formula ka en 3b
DESCRIPTION
Formula KA n 3BTRANSCRIPT
RANCANGAN FORMULA
TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN STERIL
INFUS KA EN 3B
OLEH :
NAMA: ISRA WATI (F1F1 12 066)
WA ODE ARLINA M. (F1F1 12 069)
RAMLAH (F1F1 12 071)
DWI RIZKAH NUR A. (F1F1 12 074)
LINDA PRIARTI (F1F1 12 082)
SUMAIL SIDIK ODE I. (F1F1 12 086)
KELAS: B
KELOMPOK: III (TIGA)
SUPERVISOR: NATALIA CHRISTIANI PUTRI, S.Si., Apt.JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015
FORMULA INFUS KA - EN 3BFormulasi Asli : R/ KA - EN 3B I. Rancangan Formulasi :
Nama Produk:Infus Nakula 3B
Jumlah Produk:100 botol @ 500 mLTanggal Formulasi:17 April 2015Tanggal Produksi:31 April 2015No. Reg:DKL 1500300149A1No. Batch:N 301003II. Master FormulaTiap 500 mL mengandung :
Dextrosa Anhidrat13,500 gr
Natrium Klorida (NaCl)0,875 grKalium Klorida (KCl)0,750 grNatrium Laktat1,120 gr
API ad500 mL
Osmolaritas: 290 mOsm/LSetara dengan ion-ion :
Na+
50 mEq/LK+
20 mEq/LCl-
50 mEq/LLaktat-
20 mEq/LNo.Kode BahanNama BahanFungsiPerdosisBatch
1. 01 DAHDextrosa AnhidratZat Aktif13,500 gr1350 gr
2. 02 NCLNatrium KloridaZat Aktif0,875 gr87,5 gr
3. 03 KCLKalium KloridaZat Aktif0,750 gr75 gr
4. 04 NLKNatrium LaktatZat Aktif1,120 gr112 gr
5. 05 APIAPI
Pelarut 500 mL50 L
III. Alasan Pemilihan Bentuk Sediaan
Alasan mengapa KA - EN 3B dibuat dalam bentuk infus
Penambahan cairan KA - EN 3B dilakukan untuk mempertahankan volume intravaskular dan perlu tetap diberikan sampai perbaikan tekanan darah, frekuensi nadi, pengeluaran urin, kesadaran, dan CRT (Saputra, 2013).
Alasan pembuatan sediaan infus
Infus cairan intravena (intravenous fluids infusion) adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh, melalui sebuah jarum, ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh. Jika memungkinkan, jalur enteral digunakan untuk cairan. Panduan ini hanya digunakan pada pasien yang tidak dapat menerima cairan melalui mulut (Alfianti, 2007).
IV. Alasan Penambahan
a. Zat Aktif (MIMS, 2015) Komposisi
Tiap liter larutan mengandung elektrolit (mEq/L): Na+ 50, K+ 20, Cl- 50, Laktat- 20, Glukosa 27 g/L.
Indikasi
Untuk memasok atau memenuhi kebutuhan air dan elektrolit yang diperlukan untuk pemeliharaan sehari-hari. Komposisi ini didasarkan pada jumlah rata-rata air dan elektrolit yang diperlukan manusia normal.
Untuk pasca-operasi pada pasien yang mengalami kesulitan dalam asupan oral air dan elektrolit dan dehidrasi hipertonik dengan hipokalemia.
KA - EN 3B dianjurkan pada orang dewasa sebagai larutan pemeliharaan.
Dosis
Dewasa ( 3 tahun atau BB 15 kg ): Dosis Lazim: 500-1000 mL pada satu waktu dengan infus IV drip. Kecepatan infus: Dewasa: 300-500 mL/jam (sekitar 80-130 tetes/menit). Anak-anak: 50-100 mL/jam. Dosis harus disesuaikan dengan kondisi pasien, umur dan berat badan.
