak menemukan kesalahan, maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

53

auditor akan menghentikan pengambilan sampel, dan

mengambil kesimpulan bahwa unsur pengendalian internal yang

diperiksa adalah efektif. Pengambilan sampel dihentikan jika

DUPL=AUPL pada tingkat kesalahan sama dengan 0, AUPL

dihitung dengan rumus sebagai berikut:

𝐴𝑈𝑃𝐿 =

𝐶𝑜𝑛𝑓𝑖𝑑𝑒𝑛𝑐𝑒 𝑙𝑒𝑣𝑒𝑙 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 𝑎𝑡 𝑑𝑒𝑠𝑖𝑑𝑟𝑒𝑑 𝑟𝑒𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦𝑓𝑜𝑟 𝑜𝑐𝑐𝑢𝑟𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑒𝑑

𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑠𝑖𝑧𝑒

Menurut tabel 3.3 confidence level factor pada R%= 95% dan

tingkat kesalahan sama dengan 0 adalah 3, oleh karena itu,

AUPL = 3/60 = 5%. Pada tingkat kesalahan 0, DUPL=AUPL,

dapat disimpulkan jika kesalahan yang dijumpai dalam

pemeriksaan terhadap 60 anggota sampel sama dengan 0, maka

unsur pengendalian internal klien adalah baik, karena tidak

melebihi DUPL.

Tabel 3 Atribut Sampling Table for Determining Stop-or-Go

Sampling Sizes and Upper Precision Limt Population Occurance

Rate Based on Sample Results

Number of

Occurances

Confidence Levels

90% 95% 97,5%

0

1

2

3

4

5

6

2,4

3,9

5,4

6,7

8,0

9,3

10,6

3,0

4,8

6,3

7,8

9,2

10,6

11,9

3,7

5,6

7,3

8,8

10,3

11,7

13,1

Sumber: Mulyadi, 2014: 268

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

54

Langkah 2:

Apabila kesalahan yang ditemukan pada pemeriksaan

terhadap 60 anggota sampel sebesar 1, maka confidence

levels 95% adalah sebesar 4,8 (lih. Tabel 3) maka AUPL =

4,8/60 = 8% yang melebihi DUPL yang ditetapkan. Oleh

karena AUPL>DUPL maka auditor perlu menganbil sampel

tambahan dengan menggunakan rumus:

𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑠𝑖𝑧𝑒 =

𝐶𝑜𝑛𝑓𝑖𝑑𝑒𝑛𝑐𝑒 𝑙𝑒𝑣𝑒𝑙 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 𝑎𝑡 𝑑𝑒𝑠𝑖𝑟𝑒𝑑 𝑟𝑒𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑙𝑒𝑣𝑒𝑙 𝑓𝑜𝑟 𝑜𝑐𝑐𝑢𝑟𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑒𝑑

𝐷𝑒𝑠𝑖𝑟𝑒𝑑 𝑢𝑝𝑝𝑒𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑐𝑖𝑠𝑖𝑜𝑛 𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡 (𝐷𝑈𝑃𝐿)

Besarnya sampel dihitung sebagai berikut: 4,8/5% = 96

angka besarnya sampel ini kemudian dicantumkan dalam

tabel (lih. Tabel 2). Angka tersebut dicantumkan pada kolom

“besarnya sampel kumulatif yang digunakan” dan baris

“langkah 2”. Jika kesalahan pada 96 sampel yang ditemukan

sama dengan 1 maka AUPL = 4,8/96 = 5% AUPL=DUPL

maka pengambilan sampel kembali dihentikan.

Langkah 3:

Jika pada langkah ke-2 dalam pemeriksaan sampel sebanyak

96 ditemukan 2 kesalahan maka AUPL= 6,3/96 = 6,6%.

Auditor akan mengambil sampel kembali yaitu dengan

6,3/5% = 126 sampel. Jika dari 126 anggota sampel tersebut

hanya dijumpai 2 kesalahan maka AUPL= 6,3/126= 5%

AUPL=DUPL. Auditor akan mengambil kesimpulan bahwa

pengendalian internal klien sudah efektif, dan auditor akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

55

menghentikan proses pengambilan sampelnya. Apabila 126

sampel yang diperiksa auditor menemukan 3 kesalahan,

maka auditor AUPL menjadi sebesar 6,19% (7,8/126).

Dalam keadaan ini auditor memerlukan sampel sebanyak 156

(7,8/5%) dan berlanjutnya kepada langka ke-4.

Langkah 4:

Jika dalam pemeriksaan 126 sampel auditor menemukan 3

kesalahan atau penyimpangan, maka auditor akan

mengambil 30 anggota sampel tambahan sehingga jumlah

anggota sampel pada langkah 4 ini menjadi 156. Jika dari 156

anggota sampel tersebut terdapat 3 kesalahan maka AUPL=

7,8/156= 5%. Maka auditor akan menghentikan pengambilan

sampelnya, karena AUPL=DUPL. Apabila dari 156 sampel

yang diperiksa terdapat 4 kesalahan maka AUPL= 5,9%

(9,2/156) maka beralih pada langkah ke-5, yaitu mengambil

kesimpula bahwa unsur pengendalian internal yang

diperiksanya tidak dapat dipercaya atau auditor dapat

menggunakan fixed sampel-size-atribut sampling sebagai

alternatif.

6) Mengevaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel

Mengevaluasi hasil pemeriksaan sampel yang telah di uji

dengan cara membandingkan tingkat kesalahan maksimum

yang dapat diterima (DUPL) dan tingkat kesalahan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

56

dicapai (AUPL). Apabila AUPL<DUPL maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa pengendalian internal penerimaan kas

adalah efektif, namun apabila AUPL>DUPL maka

kesimpulan yang ditarik oleh auditor adalah tidak efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

57

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah dan Perkembangan Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor

1. Periode Sebelum Menjadi Paroki (1932-1998)

Pada tanggal 1 Februari 1932 seorang pemuda bernama Tarsisius

Karim datang ke pedesaan kelor karena mendapatkan tugas dari

Yayasan Kanisius Semarang untuk mendirikan sekolah rakyat (SR). Ia

berasal dari Dusun Wareng, Desa Munggi, Kecamatan Semanu,

Kabupaten Gunungkidul. Tarsisius Karim mendapat tugas dari Yayasan

Kanisius Semarang untuk merintis sekolah rakyat. Bapak Karsaikrama

adalah orang yang berperan dalam tumbuhnya iman katolik dan juga

pendidikan di Kelor.

