tugas 2-auditing i

11
Wiwiek Surtiwati Ningsih NPM:017497522 TUGAS 2-AUDITING I Jawablah pertanyaan-pertanyaan di berikut ini: 1. Jelaskan yang dimaksud dengan Laporan Auditor Independen 2. Sebutkan jenis-jenis Laporan Auditor Independen 3. Uraikan kondisi apa saja yang menyebabkan auditor mengeluarkan masing-masing jenis pendapat auditor 4. Berikan contoh laporan dari masing-masing jenis laporan auditor independen Selamat Bekerja Jawaban: 1. Menurut IAI (1994), laporan audit adalah suatu sarana bagi auditor untuk menyatakan pendapatnya atau apabila keadaan mengharuskan, untuk menyatakan tidak memberikan pendapat, sebagai pihak yang independen, auditor tidak dibenarkan untuk memihak kepentingan siapapun dan untuk tidak mudah dipengaruhi, serta harus bebas dari setiap kewajiban terhadap kliennya dan memiliki suatu kepentingan dengan kliennya. Jadi laporan audit berisi tentang opini auditor yang merupakan pernyataan kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 2. Jenis-jenis Laporan Auditor Independen adalah; a. Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion) b. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas (Unqualified Opinion with Explanatory Paragraph/Languange) 1

Upload: wiwiek-s-ningsih

Post on 04-Dec-2015

253 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Laporan Auditing Indepen

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas 2-Auditing I

Wiwiek Surtiwati NingsihNPM:017497522

TUGAS 2-AUDITING I

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di berikut ini:

1. Jelaskan yang dimaksud dengan Laporan Auditor Independen

2. Sebutkan jenis-jenis Laporan Auditor Independen

3. Uraikan kondisi apa saja yang menyebabkan auditor mengeluarkan masing-masing jenis

pendapat auditor

4. Berikan contoh laporan dari masing-masing jenis laporan auditor independen 

Selamat Bekerja

Jawaban:

1. Menurut IAI (1994), laporan audit adalah suatu sarana bagi auditor untuk menyatakan

pendapatnya atau apabila keadaan mengharuskan, untuk menyatakan tidak memberikan

pendapat, sebagai pihak yang independen, auditor tidak dibenarkan untuk memihak

kepentingan siapapun dan untuk tidak mudah dipengaruhi, serta harus bebas dari setiap

kewajiban terhadap kliennya dan memiliki suatu kepentingan dengan kliennya.

Jadi laporan audit berisi tentang opini auditor yang merupakan pernyataan kewajaran, dalam

semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha dan arus kas sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

2. Jenis-jenis Laporan Auditor Independen adalah;

a. Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion)

b. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas (Unqualified Opinion

with Explanatory Paragraph/Languange)

c. Pendapat wajar dengan pengecualian(Qualified Opinion)

d. Pendapat tidak wajar(adverse Opinion)

e. Pernyataan tidak memberikan pendapat (Disclaimer Opinion)

3. 1)  Pendapat wajar tanpa pengecualian

Pendapat ini dikeluarkan auditor jika tidak adanya pembatasan terhadap auditor dalam

lingkup audit dan tidak ada pengecualian yang signifikan mengenai kewajaran dan

penerapan standar akutansi keuangan dalam laporan keuangan disertai dengan

1

Page 2: Tugas 2-Auditing I

pengungkapan yang memadai dalam laporan keuangan. Laporan audit tipe ini merupakan

laporan yang paling diharapkan dan dibutuhkan oleh semua pihak. Baik oleh klien maupun

oleh auditor.

Ada beberapa kondisi laporan keuangan yang harus dipenuhi untuk menilai laporan

keuangan yang dianggap menyajikan secara wajar kepada posisi keuangan dan hasil

suatu organisasi agar sesuai dengan standar akuntansi keuangan yaitu:

Standar akuntansi keuangan digunakan sebagai pedoman untuk menyusun laporan

keuangan,

Perubahan standar akuntansi keuangan dari periode ke periode telah cukup dijelaskan.

Informasi dalam catatan-catatan yang mendukungnya telah digambarkan dan dijelaskan

dengan cukup dalam laporan keuangan, sesuai dengan standar akuntansi keuangan.