Kontra Indikasi
Hiperkalemia, oliguria, penyakit Addison, luka bakar berat dan azotemia. Pasien dengan natrium yang berlebihan, sindrom malabsorpsi glukosa-galaktosa, kerusakan hati yang berat dan aritmia jantung.
Perhatian khusus
Penggunaan KA - EN 3B harus diawasi hati-hati dalam kasus berikut: gagal jantung kongestif, gagal ginjal, edema paru dan jaringan perifer, pre-eklampsia, hipertensi, hipoproteinemia, keadaan pasca-trauma, sepsis berat, asidosis, mengurangi pengeluaran urin karena penyakit obstruksi saluran kemih dan diabetes mellitus.
Suplemen kalium sangat berbahaya pada pasien yang juga menerima diuretik rendah kalium.
Infus tidak boleh dicampur dengan seluruh darah; hemolisis dan penggumpalan terjadi.
Elektrokardiogram dan konsentrasi serum kalium harus sering dipantau dan pengeluaran urin yang memadai harus terjamin.
Selama infus KA EN 3B digunakan, pengeluaran urin diinginkan setidaknya 500 mL/hari atau 20 mL/jam.
Penggunaan pada kehamilan dan menyusui: belum ada yang menilai keamanannya jika digunakan selama kehamilan dan menyusui, namun penggunaannya selama periode ini tidak dianggap berbahaya.
Efek samping
Alkalosis.
Cerebral, paru dan edema perifer, intoksikasi air dan hiperkalemia dapat terjadi dengan volume besar dan/atau infus berlebih.
Tromboflebitis.
Trombosis vena.
Interaksi obat
Larutan dapat berkembang menjadi endapan dengan ion kalsium, penggunaan dan pencampuran bersama larutan KA EN 3B dengan sediaan kalsium harus dihindari.
Stabilitas
Stabil dalam bentuk larutan.
Penyimpanan
Simpan pada suhu kamar, jauh dari sinar matahari langsung.
Perhatian
Gagal jantung kongestif, gagal ginjal, edema paru dan jaringan perifer, pre-eklampsia, hipertensi, hipoproteinemia, pasca-trauma, sepsis berat, asidosis, obstruksi saluran kemih, diabetes mellitus.b. Zat Tambahan
Aqua pro injeksi (API)
PTM: 17, 27
Dalam farmasi, air adalah bahan pembawa untuk berbagai macam obat karena mdah didapat dan tidak tosik. Air untuk injeksi adalah air yang telah dimurnikan melalui proses proses destilasi atau reverse osmosis dan dipastikan steril. API telah terlindungi dari endotoksin atau mikroorganisme.
V. Uraian Bahan1. Natrium Laktat (ROWE, 2009 : 650)Nama Resmi: Sodium LactatSinonim: Na laktat atau Natrium Laktat
RM/BM: C3H5NaO3/112.06Pemerian: Tidak berwarna, bening, tidak berbau atau sedikit berbau dengan rasa garam yang khas, higroskopis.
Kelarutan: Larut dalam etanol 95% dan dalam air.
Penyimpanan: Simpan dalam wadah tertutup baik dan kering.
Khasiat: Buffering agent, isotonis agent
2. Dekstrosa Anhidrat (DITJEN POM, 1979 : 300)Nama Resmi: Dextrosum
Sinonim: Dekstrosa, glukosa
RM/BM: C6H12O6/180,16
Pemerian: Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau serbuk granul putih, tidak berbau; rasa manis.
Kelarutan: Mudah larut dalam air; sangat mudah larut dalam air mendidih, sukar larut dalam etanol.
Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik.
Khasiat: Sebagai sumber karbon
3. Kalium Klorida (ROWE, 2009 : 572)Nama Resmi: Potassium ChlorideSinonim: Klorida kalium, potassuril klor, dipotassium klorida, kalii chloridum, kalium klorida.
RM/BM: KCl/74.55Pemerian: Kalium klorida terjadi sebagai berbau, kristal berwarna atau putih bubuk kristal, dengan menyenangkan, rasa garam.