Gereja perdana merupakan suatu gambaran apa yang dialami oleh

masyarakat Kelor masa itu. Sekitar tahun 90-an dimana dimulai sebagai

tahun untuk pengembalaan umat. Pada saat itu terdapat pembagian

Paroki menjadi 3 bagian yaitu: tengah berpusat di Wonosari, barat di

Bandung, dan timur di Kelor. Wilayah-wilayah tersebut memiliki

kepengurusan yang lengkap, dan struktur organisasinya sama dan

seragam.

Pada tahun 1990 stasi Kelor mulai mendapatkan perhatian. Pada

tanggal 1 Januari 1998 stasi Kelor ditetapkan sebagai Paroki

Administratif, yang meliputi 6 wilayah yang tersebar pada 4 kecamatan

yaitu: Kecamatan Karangmojo, Kecamatan Ngawen, Kecamatan

Semin, dan Kecamatan Pojong. Keenam wilayah tersebut diantaranya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

58

adalah: wilayah Kelor, wilayah Jaranmati, wilayah Semin, wilayah

Sambeng, wilayah Wonosari Jurangrejo dan wilayah Ngawen. Pada

tahun 1995 Paroki Kelor di bawah perlindungan Santo Petrus dan

Paulus umat Kelor semakin bertambah banyak sehingga Pastor Paroki

membuat keputusan untuk mendampingin wilayah secara intensif.

2. Periode menjadi Paroki (1998-2006)

Tanggal 1 Januari 1998 saat yang menentukan dan menjadi salah

satu tonggak sejarah Paroki Kelor pada periode tahun 1998-2000

terbentuklah Dewan Paroki I dengan visinya yaitu: “Menggalang

Paguyuban, Meraih Kedewasaan, Menuju Kemandirian.” Visi ini

dipilih karena situasi rill Paroki Administratif Kelor dimana umat sudah

membentuk Gereja di enam wilayah dan masing-masing dengan lokasi

yang berjauhan.

3. Masa Paroki Definitif (2006-sekarang)

Pada tanggal 1 September 2005 terjadi pertemuan tiga Dewan Paroki

yaitu: Kelor, Bandung, dan Wonosari untuk mendukung rencana dan

keinginan Dewan Paroki Kelor untuk tetap menjalin kerjasama satu

sama lain. Pada tanggal 23 Dewan Paroki Kelor mengutarakan maksud

hati untuk dikukuhkan menjadi Paroki yang mandiri. Pada tanggal 17

Februari 2006 Dewan Paroki Kelor mengadakan pertemuan dengan

Romo B Saryanto, Pr yang menjabat sebagai Vikep DIY untuk

membicarakan hal-hal yang perlu untuk kesiapan kemandirian Paroki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

59

Akhirnya Bapak Uskup Semarang Mgr. Ignatius Suharyo

meresmikan Paroki Santo Petrus dan Paulus secara definitif (tetap) pada

hari Rabu 2 Agustus 2006. Kemandirian ini tidak berarti bahwa

peziarahan hidup umat Allah di Kelor akan berhenti. Semua itu tentu

dipersembahkan demi Kemuliaan Tuhan yang lebih besar (Ad Maiorem

Dei Gloriam). Setelah dikukuhkan menjadi paroki definitif upaya-

upaya pengembangan terus dilakukan dalam berbagai segi kehidupan

Paroki yang termasuk dalm tiga tata kelola Gereja yaitu: Tata kelola

administrasi, tata kelola pastoral/pelayanan dan tata kelola harta benda

Gereja.

B. Visi, Misi, Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor

1. Visi Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor

Visi yang dimiliki oleh Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor adalah

“Semakin setia sebagai murid-murid Yesus Kristus dengan perjuangan

yang berlandaskan persaudaraan yang semakin kokoh, iman yang

dewasa dan wawasan yang semakin luas dan terbuka.”

2. Misi Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor

Misi yang dijalankan oleh Paroki Santo Petrus dan Paulus untuk

terwujudnya visi tersebut dengan menjalan misi sebagai berikut:

a. Mewujudkan keluarga sebagai teledan kesetian, terutama kesetian

suami-istri, sebagaimana taat-setiaNya Yesus Kristus kepada Bapa.

b. Menjadikan keluarga sebagai dasar membangun persaudaraan yang

penuh kasih di antara anggota keluarga dan masyarakat sekitar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

60

c. Menjadikan keluarga sebagai sekolah iman demi kedewasaan iman

dan berkembangnya wawasan yang terbuka.

d. Menjadikan keluarga sebagai teladan penghayatan nilai-nilai moral

dan nilai-nilai hidup terutama bagi kaum muda, remaja, dan anak-

anak.

e. Mewujudkan Gereja berwawasan luas, terbuka, mengembangkan

budaya kasih dan solider kepada mereka yang lemah, miskin, dan

tersingkir.

f. Membangun citra Gereja yang bersih, transparan, kredibel, dan

akuntabel.

g. Membangun solidaritas dalam pengurus Dewan Paroki baik di

tingkat lingkungan, wilayah maupun paroki.

h. Menumbuhkembangkan jati diri lingkungan dan wilayah sebagai

bagian integral dalam paroki.

C. Tujuan, Fungsi, Wewenang dan Tanggungjawab Dewan Paroki

1. Tujuan Dewan Paroki

Dewan Paroki bertujuan mengembangkan kegiatan pastoral paroki

demi terpenuhinya pelayanan kepada umat beriman dan terwujudnya

kesejahteraan masyarakat.

2. Fungsi Dewan Paroki

Fungsi yang terdapat pada Dewan Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor

yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

61

a. Dewan Paroki berfungsi konsultatif untuk memberi pertimbangan-

pertimbangan terhadap kepemimpinan hirarki.

b. Dewan Paroki berfungsi eksekutif dalam menyelenggarakan

pelayanan pastoral untuk seluruh Umat.

c. Dewan Paroki berfungsi representatif dalam menghadirkan Gereja

dengan mewakili dan bertindak atas nama umat Paroki di tengah

umat, masyarakat, dan pemerintah setempat.

3. Wewenang dan Tanggungjawab Dewan Paroki

a. Dewan Paroki Kelor bertanggungjawab atas keputusan-keputusan

dan pelaksanaan pastoral kepada umat Paroki dan Uskup.

b. Dewan Paroki berwenang:

i. Memberikan pertimbangan-pertimbangan sejauh diminta oleh

hirarki.

ii. Mengambil keputusan tentang pelaksanaan reksa pastoral

paroki dalam kesatuan dengan arah pastoral Keuskupan.

iii. Mewakili kehadiran Gereja sebgai lembaga di tengah umat

masyarakat dan pemerintah setempat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

62

D. Skema Organisasi Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor

Gambar 1 Skema Organisasi Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor

Sumber: Buku Pedoman Pelaksanaan Dewan Paroki, 2015

E. Tugas Anggota Dewan Paroki

1. Tugas Dewan Paroki

Dewan Paroki bertugas menyelenggarakan pelayanan pastoral sesuai

dengan kebutuhan umat dengan mengacu ada arah dasar Keuskupan

Agung Semarang (ARDAS KAS) yaitu pada bidang:

a. Liturgi dan Peribadatan

b. Pewartaan dan Evangelisasi

c. Paguyuban dan Persaudaraan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

63

d. Kerasulan Kemasyarakatan

e. Rumah Tangga

f. Penelitian dan Pengembangan

Serta Pedoman-pedoman Pastoral Kas, dan pengarahan-pengarahan

Keuskupan.

