tugas 10 metode kualitatif (revisi) 2

Upload: ovy-wahyuni

Post on 14-Oct-2015

33 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Judul: Metode Kualitatif (revisi)Nama: Ovy Wahyuni No. Mhs: 13/355637/PTK/9110

METODE KUALITATIF1.1 Kajian PustakaMetode kualitatif menurut Creswell (2012) merupakan metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna. Proses kualitatif ini melibatkan upaya-upaya penting, seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan prosedur-prosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari para partisipan, menganalisis data secara induktif mulai dari tema-tema yang khusus ke tema-tema yang umum, dan menafsirkan makna data. Laporan hasil penelitian ini memiliki struktur yang fleksibel. Penelitian ini berfokus pada makna individual dan menerjemahkan kompleksitas suatu persoalan.(Creswell, 2012, p.4-5)Penelitian kualitatif sebagai model yang dikembangkan oleh Mazhab Baden yang bersinergi dengan aliran filsafat fenomenologi menghendaki pelaksanaan penelitian berdasarkan pada situasi wajar (natural setting) sehingga kerap orang juga menyebutnya sebagai metode naturalistik.Secara sederhana menurut Muhammad Idrus (2009) penelitian kualitatif adalah meneliti informan sebagai subjek penelitian dalam lingkungan hidup kesehariannya. Untuk itu, pada penelitian kualitatif, peneliti sebisa mungkin berinteraksi secara dekat dengan informannya untuk mengenal secara dekat dunia kehidupan mereka, mengamati dan mengikuti alur kehidupannya secara apa wajar. Berikut ini merupakan ciri-ciri penelitian kualitatif menurut para ahli (Muhammad Idrus, 2009: p.24-28):1. Bersifat alamiah ; penelitian ini berlangsung dalam situasi alamiah, artinya peneliti tidak berusaha untuk memanipulasi situs penelitian, ataupun melakukan intervensi terhadap aktivitas subjek penelitian dengan memberikan perlakuan khusus. Peneliti berusaha memahami fenomena yang dirasakan objek sebagaimana adanya.2. Bersifat dinamis dan berkembang ; seorang peneliti harus terus mengikuti subjek yang diteliti dalam kurun waktu yang cukup lama agar dapat melihat perubahan atau perkembangan subjek. Subjek-pun terkadang tidak bisa langsung menunjukkan apa yang dirasakannya pada awal-awal pertemuan dengan peneliti (dalam istilah psikologi disebut persona), biasanya subjek baru akan bersifat alamiah pada pertemuan ke dua.3. Fokus penelitian ; penelitian kualitatif hendaknya menetapkan pembatasan bahasan atas dasar fokus yang timbul sebagai masalah penelitian sehingga peneliti lebih mudah menentukan data yang terkait dengan tema penelitiannya.4. Bersifat deskriptif ; peneliti kualitatif akan melakukan penggambaran secara mendalam tentang proses yang diteliti, karena itu peneliti tidak berusaha untuk menguji hipotesis. Meski bukan berarti peneliti tidak memiliki asumsi awal yang menjadi permasalahan penelitian. Peneliti kualitatif tidak diawali oleh keinginan untuk memecahkan masalah yang terlebih dahulu dihipotesiskan. Tidak ada hipotesis yang diajukan, sehingga tidak ada upaya untuk menguji hipotesis.5. Sasaran penelitian berlaku sebagai subjek penelitian ; sebagai subjek, pada informan tidak diterapkan perlakuan tertentu, namun tetap menjalankan kehidupan kesehariannya seperti biasa. Sehingga peneliti harus menggali objek yang diteliti pada informannya.6. Data penelitian bersifat deskriptif ; data penelitian kualitatif berupa narasi cerita, penuturan informan, dokumen-dokumen pribadi, perilaku, gerak tubuh, mimik, dan banyak hal lain yang tidak didominasi angka. Karena itu data penelitian ini menjadi begitu banyak dan begitu kompleks.7. Berfokus pada proses dan interaksi subjek ; fokus utama penelitian ini terletak pada proses dan interaksi subjek, serta perilaku yang ditampilkannya. Kegiatan penelitian akan banyak mencandra dan mendeskripsikan bagaimana subjek dalam berinteraksi dengan sekelilingnya yang terkait dengan penelitian. Sehingga segala aktivitas gerak, perilaku, sikap, ungkapan verbal atau nonverbal menjadi fokus peneliti.8. Subjek terbatas ; sumber data pada penelitian kualitatif merupakan orang yang dianggap tahu dengan