Kelarutan: 1 bagian larut dalam 2,8 bagian air
Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik4. NaCl (Ditjen POM, 1979: 403)
Nama resmi:Natrii Chloridum
Sinonim:Natrium klorida
BM/RM:58,44/NaCl
Pemerian:Hablur heksahedral tidak berwarna atau serbuk hablur putih; tidak berbau; rasa asin.
Kelarutan:Larut dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7 bagian air mendidih dan dalam lebih kurang 10 bagian gliserol P; sukar larut dalam etanol (95%) P.
Penyimpanan:Dalam wadah tertutup baik
Khasiat:Sumber ion klorida dan ion natrium
5. Aqua Pro Injectione (HOPE, 2009: 766)
Nama kimia: Aqua Pro Injectione
Sinonim: Air untuk injeksi
Pemerian: Memenuhi syarat yang tertera pada Aqua Destillata
Kelarutan: Larut dengan kebanyakan pelarut polar.Penyimpanan: Dalam wadah tertutup kedap. Jika disimpandalam wadah tertutup kapas berlemak harus digunakan dalam waktu 3 hari setelah pembuatan.
Kegunaan: Pelarut
VI. Perhitungan dan Penimbangan1. Perhitungan Perdosis
Perhitungan Miliekuivalen Infus
Setara dengan ion-ionNaCl 30 mEq/LNa+ 50 mEq/LKCl 20 mEq/LLaktat 20 mEq/LNa Laktat 20 mEq/LK+ 20 mEq/L
Cl 50 mEq/L1) Dekstrosa Anhidrat 13,5 gr2) NaCL Na+ + Cl-BE = gr
58,44 x 30 mEq/L = 1753 mg = 1,75 grKarena dibuat dalam 500 ml maka :
Berat NaCl = gr
3) KClK+ + Cl- BE = gr
x 20 mEq/L = 1491 mg = 1,50 gr
Karena dibuat dalam 500 ml maka :
Berat KCl = gr
4) Na Laktat Na+ + C3H6O3-BE = gr
x 20 mEq/L = 2241 mg = 2,241 gr
Karena dibuat dalam 500 ml maka :
Berat Na Laktat = gr
2. Perhitungan Perbatch1) Dekstrosa Anhidrat = 13,5 gr x 100 = 1350 gr2) NaCl = 0,875 gr x 100 = 87,5 gr3) KCl = gr x 100 = 75 gr4) Natrium laktat = 1,120 gr x 100 = 112 gr3. Perhitungan Penambahan 10%
1) Dekstrosa Anhidrat = 1350 gr + (1350 gr x 10%) = 1485 gr2) NaCl = 87,5 gr + (87,5 gr x 10 %) = 96,25 gr3) KCl = 75 gr + (75 gr x 10 %) = 82,5 gr4) Natrium laktat = 112 gr + (112 gr x 10 %) = 123,2 gr4. Perhitungan MiliosmolitasOsmolaritas/L = DekstrosamOsm = x 1000 x 1 = 150 mOsm
NaCl
mOsm = x 1000 x 2 = 59,890 mOsm
KCl
mOsm = 1000 x 2 = 40,241 mOsm Na Laktat
mOsm = x 1000 x 2 = 39,978 mOsmJadi total Osmolaritas/L = 150 + 59,890 + 40,241 + 39,978 = 290,109 mOsm = 290 mOsm/L (Jadi sediaannya Isotonis karena rentang nilai osmolaritas yang isotonis 270 328 mOsm).5. Perhitungan tetes infus permenitJumah Tetes Permenit = 1) Dewasa (Makro drip)
Faktor tetes merek otsuka 1m (cc) = 15 tetes/menit
Jumah Tetes Permenit = Jumah Tetes Permenit = = 125 tetes/menit
2) Anak (Mikro drip)Faktor tetes mikro drip 1m (cc) = 60 tetes/menit
Jumah Tetes Permenit = Jumah Tetes Permenit = = 100 tetes/menitVIII. Tabel Sterilisasi
Nama AlatJumlahCara sterilisasiWaktu
Pinset logam1Oven 170C30 menit
Batang pengaduk1Oven 170C30 menit
Kaca arloji2Oven 170C30 menit
Cawan porselen1Oven 170C30 menit
Gelas ukur2Autoclave 121C15 menit
Pipet tetes tanpa karet2Autoclave 121C15 menit
Karet pipet2Rebus30 menit
Corong gelas dan kertas saring lipat1Autoclave 121C15 menit
Kapas1Autoclave 121C15 menit
Erlenmeyer3Autoclave 121C15 menit
Gelas beker2Autoclave 121C15 menit
Botol infus 1oven 170C15 menit
IX. TABEL BEBAS ALKALI
AlatCaraPustaka
Batang pengadukCorong gelas
Erlenmeyer
Gelas beker
Gelas ukur
Kaca arloji
Pipet tetes tanpa karetmengisi alat gelas dengan larutan asam hidrokloric panas 0,1 N, kemudian dibiarkan selama 30 menit dan kemudian dibilas. Setelah dibilas dengan air destilasi yang segar, pembersihan harus dibiarkan mongering dalam keadaan terbalik.