2. Tugas Dewan Harian

a. Merumuskan kebijakan umum tentang pelayan pastoral paroki

berdasarkan kebijakan umum Keuskupan Agung Semarang dan

Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang.

b. Merumuskan misi paroki, fokus pastoral serta sasaran strategis baik

jangka panjang, menengah maupun pendek.

c. Mengawal dan memonitor pelaksanaan program kerja di semua

bidang Dewan Paroki.

d. Menangani masalah-masalah paroki yang timbul dalam kehidupan

umat beriman.

e. Mempersiapkan rapat dan membentuk kepanitiaan ad hoc yang

bertanggungnjawab kepada Dewan Paroki

f. Mengundang rapat Dewan Inti, Dewan Pleno atau bidang-

bidang/tim kerja tertentu secara berkala.

g. Menyampaikan laporan tentang dinamika pastoral paroki kepada

Uskup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

64

Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor ini memiliki 4 bendahara yang

memiliki tugas sebagai berikut:

1. Bendahara I

a. Membuat laporan keuangan Paroki ke Keuskupan

b. Bersama Bendahara II dan III membuat laporan keuangan tahunan

kepada Uskup.

c. Menyusun RAPB tahunan bersama dengan pengurus Dewan Harian

lainnya.

d. Mengelola pemasukan dan pengeluaran uang.

2. Bendahara II

a. Membuat pembukuan keuangan Paroki.

b. Bersama bendahara I dan III menangani laporan keuangan Paroki.

c. Menangani amplop persembahan bulanan.

d. Membuat rekapitulasi persembahan.

e. Membuat laporan keuangan ke wilayah/lingkungan.

f. Memastikan terselesaikannya tagihan rekening listrik, air dan

telepon.

g. Memegang kas kecil dengan jumlah Rp. 2.000.000,00.

3. Bendahara III

a. Mengurus kolekte pembangunan.

b. Bersama Bendahara II dan III menangani laporan keuangan Paroki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

65

4. Bendahara IV

a. Menangani tabungan cinta kasih.

b. Membuat laporan keuangan cinta kasih.

F. Prosedur Penerimaan Hasil Kolekte Paroki Santo Petrus dan Paulus

Kelor

1. Setelah selesai misa, Tim penghitung yang sudah ditunjuk oleh Dewan

Paroki bertugas menghitung uang kolekte satu dan dua di tempat yang

sudah ditentukan. Kemudian petugas mengisi dan menandatangani

Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Kolekte (BAPK).

2. Kolekte satu dan dua selalu dibuatkan BAPK.

3. Tim Penghitung menyerahkan uang hasil kolekte beserta dengan BAPK

yang telah ditandatangani kepada kasir (kasir merupakan tim dari

bendahara).

4. Kasir melakukan pemeriksaan jumlah uang yang tertera pada BAPK

dan pengecekan jumlah uang kolekte.

5. Apabila jumlah uang yang tertera pada BAPK sama dengan jumlah

uang yang diserahkan oleh Tim Penghitung. Kasir menandatangani

BAPK tersebut.

6. Kasir memasukan uang hasil kolekte dan BAPK ke dalam amplop lalu

diserahkan kepada bendahara 1.

7. Bendahara I mencocokan kembali hasil uang yang diserahkan tersebut

dengan BAPK, setelah cocok bendahara I akan membuat rekapitulasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

66

penghitungan kolekte dan mencatat secara manual hasil kolekte ke

dalam Laporan Kas Rutin Dewan Paroki (LKRDP).

8. Bendahara Dewan Paroki menyetorkan uang hasil kolekte ke bank

setiap minggu pada akhir bulan dan menerima Bukti Setoran Bank.

9. Operator akuntansi mengetik (LKRDP) dan rekapitulasi penghitungan

kolekte ke dalam komputer dan memasukannya kedalam GL.

10. LKRDP yang telah dibuat oleh operator akuntansi lalu diserahkan

kepada Romo Paroki dan Bendahara Dewan Paroki untuk

menandatangani dokumen tersebut.

11. BAPK, rekap penghitungan kolekte, BKM, dan LKRDP disimpan oleh

Operator Akuntansi dan diurutkan berdasarkan tanggal terjadinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

67

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Pengujian adanya kepatuhan terhadap struktur pengendalian internal

Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor.

1. Pengujian transaksi dengan cara mengikuti pelaksanaan transaksi

tertentu

a. Pengamatan terhadap pembuatan berita acara penghitungan dan

penyerahan hasil kolekte (BAPK).

Auditor telah mengamati dokumen BAPK yang dibuat oleh

fungsi penghitung. Dokumen tersebut berfungsi sebagai

transparansi dana yang telah diterima oleh gereja tersebut. Sebagai

bentuk pengendaliannya dokumen tersebut harus terotorisasi oleh

fungsi penghitung. BAPK yang sudah terotorisasi kemudian

dibuatkan rekapitulasi hasil penghitungan kolekte. Rekapitulasi

penghitungan kolekte ini dibuat setiap akhir bulan.

b. Pemeriksaan atas dokumen BAPK yang telah diotoriasasi.

Auditor melakukan pemeriksaan terhadap BAPK. Setelah dilakukan

pemeriksaan dokumen auditor tidak menemukan adanya dokumen

yang tidak terotoriasi oleh fungsi penghitung.

2. Pengujian penerimaan kas yang telah terjadi dan yang telah dicatat.

Auditor memilih penerimaan kas (kolekte) yang telah terjadi dan

telah dicatat ke dalam dokumen penerimaan hasil kolekte (Berita Acara

Penghitungan dan penyerahan hasil Kolekte). Auditor telah mengikuti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

68

pelaksanaannya (reforming). Uang hasil kolekte diserahakan kepada fungsi

penghitung setelah berakhirnya misa pada hari minggu. Uang yang telah

diterima oleh fungsi penghitung akan dilakukan penghitungan. Setelah

dilakukan penghitungan lalu dicatat ke dalam dukumen Berita Acara

Penghitungan dan penyerahan hasil Kolekte (BAPK). Pada pencatatan ke

dalam dokumen tersebut dipisahkan jumlah nominal uang dan wujud dari

uang tersebut. Pemisahaan jumlah nominal dan wujud dari uang yang telah

diterima yaitu uang logam dengan pecahan nominal Rp50,00; Rp100,00;

Rp200,00; Rp500,00; dan Rp1.000; serta uang kertas dengan pecahan

nominal Rp1.000; Rp2.000; Rp5.000; Rp10.000; Rp20.000; Rp50.000; dan

Rp100.000. Pemisahaan nominal dalam pencatatan tersebut untuk

meminimalisasi adanya kesalahan dalam proses penghitungan yang

dilakukan oleh fungsi penghitung.