fenomena yang diteliti dan dipilih berdasarkan kriteria yang disepakati peneliti sendiri sehingga subjeknya menjadi terbatas.9. Pemilihan subjek dilakukan secara purposive ; penelitian secara acak akan dihindari, yang terpilih merupakan orang-orang kunci dan sumber data atas apa fenomena yang diteliti.10. Kontak personal secara langsung ; kegiatan lapangan merupakan hal utama dan penelitian ini, sehingga harus ada kontak langsung antara peneliti dengan subjek yang diteliti.11. Human instrument ; pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri, dengan begitu kedudukan peneliti dalam desain penelitian kualitatif begitu penting.12. Mengutamakan data langsung ; karena peneliti mengumpulkan datannya sendiri, maka peneliti akan berusaha untuk mendapatkan datanya langsung dari informan, bukan dari sumber kedua.13. Pengumpulan data dengan observasi terlibat ; pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung dan ikut terlibat dalam proses yang sedang dijalani. Namun peneliti tidak boleh menonjol agar tidak dianggap sebagai orang luar dan tidak mengganggu kewajaran situasi yang berlangsung.14. Hubungan antara peneliti dengan informan terjalin akrab ;dalam penelitian kualitatif, terasa tidak ada jarak antara peneliti dengan orang yang diteliti. Karena peneliti bisa memperoleh banyak keuntungan berupa informasi yang banyak.15. Perspektif holistik ; tujuan penelitian kualitatif adalah diperolehnya pemahaman yang menyeluruh dan utuh tentang fenomena atau realitas yang diteliti.16. Berorientasi pada kasus unik ; penelitian kualitatif yang baik akan dapat menampilkan kedalaman dan detail suatu fenomena yang tengah diteliti karena fokus penelitiannya menyelidiki suatu kasus secara mendalam.17. Netralitas Empatik ; karena adanya kritik mengenai unsur subjektivitas pada penelitian kualitatif sehingga kerap dianggap kurang ilmiah, maka Patton (dalam Muhammad Idrus, 2009: p.27) mengajukan istilah netralitas empatik untuk mengganti istilah subjektivitas. Netralitas mengacu pada sikap peneliti terhadap temuan-temuan penelitiannya, dan empatik mengacu pada sikap peneliti terhadap subjek penelitiannya.18. Keabsahan data ;untuk mendukung adanya netralitas empatik maka peneliti harus dapat menunjukkan bahwa datanya valid dan reliable. Dapat dilakukan dengan uji eksternal atau internal terhadap instrumen yang digunakan dengan menggunakan formula statistic.19. Analisis data dilakukan secara induktif ;metode kualitatif berorientasi pada eksplorasi dan penemuan dan tidak bermaksud menguji teori. Peneliti akan mencoba memahami fenomena yang dilihatnya sebagaimana adanya.20. Kebenaran emik ; sisi kebenarannya terletak lebih pada sisi informan. Kebenaran bukan diperoleh dengan cara membandingkan perilaku atau sikap subjek dengan teori, namun lebih pada apa yang disampaikan dan ditampilkan informan.21. Simpulan bersifat subjektif ;jika diharuskan membuat simpulan, bukan merupakan simpulan yang bersifat generalisasi, namun sekadar sebuah simpulan atas kasus subjektif yang diteliti.22. Bersifat lentur ; karena proses penggalian makna berjalan melalui proses yang berkesinambungan secara kumulatif, dan bermuara pada pencapaian makna dari objek kajian.23. Pentingnya makna terdalam ; penelitian ini sangat terkait dengan makna-makna yang terkandung dalam proses sosial, yang hanya dapat dipahami sesuai konteks budayanya. Makna biasanya muncul ketika ditemukan berbagai simbol, artefak,perilaku, sikap ataupun bahasa-bahasa nonverbal yang ada disekitar subjek.24. Proses pengumpulan dan analisis data secara simultan ; pengumpulan data dan analisisnya dapat dilakukan secara bersamaan dengan cara saat pengumpulan data dilakukan, saat itu pula dilakukan analisis data dan reduksi data sehingga peneliti dapat melacak data berikutnya yang diharapkan. Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam proses penelitian kualitatif (Muhammad Idrus, 2009: p.12): 1. Penentuan tema penelitian2. Penentuan fokus penelitian3. Pelacakan informasi tentang penelitian terdahulu4. Pengambilan data dan reduksi data5. Penarikan simpulan sesuai konteks penelitian

