tuberkulosis paru

Download TUBERKULOSIS PARU

If you can't read please download the document

Upload: sari-rezeki

Post on 03-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tb

TRANSCRIPT

TUBERKULOSIS PARU

TUBERKULOSIS PARU

DEFENISITuberkolosis paru adalah penyakit infeksi kronis yang menular secara langsung yang disebabkan oleh basil Mycobacterium Tuberculosis, dapat mengenai berbagai organ di dalam tubuh, tapi yang paling sering terkena adalah jaringan paru.1,2,3,4,5

ETIOLOGIPenyebab tuberkulosis adalah Mycobacterium tuberculosis. Kuman ini berbentuk batang, sebagian besar terdiri dari asam lemak sehingga mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan, oleh karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA).1,3,4

EPIDEMIOLOGI1,2,3,5Hasil survey kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 1995 menunjukkan bahwa tuberkulosis merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran pernapasan pada semua golongan usia dan nomor 1 dari golongan infeksi.

PATOGENESIS1,3,4Infeksi Primer : Infeksi primer terjadi saat seseorang terpapar pertama kali dengan kumanTB. Droplet terhirup melewati sistem pertahanan mukosilier bronkus, dan terus berjalan sehingga sampai di alveolus dan menetap di sana. Infeksi dimulai saat kuman TB berhasil berkembang biak dengan cara pembelahan diri di Paru, yang mengakibatkan peradangan di dalam paru, saluran linfe akan membawa kuman TB ke kelenjar linfe disekitar hilus paru (kompleks primer). Waktu antara terjadinya infeksi sampai pembentukan kompleks primer adalah 4-6 minggu. Selama kuman TB berada dalam tubuh manusia dapat terjadi penyebaran dari paru ke bagian tubuh lainnya, melalui sistem peredaran darah, sistem saluran linfe, saluran napas, atau penyebaran langsung kebagian-bagian tubuh lainnya.Tuberkulosis Pasca Primer (Post Primary TB) : Tuberkulosis pasca primer biasanya terjadi setelah beberapa bulan atau tahun sesudah infeksi primer, misalnya karena daya tahan tubuh menurun akibat terinfeksi HIV atau status gizi yang buruk. Ciri khas dari tuberkulosis pasca primer adalah kerusakan paru yang luas dengan terjadinya kavitas atau efusi pleura.

GEJALA KLINIS1,3,4Keluhan yang dirasakan penderita tuberkulosis dapat bermacam macam atau malah tanpa keluhan sama sekali. Keluhan yang terbanyak adalah : Batuk, terjadi terus menerus dan sifatnya dimulai dari batuk kering kemudian setelah timbul peradangan menjadi produktif. Hal ini terjadi karena adanya iritasi pada bronkus.

Keadaan yang lanjut adalah berupa batuk darah karena terdapat pembuluh darah yang pecah.Demam, biasanya subfebril menyerupai demam influenza, terkadang bisa mencapai 40-410C.Sesak nafas, ditemukan pada penyakit yang lanjut, dimana infiltrasinya sudah luas di paru-paru.Nyeri dada, timbul bila infiltrasi radang sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis.Maleise, anoreksia, tidak ada nafsu makan, penurunan berat badan, sakit kepala, meriang, nyeri otot, dan keringat malam. Gejala inimakin berat dan terjadi hilang timbul secara tidak teratur.

PEMERIKSAAN FISIK5Dapat dijumpai berupa suara nafas yang bronkhial, amforik, ronki basah, serta suara nafas melemah.

PEMERIKSAAN RADIOLOGIS1, 5Pemeriksaan standar adalah foto toraks PA dengan atau tanpa foto lateral. Gambaran radiologis yang dapat ditemukan adalah bayangan lesi di lapangan atas atau segmen apikal lobus bawah, bayangan berawan atau bercak, adanya kavitas, bercak milier, efusi pleura unilateral, destroyed lobe sampai destroyed lung, kalsifikasi serta fibrosis.

