tugas 1 ptlf

14
TUGAS PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS Disusun Oleh : 1. Dody Maries Riskan (31601200652) 2. Fahim Trihana (316012006) JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Upload: dodymariesriskan

Post on 09-Jul-2016

240 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

task

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas 1 PTLF

TUGAS

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

Disusun Oleh :

1. Dody Maries Riskan (31601200652)

2. Fahim Trihana (316012006)

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

2014

Page 2: Tugas 1 PTLF

1. Studi Kasus

Berawal dari buruknya lingkungan akibat penumukan sampah di TPA tanpa tindak

lanjut dari pemerintah sekitar, kami berinisiatif untuk membangun pabrik penolahan

sampah anorganik, agar dapat digunakan kembali.

2. Nama Perusahaan

Polymeritation.

3. Jenis Produk

Adapun produk yang dihasilkan oleh Polymeritation terdiri dari dua kategori, yaitu :

1. Gilingan ( Flakes ) Plastik

Gilingan / flakes plastik yang dihasilkan terdiri dari

a. PET Flakes

b. HDPE Flakes

Page 3: Tugas 1 PTLF

2. Sortiran

a. Kaca

b. Logam

c. Kertas

Page 4: Tugas 1 PTLF

Berdasarkan data terbaru, harga jual produk perusahaan ialah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Harga jual produk perusahaan

N

O

PRODUK HARGA SATUAN

1 PET Flakes 5.900 Kg

2 HDPE Flakes 3.000 kg

3 Limbah Kaca 100 kg

4 Limbah Logam 2.500 Kg

5 Limbah Kertas 1.500 Kg

6 Pupuk organic ( sampling biogass ) 50 LiterDari berbagi sumber, dengan asumsi perhitungan untuk jenis produk utama

4. Proses Produksi

Gambar 4.1 Ilustrasi sampah an organic

Sumber gambar : www.Google.com / sampah plastik

Sebagai perusahaan pengelolaan sampah terpadu, Polymeritation memiliki

peranan penting dalam pengelolaan sampah baik organic dan an organic untuk

mencapai tujuan pelesatarian lingkungan dan memperoleh keuntungan dari segi

ekonomi. Salah satu upaya yang dilakukan ialah dengan mendaur ulang sampah

plastic menjadi gilingan plastic yang akan dijual kembali kepada perusahaan –

perusahaan yang membutuhkan gilingan plastic pada bisnisnya. Sedangkan Sampah

an organic lainnya akan disortir berdasarkan jenisnya, kemudian dijual kembali

kepada perusahaan – perusahaan daur ulang lainnya yang terdapat di kota semarang,

seperti kertas, kaca dan logam.

Page 5: Tugas 1 PTLF

Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan

baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu

yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi

penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca

jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah

satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan,

pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas

pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga

adalam proses hierarki sampah 3R (Reuse, Reduce, and Recycle).

Seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan akan plastik terus meningkat.

Data BPS tahun 1999 menunjukkan bahwa volume perdagangan plastik impor

Indonesia, terutama polipropilena (PP) pada tahun 1995 sebesar 136.122,7 ton

sedangkan pada tahun 1999 sebesar 182.523,6 ton, sehingga dalam kurun waktu

tersebut terjadi peningkatan sebesar 34,15%. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus

meningkat pada tahun-tahun selanjutnya. Sebagai konsekuensinya, peningkatan

limbah plastikpun tidak terelakkan. Menurut Hartono (1998) komposisi sampah atau

limbah plastik yang dibuang oleh setiap rumah tangga adalah 9,3% dari total sampah

rumah tangga. Di Jabotabek rata-rata setiap pabrik menghasilkan satu ton limbah

plastik setiap minggunya. Jumlah tersebut akan terus bertambah, disebabkan sifat-

sifat yang dimiliki plastik, antara lain tidak dapat membusuk, tidak terurai secara

alami, tidak dapat menyerap air, maupun tidak dapat berkarat, dan pada akhirnya

akhirnya menjadi masalah bagi lingkungan. (YBP, 1986).

Plastik juga merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahan-bahan

kimia yang cukup berbahaya bagi lingkungan. Limbah daripada plastik ini sangatlah

sulit untuk diuraikan secara alami. Untuk menguraikan sampah plastik itu sendiri

membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar dapat terdegradasi secara sempurna. Oleh

karena itu penggunaan bahan plastik dapat dikatakan tidak bersahabat ataupun

konservatif bagi lingkungan apabila digunakan tanpa menggunakan batasan tertentu.

Sedangkan di dalam kehidupan sehari-hari, khususnya kita yang berada di

Indonesia,penggunaan bahan plastik bisa kita temukan di hampir seluruh aktivitas

hidup kita. Padahal apabila kita sadar, kita mampu berbuat lebih untuk hal ini yaitu

dengan menggunakan kembali (reuse) kantung plastik yang disimpan di rumah.

Dengan demikian secara tidak langsung kita telah mengurangi limbah plastik yang

Page 6: Tugas 1 PTLF

dapat terbuang percuma setelah digunakan (reduce). Atau bahkan lebih bagus lagi jika

kita dapat mendaur ulang plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna (recycle).

Bayangkan saja jika kita berbelanja makanan di warung tiga kali sehari berarti dalam

satu bulan satu orang dapat menggunakan 90 kantung plastik yang seringkali dibuang

begitu saja. Jika setengah penduduk Indonesia melakukan hal itu maka akan

terkumpul 90×125 juta=11250 juta kantung plastik yang mencemari lingkungan.