Namun, tidak semua obyek dan masalah penelitian bisa didekati dengan pendekatan tunggal, sehingga diperlukan pemahaman pendekatan lain yang berbeda agar begitu obyek dan masalah yang akan diteliti tidak pas atau kurang sempurna dengan satu pendekatan maka pendekatan lain dapat digunakan, atau bahkan mungkin menggabungkannya.Sementara itu Noeng Muhadjir (1994 : 12) mengemukakan beberapa nama yang dipergunakan para ahli tentang metodologi penelitian kualitatif yaitu: grounded research, ethnometodologi, paradigma naturalistik, interaksi simbolik, semiotik, heuristik, hermeneutik, atau holistik . perbedaan tersebut dimungkinkan karena perbedaan titik tekan dalam melihat permasalahan serta latar brlakang disiplin ilmunya, istilah grounded research lebih berkembang dilingkungan sosiologi dengan tokohnya Strauss dan Glaser (untuk di Indonesia istilah ini diperkenalkan/dipopulerkan oleh Stuart A. Schleigel dari Universitas California yang pernah menjadi tenaga ahli pada Pusat Latihan Penelitian Ilmu-ilmu soaial Banda Aceh pada tahun 1970-an), ethnometodologi lebih berkembang di lingkungan antropologi dan ditunjang antara lain oleh Bogdan , interaksi simbolik lebih berpengaruh di pantai barat Amerika Serikat dikembangkan oleh Blumer, Paradigma naturalistik dikembangkan antara lain oleh Guba yang pada awalnya memperoleh pendidikan dalam fisika, matematika dan penelitian kuantitatif.Secara lebih rinci Patton (1990 : 88) mengemukakan-penamaan- macam-macam penelitian kualitatif (Qualitative inquiry) berdasarkan tradisi teoritisnya yang diuraikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 1.variety in qualitative Inquiry : Theoritical traditionsNoPerspektifAkar IlmuPertanyaan Utama

1EthnographyAnthropologyApa kebudayaan masyarakat ini ?

2PhenomenologyPhilosophyApa struktur dan esensi pengalaman atas gejala-gejala ini bagi masyarakat tersebut?

3HeuristicsPsikologi Humanistik Apa pengalaman saya mengenai gejala-gejala ini dan apa pengalaman essensial bagi yang lain yang juga mengalami gejala ini secara intens ?

4Ethnomethodology SosiologyBagaimana orang memahami kegiatan sehari-hari mereka sehingga berprilaku dengan cara yang dapat diterima secara sosial ?

5Symbolic interactionismPsikologi sosialApa simbul dan pemahaman umum yang telah muncul dan memberikan makna bagi interaksi sosial masyarakat ?

6Echological PsychologyPsikologi lingkunganBagaimana orang-orang mencapai tujuan mereka melalui prilaku tertentu dalam lingkungan yang tertentu ?