Jenkins, 1957 : 203
X. TABEL BEBAS SULFUR
AlatCaraPustaka
Karet penutup infus
Botol Infus
Karet pipet
Fillerpenutup karet harus direbus selama 15 menit dalam 2 persen larutan sodium karbonat yang mengandung 0,1 % sodium lauryl sulfat. Penutup kemudian dibilas, pertama dengan air dan terakhir dengan air destilasi yang segar .Jenkins, 1957 : 204
XI. TABEL DEPIROGENASE
Alat dan BahanCaraPustaka
Batang pengadukCorong gelas
Erlenmeyer
Gelas beker
Gelas ukur
Kaca arlojiPipet tetes tanpa karetDengan menggunakan temperature tinggi 2500C selama 30-45 menit atau 1700C sampai 1800C selam 3-4 jamSDF :47
Cairan Kn B3Lebih baik mencegah pembentukan pirogen daripada mengusahan pemindahan atau penghancurkannya. Pirogen dapat dihilangkan dengan Arang aktif yang dapat menghilangkan pirogen dari larutan dengan absorbsi. caranya Larutan dikocok dengan 0,1 % arang aktif serbuk halus selama 5-10 menit. Arang dibiarkan mengendap dan cairan supernatan didekantasi atau arang dapat dihilangkan dengan penyaringan kertas saring yang keras karena serbuk halus arang sulit dihilangkan dengan kertas saring. Arang yang tergranulasi tidak efektif menghilangkan pirogen. Dimana pada metode ini pirogen akan diadsorbsi oleh arang aktif sehingga pirogen dapat dihilangkan dari sediaan. Metode ini dikhususkan bila diperkirakan pada bahan kimia terkontaminasi dengan pirogen.
Scoville:194
XII. Prosedur Pembuatan Sediaan1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Lakukan perhitungan bahannya.3. Timbang masing-masing bahan (dektrosa Anhidrat, Natrium Clorida, Kalium Klorida Sodium laktat)4. Dimasukkan semua bahan di dalam gelas kimia5. Dilarutkan semua bahan menggunakan A.P.I.
6. Ditambahkan A.P.I. hingga 1000 ml
7. Ditambahkan A.P.I. yang telah didestilasi sesegera mungkin untuk mencecah terjadinnya kontaminasi bakteri.
8. Dilakukan Depirogenasi bila sediaan bila diperkirakan pada bahan kimia terkontaminasi dengan pirogen.
9. Dikalibrasi botol infus.10. Botol infus dibebas sulfurkan
11. Larutan dimasukkan ke dalam botol infus kemudian ditutup dengan penutup karet dan aluminium foil, lalu diikat dengan tali godam.