Setelah dilakukan pencatatan ke dalam BAPK lalu diserahkan

kepada fungsi penyimpanan. Fungsi penyimpanan bertugas untuk

menyimpan sejumlah uang beserta dokumen pendukungnya yaitu BAPK.

Fungsi penyimpanan juga membuatkan rekapitulasi kolekte yang telah

diterimanya setiap minggu. Rekapitulasi ini dibuat disetiap akhir bulan.

Tujuan pembuatan rekapitulasi ini adalah untuk menimaliasasi salah saji

material pada Laporan Kas Rutin Dewan Paroki (LKRDP). Fungsi

penyimpanan ini selain bertugas untuk menyimpanan uang dan pembuatan

rekapitulasi serta laporan kas rutin dewan paroki secara manual juga

bertugas menyetorkan sejumlah dana yang telah diterima. Penyetoran uang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

69

hasil kolekte ini adalah selama 1 bulan terjadinya penerimaan hasil kolekte

pada hari minggu. Penyetoran dilakukan dengan akun atas nama PGPM

(Pengurus Gereja dan Papa Miskin) Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor.

Setelah fungsi penyimpanan mencatat rekapitulasi hasil penerimaan

kolekte dan laporan kas rutin dewan paroki secara manual. Selanjutnya

dokumen tersebut diserahkan kepada fungsi akuntansi yang bertugas untuk

memasukan laporan kas rutin dewan paroki dan hasil rekapitulasi

penerimaan kolekte ke dalam komputer. Operator akuntansi selain bertugas

untuk memasukan laporan kas rutin dewan paroki dan rekapitulasi hasil

penerimaan kolekte ke dalam komputer juga mengarsipkan dokumen-

dokumennya yaitu BAPK yang telah terotorisasi, rekapitulasi hasil

penerimaan kolekte dan laporan kas rutin dewan paroki sesuai tanggal

terjadinya.

Langkah selanjutnya adalah mendokumentasikan mengenai

pengendalian internal yang berlaku pada Paroki Santo Petrus dan Paulus

Kelor ini. Dalam mendokumentasikan pengendalian internal Paroki ini

auditor menggunakan kuesioner pengendalian untuk memperoleh informasi

pengendalian internal kliennya. Pada kuesoner tersebut terdapat

pertanyaan-pertanyaan yang terdapat di dalamnya disusun sedemikian rupa

sehingga jawaban yang diharapkan hanya terdiri dari “ya”, “tidak”, dan

“tidak dapat diterapkan”. Jika jawaban-jawaban yang diperoleh sebagian

besar adalah “ya” berarti pengendalian internal klien baik, sedangkan jika

jawabannya sebagian besar “tidak” berarti pengendalian internal klien

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

70

lemah (Mulyadi, 2014: 200). Berikut adalah hasil kuesioner pengendalian

internal:

Tabel 4 Hasil kuesioner pengendalian internal klien

N

o Pernyataan Y

a

Tid

ak Tidak

dapat

ditera

p-kan

Komentar

1 Kegiatan penerimaan kas

kolekte dilakukan lebih

dari satu fungsi/personel

15

2 Kas yang terdapat pada

bendahara atau hasil

kolekte disimpan dalam

tempat yang aman

15

3 Seluruh hasil penerimaan

kas segera disetorkan ke

bank

15 Setelah uang hasil kolekte

dihitung, apabila di

bawah 10 juta itu

langsung disetor untuk

dana pastoral dan lain-

lain, apabila dana yang

terkumpul sudah lebih

dari 10 juta maka

langsung disetorkan ke

bank.

4 Terdapat pemberian

nomor urut tercetak pada

setiap dokumen akuntansi

yang digunakan

15

5 Dokumen penerimaan kas

kolekte yang tidak

digunakan dalam tempat

yang aman

15

6 Terdapat dokumentasi

yang baik untuk setiap

transaksi keuangan

15

7 Hanya personel tertentu

yang dapat mengotorisasi

penerimaan kas kolekte

15

8 Pengotorisasian dokumen

memeriksa kesesuaian

dari detail dokumen

sebelum menandatangani

dokumen

15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

71

Tabel 5 Hasil kuesioner pengendalian internal klien (lanjutan)

N

o Pernyataan Y

a

Tid

ak Tidak

dapat

ditera

p-kan

Komentar

9

Terdapat pemisahaan

tugas antara personel yang

menghitung, mencatat,

menyimpan dan

akuntanasi

15

10 Terdapat pelatihan bagi

bendahara dewan paroki

yang baru, mengenai

akuntansi paroki

15

11 Bendahara dewan paroki

yang dipilih telah sesuai

dengan kemapuannya di

bidang akuntansi

15

12 Ada monitoring

(pemantauan) secara

berkala atas pengelolaan

keuangan dan proses

akuntansi yag dilakukan

oleh pihak berwenang

15

13 Pelaporan keuangan

dilakukan tepat waktu

15

Sumber: Data diolah, 2017

Berdasarkan hasil kuesoner diatas maka pengendalian internal klien baik

karena jawaban kuesioner sebagian besar menjawab “ya” sehingga

pengendalian internal yang terapkan oleh Paroki tersebut adalah baik.

B. Pengujian tingkat kepatuhan pengendalian internal Paroki Santo

Petrus dan Paulus Kelor.

Pada pengujian ini auditor menggunakan teknik atribut sampling yaitu

stop-or go sampling. Berikut adalah prosedur yang harus ditempuh oleh

auditor dalam menggunakan stop or-go sampling.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

72

1. Menentukan Populasi

Populasi yang dapat digunakan adalah dokumen penerimaan kas, yaitu

Berita Acara Perhitungan dan Penyerahan Kolekte (BAPK) selama

tahun 2016 yaitu berjumlah 114 lembar.