7System theoryinterdisiplinerBagaimana dan kenapa sistem ini berfungsi secara keseluruhan ?

8Chaos theory: non -linier dynamicsFisika teoritis : ilmu-ilmu alamApa yang mendasari keteraturan gejala-gejala yang tak teratur jika ada ?

9HermeneuticsTeologi, filsafat, kritik sastraApa kondisi-kondisi yang melahirkan prilaku atau produk yang dihasilkan yang memungkinkan penafsiran makna ?

10Orientaional, qualitativeIdeologi, ekonomi politikBagimana perspektif ideologi seseorang berujud dalam suatu gejala ?

Dalam perkembangannya, penelitian kualitatif telah menjadi istilah yang dominan dan baku, meskipun mengacu pada istilah yang berbeda dengan pemberian karakteristik yang berbeda pula, namun bila dikaji lebih jauh semua itu lebih bersifat saling melengkapi/memperluas dalam suatu bingkai metodologi penelitian kualitatif. Dalam wacana metodologi penelitian, umumnya diakui terdapat dua paradigma utama dalam metodologi penelitian yakni paradigma positivist (penelitian kuantitatif) dan paradigma naturalistik (penelitian kualitatif), ada ahli yang memposisikannya secara diametral, namun ada juga yang mencoba menggabungkannya baik dalam makna integratif maupun bersifat komplementer, namun apapun kontroversi yang terjadi kedua jenis penelitian tersebut memiliki perbedaan-perbedaan baik dalam tataran filosofis/teoritis maupun dalam tataran praktis pelaksanaan penelitian, dan justru dengan perbedaan tersebut akan nampak kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga seorang peneliti akan dapat lebih mudah memilih metode yang akan diterapkan apakah metode kuantitatif atau metode kualitatif dengan memperhatikan obyek penelitian/masalah yang akan diteliti serta mengacu pada tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan dikemukakan perbandingan antara paradigma positivisme dan paradigma alamiah (fenomenologi) dengan mengacu pada pendapat Lincoln dan Guba, sebagaimana terlihat dalam tabel berikut :

Tabel 2. Perbedaan Aksioma Paradigma Positivisme dan AlamiahNoAksioma TentangParadigmaPositivismeParadigma Alamiah/Kualitatif

1Hakikat kenyatanKenyataan adalah tunggal, nyata dan fragmentarisKenyataan adalah ganda,dibentuk, dan me-rupakan keutuhan

2Hubungan pencari tahu dan yang tahuPencari tahu dengan yang tahu adalah bebas, jadi ada dualismePencari tahu dengan yang tahu aktif bersama, jadi tidak dapat dipisahkan

3Kemungkinan GeneralisasiGeneralisasi atas dasar bebas-waktu dan bebas-konteks (pernyataan nomotetik)Hanya waktu dan konteks yang mengikat hipotesis kerja (pernyataan idiografis) yang dimungkinkan

4Kemungkinan hubungan sebab akibatTerdapat penyebab sebenarnya yang secara temporer terhadap, atau secara simultan terhadap akibatnyaSetiap keutuhan berada dalam keadaan mempe-ngaruhi secara bersama-sama sehingga sukar mem-bedakan mana sebab dan mana akibat

5Peranan nilaiInkuirinya bebas nilaiInkuirinya terikat nilai

(Sumber : Lexy J. Moleong : 2000 : 31)

Perbedaan antara penelitian kualitatif dan kuantitatifAspekPenelitian KuantitatifPenelitian Kualitatif

1. Masalah yang ditelitiMenekankan pada beberapa variabelMenekankan pada banyak aspek dari satu variabel, jika mungkin dijadikan permasalahan yang diteliti lebih mendalam

2. TujuanMenguji teori dan menegakkan fakta-faktaMengembangkan kepekaan konsep dan penggambaran realitas yang tidak tunggal (jamak)

