tugas (3) kelompok 3b (teori model perilaku lawrence green)

5
WORKSHEET Mata Kuliah : Blok Keperawatan Komunitas Materi : Teori dan Model dalam Keperawatan Komunitas Nama : Muhammad Nuruddin (20130320105) Indah Anggraeni (20130320106) Anisa Purbarani (20130320108) Magenda Bisma Y. (20130320109) Ristyo Utari (20130320110) Ifan Nurhidayat (20130320112) Arifka Dwi Astuti (20130320113) Gunadiah Annisa S. (20130320114) Risti Rahayu (20130320115) Sri Andini Widya N. (20130320116) Ati Purwaningsih (20130320117) Anovita Kurnia I. (20130320118) Kelompok : 3B

Upload: magenda-bisma

Post on 13-Feb-2016

183 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

heh

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas (3) Kelompok 3B (Teori Model Perilaku Lawrence Green)

WORKSHEET

Mata Kuliah : Blok Keperawatan Komunitas

Materi : Teori dan Model dalam Keperawatan Komunitas

Nama : Muhammad Nuruddin (20130320105)

Indah Anggraeni (20130320106)

Anisa Purbarani (20130320108)

Magenda Bisma Y. (20130320109)

Ristyo Utari (20130320110)

Ifan Nurhidayat (20130320112)

Arifka Dwi Astuti (20130320113)

Gunadiah Annisa S. (20130320114)

Risti Rahayu (20130320115)

Sri Andini Widya N. (20130320116)

Ati Purwaningsih (20130320117)

Anovita Kurnia I. (20130320118)

Kelompok : 3B

Page 2: Tugas (3) Kelompok 3B (Teori Model Perilaku Lawrence Green)

1. Topik

2. Teori dan Model Keperawatan Lawrence Green

Menurut teori Lawrence green menyatakan bahwa terdapat 2 faktor yang mempengaruhi

perilaku yaitu:

a. Faktor perilaku (behavior cuases)

Meliputi :

1) Faktor predisposisi, mencakup pengetahuan, sikap dan sosial ekonomi. Apabila

suatu perilaku baru melalui proses yang didasari oleh suatu pengetahuan, kesadaran

dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng daripada

perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Tanpa pengetahuan seseorang tidak

mempunyai dasar untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan terhadap

masalah yang dihadapi. Pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh bebrapa hal

misalnya, intelegensia minat, kondisi fisik, faktor upaya belajar, dan lain-lain. Ada

6 tingkatan domain pengetahuan:

a) Tahu (know) : tahu diartikan sebagai mengingat kembali terhadap materi yang

dipelajari sebelumnya.

b) Memahami (comprehension) : keadaan dimana mampu menjelaskan secara

benar tentang objek yang diketahui serta mampu menginterpretasikan.

c) Aplikasi : keadaan dimana seseorang dapat mengaplikasikan atau dapat

menerapkan satu materi yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

d) Analisis : suatu kemampuan untuk menjabarkan materi dan mengaitkan dengan

keadaan atau hal lain.

e) Sintesa : menunjukan suatu kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian

dalam suatu materi ke bentuk yang baru.

f) Evaluasi : dimana seseorang mampu untuk melakukan penialaian pada suatu

materi.

Sedangkan sikap merupakan penentu perilaku karena berkaitan dengan persepsi

kepribadian dan motivasi. Pengalaman dapat mempengaruhi sikap seseorang dalam

berperilaku.

2) Faktor pemungkin/pendukung faktor ini meliputi lingkungan fisik, ada dan tidaknya

fasilitas, atau sarana keselamatan kerja.

Page 3: Tugas (3) Kelompok 3B (Teori Model Perilaku Lawrence Green)

3) Faktor penguat/pendorong suatu sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama

yang dapat dipengaruhi oleh adanya undang-undang, peraturan-peraturan dan

pengawasan yang nantinya dapat ditirukan oleh masyarakat atau seseorang.

b. Faktor diluar perilaku (nonbehavior causes)

Faktor ini dapat mempengaruhi suatu pencapaian kesehatan seseorang, misalnya

mahalnya pencapaian mahalnya transportasi, biaya kesehatan dan sulitnya mencapai sarana

dan prasarana.

3. Penerapan teori dan Model Keperawatan Lawrence Green

Aplikasi atau penerapan teori Perilaku Lawrence Green dalam keperawatan komunitas

seperti promosi kesehatan, program puskesmas keliling, dan berbagai peraturan tentang

kesehatan.