Laporan audit yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian adalah laporan yang paling

dibutuhkan oleh semua pihak, baik oleh klien, pemakai informasi keuangan maupun oleh

auditor.

2). Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas

Suatu paragraf penjelas atau bahasa penjelasan yang lain dalam laporan audit diberikan

oleh auditor dalam keadaan tertentu yang mungkin mengharuskannya melakukan hal

tersebut, meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan

keuangan.

Mengapa pendapat WTP ini diikuti dengan bahasa penjelasan yang ditambahkan dalam

laporan audit?

Menurut SPAP/94-SA Seksi 504 junto PSA No. 52 paragraf 11 hal 508.7 pentingnya

penjelasan tambahan dalam pendapat WTP adalah bahwa keadaan tertentu seringkali

mengharuskan auditor menambahkan paragraf penjelas( bahasa penjelasan lain) dalam

laporan audit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian yang di

nyatakan oleh auditor. Misalnya karena sebagian laporan keuangan diperiksa oleh auditor

lain. Dalam hal ini apabila auditor memutuskan untuk membuat referensi ke laporan

auditor independen lain sebagai dasar, sebagian pernyataan pendapatnya auditor harus

menjelaskan kenyataan ini dalam paragraf pengantar laporannya dan ia harus menunjuk

ke laporan auditor independen lain dalam pernyataan peendapatnya. Referensi ini

merupakan petunjuk adanya pemisahan tanggungjawab dalam pelaksanaan audit.

2

Page 3: Tugas 2-Auditing I

3).  Pendapat wajar dengan pengecualian

Ada beberapa kondisi yang mengharuskan seorang auditor memberikan pendapat wajar

dengan pengecualian, diantaranya yaitu :

Klien membatasi ruang lingkup audit

Kondisi-kondisi yang ada diluar kekuasaan klien ataupun auditor menyebabkan auditor

tidak dapat melaksanakan prosedur audit penting

Laporan keuangan tidak disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan

Ketidakkonsistenan penerapan standar akuntansi keuangan yang digunakan dalam

menyusun laporan keuangan

4). Pendapat tidak wajar

Pendapat ini merupakan kebalikan dari pendapat wajar tanpa pengecualian. Auditor

memberikan pendapat tidak wajar jika laporan keuangan klien tidak menyajikan secara

wajar posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas perusahaan klien.

Hal ini disebabkan karena laporan keuangan tidak disusun berdasar standar akuntansi

keuangan. Selain itu pendapat tidak wajar disebabkan karena ruang lingkup auditor

dibatasi sehingga bukti kompeten yang cukup untuk mendukung pendapatnya tidak dapat

dikumpulkan. Jika laporan keuangan diberi pendapat tidak wajar oleh auditor maka

informasi yang disajikan klien dalam laporan keuangan sama sekali tidak dapat dipercaya,

sehingga tidak dapat dipakai oleh pemakai informasi keuangan untuk pengambilan

keputusan.

5). Pernyataan tidak memberikan pendapat

Jika auditor tidak memberikan pendapat atas objek audit, maka laporan ini disebut

lampiran tanpa pendapat (adverse opinion). Hal ini disebabkan beberapa kondisi, yaitu

adanya pembatasan yang sifatnya luar biasa terhadap lingkungan auditnya, kemudian

karena auditor tidak independen dalam hubungan dengan kliennya. Perbedaan antara

pernyataan tidak memberikan pendapat dengan pendapat tidak wajar adalah pendapat

tidak wajar ini diberikan dalam keadaan auditor mengetahui adanya ketidakwajaran dalam

laporan keuangan klien, sedangkan auditor menyatakan tidak memberikan pendapat (no

opinion) karena ia tidak cukup memperoleh bukti mengenai kewajaran laporan keuangan

auditan atau karena ia tidak independen dalam hubungannya dengan klien.

3

Page 4: Tugas 2-Auditing I

4. Contoh 1. Laporan audit dengan pendapat wajar tanpa pengecualian (laporan audit baku)

Laporan Audit Independen

                                                                        Kepada Yth.

                                                                        Direksi dan Dewan Komisaris

                                                                        PT. GUNADARMA

                                                                        Jl. Margonda Raya No 100 Pondok Cina Depok

            Kami telah mengaudit neraca PT. GUNADARMA   per 31 Desember 2001 serta laporan rugi laba,

laporan perubahan laba ditahan, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami adalah pada

pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.

            Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.

Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh

keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi

pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam

laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas standar akkuntansi yang digunakan dan estimasi

signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara

keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

            Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam

semua hal yang material, posisi keuangan PT. GUNADARMA per 31 Desember 2001, dan hasil usaha,

serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada  tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang

berlaku umum.

                                                                                     Kantor akuntan

 Eliya Isfaatun, SE., MMSI

                                                                                     (Eliya Isfaatun, SE., MMSI)

                                                                                    Reg. Neg-D110369

  Tanggal, 13 Maret 200

Contoh 2 Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas

Laporan Auditor Independen Laporan No. AR/L-044/12

Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Panin Financial Tbk

“kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT.X dan anak perusahaannya tgl 31 desember 199y dan 199x

serta laporan rugi/laba, laporan laba yang ditahan dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang

berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab managemen perusahaan.

Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.

Kami tidak mengaudit PT. ABC, suatu anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh PT X yang laporan

keuangannya menyajikan total aktiva sebesar Rp......dan Rp..... berturut-turut pada tanggal 31 desember

199y dan 199x dan total pendapatan sebesar Rp..... dan Rp...... untuk tahun yang berakhir pada tanggal-

tanggal tersebut. Laporan keuangan tersebut telah diaudit oleh auditor independen lain dengan pendapat

4

Page 5: Tugas 2-Auditing I

wajar tanpa pengecualian, yang laporannya telah diserahkan kepada kami dan pendapat kami sejauh yang

berkaitan dengan jumlah-jumlah untuk perusahaan PT,ABC, sematamata hanya berdasar atas laporan

auditor independen tersebut. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang telah ditetepkan

ikatan akuntan indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar

kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit

pemeriksaaan bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan.

Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang buat oleh

managemen perusahaan serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami

yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor independen yang lain diatas, laporan

keuangan konsolidasi yang kami sebut diatas menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material,

posisi keuangan perusahaan PT.X tanggal 31 desember 199y dan 199x, hasil usaha, laba yang ditahan, serta

arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku

umum..”

Kantor akuntan

 Eliya Isfaatun, SE., MMSI

                                                                                     (Eliya Isfaatun, SE., MMSI)

                                                                                    Reg. Neg-D110369

  Tanggal, 13 Maret 200

Contoh 3. Laporan audit dengan pendapat wajar dengan pengecualian karena penggunaan prinsip akuntansi yang menyimpang dari prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Laporan Audit Independen

                                                                                    Kepada Yth.

                                                                                    Direksi dan Dewan Komisaris

                                                                                    PT. GUNADARMA

                                                                                    Jl. Margonda Raya No 100

                                                                                        Pondok Cina Depok

            Kami telah mengaudit neraca PT. GUNADARMA   per 31 Desember 2001 serta laporan rugi laba,

laporan perubahan laba ditahan, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal

tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami adalah

pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.

            Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.

Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh

keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi

pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam

laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas standar akkuntansi yang digunakan dan estimasi

signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara

keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

5

Page 6: Tugas 2-Auditing I

            Perusahaan tidak memasukkan kewajiban sewa guna usaha dari aktiva tetap dan kewajiban dalam

neraca terlampir, dan menurut pendapat kami, harus dikapitalisasi agar sesuai dengan prinsip akuntansi

yang berlaku umum. Jika kewajiban sewa guna usaha ini dikapitalisasi, aktiva tetap akan bertambah

sebesar Rp. 120.000.000,-, kewajiban jangka panjang sebesar Rp. 120.000.000,-. Tambahan laba bersih

akan berkurang sebesar Rp. 12.000.000 dan laba per lembar saham akan berkurang sebesar Rp. 1.200,-

untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

            Menurut pendapat kami, kecuali untuk dampak tidak dikapitalisasinya kewajiban sewa guna usaha

seperti yang kami uraikan dalam paragraph di atas, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan

secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. GUNADARMA per 31 Desember 2001,

dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada  tanggal  tersebut sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku umum.