3. Pola pikirAda masalah berteori berhipotesis ke lapangan mencari data menguji hipotesis teori bersifat top downKe lapangan menemukan data data dicocokkan dengan teori teori bersifat bottom up

4. Responden sebagai sumber dataBanyak diambil secara randomJumlah kecil sekitar 10 orang, diambil secara purposive (dengan maksud tertentu)

5. Objek yang ditelitiPerilaku manusia dan fenomena alamPerilaku manusia, proses kerja

6. Desain penelitianSurvei, studi kasus, eksperimenStudi kasus

7. SampelBesar, memiliki kelompok kontrol yang dipilih secara random dengan pertimbangan strata yang adaKecil, tidak representative dengan tujuan tertentu

8. Metode pengumpulan dataAngket, wawancara, observasi, check listLebih menekankan pada observasi dan wawancara

9. Bentuk dataBerupa angka atau data kualitatif yang diangkakanKata-kata, kalimat, gambar, perilaku, replika, manuskrip

10. SifatnyaDeskriptif, komparatif, asosiatifDeskriptif

11. AnalisisnyaMenjawab masalah dan menguji hipotesisTidak menguji hipotesis, tetapi menjawab masalah

12. Hasil penelitianGeneralisasiLebih menekankan pada makna

13. KebenaranEtikEmik

14. Kedekatan dengan data penelitiJauh dari data yang diteliti, peneliti mengambil jarak dengan responden yang ditelitinyaSangat dekat dengan data yang diambil, peneliti mengikuti aktivitas keseharian informan