12. Sterilkan di dalam autoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit.
13. Setelah steril, dikeluarkan lalu diberi etiket, brosur dan kemasan.
XIII. Etiket
XIV. Brosur
DAFTAR PUSTAKAAlfanti, Erna F. 2007. Pengaruh Infus Dekstrosa 2,5 % NaCl 0,45 % Terhadap Kadar Glukosa Darah Perioperatif Pada Pasien Pediatri. Thesis. Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Biomedik dan Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi Universitas Diponegoro. Semarang.
Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Jenkins, 1957, Scovilles The Art Of Compounding, Mc brow Bill Book, London.
Rowe, Raymond C., dkk, 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients, Pharmaceutical Press, London.
Saputra, K., Felix, C., F., 2013, Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Gagal Jantung Kongestif secara Komprehensif pada Pasien Pediatri di Pelayanan Primer, J I M K I, Vol. I Ed.2, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Sweetman, Sean C., 2009, Martindale The Complete Drug Reference, Thirty-Sixth Edition, Pharmaceutical Press, London.
Turco. S., 1979, Steril Dosage Form, 2nd Edition, Lertened Company, New York.
B-FARMA
No. Reg : DKL 1500300149A1
STERIL DAN BEBAS PIROGEN 500 ml
LARUTAN INFUS UNTUK PEMAKAIAN INTRAVENA
Tiap 500 ml mengandung :
Dekstrosa Anhidrat13,5 gr Natrium laktat 1,120 gr
Natrium Klorida0,875 gr Aqua Pro Injection ad 500 ml
Kalium Klorida0,750 gr
Natrium50 mEq/L Kalium20 mEq/L
Lactat20 mEq/L Klorida50 mEq/L
Simpan pada suhu kamar/ruang (250C 300C)
Diproduksi Oleh : B-FARMA Kendari-Sulawesi Tenggara
No. Batch: N 301003
Tgl produksi : 17 April 2015
KETERANGAN LENGKAP LIHAT BROSUR
K
K
Infus Nakula 3b
Composition
Each 500 mL contains:
50 mEq Na, K 20 mEq, Cl 50 mEq, 20 mEq of lactate, Dekstrosa anhidrat 13,5 gram.
Rules of use
Injected intravenously
Indication
Distribute or maintain water and electrolyte balance in situations where oral food intake is inadequate or not possible.
Contraindications
Hyperkalemia, oliguria, Addison's disease, severe burns, and azotemia. Excess Na, malpsorbsi syndrome glucose / galactose, severe liver injury, cardiac arrhythmia.
Side Effects
Alkalosis, brain edema, pulmonary, and peripheral, water intoxication and hypokalemia, thrombophlebitis.
Drug interactions
Interacting with calcium
Storage
Stored in a single-dose container at room temperature.
Packaging: Infus @ 500 mL (sterile preparations)
No. Reg : DKL 15003001149A1
Np. Batch : N 301003
Production
By PT. B-Farma
Kendari-Indonesia
Infus Nakula 3b
Komposisi
Tiap 500 mL mengandung:
Na 50 mEq, K 20 mEq, Cl 50 mEq, Lactate 20 mEq, Dekstrosa anhidrat 13,5 gram.
Aturan pakai
Disuntikkan secara intravena
Indikasi
Menyalurkan atau memelihara keseimbangan air dan elektrolit pada keadaan dimana asupan makanan per oral tidak mencukupi atau tidak mungkin.
Kontraindikasi
Hyperkalemia, oliguria, penyakit Addison, luka bakar berat, dan azotemia. Kelebihan Na, syndrome malpsorbsi glukosa/galaktosa, cedera hati yang berat, aritmia jantung.
Efek Samping
Askalosis, edema otak, paru, dan perifer, intoksikasi air dan hyperkalemia, tromboflebitis.
Interaksi obat
Berinteraksi dengan kalsium
Penyimpanan
Disimpan dalam wadah dosis tunggal pada suhu kamar.
Kemasan : Infus @ 500 mL (sediaan steril)
No. Reg : DKL 15003001149A1
Np. Batch : N 301003
Produksi Oleh
PT. B-Farma
Kendari-Indonesia