tuberkulosis.docx

16
TUBERKULOSIS PENDAHULUAN Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (MTB). Penyakit ini primer menyerang saluran pernafasan, namun pada keadaan tertentu dapat menyebar per kontinuatum, limfogen, maupun hematogen ke organ lain. EPIDEMIOLOGI Tuberkulosis masih menjadi salah satu penyakit infeksi yang paling mematikan. Pada tahun 2013 World Health Organization memperkirakan bahwa 9 juta penduduk dunia terinfeksi TB dan 1.5 juta diantaranya meninggal diakibatkan penyakit TB. Lebih dari setengah dari penduduk yang terinfeksi (56%) berasal dari Asia Tenggara dan Pasifik Barat. Laporan mengenai TB anak jarang didapatkan. Diperkirakan jumlah kasus TB anak per tahun adalah 6-10% dari total kasus TB,dimana 70-80% merupakan TB pulmonal sedangkan sisanya TB ekstrapulmonal. FAKTOR RISIKO a. Faktor Risiko Infeksi TB Faktor risiko trejadinya infeksi TB pada anak antara lain adalah anak yang terpajan dengan orang dewasa dengan TN aktif (kontak TB positif), daerah endemis, kemiskinan, lingkungan yang tidak sehat (higiene dan sanitasi tidak baik), dan tempat penampungan umum yang banyak terdapat pasien TB dewasa aktif. Pasien TB anak jarang menularkan kuman pada anak lain atau orang dewasa di sekitarnya. Hal ini disebabkan karena kuman TB sangat jarang ditemukan pada sekret endobronkial pasien anak. Ada beberapa hal yang dapat menjelaskan hal tersebut : 1. Jumlah kuman pada TB anak biasanya sedikit (paucibacillary), tetapi karena imunitas anak masih lemah maka dengan yang jumlah sedikit juga sudah bisa menyebabkan penyakit 2. Lokasi infeksi primer yang kemudian berkembang menjadi sakit tB primer biasanya terdapat di daerah parenkim yang jauh dari bronkus, sehingga tidak terjadi produksi sputum

Upload: gaatgaat

Post on 08-Sep-2015

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TUBERKULOSIS

PENDAHULUANTuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (MTB). Penyakit ini primer menyerang saluran pernafasan, namun pada keadaan tertentu dapat menyebar per kontinuatum, limfogen, maupun hematogen ke organ lain.EPIDEMIOLOGITuberkulosis masih menjadi salah satu penyakit infeksi yang paling mematikan. Pada tahun 2013 World Health Organization memperkirakan bahwa 9 juta penduduk dunia terinfeksi TB dan 1.5 juta diantaranya meninggal diakibatkan penyakit TB. Lebih dari setengah dari penduduk yang terinfeksi (56%) berasal dari Asia Tenggara dan Pasifik Barat. Laporan mengenai TB anak jarang didapatkan. Diperkirakan jumlah kasus TB anak per tahun adalah 6-10% dari total kasus TB,dimana 70-80% merupakan TB pulmonal sedangkan sisanya TB ekstrapulmonal.FAKTOR RISIKOa. Faktor Risiko Infeksi TBFaktor risiko trejadinya infeksi TB pada anak antara lain adalah anak yang terpajan dengan orang dewasa dengan TN aktif (kontak TB positif), daerah endemis, kemiskinan, lingkungan yang tidak sehat (higiene dan sanitasi tidak baik), dan tempat penampungan umum yang banyak terdapat pasien TB dewasa aktif.Pasien TB anak jarang menularkan kuman pada anak lain atau orang dewasa di sekitarnya. Hal ini disebabkan karena kuman TB sangat jarang ditemukan pada sekret endobronkial pasien anak. Ada beberapa hal yang dapat menjelaskan hal tersebut :1. Jumlah kuman pada TB anak biasanya sedikit (paucibacillary), tetapi karena imunitas anak masih lemah maka dengan yang jumlah sedikit juga sudah bisa menyebabkan penyakit2. Lokasi infeksi primer yang kemudian berkembang menjadi sakit tB primer biasanya terdapat di daerah parenkim yang jauh dari bronkus, sehingga tidak terjadi produksi sputum3. Tidak adanya produksi sputum dan tidak terdapatnya reseptor batuk di daerah parenkim menyebabkan jarangnya terdapat gejala batuk pada TB anak.b. Faktor Risiko sakit TBBerikut adalah faktor-faktor yang dapat menyebabkan berkembangnya infeksi TB menjadi sakit TB :1. Usia. Anak berusia 3 minggu, dan sebab lain telah disingkirkan3. Berat badan turun tanpa sebab yang jelas, atau tidak naik dalam 1 bulan dengan penanganan gizi yang adekuat.4. Lesu atau malaise5. Diare persisten yang tidak sembuh dengan pengobatan baku diare Manifestasi spesifik lokal/organ1. Kelenjar limfePembesaran kelenjar limfe merupakan manifestasi TB yang sering dijumpai. Kelenjar yang sering terkena adalah kelenjar limfe colli anterior atau posterior, tetapi juga dpat terjadi di aksilla, inguinal, submandibula, dan supraklavikula. Secara klinis, karateristik kelenjar yang dijumpai biasanya multipel, unilateral,tidak nyeri tekan, tidak hangat pada perabaan, mudah digerakkan, dan dapat saling melekat satu sama lain.2. Tuberkulosis otak dan sarafc. Meningitis TBd. Tuberkuloma otak3. Tuberkulosis sistem skeletal Tulang punggung (spondilitis) : gibbus Tulang panggul (coccytis) : pincang Tulang lutut (gonitis) : pincang dan/atau bengkak Tulang kaki dan tangan4. Tuberkulosis kulit : skrofuloderma5. Tuberkulosis mata6. Tuberkulosis lainnyaPEMERIKSAAN PENUNJANG1. Uji TuberkulinTuberkulin adalah komponen protein kuman TB yang mempunyai sifat antigenik yang kuat. Jika disuntikkan secara intrakutan kepada seseorang yang telah terinfeksi TB (telah ada kompleks primer dalam tubuhnya dan telah terbentuk imunitas selular terhadap TB), maka akan terjadi reaksi berupa indurasi di lokasi suntikan. Indurasi ini terjadi karena vasodilatasi lokal, edema, endapan fibrin dan terakumulasinya sel-sel inflamasi di daerah suntikan. Ukuran indurasi dan bentuk reaksi tuberkulin tidak dapat menentukan tingkat aktivitas dan beratnya proses penyakit.Uji tuberkulin cara Mantoux dilakukan dengan menyuntikkan 0,1 ml PPD RT-232TU atau PPD S 5TU, secara intrakutan di bagian volar lengan bawah. Pembacaan dilakukan 4872 jam setelah penyuntikan. Pengukuran dilakukan terhadap indurasi yang timbul, bukan hiperemi/eritemanya. Indurasi diperiksa dengan cara palpasi untuk menentukan tepi indurasi, ditandai dengan pulpen, kemudian diameter transversal indurasi diukur dengan alat pengukur transparan, dan hasilnya dinyatakan dalani milimeter. Jika tidak timbul indurasi sama sekali, hasilnya dilaporkan sebagai 0 mm, jangan hanya dilaporkan sebagai negative. Secara umum, hasil uji tuberkulin dengan diameter indurasi > 10 mm dinyatakan positif tanpa menghiraukan penyebabnya. Pada anak balita yang telah mendapat BCG, diameter indurasi 1015 mm dinyatakan uji tuberkulin positif, kemungkinan besar karena infeksi TB alamiah, tetapi masih mungkin disebabkan oleh BCGnya. Akan tetapi, bila ukuran indurasi >15 mm, hasil positif ini sangat mungkin karena infeksi TB alamiah. Pada keadaan tertentu, yaitu tertekannya sistem imun (imunokompromais), maka cut off-point hasil positif yang digunakan adalah 5 mm. Keadaan imunokompromais dapat ditemui pada pasien dengan gizi buruk, infeksi HIV, keganasan, morbilli, pertusis, varisela, atau pasien yang mendapat imunosupresan jangka panjang (2 minggu). Pada anak yang mengalami kontak erat dengan pasien TB dewasa aktif disertai BTA positif juga digunakan batas 5 mm.