Berbeda jika kondisi berjalan sebaliknya yaitu dengan penghematan kita dapat

menekan hingga nyaris 90% dari total sampah yang terbuang percuma. Namun

fenomena yang terjadi adalah penduduk Indonesia yang masih malu jika membawa

kantung plastik kemana-mana. Untuk informasi saja bahwa di supermarket negara

China, setiap pengunjung diwajibkan membawa kantung plastik sendiri dan apabila

tidak membawa maka akan dikenakan biaya tambahan atas plastik yang dikeluarkan

pihak supermarket. ( Pengolahan Limbah Plastik Dengan Metode Daur Ulang

(Recycle), Boy Macklin, 2009 )

Daur Ulang Plastik

Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan

baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu

yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi

penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca

jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah

satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan,

pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas

pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga

adalam proses hierarki sampah 3R (Reuse, Reduce, and Recycle).

Secara umum plastic dibagi kedalam dua kategori, yaitu plastic termoset dan

plastic termoplastis. Plastik termoset adalah plastic yang tidak dapat didaur ulang,

sedangkan plastic termoplastis ialah jenis plastic yang dapat di daur ulang.

Kedua jenis plastic tersebut dapat dikenali melalui tanda nomor dan nama yang

biasanya terletak dibawah kemasan produk plastic tersebut. Adapun tanda – tanda

tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah. Jenis plastic dengan nomor 1,2,4 dan 5

adalah jenis plastic yang mudah untuk di daur ulang dan aman bagi manusia,

sedangkan plastic dengan nomor 3,6 dan 7 adalah jenis plastic yang sulit di daur ulang

dan dipercaya memiliki kandungan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia.

Page 7: Tugas 1 PTLF

Gambar 4.2 Pengelompokan plastik

Sumber gambar : www.Google.com / plastic classification

Page 8: Tugas 1 PTLF

Adapun proses produksi untuk produk cacahan ( flakes ) plastic PET dan HDPE

diatas dapat dilihat pada diagram alir berikut ini :

Secara umum proses produksi cacahan plastic PET dan HDPE ialah terdiri dari

1 line produksi dengan proses produksi sebagai berikut :

1. Penampungan sampah organic dan an organic

Sampah dari sumber sampah oleh truk sampah dikumpulkan pada suatu tempat,

baik sampah organic maupun an organic.

2. Penyortiran 1 : pemisahan sampah organic dan an organic

Merupakan pemisahan antara sampah organic dan an organic. Sampah organic

akan menuju ke reactor biogas setelah terlebih dahulu melalui mecin shredder.

Sedangkan sampah an organic menuju penyortiran tahap 2

3. Penyortiran 2 : pemisahan an organic berdasarkan jenis ( plastic, kaca, logam, dan

kertas ,dll )

Merupakan tahap pemisahan antara kaca,logam, kertas dan plastic serta limbah

tidak bermanfaat lainnya. Limbah plastic proses berlajut ke tahap selanjutnya.

Sedangkan produk lainnya menuju ke storage – storage sesuai dengan jenis

limbahnya untuk dijual kembali ke perusahaan daur ulang lainnya

Page 9: Tugas 1 PTLF

4. Penggilingan plastic

Proses pencacahan plastic menjadi cacahan atau flakes dengan ukuran kecil dan

seragam. Cacahan ini oleh perusahaan pembeli akan dirubah menjadi pellet plastic

untuk digunakan kembali menjadi bentuk – bentuk yang diinginkan

5. Pencucian & pemisahan plastic

Plastic akan dicuci setelah digiling untuk menghilangkan kotoran – kotoran yang

melekat. Pada proses pencucian ini plastic jenis HDPE dan PET akan dipisah

dengan system apung. Plastic PET akan mengambang di permukaan bak

cuci,sedangkan plastic HDPE akan tenggelam di dasar bak cuci, dan selanjutnya

keduanya akan menuju ke proses pengeringan masing – masing

6. Pengeringan

Setelah dicuci plastic hasil gilingan akan dikeringkan menggunakan mesin

spinning untuk menghilangkan kadar air dan siap menuju ke pengemasan

7. Pengemasan

Flakes plastic pet maupun hdpe akan dikemas kedalam karung ukuran 25 Kg,

untuk selanjutnya akan dijual ke pasar.

5. Pertimbangan aspek didalam penentuan lokasi

Beberapa pertimbangan yang melandasi pilihan tempat tersebut adalah :

1. Dekat dengan sumber bahan baku

2. Akses distribusi mudah

Pemilihan lokasi

Lokasi kantor dan pabrik Polymeritation berada tidak jauh dengan TPA Jatibarang. Luas

area sebesar 50.000 m2, yang terdiri dari area penimbunan sampah 20.000 m2, area

pengolahan dan kantor 30.000 m2 yang terdiri dari :

- Area tertutup atap 48 x 18 = 864 m2

- Bak penampung sampah 48 x 18 = 864 m2

- Area sortir 48 x 24 = 1152 m2

- Area kantor dan gudang 12 x 48 = 576 m2

- Powerhouse 1 : 10 x 100 m

- Powerhouse 2 : 1 x 2 m

Page 10: Tugas 1 PTLF

- Jembatan timbang 12 x 8 m = 96m2

- LEMBAR ASISTENSI-

- Nama : 1. Dody Maries Riskan ( 31601200652 )

2. Fahim Trihana ( 31601200 )

- Mata Kuliah : Perancangan Tata Letak Fasilitas

- Dosen Pengampu : Dr. Andre Sugiyono, ST, MM

NO. TANGGAL ASISTENSI TTD

1.

-

-

Page 11: Tugas 1 PTLF