                                                                                    Kantor akuntan

                                                                                    Eliya Isfaatun, SE., MMSI

                                                                                    (Eliya Isfaatun, SE., MMSI)

                                                                                    Reg. Neg-D110369

                                                                                    Tanggal, 13 Maret 2002

Contoh 4. Laporan audit dengan pendapat tidak wajar

Laporan Audit Independen

                                                                                    Kepada Yth.

                                                                                    Direksi dan Dewan Komisaris

                                                                                    PT. GUNADARMA

                                                                                    Jl. Margonda Raya No 100

                                                                                        Pondok Cina Depok

            Kami telah mengaudit neraca PT. GUNADARMA   per 31 Desember 2001 serta laporan rugi laba,

laporan perubahan laba ditahan, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal

tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami adalah

pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.

            Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.

Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh

keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi

pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam

laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas standar akkuntansi yang digunakan dan estimasi

signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara

keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

            Sebagaimana telah dijelaskan dalam catatan X atas laporan keuangan, perusahaan mencantumkan

perkiraan pabrik dan ekuipmen pada nilai appraisal, dan menghitung depresiasinya berdasarkan nilai

tersebut.

            Karena penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum seperti yang diuraikan diatas,

pada tanggal 31 Desember 2001, saldo persediaan lebih tinggi sebesar Rp. 525.000.000,-. Dengan

6

Page 7: Tugas 2-Auditing I

diperhitungkannya biaya depresiasi ke dalam biaya overhead pabrik berdasarkan nilai revaluasi yang lebih

besar dari harga pokok aktiva tetap dan aktiva tetap dikurangi akumulasi depresiasinya disajikan lebih

tinggi sebesar Rp. 75.500.000 dibandingkan jika disajikan atas dasar harga pokoknya.

            Menurut pendapat kami, karena dampak dari hal yang kami uraikan dalam paragraph diatas, laporan

keuangan yang kami sebut di atas tidak menyajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang

berlaku umum, posisi keuangan PT. GUNADARMA per 31 Desember 2001, dan hasil usaha, serta arus kas

untuk tahun yang berakhir pada  tanggal sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

                                                                                    Kantor akuntan

                                                                                    Eliya Isfaatun, SE., MMSI

                                                                                    (Eliya Isfaatun, SE., MMSI)

                                                                                    Reg. Neg-D110369

                                                                                      Tanggal, 13 Maret 2002

Contoh 5. Laporan audit berisi pernyataan tidak memberikan pendapat sebagai akibat ketidakberhasilan auditor untuk memperoleh bukti yang cukup karena pembatasan ruang lingkup.

Laporan Audit Independen

                                                                                   Kepada Yth.

                                                                                    Direksi dan Dewan Komisaris

                                                                                    PT. GUNADARMA

                                                                                    Jl. Margonda Raya No 100

                                                                                        Pondok Cina Depok

            Kami  telah ditugasi untuk mengaudit neraca PT. GUNADARMA  tanggal 31 Desember 2001 serta

laporan rugi laba, laporan laba ditahan, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal

tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Perusahaan tidak melakukan

penghitungan fisik persediaan dalam tahun 2001 yang dicantumkan dalam laporan keuangan sebesar Rp.

850.000.000 pada tanggal 31 Desember 2001. Lebih lanjut, bukti-bukti yang mendukung harga perolehan

aktiva tetap yang dibeli sebelum tanggal 31 Desember 2001 tidak lagi tersedia dalam arsip perusahaan.

Catatan perusahaan tidak memungkinkan dilaksanakannya penerapan prosedur audit lain terhadap

persediaan dan aktiva tetap.

            Karena perusahaan tidak melaksanakan penghitungan fisik persediaan dan kami tidak dapat

menerapkan prosedur audit untuk meyakinkan kami atas kuantitas persediaan dan harga pokok persediaan

dan harga perolehan aktiva tetap, lingkup audit kami tidak cukup untuk memungkinkan kami menyatakan

pendapat, dan kami tidak menyatakan  pendapat atas laporan keuangan.

                                                                                    Kantor akuntan

                                                                                    Eliya Isfaatun, SE., MMSI

                                                                                    (Eliya Isfaatun, SE., MMSI)

                                                                                    Reg. Neg-D110369

                                                                                    Tanggal, 13 Maret 2002

7