15. AsumsiRealitas bersifat statisRealitas bersifat dinamis

(Sumber : Muhammad Idrus. Metode Penelitian Ilmu Sosial. 2009: p.22-23)Kelebihan Metode Kualitatif menurut Lincoln dan Guba (dalam bimbingan.org) :1. Memperoleh pandangan langsung dari subjek yang hendak diteliti2. Metode ini memiliki kemampuan untuk menghadirkan uraian maupun penjelasan yang sama dengan apa yang terjadi dalam keseharian peneliti. Karena data yang diperoleh merupakan gambaran menyeluruh dari fakta yang terjadi secara umum3. Manjalin keterikatan antara peneliti dengan narasumber karena adanya intensitas hubungan selama penelitia, sehingga peneliti dapat memahami makna fenomena hingga ke tingkat emik semantikKelemahan metode kualitatif (Muhammad Idrus, 2009: p.32-35) 1. Kualitas penelitian bergantung pada pengalaman peneliti2. Subjektivitas tinggi3. Perubahan perilaku informan4. Waktu pengumpulan data lama5. Tidak ada prosedur standar6. Kesulitan mendapatkan informan kunci7. Interpretasi beda antar peneliti8. Sulit menggeneralisasikan9. Sulit mengabaikan teori yang dimiliki peneliti10. Keterbatasan peneliti2.1 Analisis & PembahasanPenelitian kualitatif merupakan penelitian tentang riset yang menggunakan pendekatan induktif. Pendekatan induktif ini mengharuskan peneliti untuk turun langsung melihat lapangan untuk menyelesaikan penelitian. Landasan teori pada penelitian kualitatif berfungsi sebagai background knowledge untuk memandu peneliti agar fokus penelitiannya bisa sesuai dengan yang terjadi atau fakta di lapangan dan membantu peneliti agar dapat menuliskan bahan pembahasan hasil penelitiannya. Landasan teori pada penelitian kualitatif berbeda dengan landasan teori pada penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif menggunakan teori sebagai dasar penelitian dan panduan untuk mencari data dan memutuskan apakah teori nantinya akan diterima atau ditolak sebagai suatu kebenaran. Sedangkan pada penelitian kualitatif peneliti bergerak berdasarkan data yang ada di lapangan, teori berfungsi untuk menjelaskan pembahasan pada laporan penelitian. Pada penelitian kuantitatif hasil yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memverifikasi teori yang sudah ada, sedangkan pada penelitian kualitatif penelitian yang dihasilkan dapat mengembangkan teori yang sudah ada sehingga cakupannya menjadi semakin luas.Penelitian kualitatif berusaha menjawab fenomena dengan melihat sudut pandang si pelaku atau narasumber yang bisa dipercayai, kemudian menjelaskan hasil penelitiannya secara deskriptif atau dalam bentuk wacana. Peneliti memperoleh datanya dengan melakukan wawancara mendalam dan melihat secara empiris fenomenanya dari sudut pandang emik (narasumbernya tadi) untuk mengungkapkan dan menguraikan sistem perilaku bersama-sama satuan strukturnya dan kelompok struktur satuan-satuan tersebut.Penelitian kualitatif sering digunakan untuk mengkaji perspektif kajian budaya, dengan analisisnya yang dikatagorikan sebagai penelitian deskriptif. Metode kualitatif digunakan untuk memperoleh data yang mengandung makna. Makna merupakan data yang sebenarnya, dan merupakan nilai yang terkandung dibalik data yang tampak. Hal-hal yang tidak terpecahkan secara teori masih dapat ditelusuri melalui pendekatan interpretasi atau tafsir, mengingat kebudayaan tidak hanya menyangkut hal-hal fisik atau nyata, tetapi juga menyimpan nilai-nilai dan makna yang abstrak, seperti yang dinyatakan oleh Geertz (1996:5), bahwa analisis kebudayaan bukan merupakan sebuah ilmu eksperimental untuk mencari hukum melainkan sebuah ilmu yang bersifat interpretatif untuk mencari makna. Makna tersebut ditenunnya sendiri dalam jaringan-jaringan makna dan kebudayaan. Penelitian kualitatif dalam bidang arsitektur, contohnya dapat digunakan untuk meneliti rumah tradisional suatu kelompok masyarakat. Rumah tradisional tidak dipandang sama rata seperti rumah modern saat ini. Namun bagaimana rumah berfungsi selain menjadi tempat tinggal bagi suatu keluarga, rumah juga merupakan representasi nilai budaya dan difungsikan sebagai wadah untuk melaksanakan ritual-ritual upacara adat. Peneliti memperoleh datanya dengan mewawancarai narasumber yang mengetahui dengan baik tentang seluk beluk rumah tradisionalnya, kemudian menuliskan hasil penelitiannya secara deskriptif sesuai dengan sudut pandang emik atau sudut pandang masyarakat tersebut bukan dengan ditinjau dari sudut pandang si peneliti.

3.1KesimpulanPenelitian kualitatifadalah penelitian yang bersifatdeskriptifdan cenderung menggunakan pendekataninduktif. Penelitian ini berfokus pada proses dan makna dari suatu fenomena yang terjadi. Landasanteori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai denganfaktadi lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.Penelitian kualitatif sering digunakan untuk mengkaji perspektif kajian budaya, dengan analisisnya yang dikatagorikan sebagai penelitian deskriptif. Metode kualitatif digunakan untuk memperoleh data yang mengandung makna. Makna merupakan data yang sebenarnya, dan merupakan nilai yang terkandung dibalik data yang tampak. Daftar PustakaIdrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta : Erlangga Wikipedia. Penelitian Kualitatif. [Online].Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kualitatifCreswell, John w. 2012. Research Design. Cetakan ke-2. Diterjemahkan oleh : Achmad Fawaid. Yogyakarta : Pustaka PelajarAnonim. Keuntungan Metode Studi Kasus Kualitatif. [Online]Tersedia : http://www.bimbingan.org/keuntungan-metode-studi-kasus-kualitatif-menurut-lincoln-dan-guba.htmSuharsaputra,Uhar. Penelitian Kualitatif. [Online]Tersedia : http://uharsputra.files.wordpress.com/2007/05/kuliah-1-penelitian-kualitatif.docProseminar Studi Arsitektur|Metode Kualitatif | 1