2. Menspesifikasi atribut-atribut yang dapat dikehendaki

Sebelum auditor melakukan pengambilan sampel auditor harus

menentukan atribut yang akan diperiksa (Mulyadi, 2014: 252). Atribut

untuk setiap pengendalian yang digunakan untuk mengurangi risiko

pengendalian atas sebuah asersi. Atribut yang ditentukan untuk menguji

efektivitas pengendalian internal yaitu:

a. Keterjadian dan kelengkapan BAPK harus dilengkapi dengan hari

dan tanggal serta keterangan jenis dana pada setiap perhitungan

yang dilakukan setiap minggu.

b. Hak dan kewajiban menunjukkan adanya otorisasi dokumen

BAPK yang dilakukan oleh pihak yang berwenang yaitu: tim

penghitung, koordinator, tim penghitung dan kasir.

3. Menentukan ukuran sampel

Sampel minimum dalam pengujian ini adalah sebanyak 60 dokumen

penerimaan kas di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor. Sampel

minimum diperoleh dari DUPL sebesar 5% dan tingkat keandalan

sebesar 95% sehingga titik temu dari DUPL dan tingkat keandalan

adalah 60. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

73

Tabel 6 Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian (Zero

Expected Occurances)

Acceptable

Upper

Precision

Limit

Sampel Size Based on Confindence Levels

90% 95% 97,5%

10%

9

8

7

6

5

4

3

2

1

24

27

30

35

40

48

60

80

120

240

30

34

38

43

50

60

75

100

150

300

37

42

47

53

62

74

93

124

185

370

Sumber: Mulyadi, 2014:265

4. Pemeriksaan atribut menggunakan stop or-go sampling

Berikut hasil pengacakan nomor dokumen yang akan diambil sebanyak

60 dari populasi yang ada:

Tabel 7 Pemilihan Sampel Dokumen Penerimaan Kas (BAPK)

No.

Urut No. BAPK

No.

Urut No. BAPK

No.

Urut No. BAPK

No.

Urut

No. BAPK

1 BAPK83 16 BAPK30 31 BAPK63 46 BAPK09

2 BAPK42 17 BAPK52 32 BAPK71 47 BAPK18

3 BAPK34 18 BAPK77 33 BAPK109 48 BAPK97

4 BAPK49 19 BAPK68 34 BAPK50 49 BAPK56

5 BAPK61 20 BAPK100 35 BAPK93 50 BAPK24

6 BAPK69 21 BAPK04 36 BAPK105 51 BAPK20

7 BAPK91 22 BAPK29 37 BAPK35 52 BAPK33

8 BAPK06 23 BAPK67 38 BAPK07 53 BAPK70

9 BAPK85 24 BAPK114 39 BAPK14 54 BAPK95

10 BAPK92 25 BAPK10 40 BAPK74 55 BAPK28

11 BAPK46 26 BAPK60 41 BAPK54 56 BAPK41

12 BAPK64 27 BAPK32 42 BAPK106 57 BAPK39

13 BAPK58 28 BAPK78 43 BAPK76 58 BAPK44

14 BAPK62 29 BAPK25 44 BAPK02 59 BAPK37

15 BAPK98 30 BAPK08 45 BAPK27 60 BAPK103

Sumber: Data diolah, 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

74

Setelah mendapatkan nomor teracak pada BAPK selanjutnya adalah

memeriksa dokumen sesuai dengan atribut yang telah ditentukan.

Berikut adalah hasil dari pemeriksaan dokumen BAPK pada tabel 8:

Tabel 8 Hasil Pemeriksaan Dokumen BAPK

No.

Urut

No.

BAPK

Atribut No.

Urut

No.

BAPK

Atribut

1 2 1 2

1 BAPK83 v v 31 BAPK63 v v

2 BAPK42 v v 32 BAPK71 v v

3 BAPK34 v v 33 BAPK109 v v

4 BAPK49 v v 34 BAPK50 v v

5 BAPK61 v v 35 BAPK93 v v

6 BAPK69 v v 36 BAPK105 v v

7 BAPK91 v v 37 BAPK35 v v

8 BAPK06 v v 38 BAPK07 v v

9 BAPK85 v v 39 BAPK14 v v

10 BAPK92 v v 40 BAPK74 v v

11 BAPK46 v v 41 BAPK54 v v

12 BAPK64 v v 42 BAPK106 v v

13 BAPK58 v v 43 BAPK76 v v

14 BAPK62 v v 44 BAPK02 v v

15 BAPK98 v v 45 BAPK27 v v

16 BAPK30 v v 46 BAPK09 v v

17 BAPK52 v v 47 BAPK18 v v

18 BAPK77 v v 48 BAPK97 v v

19 BAPK68 v v 49 BAPK56 v v

20 BAPK100 v v 50 BAPK24 v v

21 BAPK04 v v 51 BAPK20 v v

22 BAPK29 v v 52 BAPK33 v v

23 BAPK67 v v 53 BAPK70 v v

24 BAPK114 v v 54 BAPK95 v v

25 BAPK10 v v 55 BAPK28 v v

26 BAPK60 v v 56 BAPK41 v v

27 BAPK32 v v 57 BAPK39 v v

28 BAPK78 v v 58 BAPK44 v v

29 BAPK25 v v 59 BAPK37 v v

30 BAPK08 v v 60 BAPK103 v v

Sumber: Data diolah, 2017

Keterangan=

v= ada, atribut 1= kelengkapan (hari tanggal, waktu dan jenis dana), dan

atribut 2= hak dan kewajiban (otorisasi dari pihak yang berwenang dalam

penerimaan kas Paroki).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

75

Dari pemeriksaan terhadap 60 dokumen penerimaan kas (BAPK) tidak

ditemukan kesalahan. Untuk penghitungan terhadap kesalahan yang

dihasilkan oleh atribut dilakukan dengan bantuan pada tabel 9:

Tabel 9 Atribut Sampling Table for Determining Stop-or-Go Sampling

Size and Upper Precision Limit Population Occurance Rate Based on

Sampel Results

Sumber: Mulyadi, 2014: 268

Keterangan= Number Of Occurance= Jumlah kejadian

Confidence Levels= tingkat keyakinan

a. Atribut 1 terkait dengan keterjadian dan kelengkapan (hari tanggal

dan jenis dana):

Berdasarkan pemeriksaan terhadap 60 sampel, selanjutnya

melakukan penghitungan AUPL dengan menentukan Confidence

level factor at desired reliability for occurance observed. Langkah

dalam menentukan Confidence level factor at desired reliability for

occurance observed dengan melihat titik temu pada confidence

levels= 95% dan jumlah kejadian yang dihasilkan oleh atribut (Lih.

tabel 9). Dari hasil pemeriksaan pada tabel 8 atribut 1 tidak

ditemukan kesalahan atau jumlah kesalahan samadengan 0 karena

terdapat informasi mengenai tanggal dan jenis dana pada BAPK

Number Of Occurrence Confidence Levels

90% 95% 97,5%

0 2,4 3,0 3,7

1 3,9 4,8 5,6

2 5,4 6,3 7,3

3 6,7 7,8 8,8

4 8,0 9,2 10,3

5 9,3 10,6 11,7

6 10,6 11,9 13,1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

76

tersebut. Maka titik temu dari confidence levels= 95% dan jumlah

kejadian yang dihasilkan oleh atribut samadengan 0 adalah 3,0.