Promosi kesehatan sebagai upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat agar mau dan

mampu meningkatkan taraf kesehatannya yang baik melalui berbagai jenis program edukasi

seperti penyuluhan maupun konseling, termasuk dalam faktor predisposisi yang mempengaruhi

perilaku kesehatan masyarakat karena dilakukan dalam rangka meningkatkan pengetahuan

masyarakat sehingga terbentuk sikap yang bijak dalam menjaga kesehatan sebagai perwujudan

perilaku kesehatan yang baik. Meskipun demikian faktor predisposisi juga meliputi masalah

sosial ekonomi. Perbedaan keadaan sosial ekonomi masyarakat kaitannya adalah tingkat

kapasitas dan kemampuan dalam menyerap pengetahuan, sedangkan ekonomi lebih berkaitan

dengan kemampuan dalam pemenuhan sarana dan prasarana dalam mendukung tercapainya

kesehatan yang baik.

Program-program seperti puskesmas keliling merupakan salah satu program yang

dilaksanakan dalam rangka memenuhi sarana-prasarana untuk mencapai derajat kesehatan

yang baik yang termasuk dalam faktor pendukung. Faktor ini mempengaruhi perilaku karena

apabila seseorang sudah tahu dan cukup pengetahuannya untuk mencapai derajat kesehatan

yang baik namun sarana dan prasarananya tidak mendukung maka sulit terbentuk perilaku

sehat yang baik.

Selanjutnya keberadaan peraturan-peraturan tentang kesehatan merupakan faktor penguat

yang dalam kehidupan sehari-hari menjadi pemaksa terlaksananya suatu aturan. Misalnya

Page 4: Tugas (3) Kelompok 3B (Teori Model Perilaku Lawrence Green)

dengan adanya UU tentang ASI maka pemberian ASI eksklusif menjadi lebih diperhatikan dan

banyak dilaksanakan.

Sebagai seorang perawat, kegiatan intervensinya meliputi lima hal yaitu pengkajian,

menentukan diagnosa, menentukan tujuan intervensi, pelaksanaan intervensi, dan evaluasi.

Jika dikaitkan dengan teori perilaku Lawrence Green, proses pengkajian di masyarakat

dapat lebih difokuskan pada perilaku, tingkat pengetahuan, dan keadaan sosial ekonominya

atau bisa juga dengan menggunakan pengkajian pola gordon untuk mengkaji faktor-faktor yang

mempengarihu perilaku menurut green, terutama predisposisi.

Proses menentukan diagnosa dan menetapkan tujuan intervensi dilakukan dengan

pertimbangan-pertimbangan kemungkinan pencapaian apakah sesuai atau tidak jika

diintervensikan pada masyarakat tertentu dengan tingkat pengetahuan, dan keadaan sosial

ekonomi tertentu dan ditentukan intervensi yang tepat untuk masyarakat dengan perilaku

kesehatan tersebut sesuai hasil pengkajian.

Proses intervensi keperawatan di komunitas berdasarkan teori green lebih difokuskan pada

bagaimana mereka mengubah atau menjaga perilaku mereka agar tetap baik. Selain itu, dalam

proses penentuan intervensi keperawatan juga mempertimbangkan sarana dan prasarana yang

ada dilingkungan tersebut, hal ini sesuai dengan teori green yang kedua yaitu faktor penguat

dimana dijelaskan bahwa sarana dan prasarana yang baik akan mempengaruhi perilaku

kesehatan seseorang.

Selanjutnya proses evaluasi dilakukan dengan membandingkan perubahan perilaku

masyarakat dengan membandingkan faktor-faktor yang mempengaruhi, apakah ada perubahan

atau tidak. Proses evaluasi dapat dilakukan dengan pengamatan langsung ke masyarakat baik

melalui home visit maupun saat home care.

4. Kesimpulan

Dengan teori dan analisis keperawatan komunitas pada kehidupan sehari-hari dapat

disimpulkan bahwa aplikasi teori Lawrence Green pada kehidupan sehari-hari dan kehidupan

masyarakat sudah banyak di temui seperti promosi kesehatan , puskesmaas keliling, edukasi

dan kegiatan kegiatan lain dan keberadaan kebiajakan pemerintah yang semua hal tersebut

dapat meningkatkan kualitas perilaku kesehatan seseorang.

Page 5: Tugas (3) Kelompok 3B (Teori Model Perilaku Lawrence Green)

5. Referensi

Chayatin, nurul, dkk. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan Teori. Jakarta:

Salemba Medika.

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia

(AIPNI) Asosiasi Institusi Pendidikan Diploma Keperawatan Indonesia (AIPDiKI). Standar

Kompetensi Perawat Indonesia. 2012. Diakses dari hpeq.dikti.go.id ( pada tanggal 3 Desember

2015)