DIAGNOSA3,4Diagnosis TB paru pada orang dewasa dapat ditegakkan dengan ditemukannya BTA pada pemeriksaan dahak secara mikroskopis. Semua tersangka penderita harus diperiksa 3 spesimen dahak dalam waktu 2 hari berturut-turut, yaitu sewaktu pagi sewaktu (SPS). Hasil pemeriksaan dinyatakan positif apabila sedikitnya dua dari tiga SPS BTA hasilnya positif. Bila hanya 1 spesimen yang positif perlu diadakan pemeriksaan lebih lanjut yaitu foto rontgen dada atau pemeriksaan spesimen SPS diulang.Kalau hasil rontgen mendukung TB, maka penderita di diaganosis sebagai penderita TB BTA positif, kalau hasil rontgen tidak mendukung TB, maka dilakukan pemeriksaan lain, misalnya biakan. Apabila fasilitas memungkinkan, maka dapat dilakukan pemeriksaan lain, misalnya biakan. Bila tiga spesimen dahak negatif, diberikan antibiotik spektrum luas (misalnya kotrimoksasol atau Amoksisilin) selama 1 2 minggu. Bila tidak ada perubahan, namun gejala klinis tetap mencurigakan TB, ulangi pemeriksaan dahak SPS : Kalau hasil SPS positif, di diagnosis sebagai penderita TB BTA positif.Kalau hasil SPS tetap negatif, dilakukan pemeriksaan foto rontgen dada, untuk mendukung diagnosis TB.Bila hasil rontgen mendukung TB, diagnosis sebagai penderita TB BTA negatif rontgen positif.Bila hasil rontgen tidak mendukung TB, penderita tersebut bukan TB.

PENATALAKSANAAN5WHO membagi penderita dalam kategori sehubungan dengan paduan obat yang akan diberikan : Tabel 1. Panduan obat alternatif berdasarkan kategori Kategori Pengobatan TuberkulosisPENDERITA TUBERKULOSISFase intensif (tiap hari atau 3x/minggu)Fase lanjutanIKasus baru dengan dahak (+)Kasus baru dahak (-), kelainan paru luasKasus baru TB di luar paru yang berat

2 EHRZ (SHRZ)

2 EHRZ (SHRZ)

2 EHRZ (SHRZ)6 HE

4 HR

4 H3R3IIKasus kambuh atau gagal atau Putus obat dengan dahak (+)

2 EHRZ (SHRZ)2 EHRZ (SHRZ)5 H3R3E36 HREIIIKasus dengan dahak (-)Kelainan paru tidak luasKasus ekstra paru selain kategori I

2 HRZ2 HRZ2 HRZ6 HE4 HR4 H3R3IVKasus kronikObat sekunder

Tabel 2. Dosis obat anti tuberkulosis lini pertamaOBATDOSISDEWASA DOSISINTERMITTENTISONIAZID300 mg standar, 5 mg/Kg BB15 mg/kg BBRIFMPISIN< 50 kg, 450 mg> 50 kg, 600 mg600 900 mg600 900 mgETAMBUTOL125 mg/kg untuk 2 bulan, lalu 15 mg/kg BB3 x/minggu, 30mg/kg BB2 x/minggu, 40mg/kg BBPIRAZINAMID< 50 kg, 1,5 gr50-74 kg, 2 gr50-74 kg, 2 gr3 x/minggu, 2 gr2 x/minggu, 3 gr3 x/minggu, 2,5 gr2 x/minggu, 3,5 grSTREPTOMISIN< 50 kg, 750 mg> 50 kg, 1 gr1 gr1 gr

Tabel 2. Dosis obat anti tuberkulosis lini pertamaOBATDOSISDEWASA Thiacatazone150 mgPara-aminosalicylic acid10 20 mg, 2x/hariEthionamide,prothionamide< 50 kg, 750 mg> 50 kg, 1 grCycloserine500 100 mg (15-20 mg/kgBB)Kanamycine, capreomycin, viomycin, amikacin

15 mg/kg BB IM, 5x/mingguCiprofloxacin750-150 mg, 1 x/hariOfloxacin400 800 mg, 1x/hari DAFTAR PUSTAKA

Asril Bahar, Tuberkulosis Paru, Dalam : Soeparman, Sarwono, Waspadji, Ed. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, Jakarta : Balai Penerbitan FK UI, 1998, h. 715-27

Azmiza M, Cho TO, Haziah M, Ismail Tan MT, Lim YH, Mohd Halmi MS, Paul NA, Rozaimah J, Siti Aspakelha J, Zulkarnain S. Kajian Faktor Resiko Penyakit Tuberkulosis di Hospital Kuala Lumpur. Dalam:http:/www.commhlth.medic. ukm.my/penerbitan/buletin/98tuberkulosis.html.

Anonim, Tuberkulosis Paru. Dalam:http://infeksi.com/penyakit/penyakit-tuberkulosis.html.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta : Balai Penerbit DEPKES RI, 2001, H. 7-42.

Alwnsyah Abidin, E.N Keliat, Azhar Tanjung, Penatalaksanaan Tuberkulosis Paru. Dalam : Lukman Hakim Zain, Gontar A. Siregar, Rahmad Isnanta, Zulkhairi, IlumAnam, Soroy Lardo, Ed. Buku Nasakah Lengkap Pertemuan Ilmiah Tahunan IV (PIT) 2003. Medan: Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran USU, 2003. h. 148-53.