Berikut adalah penghitungan AUPL yang dilakukan oleh auditor

sebagai berikut:

𝐴𝑈𝑃𝐿 =

𝐶𝑜𝑓𝑖𝑛𝑑𝑒𝑛𝑐𝑒 𝑙𝑒𝑣𝑒𝑙 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 𝑎𝑡 𝑑𝑒𝑠𝑖𝑟𝑒𝑑 𝑟𝑒𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦𝑓𝑜𝑟 𝑜𝑐𝑐𝑢𝑟𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑒𝑑

𝑆𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒 𝑠𝑖𝑧𝑒

AUPL= 3,0/60

AUPL= 0,05

AUPL= 5%

Tingkat kesalahan yang dicapai (AUPL) = tingkat batas ketepatan

yang diinginkan (DUPL) maka pada atribut 1 adalah efektif.

b. Atribut 2 terkait dengan pemenuhan hak dan kewajiban (otorisasi

dari pihak-pihak yang terkait dengan penerimaan kas yaitu:

otorisaasi dari kasir, dan tim penghitung.

Berdasarkan pemeriksaan terhadap 60 sampel, selanjutnya

melakukan penghitungan AUPL dengan menentukan Confidence

level factor at desired reliability for occurance observed. Langkah

dalam menentukan Confidence level factor at desired reliability for

occurance observed dengan melihat titik temu pada confidence

levels= 95% dan jumlah kejadian yang dihasilkan oleh atribut (Lih.

tabel 9). Dari hasil pemeriksaan pada tabel 8 atribut 2 tidak

ditemukan kesalahan atau jumlah kesalahan samadengan 0 karena

terdapat pemenuhan hak dan kewajiban yaitu otorisasi oleh pihak-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

77

pihak yang berwenang pada penerimaan kas yaitu tim penghitung,

dan kasir. Maka titik temu dari confidence levels= 95% dan jumlah

kejadian yang dihasilkan oleh atribut samadengan 0 adalah 3,0.

Berikut adalah penghitungan AUPL yang dilakukan oleh auditor

sebagai berikut:

𝐴𝑈𝑃𝐿 =

𝐶𝑜𝑓𝑖𝑛𝑑𝑒𝑛𝑐𝑒 𝑙𝑒𝑣𝑒𝑙 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 𝑎𝑡 𝑑𝑒𝑠𝑖𝑟𝑒𝑑 𝑟𝑒𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦𝑓𝑜𝑟 𝑜𝑐𝑐𝑢𝑟𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑒𝑑

𝑆𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒 𝑠𝑖𝑧𝑒

AUPL= 3,00/60

AUPL= 0,05%

AUPL=5%

Tingkat kesalahan yang dicapai (AUPL) = tingkat kesalahan

maksimum yang dapat diterima (DUPL) maka hasil pada atribut 2

adalah efektif.

Berikut adalah rangkuman dari hasil pemeriksaan sampel dengan

menggunakan teknik sampling atribut stop o-go sampling pada

kedua atribut yang telah diperiksa (Lih. tabel 10):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

78

Tabel 10 Ringkasan hasil pengujian kepatuhan pada atribut penerimaan

kas.

No.

Atribut Atribut

Jumlah

Sampel

Jumlah

Kesalahan AUPL DUPL

Hasil

Pengujian

Kepatuhan

1

Keterjadian

dan

Kelengkapan,

terdapat

informasi

mengenai hari,

tanggal

terjadinya dan

jenis dana

60 0 5% 5% Efektif

2

Hak dan

kewajiban

menunjukan

adanya

otoriasi

dokumen

BAPK yang

dilakukan oleh

pihak yang

berwenang

60 0 5% 5% Efektif

Sumber: Data diolah, 2017

5. Mengevaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel

Berdasarkan pemeriksaan sampel dengan menggunakan stop or go

sampling yang telah dilakukan langkah selanjutnya adalah

mengevaluasi hasil pemeriksaan sampel yang telah diuji sebagai

berikut:

a. Atribut 1 terkait dengan keterjadian dan kelengkapan pada

dokumen berita acara pemeriksaan dan penyerahan hasil kolekte

(BAPK) terdapat informasi mengenai hari, tanggal terjadinya dan

jenis dana. Mendapatkan hasil efektif karena AUPL = DUPL sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

79

dengan 5%. Hal itu juga didukung dengan diperiksanya kembali

dokumen penerimaan kas sebelum diserahkan kepada kasir

sehingga kelengkapan dalam mengisi hari, tanggal dan jenis dana

yang akan dihitung sudah tercantum.

b. Atribut 2 terkait dengan hak dan kewajiban mengenai otorisasi

yang terdapat pada berita acara pemeriksaan dan penyerahan hasil

kolekte (BAPK) mendapatkan hasil efektif karena AUPL = DUPL

sama dengan 5%. Hal tersebut didukung dengan pernyataan pada

pasal 15 ayat 2 nomor 2 mengenai proses akuntansi paroki dalam

buku pedoman pelaksanaan keuangan dan akuntansi paroki tahun

2016. Pernyataan tersebut mengharuskan setiap transaksi keuangan

yang terjadi diotorisasi oleh pihak yang berwenang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

80

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari analisis data dan pembahasan mengenai

efektivitas pengendalian internal sistem penerimaan kas Paroki Santo Petrus

dan Paulus Kelor, maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal

sistem peneriman kas Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor sudah efektif.

Kesimpulan tersebut diambil berdasarkan evaluasi hasil

pemeriksaan terhadap sampel yang diperiksa dengan metode stop or go

terhadap dokumen berita acara penghitungan dan penyerahan hasil kolekte

(BAPK). Adapun atribut yang telah diperiksa pada dokumen tersebut

memeperoleh hasil efektif karena AUPL=DUPL Berikut adalah hasil dari

atribut yang diperiksa:

1. Atribut 1 terkait dengan kelengkapan informasi yang terdapat pada

berita acara pemeriksaan dan penyerahan hasil kolekte (BAPK) yaitu:

hari, tanggal, dan keterangan jenis dana sudah diterapkan secara efektif.