Uji tuberkulin positif dapat dijumpai pada tiga keadaan sebagai berikut:1. Infeksi TB alamiaha. infeksi TB tanpa sakit TB (infeksi TB laten)b. infeksi TB dan sakit TBc. TB yang telah sembuh.2. lmunisasi BCG (infeksi TB buatan).3. Infeksi mikobakterium atipik.Uji tuberkulin negatif dapat dijumpai pada tiga keadaan berikut:1. Tidak ada infeksi TB.2. Dalam masa inkubasi infeksi TB.3. Anergi (keadaan penekanan sistem imun oleh berbagai keadaan, sehingga tubuh tidak memberikan reaksi terhadap tuberkulin walaupun sebenarnya telah terinfeksi TB)Klasifikasi Individu Berdasarkan Status Tuberkulosisnya

KelasPajanan(kontak dengan pasien TB aktif)Infeksi(Uji tuberkulin positif)Sakit(Uji tuberkulin, klinis, dan penunjang positif)Terapi

0----

1+--Prophylaxis Primer

2++-Prophylaxis sekunder

3+++Terapi

2.Uji Interferon3.Serologis4.Mikrobiologis5.RadiologisGambaran foto toraks pada TB tidak khas; kelainan-kelainan radiologis pada TB dapat juga dijumpai pada penyakit lain. Sebaliknya, foto toraks yang normal (tidak terdetek secara radiologis) tidak dapat menyingkirkan diagnosis TB jika klinis dan pemeriksaan penunjang lain mendukung. Dengan demikian pemeriksaan foto toraks saja tidak dapat digunakan untuk mendiagnosis TB, kecuali gambaran milier.Secara umum gambaran radiologis yang sugestif TB adalah : Pembesaran kelenjar hilus dengan/tanpa infiltrate Konsolidasi segmental/lobar Milier Kalsifikasi dengan infiltrate Atelektasis Kavitas Efusi pleura Tuberkuloma

PENEGAKAN DIAGNOSISParameter0123

Kontak TBTidakjelas-Laporan keluarga, BTA (-), tidak tahu/tidak jelasBTA (+)

Uji tuberkulinNegatif--Positif (10 mm, atau 5 mm pada keadaan imunosupresi)

Berat badan/keadaan gizi-BB/TB