2. Atribut 2 terkait dengan hak dan kewajiban yang terdapat pada berita

acara pemeriksaan dan penyerahan hasil kolekte (BAPK) yaitu adanya

otorisasi dari pihak yang terkait dengan penerimaan kas yaitu tim

penghitung dan kasir sudah diterapkan secara efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

81

B. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari terdapat keterbatasan dalam penelitian ini diantaranya

adalah

1. Data-data yang dibutuhkan tidak sepenuhnya dapat diambil, karena

data-data tersebut bersifat rahasia. Untuk menjamin kerahasiaan data,

maka data tersebut tidak dapat diakses oleh orang-orang tidak

berwenang.

2. Peneliti tidak melakukan pengujian bertujuan ganda (subtansif) pada

pengujian tingkat kepatuhan sehingga hasil dari penelitian ini tidak

dapat menilai kewajaran dalam laporan keuangan yang dibuat oleh

Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor.

3. Peneliti menyadari bahwa terdapat kekeliruan dalam pemilihan atribut

1 pada dokumen Berita Acara Penghitungan dan penyerahan hasil

Kolekte (BAPK) yang seharusnya adalah nomor urut tercetak pada

dokumen tersebut sebagai bagian dari unsur pengendalian internalnya.

C. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka penulis memberikan

saran yaitu:

1. Bagi Gereja:

Pada dokumen BAPK selain adanya hari tanggal dan jenis dana

diharapkan adanya nomor urut tercetak pada dokumen tersebut. Hal

tersebut menjadi saran peneliti karena dengan adanya nomor urut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

82

tercetak pada dokumen tersebut akan meminimalisir adanya

kecurangan (fraud) yang mungkin terjadi.

2. Bagi peneliti:

a. Diharapkan mengembangkan penelitian ini dengan mengambil

sampel yang menyeluruh pada penerimaan kas di Paroki Santo

Petrus dan Paulus Kelor. Hal tersebut diharapkan dapat

mengevaluasi pengendalian internal pada sistem penerimaan kas

secara menyeluruh di Paroki ini.

b. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan lebih teliti dalam pemilihan

atribut pada dokumen, karena atribut adalah bagian dari unsur

pengendalian internal yang seharusnya ada pada dokumen yang akan

diteliti dan berpengaruh pada hasil yang akan diperoleh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

83

DAFTAR PUSTAKA

Amelia, Novita. 2012. Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Penerimaan Kas

studi kasus Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran . Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta: Skripsi.

Arlin, Alexander. 2012. Evaluasi Sistem Pengendalian internal Penerimaan Kas

Panitia Relokasi Gereja Katolik Kristus Raja Baciro Yogyakarta.

Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta: Skripsi.

Kell. 2003. Modern Auditing. Jakarta: Erlangga

CPA, A. 2011. Internal Control for not-for-profit organization. CPA Australia, 4.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.45

Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.

Jusup, H. 2001. Auditing (Pengauditan) . Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi YKPN.

Kohler, L. E. 1972. A DICTIONARY FOR ACCOUNTANTS Fourth Edition. New

Delhi : Prentice-Hall Of India Private Limited, New Delhi.

Lumen Gensium (LG) (Terang Bangsa-bangsa). Konstitusi Dogmatis Tentang

Geraja. Penerjemah R. Hardawiryana, SJ KWI Jakarta 1990. Penerbit Mardi

Yuana Seri Dokumen Gerejani No 7.

Munawir. 1998. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yokyakarta: Liberty

Marie DiTommaso, R. L. 2003. Non-for-Profit. Singapore : Jhon Willey & Sons

(Asia) Pte. Ltd.

Mahsun. 2013. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE - Yogyakarta.

Mulyadi. 2002. Auditing Edisi 6. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi. 2014. Auditing. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Pahala Nainggolan. 2005. Akuntansi Keuangan Yayasan dan Lembaga Nirlaba

sejenis edisi satu. Jakarta: PT Radja Grafindo Persada.

Paroki St Petrus dan Paulus Kelor 2015. PEDOMAN PELAKSANAAN DEWAN

PAROKI. Yogyakarta: Paroki Kelor.

Paroki St Petrus dan Paulus Kelor 2016. PEDOMAN PELAKSANAAN KEUANGAN

DAN AKUNTANSI PAROKI. Yogyakarta: Paroki Kelor.

Mardiasmo. 2005. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

84

Republik Indonesia. 2001. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun

2001 tentang Yayasan. Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor 112.

Jakarta: Sekretariat Negara.

Setiani, Ineke. 2012. Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Penerimaan Kas studi

kasus Paroki Keluarga Kudus Banteng Yogyakarta. Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta: Skripsi.

Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang. 2008. Peunjuk Teknis Keuangan dan

Akuntansi Paroki. Semarang: Kanisius.

Tim Keuskupan Agung Semarang. 1991. Garis-garis Besar Sejarah Katolik

Keuskupan Agung Semarang. Semarang: Keuskupan Agung Semarang.

Tuanakotta, T. 2012. Audit Berbasis ISA (International Standards on Auditing.

Jakarta: Salemba Empat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

85

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

86

Lampiran 1 – gambar 1A

Bendahara Dewan Paroki

Keterangan:

BAPK= Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Hasil Kolekte

CKPTL= Catatan Penerimaan Hasil Kolekte, Parkir, Teks misa, dan Kotak lilin

BKM= Bukti Kas Masuk

BKDP= Buku Kas Dewan Paroki

Sumber: Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang (2008: 156)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

87

Lampiran 1 – gambar 1A (lanjutan)

Bedahara Dewan Paroki Operator Dewan Paroki

Keterangan:

BKDP= Buku Kas Dewan Paroki BBTT= Buku Bank Tidak Terikat

BSB= Bukti Setoran Bank

BAPK= Berita Acara Penghitungan dan

Penyerahan Hasil Koleke

BKK= Bukti Kas Keluar

BBM= Bukti Bank Masuk

Sumber: Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang (2008: 157)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

88

Lampiran 2

Bagan alir penerimaan kas di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor

Keterangan:

BAPK= Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Hasil Kolekte

Sumber: Data diolah, 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

89

Lampiran 2

Bagan alir penerimaan kas di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor (Lanjutan)

Keterangan:

BAPK= Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Hasil Kolekte

LKRDP= Laporan Kas Rutin Dewan Paroki

BKM= Bukti Kas Masuk

BSB= Bukti Setoran Bank

GL= General Ledger

Sumber: Data diolah, 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

90

Transkrip Wawancara

1. Penerimaan Kas Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor

Penanya: Apa sajakah penerimaan kas Paroki Santo Petrus dan Paulus

Kelor? Penerimaan apa yang terbesar?

Narasumber: Kolekte bisa, akan tetapi per wilayah berbeda. Terdapat

sumbangan akan tetapi tidak menentu.

Penanya: Siapa yang menghitung kolekte setiap minggunya?

Narasumber: Terdapat tim penghitung, nanti diberikan kepada bendahara

Penanya: Apakah pada penghitungan kolekte pada hari minggu

dilakukan oleh orang yang sama?

Narasumber: Berbeda terdapat jadwal yang terdiri dari 4 orang anggota tim

penghitung.

Penanya: Siapa yang memilih tim penghitung kolekte tersebut?

Narasumber: Dari dulu sudah seperti itu akan tetapi terdapat SK dari

keuskupan. Tiap tahun diganti dengan alasan orang dari tim

tersebut meninggal.

Penanya: Dipergunakan untuk apa sajakah penerimaan kas berupa

kolekte Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor ini?

Narasumber: Kolekte pertama disetorkan keuskupan untuk dana sosial

paroki, 15% dana papa miskin dan sisa itu disetorkan 25% ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

91

keuskupan untuk dana solidaritas paroki dan sisanya untuk

kegiatan rutin paroki. Sementara kolekte dua untuk dana

pembangunan dan pemeliharaan gereja

2. Sistem Akuntansi penerimaan kas Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor

Penanya: Apakah sudah terdapat prosedur di dalam penerimaan

kolekte di Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor?

Narasumber: Sudah tersedia.

Penanya: Apakah prosedur tersebut sudah berpedoman kepada

Petunjuk Teknis Keuangan Paroki (PTKAP)?

Narasumber: Sudah, akan tetapi dengan penyesuaian posedur dari PTKAP.

Penanya: Apakah prosedur tersebut sudah dijalankan dengan baik oleh

pihak yang berkaitan langsung dengan sistem penerimaan

kas?

Narasumber: Sudah dengan adanya penyesuaian standar yng dikeluarkan

oleh keuskupan.

Penanya: Apakah bendahara melakukan proses pencatatan atas

penerimaan kas yang terjadi pada Gereja Santo Petrus dan

Paulus Kelor?

Narasumber: Bendahara melakukan pencatatan akuntansi akan tetapi

dahulu menggunakan aplikasi GL pada DOS lalu karena

tidak relevan sekarang tim bendahara menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

92

Ms.Excel dan kabarnya keuskupan tahun ini akan

mengeluarkan aplikasi akan tetapi belum terlaksana

Penanya: Dokumen apa saja yang dipergunakan dalam pencatatan

penerimaan kas?

Narasumber: Ada Berita acara, rekap kolekte, dan pnerimaan kolekte di

wilayah tidak memakai berita acara akan tetapi memakai

amplop saja.

Penanya: Apakah boleh dijelaskan secara singkat bagaimana alur dari

proses awal penghitungan sampai proses pencatatan?

Narasumber: Iya boleh, Sehabis misa uang tersebut dihitung oleh tim

penghitung yang telah terjadwal, lalu setelah dihitung

petugas yang bertugas sebagai penghitung tanda tangan lalu

uang tersebut diserahkan kepada bendahara, lalu bendahara

menghitung kembali uang kolekte tersebut bersamaa dengan

uang persembahan dari lingkungan dan wilayah yang lain,

lalu direkap dan dicatat pada sore harinya setelah misa.

3. Pengendalian Intern Penerimaan Kas di Paroki Santo Petrus dan Paulus

Kelor

Penanya: Apakah dibuatkan bukti kas masuk (BAPK) untuk setiap

adanya transaksi penerimaan kas?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

93

Narasumber: Cuma kolekte saja akan tetapi pemasukan yang lain-lain

tidak dicatat.

Penanya: Apakah bukti kas masuk (BAPK) sudah menggunakan

nomor urut tercetak?

Narasumber: Untuk laporan terdapat nomor urut tercetak akan tetapi

BAPK untuk kolekte tidak ada.

Penanya: Apakah personel yang telah ditunjuk mendapatkan pelatihan

sesuai dengan bidangnya?

Narasumber: Dari bendahara dan dipilih berdasarkan yang biasa

menghitung uang, seperti bendahara lingkungan. Dan untuk

pelatihan dalam menghitung uang tidak ada karena semua

dipercayakan kepada orang yang sudah ditunjuk oleh

bendahara tersebut.

Penanya: Apakah sudah terdapat pemisahan fungsi antara fungsi yang

menghitung, menyimpan, dan akuntansi?

Narasumber: Dalam fungsi penghitungan semua orang yang bertugas pada

minggu tersebut mempunyai tanggungjawab untuk

menghitung uang kolekte, lalu untuk pencatatan BAPK

hanya salah satu dari orang yang menghitung tersebut.

Fungsi menyimpan dipegang oleh saya sedangkan fungsi

akuntansi dipegang oleh operator akuntansi bersama dengan

bendahara III.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

94

Penanya: Ketika sudah melakukan penghitungan uang dilakukan

adakah pengecekan ulang yang dilakukan sebelum uang

disetorkan ke bank? Bila melakukan krocek ulang, siapa

yang menghitung kembali uang tersebut?

Narasumber: Setelah uang hasil kolekte dihitung, apabila di bawah 10 juta

itu langsung disetor untuk dana pastoral dan lain-lain, apabila

dana yang terkumpul sudah lebih dari 10 juta maka langsung

disetorkan ke bank. Dalam proses penyetoran ke bank

dilakukan kroscek ulang untuk memastikan bahwa uang

yang dihitung benar.

Penanya: Apakah uang disimpan dengan aman sebelum disetor ke

bank? Siapa yang bertugas dalam proses penyimpanan uang

tersebut?

Narasumber: Dalam penyimpanan uang kolekte disimpan dengan aman

dalam brankas dan yang bertugas melakukan penyetoran ke

bank dilakukan oleh bendahara 1

Penanya: Apakah sistem otorisasi dalam penerimaan kas telah

dilakukan secara benar?

Narasumber: Dalam penerimaan uang hasil kolekte selalu ada otorisasi

yaitu tanda tangan serah terima bahwa uang kolekte tersebut

sudah diterima oleh bendahara 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

95

Keterangan: Penanya (Anes mahasiswa akuntansi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta).

Narasumber (Ibu Yuli sebagai Bendahara Dewan Paroki

Santo Petrus dan Paulus Kelor).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

96

Contoh Berita Acara Penghitungan dan Penyerahan Hasil Kolekte (BAPK)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: EVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN … fileEVALUASI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM PENERIMAAN KAS Studi Kasus di Gereja Santo Petrus dan Paulus Kelor, ... Matius 9: 22 Kupersembahkan

97

Surat keterangan telah menyelesaikan penelitian dari Paroki Santo Petrus

dan Paulus Kelor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI